Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan yang mempersiapkan

mahasiswa untuk dapat bermasyarakat, khususnya pada disiplin ilmu yang telah

dipelajari selama mengikuti perkuliahan.Dalam dunia pendidikan hubungan antara

teori dan praktek merupakan hal penting untuk membandingkan serta membuktikan

sesuatu yang telah dipelajari dalam teori dengan keadaan sebenarnya dilapangan.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah ajang bagi mahasiswa/i untuk

menerapkan teori-teori yang diterima saat proses pembelajaran di bangku kuliah

kedalam dunia kerja yang sebenarnya dan bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam

menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama masa

bangku perkuliahan. Merujuk pada Peraturan Umum Penyelenggaraan Pendidikan

mengenai pelaksanaan praktek kerja lapangan yang berlaku, kegiatan praktek kerja

lapangan yang dilaksanakan dengan kurun waktu 240 jam atau setara 30 hari kerja,

1
wajib disertai dengan bukti laporan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk kemudian

dipresentasikan oleh mahasiswa kepada pihak fakultas.

Sebagai tempat melakukan praktek kerja lapangan, penulis memilih stasiun

televisi yakni LPP TVRI Lampung.DiProvinsi Lampung sendiri banyak stasiun TV

swasta lokal yang mulai berlomba-lomba memberikan tayangan yang menghibur

serta mendidik sehingga dapat menarik perhatian masyarakat agar dapat terus

mempertahankan eksistensinya, adapun stasiun televisi yang berdiri di Lampung saat

ini yaitu TVRI Lampung, Radar TV, TEGAR TV, Lampung TV, Krakatau TV,

Rajawali TV dan Siger TV. Masing-masing dari perusahaan televisi tersebut

memiliki program-program acara yang khas dan berbeda satu dengan yang

lainnya.Begitu pula wilayah cakupan siarannya yang tergantung pada kemampuan

pemancar yang dimiliki oleh perusahaan TV tersebut.

Salah satu dari perusahaan TV lokal yang masih berkembang sampai saat ini di

provinsi Lampung adalah LPP TVRI Lampung. TVRI Lampung sendiri mempunyai

2 kantor penyiarannya yaitu di Way Hui Lampung Selatan dan di Pahoman Bandar

Lampung. Perusahaan pertelevisian yang berlokasi di 2 tempat di Provinsi Lampung

ini memiliki kualitas siaran yang baik dan memiliki program acara yang beragam,

dimana TVRI Lampung merupakan unit penyiaran televisi daerah yang tertua di

Provinsi Lampung sehingga tentunya telah memiliki pengelolaan dan manajemen

yang baik. TVRI Lampung merupakan salah satu televisi daerah milik Pemerintah

RI.TVRI Lampung me-relay 90% Acara pada TVRI Nasional dan sisanya siaran

2
TVRI daerah.TVRI Lampung membuat Program Khusus untuk Provinsi Lampung

yang ditayangkan mulai Pukul 15.00 - 19.00 WIB.

Didalam sebuah bentuk produk program siaran berita yang dihasilkan oleh TVRI

Lampung, tentu saja melewati berbagai proses perencanaan, pengorganisasian, dan

pelaksanaan. Program yang memiliki kualitas pada siarannya akan melewati proses

perencanaan dan pelaksanaan yang baik. Pada program siaran beritadi TVRI

Lampung, berita yang disiarkan secara live dan tentunya melewati berbagai tahap

perencanaan, pengambilan gambar, penulisan naskah, penyuntingan gambar, editing

dan dubbing suara serta pada saat program acara berlangsung dilakukan beberapa

tahap seperti play berita, pemindahan angel dan adanya proses bagaimana

menampilkan iklan.

Alasan penulis memilih lokasi di TVRI Lampung karena penulis tertarik sekali

tentang dunia pertelevisian, karena pertelevisian merupakan salah satu kajian dari

ilmu komunikasi dan masuk pada mata kuliah Produksi Siaran Televisi. Lalu

tempatnya yang strategis, yang berada di tengah-tengah Pusat Kota Bandar Lampung

sehingga memudahkan penulis untuk mengaksesnya, kemudian TVRI Lampung

merupakan satu satunya stasiun TV milik pemerintah bukan swasta dan TVRI

Lampung merupakan salah satu dari perusahaan TV lokal yang masih berkembang

sampai saat ini di Provinsi Lampung.

3
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan rumusan masalah pada penulisan laporan praktek kerja lapangan

ini adalah:

1.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah yang teridentifikasi atau yang ditemukan adalah sudahkan mahasiswa

prektik kerja lapangan telah bekerja dengan baik, serta pekerjaan apa saja yang

dilakukan dan yang telah dipelajari mahasiswa selama praktek kerja lapangan .

1.2.2 Rumusan Masalah

Masalah utama adalah apakah pekerjaan yang telah di lakukan mahasiswa selama

perktek kerja lapangan telah sesuai dengan jenjang dan jurusan pendidikannya. Selain

itu, adakah hal-hal yang menghalangi atau hambatan yang di amati mahasiswa selama

praktik kerja lapangan.

I.3 Tujuan Penulisan Laporan PKL

Adapun tujuan dari penulisan laporan PKL ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Tujuan Umum

1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.

2. Membuka wawasan tentang dunia kerja bagi mahasiswa sebagai upaya untuk
mengembangkan diri.

3. Sebagai tugas akhir untuk mata kuliah praktek kerja lapangan (PKL)

4
4. Untuk melaporkan kegiatan mahasiswa selama melakukan praktek kerja

lapangan di TVRI Lampung.

5. Memberikan gambaran kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktek

kerja lapangan di TVRI Lampung.

6. Laporan ini juga bertujuan agar untuk kedepannya bagi mahasiswa yang ingin

PKL di lokasi yang sama bisa menjadikan laporan ini sebagian acuan kegiatan

kedepannya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis beberapa kinerja yang

terkait dengan ilmu komunikasi pada Stasiun Televisi TVRI Lampung.

2. Untuk menyampaian semua kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja

lapangan di TVRI Lampung, terkait dunia pertelevisian.

3. Untuk belajar mengenai dunia kerja di bidang pertelevisian yang

sesungguhnya.

4. Memberikan masukan bagi instansi tempat praktek kerja lapangan.

1.4 Manfaat Penulisan Laporan PKL

Adapun manfaat dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini adalah

sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Mahasiswa

Dengan membuat laporan praktek kerja lapangan ini, mahasiswa memiliki

kesempatan untuk menjelaskan relevansi antara teori yang dipelajari dilapangan

5
dengan kenyataannya atau di dunia kerja khususnya di bidang penyiaran atau

jurnalistik.Selain itu, pemubatan laporan ini juga bisa menjadi bukti bahwa penulis

telah melakukan praktek kerja lapangan di instansi yang terkait.

1.4.2 Bagi Akademis

1. Dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, Perguruan Tinggi mampu

meningkatkan hubungan kemitraan dengan perusahaan.

2. Mampu merelevansikan kurikulum mata kuliah dengan kebutuhan dunia

kerja.

1.4.3 Bagi Perusahaan

1. Dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL), diharapkan perusahaan

mampu meningkatkan hubungan kemitraan dengan perguruan tinggi.

2. Laporan praktek kerja lapangan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi

instansi dalam menangani manajemen krisis. Sebagai bukti bahwa perusahaan

atau lembaga telah ikut andil dalam pembangunan di bidang pendidikan.

3. Mampu melihat kemampuan potensial yang dimiliki mahasiswa peserta

Praktek Kerja Lapangan, sehingga akan lebih mudah untuk perencanaan

peningkatan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM).

6
1.5 Gambaran Umum Lokasi Praktek Kerja Lapangan

1.5.1 Sejarah Mengenai LPP TVRI Lampung

Televisi lokal merupakan salah satu kebanggaan masyarakat daerah, untuk itu

sudah saatnya kita bersama-sama melahirkan solusi untuk mempertahankan

kebanggaan masyarakat ini.Kehadiran TVRI Lampung di Provinsi Lampung

memberikan warna baru bagi dunia pertelevisian di bumi ruwai jurai. Sebagai

jaringan TVRI secara nasional, TVRI stasiun Lampung tentu saja tidak terlepas dari

visi dan misi serta peran dan fumgsi TVRI secara nasional.

TVRI lampung memulai kiprah pertelevisiannya di provinsi Lampung pada

tanggal 12 juli 1991, yang kemudian TVRI Lampung menunjukkan bahwa TVRI

Lampung adalah sebuah saluran yang dapat menyalurkan aspirasi masyarakat

khususnya masyarakat daerah Lampung dan juga penyampai kebijakan dari

pemerintah setempat walaupun pada ketika itu status TVRI Lampung masih Stasiun

Produksi Keliling atau SPK.

Mulai tanggal 19 maret 1996 TVRI Lampung semakin menunjukkan

eksistensinya dengan melakukan siaran rutin selama 30 menit. Bersamaan dengan

statusnya ditingkatkan dari stasiun \produksi keliling atau SPK menjadi Stasiun

Produksi atau SP, sekaligus sebagai SP pertama yang melakukan siaran, walaupun

dengan serba keterbatasan baik peralatan, SDM dan pendanaan.

Pada bulan juli 2000, Presiden Republik Indonesia menerbitkan peraturan

pemerintah Nomor 36 tentang pendirian Perusahaan Jawatan (Perjan).TVRI yang

7
kemudian membawa konsekuensi terjadi perubahan secara menyeluruh pada tubuh

TVRi termasuk di SP TVRI Lampung.Puncaknya pada awal tahun 2001 terjadi

perubahan struktur organisasi TVRI secara nasional.Status SPK, SP, dan Stasiun

dihapus dan sebagai gantinya nama kota tempat TVRI tersebut melakukan siaran

sehingga SP TVRI Lampung berubah menjadi TVRI Lampung.Diterbitkannya

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2000 tentang pendirian perusahaan jawatan

(Perjan) TVRI mengandung makna esensisal peningkatan daya saing TVRI dibanding

jasa pelayanan penyiaran kepada masyarakat di era globalisasi. Sesuai dengan pasal 6

PP Nomor 36 itu maksud dan tujuan pendirian Perjan TVRI adalah

menyelenggarakan penyiaran televise sesuai dengan prinsip prinsip Televisi public

yang independen, netral, mandiri, dan program siarannya tidak semata mata mencari

keuntungan. Kegiatan usaha jasa penyiaran public yang dilakukan oleh TVRI

meliputi bidang informasi, Pendidikan, Hiburan dan usaha usaha terkait lainnya.

Dalam perjalanan berikutnya TVRI ditingkatkan statusnya dari Perjan menjadi

Persero, dan mulai terhitung dari 19 april 2002. Televisi milik pemerintah itu resmi

menjadi persero. Dengan statusnya yang telah berubah menjadi Persero, tentu saja

mengutamakan keuntungan (provit oriented) namun tetap tidak mengabaikan misi

TVRI sebagai perekat kesatuan dan persatuan bangsa.Namun didalam perjalannya,

TVRI masih mengalami perubahan statusnya dari sebuah Persero berubah lagi

menjadi Lembaga Penyiaran Publik atau LPP yang berdasarkan pada Undang-

Undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiarann dan Peraturan Pemerintah nomor 13

Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik TVRI. LPP adalah lembaga

8
penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara, bersifat

independent, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan pelayanan untuk

kepentingan masyarakat. Sedangkan sumber pembiayaan LPP TVRI menurut UU NO

32 Tahun 2002 pasal 15 adalah dari iuran penyiaran APBN atau APBD, sumbangan

masyarakat, siaran lain serta usaha lain yang sah terkait dengan penyelenggaraan

penyiaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, TVRI Lampung sebagai komunikator

sudah seharusnya mengetahui dan memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat

Lampung yang menjadi sasaran khalayaknya, karena usia TVRI Lampung yang sudah

menginjak 16 tahun.

1.5.2 Visi dan Misi TVRI Lampung

a. Visi TVRI Lampung

“Menjadi Televisi Utama Masyarakat Sai Bumi Ghua Juwai”

Visi tersebut memuat tujuan TVRI lampung menjadi stasiun penyiaran yang

utama bagi masyarakat Lampung, TVRI Lampung menjadi pusat informasi,

pendidikan, hiburan dan budaya bagi masyarakat Sai Bumi Ghua Jurai.Sai Bumi

Ghua Juwai adalah julukan Provinsi Lampung yang berarti satu bumi dihuni oleh dua

juwai atau dua suku yaitu suku sai batin dan pepadun.Visi ini menjadi pola fikir

setiap SDM TVRI Lampung, dalam bersikap dan bertindak memproduksi program

siaran local dan nasional.

b. Misi TVRI Lampung

1. Mendukung program TVRI Nasional

9
2. Mengembangkan Program siaran yang inovatif, sehat dan mencerdaskan

3. Mengembangkan fungsi control social, pelestarian budaya, dan perekat

NKRI

4. Meningkatkan kualitas isi dan tekhnik siaran yang menjangkau seluruh

wilayah Lampung

5. Menjalin kerjasama dengan mitra kerjadan mitra usaha

6. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, sehat, kompetitif dan

professional

Misi tersebut diarahkan uuntuk mencapai visi TVRI lampung, agar setiap wilayah

pelosok Lampung terjangkau oleh isi siaran dari TVRI lampung.Serta kualitas tekhnis

dan program acara dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan stasiun penyiaran

TVRI Lampung dapat dikelola oleh SDM yang professional.

1.5.3 Tugas Pokok LPP TVRI Lampung

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005 tentang lambaga Penyiaran

Publik Televisi Republik Indonesia, maka LPP. TVRI Stasiun lampung mempunyai

tugas sebagai berikut:

1. Sebagai LPP TVRI Stasiun Daerah yang mendukung penuh satuan kerja

LPP TVRI Pusat dalam menyelenggarakan siaran local, regional, nasional

dan internasional

2. Melakukan, mengembangkan tugas dengan baik dibidang Pemasaran dan

Program, Produksi dan Pnyelenggaraan Siaran, Teknik Administrasi dan

10
Akuntansi serta mengembangkan usaha non siaran di LPP. TVRI stasiun

Lampung berdasarkan pedoman dan panduan yang telah ditetapkan

3. Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan atas pelaksanaan tugas

dibidang pemasaran dan program, Produksi dan Penyelenggaraan siaran,

Tekhnik Administrasi dan Akuntansi serta mengembangkan usaha non

siaran di LPP. TVRI Stasiun lampung

4. Menyusun rencana kerja dan anggaran untuk diajukan ke LPP.TVRI Pusat

5. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas ke LPP.TVRI Pusat

11
1.5.4 Makna Dari Logo TVRI

Gambar 1. Logo TVRI

Secara simbolis, bentuk logo ini menggambarkan “layanan public yang

ocialtive, komunikatif, elegan dan dinamis” dalam upaya mewujudkan visi dan misi

TVRI sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol dan perekat sosial

untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

A. Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan berakhir pada huruf I dari huruf

TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 (lima) makna layanan informasi

dan komunikasi menyeluruh, yaitu:

1. P sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti “memberikan layanan

informasi dan komuniksi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional

dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa”

2. P sebagai huruf awal dari kata PERUBAHAN yang berarti “membawa

perubahan ke arah yang lebih sempurna”

12
3. P sebagai huruf awal dari kata PERINTIS ang berarti “merupakan perintis

atau cikal bakal pertelevisian Indonesia”

4. P sebagai huruf awal dari kata PEMERSATU yang berrati “merupakan

lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa Indonesia ang tersebar

di Nusantara yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau”

5. P sebagai huruf awal dari kata PILIHAN yang berarti “menjadi pilihan

alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan

masyarakat

B. Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis. Melambangkan komet

bergerak cepat dan terarah serta bermakna perubahan yang cepat dan terencana

menuju televisi publik yang lebih sempurna.

C. Bentuk tipografi TVRI. Memberi makna elegan dan dinamis, siap megantisipasi

perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.

D. Warna biru. Mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif dan

komunikatif.

E. Perubahan warna jingga ke warna merah. Melambangkan sinar atau cahaya yang

membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta

mempunyai makna: Semangat dan dinamika perubahan menuju ke arah yang

lebih sempurna.

13
1.5.5 Struktur OrganisasiLPP TVRI Stasiun Lampung

Kepala Stasiun
Syarifuddin, SE.MM
NIP. 196504011992031003

Sekretaris
Attia Lestari, S.Kom
NIK. 20071086

KA.SIE PROGRAM &PU KA.SIE BERITA KA.SUBBAG KEUANGAN KA.SIE TEKNIK KA.SUBAG UMUM
Budy Kurniawan, S.Sos Liviyanti M. Ayunita, S.Sos. MM M. Irwanda, SE.MM M. Zulkifli, ST Suratman, S.Sos
NIP. 197010211999031001 NIP. 197201101999032003 NIP. 196207291983021002 NIP. 196010181982031005 NIP. 196010181982031005

KA.SUBSIE TEKNIK
KA.SUBSIE PROGRAM PROD & PENYIARAN
Agung Kameswara, SE Sindak Siahaan, SH
NIP. 197003191993031003 NIP. 196202081984021001

KA.SUBSIE TEKNIK
TRANSMISI
KA.SUBSIE
Husin, ST. MM
PENGEMBANGAN USAHA
NIP. 196901251992031003
Neneng Rahmawati
NIP. 196805151993032003

KA.SUBSIE FASILITASI
TRANSMISI
Mukhtar, A.Md
NIP. 196009161983031004

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

Gambar 2. Struktur Organisasi

14
1.5.5.1 Tugas Dari Struktur Organisasi

1. Kepala Bidang Program

Kepala Bidang Program bertugas untuk perencanaan program,

pelaksanaan siaran, perencanaan dan pelaksanaan promosi, perencanaan

dan pelaksanaan pemasaran dan penjualan, perencanaan dan pelaksanaan

produksi, perencanaan dan pelaksanaan artistic, perencanaan dan

pelaksanaan dukungan produksi.

2. Kepala Bidang Berita

Kepala Bidang Berita bertugas untuk perencanaan dan pelaksanaan

produksi berita harian, pengaturan petugas redaktur kepala, redaktur,

reporter dan petugas, berita terkait lainnya, perencanaan dan pelaksanaan

evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan produksi berita harian,

perencanaan dan pelaksanaan produksi current affairs, perencanaan dan

pelaksanaan produksi siaran olah raga, perencanaan dan pelaksanaan

siaran langsung acara berita, current affairs dan olah raga, pelaksanaan

dokumentasi

3. Kepala Bidang Teknik

Kepala Bidang Teknik bertugas untuk perencanaan dan pelaksanaan

operasional tekhnik transmisi dan prasarana, perencanaan dan pelaksanaan

pemeliharaan peralatan tekhnik transmisi dan prasarana, pengelolaan dan

15
pengembangan sumber daya manusia tekhnik transmisi dan

prasaranapengelolaan aset atau fasilitas tekhnik transmisi dan prasarana

perencanaan dan pelaksanaan operasional tekhnik produksi dan penyiaran,

perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan peralatan teknik produksi

dalam penyiaran, perencanaan dan pelaksanaan pengembangan peralatan

tekhnik produksi dan penyiaran, perencanaan dan pelaksanaan

pengembangan sumber daya manusia tekhnik produksi dan penyiaran,

pengelolaan asset dan fasilitas tekhnik produksi dan penyiaran.

4. Kepala Bidang Keuangan

Kepala Bidang Keuangan bertugas untuk penyelenggaraan operasional

kegiatan keuangan, perencanaan dan pengelolaan anggaran keuangan dan

akuntansi serta perpajakan, perencanaan kegiatan pembendaharaan,

perencanaan hutang piutang iklan dan lainnya, pembuatan laporan

keuangan atau neraca rugi laba.

5. Kepala Bidang Umum Dan SDM

Kepala Bidang Umum Dan SDM bertugas untuk penyelenggaraan

operasional kegiatan umum dan sdm, perencanaan pengadaan dan

penyediaan barang jasa dan prasarana umum, pengelolaan asset atau

fasilitas tvri, pengelolaan kerumahtanggaan dan transportasi, pengurusan

16
pembinaan dan pembinaan sdm, pembuatan laporan kegiatan bidang

umum dan sdm.

1.5.6 Program Dan Konten Program

Tabel 1.Program Acara TVRI Lampung

No Program Acara Format Program Durasi / Waktu Program Content


Tayang

1 “ACIL” Aku Feature 30 menit / Menampilkan


Cinta lampung 15.00 sd 15.30 / sesuatu yang unik,
Senin menarik di daerah
dan dipandu
seorang presenter

2 “Dunia Feature 30 menit / Menampilkan


Pendidikan” 15.30 sd 16.00 / berbagai kegiatan
Senin disekolah dalam
upaya memacu
prestasi prestasi
akademik dan non
akademik

3 “Bebalos Variety Show 60 menit / Menampilkan


Pantun” 16.00 sd 17.00 / acara pantun
Senin bersahutan dalam
baha Lampung
dan dipandu oleh
seorang presenter.

4 “Dunia Instruksional 60 menit / Program ini


Wanita” 15.00 sd 16.00 / menyajikan
Selasa kegiatan wanita,
meliputi tata boga,
busana, tips tips
mendidik anak
dan menampilkan
seorang tokoh
17
wanita, ahli tata
boga dan
psikolog. Acara
ini dipandu oleh
seorang presenter.

5 “Ragam Musik Interaktif 60 menit / Menyajikan klip


Daerah” 18.00 sd 19.00 / lagu daerah
Selasa lampung. Acara
ini dipandu oleh
dua orang
presenter yang
mengajak pemirsa
untuk
mengirimkan
atensinya.

6 “Pandai Cawo” Dialog Interaktif 60 menit / Dialog yang


pukul 15.00 sd membahas aksara,
16.00 /Rabu bahasa dan
budaya Lampung
yang dipandu oleh
seseorang
presenter.

7 “Hidup Sehat” Dialog Interaktif 60 menit / menginformasikan


pukul 15.00 sd masalah kesehatan
16.00 / Kamis lingkungan dan
tubuh. Acara ini
menghadirkan
seorang dokter
yang berkompeten
dibidangnya
sesuai dengan
tema yang sedang
berlangsung

8 “Ayo Mengaji” Informasi/Education 60 menit / Program yang


pukul 18.00 sd memberikan baca
19.00 / Kamis tulis huruf arab
serta tajwid pada
bacaan Al quran
18
kepada beberapa
murid di studio
TVRI

9 “Wawakhakan” Hiburan 30 menit / Lawakan khas


pukul 15.00 sd lampung yang
15.30 / Jum’at diselipkan
berbagai kritik,
informasi
pembangunan
daerah Lampung.

10 “Musik Islami” Hiburan 30 menit / Menampilkan


pukul 15.30 sd grup music nasyid
16.00 / Jum’at atau kasidah
modern.

11 “Cahaya Informasi 60 menit / Ceramah agama di


Qolbu” pukul 18.00 sd studio yang
19.00 /Jum’at menghadirkan
ustad dan majelis
taklim, dipandu
oleh seorang
presenter.

12 “Campur Sari” Hiburan 60 menit/ pukul Menyajikan


18.00 sd 19.00 / tembang campur
Sabtu sari (lagu khas
jawa) dipandu
oleh dua presenter

13 “Anak Ceria” Hiburan 30 menit / Menampilkan


pukul 15.00 sd dongeng anak,
15.30 / seni tari,
Minggu menyanyi, puisi
dan permainan
lainnya yang
dipandu oleh
seorang presenter.

19
14 “Seni Daerah” Hiburan 30 menit / Menampilkan
pukul 15.30 sd lagu lagu dari
16.00 / Minggu daerah Lampung.

15 “Cerdas Pendidikan 60 menit / Kompetisi ilmu


Cermat” pukul 18.00 sd pengetahuan
19.00 / Minggu tingkat SMP dan
SMA se-Provinsi
Lampung

16 “Pungo Informasi 10 menit / Menyajikan berita


Pandai” pukul 16.00 sd seputar Lampung
16.10 / Senin yang disampaikan
sd Jumat didalam bahasa
Lampung.

17 “Bincang Informasi 50 menit / Dialog tentang


Petang” pukul 16.10 sd berbagai masalah
17.00 / Selasa di daerah lampung
sd jumat maupun nasional

18 “Warta Informasi 60 menit / Memberikan


lampung” pukul 17.00 sd berita berita atau
18.00 / Senin informasi baru,
sd Minggu terhangat dan
aktual.

19 “Pesona Ruwa Informasi 60 menit / Menampilkan


Jurai” pukul 18.00 sd keindahan alam
19.00 / Sabtu, dan pesona
Minggu budaya Lampung.
pertama dan
Minggu ketiga

20 “Demimu Informasi/Education 30 menit / Menampilkan


Lampungku” pukul 15.00 sd seorang profil
15.30 / Sabtu, yang berprestasi
Minggu Kedua, di berbagai
Minggu bidangnya
Keempat dan khusunya di
Minggu kelima daerah Lampung
yang kemudian
dipandu oleh
seorang presenter.
20
21 “Daerah Informasi 30 menit / Memberikan
Membangun” pukul 16.00 sd informasi
16.30 / Sabtu, pembangunan dan
Minggu perkembangan
pertama, otonomi daerah.
Minggu ketiga
dan minggu
kelima

22 “Pelangi Desa” Informasi 30 menit / Memberikan


pukul 16.30 sd informasi
17.00 / Sabtu, pembangunan di
Minggu pedesaan.
pertama,
Minggu ketiga
dan Minggu
kelima

23 “Liputan Informasi 30 menit / Informasi tentang


Khusus” pukul 16.00 sd event daerah
16.30 / dalam seminggu.
Sabtu,Minggu
kedua, dan
minngu
keempat

24 “1 Jam Informasi 60 menit / Acara yang


Bersama” pukul 16.00 sd memberikan
17.00 / ruang kepada
Minggu, kepala daerah
Minggu untuk
pertama, menyampaikan
Minggu ketiga, informasi
dan Minggu pembangunan
kelima daerah.

21
25 “Wakil Rakyat Informasi 30 menit / Mengetengahkan
Bicara” pukul 16.00 sd kegiatan anggota
16.30 / DPRD Provinsi,
Minggu, Kabupaten-Kota,
Minggu Kedua baik di gedung
dan Minggu maupun
Keempat dilapangan sejalan
dengan kegiatan
ketua dll dan
masing masing
komisi juga
fraksinya.

26 “Dinamika Informasi 30 menit/ pukul Informasi


Saburai” 16.30 sd 17.00/ pengembangan
Minggu, daerah Lampung
Minggu kedua
dan Minggu
keempat

1.5.7 Produk Program Acara Kantor Pemberitaan Atau News (Studio II

Pahoman)

1. Dialog Interaktif

Dialog Interaktif merupakan acara yang diberikan alih pada studio II LPP TVRI

Lampung yang beralamatkan di Jl. Way ngarip, Pahoman, Bandar Lampung. Acara

ini berupa dialog antara narasumber dan presenter acara. Dialog pada acara ini setiap

harinya akan membahas atau mengupas tema yang berbeda tergantung permasalahan

apa yang akan diangkat atau yang tengah hangat dibicarakan di masyarakat. Acara

dialog ini, dipandu oleh satu orang presenter sebagai pewawancara dan disertakan

oleh dua hingga tiga orang narasumber yang berkaitan dengan tema. Dialog ini di

tayangkan secara live pada hari senin hingga jum’at pada pukul 16.00 sd 17.00 WIB.
22
2. Warta Lampung

Warta lampung merupakan acara berita.Acara berita ini berisikan informasi-

informasi atau berita yang terbaru, terhangat dan teraktual seputar daerah Lampung

maupun nasional. Acara “Warta Lampung” ini ditayangkan secara live setiap hari

pada pukul 17.00 sd 18.00 WIB yang dipandu oleh satu orang pembaca berita,

dimana setiap harinya dibawakan oleh pembawa berita yang berbeda. Berita ini hanya

menggunakan satu kamera dengan dilengkapi teleprompter, sehingga pembawa berita

dengan mudah dapat membaca berita pembuka tanpa harus melihat teks, dan layar

belakang dilengkapi dengan layargreen screen. Layar green screen ini akan

menjadikan layar dibelakang penyiar berubah menjadi baground TVRI apabila dilihat

dari layar kaca atau on air.

23
1.5.8 Skema Proses Produksi Berita

-Undangan
Sumber Permintaan Liputan/Disposisi Kepsta
-Hunter
Berita -Peristiwa Aktual

Penugasan Peliputan Surat Tugas Produser Diketahui Kepala Seksi Berita

-TIM (Reporter + Kameramen + Kendaraan/Supir)


Produksi Liputan Berita -VJ (One Man Show + Kendaraan Pribadi)
-Kontributor ( Di Daerah)

Pasca Produksi -Pembuatan Naskah -Reporter/VJ/Kontributor


-Transfer Visual -Kameramen + Editor

-Naskah Reporter
Editing Naskah -Naskah VJ EIC
-Naskah Kontributor

Dubbing Redaksi/Reporter

Editing Berita Editor

Kirim Berita Edit Ke Komputer VTR Di Control Room

Rapat Redaksi -Menentukan Rundown Berita Produser/IEC/Redaktur/Reporter


-Menentukan Topik Peliputan Besok

Prepare On Air Rundown Berita + Presenter + Kru + Studio

On Air Pukul 17.00 s.d 18.00 WIB

Gambar 3. Skema Proses Produksi Berita


24
1.6 Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di bagian kantor pemberitaan, LPP

TVRI Lampung. Kantor pemberitaan LPP TVRI Lampung beralamatkan Jalan Way

Ngarip nomor 4, Pahoman, Bandar Lampung dan memiliki kontak Tel. (0721) 62746,

Fax. (0721) 781 192.

1.6.2 Waktu Pelaksanaa Praktek Kerja Lapangan

Pelaksanaan praktek kerja lapangan ini berlangsung selama kurang lebih sebulan

terhitung dari 18Agustus 2015 – 25September 2015. Jam dan hari kerja apabila sesuai

dengan peraturan yang berlaku di TVRI Lampung yaitu setiap hari mulai jam 08.00

sampai 18.00 WIB, namun penulis hanya bekerja di hari senin hingga jum’at mulai

pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Dari tanggal dan haritersebut, dapat disimpulkan

bahwa total jam kerja pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah 203 Jam.

25
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Rencana Awal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Sebelum melakukan praktik kerja lapangan, mahasiswa dituntut untuk membuat

suatu perencanaan kegiatan yang akan dilakukan selama masa praktik kerja lapangan

yaitu 30 hari kerja di perusahaan atau instansi terkait. Berikut ini adalah rencana

kegiatan awal yang dicantumkan pada proposal praktik kerja lapangan di LPP TVRI

Lampung:

Tabel 2. Rencana Kegiatan

WAKTU KEGIATAN

Hari ke 1 Melakukan adaptasi di lingkungan TVRI Lampung

Melakukan aktivitas mengenalkan diri dengan para karyawan


Hari ke 2
TVRI Lampung
Melakukan observasi dan mengumpulkan data mengenai
Hari ke 3
profil, struktur kepengurusan dan sistem kerja perusahaan
Hari ke 4 Mengidentifikasi masalah atau kendala yang ada di divisi

26
yang saya tempati
Mencatat tugas-tugas yang harus dilakukan dan merancang
Hari ke 5
agenda harian Program Kerja Lapangan di TVRI Lampung
- Sharing dengan tim cameraman tentang proses pengambilan
gambar pada saat proses produksi siaran televise
Hari ke 6
- Mengenal alat-alat yang digunakan dalam produksi siaran
televisi terutama dibagian pengambilan gambar
- Mengenal bagian-bagian yang ada pada camera
Hari ke 7 - Mempelajari cara mengoperasionalkan camera dengan baik
dengan tim cameramen
- Mengamati langsung cara kerja cameramen dalam praktik
prosuksi siaran televisi live ataupun recorder
Hari ke 8
- Mencoba langsung mengoperasionalkan camera dalam
produksi siaran televisi recorder
- Membaca dan memahami script acara sebelum produksi
siaran televisi
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
Hari ke 9
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Membaca dan memahami script acara sebelum produksi
siaran televisi
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
Hari ke 10
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Melakukan evaluasi terhadap hasil praktik dengan tim
Hari ke 11 cameramen
- Menjadi asisten cameramen dalam produksi siaran televisi

27
live
- Ikut serta dalam proses editing produksi siaran televisi
- Membaca dan memahami script acara sebelum produksi
siaran televisi
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
Hari ke 12
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Membaca dan memahami script acara sebelum produksi
siaran televisi
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
Hari ke 13
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Berkordinasi dengan Floor Director sebelum memulai
prosuksi siaran televisi
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
Hari ke 14
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
digunakan untuk produksi
Hari ke 15 - Ikut serta dalam proses produksi siaran televisi outdoor
- Melakukan evaluasi terhadap hasil praktik dengan tim
cameramen
- Menjadi asisten cameramen dalam produksi siaran televisi
Hari ke 16 live
- Ikut serta dalam proses editing produksi siaran televisi
Hari ke 17 - Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan

28
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Berkordinasi dengan Floor Director sebelum memulai
prosuksi siaran televisi
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
Hari ke 18
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Berkordinasi dengan Floor Director sebelum memulai
prosuksi siaran televise
- Membaca dan memahami script acara sebelum produksi
Hari ke 19
siaran televisi
- Menjadi asisten cameramen dalam produksi siaran televisi
live
- Ikut serta dalam proses editing produksi siaran televisi
Hari ke 20 - Melakukan evaluasi terhadap hasil praktik dengan tim
cameramen
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
Hari ke 21 digunakan untuk produksi
- Ikut serta dalam proses produksi siaran televisi outdoor
- Membaca dan memahami script acara sebelum produksi
siaran televisi
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
Hari ke 22
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Membaca dan memahami script acara sebelum produksi
Hari ke 23
siaran televisi

29
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
digunakan untuk produksi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
- Membantu mempersiapkan peralatan camera yang akan
digunakan untuk produksi
Hari ke 24
- Menjadi asisten cameramen dalam produksi siaran televisi
live
- Menjadi asisten cameramen dalam produksi siaran televisi
Hari ke 25 live
- Ikut serta dalam proses editing produksi siaran televisi
- Menjadi salah satu cameramen dalam produksi siaran
televisi recorder
Hari ke 26
- Melakukan evaluasi terhadap hasil praktik dengan tim
cameramen
Membuat kesimpulan data terkait pelaksanaan PKL untuk
Hari ke 27
menyusun laporan PKL
Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penyusunan
Hari ke 28
laporan PKL
Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penyusunan
Hari ke 29
laporan PKL
Hari ke 30 Berpamitan dengan para staf TVRI Lampung

2.2 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan yang penulis lakukan selama magang di TVRI Lampung adalah

hampir sama seperti yang penulis lakukan di rencana kegiatan. Penulis

diberikan banyak pengalaman dan mengikuti serta menyaksikan sebagian

30
besar proses kerja di Stasiun TVRI Lampung. Selama magang di TVRI

Lampung, penulis mendapatkan banyak masukan, nasehat dan juga arahan

dari pihak perusahaan yang bersifat membangun dan positif untuk diri

penulis.Penulis juga diikut sertakan untuk ikut praktek meliput dan mencari

berita di sekitaran Kota Bandar Lampung. Selain itu juga penulis membuat

naskah berita yang nantinya akandibacakan oleh pembawa berita pada sore

harinya.

Adapun pelaksanaan kegiatan yang saya lakukan selama magang di TVRI

Lampung adalah sebagai berikut:

1. Perkenalan dengan staff dan karyawan yang ada di TVRI Lampung

Studio 2 Pahoman.

2. Observasi ruangan ruangan yang ada di TVRI Lampung Studio 2

Pahoman, diantaranya: Ruangan Redaksi, Master Control Room,

Ruangan Editing, Ruangan Studio.

3. Penulis mengamati dan belajar pola kerja karyawan di TVRI Lampung

Studio 2 Pahoman.

4. Penjadwalan tugas mingguan.

5. Penulis ikut membantu menyusun arsip naskah-naskah berita.

6. Penulis ikut meliput dan mencari berita di sekitaran Kota Bandar

Lampung.

7. Membuat naskah berita hasil dari peliputan.

31
8. Penulis melakukan dubbing sebagai pengisi suara di acara berita Warta

Lampung.

Berdasarkan aktivitas yang telah penulis lakukan selama ±30 hari, penulis

mendapatkan banyak pengetahuan mengenai Produksi di dalam Stasiun

TVRI Lampung. Dalam hal ini penulis membandingkan antara rancangan

kegiatan yang penulis ajukan dengan hasil yang penulis dapatkan di

lapangan.dapat penulis paparkan kesesuaian dalam hal ini adalah 70%. Hal

ini dapat dilihat dari kinerja yang penulis lakukan dengan rancangan yang

sudah penulis ajukan sebelumnya.

Adapun tabel matriks mingguan selama magang di TVRI Lampung adalah

sebagai berikut:

Tabel 3. Matriks Kegiatan

No. Nama Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

I II III IV V

1 Melakukan adaptasi di

lingkungan

perusahaan dan

perkenalan dengan

para staff dan

32
karyawan serta

mengobservasi

ruangan-ruangan yang

ada di TVRI Lampung

Studio 2 Pahoman.

2 Membuat penjadwalan

dan mengamati serta

belajar mengenai pola

kerja karyawan

3 Menyusun arsip-arsip

naskah berita.

4 Meliput berita dan

mencari berita

5 Membuat naskah

berita

7 Melakukan Dubbing

untuk acara berita

Warta Lampung

8 Mengumpulkan data-

33
data untuk membuat

laporan magang

Keterangan Warna pada Matriks Kegiatan:

Kegiatan yang dilakukan pada minggu pertama

Kegiatan yang dilakukan pada minggu kedua

Kegiatan yang dilakukan pada minggu ketiga

Kegiatan yang dilakukan pada minggu keempat

Kegiatan yang dilakukan pada minggu kelima

2.3 Pembahasan Yang Dikaji Dengan Teori

2.3.1 Teknik Pengambilan Gambar Pada Kamera

Ada beberapa teknik untuk pengambilan gambar atau video ,berikut teknik - teknik

yang sering di gunakan :

1. Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle).

a. Bird Eye View.

Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu

sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-

benda lain yang tampak di bawah begitu kecil. Pengambilan gambar

34
dengan cara ini biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung -

gedung tinggi. Kalau anda suka melihat film-film Hollywood, tentunya

teknik yang ini tidak asing lagi bagi anda.

b. High Angle.

Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar

tepat diatas objek,pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti

yang dramatic yaitu kecil atau kerdil.

c. Low Angle

Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek,

sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.

Kesan yang di timbulkan yaitu keagungngan atau kejayaan. Biasanya teknik

ini sering di gunakan untuk membuat sebuah karakater monster atau manusia

raksasa.

d. Eye Level

Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata

objek,tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini,

yang ada hanya memperlihatkna pandangan mata seseorang yang

berdiri.

e. Frog Level.

Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek

menjadi sangat besar.

35
2. Ukuran Gambar (Frame Size)

a. Extreme Close-up (ECU).

Pengambilan gambar sangat dekat sekali,hanya menampilkan bagian

tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetilan suatu objek.

b. Big Cloe-up (BCU).

Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsinya

adalah untuk menonjolkan ekpresi yang di keluarkan oleh objek.

c. Close-up (CU).

Ukuran gambar hanya sebatas dari ujung kepala hingga leher. Fungsinya

untuk memberi gambaran jelas tetang objek.

d. Medium Close-up (MCU).

Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya

untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.

e. Mid Shoot (MS).

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya

memperlihatkan sosok objek secara jelas.

f. Knee Shoot (KS).

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama

dengan Mid Shoot.

g. Full Shoot (FS)

Pengambilan gambar penuh dari kepala hingga kaki. Fungsinya

memperlihatkan objek beserta lingkungannya.

h. Long Shoot (LS)

Pengambilan gambar lebih luas dari pada Fool Shoot. Untuk mnujukan
36
objek dengan latar belakangnya.

i. Extreem Long Shoot (ELS).

Pengambilan gambar melebihi long Shoot,menampilkan linkungan si objek

secara utuh.Untuk menunjukkan objek tersebut bagian dari lingkungannya.

j. 1 Shoot.

Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang atau

benda dalam frame.

k. 2 Shoot.

Pengambilan gambar 2 objek. Untuk memperlihatkan adegan 2 orang

yang sedang berkomunikasi.

l. 3.Shoot

Pengambilan gambar 3 objek untuk memperlihatkan 3 orang yang sedang

mengobrol.

m. Group Shoot

Pengambilan gambar sekumpulan objek Untuk memperlihatkan adegan

sekelompok orang dalam melakukan aktifitas.

3. Gerakan Kamera (Moving Camera)

a. Zooming (In/out)

Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauh

objek,gerakan ini merupakan fasilitas yang di sediakan oleh kamera

vidio, dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.

b. Panning (left/Right).

Yang di maksud gerakan panning yakni kamera bergerak dari tengah ke

37
kanan atau dari tengah kekiri,namun bukan kameranya yang bergerak tapi

tripodnya yang bergerak sesuai arah yang di inginkan.

c. Tilting (Up/Down).

Gerakan Tilting yitu gerakan keatas dan kebawah,masih menggunakan tripod

sebagai alat bantu agar hasil gambar yang di dapatkan memuaskan

dan stabil.

d. Dolly (In/Out).

Gerakan yang di lakukan yaitu gerakan maju mundur,hampir sama

dengan gerakan Zooming namun pada Dolly yang bergerak adalah tripod

yang telah di beri roda dengan cara mendorong tripod maju ataupun

menariknya mundur.

e. Follow.

Pengambilan gambar di lakukan dengan cara mengikuti objek dalam

bergerak searah.

f. Framing (In/Out).

Framing adalah gerakan yang di lakukan oleh objek untuk memasuki

[in] atau keluar [out] framing shot.

g. Fading (In/Out).

Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru

masuk mengantikan gambar yang ada di sebut fade in,sedangkan jika

gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan di gantikan gambar

baru di sebut fade out.

h. Crane Shoot.

Merupakan gerakan kamera yang di pasang pada alat bantu mesin

38
beroda dan bergerak sendiri bersamaan kameramen,baik mendekati maupun

menjauhi objek.

4. Gerakan Objek (Moving Object)

a. Kamera sejajar objek.

Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek,baik kekiri maupun

kekanan.

b. Walking (In/Out)

Objek bergerak mendekati[in] maupun menjauhi [out] kamera.

Namun ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalam gambar.

Dan elemen penting tersebut meliputi:

1. Motivasi

2. Informasi

3. Komposisi

4. Suara.

5. Sudut Kamera

6. Kontinuitas.

Selain teknik-teknik maupun tatacara pengambilan gambar yang

harus dimiliki oleh seorang kameramen ada hal lain yang harus di miliki

yakni sense of art atau rasa seni, karena gambar yang di ambil oleh

cameramen merupakan karya seni. Setiap orang memungkinkan untuk

menguasai teknik- teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki

rasa seni atau keindahan maka hasil yang di dapatkanpun kurang maksimal.

Jadi rasa seni yang tinggi dapat di jadikan modal utama untuk menjadi
39
kameramen. (bopf ive, 2011)

2.4 Tahapan Produksi Program Acara Warta Sepekan TVRI Lampung

Selama penulis menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di LPP TVRI

Lampung, penulis banyak mempelajari hal-hal baru dan pengalaman baru. Dari hasil

Praktek disana banyak relevansi yang penulis temukan antara teori-teori yang di

dapatkan di bangku perkuliahan dengan kegiatan yang di lakukan oleh LPP TVRI

Lampung. Salah satunya adalah Tahapan Produksi Program Acara Televisi.

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang, dan

biaya besar, juga memerlukan suatu organisasi yang rapih, dengan mengikuti tahap-

pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Demikian juga dengan produksi program

acara Warta Sepekan TVRI Lampung, memiliki tahapan seperti berikut:

a. Pra Produksi Program Acara Warta Sepekan

Tahap pra produksi merupakan tahapan persiapan sebelum sebuah produksi

dimulai. Pada tahap ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang

akan dijalani. Ada beberapa tahap pra produksi acara warta lampung, yaitu :

1. Membuat Naskah. Pembuatan naskah dilakukan oleh Tim administrasi.

Naskah dibuat berdasarkan berita yang diambil dari acara Warta Lampung

selama sepekan.

2. Dubbing. Pada tahap ini akan dilakukan dubbing suara untuk semua

berita yang akan disiarkan pada acara Warta Sepekan.

3. Editing. Ini merupakan tahap terakhir pra produksi. Dalam tahap ini editor

memilih berita yang sudah ditentukan berdasarkan naskah yang sudah


40
dibuat . Gambar berita diambil dari backup-an acara Warta Lampung

selama sepekan. Gambar yang telah dipilih lalu digabungkan menjadi

sebuah berita dan ditambahkan dengan suara dubbing sehingga gambar

sempurna dan siap untuk disiarkan dalam acara Warta Sepekan.

b. Produksi Program Warta Sepekan TVRI Lampung

Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (Shooting) di

studio karena Dialog Interaktif TVRI Lampung adalah sebuah acara yang

ditanyangkan secara Live atau langsung, maka proses produksi yang

dilakukan adalah seperti berikut:

1. Produksi.

Acara warta lampung dibawakan oleh seorang Pembawa Acara yang akan

membacakan berita-berita yang sudah disiapkan dan seorang cameramen

yang akan bertanggung jawab dalam visualisasi acara Warta Sepekan.

2. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana pendukung yang digunakan untuk pelaksanaan produksi

program Warta Sepekan TVRI Lampung, yaitu:

- Kamera, merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan gambar,

dalam proses penayangan Warta Sepekan TVRI. Dibutuhkan sedikitnya

tiga kamera untuk menunjang lancarnya sebuah program acara yang baik.

Semua kamera-kamera yang ada langsung terhubung dengan switcher

41
atau alat memilah dan memilih stok gambar dari kamera maupun yang

sudah ada.

- CCU (Camera Control Unit), merupakan alat yang dipergunakan untuk

mengontrol beberapa kamera. Yang bisa dikontrol atau digantikan

fungsinya melalui alat ini, diantaranya adalah pengaturan pencahayaan,

temperatur warna, kecepatan, white balance, serta warna hue (red, green,

blue).

- Switcher, merupakan perangkat teknis untuk memindahkan dan memilih

gambar dari berbagai stock shoot maupun input kamera.

- Audio Mixer, merupakan alat pengatur suara agar suara yang dihasilkan

tidak mengalami gangguan. Alat ini berfungsi mengendalikan penelpon

yang masuk atau suara yang ada di studio agar tidak mengalami

gangguan.

- Monitor, berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari

kamera. Banyaknya monitor yang digunakan tentu saja tergantung dari

berapa kamera yang digunakan. Ada monitor dari berbagai source,

kamera, monitor preview, serta monitor hasil akhir.

- VRT (Video Tape Recorder), merupakan alat yang digunakan untuk

merekam hasil shooting.

- Lighting, merupakan alat yang digunakan untuk pencahayaan dalam

proses shooting.

42
- Character Generator, merupakan alat yang digunakan untuk

menampilkan tittle, sub tittle, serta grafik.

Selain sarana diatas ada juga beberapa prasarana penunjang lainnya,

antara lain:

- Ruang Visual penyuntingan atau editing gambar, yaitu ruangan yang

digunakan untuk mengedit gambar berupa foto atau video yang ada.

- Master Control Room adalah ruangan yang dapat mengendalikan

beberapa alat seperti, switcher, audio, mixer, CCU, dan Character

Generator.

- Property, seluruh kebutuhan perlengkapan untuk mendukung suatu

program.

3. Pelaksanaan Produksi Program Warta Sepekan TVRI Lampung

Acara ini dilaksaakan setiap hari Minggu. Tepat pada pukul 16.00 WIB,

mulailah program acara Warta Sepekan TVRI Lampung, dialog ini

berlangsung selama 60 menit dan disiarkan secara langsung (Live) dan

terdiri dari tiga sampai empat segmen.

Segmen pertama yaitu diawali dengan bumper in yang menandakan acara

Dialog sudah dimulai dengan memunculkan logo TVRI yang bergerak.

Kemudian pembawa acara membuka dan memperkenalkan diri.

Pemutaran prolog dan voxpop dilakukan terlebih dahulu sebelum

43
membacakan berita. Setelah itu dimulailah pembacaan berita, berita yang

dibacakan merupakan kumpulan berita sepekan yang ada di daerah

Lampung sesuai dengan urutan yang telah dibuat. Begitu juga dengan

segmen dua dan tiga.

Segmen keempat yaitu segmen khusus berita Lintas Andalas. Pada

segmen ini pembawa acara membacakan berita-berita yang berasal dari

daerah-daerah Sumatra lainnya. Seperti Bengkulu, Palembang, Riau dst.

Yang telah dipilih selama sepekan.

2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat

2.5.1 Faktor Pendukung

Adapun faktor pendukung penulis dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini

adalah sebagai berikut:

a. Adanya dukungan atau dorongan moral dan material dari orang tua dan teman

untuk melakukan praktek kerja lapangan di LPP TVRI Lampung.

b. Karyawan dan staff yang baik dan juga ramah membuat saya tidak

membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

c. Fasilitas yang memadai dan lengkap.

d. Lokasi yang strategis yaitu ditengah Kota Bandar Lampung.

44
2.5.2 Faktor Penghambat

Selama penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di LPP TVRI

Lampung, penulis menemukan beberapa hambatan, yaitu:

a. Selama melakukan kegiatan PKL, penulis mempelajari semua tugas-tugas

yang ada di Studio 2 Pahoman, seperti mempelajari tugas meliput berita,

kemudian membuat naskah berita, proses siaran, dan juga mempelajari proses

produksi. Hal ini membuat penulis tidak bisa mempelajari satu tugas secara

mendalam.

b. Ketika penulis hendak mendapatkan data-data atau informasi untuk menulis

laporan ini, penulis sedikit terhambat karena struktur anggota di studio 2

pahoman tidak ada, sehingga penulis harus ke studio 1 yang ada di way hui,

sehingga mengakibatkan efesiensi waktu dan ekonomi yang sedikit terbuang.

45
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah ajang bagi mahasiswa/i untuk

menerapkan teori-teori yang diterima saat proses pembelajaran di bangku kuliah

kedalam dunia kerja yang sebenarnya dan bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam

menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama masa

bangku perkuliahan.

Adapun kesimpulan dari Laporan Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan

selama magang di TVRI Lampung adalah sebagai berikut:

1. Suatu program acara televisi memerlukan perencanaan dan pertimbangan

yang matang untuk dapat di produksi. Mulai dari materi yang menarik,

tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana yang baik pula.

2. Televisi sebagai salah satu media massa dianggap mempunyai pengaruh

penting terhadap pembentukan opini dan pemikiran masyarakatnya. Terkait

46
dengan televisi, khususnya Stasiun TV, TVRI Lampung yang merupakan

televisi daerah Lampung sangat berpengaruh terhadap pandangan masyarakat

Lampung. TVRI Lampung sebagai televisi daerah milik Pemerintah telah

melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang undangan

tentang penyiaran. TVRI Lampung menyajikan siaran hiburan, pendidikan,

dan berita atau informasi secara berimbang.

3. Pada media penyiaran televisi dapat didefinisikan memiliki sifat dan

karakteristik berupa dapat didengar dan dilihat ketika siaran, dapat didengar

atau dilihat kembali bila disiaran ulang, daya pengaruh sangat tinggi,

pengolahan secara elektronik, biaya operasional sangat tinggi, dan daya

jangkau populasi luas.

4. Tahapan produksi menurut Gerrarld Millerson terdiri dari tiga bagian yang
biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP), yaitu:
- Pra-Produksi
- Produksi
- Pasca-Produksi
5. Proses produksi acara Warta Sepekan TVRI Lampung, meliputi beberapa

tahapan diantaranya:

a. Pra Produksi: - Pembuatan Naskah


- Dubbing Suara
- Editing
b. Produksi Program Acara Warta Sepekan TVRI Lampung
- Materi Produksi
- Sarana dan Prasarana
- Pelaksanaan Produksi

47
3.2 Saran

1. Diharapkan setelah selesainya pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

LPP TVRI Lampung ini khususnya saya sebagai penulis bisa

mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan selama saya

magang.

2. Bisa mendapat pengalaman tentang bagaimana dunia kerja sebenarnya dan

menjadi pembelajaran tersendiri bagi saya sehingga dapat melakukan

perbandingan penerapan teori dengan pelaksanaan praktik kerja di lapangan.

48
Daftar Pustaka

- Darwanto (2007). Televisi sebagai media pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

- Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Salemba Humanika,

Jakarta, 2012.

- Effendy, Onong Uchjana, 1984. Televisi Siaran dan Praktek,

Bandung:Alumni.

- E-Journal Ilmu Komunikasi, vol 1, nomor 4, 2013: 340-352

- Wibowo. Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi.

Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

49
LAMPIRAN

50

Anda mungkin juga menyukai