Anda di halaman 1dari 31

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka

kebutuhan hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan

sandang, papan, pangan, pendidikan dan kesehatan saja. Kebutuhan akan

mempercantik diripun kini menjadi prioritas utama dalam menunjang penampilan

sehari-hari. Salah satu cara untuk mengubah penampilan atau mempecantik diri

yaitu dengan menggunakan kosmetika.

Kosmetika merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mempercantik

atau merawat diri. Secara definisi kosmetika diartikan sebagai suatu ilmu yang

mempelajari kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan oleh pemakaian

bahan tersebut terhadap penampilan dan kecantikan seseorang.

Istilah kosmetika sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Kosmetikos yang

berarti keahlian dalam merias. Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad

yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu

selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Kosmetik adalah suatu campuran

bahan yang digunakan pada tubuh bagian luar dengan berbagai cara untuk

merawat dan mempercantik diri sehingga dapat menambah daya tarik dan

menambah rasa percaya diri pemakaian dan tidak bersifat mengobati atau

menyembuhkan suatu penyakit tertentu. Sekarang ini terlalu banyak produk

kosmetika yang beredar dipasaran dengan berbagai macam merek dan bentuk.
2

Kosmetik Tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang

dapat dibuat sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah dikeringkan,

buah-buahan dan tanam-tanaman disekitar kita. Cara tradisional ini merupakan

kebiasaan atau tradisi yang diwariskan turun temurun dari leluhur nenek moyang

kita. Kosmetik Modern adalah kosmetika yang diproduksi secara pabrik

(laboratorium) dimana telah dicampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan

kosmetika tersebut agar tahan lama sehingga tidak cepat rusak.

Saat ini industri kosmetik di Indonesia saat ini berkembang pesat, dari data

International Cosmetics Club menyebutkan bahwa impor produk kosmetik

mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 10 miliar per bulan. Bahkan, pada tahun 2006

impor selama setahun mencapai Rp 1 triliun. Sementara itu untuk pasaran lokal,

menurut Persatuan Kosmetik Indonesia (Petosmi) omset penjualan kosmetik bisa

mencapai Rp 40 miliar untuk satu perusahaan besar dalam satu bahan, Darmadji,

(2008). Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian kosmetik di Indonesia sangat

besar. Siring perkembangan zaman, kosmetik seola menjadi kebutuhan primer

bagi sebagian kaum wanita. Hal ini memberikan peluang bagi industri kosmetik di

Indonesia, sehingga banyak bermunculan produk baru dipasaran yang dapat

menimbulkan persaingan cukup ketat. Disisi lain konsumen memiliki penilaian

dan harapan sendiri terhadap kosmetik yang mereka gunakan. Untuk mampu

bersaing dan memuaskan konsumen tentunya suatu produk harus mempunyai

keunggulan kompetitif dibandingkan dengan produk pesaing serta dapat

memenuhi kebutuhan konsumen. Pihak perusahaan kosmetik dituntut untuk jeli

dalam menggali informasi mengenai kebutuhan konsumen dan mampu


3

menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Dalam hal ini diperlukan antisipasi

kemungkinan-kemungkinan strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan

pesaing.

1.2 Tujuan PKL Industri Farmasi

1. Menjelaskan prinsip-prinsip produksi, pengendalian mutu (quality control)

dan penjaminan kualitas (quality assurance) serta proses distribusi dalam

industri farmasi.

2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses pembuatan produk-

produk kosmetika dengan CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik)

yang beredar di Indonesia dan Asia.

3. Mahasiswa dapat mengevaluasi, membandingkan antara hasil pengamatan

di lapangan dengan teori yang diperoleh selama perkuliahan sehingga

diharapkan akan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk dapat

menginformasikan langsung kepada masyarakat.

4. Mahasiswa dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan.

5. Membekali mahasiswa dengan pengalaman di industri farmasi yang

merupakan produsen sediaan farmasi obat (obat, obat tradisional dan

kosmetika).
4

BAB II

GAMBARAN UMUM

PT. MARTINA BERTO-MARTHA TILAAR GROUP

2.1 Sejarah Martha Tilaar Group

Martha Tilaar Group dipelopori oleh DR. (H.C.) Martha Tilaar pada tahun

1970 dimulai dari usaha membuka sebuah salon kecantikan Martha di garasi

kediaman orangtuanya, Yakob Handana, di Jalan Kusuma Atmaja No.47

Menteng, Jakarta Pusat. Selain itu beliau terus menimba ilmu tentang kecantikan

dan perawatan tubuh ke pusat kecantikan di Amerika dan Eropa. Hal inilah yang

membangkitkan semangat dan kesadaran beliau bahwa bahan baku yang berasal

dari Indonesia jika diolah dengan baik dan profesional dapat mengahasilkan

kosmetika alami dan jamu tradisional yang dapat mempercantik wanita Indonesia

dan dunia secara holistic.

Setelah sukses dalam bisnis salon kecantikan dengan beberapa salon di

Jakarta, pada tahun 1972 DR. Martha Tilaar, membuka salon kecantikan kedua

yaitu Martha Griya Salon di Menteng. Di salon inilah, untuk pertama kalinya

perawatan kecantikan tradisional berbasis tanaman herbal dan bisnis kecantikan

dimulai. Kesuksesan mendorong Ibu Martha Tilaar memulai untuk memproduksi

kosmetika dan jamu dengan mendirikan PT Martia Berto pada tanggal 1 Juni 1977

yang bermitra usaha bersama Bapak Bernard Pranata (alm) dan Ibu Theresia

Harsini Setiady yang merupakan pendiri Kalbe Group. Adapun merk pertama

yang diproduksi dan dipasarkan adalah “Sari Ayu Martha Tilaar” sebagai

kosmetika alami yang berkonsep holistik, dengan laboratorium praktek di salon


5

dan sekolah kecantikan milik Ibu Martha. Hal ini menyebabkan produk-produk

Sari Ayu Martha Tilaar selalu berkiblat kepada pendidikan dan layanan konsumen

yang praktis dan mudah diterapkan. Karena sambutan pasar yang tinggi maka

pada tanggal 22 Desember 1981 didirikan pabrik modern yang pertama PT.

Martina Bero di Jl. Pulo Ayang, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Tahun

1983, PT SAI Indonesia yang sebelumnya adalah PT Sari Ayu Indonesia didirikan

untuk mendukung PT Martina Berto dalam mendistribusikan produk-produk

kosmetiknya Timur. Dengan berjalannya waktu, pabrik kekurangan kapasitas

produksi, kemudian pada tahun 1986 didirikan pabrik kedua di Jl. Pulokambing

II/1, Kawasan Industri Pulo Gadung dengan konsentrasi pada kosmetika kering,

semi padat dan jamu sedangkan pabrik yang pertama dikonsentrasikan pada

produk kosmetika cair. Tahun 1988-1990 PT Martina Berto melahirkan merek-

merek kosmetika baru seperti Cempaka, Jamu Martina, Pesona, Biokos Martha

Tilaar, Caring Colours Martha Tilaar dan Belia Martha Tilaar. Tahun 1993-1995,

terjadi proses penggabungan sejumlah perusahaan ke dalam PT Martina Berto.

Tahun 1996 PT Martina Berto menjadi pabrik kosmetika pertama di Indonesia

yang mendapatkan sertifikat mutu ISO 9001. Tahun 1999 PT Martina Berto

membeli saham kalbe group dan sejak saat itu Kalbe Group sepenuhnya berada di

bawah manajemen Martha Tilaar Group. Tahun 2000 PT Martina Berto

mendapatkan sertifikat ISO 14001. Tahun 2001-2009 PT Martina Berto

menambahkan merek-merek baru di segmen pasar berbeda, yaitu Professional

Artist Cosmetics (PAC), Dewi Sri Spa, Jamu Garden dan sebagainya. Tahun 2010

Martha Tilaar Group memasuki usia 40 tahun. Tahun 2011 PT Martina Berto
6

menjadi PT Martina Berto Tbk. Tahun 2011, Martha Tilaar Group terpilih

menjadi salah satu dari 55 perusahaan dunia yang menjadi anggota Global

Conpact Lead PBB di Davos, Switzerland. Tahun 2012 PT Martina Berto Tbk

menerima penghargaan sebagai Pioneer in Technology dari Kementrian Industri,

yang diserahkan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Tahun 2012 PT

Martina Berto Tbk mendapat penghargaan dalam Asia Responsible

Entrepreneurship Awards 2012 untuk kategori Green Leadership.

Kini, Martha Tilaar Group terdiri atas PT Martina Berto Tbk, PT. Cedefindo

(strategi pemasaran dan produksi), PT SAI Indonesia (distributor produk-produk

Martha Tilaar Group), PT Martha Beauty Gallery (pelayanan konsultasi dan

pendidikan kecantikan, seperti Puspita Martha School of Beauty), Martha Tilaar

Spa, Cipta Busana, Art and Beauty Martha Tilaar, PT Cantika Puspa Pesona

(manajemen waralaba domestik dan internasional untuk Martha Tilaar Salon Day

Spa, Easter Garden Spa Martha Tilaar), PT Creative Style (perusahaan agensi

periklanan), PT Kreasi Boga (agensi tenaga kerja) dan PT Mahligai Citra Bangsa

(jasa wedding organizer dan produksi majalah).

2.2 Visi dan Misi Martha Tilaar Group

A. Visi
Menjadi perusahaa perawatan kecantikan dan spa yang terkemuka di dunia

dengan produk yang bernuansa ketimuran dan alami, melalui pemanfaatan

teknologi modern, penelitian dan pengembangan sebagai sarana

peningkatan nila tambah bagi konsumen dan pemangku kepentingan

lainnya.
7

B. Misi

1. Mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk perawatan

kecantikan dan spa yang bernuansa ketimuran dan alami dengan standar

mutu internasional guna memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai

segmen pasar dari premium, menengah atas, menengah dan menengah-

bawah dalam suatu portofolio yang sehat dan setiap merek mempu

mencapai posisi 3 besar di Indonesia di setiap segmen pasar yang

dimasukinya.

2. Menyediakan layanan yang prima kepada semua pelanggan dalam porsi

yang seimbang, termasuk konsumen dan para penyalur produk.

3. Mempertahankan kondisi keuangan yang sehat dan pertumbuhan bisnis.

4. Merekrut, melatih dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten

dan produktif sebagai bagian dari aset perseroan.

5. Memanfaatkan metode operasi, sistem dan teknologi yang efisien dan

efektif di seluruh unit dan fungsi usaha.

6. Menerapkan “Good Corporate Governance” secara konsisten demi

kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders).

7. Memberikan tingkat keuntungan yang wajar kepada para pemegang

saham.

8. Mengembangkan pasar internasional kosmetika, produk spa dan herbal

dengan fokus jangka menengah di kawasan Asia Pasifik dan fokus

jangka panjang di pasar global dengan produk dan merek pilihan.


8

2.3 Unit Perusahaan


9

2.4 Struktur Organisasi


10

2.5 Proses Produksi

1. Pengadaan Bahan Baku

Banyaknya jumlah dan jenis produk kecantikan atau kosmetik yang di

produksi oleh Martha Tilaar Group, mengharuskan perusahaan bekerjasama

dengan sejumlah besar pemasok untuk memenuhi kebutuhan akan bahan

baku dan pendukung produksinya. Kekuatan tawar menawar dari pemasok

realtif lemah dikarenakan Martha Tilaar Group ini merupakan pelanggan

terbesar bagi pemasok lokalnya (selain Mustika Ratu Group), serta banyyak

tersedianya alternatif dan untuk bahan baku dan bahan pendukun Martha

Tilaar Group terus melakukan diversifikasi terhdap para pemasoknya dalam

memenuhi seluruh persyaratan kuliatas yang telah ditetapkan oleh Martha

Tilaar Group. Jika terjadi hambatan oleh salah satu pemasok maka PT

Martina Berto akan segera mencari pengganti pemasok lainnya.

Untuk bahan baku (Raw Materials), PT Martina Berto memiliki tiga

pemasok utama, yaitu PT. TRITUNGGAL, PT. COGNICE dan PT. BAKTI

JALA yang menyediakan bahan baku seperti parfum, warna, bahan aktif dan

lain-lain. Dan untuk bahan pendukung seperti kemasan, PT Martina Berto

memiliki tiga pemasok yang sering dihubungi, yaitu PT PERMATA

OFFSET, PT PODO MORO OFFSET dan PT GRIYA SARANA LABEL.

Selain itu PT Martina Berto juga memiliki kebun antara lain yaitu Sawangan,

kebun koleksi tanaman oabat dan kosemetik 0,7 hektar dan di Cikarang,

pengembangan dan produksi tanaman obat dan kosmetik 10 hektar. Bahan

baku berupa simplisia diperoleh dari petani dan kebun sendiri, untuk bahan
11

baku berupa minyak anatara lain yang diambil sarinya yang sudah jadi.

Instrumeninstrumen yang ada di PT. Martina Berto untuk pembuatan standar

bahan baku antara lain micrometer untuk membuat lapisan tipis dari preparat

jaringan, melting point, HPLC, TLC densitometer, spektrofotometer, pH

meter, visikometer dan lain-lain. Standar pemeriksaan bahan baku (SBB)

yang nantinya akan digunakan oleh QC (Quality Control) untuk acuan

pemeriksaan bahan baku yang akan digunakan dalam produksi.

2. Penyimpanan Bahan Baku

Secara umum werehouse memiliki 3 bagian besar yaitu gudang raw

material (bahan baku), packaging material (bahan kemas) dan finish goods

(produk jadi). Bahan baku disimpan berdasarkan jenisnya yaitu liquid, wax

dan granular, parfum, zat warna dan serbuk. Bahan baku parfum biasanya

disimpan dalam ruang khusus bersuhu 22oC untuk mengurangi terjadinya

penguapan sedangkan bahan baku dengan logo B3 disimpan dalam ruang

khusus yang terpisah dari penyimpanan bahan baku lainnya dengan

dilengkapi secondary containment. Gudang juga memiliki ruangan tersendiri

khusus untuk menyimpan barang-barang retur yang akan dikembalikan ke

supplier. Waktu penyimpanan untuk produk dry biasanya adalah 4+1 tahun

sedangkan untuk produk liquid 3+1 tahun, dimana 1 tahun adalah waktu

penyimpanan tanpa ada pemeriksaan.


12

3. Proses Produksi Pembuatan

Produksi kosmetik yang dilakukan di PT Martina Berto Tbk, ada 4 macam

yaitu produksi liquid, lipstik, make-up base dan dekoratif pembuatan sediaan

kosmetik.

a. Bedak Padat

Bahan dihaluskan dengan mesin penghalus tambahkan pengikat dan

pelicin kemudian dicetak langsung pada wadahnya dengan tekanan

tertentu, semua proses ini dilakukan oleh mesin yang canggih.

b. Lipstik

Dibuat dengan basis minyak tengkawang, ditambah karbowaks,

paraffin ditambah zat pewarna dan minyak zaitun. Lalu dilumerkan

pada suhu tertentu hingga diperoleh massa cair. Kemudian

dimasukkan ke cetakan, didinginkan untuk memadatkan. Setelah

memadat dilakukan pemeriksaan apakah sesuai dengan standar

quality control. Jika memenuhi maka akan dipasarkan dan jika tidak

memenuhi standar akan dikembalikan ke ruangan R & D. Bila sesuai

maka dimasukkan ke dalam kemasan dan dilewatkan pada api khusus

untuk menghasilkan lipstik yang mengkilap, membuat tekstur lipstik

yang rata dan agar warna menjadi lebih cerah. Kemudian dilakukan

QC untuk memeriksa warna, tekstur, bau dan kebocorannya.


13

4. Pengujian Mutu

Bagian quality control melakukan pengawasan mutu secara menyeluruh,

mulai dari incoming material, in process control dan outgoing product.

Incoming material meliputi pemeriksaan terhadap bahan baku dan bahan

kemas. Sedangkan in process control meliputi pemeriksaan terhadap produk

ruahan dan produk antara (work in process) serta pengwasan di line produksi

dan pengemasan. Pemeriksaan outgoing product meliputi pemeriksaan

terhadap produk yang telah dikemas dalam inner/master box standar yang

ditetapkan adalah standar mutu internal yang dibuat oleh R & D. Berdasarkan

Farmakope Indonesia, BP, USP dan sebagainya. Laboratorium QC terdiri dari

5 bagian pemeriksaan yaitu :

a) Pemeriksaan raw material

Dilakukan terhadap setiap bahan baku yang datang dari supplier. Staf

QC yang bertugas sebagai sampler bahan bakku yang akan

menyampling bahan baku yang telah diberi status karantina. Jumlah

sampel yang disampling adalah n+1 (n=kemasan) untuk jumlah

kemasan diatas 20 buah. Sedangkan kemasan dalam jumlah dibawah

20 maka akan diperiksa secara keseluruhan. Bahan baku yang

diperiksa meliputi bahan baku cair, wax atau granular, serbuk, zat

warna dan parfum. Acuan pada pemeriksaan bahan baku adalah

standar bahan baku internal yang ditetapkan R&D standardisasi. Setap

hasil uji diberi label status sesuai hasil pemeriksaannya. Label status

tersebut antara lain : label released (warna hijau) untuk pemeriksaan


14

yang memenuhi spesifikasi pemeriksaan. Label rejected (warna

merah) untuk pemeriksaan yang tidak memenuhi spesifikasi

pemeriksaan. Label hold (warna jingga) untuk pemeriksaan yang

memerlukan keputusan penanganan lebih lanjut. Bahan baku released

dipindahkan penyimpanannya dari ruang karantina ke ruang

penyimpanan bahan baku. Untuk menjaga kualitas bahan baku yang

ada dilakukan pemeriksaan ulang. Setiap bahan baku memiliki maa

periksa ulang yang berbeda. Bahan baku cair mempunyai masa

periksa ulang (PU) 6 bulan sekali untuk bahan yang tidak sensitif dan

3 bulan untuk bahan yang sensitif. Bahan baku serbuk mempunyai

masa periksa ulang 1 tahun sekali untuk bahan yang tidak sensitif dan

6 bulan untuk bahan yang sensitif. Sedangkan bahan baku parfum

mempunyai masa periksa ulang 1 tahun sekali dan zat warna 2 tahun.

b) Pemeriksaan packaging material

Packaging material terdiri dari wadah kemas dan kemas cetak.

Pemeriksaan wadah kemas meliputi pemeriksaan warna, bentuk,

dimensi, uji kebocoran, berat, daya cengkram, uji printing, body text

dan uji fungsi. Uji kebocoran wadah yang dilakukan ada 3 macam

yaitu :

1) Uji kebocoran positif

2) Uji kebocoran negatif

3) Uji kebocoran dengan air pressure.


15

Ketiga metode tersebut dilakukan tergantung dari jenis wadah kemas,

pemeriksaan kemas cetak meliputi warna, bentuk, dimensi, uji

printing, body text, jenis material, berat jenis, daya rekat dan uji

fungsi terhadap wadah. Bahan kemas cetak yang datang dari supplier,

dibuatkan BPPB (Bon Penerimaan Pembelian Barang) oleh petugas

gudang dan masuk ke dalam ruang karantina. Apabila dari hasil

pemriksaan ditemukan banyak ketidaksesuaian, maka akan dilakukan

sampling ulang dan diperiksa kembali untuk memastikan hasil

pemeriksaan.

c) Pemeriksaan bulk work in process

Pemeriksaan bulk WIP dilakukan terhadap bulk, bulk ruahan dan

produk anatar baik liquid dan dry. Parameter pemeriksaan untuk bulk

liquid berdasarkan SPR (standar produk ruahan) parameter

pemeriksaan yang dilakukan antara lain pemerian, viskositas, pH,

densitas, warna, titik leleh dan homogenitas. Berbeda dengan bulk

liquid, pemeriksaan terhadap bulk dry dilakukan terhadap produk

antara dan produk ruahan. Parameter untuk pemeriksaan bulk dry

antara lain homogenitas, warna, densitas, moisture cotent dan titik

leleh (standar ditetapkan oleh R&D).

d) Pemeriksaan mikrobiologi

Pemeriksaan mikrobiologi menjadi perhatian penting bagi produk

kosmetik karena resiko kontaminasi dapat berasal dari berbagai

sumber meskipun dalam produk sudah mengandung bahan


16

antimikroba. Parameter pemeriksaan yang dilakukan antara lain

Angka Lempeng Total (ALT), angka kapang dan khamir, serta bakteri

patogen. Standar pemeriksaan mikrobiologi mengacu pada standar

BPOM. Air yang dipakai untuk produksi juga dilakukan pemeriksaan

mikrobiologi. Biasanya dilakukan satu bulan sekali untuk parameter

mikrobiologi dan satu minggu sekali pemeriksaan pH (pH 6,5-7,5).

Pemeriksaan mikrobiologi juga dilakukan pada ruang produksi, air

untuk mencuci, dinding dan lantai serta mesin produksi.

e) Pemeriksaan in process control dan outgoing product

Pemeriksaan IPC dilakukan pada tahap awal, tengah dan akhir

pengemasn. Parameter yang diperiksa oleh IPC antara lain :

1) Kelengkapan lampiran pada PCO (packing order) dan LPK

(lembar petunjuk kemas)

2) Kesesuaian pada produk dan kemasan

3) Hasil penimbangan

4) Kesesuaian kemasan

5) Penampilan produk

6) Fungsi kemasan

7) Kelengkapan kemasan

Tahap akhir pengemasan meliputi pengecekan nama dan isi produk,

nomor batch, nomor registrasi/notifikasi, segel, pengambilan retained

sample, periksa PSP penimbangan, inner box. Untuk produk dry

seperti make up base, lipstik dan dekoratif dilakukan pemeriksaan


17

outgoing product. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap produk yang

telah dimasukkan dalam inner/master box. Pada pemeriksaannya

disesuaikan nama produk dan nama pada inner box, nomor batch,

nomor registrasi/notifikasi, expired date, jumlah produk dan kondisi

produk serta kelengkapan produk.

5. Distribusi

Martha Tilaar Group memiliki dua anak perusahaan yang

bertanggungjawab menangani masalah distribusi produk-produknya, yaitu

PT SAI Indonesia yang menangani distribusi lokal dan Martina Berto

International yang bertanggungjawab mengurus distribusi internasional.

Pemasaran produk PT. Martina Berto ada 2 cara, yaitu :

1) Pemasaran langsung

Yaitu hasil produksi langsung dipasarkan perusahaan kepada

konsumen melalui anggota yang memasarkannya.

2) Pemasaran tidak langsung

Yaitu pendistribusian dilakukan oleh distributor, kemudian

distributor akan menyalurkan produk kepada konsumen. Produk-

produk PT. Martian Berto juga dipasarkan di luar negeri seperti

Malaysia, Brunei dan Eropa.


18

2.6 Pengolahan Limbah

Proses pengolahan limbah industri terdiri dari proses fisika, kimia dan

biologi. Untuk proses fisika-kimia adalah proses yang menuntut perlakuan sesuai

unsur yang terkandung di dalamnya. Proses ini biasanya menggunakan

pengolahan awal (influent chamber). Anaerob pretreatment tank, equalizing tank,

flow control box, aeration tank, poss aeration tank, clariviet tank, chlorination

tank, effluent tank dan sludge holding tank di dalam sistemnya untuk

menghasilkan buangan yang lebih bersih. Sedangkan untuk proses penguraian

limbah secara biologi menggunakan makhluk hidup sebagai penguraiannya.

Unit pengolahan limbah ini dirancang dan dibangun sebagai utiliy dalam

proyek pengembangan di dalam ruang lingkup PT. Martina Berto untuk

mengenal/mrngolah air limbah yang berasal dari toilet mapun kloset agar air

limbah yang dihasilkan layak dibuang disaluran kota. Pengolahan limbah

dilakukan agar limbah yang keluar dari proses produksi aman bagi lingkungan.

Limbah cair dari hasil proses produksi berupa sisa pencucian mesn yang telah

terpakai, sisa sampind dari QC dan hasil pencucian wadah produk ruahan. Limbah

yang termasuk golongan bahan buangan berbahaya (B3) dikumpulkan dan

disimpan dalam wadah terpisah yang kemudian diangkat untuk diolah kembali ke

PPLI (Pusat Pengolahan Limbah Indonesia) tiap tiga bulan sekali.

Secara singkat, pengolahan limbah cair yaitu semua limbah cair akan

dimasukkan ke bak penampungan (WWTP) kemudian dilakukan penyaringan

untuk memisahkan kotoran dan airnya. Kemudian bagian airnya dinetralisasi


19

dengan penambahan NAOH kemudian dimasukkan ke dalam tangki aerasi untuk

mengaktifkan bakteri pengurai dan sedimentasi.

2.7 Daftar Produk

1. Belia

 Preparat wangi-wangian : Miss cologne

 Preparat make-up : lipstik, compact powder

2. Caring Colour

 Preparat make-up : lip colour, liquid foundation, loose powder, dual

action cake, cheek cake, lipstik, BB cream

 Preparat mata : eye shadow, eye candy

3. Biokos

 Preparat perawatan : skin care for all age

4. Cempaka Kosmetik

 Skin care : pelembab, cleansing milk, face tonic, hand & body lotion

 Make-up base : alas bedak, krem pemutih, bedak tabur, two way cake

UV, whitening, foundation, bedak padat, compact powder, face powder.

 Decorative : beauty kit, mascara

5. Dwi Sri Spa

 Preparat untuk kebersihan badan : lavender oil, green tea & lemonoil,

VCO, javanese rose dan lain-lain.

6. Mirabella

 Preparat make-up : lipstik, lip gloss, lip perfection


20

 Eye make up : eyeliner & eyebrow pencil, eyeliner liquid pen,

eyeshadow.

 Make-up base : Cleansing milk, face tonic, foundation stick, blush on.

 Hair care : urang-aring lotion.

7. PAC

 Make-up base : ake up remover, brush cleaner, lipstik, blush on,

foundation, lip gloss, lipstick pencil, liner, lip color.

 Preparat mata : liquid eyeliner, eyeshadow, mascara.

8. Sariayu

 Preparat make-up : lipstik, alas bedak, blush on, lip gloss, bedak tabur,

cleansing, penyegar.

 Preparat mata : eyebrow, eye make-up, eyeshadow.

 Preparat untuk perawatan : facialfoam acne, krem masker jerawat,

bodylotion dan lain-lain

 Jamu : kaplet jerawat, kaplet susut perut dan lain-lain

9. Rudy Hadisuwarno

Rudy Hadisuwarno Ginseng Series terdiri dari :

Rudy Hadisuwarno Ginseng Series Daily Shampoo yang dapat

digunakan setiap hari untuk membersihkam sekaligus melembutkan

rambut. Mengandung UV filter untuk melindungi rambut anda dari sinar

matahari.

Rudy Hadisuwarno Ginseng Conditioner bermanfaat untuk melapisi

batang rambut agar lebih elastis dan mencegah rambut bercabang,


21

menjadikan rambut lembut, mudah diatur dan mengembang. Sangat

dianjurkan untuk rambut kering dan normal.

Rudy Hadisuwarno Ginseng Hair Tonic memberi nutrisi yang

dibutuhkan akar rambut dan merangsang pertumbuhan rambut baru.

Digunakan sehabis keramas, pada saat rambut masih basah.

Rudy Hadisuwarno Ginseng Intensive Creambath memberikan

manfaat deep conditioning pada rambut dan menstimulasi peredaran

darah dikulit kepala agar rambut tetap sehat dan kuat.

10. Inspirasi Krakatau

 Eye shadow (Krakatau 1 dan 2)

 Eye shadow kid

 Chairwomen
22

BAB III

KEGIATAN MAHASISWA PKL INDUSTRI

Kegiatan yang dilakukan pada saat berkunjung ke PT. Martina Berto yaitu

pada tanggal 27 Februari 2016 jam 08.00 pagi, kami diterima di gedung PT.

Martina Berto oleh salah satu staf Martha Tilaar Group untuk diperkenalkan

tentang gambaran umum PT. Martina Berto. Selanjutnya kami diarahkan ke

ruang tamu dimana dalam ruang tamu tersebut terdapat 2 lukisan yang diberikan

dari seorang pelukis dari Bali untuk ibu Martha Tilaar yang merupakan salah satu

pelopor kosmetik kecantikan, lukisan tersebut bergambarkan Dewi Saraswati.

Dewi Saraswati digambarkan sebagai seorang wanita yang sangat cantik yang

merupakan simbol kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan. Dimana Dewi Saraswati

memiliki empat tangan yaitu setiap tangan melambangkan simbol-simbol yang

harus dimiliki oleh setiap manusia. Tangan pertama memegang bunga yang

memiliki arti pria dan wanita harus pandai merawat diri dan pandai menjaga

penampilannya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Tangan kedua memegang

daun lontar yang melambangkan ilmu pengetahuan. Tangan yang ketiga

memegang Sitar yang melambangkan tutur kata dan tutur bahasa. Tangan yang ke

empat memegang Tasbih yang melambangkan keimanan dan ketakwaan. Dewi

Saraswati berdiri di atas bunga teratai, yang melambangkan bahwa setiap manusia

harus pandai beradaptasi. Dewi Saraswati diapit oleh hewan-hewan yaitu angsa

dan tikus yang melambangkan sebagai kebaikan dan keburukan. Kemudian dalam

ruang tamu tersebut terdapat sebuah lemari kaca yang menampilkan bahan-bahan
23

tradisional yang berasal dari alam yang digunakan sebagai kosmetik oleh ibu

Martha Tilaar saat merintis sebuah usaha kecantikan.

Selanjutnya kami dibawa menuju puri bali atau lorong bali, dimana dalam

puri bali atau lorong bali tersebut terdapat lukisan flora dan fauna yang diberikan

oleh kerabat ibu Martha Tilaar sebagai tanda bahwa Martha Tilaar Group menjaga

kekayaan alam yang kaya akan flora dan fauna dan mencerminkan produk Martha

Tilaar terbuat dari bahan alami dan sudah terdapat sertifikat Halal dari Majelis

Ulama Indonesia (MUI). Setelah itu kami diarahkan ke museum yang berisi

produk-produk Martha Tilaar, peralatan home industry zaman dahulu, foto-foto

Ibu Martha dan artis yang pernah menjadi branded ambassador Martha Tilaar

serts barang-barang bersejarah lainnya.

Kemudian kami menuju ke ruang produksi dan diperlihatkan tentang

prosedur pembuatan kosmetik dari luar yakni produksi lipstick. Setelah dari ruang

produksi kami kembali ke ruang utama dan diarahkan untuk berbelanja ke factory

outlet Martha Tilaar dengan menggunakan voucher yang telah dibagi. Selanjutnya

kami kembali ke gedung untuk perpisahan dan berfoto bersama.


24

BAB IV

PEMBAHASAN

Martha Tilaar Group merupakan sebuah perusahaan kosmetika terkemuka

yang memproduksi dan menyediakan produk dan pelayanan kecantikan yang

inovatif dan berkualitas tinggi. Dengan produk-produk sub-brand berskala luas

yang berada di bawah paying Martha Tilaar, perusahaan ini menawarkan

rangkaian produk kecantikan yang dapat menjadi pilihan terbaik setiap wanita

dari segala kelompok usia dan penghasilan. Selain menciptakan produk-produk

perawatan kecantikan yang memanfaatkan bahan-bahan herbal tradisional

Indonesia dan ekstrak tanaman alami lainnya.

Terinspirasi oleh nilai dan budaya Timur, Founder dan Chairwoman

Martha Tilaar Group, DR. (H.C.) Martha Tilaar, selalu memiliki semangat untuk

terus menggali kekayaan alam dan budaya Indonesia untuk mempercantik wanita

Indonesia dan dunia. Semangat tersebut dituangkan dalam 4 pilar Martha Tilaar

Group yang menjadi landasan dalam setiap kegiatan grup perusahaan dan setiap

unit bisnis yang dijalankan Martha Tilaar Group, yakni :

1. Beauty culture ; Martha Tilaar Group begitu peduli pada kelestarian budaya

Indonesia dan kepedulian ini diwujudkan lewat penciptaan rangkaian warna

tata rias Trend warna Sariayu setiap tahun. Sejak tahun 1987, Trend warna

Sariayu telah menjadi barometer dan kiblat tata rias wanita Indonesia. Selain

dengan hadirnya Trend Warna Sariayu, peran serta dan dukungan Martha

Tilaar Group dalam industry kreatifan budaya Indonesia, salah satunya seperti
25

yang terlihat pada ajang Jember Fashion Carnaval (JFC) dan penggunaan

konsep SPA Indonesia sebagai sarana melepas lelah serta menyegarkan

pikiran dan tubuh, menjadi wujud penerapan Beauty Culture.

2. Beauty Education; Martha Tilaar Group yakin berbagi ilmu pada masyarakat

yang tertarik pada dunia kecantikan menjadi salah satu upaya mempercantik

wanita Indonesia dan dunia. Karena itu, Martha Tilaar Group terus berbagi

pendidikan kecantikan dengan mendirikan lembaga belajar, mengadakan

beauty class, hingga bekerjasama dengan instansi pendidikan dan pemerintah

dalam memperluas wawasan masyarakat, khususnya wanita Indonesia,

mengenai kecantikan alami. Puspita Martha International Beauty School,

diharapkan tidak hanya dapat menciptakan tenaga terampil professional yang

mampu menghasilkan pekerjaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga mampu

menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Beauty Class yang meliputi

langkah demi langkah tata rias yang baik dan benar, motivasi, kepribadian,

tata busana, serta jiwa enterepreneurship. Martha Tilaar Group juga

bekerjasama dengan Universitas Indonesia mendirikan Magister S2 Herbal UI

agar Indonesia sebagai Negara dengan kekayaan alam terbesar kedua setelah

Brazil memiliki industry herbal yang maju dan menghasilkan devisa Negara.

Dan sejak tahun 2007 menyelenggarakan Martha Tilaar Innovation Center

(MTIC) Award yang bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Teknologi

dan didukung oleh Sariayu, yaitu sebuah penghargaan bagi kegiatan penelitian

dan karya tulis mengenai riset berbahan alam yang bermanfaat bagi dunia
26

kecantikan dan kesehatan, yang tetap memperhatikan prinsip-prinsip ramah

lingkungan.

3. Beauty Green; kecantikan sejati terpancar dari dalam hati. Dan salah satu

wujud hati yang cantik adalaah hati yang memiliki kepedulian pada

lingkungan sekitar. Meyakini hal tersebut, Martha Tilaar Group pun

berkomitmen untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan hijau untuk

kehidupan yang lebih baik dengan membangun Kampoeng Djamoe Organik

(KaDO) pada tahun 1997. KaDO merupakan sebuah lahan konservasi bagi

tanaman obat, kosmetik dan aromatic (TOKA) khas Indonesia yang dibangun

di atas lahan hijau seluas 10 hektar di tengah kawasan industry Cikarang.

Langkah visioner DR.(H.C.) Martha Tilaar terhadap lingkungan ini mendapat

perhatian dari PBB dan mendapatkan penghargaan dari United Nation Global

Compact. Tidak hanya menjadi tempat wisata yang dapat dikunjungi

masyarakat, KaDO juga memberikan Pelatihan Petani Organik Seluruh

Indonesia dari seluruh provinsi Indonesia dan membekali petani dengan

pendidikan dan praktek langsung mengenai organic farming, mulai dari

pengolahan tanah, pembibitan, panen, hingga produksi dan

pendistribusiannya. Martha Tilaar Group juga mengimplementasikan Green

Science. Green science merupakan sebuah konsep dari produk Sariayu Putih

Langsat yang mencakup 4 hal, yang memperhatikan kelestarian lingkungan,

yaitu Green Resources (penggunaan bahan dasar alami), Green Development

(proses pengembangan ramah lingkungan), Green Process (proses produksi

yang aman, efisien dan ramah lingkungan) dan Green Output (hasil produk
27

yang aman dan ramah lingkungan). Martha Tilaar Group juga berkomitmen

mengajak masyarakat untuk turut melakukan pelestarian bumi bersama WWF

Indonesia, dimana untuk setiap pembelian produk Sariayu Trend Warna,

konsumen turut berkontribusi dalam pelestarian alam Indonesia.

4. Empowering Woman ; Martha Tilaar Group memiliki program pemberdayaan

wanita lewat beragam dukungan dan pelatihan, diantaranya melalui program

Jamu Gendong yang memberi pelatihan bagi para wanita yang berprofesi

sebagai penjual jamu gendong, program Wanita Terampil Mandiri yang

memberi pelatihan bagi para wanita di daerah pasca bencana, program Miss

Indonesia yang merupakan ajang pencarian role model bagi generasi muda

yang cantik, cerdas dan memiliki kepedulian social yang tinggi, serta program

Balisari Spa Training Center yang merupakan pusat pelatihan terapis spa

professional di kawasan kuta, Bali,yang bertujuan memberdayakan wanita

muda agar terhindar dari women trafficking yang banyak terjadi di daerah

miskin dan tertinggal.

Martha Tilaar Group mengembangkan manajemen perusahaan sesuai dengan

fungsinya sebagai “Blanket Corporate Brand”, yang menciptakan NET-I3. NET

merupakan singkatan dari Natural (alami), Eastern (ketimuran) dan Technology

(teknologi), sedangkan I3 adalah singkatan untuk icon (ikon), innovation (inovasi)

dan institution (institusi). Konsep NET terfokus pada keunikan brand dan konsep

pengembangan bisnis yang dipengaruhi oleh nila-nilai adat ketimuran dan

disesain dengan penggunaan teknologi modern. Perusahaan ini yakin bahwa

pengimplementasian konsep NET akan memberikan keuntungan dalam


28

meningkatkan keuntungan kompetitif baik pada industri kosmetik lokal maupun

global. Lebih dari itu, secara luas konsep ini bertujuan untuk memberi manfaat

pada para pemegang saham, karyawan, konsumen dan lingkungan. Konsep I3

terfokus pada tiga elemen dasar masing-masing produk Martha Tilaar, yaitu ikon,

inovasi dan institusi. Ikon mngacu pada brand positioning Martha Tilaar sebagai

ikon kecantikan, dimana citra DR. (H.C.) Martha Tilaar sebagai ikon wanita

dalam dunia kecantikan tradisional dan modern, sekaligus sebagai seorang wanita

karier serta tokoh terkemuka dalam dunia pendidikan dan kegiatan social

diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Indonesia. Inovasi mengacu pada

kemampuan melanjutkan pengembangan produk dan pelayanan dengan lebih

baik, seperti yang telah dibuktikan oleh Martha Tilaar Group dalam menjaga

kestabilan pemenuhan kepuasan terhadap lini produk di anatar industry kosmetik,

seperti Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha Tilaar dan Dewi Sri Spa-Oil of

Jawa Martha Tilaar.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mengikuti gaya hidup trendi,

maka Martha Tilaar Group Collection telah menciptakan dan meluncurkan

dipenghujung tahun 2013 produk Trend Warna Sariayu 2014 dengan mengambil

tema : inspirasi Borneo, yang terdiri dari : lipstick 4 SKU, eye shadow 3 SKU,

mousse foundation 2 SKU dan blush on marshmallow 1 SKU. Produk ini

merupakan tren warna tahunan dan produknya diluncurkan setiap tahun. Selain

Tren Warna 2014 Sariayu juga meluncurkan produk herbal Tissue Rapat Dara,

Minyak Telon + Citronella dan produk perawatan rambut seri Hijab 4 SKU yang

terdiri dari : Hijab Shampoo, Hijab Conditioner, Hijab Hair Tonic Lotion dan
29

Hijab Hair Mist. Produk Dewi Sri Spa yang diluncurkan di tahun 2013 adalah

Balinese series yang terdiri dari : Balinese seri Message Oil, Balinese seri Body

Lotion dan Balinese seri Body Wash. Professional Artist Cosmetics, di tahun ini

meluncurkan produk Pencil Eye Shadow. Produk CEMPAKA yang diluncurkan di

tahun 2013 adalah koleksi Cempaka Bali Spa yang terdiri dari : Cempaka Bali

Spa koleksi Massage Oil dan Cempaka Bali Spa koleksi Body Soap Sereh. Produk

BELIA yang diluncurkan tahun ini adalah Belia Seri Acne yang terdiri dari : Belia

Acne Compact Powder Natural, Belia Acne Compact Powder Beige, Belia Acne

Facial Wash dan Belia Acne Gel Rudy Hadisuwarno.


30

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Martha Tilaar Group merupakan sebuah perusahaan kosmetika terkemuka

yang memproduksi dan menyediakan produk dan pelayanan kecantikan

yang inovatif dan berkualitas tinggi.

2. DR.(H.C.) Martha Tilaar terinspirasi oleh nilai dan budaya Timur untuk

terus menggali kekayaan alam dan budaya Indonesia dalam mempercantik

wanita Indonesia dan dunia yang dituangkan dalam 4 Pilar Martha Tilaar.

3. Produk-produk dari PT. Martina Berto adalah Cempaka, Jamu Martina,

Pesona, Biokos Martha Tilaar, Caring Colours Martha Tilaar, Belia

Martha Tilaar, Profesional Artist Cosmetics (PAC), Dewi Sri Spa, Jamu

Garden, Sariayu Martha Tilaar dan Mirabella, Rudy Hadisuwarno,

Inspirasi Krakatau.

5.2 Saran

Kami mengharapkan untuk PT Martina Berto tetap mempertahankan kualitas

produknya dan menghasilkan produk-produk yang lebih inovatif serta dapat

memanfaatkan potensi alam Sulawesi Tengah untuk memperluas dan

memperbanyak produk-produk yang baru.


31

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonym.2015. Buku Panduan Pedoman Pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) Industry Farmasi STIFA Pelita Mas Palu.

2. Online.http://www.marthatilaargroup.com/id/perusahaan/ Laporantahunan

PT. Martina Berto. Tbk.html. Diakses 15 februari 2015

3. Online.http://www. marthatilaargroup.com/id/perusahaan/visi-misi.html.

Diakses 15 februari 2015

4. Online.http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/viewfile.pdf/0

0851/12. Diakses 16 februari 2015

5. Online.http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/viewfile.pdf/s

10251-0707783. Diakses 20 februari 2015

6. Online.http://tugas-berle.blogspot.com/2014/05/strategi-promosi-martha-

tilaar.html. Diakses 20 februari 2015

7. Online.http://makalahcenter.blogspot.co.id/2011/01/kesehatan-

masyarakat.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai