Anda di halaman 1dari 166

,d, -:

ffiarulHaq Ke-3

.f..=j#

Ipfi
I*NGGN
$A

Syaikh Muhammad Shalih al.Munajjid


{
-tg

YAI,I6PIAUGGN
sf&,sA
qfu",berjabat tangan pria-wanita, ramalan bintang,
wanita memakai parfum saat keiuar rumah dan berbagai
bentuk maksiat lain kini oleh mayoritas masyarakat
muslim sudah dipandang sebagai ha1 biasa. Bahkan bila
tidak larut dalam trencl maksiat tersebut, seseorang akan
mudah dicap kuno dan kolot. Karena itu, bersama
derasnya arus globalisasi banyak nilai-nilai dan tradisi
Islam dijungkirbalikkan. Dan tak sedikit generasi muda
yang terbawa pola hidup permisivme (serba boieh).
Sebelum terlambat sama sekali, umat Islam wajib
memahami nilai-nilai ajaran agamanya, lalu rnerealisasi-
kannya dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilal-r makna
penting kehadiran buku yang dituiis ulama terkenal,
Syaikh Muhammad Shalih a1-Munajjid yang ada di tangan
pembaca. Secara gamblang buku ini mengungkap ber-
bagai maksiat yang dipadang biasa di tengah-tengah
kehidupan muslim kontemporei:. Setiap poin pembahasan,
selalu dikuatkan dengan dalil dalil otentik dari a1-Qur'an
dan al-Hadits. Buku ini amat diperlukan bagi siapa saja
yang peduli untuk menegakkan tradisi dan budaya Islam
di tengah kehidupan masyarakat modern.

rsBN 979-9L31*00-4

JtryInInxlt1rLrtuil[lt,
*L??*^-.*fdfr* pQ P* P*. g*. "ES fr
L&*-..*f6 ilt--.r$6 LEa. dlff Ah*.,
Attu- fo?*-.=t6
{4 i

I /

.. _a. ^
yang Dianggap
Biasa

^
Perpustakaan Nasional R1: Katatog Dalam Terbitan (KDT)

Al-Munajid, Muhammad Shalih

Dosa-dosa yang Dianggap Blasa /Muhammad Shalih


al-Munajjtd; penetjemah, Ainul Haris UmarThayib,
-- Cet. I, --Jakarta; Dattjl Haq, 2003.

xi +151 him.; 17,5 cm

Judul Asli: Muhatramatun istahana bihan


nasu yajibul hadzru minha

ISBN 979-9137-00-4

1. Islam, pahala dan dosa I. Judul.


II. Al-Munajjid, Muhammad Shalih III. Umar Thaylb, Ainul Haris

297,3
f "
fSyaikh
Muhammad
Shalih
al-

yang Dianggap
Biasa

D u a i r i v
Judul Asli:

Muharramaatun Istahaana BIhan Naasu Yajibu! Hadzam Minha

Penulis:

Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid

Penerbit;

Darul Watan, Riyadh (cet- TTi. 14!4 H).

Edisi Indonesia:

Dosa-dosa yang DJanggap Biasa

Peneijemah:
Alnul Haris bln Umar Arlfln, Lc.

Muraja’ah:
Abu Bakar Muhammad Altway

Setting;
DH Granka

Desain Sampul:
Amlnuddln

Penerbit:

DARUL HAQ, JakarU


Penerbit Buku ANus Sunnah waUama ah
Telp. (021) 4896969 -70964321 /Fax. (021) 47863526
www.darulhaq.cofn
E-mall: info@darulhaq.com
Cetakan VIII, Jumadats Tsaniah 1425 H. /Agustus 2004 M.

IManmit mumperhaDyak i.vi buku mi laiipa i:iii iitiiiIi\ Unn pmcrbii


Ainiighi.i Ih.icnicU'^
Hak lurjemahcm Jiliiuliingi umiiiiy-unilung
D A F TA R ISI

DAFTAR ISI VII

KATA PENGANTAR 1
MUKADIMAH 2
1. SYIRIK 13
2. /?/K4'DALAMIBADAH 26
3. THIYARAH 2 8
4. BERSUMPAH DENGAN NAMA SELAIN ALLAH 31
5. DUDUK BERSAMA ORANG-ORANG MUNAFIK ATAU
FASIK UNTUK BERAMAH TAMAH 3 4
6. TIDAKTHUMA'NINAH DALAM SHALAT 35
7. BANYAK MELAKUKAN GERAKAN SIA-SIA DALAM SHALAT.. 38
8. MENDAHULUI IMAM SECARA SENGAJA DALAM SHALAT ...39
9. MASUK MASJID SEHABIS MAKAN BAWANG MERAH,
BAWANG PUTIH ATAU SESUATU YANG BERBAU TAK
SEDAP 42
10. ZINA 4 4
11. LIWATH (HOMOSEKSUAL) 4 7
12. PENOLAKAN ISTRI TERHADAP A3AKAN SUAMI.... 4 9
13. MINTA DITALAK SUAMI TANPA SEBAB YANG
DIBOLEHKAN SYARA' 50
14. ZHIHAR. 52
15. MENGGAULIISTERI SAAT HAID 5 4

16. MENGGAUU ISTERI LEWAT DUBUR (ANAL SEKS). 56


17. TIDAK BERBUAT ADIL DI ANTARA PARA ISTRI .... 58
18. KHALWAT{bE^O\J^m) DENGAN WANITA YANG BUKAN
MAHRAM 59
19. JABATTANGAN DENGAN WANITA BUKAN MAHRAM ... 61

V I I
20. WANITA KELUAR RUMAH DENGAN PARFUM
SEHINGGA MENGGODA LAKI-LAKI 6 3

21. WANITA BEPERGIAN TANPA MAHRAM 6 5

22. MEMANDANG WANITA DENGAN SENGAJA 6 6

23. £5/>^7S4W(Hiiangnya Rasa Cemburu) 68


24. MEMALSUKAN NASAB ANAK KEPADA SELAIN
AYAHNYA DAN PENGINGKARAN AYAH TERHADAP
ANAKNYA SENDIRI 69

25. MAKAN UANG RIBA 71

26. MENYEMBUNYIKAN AIB BARANG 75

27. BAIVNNAJSY. 78
28. BERJUALAN SETELAH ADZAN KEDUA PADA
HARI JUM'AT 79

29. JUDI (DENGAN SEGALA BENTUK DAN RAGAMNYA) .... 80


30. MENCURI 83
31. MEMBERI ATAU MENERIMA SUAP 85

32. MERAMPAS TANAH MILIK ORANG LAIN 88

33. MENERIMA HADIAH SETELAH MENOLONG 89

34. TIDAK MEMENUHI HAK-HAK PEKERJA 91


35. TIDAK ADIL DI ANTARA ANAK 95

36. MEMINTA-MINTA DI SAAT BERKECUKUPAN 97

37. BERHLTTANG DENGAN NIAT TIDAK MEMBAYAR 99

38. MEMAKAN HARTA HARAM 102

39. MINUM ARAK MESKI HANYA SETETES 103

40. MENGGUNAKAN BEJANA YANG TERBUAT DARI EMAS


DAN PERAK 107

41. KESAKSIAN PALSU (DUSTA) 108

42. MENDENGARKAN DAN MENIKMATI MUSIK 11 0

43. GW/S4/7(MENGGUNJING) 11 3

44. AM/WA«4/y(MENGADU DOMBA) 11 5

45. MELONGOK RUMAH ORANG LAIN TANPA DIN 11 7

viii
46. BERBISIK EMPAT MATA DAN MEMBIARKAN
KAWAN KETIGA 119

47. ISBAL (MENURUNKAN ATAU MEMANJANG-KAN PAKAIAN


HINGGA DI BAWAH MATA KAKI) 120

48. LAKI-LAKI MEMAKAI PERHIASAN EMAS 123

49. MENGENAKAN PAKAIAN PENDEK, TIPIS DAN KETAT 124


50. LAKI-LAKI ATAU WANITA YANG MENYAMBUNG RAM-
BUTNYA DENGAN RAMBUT MANUSIA ATAU RAMBUT
PA L S U L A I N N YA 125

51. LAKI-LAKI MENYERUPAI WANITA ATAU SEBAQKNYA.. 126


52. MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM...., 128

53. MENGGAMBAR MAKHLUK YANG BERNYAWA 130

54. BERDUSTA DALAM SOAL MIMPI 133

55. MEMDAKKAN KAKI, DUDUK, DAN BUANG AIR DI


ATAS KUBURAN 135

56. 71DAK CEBOK SETELAH BUANG AIR KEQL 136

57. MENDENGARKAN PEMBICARAAN ORANG LAIN SEDANG


MEREKA TIDAK MENYUKAI 138

58. JAHAT DALAM BERTETANGGA 139


59. BERWASIAT YANG MEMBAHAYAKAN 142

60. PERMAINAN DADU 143

61. MELAKNAT ORANG BERIMAN DAN MELAKNAT ORANG


YANG TIDAK SEMESTINYA DILAKNAT 144
62. MERATAPI JENAZAH SECARA BERLEBIHAN 145
63. MEMUKUL MUKA ORANG DAN MENANDAI MUKA
BINATANG 146

64. MEMUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN SAUDARA


MUSLIM LEBIH DARI TTGA HARI 147

PENUTUP 151

I X
K ATA F E I N Q A N TA R
Oleh; Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Saya telah menelaah buku Muharramaahm Ista-


liaam Bihaa an-NansuYajibu al-Hadzaru Minim yang ditulis
oleh Syaikh Muhammad bin ShaIihal-Munajjid,semoga
Allah memberinya taufik.
Menurut saya buku ini sangatberharga dan banyak
faedahnya. Dengan sangat baik penulisnya menyajikan
buku tersebut ke hadapan pembaca. Semoga Allah
memberinya sebaik-baik pahala dan menambahkan
padanya ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.
Semoga pula buku yang dhilisnya ini, demikian
juga bukunya yang Iain, bermanfaat bagi umat Islam.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada nabi
kita, Muhammad, keluarga dan segenap sahabatnya,
Amin.

11/1414
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Mufti ‘Aam dan Ketua Lembaga Uhma-Ulama Besar
Badan Penelltlan Ilmlah dan Fatwa Saudi Arabia

1
M U K A D I M A H

Segala puji bagi Allah. Kami memuji, memohon


pertolongan dan meminta ampun kepadaNya. Kanai
berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan
keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa diberi
petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menun-
jukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah semata^ tiada sekutu
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu
adalah hamba dan rasulNya. Amma ba ’du:
Sesungguhnya Allah Sg mewajibkan beberapa
kewajiban yang tidak boleh diabaikan, memberi bebe¬
rapa ketentuan yang tidak boleh dilampaui dan meng-
haramkan beberapa hal yang tidak boleh dilanggar.
Nabi ^bersabda,

oiw l>j ^t d i l l

I'*' < ''yi' '■ \'/ 1'"' ,

"A<pa yang dihalalkan oleh Allah dalam kitnbNya, maka


ihilali yang luilal dan apa yang diharamkanNya, maka itu-
lah yang haram. Sedangkan apa yang didiamkanNya, maka
itu adalah yang dimaafkan maka terimalah pemaafan dari
Allah. Sesungguhnya Allah tidak pernah lupa. Kemudian
beliau membacaayat, 'Dan tidaklah tuhanmu lupa'." (Mar-

2
1
yam: 64).
Perkara-perkara yang diharamkan adalah keten-
tuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Allah Allah
b e r fi r m a n .

"Itulali hiraiigan Allah, inaka janganlnh knimi memiekati-


nya." (Al-Baqarah: 187).
Allah mengancam orang yang melampaui ketentu-
an-ketentuanNya dan melanggar apa yang diharamkan-
Nya^ seperti ditegaskan dalam al-Qur’an,
I-<>r. \
'jv ) 9 J_J aJil

» <5

"Dan barangsiapa yang memhirhakai Allah dan RasulNya


dan melanggar ketentuan-ketenhianNya, niscaya Allah rnema-
sukkannya ke dalam api Neraka, sedang ia kekal di dalamnya
dan baginya siksa yang menghinakan." (An-Nisa': 14)
Menjauhi hal-hal yang diharamkan hukumnya
adalah wajib. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah 35,

( I4j jA\ 9 u?tIj ajs- u

"Apa yangaku larangatas kalian, niaka jauhilah ia dan apa


yang akti perintahkan pada kalian, maka lakukanlah dari
padanya semampumu. " 2

'Hade rw7r9t al-HaMm, 2/375. dnasankan dsn al-AJbani dalam <3'u)«u'N3/a/Ti hal 14.
'HadFt$nwayat Muslim, K'tMtxM Fadhta’il, Kadits no. 130 cet. Abdul 6aqi.

3
Sering kita saksikan, sebagian para penurut hawa
nafsu, orang-orang yang lemahjiwa dan sedikitilmu-
nya, manakala mendengar hal-hal yang diharamkan
secara berturut-turut, ia berkeluh kesah sambil berujar,
"Segalanya haram, tak ada sesuatu pun, kecuali kamu
mengharamkannya. Kamu telah menyuramkan kehi-
dupan kami, kamu membuat gelisah hidup kami, me-
nyempitkan dada kami, tidak ada yang kamu miliki,
selain haram dan mengharamkan. Agama ini mudah,
persoalannya tak sesempit itu dan Allah Maha Peng-
ampun lagi Maha Penyayang."
Untuk menjawab ucapan mereka, kita katakan
sebagai berikut, "Sesungguhnya AUah tte menetapkan
hukum menurut kehendakNya, tidak ada yang dapat
menolak ketetapanNya. Allah Maha Bijaksana lagi
Maha Mengetahui, maka Dia menghalalkan apa yang
la kehendaki atau mengharamkan apa yang dikehen-
dakiNya pula dan di antara prinsip kehambaan kita
kepada Allah adalah hendaknya kita ridha dengan
apa yang ditetapkan olehNya, pasrah dan berserah diri
kepadaNya secara total."
Hukum-hukum Allah ^berdasarkan ilmu, hik-
mah dan keadilanNya, bukan berdasarkan kesia-siaan
dan permainan. Allah berfirman.

jAj J j ^

"Telah sempurmlah kalimat tuhanmu (al-Qur'an), sebagai


kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat meng-

4
ubah kalimat-kalimatNya dan Dialah Yang Malta Men-
dengar lagi Malta Mengefaliui." (Al*An’am: 115).
Allah menjelaskan kepada kita tentang kaidah
halal-haram dalam firmanNya,

"Dan (Allah) itienglialalkan bagi mereka segala yang baik


dan mcngharanikan bagi mereka segalatjangburuk." (Al-
A'raf:157).
Maka yang baik-baik adalah halal dan yang
buruk-buruk adalah haram. Tentang menghalalkan
dan mengharantkan sesuatu hanyalah hak Allah semata.
Karena itu, barangsiapa yang mengklaim atau mene-
tapkan dirinya berhak menentukannya, maka dia telah
kafir dan ke luar dari Agama Islam. Allah berfirman.
'"'1 !

"Apakah mereka tnempuinjai sembalian-semhahan selain


Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak
diizinkan oleh Allah?" (Asy-Syura: 21).
Tak seorangpun boleh berbicara tentang halal-
haram, kecuali para ahli yang mengetahuinya, ber-
dasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah, Allah member!
peringatan keras kepada orang yang menghalalkan
dan mengharamkan sesuatu tanpa ilmu pengetahuan,
sebagaimana ditegaskan dalam firmanNya,
'-Ob jSsJI

5
"Dan janganlah kamu niengatakan terhadap apa yang
disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, ‘InihaMdanini
haram,' untuk mengada-adakan kebohongan terhadap
Allah:' (An-Nahl: 116).
Hal-hal yang diharamkan secara qath’i (tegas)
terdapat dalam al-Qur’an dan as-Surmah. Seperti
d a l a m fi r m a n A l l a h ,

21

W£.A)

"Katakanlah, 'Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas


kamu oleh Tuhanmu, yaitu, 'janganlah kamu menyeku-
hikan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua
orang ibu bapak dan jangalah kamu membunuh anak-anak
kamu karena takut kemiskinan'(Al-An’am: 151).
Dalam as-Sunnah juga disebutkan beberapa hal
yang diharamkan, sebagaimana dalam sabda Ra-
sulullah

r j i i'j ^ « 3 j 1 j|
"Sesungguhnya Allah mengharamkan penjualan khamr
(minuman keras), bangkai, babi, dan patung-patung. " 3
’HMits rtwayac Abu Daud: 3486; S»/iAA£/Oaui/no. 977 (Hadits Ini dl sepakatl kesbahihannya,

6
Dan sabda Rasulullah
A
f

(.'> i4i 'M oi


4 ! A <

''Sesungguhnya jika Allah mengharamkan sesiialu, la


mengharamkan (pula) liarga (penjunlahnya)."*
Dalam sebagian nash terkadang disebutkan pula
beberapa jenis yang diharamkan, seperti makanan yang
dirincikan Allah dalam firmanNya,

^1 ^ ^f ^
^

£ .V ;> .
o'_j 1 Uj i UVi
"Diharamkan baginiii (memakan) Imigkai, darah, daging
bahi, (daging hewaii) yang disembelih alas nania selain
Allah, yang tercekik, yang dipukuli, yang jatuh, yang
dilandiik dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya dan (dilmramkan hagimii)
yang disembelih untuk berluila. Dan (diharamkan pula)
mengundi nasib dengan anak panah." (Al-Ma'idah: 3).
Tentang yang diharamkan dalam pemikahan/
Allah berfirman,
" ' A
J.

Ibnu Bai).
!Madtts shahih rlwayal ad-Oaruqulhni, 3/7.

7
(L

"Dilinramkaii atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, nnak-


anakmii yang perempmn, saudara-saudaramu yang perem-
piian, saudara-saudara bapakmu yang perenipuan, saudara-
saudara ibumu yang perempiian, anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang
menyusui kamu, saudaraperempuan sepersusuan..." (An-
Nisa':23),
Dalam hal usaha, Allah juga menyebutkan hal-
hal yang diharamkan, Allah berfirman.

tPj
"Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan
riba...." (Al-Baqarah: 275).
Kemudian Allah Yang Maha Pengasih terhadap
hambaNya menghalalkan untuk kita hal-hal yang baik
yang tidak terhitungbanyak dan jenisnya. Oleh sebab
itu, Allah tidak memberikan rincian hal-hal yang halal
dan dibolehkan, karena semua itu tidak terhitung
banyaknya. Allah menerangkan secara rinci hal-hal
yang diharamkan karena dapat dihitung, sehingga kita
mengetahui dan menjauhinya. Allah 4s berfirman,

"Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa


yang diharamkanNya atasniu, kecuali apa yjang terpaksa

8
kamu meinakanmja..." (Al-An’am: 119).
Adapun hal-hal yang dihalalkan maka Allah
menerangkannya secara global, yakni selama hal-hal
itu merupakan sesuatu yang balk. Allah berfirman,

"Hai sekalmti manusia imknnlali ijnng halnl lagi baik dnri


apa yang terdapat di humi." (Al-Baqarah: 168).
Te r m a s u k d i a n t a r a r a h m a t A l l a h , b a h w a D i a
menjadikan dasar segala sesuatu adalah halal, sampai
terdapat dalil yang mengharamkannya. Ha! ini me-
nunjukkan bahwa Allah Maha Pengasih dan Mahaluas
rahmatNya atas segenap hambaNya. Oleh sebab itu,
kita wajib taat, memuji dan bersyukur kepadaNya.
Sebagian manusia, jika mereka menyaksikan hal-
hal yang haram dihitung dan diperinci, jiwanya tiba-
tiba merasa sesak karena keberatan terhadap hukum-
hukum syariat. Ini menunjukkan betapa lemah iman
dan betapa sedikit pemahaman mereka tentang syariat.
Apakah mereka menginginkan agar dirindkan
bahwa daging sembelihan dari unta, sapi, kambing,
kelinci, kijang, kambing hutan, ayam, burung data,
angsa, itik, burung unta halal? Bangkai belalang serta
ikan juga halal? Dan sayur-sayuran, kol, buah-buahan
dan semua biji-bijian serta hasil tanaman yang ber-
manfaat halal? Dan bahwa air, susu, madu, minyak,
dan cuka halal? Garam, rempah-rempahdanbumbu-
bumbu halal? Lalu menggunakan kayu, besi, pasir,
kerikil, plastik, kaca serta karet halal? Menunggang

9
hewan, mengendarai mobil, naik kereta, kapal laut dan
pesawat terbang halal ?
Lalu kulkas, mesin cuci, alat pengering, mesin
penggiling tepung, mixer, mesin pencincang daging,
blender serta berbagai jenis peralatan kedokteran,
teknik, alat menghitung, astronomi, arsitektur, alat pe-
mompa air, pengeboran minyak, pertambangan, alat
penyaringan, penyulingan air, percetakan dan kompu-
ter harus dirincikan bahwa semua itu halal?

Kemudian memakai kain dari bahan kapas,


katun, kain lena, wol, bulu dan kulit yang diperbo-
lehkan, nilon dan pollster harus dijelaskan sebagai s e -

suatu yang halal?


Dan hukum dasar pernikahan, jual beli, knfalah
(penanggungan), Imwalah (transfer), sewa menyewa,
profesi dan keahlian seperti tukang kayu, pandai besi,
reparasi, menggembala kambing, semua harus dite-
rangkan sebagai pekerjaan yang halal?
Mungkinkah kita bisa menyelesaikan dalam
menghitung dan merindkan hal-hal yang dihalalkan?
Sungguh, mereka itu adalah orang-orang yang hampir
tidak memahami perkataan.
Adapun dalil mereka bahwa agama itu mudah,
maka ucapan tersebut adalah benar tetapi diseleweng-
kan dan disalahguioakan.
Makna mudah dalam agama, tidaklah berarti
disesuaikan menurut hawa nafsu dan pendapat m a n u -

sia, tetapi kemudahan itu harus disesuaikan menurut


tuntunan syariat.

10
Sungguh sangat besar perbedaan antara melang-
gar hal'hal yang diharamkan lalu berdalih secara batil
bahwa agama adalah mudah. Memang tidak diragu-
kan bahwa agama adalah mudah dengan menerapkan
keringanan-keringanan yang diberikan oleh syariat,
seperti: Melakukan jama’ dan</«s/wrdalamshalatdan
berbuka puasa ketika bepergian; mengusap khuf
(sepatu bot) dan kaos kaki bagi orang mukim sehari
semalam dan tiga hari tiga malam bagi yang bepergian;
tayammum ketika takut bahaya kalau menggunakan
air; jama ’antara dua shalat bagi orang sakit dan ketika
sedang turun hujan deras; boleh memandang kepada
wanita bukan mahram untuk tujuan meminang; memilLh
dalam kaffarat (denda) sumpah antara memerdekakan
budak, memberi makan orang miskin atau memberi-
nya pakaian; makan bangkai ketika dalam keadaan
darurat dan nikhsah-rukhsah serta keringanan syariat
lainnya.
Di samping hal-hal di muka, setiap muslim
hendaknya mengetahui bahwa diharamkannya bebe-
rapa hal tersebut mengandung hikmah yang besar di
antaranya;
Allah menguji segenap hambaNya dengan hal-
hal yang diharamkan tersebut, lalu Dia melihat bagai-
mana mereka berbuat. Di antara sebab perbedaan antara
penduduk Surga dengan penduduk Neraka adalah
bahwa para penduduk Neraka telah tenggelam dalam
syahwat yang dengannya Neraka dikelilingi, semen-
tara para penduduk Surga sabar atas berbagai hal yang
dibencinya yang dengannya Surga dikelilingi. Jika

11
tidak karena ujian ini, tentu tidak akan bisa dibedakan
antara tukang maksiat dengan orang taat.
Orang-orang beriman melihat beratnya kewajiban
dengan cara pandang dari sisi perolehan pahala dan
ketaatan terhadap perintah Allah, sehingga berharap
mendapat ridhaNya. Dengan demikian kewajiban itu
terasa ringan. Berbeda halnya dengan orang-orang
munafik, mereka melihat beratnya kewajiban dari sisi
kepedihan, kesal dan pembatasan, sehingga kewajiban
itu terasa berat untuk mereka lakukan dan keta’atan
menjadi sesuatu yang sangat sukar,
Dengan meninggalkan hal-hal yang diharamkan,
orang yang taat akan merasakan buah manisnya,
Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, nis-
caya Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang
lebili baik daripadanya, lalu mendapatkan kelezatan
iman dalam hatinya.
Dalam risalah ini, pembaca akan mendapati
beberapa hal yang diharamkan, yang keharamannya
jelas dalam syariat, disertai keterangan dalil dari al-
Qur’an dan as-Sunnah.® Hal-hal yang diharamkan ini
merupakan sesuatu yang sering terjadi dan u m u m
dilakukan oleh sebagian besar kaum muslimin. Saya
sebutkan hal-hal tersebut dengan tujuan memberi
keterangan dan nasihat.

’Sebagiannlamatelahmengarangkltabtenlangbal-tialyangaiharamiuratautentangsebagian
Jenisnya, seperti dosa-dosa besar. Dl antara kitab yang sangat bagus sepotar hal-hal / a n g
«wamkan adalah kitab Tantuhu/ Cham A'mae Jah&n~ karya Ibnu Nahhas ad-Olmasyql

1 2
Hanya kepada Allah saya memohon petunjuk,
taufik serta kekuatan untuk selalu menjauhi larangan-
Nya, untuk diri saya sendiri dan untuk segenap umat
Islam. Dan mudah-mudahan Dia menjauhkan kita dari
hal-hal yang diharamkan serta menjaga kita dari hal-
hal yang buruk, sesungguhnya Allah adalah sebaik-
baik penjaga dan Dia Maha Penyayang di antara para
penyayang.

Adapun hal-hal yang diharamkan adalah;


1. SYIRIK

Syirik atau menyekutukan Allah adalah sesuatu


yang amat diharamkan dan secara mutlak merupakan
dosa yang paling besar. Hal ini berdasarkan hadits
yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah, bahwasanya
Rasulullah ^bersabda,

... ijjb i j U

"Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang dosa besar


yang paling besar (3x)?" Mereka berkala, ''Ya, waliai Rn-
" 6
sulullah!" Beliau bersabda,"Memjekutukan Allah.
Setiap dosa berkemungkinan diampuni oleh
Allah Si, kecuali dosa syirik, ia memerlukan taubat
khusus, Allah berfirman,

!'I -'ll" <1-'Ar-'''


ciU’j ojj u ! J ' lo ^^' 0}
*Mun3/3Q/Uaih, al-euUurl, HMiuno. 2S11, cel.ai-Bugha.

13
"Sesiingguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik
dan Dia mengampuni segala dosa xjang selain dnri (syirik)
itu, bagi siapa yang dikehendakiNxja." (An-Nisa: 48).
Di antara macam syirik adalah syirik besar.
Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari
agama Islam dan orang yang bersangkutan jika me-
ninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam
Neraka.

Di antara kenyataan syirik yang umum terjadi di


sebagian besar negara-negara Islam adalah:
Menyembah Kuburan
Yakni kepercayaan bahwa para wall yang telah
meninggal dunia bisa memenuhi hajat dan bisa mem-
bebaskan manusia dari berbagai kesulitan. Karena
kepercayaan ini, mereka lalu meminta pertolongan
dan bantuan kepada para wall yang telah meninggal
dunia. Padahal Allah ‘US berfirman.

"Dan Tuhanmu telah memerintaliknn supaya kamu jnngan


menyembah selain dia." (Al-Isra: 23).
Termasuk dalam kategori menyembah kuburan
adalah memohon kepada orang-orang yang telah
meninggal, baik para nabi, orang-orang shalih atau
lainnya untuk mendapatkan syafa’at atau melepaskan
diri dari berbagai kesukaran hidup. Padahal Allah
b e r fi r m a n ,

14
-A,Y >: >\" k'.k <t ' > t']
,^i■^ -J\ L_a dlC'J o) ^ * t ‘J"?^

"/\^flii siapakah yang memperkenanknn (don) orang yang


dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadaNya dan yang
tnenghilangkan kesusaban dan yang menjadikan kainu
(manusia) sebagai khalijhh di biimi? Apakali di samping
Allah ada tuhan (yang lain)?" (An-Naml: 62).
Sebagian mereka, bahkan membiasakan dan
membudayakan bahwa menyebut nama syaikh atau
wali tertentu, baik dalam keadaan berdiri, duduk,
ketika melakukan suatu kesalahan, dalam setiap situasi
sulit, ketika ditimpa petaka, musibah atau kesukaran
hidup. Di antaranya ada yang menyeru, "Wahai
Muhammad." Ada lagi yang menyebut. "Wahai Ali."
Yang lain lagi menyebut, "Waluii jaelani." Kemudian
ada yang menyebut, "Wahai Sj/fldzfl/i’'. Dan yang lain
menyebut, "Wahai Rifa'i". Yang lain lagi menyeru n/-
Idrus Sayyidah Zainab, ada pula yang menyeru Ibnu
Uhvan dan masih banyak lagi. Padahal Allah telah
menegaskan.

"Sesungguhnya orang-orang yang kamu sent selain Allah


itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan
kamu." (Al- A'raf:194).
Sebagian penyembah kuburan ada yang menge-
lilingi kuburan tersebut, mencium setiap sudutnya.

15
lalu mengusapkannya ke bagian-bagian tubuhnya.
Mereka juga menciumi pintu kuburan tersebut dan
melumuri wajahnya dengan tanah dan debu kuburan.
Bahkan ada yang bersujud ketika melihatnya, berdiri
di depannya dengan penuh khusyu', merendahkan
dan menghinakan diri seraya mengajukan permintaan
dan memohon hajat mereka. Ada yang meminta
sembuh dari sakit, mendapatkan keturunan, digam-
pangkan urusannya dan tak jarang di antara mereka
menyeru, "Ya Sa\jyidi, aku datang kepadamu dari negeri
yang jaiih, imka janganlahengkaukecexvakan aku." Pada-
h a l A l l a h b e r fi r m a n ,

'' A- ’ Y''*’ '' V y


if-

"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang


menyembahsesembahan-sesembahanselainAllahyangtiada
dapat memperkenankan (doa)nya sanipai hari Kiamat dan
mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?" (Al-Ahqaf; 5).
Nabi Mbersabda.

jLii 'jj jjj ^ ' y j oU jA


"Barangsiapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan
selain Allah niscaya akan trnsuk neraka. " 7

Sebagian mereka mencukur rambutnya di peku-


buran, sebagian lainnya membawa buku yang berjudul

’Hsdrts nwayal al-Sukhari, FaUw/Bari, 8/176.

16
"Manasikul Hajjil Masyahid" (tata cara ibadah hajidi
kuburan keramat), yang mereka maksudkan dengan
masyahid adalah kuburan para wali. Sebagian mereka
mempercayai bahwa para wali itu mempunyai kewe-
nangan mengatur alam semesta, dan mereka bisa
member! madharat atau manfaat. Padahal Allah berfir-
m a n .

j%VI /i
E'"TiCT’''"" ''i !>
ji> ViJ--
" ' > - -

"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu,


tmka tidnk adn yang dapat menghilangkannya, keciiali Din.
Dan jika Allah menghendaki kebaikan bngi kamu, inaka Ink
ada yang dapat menolak kaniniaNya." (Yunus: 107).
Termasuk syirik adalah bemadzar untuk selain
Allah, seperti yang dilakukan oleh sebagian orang
dengan bemadzar member! lilin dan lampu untuk para
a h l i k u b u r.

"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmii dan berkorbnn-


Inh." (Al-Kautsar: 2).
Maksudnya, berkurbanlah hanya untuk Allah dan
atas NamaNya, Rasulullah *bersabda.

Allah melnknat orang yang menyembelih iinhik selain

17
Allah

Pada binatang sembelihan itu terdapat dua hal


yang diharamkan. Pertama, penyembelihannya untuk
selain Allah dan kedua, penyembelihannya dengan atas
nama selain Allah. Keduanya menjadikan daging
binatang sembelihan itu tidak boleh dimakan. Dan
termasuk penyembelihan jahiliyah -yang terkenal di
zaman kita saat ini- adalah menyembelih untuk jin.
Ya i t u m a n a k a l a m e r e k a m e m b e l i r u m a h a t a u m e m -
bangunnya atau ketika menggali sumur mereka me¬
nyembelih di tempat tersebut atau di depan pintu
gerbangnya, sebagai sembelihan sesajen karena takut
gangguan jin. ®
Di antara contoh syirik besar -dan hal ini u m u m

dilakukan- adalah menghalalkan apa yang diharam¬


kan oleh Allah atau sebaliknya. Atau kepercayaan
bahwa seseorang memiliki hak dalam masalah terse¬
but, padahal Allah yang berhak. Atau berhukum
kepada perundang-undangan jahiliyah secara sukarela
dan atas kemauannya, seraya menghaJalkarmya dan
berkepercayaan bahwa hal itu dibolehkan. Allah me-
nyebutkan kufur besar ini dalam firmanNya,

“Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib


mereka sebagai tuhan selain Allah." (At-Taubah: 31).
Ketika Adi bin Hatim mendengar ayat tersebut
'Hadits riwayat Mjsllm. \al3\3 Shshih MusSmno. 1978, cet. Abdul BaqI.
'Uhat TaisinjIAasi Hamid, cst al-Ifta' r>al. 1S8.

18
haram dan (sebagianmja) halal.' Katakanlah, 'Apakah Allah
telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) ataii kamu
mengada-ndakan saja terhadap Allah?" (Yunus: 59).
Termasuk syirik yang banyak terjadi adalah sihir,
perdukunan dan ramalan. Sihir, termasuk perbuatan
kufur dan termasuk salah satu dari tujuh dosa besar
yang menyebabkan kebinasaan. Sihir hanya menda-
tangkanb^ayadansamasekalitidakbermanfaatbagi
manusia. Allah berfirman,
E
s'!' A"."
4

"Dan mereka tmmpelajari sesuatu ijang mentberi madharat


kepadanya dan tidak memberi manjhat." (Al-Baqarah: 102)
"A -*

"Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari niana saja ia
datang." (Thaha: 69).
Orang yang mengerjakan sihir adalah kafir. Allah
berfirman.

"Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),


hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka inengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang

20
diturunkan kepada dua orang malaikat di tiegeri babil yailu
Harut dan Marut, sedang keduamja tidak rnengajarkan
(sesuaftt) kepada seorangpun sebelum mengatnkan, 'Sesung-
gulmya kami Imnya cobaan (bagimu), sebah itu janganlali
katntt kafir'(Al-Baqarah: 102),
Hukuman bagi tukang sihir adalah dibunuh,
pekerjaannya haram dan jahat. Orang-orang bodoh,
sesat dan lemah iman pergi kepada para tukang sihir
untuk berbuat jahat kepada orang lain atau untuk
membalas dendam kepada mereka. Di antara manusia
ada yang melakukan perbuatan haram dengan menda-
tangi tukang sihir dan memohon pertolongan padanya
agar terbebas dari pengaruh sihir yang menimpanya.
Padahal seharusnya ia mengadu dan kembali kepada
Allah, memohon kesembuhan dengan kalamNya,
seperti dengan al-Mu'aivJi’idzat (Surat al-Ikhlas, al-
Falaq dan an-Nas) dan sebagainya.
Dukun dan tukang ramal, keduanya juga kafir
jika mengklaim dirinya mengetahui hal-hal ghaib.
Karena tidak ada yang mengetahui hal-hal yang ghaib
selain hanya Allah.
Para dukun dan tukang ramal itu memanfaatkan
kelengahan orang-orang awam (yang minta pertolong¬
an padanya) untuk mengeruk uang mereka sebanyak-
banyaknya. Mereka menggunakan banyak sarana untuk
perbuatannya tersebut. Di antaranya dengan membuat
garis di pasir, memukul rumah siput, membaca garis
telapak tangan, cangkir, bola kaca, cermin, dan Iain-
lain.

21
Jika sekali waktu mereka benar, maka sembilan
puluh sembilan kalinya hanyalah dusta belaka. Tetapi
tetap saja orang-orang dxmgu tidak mengingat, kecuali
waktu yang sekali itu saja. Maka mereka pergi kepada
para dukun dan tukang ramal untuk mengetahui nasib
mereka di masa depan, apakah akan bahagia atau
sengsara, baik dalam hal pemikahan, perdagangan,
mencari barang-barang yang hilang atau yang semi-
salnya.
Hukum orang yang mendatangi tukang ramal
atau dukun, jika mempercayai terhadap apa yang
dikatakannya adalah kafir, keluar dari agama Islam.
Rasulullah gg bersabda.

LS" U)^ jl

"Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lain


membenarkan apa yang dikatakannya, sungguh dia telah
kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad."^^

"Barangsiapa mendatangi tukang ramal, lalu ia menanya-


kan padanya tentang sesuatu, maka tidak diterima slialatnya
"12
selama empat puluh malam.
Ini masih pula harus dibarengi dengan tetap

Hsdits rtwai'at Imam Ahmad 2/429, dalam SMUh Jam' hadits no. 5939.
Sham MusUrn, 4/1751.

22
mendirikan shalat (wajib) dan bertaubat atasnya.
Kepercayaaji Adanya Pengaruh Bintang dan Planet Ter-
hadap Berbagai Kejadian dan Kehidupan Manusia
Dari Zaid bin Khalid al-Juhani, ia berkata,
"Rasulullah Mshalat bersama kami, shalat Shubuh di
Hudaibiyah -tampak masih ada bekas hujan yang
turun di malam harinya-, setelah beranjak beliau
menghadap kepada para sahabatnya, seraya berkata,

4J3t J—loi ' : J u


y y ^

y y y y
"a^ y

"Apakah kalian mengetahui apa yang difirmankan olelt


Tuhan kalian?" Mereka menjaxoab, "Allah danRasulNyn
yang lebih mengetahui." Allah berprman, "Pagi ini dianlara
liambaKu ada yang heriman kepadaKu dan ada pula yang
kafir. Adapun orang yang berkata, ‘Kami diberi hujan
dengan karunia Allah dan rahmathJya,' niaka dia beriman
kepadaku dan kafir terhadap bintang. Adapun orang }/ang
berkata, 'Hujan itu turun karena bintang ini dan bintang
itu,' maka dia telah kufiur kepadaKu dan beriman kepada
bintang. " J 3
Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai
astrologi (ramalan bintang) seperti yang banyak kita
HMits riwayat al-Bukhar1, lihat Fai/iulBirt, 2/333.

23
temui di koran dan majalah. Jika ia mempercayai
adanya pengaruh bintang dan planet-planet tersebut
maka dia telah musyrik. Jika ia membacanya sekedar
untuk hiburan, maka ia telah melakukan perbuatan
maksiat dan berdosa. Sebab tidak dibolehkan mencari

hiburan dengan membaca hal-hal syirik. Selain itu,


setan terkadang berhasil menggoda jiwa manusia^
sehingga ia percaya kepada hal-hal syirik tersebut.
Maka membacanya termasuk sarana dan jalan menuju
kemusyrikan.
Termasuk syirik, mempercayai adanya manfaat
pada sesuatu yang tidak dijadikan demikian oleh
Allah #g. Seperti kepercayaan sebagian orang terhadap
jimat, mantera-mantera berbau syirik, kalung dari
tulang, gelang logam dan sebagainya, yangpenggu-
naannya sesuai dengan perintah dukun, tukang sihir
atau memang merupakan kepercayaan turun-temurun.
Mereka mengalungkan barang-barang tersebut
di leher atau pada anak-anak mereka untuk menolak
'ain >'*. Demikian anggapan mereka. Terkadang mereka
mengikatkan barang-barang tersebut pada badan, meng-
gantungkannya di mobil atau rumah. Atau mereka
mengenakan cincin dengan berbagai macam batu
permata, disertai kepercayaan tertentu, seperti untuk
tolak bala' atau untuk menghilangkannya.
Hal semacam ini tak diragukan lagi sangat ber-
tentangan dengan (perintah) tawakkal kepada Allah.

'Ajn: Pengaruh jahat vdng dlsebabkan oleh rasa dengki seseorang meialui pandangan matanya;
kena rriaCa (pent).

24
Dan tidaklah hal itu menambah kepada manusia,
selain kelemahan. Kemudian pula, hal tersebut terma-
suk berobat dengan sesuatu yang diharamkan.
Berbagai jimat yang digantungkan, sebagian
besar termasuk syirikjali (yang nyata). Demikian pula
dengan meminta pertolongan kepada sebagian jin atau
setan, gambar-gambar ruwet, tulisan-tulisan semrawut
yang tidak dapat dipahami dan sebagainya. Sebagian
tukang tenung menulis ayat-ayatal-Qur'andanmen-
campur-adukkannya dengan hal lain yang termasuk
syirik. Bahkan sebagian mereka menulis ayat-ayat al-
Qur'an dengan barang yang najis atau dengan darah
haid. Menggantungkan atau mengikatkan segala yang
disebutkan di atas adalah haram. Ini berdasarkan sab-
da Rasulullah
f f ^^ ^ »

"Barangsiapa yang menggantungkan jimat maka dia lelah


"15
bcrbunt syirik.
Orang yang melakukan perbuatan tersebut, jika ia
mempercayai bahwa berbagai hal itu bisa mendatangkan
manfaat atau madharat (dengan sendirinya) selain Allah,
maka dia telah masuk ke dalam golongan pelaku syirik
besar. Dan jika ia mempercayai bahwa berbagai hal itu
merupakan sebab datangnya manfaat atau mudharat,
padahal Allah tidak menjadikannya sebagai sebab, maka
dia telah terjerumus pada perbuatan syirik kecil dan ini
masuk ke dalam kategori syirkul asbab.

Hadits riwa/atlmam Aftrasd; a/lK dan dalam 5WRWiaj/>-57M/w/»ftr\adits no. 492.

2 5
2 . R I YA’ D A L A t A I B A D A H

Di antara syarat diterimanya amal shalih adalah


bersih dari riya’ dan sesuai dengan sunnah. Orang
yang melakukan ibadah dengan maksud agar dilihat
orang lain, maka dia telah terjerumus ke dalam per-
buatan syirik kecil dan amalnya menjadi sia-sia belaka,
Misalnya, shalat agar dilihat oleh orang lain. Allah
b e r fi r m a n ,

Ji Vl3 bjj y > j aui Si

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan


Allah akan membalas tipmn mereka. Dan apabila mereka
berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (An-
Nisa': 142).
Demikian juga, jika ia melakukan suatu amalan
dengan tujuan agar diberitakan dan didengar oleh
orang lain, maka ia termasuk syirik kecil. Rasulullah M
member! peringatan kepada mereka dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

^<0Jl ^

"Barangsiapa melakukan perbuatan sum'ah niscaya Allah


akan memperdengarkan aibnya dan barangsiapa melakukan

2 6
perbuatan riya'’'^, niscaya Allah akan memperlihatkan aib-
"17
nya.

Barangsiapa melakukan suatu ibadah tetapi ia


melakukannya karena mengharap pujian manusia di
samping ridha Allah, maka amalartnya menjadi sia-sia
belaka. Seperti disebutkan dalam hadits qudsi,
^4_;i

"Aku adalali Dzat yang paling tidak membiituhkan sekiitu.


Baratigsiapa melakukan suatu amal dengan dicampuri
perbuatan syirik kepadaku, niscaya Aku tinggalkan dia dan
(tidak Aku terima) amal syirikmya. " 1 8
Barangsiapa melakukan suatu amal shalih, tiba-
tiba terdetik dalam hatinya perasaan riya', tetapi ia
membenci perasaan tersebut, berusaha melawan dan
menyingkirkannya, maka amalannya tetap sah. Ber-
beda halnya jika ia hanya diam dengan timbulnya
perasaan riya', maka menurut sebagian besar ulama,
amal yang dilakukannya menjadi batal dan sia-sia.

Pertxjatan /49'adalah sustu pertiMtan yang dilakukan dengan cara lenenOi supayadiliAat orang
lain dan dipujinya. MIsalnya, seseorang melakukan shalat, lalu memperindah sh»lalnya, tatkala
mengetahul ada orang yang melihat dan mempeitullkannya.
Sedangkan peibuatan sum'sfi adalah suatu pertxiatan yang dilakukan dengan maksud agar
didengar dan d«uli orang lam. Kisainya, seseoiang memdaca al^Qur'an, laki memperindan suara
dan lagunya tatkala mengetahul ada oang yang mendengardan memperhatlkannya. (pent.).
I T
Hadits riwayat Muslim, 4/2289.
'* Hadits riwayat Muslim, hadits no. 298S.

27
3 . T H I YA R A H

Thiyarah adalah merasa bemasib sial atau me-


ramal nasib buruk karena melihat burung, binatang
lainnya atau apa saja. Allah berfirman,
» > »

rc \-4
> ' ' i
i j * j

"Kemudian apabila datang kepada mereka kermkmuran,


mereka berkata, 'Ini adalah karena (usa}m)kami.'Dan jika
mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan
itu kepada Musa dan orang-orangyangbesertanya." (Al-
A'raf: 131).
Dahulu, di antara tradisi orang Arab adalah jika
salah seorang mereka hendak melakukan suatu peker-
jaan, bepergian misalnya, maka mereka meramal per-
untungannya dengan burung. Salah seorang dari me¬
reka memegang burung lalu melepaskannya. Jika
burung itu terbang ke arah kanan, maka ia optimis,
sehingga melangsungkan pekerjaeinnya. Sebaiknya, jika
burung itu terbang ke arah Idri, maka ia merasa ber-
nasib sial dan mengurungkan pekerjaan yang diingin-
kannya.
Oleh Nabi hukum perbuatan tersebut dite-
rangkan dalam sabdanya,
5>ll

28
"Thiyarah adalah syirik. " 1 9
Termasuk ke dalam kepercayaan yang diharam-
kan, yang juga menghilangkan kesempurnaan tauhid
adalah merasa bernasib sial dengan bulan-buian tertentu.
Seperti, tidak mau melakukan pemikahan pada bulan
Shafar. Juga kepercayaan bahwa hari Rabu yang jatuh
pada akhir hari setiap bulan membawa kerugian terus
menerus. Termasuk juga merasa sial dengan angka 13,
nama-nama tertentu atau orang cacat. Misalnya, jika ia
pergi membuka tokonya, lalu di jalan melihat orang
buta sebelah matanya serta merta ia merasa bernasib
sial sehingga mengurungkan niat membuka toko. Juga
berbagai kepercayaan yang semisalnya.
Semua hal di atas hukumnya haram dan terma¬
suk syirik. Rasulullah ^berlepas diri dari mereka,
sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imran
bin Hushain,

j j
! s .

"Tidak termasuk golongankamiorang-orangyang melakukan


atau meminta taihayyur, meramal atau meminta diramalkan
(dan saya kira beliaujuga bersabda) dan yang menyiliir atau
meminta disiltirkan."^°

Orang yang terjerumus melakukan hal-hal di


atas, hendaknya membayarfcir^rnt sebagaimana yang
Hadits riwayat Imam Ahmad :I/3&9, dalam ShaMuj/Ja/nf no. 395$.
*Hadits riwayat ath^Thabranl dalam »/’Ksbir 1^162) hhat Shafuftuf Jsm/' ho, 5435.

29
dituntuakan Nabi 36.
Abdullah bin Amr berkata, Rasulullah ber-
sabda,

i J j . \S ;l^15 Juti 4 i j ^

'! *iui r^j^i s)i o' J j U r


ill vj ii> ^1 >
“Barangsiapa yang (kepercayaan) thiyarahnya mengurung-
kan hajat (yang hendak dilakukannya) maka dia telah
berlaku syirik." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apa
kaffarat (tebusan) daripadanya?" Beliau bersabda, "Hendak-
nya salah seorang dari mereka mengatakan, 'Ya Allah, tiada
kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiada kesialan kecuali
kesialan dari Engkau dan tidak ada sembahan yang haq
selain Engkau'."^^
Merasa pesimis dan bernasib sial merupakan
salah satu tabiat jiwa manusia. Suatu saat, perasaan itu
menekan begitu kuat dan pada saat lain melemah.
Penawamya yang paling ampuh adalah tawakkal
kepada Allah 31.
Ibnu Mas’ud berkata,

4 ijjl jy VI it^'J VI L« L«j

Hadrts riwayst Imam Ahmad, 2/220; As-SSsiah Ash ShahUtah, no. 106S (Hadits ini lemah,
sobalknya disebutkan denoan menerangkan kelemahannya. Bln Baz).

30
"Dan tiada seorang pundiantarakitakecualitelahterjadi
di dalam jiwanya sesmtu dari hal ini, lumya saja Allah "22
ineiighilnngkannyadengantawakknl(kepadnNya).
4. BERSUMPAH DENGAN NAMA SELAIN ALLAH
Allah bersumpah dengan nama apa saja yang la
kehendaki dari segenap makhlukNya. Sedangkan
makhluk, mereka tidak dibolehkan bersumpah dengan
n a m a selain Allah. Namun, bila kita saksikan kenya-

taan sehari-hari, betapa banyak orang yang bersumpah


dengan nama selain Allah.
Sumpah adalah salah satu bentuk pengagungan,
Karenanya ia tidak layak diberikan melainkan hanya
kepada Allah Dalam sebuah hadits marfu ’dari Ibnu
Umar diriwayatkan.
O' aU' OJ "i/'

"Ketahuilali, sesunggiilinya Allah rnelarang kalian bersumpah


dengannamanenekmoyangmu.Barangsiapabersumpah
hendaknya ia bersumpah dengan nama Allah atau diam."^^
Dan dalam hadits Ibnu Umar yang lain,
'' ' ' a y

-L*J aS)' ^

"BarangsiapabersumpahdengannamaselainAllah,maka

Hadits Hwayal «io Dawud, No. 3910, dalam as-S<tteA ash■Sf'^flifl3h hadits no. 930.
Hddits riwayat dl'Bukhan, Lihdt Bsrl, 11/530.

31
"24
dia telah berbuat syirik.
Dalam hadits lain, Nabi ^bersabda.

i_iU“ ^
"Barangsiapa bersumpah demi amanat, maka dia tidak
termasuk golonganku. " 2 5
Karena itu, tidak boleh bersumpah demi Ka’bah,
demi kemuliaan dan demi pertolongan. Juga tidak bo¬
leh bersumpah dengan berkah atau hidup seseorang.
Tidak pula dengan kemuliaan nabi, para wali, nenek
moyang atau anak tertua. Semua hal tersebut adalah
haram.

Barangsiapa teijerumus melakukan sumpah ter¬


sebut, maka kajfaratnya adalah membaca la Ilaha
lllallali, sebagaimana tersebut dalam hadits shahih,

ill ^^ JUi C-aii- ^


"Barangsiapabersumpah,kemudiandalamsumpahnyaia
berkata demi Lata dan ‘Uzza, maka hendaknya ia meng-
ucapkan, "Laa Haha lllallah. " 2 6
Termasuk dalam bab ini adalah beberapa lafazh
syirik dan lafazh yang diharamkan, yang biasa diucap-
kan oleh sebagian kaum muslimin, di antaranya: Aku
berlindung kepada Allah dan kepadamu; Saya ber-
tawakkal kepada Allah dan kepadamu; Ini adalah dari

^HMiG riwai'aC Imam Ahmad 2/125, Vhat pula SfidItitulJbmr no. 6204.
^HaditsnwayatAbuDaudno.3253dandalamas-S/eSa/)ash-SMtiha/ino.94.
“Hadits riwayat al-Bukharl, fachulaanll/516.

32
Allah dan darimu; Tak ada lain bagiku selain Allah
dan kamu; Di langit cukup bagiku Allah dan di bumi
cukup bagiku kamu: Kalau bukan karenaAllah dan
fulan27; Saya berlepas diri dari Islam; Wahai waktu
yang sial28; Alam berkehendak lain.
Termasuk dalam bab ini pula adalah semua
nama-namayangdihambakankepadaselainAllah
sepertiAbdulMasih,AbdunNabi,AbdurRasul.Ab¬
dul Husain dan sejenisnya.
antara istilah dan semboyan modern yang
D i

bertentangan dengan tauhid adalah; Islam Sosialis;


Demokrasi Islam; Kehendak rakyat adalah kehendak
tuhan;AgamauntukAllahdantanahairuntuksemua,
Atas nama Arabisme, Atas nama revolusi dan sejenisnya.
Termasuk hal yang diharamkan adalah membe-
rikangelarrajadiraja,hakimnyaparahakimataugelar
sejenisnya
kepada
seseorang.
Memanggil
dengan
kata
sayyid (tuan) atau yang semakna kepada orang
munafik atau kafir, dengan bahasa Arab atau bahasa
m e n u n -
lainnya. Menggunakan kata "andaikata" yang
jukkanpenyesalandankebenciansehinggamembuka
pintubagisetan.Termasukyangjugadilarangadalah
ucapan,"YaAllah,ampunilahakujikaEngkaumeng-
hendaki."^

(Tang benar, hcndaknya diucapkandengankaukemuOian.Mlsalnya,sayabortiasilkarenaAllah


ilemcKMnkarenakamu.Demiklanpulahendaknyadenganlafaah-lafa^yanglain,IbnuBaa),
Demikjan pula dengan seoap kalimal yang mengandung pencelaan terhadap waktu. Seperti, im
zamanedan,misaalyangpenuhkeslalan.zamanyangniemperdaya.Sebabpencetaankepada
m a s a akankOT&allkepadaAlah,karenaOtalabyangmenciptakanmasatertebut.
Untuk pembahasan yang leWtluas, lihat Mu jamu! ManM al-Lifitiiyyah, Syaikh BakrAbo Zaid.

33
5. DUDUK BERSAMA ORANG-ORANG MUNAFIK
ATAU FASIK UNTUK BERAMAH TAMAH

Banyak orang lemah iman sengaja bergaul dengan


sebagian orang fasik dan ahli maksiat, bahkan mungkin
bergaul pula dengan sebagian orang yang menghina
syariat Islam, melecehkan Islam dan para penganut-
nya. Tidak diragukan lagi, perbuatan semacam itu
adalah haram dan membuat cacat akidah. Allah ber-
/irman,

✓ »

c l
Jju Jjfcij 'iliI U L >

I^jjJ I
"Danapabilakamumelihatorang-orangmemperolok-olokan
ayat-ayatKami,makatinggalkanlahmerekasehingganiereka
membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan
menjadikankamulupa(akanlaranganini),makajanganlah
kamududukbersamaorang-orangyangzhalimitusesudah
teringat (akan larangan itu)." (Al-An’am; 68).
Karenanya, jika keadaan mereka sebagaimana
yang disebutkan oleh ayat di muka, betapapun hu-
bungankekerabatan,keramahandanmanisnyamulut
mereka, kita dilarang duduk bersama mereka. Kecuali
bagi orang yang ingin berdakwah kepada mereka,
membantah kebatilan atau mengingkari mereka, maka
hal itu dibolehkan. Adapun bila hanya diam, atau
malahreladengankeadaanmereka,makahukumnya

34
h a r a m . A l l a h b e r fi r m a n ,

-. <'\f '■C \ \

"Jika sekirannya kamu ridha kepndn mereka maka sesung-


gulmya Allah tidak ridlui kepada orang-orang yang fasik
itii." (At-Taubah: 96).

6 . T I D A K T H U M A ' N I N A H D A L A M S H A L AT

Di antara kejahatan pencurian terbesar adalah


pencurian dalam shalat, Rasulullah bersabda,

"Sejahat-jahat penciiri adalah orang yang mencuri dari


shalatnya." Mereka berlanya, "Bagainiana la mencuri dari
shalatnya?" Beliau menjaxvab, ''lalidakmenyenipurnakan
mkn' dan sujudnya. " 3 0
Meninggalkan thuma'ninnifi'i Tidak meluruskan
dan mendiamkan punggung sesaat ketika ruku’ dan
sujud; Tidak tegak ketika bangkit dari ruku; serta
ketika duduk antara dua sujud; Semuanya merupakan
kebiasaan yang sering dilakukan oleh sebagian besar
kaum muslimin. Bahkan, hampir bisa dikatakan, tak
ada satu masjid pun kecuali di dalamnya terdapat

Hadits tfwayat Ahmad, V310 dan dalam SfutiiM Jami' hadits no.997.
Thuma nitah adalah (Dam beberapa saat seCelah tenangnya anggoQ-anggota badan, pam utama
mcmMrl batasan minimal yaitu aehedar wakto yang dipeilukafi unhA mambaca tasbch. bhat
Fkjhus Sunnah, Sayyid Sabk), t/U4 (pent).

35
orang-orang yang tidak thuma'ninah dalam shalatnya.
Thuma’ninah adalah mkun shalat, tanpa mela-
kukannya shalat menjadi tidak sah. Ini sungguh
persoalan yang sangat serius. Rasulullah *bersabda,

"Tidaksahshalatseseorang,sehinggaiameluruskanpung-
gungnya ketika ruku' dan sujud."32
Tak diragukan lagi, ini suatu kemungkaran. Pe*
lakunya hams dicegah dan diperingatkan akan
ancamannya. Abu Abdillah al-Asy'ari berkata, "(Suatu
ketika)RasuluUahMshalatbersamaparasahabatnya,
kemudian beliau duduk bersama sekelompok dari
mereka. Tiba-tiba seorang laki-laki masuk dan berdiri
menunaikan shalat. Orang itu ruku' lalu sujud deng a n

cara mematuk, 33 maka Rasulullah ^bersabda.


iIf J ^ ' ''S , g
j -
oU liA ^oU ^o/y\
. f

oiiL' Ijiii jVI ^L' V


Apakah kalian menyaksikan orang ini? Barangsiapa
Hadits riwayat ABu Oaud, 1/533, dalam Shamhu/jaml', hadits no. 7224.
Sujuddengancaramerratukmaksudrrya,sujuddengancarabdakme-rwmpelkann<)ur)9di
lamai.Derrgankatalain,sujudduUdaksempuma.Sujudyangsernoutraadalahsetagalmaria
disebutkan
dalam
hadiEs
Bwu
Aboas,
bahwasanya
mendengar
la Natn
mbersabda,
*Maseorang
hamba
sujud,
waka
la
sujud
dengan
tujuh
anggata
badan(nra):
Wajah,
duatela/iak
tangan
dua
lututdanduatelapakkakinya.-HR.Jama'ah,kecualiat-Bukhari,Lihat«7/>us5unrMftSayyid
Sablq, 1/124.

36
maiinggaldengankeadnansepertiini(sitalalnya)makadia
meninggal di luar agama Miduwitmd. la niematuk dalaiii
shalatnyasebagaimanabunmggagakmemaliikdarah.Se-
sungguhnyapenimpamaanorangyangsMatdanineniatnk
dalamsujudnyaadalahbagaikanoranglaparyangtidak
makan kecuali sebutir atau dua butir kurnia, bagaimana ia
bisa merasa cukup (kenyang) dengannya?"^^
Zaid bin Wahb berkata, "Hudzaifah pernah
melihat seorang laki-laki tidak menyempurnakan ruku'
dan sujud(nya). la lalu berkata, 'Kamubelumshalat,
seandainya engkau mati (dengan membawa shalat
seperti ini) niscaya engkau mati di luar fitrah (Islam)
yangsesuaidenganfitrahtersebutAllahmenciptakan
Muhammad

Orang yang meninggalkan thiima'ninah ketika


mengerjakan shalat, sedang ia mengetahui hukumnya,
maka wajib baginya mengulangi shalatnya seketika
dan bertaubat atas shalat-shalat yang dia lakukan
tanpa timnia'ninalt pada masa-masa lalu. Ia tidak wajib
mengulangi shalat-shalatnya di masa lalu, berda-
sarkan hadits,

JJ ibV I
"KembaUlah dan shalatlah, sesungguhnya engkau belum
shalat."

“Hadits nwayal Ibnu Miuzaltrah dalam kilaB shahiBnya, 1/332. uriat pjla S/ii/tilv SnaWm Natl,
oieh al-AIBan hal 131.

”Hadits rwayat aJ-BuWan, Fatfml Bari, 2/274.

37
7. BANYAK MELAKUKAN GERAKAN SIA-SIA
DALAM S H A L AT

Sebagian umat Islam hampir tak terelakkan dari


bencana ini. Yakni melakukan gerakan yang tidak ada
gunanya dalam shalat. Mereka tidak mematuhi perin-
tah Allah yang tersebut dalam firmanNya,

"Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khu-


syu'." (AI-Baqarah: 238).
Juga tidak memahami firman Allah,

"Sesunggulmya beruntunglah orang-orang yangberiman,


(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya" (Al-
Mukminun: 1-2).
Suatu saat, Rasulullah ditanya tentang hukum
meratakan tanah ketika sujud. Beliau menjawab,
^-VjY jU c-j1 '
-5C
: j v

"Jangan engkau mengusap ketika engkau dalam keadaan


shalat.]ika(terpaksa)hamsmelakukannya,maka(cukup)
sekali meratakan kerikil."^

Para ulama menyebutkan, banyak gerakan s e c a r a


berturut-turut tanpa dibutuhkan dapat membatalkan

“Hadlls nwaysl AbuDawud, 11/581; cfalamno.


7452
(Imam
MuSim
menv/Byalkan
haaits senada darl Hu aiqlb, Ibru Baa).

38
shalat. Apalagi orang yang melakukan pekerjaan yang
tidak ada gunanya dalam shalat. Berdiri di hadapan
Allah sambil melihat jam tangan, membetulkan pa-
kaian, memasukkan jari ke dalam hidung, melempar
pandangan ke kiri, dan ke kanan atau ke atas langit. la
tidak takut kalau-kalau Allah mcncabut penglihatan-
nya atau setan melalaikannya dari ibadah shalat.
8. MENDAHULUl IMAM SECARA SENGAJA
D A L A M S H A L AT
Di antara tabiat manusia adalah tergesa-gesa
dalam tindakannya. Allah berfirman.
/.s'' y^ '' \'y'.

Dim adalah manusia bersifiit tergesa-gesa." (A-Isra': 11).


* ,

*1)1

"Pelan-pelan adalah dari Allah dan lergesa-gesn adalah dari


setan."^^

Dalam shalat jamaah, sering orang menyaksikan


di kanan kirinya banyak orang yang mendahului
imam dalam ruku', sujud, takbir perpindahan, bahkan
mendahului salam imam. Mungkin dengan tak disadari,
hal itu juga teijadi pada diri sendiri.
Perbuatan yang barangkali dianggap persoalan
remeh oleh sebagian besar umat Islam itu, oleh Ra-

HaCiU yang girtwayat dalam a;-5unan a/-XuCra, 10/104; Oalam axA hadils
no.1795.

39
sulullah diperingatkan dan diancam secara keras
dalam sabdanya,
' r
4 — o f

"Tidakkali takut orang yang mengangkat kepalanya sebelum


imam, bahwa Allah akan mengubah kepalanya menjadi
kepala keledai?"^^
Jika saja orang yang hendak melakukan shalat
dituntut untuk mendatanginya dengan tenang, bagai-
mana pula halnya dengan shalat itu sendiri? Tetapi
terkadang orang memahami larangan mendahului
imam itu dengan harus terlambat dari gerakan imam.
Hendaknya dipahami, para fuqaha' telah menyebutkan
kaidah yang baik dalam masalah ini yaitu, hendaknya
makmum segera bergerak ketika imam telah selesai
mengucap takbir. Ketika imam selesai melafazhkan
huruf (ra') dari kalimat Allahu Akbar, saat itulah
makmum harus segera mengikuti gerakan imam, tidak
mendahului dari batasan tersebut atau mengakhir-
kannya. Jika demikian, maka batasan itu menjadi jelas.
Dahulu para sahabat 4= sangat berhati-hati sekali
untuk tidak mendahului Nabi Salah seorang
sahabat bernama al- Barra' bin Azib berkata.
"Sungguh mereka (para sahabat) shalat di belakang
Rasulullah %maka jikabeliau mengangkat kepalanya dari

“rtwayat Muslim, 1/320-321.

40
ruku', saya tidak melihat seorang pun yang iiienibungkuk-
kan punggungnya, seliingga Rasulnllah ^meletakkan
keningnya di alas, lalu orang yang berada di belakangnya
"39
bersimpuh sujud (bersamanya).
Ketika RasuluUah ^mulai uzur dan geraknya
tampak pelan, beliau mengingatkan orang-orang yang
shalat di belakangnya,

Waliai sekalian manusia, sungguh aku telah lanjiit usia,


I t

maka janganlah kalian niendahuluiku dalam ruku' dan


sujud... ' ^ 4 0
Dalam shalatnya, imam hendaknya melakukan
sunnah dalam takbir, yakni sebagaimana disebutkan
dalam hadits Abu Hurairah

L‘ j\ ^li I'ii ^ o i r
i--1'
i < U « I
^ r” !!!Cr
>1"^ tiItt,- ’
^iiji >1;
9 0
! a liill ^ a * > C a J '
'diJl

Bila Rasidullah gbcrdiri untuk shalat, beliau bertakbir


rr

ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika rukukemudian

”Madits nwayal Muslim, (waits no 174, cet. AtxJul Baql.


*Hadits nwayal al-Baihaqi, 2/93, dan hadits tersebut dKwsankan dalam Irwa u! GtaM, 2/290.

41
bertakbir ketika turun Qvendak sujud), kemndian bertakbir
ketika mengangkat kepalanya, kemudian bertakbir ketika
sujiid, kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya,
demikian beliau lakukan dalam semua shalatnya sampai
selesai dan bertakbir ketika bangkit dari dua (rakmt) setelah
"47
duduk (tasyahud pertama).
Jika imam menjadikan takbirnya bersamaan dan
beriringan dengan gerakannya, sedang makmum
memperhatikan ketentuan dan cara mengikuti imam,
sebagaimana disebutkan di muka, maka jamaah dalam
shalat tersebut menjadi sempuma.

9. MASUK MASJID SEHABIS MAKAN BAWANG


MERAH, BAWANG PUTIH ATAU SESUATU YANG
B E R B A U TA K S E D A P

A l l a h b e r fi r m a n .

"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap


(memasuki) masjid..." (Al-A'raf; 31).
Jabir 4* berkata, RasuIuUah ^bersabda,

i',
9* 9

"Barangsiapa makan baavang putih atau ha:ivang merah


hendaknya ia menjauhikami." Atau beliau bersabda, "Hendak-

Hadlts rmayat al-Bukhsri, hadits no. 756 cat. al-Bagtia.

42
42
mja ia menjauhi masjid kami dan diam di nimahnya.
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
y 6

> cllaj!.— ■■
oi
^ jrt 'j:*

"liarangsmpa makan bmoang mernh, haxvang putih dan


hawang bakung, maka janganlah mendekati masjid kami.
Sesungguhnya malaikat merasa iergangggu detigan ses»«/i/
yang anak Adam merasa fergauggti dengmunjn.
Suatu ketika, Umar bin Khaththab *4i«. berkhutbah
Jum'at, dalam khutbahnya ia berkata,
"...kemudian kalian joahai manusia, memakan dua
pohon yang aku tidak memandangnya, kecuali dua lial yang
hnruk^aunya),yaknihawangmernhdanbawangputih.
Sungguh aku melihat Rasulullnh mapahila mendnpatkan
bail keduanya dari seseorang di dalam masjid, beliau rne-
merintahkan orang tersebut keluar ke pndang Inns. Karena
ilii, barangsiapa memakannya hendaknya mematikan (Imi)
"44
keduanya dengan memasaknya.
Te r m a s u k d a l a m h a l i n i a d a l a h m e r e k a y a n g
langsung masuk masjid usai bekerja, lalu ketiak dan
kaos kaki mereka menyebarkan bau tak sedap.
Lebih buruk dari itu adalah
orang-orang yang
membiasakan diri merokok yang hukumnya adalah
haram. Kemudian mereka masuk masjid dan menebar-
“HacJits nwayat ai-6ijWwfl, lihal fathul Bari 2/339.
*' HadiB nwayat KusHm, 1/39$.
“Maflits nwayat MoSIm, 1/396.

4 3
kan bau yang mengganggu hamba-hamba Allah, para
malaikat dan mereka yang shalat.
10. ZINA

Di antara tujuan syariat adalah menjaga kehor-


matan dan keturunan. Karena itu syariat Islam meng-
haramkan zina. Allah berfirman.

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zim


itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalon yang
bumk.'' (Al-Isra’: 32).
Bahkan syariat menutup segala pintu dan sarana
yang mengundang perbuatan zina, yakni dengan
mewajibkan hijab, menundukkan pandangan, juga
dengan melarang kimbvat (berduaan di tempat yang
sepi) dengan lawan jenis yang bukan mahram dan
sebagainya.
Pezina muhshan (yang telah beristeri) dihukum
dengan hukuman yang paling berat dan menghinakan,
yaitu dengan merajam (melempari)nya dengan batu
hingga mati. Hukuman itu ditimpakan agar ia mera-
sakan akibat dari perbuatannya yang keji, juga agar
setiap anggota tubuhnya kesakitan, sebagaimana selu-
ruh tubuhnya telah menikmati yang haram.
Adapun pezina yang belum pernah melakukan
senggama melalui nikah yang syah, maka ia dicambuk
sebanyak seratus kali. Suatu bilangan yang paling
banyak dalam hukuman cambuk yang dikenal dalam

4 4
Islam. Hukuman itu hams disaksikan oleh sekelompok
kaum mukminin. Suatu bukti betapa hukuman itu
amat dihinakan dan dipermalukan. Tidak hanya itu,
pezina tersebut selanjutnya harus dibuang dan dia-
singkan dari tempat ia melakukan perzinaan, selama
satu tahun penuh.
Adapun siksaan para pezina -baik laki-laki
maupun perempuan- di alam barzakh adalah ditem-
patkan di dapur api yang atasnya sempit dan bawah-
nya luas. Dari bawah tempat tersebut, api dinyalakan.
Sedang mereka berada di dalamnya dalam keadaan
telanjang. Jika api dinyalakan, maka mereka berteriak,
melolong-lolong dan memanjat ke atas hingga hampir-
hampir saja mereka bisa keluar. Tapi bila api dipa-
damkan, mereka kembali lagi ke tempatnya semula (di
bawah), lalu api kembali dinyalakan. Demikian terus
berlangsung hingga datangnya Hari Kiamat.
Keadaannya akan lebih buruk lagi jika laki-laki
tersebut sudah tua tapi masUi terus berbuat zina,
padahal kematian hampir menjemputnya, tetapi Allah
masih memberinya tenggang waktu.
Dalam hadits marfu' dari Abu Hurairah
disebutkan.

"Tiga (jevis imnusin) ]/mig tidnk akan diajnk hicara oleh


Allah pada Hari Kiamat, juga Allah tidak akau memjiicikaii

45
mereka dan tidak pula memandang kepada mereka, sedang
hagi mereka siksa yang pedih, yaitu: Lald-laki tua yang suka
berzina, seorang raja pendusta dan orang miskin yang
sombong. " 4 5
Di antara cara mendapatkan rezeki yang terbu-
ruk adalah mahnil haghyi. Yaitu upah yang diberikan
kepada wanita pezina oleh laki-laki yang menzinainya.
Pezina yang mencari rezeki dengan menjajakan
kemaluannya tidak diterima doanya. Bahkan meski
doa itu dipanjatkan di tengah malam, saat pintu-pintu
langit dibukad^
Kebutuhan dan kemiskinan bukanlah suatu
alasan yang dibenarkan syara' sehingga seseoraing boleh
melanggar ketentuan dan hukum-hukum Allah. Orang
Arab dahulu berkata,

jAJ_ ^
"Seorang wanita merdeka yang kelaparan tidak akan makan
dengan menjajakan kedua buah dadanya, bagaimana mung-
kin dengan menjajakan kemaluannya?"
Di zaman kita sekarang, segala pintu kemaksiatan
dibuka lebar-lebar. Setan mempermudah jalan (menu-
ju kemaksiatan) dengan tipu dayanya dan tipu daya
pengikutnya. Para tukang maksiat dan ahli kemung-
karan membeo setan. Maka, bertebaranlah para wanita
yang pamer aurat dan keluar rumah tanpa menge-

”Kadits rtwayat Muslim, 1/102-103.


"Hadits masalah mi terdapat dalam ShMiHilJami', no. 2971.

4 6
nakan pakaian yang diperintahkan agama. Tatapan
yang berlebihan dan pandangan yang diharamkan
menjadi fenomena umum. Pergaulan bebas antara laki-
iaki dengan perempuan merajalela. Rumah-rumah
m e s u m semakin laku. Demikian pula dengan film-film
yang membangkitkan nafsu hewani. Banyak orang
m
lancong ke negeri-negeri yang menjanjikan kebe-
e

basan maksiat. Di sana-sini berdiri bursa sex. Pemer-


kosaan merajalela di mana-mana. Jumlah anak haram
semakin meningkat tajam. Demikian pula halnya
dengan kegiatan aborsi (pengguguran kandungan)
akibat kumpul kebo dan sebagainya,
Ya Allah, kami mohon rahmat dan belas kasih-
Mu, perlindungan dan pemeliharaan dari sisiMu yang
dengannya Engkau melindungi kami dari perbuatan
keji dan mu ngkar. Ya Allah, kami mohon padaMu,
bersihkaniah segenap hati kami dan pelihara serta
bentengilah kemaluan dan kehormalan kami. jadikan-
lali dinding pembatas antara kami dengan hal-hal yang
diharamkan.

11. L/l^A7W(H0M0SEKSUAL)
Kemungkaran yang dUakukan oleh kaum Nabi
Lulh pada zaman dahulu adalah menggauli laki-iaki
(homoseksual).
A l l a h b e r fi r m a n .

4 7
j i

^Ai"""" <1^,.!' "V-' "I


0>- !Watj Jl^l
k :
iii;|C.lr5
"Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya,
'Sesungguhnyakamubenar-henarmengerjakanperbuatan
yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang
pundanumat-umntsebelumkamu.Apakahsesungguhnya
kamupatutmendatangilaki-laki,menyamundanmengerja¬
kan kemungkaran di tempat-tempat perlemuan?" (Al-
Ankabut: 28-29).
Karena keji, buruk dan amat bahayanya kemung¬
karan tersebut, sehingga Allah menghukum pelaku
homoseksual dengan empat macam siksaan sekaligus.
Suatu bentuk siksa yang belum pernah ditimpakan
kepada kaum Iain. Keempat siksaan tersebut adalah:
Dibutakan, dijungkirbalikkan, dihujani dengan batu-
batu kerikil dari Neraka dan dikirimi halilintar.
Adapun dalam syariat Islam, hukuman pelaku
homoseksual dan partnemya, jika atas dasar suka s a m a
suka -menurut pendapat yang kuat- adalah dipenggal
lehernya dengan pedang.
"Barnngsiapa yang kalian dapati sedang nielakukan per¬
buatankaumLuth(homoseksual),makabunuhlahfielaku
dan patnernya."^^

HMits rtwayai Anmad, 1/300; da^am Siahihul Jami, hadib no. 65€S.

48
Timbulnya berbagai penyakit -yang pada zaman
nenek moyang tak dikenal, sebagai hukuman atas me-
rajalelanya kemaksiatan- sebagahnana yang kita saksikan
sekarang, seperti (sejenis pes) dan macam-
macam penyakit yang sulit disembuhkan bahkan
belum ditemukan penawamya, seperti penyakit AIDS
yang mematikan. Hal ini menunjukkan salah satu
hikmah, mengapa begitu keras hukuman yang dibe-
rikan Allah untuk para pelaku homo seksual.

12. PENOLAKAN ISTRI TERHADAP AJAKAN SUAMI

Dari Abu Hurairah 4®, dari Nabi bahwasanya


beliau bersabda,

4 )14^ oCi ^L> ^J|\ l i - J '^!


er
"}ika seormig suami mengajnk istrimja ke tempnt tidur. 4 9

ImIu ia inenolak, seliingga sitaminya marah kepadamja, maka


malaikat metaknat perempuati itu hitigga datang pagi. ” 5 0
Manakala terjadi perselisihan dengan suami,
banyak perempuan yang menghukum -menurut duga-
annya- suaminya dengan menolak melakukan hu-
bungan suami istri. Padahal perbuatan semacam itu
bisa mendatangkan masalah yang lebih besar. Misalnya
terperosoknya suami pada perbuatan haram. Bahkan
*TTu'ur) adelah s«)evs penyakit pes yang men|adikan kelen]a/^-kelen]ar bengkak. Dahuki. dikenal
leMi banyak mengbantar pendentanya pada kemaUan (pent).
"Maksudnya untuk metakukan //ma’ (Dersenggama. bersetubuh).
“Hadits riwayat al-Bukhari, iihst fat/tu/BariS/21A.

49
masalahnya bisa menjadi berbalik -sehingga bisa lebih
menyusahkan istri-, misalnya sang suami berusaha
menikahi perempuan lain.
Karena itu, manakala suami memanggil, hendak-
nya sang istri segera memenuhi ajakannya. Hal itu
sebagai realisasi dari sabda Rasulullah

j ■a
i >s ]
^ j !

"lika seoratig laki-laki mengajak istrimja ke tempat tidur,


liendakmja ia memenuhi panggilannya, bnhkan meskipun
sedangberadadiafassekedup. S I " S 2
Meski begitu, hendaknya sang suami memperha-
tikan kondisi istrinya. Misal apakah sang isteri dalam
keadaan sakit, hamil, atau dirundung kesedihan, se¬
hingga tak terjadi perpecahan dan keharmonisan
rumah tangga tetap terjaga.
13. MINTA DITALAK SUAMI TANPA SEBAB YANG
D I B O L E H K A N S YA R A '

Ketika terjadi sedikit percekcokan dengan s u a m i .


banyak di antara para istri yang langsung mengambil
jalan pintas, nunta cerai. Ada juga perceraian itu dise-
babkan sang suami tak mampu memberi nafkah
seperti yang diinginkan istri.

"Sekedupadalahsesuatuyangdilebkkandiataspunggungunta.Digurukandeh penung93/>gnyd
sebagai tempat dudiA, berSndung diri dan beiteduh.
”Uhai Zawd’/dul Baaar, 2/181; dalam ShaMu/Jami', hadits no. 547.

50
Padahal, terkadang keputusan itu diambil hanya
karena pengaruh dari sebagian keluarganya atau te-
tangga yang memang hendak merusak keluarga orang
Iain. Bahkan tak jarang yang menantang sang suami
dengan kata-kata yang menegangkan urat leher. Misal-
nya, kalau kamu memang laki-laki, ceraikan saya.
Semua mengetahui, bahwa talak melahirkan
banyak kerugian besar, di antaranya; putusnya tali
keluarga; lepasnya kendali anak dan terkadang disu-
dahi dengan menyesal pada saat penyesalan tak lagi
berguna dan sebagainya.
Dengan akibat-akibat seperti disebutkan di atas,
menjadi nyatalah hikmahsyariatmengharamkanper-
buatan tersebut. Dalam sebuah hadits r i w a y a t
Ts a u b a n d i s e b u t k a n ,

j^Ij ^ L?t>U2jl
f ' *
s '

"Sinpa saja xoanita yang iiiinta diceraikan olelt stianiinya tmi~


pa alasan yang dibokhkan, maka Imrain haginya ban Surga. " 5 3
Hadits marfu' Iain riwayat Uqbah bin Arnir^i
menyebutkan.
oUilUl oljJikjlj' o'

"Sesunggii/mya umiita-xoanita yang melepaskan dirinya


dan memberikan harta kepada suaininya agar diceraikan,

”Madits riwayat Ahmad, 5/277; dalam S/ntilMJsmi-, hadits no. 2703.

51
mereka adalah orang-orang munafik. " 5 4
Adapun jtka memang ada sebab-sebab yang
dibolehkan menurut syara', seperti: Suaminya suka
meninggalkan shalat; suka minum-minuman keras
dan narkotika; memaksa istrinya berbuat haram; suka
menyiksanya dan menolak memberikan hak-hak istri;
tidak lagi mau mendengar nasehat dan tak berguna
lagi upaya ishlah (perbaikan), maka tidak mengapa
bagi sang istri meminta cerai, sehingga ia tetap dapat
memelihara diri dan agamanya.

14. ZHIHAR

Di antara ungkapan Jahiliyah yang masih tersebar


di kalangan umat ini adalah ungkapan yang menjeru-
muskan kepada persoalan zhiliar. Seperti ucapan se-
orang suami kepada isterinya,
"Bagiku, engkau seperti punggiing ibuku; atau engkau
haram bagiku, sebagaimana haramnya saudara perempuan-
kii." Atau ucapan-ucapan kotor Iain yang dibenci
syariat karena di dalamnya mengandung penganiayaan
terhadap wanita.
Dalam hal ini Allah berfirman.

ili; Si i

HadiK rtwayat atfi-Thabrani, 17/339, flaiam Shahihu/Jam-, naflits no. 1934.

52
jja^ JjL*
"Orang-orang yang menzhilm istrinya di antara knniu
(tnenganggap istrinya seperti ibiinya, padahal) tiadalah
isteri mereka itu ibu iiiereka. Ibu-ibu merekn tidnk lain ha-
y.yalahwanitayangmclahirkanmereka.Dansesiinggulinya
H I

mereka sungguli-sunggiili mengticapkan snatu perkntaan


yangmungknrdandusta.DansesiingguhnyaAllahMalm
Pemaaflagi maha Pengampun." (Al-Mujadilah: 2).
Syariat Islam menjadikan knjjhrat z/nVinr demikian
berat, yakni hampir menyerupai kaffarat pembunuhan
yang tidak disengaja. Demikian pula menyerupai
kaffaratsenggamapadasiangharidibulanRamadhan.
Seorang yang telah menzhihar istrinya, tidak boleh
mendekati istrinya, kecuali setelah ia membayarfcrt/-
farat tersebut.
A l l a h b e r fi r m a n .
XX,. ^ ^ ' - A \ '

qii'l5 ^ ♦< iiy <


o1. ^-j

auIi ^ r
i' '1>

"Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemiiilian


mereka hendak menarik kembali apa yang merekn ucnpkan,
rnaka(wajibatasnya)memerdekakanseorangbiidaksebeliim
53
kedua suami isteri itu bercampur. Detnikianlahy■a n g
diajarkan kepada kamu dan Allah Maha Mengetahui apa
yangkamukerjakan.Barangsiapatidakmendapatkan(budak),
maka (loajib atasnya) berpuasa dun buinn berturut-turut
sebelumkeduanyabercampur.Makasiapayangtidakkuasa
(wajib atasnya) memberi makanenampuluhorangmiskin.
Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan
Rasulnya. Dan itulah hukum-hukumAllah. Dan bagi orang-
orang kafir ada siksaan yang sangat pedih." (AI-Mujadilah:
3-4).

15. WIENGGAULI ISTERI SAAT HAID


Allah berfirman.

V l-\ -'I- 'A - 7 '

"Mereka bertanya kepadamu tenlang Irnid. Katakanlah,


'Raid itu adalnh kotornn. Oleh sehab itu, hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan jnnganlah
kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci'." (Al-
Baqarah: 222).
Karena itu seorang suami tidak halal menggauli
isterinya sehingga ia mandi setelah darah haidnya ber-
henti. Allah berfirman.

54
"Apabila niereka telaJi suci, mka gaulilah mereka di teinpat
yang diperintahkm deh Allah kepadnmu." (Al-Baqarah: 222).
Mengenai kotomya perbuatan menggauH istri
saat haid itu disebutkan dalam sabda Rasulullah 51,
.t -f !'
!i liL Aii La15” jI liy_^ sija\ jI Cm>- dr*

Jt-
"Barangsiapa menggauli istri (yang sedang) haid atau
menggauH di duburnya atau mendatangi dukun, maka ia
telah kufur (mengingkari) dengan apa yang diturunkan
padaMuhammad. " S 5
Tetapi orang yang melakukannya dengan tanpa
sengaja serta tidak mengetahui kondisi sang istri,
maka ia tidak berdosa. Berbeda jika ia melakukannya
dengan sengaja serta mengetahui kondisi sang istri,
maka wajib baginya membayar kaffarat, menurut seba-
gian ulama yang menganggap shahih hadits tentang
kaffarat, yakni dengan membayar satu dinar atau
sotengahnya.
Dalam penerapan kaffarat ini, para ulama juga
berbeda pendapat. ^bagian berkata, ia boleh memilih
antara keduanya (satu atau setengah dinar), Sebagian
Iain berpendapat, jika ia menggauli di awal haid
(ketika darah masih keluar banyak), maka ia mem¬
bayar satu dinar dan jika ia menggaulinya di akhir
haid, saat darah tinggal sedikit atau sebelum mandi
dari haid, maka ia membayar setengah dinar.

HadiU riwarat st-Ttrmkb) 0«n ^Huralrah, 1/243; dalam ShaMtulJamr hadits no. S91B.

55
Menurut ukuran umum, satu dinar adalah 4,25
gram emas, Orang-orang yang bersangkutan boleh
bersedekah dengannya atau dengan uang yang senilai
56
dengannya.

16. MENGGAULI ISTERl LEWAT DUBUR (ANAL SEKS)


Sebagian orang yang memiliki kelainan (abnor¬
mal) dari kalangan orang-orang yang lemah iman
tidak segan-segan menggauli isterinya lewat dubur
(tempat keluamya kotoran).
Perbuatan tersebut termasuk dosa besar. Rasu-
lullah ^melaknat para pelaku perbuatan keji tersebut.
Dalam sebuah hadits marju' dari Abu Hurairah
^disebutkan,

®'y' Lr*

"(Sungguh) terlaknat orang yang menggauli isteri lewat


dubumya. " 5 7
Bahkan lebih dari itu RasuluIIah 31 bersabda,

jl LIj -Lai o ' ^


i . I

Barangsiapa menggauli isteri (yang sedang) haid atau

(Yang benar adalah dia Mieh memilihantara meirbayantaie/srsatu dinar atau setengahnya,
balk dl awal bald atau dakMmya. Adapun dinar adalah sanllar a/5 junaih Saudi, sebabsatu
Juralh Saudi sama dengan 1v. dinar, Ibnu Baz).
Hadits nwayat Ahmad, 2/479; dalam S/aMulMmI', hadits no, 585S.

56
menggauli di duburnya atau viendatangi dukun imka ia
fclali ktifur (mengingkari) dengan apa yang dilnrunkan
pada Miihatnmad.''^^
Meskipun beberapa wanita normal enggan mela-
yani kelainan suaminya, tapi pada akhimya banyak
yang tak berdaya. Sebab tak jarang suami mengancam
akan menceraikannya jika ia menolak.
Sebagian lain menipu istrinya yang malu bertanya
tentang hukum masalah tersebut dengan mengatakan,
hal itu halal dan dibolehkan. Mereka berdalil.

"Isteri-istcrhmi adalah (seperti) tanali tenipat bercocok


tannm, tiiaka datangilah tanah tempat bercocok tanannmi itu
bngaimniia saja kaniu keliendaki." (Al-Baqarah: 223).
Padahal kita tidak boleh menafsirkan maksud
ayat di atas sesuai dengan keinginan kita. tetapi kita
hams merujuk kepada Sunnah. Sebab sebagaimana
telah dimaklumi bersama, Sunnah adalah penjelas al-
Qur’an. Sunnah Rasulullah ^menjelaskan, suami
boleh sekehendaknya menggauli isteri dari arah depan
atau belakang selama di tempat jalan kelalniran anak
(vagina). Dan tak diragukan lagi dubur atau anus
bukanlah jaian kelahiran anak, tetapi jalan keluarnya
kotoran manusia.

Di antara sebab terjadinya perbuatan dosa ini


saat memasuki kehidupan rumah tangga yang suci.

“Hadits nwayat at-TlrmWal, dad Abu Hurarrab, 1/243; dalam Sh3fnfiulJ^m|■, hadils no. 5918.

5 7
mereka masih membawa warisan jahiliyah yang kotor,
berupa berbagai adegan menyimpang yang diharam-
kan. Atau masih membawa ingatan dan imajinasi ade-
gan film-film porno tanpa taubat kepada Allah.
Perbuatan ini tetap haram, meskipun dilakukan
atas dasar suka sama suka oleh suami isteri. Karena
saling merelakan untuk mengerjakan perbuatan haram
tidak menjadikannya sebagai perbuatan halal.

17. TIDAK BERBUAT ADIL Dl ANTARA PARA ISTRI


Di antara yang diwasiatkan Allah kepada kita
dalam kitabNya yang mulia adalah berbuat adil di
antara para istri. Allah berfirman.

'' Dan knniu seknli-kali tidak akan dapat herlaku adil di antara
isten-isteri(mii), walaupun kaiiiu sangal ingin berhuat
demikian, karena ifu janganlah kamn terlain cendernng
(kepadayangknmucintai),seliinggakamnhiarkanyanglain
terkatung-kntiing. Dan jika kanni mengadakan perbaikan dan
memeliluirn diri (dari keciirangan), niaka scsunggiilniya
Allah Maha Pengampun lagi Malta Penyayang." (An Nisa'-
129).
Keadilan yang dituntut adalah dalam membagi
giliran menginap di masing-masing istri, dalam m e m -

58
berikan hak nafkah, pakaian dan tempat tinggal.
Jadi, keadilan yang dituntut bukanlah dalam soal
perasaancintayangadadihad,sebabseoranghamba
tidak akan mampu menguasai perasaan hatinya.
Sebagian orang yang berpoligami, ada yang lebih
cenderung dan berat kepada salah seorang istrinya,
sehingga tak mengacuhkan yang Iain. Seperti mem-
berinya giliran menginap atau nafkah lebih banyak
daripada kepada istrinya yang lain. Ini jelas suatu per-
buatan haram. Pada Hari Kiamat orang tersebut akan
m
endapati dirinya sebagaimana disabdakan oleh
Rasulullah

JjC* ‘J c
"Barangsiapa niemiiiki dim istri dan ia cenderung kepada
salah seorang dari keduanya, niscaya ia akan datang pada "59
hari Kiamat dalam keadaan sisi badannya condong.

18. KHALWAT (BERDUAAH) DENGAN WANITA


YANG BUKAN MAHRAM
Setan amat giat dalam menebarkan fitnah dan
menjerumuskan manusia kepada yang haram. Karena
itu, Allah mengingatkan kita dengan firmanNya,
r. y.
V

Haaits fiwayat Atw Dau<3, ViOV, S^NnulJaml, haflits no. M91.

59
"Hai ornng-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-
langkah setan maka sesungguhnya setan itu menyuruh
mengerjakan perbuatan keji dan mungkar." (An-Nur: 21).
Kemudian syetan masuk kepada anak Adam
melalui aliran darah. Di antara cara-cara setan dalam
menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan keji adalah
klialwat dengan wanita bukan mahram. Karenanya,
syariat Islam menutup pintu tersebut, sebagaimana
yang disabdakan Rasulullah

jUsjjJl 'ft ^tJll ' ^ 1 a l J j p j j V


"Tidaklali seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita,
kecuali pihak ketiganya adalah setan. " 6 0
Dari Ibnu Umar 4* bahwasanya Nabi bersabda,

jlli j\ Ji-j VI 'Jj. J i j V


"Sungguh hendaknya tidak masuk seorang laki-laki dari
kamu, setelah bari ini kepada wanita yang tidak adaber-
samanya (suami atau mahramnya). kecuali bersamanya
seorang atau dua orang laki-laki."
Berdasarkan petunjuk hadits di atas, maka tidak
dibolehkan seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita
bukan mahram, baik di rumah, di kamar, di kantor
atau di mobil. Baik dengan istri saudaranya, dengan
pembantunya atau pasien wanita dengan dokter atau

Hadits riwayat al-Turmuttzl, 3/47^; iihat msriatvl Mashatih, 3188.


Hadits riwayat Muslim, 4/1711.

6 0
yang semacamnya.
Banyak orang meremehkan persoalan ini. Entah
karena terlalu percaya kepada dirinya sendiri atau
kepada orang lain. Padahal, khalwatsangatpotensial
untuk mengundang perbuatan mungkar dan maksiat.
Paling tidak, membangun prolog untuk mengarah ke
Karenanya tidak mengherankan jika semakin
S a n a .

banyak ketidakjelasan nasab dan keturunan, di sam-


ping jumlah anak-anak haram juga meningkat tajam.
19. JABAT TANGAN DENGAN WANITA BUKAN
MAHRAM

Pada zaman sekarang, jabat tangan antara laki-


laki dengan perempuan hampir sudah menjadi tradisi.
Tradisi bejat itu mengalahkan akhlak Islami yang
soharusnya ditegakkan. Bahkan mereka menganggap
kebiasaan itu jauh lebih baik dan lebih tinggi nilainya
daripada syariat Allah yang mengharamkannya. Se-
hingga jika salah seorang dari mereka anda ajak dialog
tentang hukum syariat, dengan dalil-dalil yang kuat
dan jelas, tentu serta merta ia akan menuduh anda
sebagai orang kolot, ketinggalan zaman, kaku, sulit
beradaptasi, ekstrim, hendak memutuskan tali sila-
turahmi, menggoyahkan niat baik .. .dan sebagainya.
Sehingga dalam masyarakat kita, berjabat tangan
dengan anak (perempuan) paman atau bibi, dengan
istri saudara atau isteri paman, baik dari pihak ayah
maupun ibu lebih mudah daripada minum air.
Seandainya mereka melihat secara jemih dan

61
penuh pengetahuan tentang bahaya persoalan tersebut
menurut si/ara', tentu mereka tidak akan melakukan
hal tersebut.

Rasulullah Mbersabda, "SungguluUtusukmja ke-


pala salah seorang dari kalian dengan jarum dan besi lebih
baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal
baginya. " 6 2
Kemudian tak diragukan lagi, hal ini termasuk
zina tangan, sebagaimana disabdakan Rasulullah
"Kedua mata berzina, kedua tangan berzina, kedua kaki
berzina dan kemaluan pun berzina. " 6 3
Dan adakah orang yang hatinya lebih bersih dari
hati Muhammad M?Namun begitu, beliau mengatakan.
sllJl V
rr

Sesungguhnya aku tidak menyentuh tangan juanita. " 6 4

I I

Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan wanita. " 6 6


Dan dari Aisyah dia berkata.
- 2
4* '
! “t -I 0 t t > s

« Ja
p X i j :

Hsiits riwayat ath-Ttiabrarl (Jalam SiaftBWJam/'hadits no. 4921.


u
HadJts Riwayat Ahmad, 1/A12; Shahifvj/ Jami‘ hadits no. 4126.
44

Hadits riwayat ath-Thabrani dalam al-Ket/r, 24/342, ShsMul Jami, 70554, llhat at-lshabah
4/354, cet Oarul KItab al-Aiabl.
M
Hadits riwayat Ahmad, 6/357, dalam ShahiM tami', hadits no. 2509.

62
"Dan denii Allah, sungguh tangan Rasulullah Mtidak
(pernah)memjentuhtanganperempiiaiisamaseknli,tetapi
beliau membai'at mereka detigan perkataan."^^
Hendaknya takut kepada Allah, orang-orang
yangmengancamceraiisterinyayangshalihahkarena
tidak mau berjabat tangan dengan saudara-saudara
iparnya. Perlu juga diketahui, berjabat tangan dengan
lawan jenis meski memakai alas (kaos tangan) hukum-
nya tetap haram.
20. WANITA KELUAR RUMAH DENGAN PARFUM
SEHINGGA MENGGODA LAKI-LAKI
Inilah kebiasaan yang menjadi fenomena u m u m

di kalangan wanita. Keluar rumah dengan mengguna-


kan parfum yang wanginya menjelajahi segaia ruang.
Hal yang menjadikan laki-laki lebih tergoda karena
umpan wewangian yang menghampirinya.
Rasulullah Mamat keras memperingatkan masa-
lah tersebut. Beliau bersabda.

2^\j j OjkJu-' sly' Uj'


"Perempunnmannpunyangmenggunakanparfumkemiidian
melewati suatu kaiim agar mereka nienciiim xvanginya, makn
" 6 7
dia seorang pezina.
Sebagian wanita melalaikan dan meremehkan
masalah ini, sehingga dengan sembarangan memakai
parfum. Tak peduli di sampingnya ada sopir, penjual.
Hadrts riwdyst Kusbm, 3/1489.
Hadils nwayai Ahmad, 4/418; \ lOS-

63
satpam atau orang Iain yang tak mustahil akan tergoda.
Dalam masalah ini, syariat Islam amat keras.
Perempuan yang telah terlanjur memakai parfum, jika
hendak keluar rumah, ia diwajibkan mandi terlebih
dahulu seperti mandi jinabat, bahkan meski tujuannya
ke masjid.
RasuluIIah Mbersabda.

"Perempuan manapun yang memakai parfum kemudian


keluar ke masjid, (dengan tujuan) agar wanginya tercium
orang lain maka shalatnya tidak diterima sehingga ia mandi
sebagaimana mandi jinabat. " 6 3
Setelah berbagai peringatan kita sampaikan,
akhimya kita hanya bisa mengadu kepada Allah seal
para wanita yang memakai parfum dalam pesta dan
berbagai pertemuan yang diselenggarakan. Bahkan
parfumyangwanginyamenyengathidungitutaksaja
digunakan dalam waktu-waktu khusus, tetapi mereka
menggunakannya di pasar-pasar, di kendaraan dan di
pertemuan-pertemuanumum,hinggadimasjid-masjid
pada malam-malam bulan suci Ramadhan.
Syariat Islam memberi batasan, parfum wanita
muslimah adalah yang tampak wamanya dan tidak
keras semerbak wanginya.
Kita memohon kepada Allah, semoga Dia tidak
Hsdils r1w3V31 Ahmad, 2/A44; ShahMJeml, 2073.

64
murka kepada kita, semoga ridak menghukum orang-
orang shalili baik laki-laki maupun perempuan dcngan
sebab dosa orang-orang bodoh dan semoga Dia me-
iiunjuki kita semua ke jaian yang lurus.
2 1 . WA N I TA B E P E R G I A N TA N PA M A R R A M

Dalam asli-SImhilmiii, Ibnu Abbas 4c meriwayat-


kan, bersabda Rasulullah

"Tidak (dilKiinrknii seorong) waiiiln Ivfvrgian ki’ctinli daigmi


iiialirmniii/a. " 6 9
Ketentuan di atas berlaku untuk semua bcntuk
safar (bepergian), bahkan termasuk di dalamnya pergi
haji.
Bepergiannya wanita tanpa diiringi mahram bisa
mempcrdaya orang-orang fasik, sehingga bisa saja
meroka tak segan-segan memangsanya. Di sisi lain,
wanita berada dalam posisi lemah dan tak bordaya,
sehingga tak jarang ia justcru terbujuk oleh laki-laki.
Paling tidak, dongan kesendiriannya itu, kemuliaan-
nya sebagai wanita ia pertaruhkan.
Demikian pula halnya dengan perjalanan mela-
lui udara walaupun dia diantar oleh mahramnya
sampai ke atas pesawat dan dijeinput mahramnya
yang lain saat tiba di tempat tujuan.
Kita bertanya, siapakah orang yang duduk di

HcXjils fiwBVBt Muslim, 2/977.

6 5
sebelah wanita tersebut sepanjang perjalanan? Juga,
soandainya torjadi kerusakan, sehingga pesawat men-
darat di bandara transit, atau terjadi keterlambatan
atau perubahan jadwal, apa yang bakal terjadi? Sung-
guh, kemungkinan semacam itu acap kali terjadi.
Perhalikanlah betapa tegas aturan syariat Islam
dalam soal mahram. Untuk menjadi mahram dalam
perjalanan disyaratkan adanya empat hal: Muslim;
baligh; berakal dan laki-laki. Rasulullah «bersabda,

hiipnkin/n, niinhii/n, snaiiiiin/n, smuinm Inki-Inkiinjn itlittt


imliriwi ikiii ii'aintn k’rsdnit."^^

22. MEMANDANG WANITA DENGAN SENGAJA


A l l a h b e r fi r m a n .

!'ll !; !f ^ . *
^ J i
LL

"Katiikiwlnli kepiuln omng Inki-laki i/im^ bcrinmi, 'HciuMInli


iiicivka iiwnnluiii piwdnngannyn limi iiieDidilinrn ki’iiiniiimi-
yang (kiiiikimi ilii adalah lehili siici hagi iiicivka,
si'siinggidinya Allah Malm Mciigelalnii apa yang nwrcka
pcrhnat'." (An-Nur: 30).
Rcvsulullah bersabda.

■ nwayal al-Bukhan, lihsl Fattiu! B3n, 11/26.

66
[^’ ^ j \ ] ' M i '
"Adnpun zina mala adalah melihat (kepada apa yang diha-
ramkan Allah)."^^
Tetapi dikecualikan dari hukum di atas, bila
melihat wanita untuk keperluan yang dibolehkan sya-
riat. Misalnya, seorang laki-Iaki memandang kepada
wanita yang akan dilamarnya, demikian pula dengan
dokter kepada pasiennya.
Hal yang sama juga berlaku untuk wanita.
Wanita diharamkan memandang kepada laki-laki bu-
kan mahram dengan pandangan yang menyebabkan
fi t n a h . A l l a h b e r fi r m a n ,

"Dan katakanlah kepada loanita yang beriman,'Hendaklah


mereka menaimn pandangannya, dan menieWmra kenialiian-
nya'.” (An-Nur; 31).
Juga haram hukumnya memandang kepada laki-
laki yang belum baligh dan laki-laki tampan dengan
pandangan syahwat. Haram bagi laki-laki melihat
aurat laki-laki lain. Hal yang sama juga berlaku antar
sesama wanita. Dan setiap aurat yang tidak boleh
dilihat, tidak boleh pula untuk dipegang meski dengan
dilapisi kain.
Termasuk perdayaan setan adalah melihat gambar-
gambar porno, baik di majalah, film, televisi, video, in-

Hadtls mdrfu* rtwayal imam Ahnwl/ 2/69; SnsMml Jsm/', 3047,

6 7
ternet dan sebagainya. Sebagian mereka berdalih,
semua itu hanyalah sekedar gambar, tidak hakikat
yang sebenarnya.
Namun bukankah sangat jelas bahwa semua itu
berpotensi merusak (akhlak) dan membangkitkan naf-
su birahi?

23. D/y^rSiAH(Hilangnya Rasa Cemburu)


Dari Ibnu Umar 4i. ia berkata, bersabda Ra-
sulullah M,

j ^

"Tiga (jenis manusia) yang Allah haramkan atas mereka


Stirga: Peminum klrnrnr (minuman keras), pendurhaka
(kepada orang tiianya) dan dayyuts (yaitu) yang merelakan
kekejian dalam keluarganya. " 7 2
Penjelmaan diyatsah di zaman kita sekarang di
antaranya adalah; Menutup mata terhadap anak pe-
rempuan atau istri yang berhubungan dengan laki-laki
Iain di dalam rumah, atau sekedar mengadakan pem-
bicaraan dengan dalih beramah tamah; Merelakan
salah seorang wanita dari anggota keluarganya ber-
duaan dengan laki-laki bukan mahram sepertisopir
dan yang semisalnya; Membiarkan mereka keluar
tanpa hijab, sehingga orang yang lalu lalang di jala n

dapat memandangnya dengan jelas dan leluasa; Mem-

Hadits riwayat al-Bukharl, lifiac Fstf/u/BartS/K.

68
bawa ke dalam rumah film-film porno atau majalah-
m a
jalah yang menebarkan kerusakan dan menghilang-
kan rasa main dan masihbanyaklagibentukdii/nfsfi/i
yang lain.

24. MEMALSUKAN NASAB ANAK KEPADA SELAIN


AYAHNYA DAN PENGINGKARAN AYAH TER-
HADAP ANAKNYA SENDIRI
Menurut syariat Islam, seorang muslim tidak
dibenarkan menasabkan diri kepada selain ayahnya,
atau menggolongkan diri kepada selain kaumnya.
Sebagian orang ada yang melakukan hal tersebut
untuk tujuan materi, sehingga menulis nasab palsu di
dalam surat-surat dan dokumen penting untuk memu-
dahkan berbagai urusannya. Sebagian lain ada yang
melakukannya karena dendam kepada sang ayah yang
meninggalkan dirinya sejak kecil.
Semua perbualan di atas hukumnya haram, Pcr-
buatan tersebut melahirkan kerusakan besar di banyak
porsoalan. Misalnya dalam urusan mahram, nikah,
vvarisan dan sebagainya.
Dalam sebuah hadits dari bin Abi Bakrah
disebutkan.

j>- aILp v . " *


"Bornngsinpii iiiciigaku kepada selain apnliinja
seilang dia inengelahui, ninkn liarani bagiiuja siirga.'''-^

Haditi nwayat al-Sukhan, khat FgthulBin, 6/4S.

69
Jadi, menurut ketcnluan syariat, haram hukum-
nya mempermainkan nasab atau momalsukannya.
Sebagianlaki-lakiapabilaterjadipertengkarandeng a n

ish-inya, menuduhnya bcrselingkuh dengan lelaki Iain,


sehingga ia Hdak mengakui anaknya sendiri tanpa
bukti apapun, padahal anak itu jelas-jelas lahir dari
hubungan antara dia dan istrinya,
Sebagian isteri ada juga yang berkhianat. Misal-
nya, ia harnil dari basil zina dengan lelaki lain, tetapi
kemudian ia menasabkan anak tersebut kepada suami-
nya yang sab. Orang-orang sebagaimana disebutkan di
atas, mendapat ancaman yang sangat berat dari Allah
Abu Hurairah 4* meriwayatkan, bahwasanya ia
mendengar Rasulullah 5? bersabda, saat turun ayat
iinila'annh''*,
!-s1r- . ! f£,, , it
’,_S, — f ; _r ^c-UjI «'Lwl
f' * \ *

"Peiviiipiimi iiKwnptiit ijmig nicmsnbkmi (seoraiig amk)


kcpndn siiatii kiwiii, pndnhal dia btd<(W dari iinsnb iiiercka.
uiakn Allah bcrkpns diri daripndain/n dan fidak akaii i n c i n a -

sukkainnja kc dalaiit StirgnNyn. Daii siapa dan laki-laki


yangincnghigkarianaknyapadahalianiL’lihatin/a(schagai
anaknya yang salt) niaka Allah akan mcmilup diri dari-

Mula snafr, yakni saling melaknat anlara ajami aer>jan islert karena tutfuhan yina,

7 0
padmnjn dan nknii inaiiperiualiiknnmjn di Iminpnn ornng- "75
ormig terdahidu dmi onmg-urmig terkemiidiaii.
25. MAKAN UANG RIBA

Dalam Kitab suciNya al-Qur'an, Allah tidak pev-


nah memaklumkan perang kepada seseorang kecuali
kopada pemakan riba. Allah berfirman.

"Hni omng-orcing ynng bcriiiinn herlakionluh kepndn Allah


dmi tinggalkaidah sisn rihn (i/aiig beltiiit diptuigul) jika
kiWiii orniig-oraiig ynng bcriiiinii. Mnkn jika knimi think
nii'iigL’rjnkmi (meidnggniknn sisn riba), iiiakn kelnhitilnh bnli-
n’fj Allnh dnit RasidNyn nknii iiiciiierniigiiiiii." (AI-Baqavah;
278-279).
Cukuplah ayat di atas menjadi potunjuk bctapa
keji dosa riba di sisi Allah '3€.
Orang yang mompcrhatikan pcngaruh riba dalam
kehidupan individu hingga tingkat nogara, niscaya
akan mcndapatkan kesimpulan, molnkuknn kegialan
riba mengakibatkan kerugian, kebangkruUin, kolosuan,
kcmandcgan dan kdomahan. Baik karona lilitan utang
yang tak Icrbayar atau berupa kepincangan okonomi,
tingginya tingkat pongangguran, ambruknya parseroan
dan usaha bisnis. Di samping, kegiatan riba men-

Hadils fiHayal Abo Oaud, 2/695. I^at Misy*»rvl HsiheM. 3316.

71
jadikan hasil keringat dan jerih payah kerja tiap hari
hanya dikonsentrasikan untuk membayar bunga riba
yang tak pemah ada akhirnya. Ini berarti mencip-
takan kesenjangan sosial, membangun gunung rupiah
untuk satu kelompok masyarakat yang jumlahnya
minoritas di satu sisi, dan di sisi lain monciptakan
kcmiskinan di tengah masyarakat -yang jumlahnya
mayoritas- yang sudah merana dan papa. Barangkali
inilah salah satu potret kezhaliman dari kegiatan riba
sehingga Allah memaklumkan perang atasnya.
Semua pihak yang berperan dalam kegiatan riba,
baik yang secara langsung terjun dalam kegiatan riba,
perantara atau para pembantu kelancavan kegiatan
riba adalah orang-orang yang dilaknat melalui lisan
Muhammad

a—is'1 jrT ; J l j

"Dari jabir^, iaberkata, ''Rasulullaliiwlnknntpciiinkai)


riba, peiiiheri nba, poiulis dnti kedua ornng ynng mcnjndi
mksi atasnya." la berkatn, "Merekn itn sania (saja). " 7 6
Berdasarkan hadits di atas, maka setiap umat
Islam tidak diperkenankan bekerja sebagai sekretaris,
petugas pembukuan, penerima uang nasabah, nasabah,
pongantar uang nasabah, satpam dan pekerjaan lain-
nya yang mendukung kegiatan riba.
Sungguh Rasulullah is tolah menerangkan beta-
Kadits tiwayat Muslim, 3/1219.

72
pa buruk kegiatan riba tersebut. Abdullah bin Mas'ud
^meriwayatkan, Rasulullah bersabda,

r^' > > O ' J J


"Riba itu (memiliki) tiijuh puluh tiga pintu, yang palhig
ringan daripadamja adalah seperti (dosa) seorang laki-Iaki
yang menyetubuhi ibiinya (sendiri). Dan sejalmt-jahat" 7riba
7
adalah (menggiinjingkan) kehormalan seorang muslim.
Juga dalam sabda beliau,
'‘illt' .* * A-J, \ ' '’' i' ' '
Olj J—«' j J ' ‘bS bbj

"Sedirham (unng) riba yang diiiiaknn oleh seorang laki-lnki,


sedang dia mengetahui (nang itu basil riba) lebih keras
(siksanyn) dnripada tiga pulult ennin wanita pezina. " 7 8
Pengharaman riba berlaku umum, tidak dikhu-
suskan -sebagaimana diduga oleh sebagian orang-
hanya antara si kaya dengan si miskin. Pengharaman
itu berlaku untuk semua orang dan dalam semua
keadaan.

Betapa banyak kita saksikan bangkrutnya peda-


gang-pedagang besar dan orang-orang kaya karena
melibatkan diri dalam kegiatan ribawi. Atau paling
tidak ,berkah uang riba tersebut -meski jumlahnya
banyak- dihilangkan oleh Allah. Rasulullah ^bersabda,

”Hadits nwayat a!-Hakim dalam alMustadraK 2/37; Shahi/xjlJamr, 3533.


”Hadits riwayal aHHakim dalam alMustadraK 2/37; Shahitu!Jamf, 3533.

7 3
a A

J* J\ XO'
"(Uang) riba itu meski (pada awalnya) banyak, tetapi pada
akhirnya ia akan (menjadi) sedikit. " 7 9
Riba juga tidak dikhususkan pada jumlah per-
edaran uang sehingga dikatakan kalau dalam jumlah
banyak, riba itu haram dan kalau sedikit tidak. Sedikit
atau banyak, riba hukumnya haram, Orang yang me-
makan atau mengambil uang riba, kelak akan dibang-
kitkan dari dalam kuburnya pada hari Kiamat seperti
bangkitnya orang yang kemasukan setan lantaran
tekanan penyakit gila.
Meskipun riba adalah suatu dosa yang sangat
keji, tetapi Allah tetap menerima taubat orang yang
hendak meninggalkan perbuatan tersebut. Langkah
yang harus ditempuh oleh orang yang benar-benar
taubat dari kegiatan riba adalah sebagaimana ditutur-
kan firman Allah,

"Dan jika bertaubat (dari kegiatan dan penianfiiatan riba)


maka bagimii pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan
tidak (pula) dianiaya." (Al-Baqarah: 279),
Dengan mengambil langkah tersebut, maka ke-
adilan benar-benar terwujud. Setiap pribadi muslim
harus menjauhkan diri dari dosa besar ini, meman-
dangnya sebagai sesuatu yang buruk dan keji, Bahkan
hingga orang-orang yang meletakkan uangnya di bank-
Hadils fiwayal al-Makim, 2/37; ShahlUulJami', 3542.

74
bank konvensional (ribawi) karena terpaksa disebab-
kan takut hilang alau dicuri, hendaknya ia benar-benar
merasakannya sebagai sesuatu yang sangat terpaksa.
Yakni keterpaksaan itu sebanding dengan keterpaksaan
orang yang makan bangkai atau lebih dari itu, dengan
tetap memohon ampun kepada Allah dan berusaha
untuk mencari gantinya, bila memungkinkan. Orang-
orang itu tidak boleli meminta bunga deposito dari
bank-bank tersebut. Jika bunga itu dimasukkan ke
dalam rekeningiiya, maka ia harus menggunakan uang
tersebut untuk sesuatu yang dibolehkan,**" sebagai
bentuk penghindaran dari uang tersebut, tidak sebagai
sedekah. Karena Allah adalah Dzat Yang Mahabaik,
tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Ia tidak
bolch memanfaatkan uang riba tersebut dalam bentuk
apapun. Tidak untuk makan, minum, pakaian, kenda-
raan, atau tompat tinggal. Juga tidak boloh untuk
diberikan sebagai nafkah kepada isteri, anak, bapak
atau ibu. Juga tidak boleh untuk membayar zakat,
membayar pajak atau menjadikannya sarana untuk
menolak kezhaliman yang menimpanya. Tetapihon-
daknya ia membebaskan diri daripadanya, karena
takut kepada siksnan Allah 5c.

26. MENYEMBUNYIKAN AIB BARANG

Suatu hari Rasulullah is lewat di samping sebuah


gundukan inakanan (sejenis gandum). Lalu beliau
memasukkan tangannya ke dalam gundukan makanan

*Beperu untuk membangun wc unium atau (pent.).

75
tersebut sehingga jari-jarinya basah. Beliau bertanya,
"Apa ini wahai pemilik makanan?" la menjawab, "Ke-
hujanan, wahai Rasulullah!" Rasulullah bersabda,
" ' g

"Kennpa tidak eugkaii letakkini di (baginn) ntas iiitikmiari


scliinggn ornng-ornng dnpnf iiielihaltiyn? Bnrnngsiapn nietii-
pu mnka din fidnk tcrmasukgolongnn knmi."^'
Pada saat ini, banyak pedagang yang tidak takut
kepada Allah dcngan menyembunyikan aib barang.
Misalnya dengan momberinya lem pcrekat, atau mele-
takkannya di bagian bawah kotak barang, atau meng-
gunakan zat kimia atau somacamnya sehingga barang
tersebut tampak bagus. Jika berupa barang-barang
elekti-onik, mungkin dengan menyembunyikan cacat
pada komponen tcrtentu, sehingga ketika barang itu
dibawa pulang oleh pembeli, tak lama kemudian ba¬
rang itu rusak. Sebagian penjual ada yang mengubah
tanggal kadarluarsa pcnggunaan barang, atau monolak
pembeli yang ingin meneliti barang atau mencobanya,
Dan betapa banyak kita -saksikan orang-orang yang
monjual mobil atau poralatan lainnya, tidak man me-
ncrangkan cacat barang yang hcndak dijualnya. Semua
ini hukumnya haram.
Rasulullah ^bersabda.

Hadits nwayal Muslim, 1/99.

76
"Seorang muslitn adalah saudara rnuslini laimnja, tidak
lialalbagiseorangmuslimmenjualharangkepadnsaudara-
nya yang di dalamnya ada cacat, kecuali ia menerangkan
cacat tersebut."

Sebagian orang mengira, menjual secara lelang


dengan serta merta akan melepaskan dirinya dari
tanggung jawab soal aib barang. Misalnya dengan m e -

ngatakan kepada pembeli, "Saya jual kepada anda


setumpuk besi.. saya jual kepada anda setumpuk besi."
Tidak, justeni menjual barang seperti itu (dengan
tanpa menerangkan cacat barang), juga yang sejenisnya
adalah perdagangan yang tidak diberkahi. Rasulullah
^bersabda,

r, j.*' ^~j! Lljj \ixjs


^^*'
o
j ^
L j *'
i J '

"Kedua orang yang sedang jual belt ada di dalam kliiyar


(pilihan) selania keduanya belum berpisali. Jika keduanya
jujur dan menerangkan (aib barang) niaka jual beli keduanya
diberkahi. Tetapi jika keduanya herdusta dan nienyembu-
nyikan (aib barang) niaka diliapuslali berkah jual beli
" 8 3
keduanya.

Hadits riwayat Ibru Majah, 2/754; ShdfUnul 6705.


Hadits rtviayat al-Bokharl, llhat raiM

77
27. BAIVN NAJSY

Bai'un Najsy yaitu menaikkan tawaran harga


barang, tetapi ia tidak bermaksud membelinya^ untuk
menipu orang lain yang ingin membeli sehingga ia
mau menaikkan tawaran harga tersebut.
Rasulullah ^bersabda.
! f

"Janganlah kalian saling bersaing dalam penaxvaran barang


(untuk tujuan menipu). " 8 4
Tak diragukan lagi, ini adalah salah satu bentuk
penipuan. Rasulullah SI bersabda,

jlili

"Tipw daya (makar) dan penipuan tempatnya di Neraka. " 8 5


Banyak kita saksikan, para pemandu suatu acara
pelelangan atau para penjaga stan dalam pameran
mobil atau barang-barang lainnya memakan harta
haram disebabkan perbuatan yang mereka lakukan. Di
antaranya, mereka acap kali melakukan bai'un najsy,
memperdaya pembeli. Atau bila mereka dalam posisi
selaku pembeli, mereka menipu para penjual dan hanya
mau membeli dengan harga serendah-rendahnya. Ber-
beda jika mereka selaku penjual barang atau men-
jualkan barang orang lain, mereka akan mengelabui
para pembeli dan menaikan harga setinggi-tingginya.

Haaits rtwavat al-Bjkhari, llhat fatfiul Bon,lO/W.


Uhal SUsilotiilAhidlBasnShohiMh.ian.

78
Mereka adalah para penipu hamba Allah dan para
pembawa bahaya.
28. BERJUALAN SETELAH ADZAN KEDUA PADA
H A R I J U M ' AT

A l l a h b e r fi r m a n .

.'■xx\x. ,< < n ^^,X' ^X'.'


i3 *
''
*
cx\ X

'Jjij
< > 1 - '
j^*U>
"Hni orang-ormig yang beriman, apabila diseru iintiik
menumikan shakt pack liari Jum'at tmka bersegeralah kamii
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlahjualbeli.Yang
demikian itn lebih baik bagimu jika kamu mengetalmi.'' (Al-
Jumu'ah: 9).
Sebagian pedagang, ada yang masih beijualan di
toko-toko mereka, meskipun adzan kedua sudah ber-
kumandang. Bahkan di antara mereka ada yang ber-
jualan di dekat atau di halaman masjid. Para pem-
belinya dalam hal mi, juga ikut berdosa, meski mereka
hanya membeli sebuah siwak atau tissue. Jual beli
pada waktu tersebut, menurut pendapat yang kuat,
hukumnya tidak sah.
Sebagian pemilik restoran, perusahaan roti, atau
pabrik, ada yang masih tetap memaksa para karya-
wannya bekerja pada waktu shalat Jum'at. Orang-orang
tersebut, meski secara lahiriyah bertambah keuntung-

7 9
annya, tetapi secara hakikat perdagangan mereka
merugi. Adapun para karyawan, hendaknya mereka
melaksanakan tugas dalam batas sebagaimana yang
dituntunkan RasuluUah

"Tidak ada ketaatan kepada manusia dalam berbuat maksiat


kepada Allah. " S 6

29. JUDl (DENGAN SEGALA BENTUK DAN RA-


G A M N YA )
A l l a h b e r fi r m a n ,

r>y*-

"Sesungguhnya (meminum) khaniar, herjudi, Qyerkorban


untuk) berhala, mengundi tiasib dengan panah, adalali per-
buatan keji termasuk perbuatan setan, maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberun-
tungan." (Al-Maidah: 90).
Di antara tradisi orang-orang Jahiliyah dahulu
adalah berjudi. Adapun bentuk judi yang paling
terkenal itu adalah sepuluh orang berserikat membeli
seekor unta dengan saliam yang sama. Kemudian
dilakukan undian. Dari situ, tujuh orang dari mereka
mendapat bagian yang berbeda-beda menurut tradisi

Mafllls rlwayat imam Ahmati, 1/129, Ahmad Syaklr berkata, Isnafl hadlts In shahih," hadits
no.1065. (Hadits Krscbut terdapal dalam ShaMain. Ibru Baz).

80
mereka, dan tiga orang lainnya tidak mendapatkan
apa-apa alias kalah.
Adapun di zaman kita saat ini, maka bentuk
perjudian sudah beraneka ragam, di antaranya:
a. Apa yang dikenal dengan yamsib (undian) dalam
berbagai bentuk. Yang paling sederhana di anta¬
ranya adalah dengan membeli nomor-nomor yang
telah disediakan, kemudian nomor-nomor itu diundi.
Pemenang pertama mendapat hadiah yang amat
menggiurkan. Lalu, pemenang kedua, ketiga dan
demikian seterusnya dengan jumlah hadiah yang
berbeda-beda. Ini semua adalah haram, meski mereka
berdalih untuk kepentingan sosial.
b. Membeli suatu barang yang di dalamnya terdapat
sesuatu yang dirahasiakan atau memberinya kupon
ketika membeli barang, lalu kupon-kupon itu di¬
undi untuk menentukan pemenangnya.
c. Termasuk bentuk perjudian di zaman kita saat ini
adalah asuransi jiwa, kendaraan, barang-barang, ke-
bakaran atau asuransi secara umum, asuransi
kerusakan, dan bentuk-bentuk asuransi lainnya.
Bahkan sebagian artis penyanyi mengasuransikan
suara mereka. Ini semua hukumnya haram.s^
Demikianlah, dan semua bentuk taruhan masuk
ke dalam kategorijudi. Pada saat ini bahkan telah ada
klub khusus judi (kasino) yang di dalamnya ada alat
judi khusus yang disebut rolet khusus untuk per-
Tentang hukum asuransi dan so<us>nYa menurut Islam. Uha(ma)alah »! Buhvts e d i s i
17, 19, m.yvWm ar Ki'aatul Amrmh UIdarot! BuhuaH nmlyah.

81
mainan dosa besar tersebut.

Juga termasuk judi, taruhan yang diadakan saat


berlangsung pertandingan sepak bola, tinju atau sema-
camnya. Demikian pula dengan bentuk-bentuk per-
mainan yang ada di beberapa toko mainan dan pusat
hiburan, sebagian besar mengandung unsur judi,
seperti apa yang mereka namakan Uppers.
Adapun berbagai pertandingan yang kita kenal
sekarang, maka ada tiga macam:
Pertama, untuk maksud syiar Islam, maka hal ini di
bolehkan, baik dengan menggunakan hadiah atau tidak.
Seperti pertandingan pacuan kuda dan memanah.
Termasuk dalam kategori ini -menurut pendapat yang
kuat- berbagai macam perlombaan dalam ilmu agama,
seperti menghafal al-Qur'an.
Kedua, perlombaan dalam sesuatu yang hukumnya
mubah, seperti pertandingan sepak bola dan lomba
lari, dengan cacatan, tidak melanggar hal-hal yang di-
haramkan seperti meninggalkan shalat, membuka
aurat dan sebagainya. Semua hal ini hukumnyayfl'iz
(boleh) dengan syarat tanpa menggunakan hadiah.
Ketiga, perlombaan dalam sesuatu yang diharamkan
atau sarana kepada perbuatan yang diharamkan, se¬
perti lomba ratu kecandkan atau tinju. Juga masuk ke
dalam kategori ini menyelenggarakan sabung ayam
adu kambing atau yang semacamnya’

’Inl merupakan ringkasan diskusi bersaira Syaikb Abdul Muhsin A2-2amll semoga Allah
meniaganya, kalau tidak aalah b«llau Klah menulls inakalah khusus tanlang masalah Inl.

8 2
30. MENCURI

A l l a h ^ b e r fi r m a n ,

y(^ Aii'j cyt.


"Ijiki-lnki ijang mencuri dm peranpmn ynng nienatri,
polonglnh taiigmi keduamjn (sebagoi) peiuhalasati hagi apn
yang merekn kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (Al-Ma’idah: 38)
Di antara kejahatan pencurian yang paling besar
adalah mencuri barang-barang milik para hujjaj dan
mereka yang sedang umrah di Baifullah Makkah.
Poncuri semacam itu tidak lagi memperhitungkan
ketentuan-ketentuan Allah bahwa ia sedang berada di
bumi yang paling mulia di sokeliling Ka'bah. Dalam
kisah tontang shalat Kusuf, Rasulullah ^borsabda,
. ^ ! *, f ' .»f.. j Juil
!i'j y
i f y

'j
I !
'f' ^ ! **!'“ i T* (
:Jli aJ 'd_j—^ t j U l ^I

"Dan sungguh telah diperlihalkan api Ncraka, yailu saat


kalian niclihatkn miindur karena aku takiit hangus (oleh
jilalannya), dan sehinggn aku nielihal di dalaninya pcinilik

83
milijan^^ menyeret usustnja dalatn Neraka. Dahulunya, ia
mencuri lharang milik) orang yang haji. Jika ketahuan, ia
berkilah, 'Barang itu terpaut di mihjanku.' Tetapijika orang
itu lengah dari barangnya, maka si pencuri memhawanya
"89
(pergi).
Termasuk pencurian terbesar adalah mencuri
dari harta milik umum. Sebagian orang yang melaku-
kannya berdalih, kami mencuri sebagaimana yang
dilakukan orang lain. Mereka tidak memahami bahwa
pencurian itu berarti mencuri dari harta segenap umat
Islam. Sebab harta milik umum berarti milik segenap
umat Islam. Sedangkan apa yang dilakukan oleh orang
lain yang tidak takut kepada Allah, bukanlah alasan
sehingga mereka dibenarkan mencuri.
Sebagian orang mencuri harta milik orang-orang
kafir dengan menjadikan kekafiran mereka sebagai
dalih. Ini tidak benar. Orang kafir yang hartanya boleh
diambil adalah mereka yang memerangi umat Islam.
Padahal, tidak semua perusahaan milik orang-orang
kafir, atau individu dari mereka masuk kategori
tersebut.

Modus pencurian amat beragam. Di antaranya


mencopet, mengulurkan tangan ke saku orang lain
secara cepat dan mengambil isinya. Sebagian masuk ke
rumah orang lain dengan berkedok sebagai tamu, lalu
menjarah barang-barang di dalam rumah. Sebagian
lain mencuri koper atau tas tamunya. Ada pula yang

adalah tongkat berkeluk kepalarya.


HadICs nwayat Muslim, 904.

8 4
masuk ke toko atau supermarket lalu menguntil ba-
rang yang kemudian ia selipkan di balik baju, seperti
yang dilakukan sebagian wanita.
Sebagian orang meremehkan pencurian sesuatu
yang jumlahnya sedikit atau tak berharga. Padahal
Rasulullah ^bersabda,
'r'< !'!, h '-1
t
> ^

oJj

"Allah nielaknat pencuri yang menairi sebutir telur


sehingga dipotong tanganmja dan (pencuri) yang niencuri
30
seutas tali sehingga dipotong langannya.
Setiap orang yang mencuri sesuatu, betapapun
kecil nilainya harus mengembalikan kepada pemilik-
nya, setelah sebelumnya ia bertaubat kepada Allah.
Pengembalian itu baik secara lerang-terangan atau
rahasia, secara pribadi atau dengan perantara. Adapun
jika tak mampu usaha maksimal untuk mengemba¬
likan kepada pemiliknya atau ahli warisnya, maka
hendaklah ia menyedekahkan barang tersebut dengan
niat pahalanya untuk pemilik barang tersebut.
3 1 . M E M B E R ! ATA U M E N E R I M A S U A P

Memberi uang suap kepada qadhi atau hakim


agar ia membimgkam kebenaran atau memberlakukan
kebatilan merupakan suatu kejahatan. Sebab perbu-

Hadils iiwayat Imam Ahmad,2/387; ShahiM Jaml, S069.

85
atan itu mengakibatkan ketidakadilan dalam hukum,
penindasan orang yang berada dalam kebenaran serta
menyebarkan kerusakan di bumi. Allah berfirman,

M
j>f\.
"Dan janganlah sebagian kamu niemakan harta sebagian
yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepadn
hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada
harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
padahal kamu mengetahui." (AI-Baqarah: 188).
Dalam sebuah hadits mar/w'riwayat Abu Hurai-
rah disebutkan.

"Allah melaknat penyuap dan penerima snap dalam (urusan)


hukum.

Adapun jika tak ada jalan Iain lagi selain suap


untuk mendapatkan kebenaran atau menolak kezha-
liman maka hal itu tidak termasuk dalam ancaman
tersebut.

Saat ini, suap-menyuap sudah menjadi kebiasaan


umum. Bagi sebagian pegawai, suap menjadi (income)
pemasukan yang hasilnya lebih banyak dari gaji yang
mereka peroleh. Untuk urusan suap menyuap, banyak

*' Hadits [iwayat Imam Alimad, 2/387; 5069.

86
perusahaan dan kantor yang mengalokasikan dana
khusus. Berbagai urusan bisnis atau muamalah lain-
nya, hampir semua dimulai dan diakhiri dengan
tindakan suap. Ini tentu sangat tidak menguntungkan
bagi orang-orang miskin. Karena adanya suap, undang-
undang dan peraturan menjadi tak berguna lagi. Soal
suap pula yang menjadikan orang yang berhak diteri-
ma sebagai karyawan digantikan oleh mereka yang
tidak berhak.

Dalam urusan administrasi naisalnya, pelayanan


yang baik hanya diberikan kepada mereka yang mau
membayar. Adapun yang tidak membayar, ia akan
dilayani asal-asalan, diperlambat atau dial^rkan. Pada
saat yang sama, para penyuap yang datang belakangan,
urusannya selesai lebih dahulu.
Karena soal suap-menyuap, uang yang mestinya
milik mereka yang bekerja, bertukar masuk ke dalam
kantong orang lain. Disebabkan oleh hal ini, juga hal
lain maka tak heran jika RasuluIIah ^memohon agar
orang-orang yang memiliki andil dalam urusan suap-
menyuap semuanya dijauhkan dari rahmat Allah.
Dari Abdullah bin Amr 4^, ia berkata, bersabda
Rasulullah

"Semoga laknnt Allah alas penyuap lian orang yang


92
(iisiiap.

Hadits ilwayal Ibnu Majah, 2313; snahinuU^mT, 5lia.

87
32. MERAMPAS TANAH MILIK ORANG LAIN
Jika telah hilang rasa takut kepada Allah, maka
kekuatan dan kelihaian menjadi bencana bagi pemilik-
nya. la akan menggunakan anugerah itu untuk berbuat
zhalim, misalnya dengan menguasai harta orang lain.
Termasuk di dalamnya merampas tanah milik orang
lain. Ancaman buat orang yang melakukan hal terse-
but sungguh amat keras sekali.
Dalam hadits niarfu' dari Abdullah bin Umar
disebutkan,

^Ji iy- y - 4 J I ? -

- i

"Barangsiapa mengambil tnmli (orang lain) meskisedikit


dengan tanpa hak niscaya dia akan ditenggelnmkan dengan-
nya pnda liari Kiamat snmpai ke (dasar) tujuh lapis bumi."
Ya’la bin Murrah 4^ berkata, Rasulullah^ber-
sabda,
0 !

» 6 ja>v! (jl <iD' ^—dS ^j^\ ^


f

fJtyj' ^ l ‘ j

"Siapa saja yang menzhalimi (dengan mengambil) sejengkat


dari tanah (orang lain), niscaya Allah menibebaninya meng-
gali tanah tersebut (dalam riumjal ath-Tliabrani: mengha-

nwdyat al'Bukhari, iihat a/'fatft, S/103.

88
dirknnmja) hingga akhir dari tujuh lapis bumi, Inlu Allah
metigahmgkanmja (di lehernya) pada hari Kiamat saiiipai
seluruli mamisia diadili. 94

Termasuk di dalamnya, mengubah batas dan


patok-patok tanah, sehingga tanahnya menjadi luas
dcngan mengurangi tanah milik tetangganya. Mereka
itulah orang-orang yang dimaksud oleh Rasulullah ^
dalam sabdanya,
^ ^
"Allah melakmt orang yang mengubah tanda-tanda (hatasan)
tanah." «

33. MENERIMA HADIAH SETELAH MENOLONG

Pangkat dan kedudukan di tengah manusia, jika


disyukuri merupakan salah satu nikmat Allah atas
hambaNya. Di antara cara bersyukur atas nikmat ini
adalah dengan menggunakan pangkat dan kedudukan
tersebut buat maslahat dan kepentingan umat. Ini
merupakan realisasi dari sabda Rasulullah

"Barangsiapa di antara kalian bisa nietnberi manfaat kepada


saudaranya, hendaknya ia lakukan. " 9 6
Orang yang dengan pangkatnya bisa memberikan
manfaat kepada saudaranya sesama muslim, baik

”Hddits riwayat ath-That»3ni dalam al-Kabr, 22/270; SWUM Jam', 2719.


T' HadiU nwayal Muslim, Syari) an-Namam, 13/141.
MadiU nwayat Muslim,4/1726.

89
dalam mencegah kezhaliman darinya atau mendatang-
kan manfaat untuknya, jika niatnya ikhlas tanpa
diikuti perbuatan haram atau merugikan hak orang
lain, ia akan mendapat pahala di sisi Allah. Berda-
sarkan sabda Rasulullah

"Berilah pertolongan, niscaya kalian diheripahala."^^


Tetapi ia tidak boleh mengambil upah dari perto-
Jongan dan perantara yang ia berikan. Ini berdasarkan
hadits marfii' dari Abu Umamah,
f* ** i
J i e

O' O J
''Barangsiapa memberi pertolongan kepada seseorang, lain ia
diberi liadiah (atas pertolongan itu) kemudian (man) mene-
nnmnya, sungguli ia telali mendatangkan suntu pintu yang
besar di antara pintu-pintu riba. " 9 8
Sebagian orang menggunakan pangkat dan jaba-
tannya untuk mengeruk keuntungan materi. Misalny a

dengan mensyaratkan imbalan dalam pengangkatan


kepegawaian seseorang atau dalam memindahtugas-
kan pegawai dari satu daerah ke daerah lain, atau juga
dalam mengobati pasien yang sakit dan hal Iain yang
semacamnya.

”Hadits riwayat Abu Dsud ,5132; Hadltslni terdapat dalam SAdn/Zun, 10/450,
kltab
Adtab, Bad Ta'awanu! Mukminin Ba dhutnim Ba’dha.

*Hadits rtwayat Imam Alimad, 5/261; Ta aranu! Shahtniljam, ^2.

9 0
Menurut pendapat yang kuat, imbalan yang dite-
rimanya itu hukumnya haram, berdasarkan hadits
Abu Umamah sebagaimana telah disebutkan di muka.
Bahkan secara umum hadits itu mencakup pada
99 .
penerimaan imbalan yang tidak disyaratkan di muka.
Cukuplah orang yang berbuat baik itu mengharap
imbalannya dari Allah kelak pada hari Kiamat.
Suatu hari seorang laki-laki datang kepada al-
Hasan bin Sahal meminta pertolongan dalam suatu
keperluan. Setelah mendapat pertolongan, laki-laki itu
memberikan hadiah namun al-Hasan menolaknya. Laki-
laki tersebut berterima kasih kepada al-Hasan. Tetapi
al Hasan bin Sahal berkata, "Atas dasar apa engkau
berterima kasih kepada kami? Kami memandang bah-
wasanya pangkat wajib dizakati, sebagaimana harta
wajib dizakati.'''^®
Perlu dicatat, ada perbedaan antara mengupah
dan menyewa seseorang untuk melakukan tugas,
mengawasi atau menyempurnakannya dengan meng-
gunakan pangkat dan kedudukannya untuk tujuan
materi. Yang perirzojfl, jika memenuhi persyaratan sya-
riat diperbolehkan karena termasuk dalam bab sewa-
menyewa, sedang yang kedua hukumya haram.
34. TIDAK MEMENUHI HAK-HAK PEKERJA

Dalam hubungan antara pemilik usaha dengan


pekerja, Nabi ^menganjurkan disegerakannya pem-

Diamtil dan kmrangan Syaikh Abdi/ A2IZ bin Bu sccara lisan.


I d )
'AI-AilibiJ^Sya''tyyahMt\ Ibnu MjfUi, 2/176.

91
berian hak pekerja. Beliau bersabda.

ijwtij o' aj^\ ' I j k f r I


"Berikanlah upah pekerja sebelurtt kering keringatmja. "’O'
Salah satu bentuk kezhaliman di tengah masyara-
kat muslim adalah tidak memberikan hak-hak para
pegawai, pekerja, karyawan atau buruh sesuai dengan
yang seharasnya. Bentuk kezhaliman itu beragam, di
antaranya:
1. Sama sekali tidak memberikan hak-hak pekerja,
sedang si pekerja tidak memiliki bukti. Dalam hal
ini, meskipun si pekerja kehilangan haknya di
dunia, tetapi di sisi Allah pada hari Kiamat kelak,
hak tersebut tidak hilang.
Orang yang zhalim itu, karena telah memakan
harta orang yang dizhalimi, diambil dari padanya
kebaikan yang pernah ia lakukan untuk diberikan
kepada orang yang ia zhalimi. Jika kebaikannya
telah habis, maka dosa yang ia zhalimi itu diberikan
kepadanya, lalu ia dicampakkan ke Neraka.
2. Mengurangi hak pekerja dengan c a r a
yang tidak
dibenarkan. Allah berfirman.

"Kecelakaan besarlnh bagi mereka yang airnng." (Al-


Muthaffifin;!).
lOi

Madlls rlwayat Ibnu Majab, 2/817; Shahihijl Jam, M93, (lebih bi)aksana lagi Jika dlkorrertari
tentarg derajat nadits, sebab ia termasjk hadUs dha if.)

92
Hal itu sebagaimana banyak dilakukan pemilik
usaha terhadap para pekerja yang datang dari
daerah. Di awal peijanjian, mereka sepakat terhadap
upah tertentu. Tetapi, jika si pekerja telah terikat
dengan kontrak dan memulai pekerjaannya, pemilik
usaha mengubah secara sepihak isi perjanjian lalu
mengurangi dan memotong upah pekeijanya dengan
berbagai dalih. Si pekerja tentu tidak bisa berbuat
banyak dengan posisinya yang serba sulit, antara
kehilangan pekerjaan dan upah di bawah batas
minimum. Bahkan terkadang si pekerja tak mampu
membuktikan hak yang mesti ia terima, akhirnya si
pekerja hanya bisa mengadukan halnya kepada
Allah ig.

Jika pemilik usaha yang zhalim itu seorang


muslim sedang pekerjanya seorang kafir, maka
kezhaliman yang dilakukannya termasuk bentuk
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, se-
hingga dialah yang menanggung dosa orang tersebut.
3. Member! pekerjaan atau menambah waktu kerja
(lembur), tetapi hanya memberikan gaji pokok dan
tidak memperhitungkan pekerjaan tambahan atau
w a k t u l e m b u r.

4. Mongulur-ulur pembayaran gaji, sehingga tidak


memberikan gaji kecuali setelah melalui usaha ke-
ras pekerja, baik berupa pengaduan, tagihan hingga
usaha lewat pengadilan.
Mungkin maksud pengusaha menunda-nunda
pemberian gaji agar si pekerja bosan, lalu meninggal-

93
kan haknya dan tidak lagi menuntut. Atau selama
tenggang waktu tertentu, ia ingin menggunakan uang
pekerja untuk suatu usaha, Dan tak mustahil ada yang
membungakan uang tersebut, sedang pada saat yang
sama, para pengusaha penuh dengan uang yang diri-
bakan itu sementara para pekerja merana tak men-
dapatkan apa yang dimakan sehari-hari, juga tak bisa
mengirim nafkah kepada keluarga dan anak-anaknya
yang sangat membutuhkan, padahal demi merekalah
para pekerja itu membanting tulang jauh dari negeri
orang.

Sungguh celakalah orang-orang yang zhalim itu.


Kelak pada Hari Kiamat, mereka akan mendapat siksa
yang pedih dari Allah. Dalam sebuah riwayat dari Abu
Hurairah 4® disebutkan^ bersabda Rasulullah
5 ** ' »it'' ^ ^ ^ > > e

r-- { y - !f Jli
jijj i-u*; \J>-
9J>A
aJahj
"Allah Mberfirman, 'Tiga jenis (mnmisia) yang Aku
menjadi musuhnya kelak pada Hari Kiamat; Laki-laki yang
memberi dengan namaKu lalu berkhianat, laki-laki yang
menjual orang yang nierdeka (bukan budak) lain ineinakan
harga uang liasil penjualannya dan laki-laki yang mempe-
kerjnkan pekerja, yang mann ia inemcnuhi pekerjaannya,
tetapi ia tidak memberikan

I4U
Hddits riw9ya( al*Bukhar1« lihat FatMBari, ^447.

94
35. TIDAK ADIL Dl ANTARA ANAK
Sebagian orang tua ada yang sengaja memberi-
kan perlakuan khusus dan istimewa kepada sebagian
anaknya. Anak-anak itu diberikan berbagai macam
pemberian, sedang anak yang lainnya tidak mendapat-
kan pemberian.
Menurut pendapat yang kuat, tindakan s e m a c a m
itu hukumnya haram, jika tidak ada alasan yang
membolehkannya. Misalnya, anak tersebut memang
dalam kondisi yang berbeda dengan anak-anak yang
lain. Seperti sedang sakit, dililit banyak hutang sehingga
tak mampu membayar, tidak mendapat pekerjaan,
memiliki keluarga besar, sedang menuntut ilmu atau
karena ia hafal al-Qur'an sehingga diberikan hadiah
khusus oleh sang ayah.io^
Jika sang ayah memberi anaknya sesuatu dengan
sebab yang dibenarkan syara', hendaknya ia berniat
jika anaknya yang Iain mengalami kondisi yang sama,
ia akan memberinya pula.
Dalilnya secara umum adalah firman Allah,

"Berlaku adillali, karena adil itu lebih dekat kepada takioa,


dan bertakwalnh kepada Allah." (AI-Ma'idah; 8).
Adapun dalilnya secara khusus adalah hadits
riwayat Nu’man bin Basyir -4^, "Suatu hari sang ayah

'”Seora umum, MinldiMehkan manakala ma$ih dalam hal membert narkah kepada anak yang
lemah, sedang sang ayah mampu (ICmu Bai).

95
mengajaknya kepada Rasulullah Sang ayah berkata,
'Sesungguhnya telah memberikan kepada putraku
ini seorang budak.' Rasulullah Mbertanya, 'Apakali
setiap anakmu juga engkau beri Myang sama?'la men-
jawab, 'Tidak!' Rasulullah bersabda, 'Kembalikanlah
(hudak itu)’
Dalam riwayat lain ,Rasulullah ^bersabda,

"Berlakivalah kepada Allah dan berlaku adillab diantara


anakmu." la berkata, "Kemudian ia puJang lalu mengem-
balikan pemberiannya."!'®
Dalam suatu riwayat disebutkan,

* * ' X ^ ^

"fika begitu maka janganlati engkau menjadikanku saksi,


karena aku tidak memberi kesaksian atas suatu kezhaliman.

Menurut Imam Ahmad, anak laki-laki mendapat


pembagian dua kali lipat bagian anak perempuan,
yakni seperti dalam pembagian warisan.
Bila kita perhatikan kondisi sebagian keluarga,
kita akan mendapatkan beberapa orang tua yang tidak
takut kepada Allah dalam seal pengistimewaan seba¬
gian anaknya atas anaknya yang Iain dengan berbagai
HMits rlwsyat al-Bukhart, llhal Fattiu/Sarl, S/211.
lOS
F a l h u l B a r t , S / 2 11 .
loa
Sham Muslim, 3/1243.
io>

Masa-MImamAtmaa,dehA£wDaud,hal.204ImamIbnuQa/yimtelahmentaAiwmasalahN
dalam Hasyfya/t Ala Aa Daud a a n g a t j e l a s .

96
pemberian. Tindakan yang kemudian membuatanak
saling cemburu, menumbuhkan permusuhan dan ke-
bencian di antara sesama mereka.
Sebagian ayah mengistimewakan salah seorang
anaknya hanya karena wajah anak tersebut mirip
dengan keluarga dari pihak ayah, sedang yang lain
dianaktirikan karena lebih menyerupai wajah keluarga
dari pihak ibu.
Atau ia mengistimewakan anak-anak dari salah
seorang istrinya, sedangkan anak-anak dari isteri yang
lain kurang ia pedulikan. Hal itu misalnya dengan
memasukkan anak-anak dari istri yang paling disa-
yanginya ke sekolah-sekolah favorit, sedang anak-
anaknya dari istri yang lain tidak demikian.
Padahal akibat tindakan tersebut kelak akan
kembali kepada dirinya sendiri. Sebab pada umum-
nya, mereka yang dianaktirikan tidak mau membalas
budi kepada orang tuanya.
Dalam hal ini, Rasulullah ^bersabda,
',, »r, .-,.r, ! f'.j» -, .rf
c . \ ^

"Buknniali akan memjenangkanmujika mereka sama dalam


herbuatkebaikaukepadamu?"'‘°^
36. MEWIINTA-MINTA DI SAAT BERKECUKUPAN
Sahl bin Hanzhaliyah meriwayatkan, bersabda
Rasulullah ^bersabda.

I W

HadilS rtwayat Imam AMrad, 4/269; Shahih Muslim. 1623.

97
isian sumbangan. Ketika ia menghadapi mangsanya, ia
mengarang cerita, sehingga berhasil mengetahui dan
memperoleh uang.
Bagi keluarga tertentu, mengemis bahkan telah
menjadi satu profesi. Mereka membagi-bagi tugas di
anlara keluarganya pada beberapa masjid yang ditun-
juk, Pada saatnya, mereka berkumpul untuk menghi*
tung penghasilan, Dan demikianlah, setiap masjid me¬
reka jelajahi. Padahal tak jarang mereka dalam kondisi
yang cukup dan mampu. Dan sungguh Allah Maha
Mengetahui kondisi mereka, bila mereka mati barulah
terlihat warisannya.
Padahal sebetulnya masih banyak orang yang
lebih membutuhkan dari para pengemis itu. Mereka
orang-orang yang sangat membutuhkan, tetapi orang
yang tidak tahu mengira mereka orang-orang mampu.
Sebab mereka menahan diri dari meminta-minta,
meskipun kebutuhan sangat mendesak.
3 7 . B E R H U TA N G D E N G A N N I AT T I D A K M E M B AYA R

Dalam pandangan Allah, hak-hak hamba sangat


besar lulainya. Seseorang bisa saja bebas dari hak
Allah hanya dengan taubat, tetapi tidak demikian hal-
nya dengan hak antara sesama manusia -yang belum
terselesaikan- kelak akan diadili pada hari yang utang-
piutang tidak dibayar dengan dinar atau dirham,
tetapi dibayar dengan pahala atau dosa. Mengenai hak
antar sesama manusia, Allah berfirman.

99
■S\\
"Sesungguhmja Allah memjuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak nienerima." (An-Nisa’: 58).
Di antara masalah yang banyak terjadi di tengah-
tengah masyarakat adalah gampang berhutang. Ironis-
nya, sebagian orang berhutang tid^ karena kebutuhan
mendesak, tetapi untuk memenuhi kebutuhan luks
atau berlomba dengan para tetangga. Misalnya untuk
membeli mobil model baru, perkakas rumah tangga
atau berbagai kesenangan lainnya yang bersifat dunia-
wi dan fana. Sebagian orang tak segan-segan membeli
barang-barang secara kredit yang sebagiannya tak
lepas dari sijubhat atau sesuatu yang haram.
Mudah dalam berhutang akan menyeret seseorang
pada kebiasaan menunda-nunda pembayaran atau
malah mengakibatkan hilangnya barang orang lain.
Memperingatkan akibat perbuatan ini, Rasulullah
Mbersabda.
. f . . '
J I.KS-
U'J

aUI 4a1j1

"Barangsiapa mengambil (berhutang) luirta nianusia (inn ia


ingin melunasinya, niscaya Allah akan melunaskan hutangnyn.
Dan barangsiapa mengambil (berhutang) dengan keinginan
untuk merugikannya (tidak membayar), niscaya Allah akan

100
hemr-benar membinasakannya. " I I J
Banyak orang meremehkan soal hutang-piutang,
mereka menganggapnya masalah sepele, padahal di
sisi Allah hutang-piutang menipakan masalah yang besar.
Bahkan hingga seorang syahid yang memiliki berbagai
keistimewaan yang agung, pahala yang besar dan de-
rajat yang tinggi, tidak lepas dari urusan hutang-
piutang.
Dalil yang menegaskan tersebut adalah sabda
Rasulullah

t M > ! . -

O.S <s-
L5

"Mfl/ifl Suci Allah, betapa keras apa yang dituninknn Allah


dalam urusan hutang-piutang. Demi Dzat yang jiwaku ada
di tanganNya, seandainya seorang laki-laki dibunuh dijalan
Allah kemudian ia dihidupkan Mu dibunuh keniudian dihi-
diipkan lalu dibunuh (lagi) sedang ia mentiliki utang, sungguh
ia tak akan masuk Surga, sampai dibayarkan untuknya
"112
hutang tersebut.
Setelah mengetahui hal ini, masih tak pedulikah
orang-orang yang menggampangkan urusan hutang-
piutang?

m
Hjdits rrwsyst ^Sukhail, Ifut FatMBui, SIS*.
I l l
Hjditsriwayst an-Nasa'I, t! MultaOa, 7/314; Sha/UMjamr, 3S94.

101
3 8 . M E M A K A N H A R TA H A R A M

Orang yang tidak takut kepada Allah, tentu tak


peduli dari mana ia mendapatkan harta dan bagai-
mana ia menggunakannya. Yang menjadi pikirannya
siang malam hanyalah bagaimana menambah sim-
panannya meski berupa harta haram, baik dari hasil
pencurian, suap, ghasab (merampas), pemalsuan,
menjual sesuatu yang haram, kegiatan ribawi, mema-
kan harta anak yatim, atau gaji dari pekerjaan haram
seperti perdukunan, pelacuran, menyanyi, korupsi
dari Baitul Mai umat Islam atau harta milik umum,
mengambil harta orang lain secara paksa atau memin-
ta di saat berkecukupan dan sebagainya.
Lalu dengan harta haram itu ia makan, berpa-
kaian, berkendaraan, membangun rumah, atau menye-
wanya, melengkapi perabotannya serta membuncitkan
perutnya dengan hal-hal yang haram tersebut.
Padahal Nabi bersabda.
^ A >

"Setiap daging yang tumbuh dari yang haram maka Neraka


lebili pan fas baginya. " J I 3
Pada Hari Kiamat, ia akan ditanya tentang hartanya,
dari mana ia peroleh dan bagaimana ia menggunakan¬
nya. Di Sana ia tentu akan mengalami kerugian dan
k e h a n c u r a n b e s a r.

Karena itu, orang yang memiliki harta haram


I I )

Hadtts rtwa/at ath-Thabfsnl dalam 3l-Katiir, 19/136; Shs/tiMJam’, 3S94.

102
hendaknya segera berlepas diri daripadanya. Jika
merupakan hak sesama manusia maka ia harus segera
mengembalikannya kepada yang berhak, dengan me-
mohon maaf dan kerelaan, sebelum datang suatu hari
yang hutang-piutang tidak lagi dibayar dengan uang,
tetapi dengan pahala atau dosa.
3 9 . M i N U M A R A K M E S K I H A N YA S E T E T E S
A l l a h b e r fi r m a n .

"Sesunggufmya (iiieimmiiii) arak, berjudi, (berkorban untuk)


berluila, mengundi nasib dengan pannh adalah perbmfnn
keji termasuk perbiiatan syetan.Makajnuhilahperbiintnii-
perbmtan itu agar kamu mendapnlkeberiintungan." (Al-
Ma'idah; 90).
Perintah untuk menjauhi adalah salah satu dalil
paling kuat tentang haramnya sesuatu. Di samping itu,
pengharaman arak sebagaimana disebutkan ayat di
atas disejajarkan dengan pengharaman berhala-berhala,
yakni tuhan orang-orang kafir dan patung-patung
mereka. Karena itu tak ada lagi alasan bagi orang yang
mengatakan, ayat al-Quran tidak mengatakan memi-
num arak itu haram, tetapi hanya mengatakan, jauliilah!!
Dalam sunnahnya, Nabi Mmengabarkan tentang
ancaman bagi peminum arak, sebagaimana yang diri-
wayatkan Jabir dalam sebuah hadits marfu',

103
A < U ^

ij'j 'f. :Jli C«j ijjl Jj^j 'C ;'yii t2j^


jll)l SjCai- j' jlli' ji'
"Sesungguhnya Allah is memiliki janji untuk orang yang
meminum minuman keras, akan memberinya minum dari
thinatul khabal." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullali,
itpakali thinatul khabal itu?" Beliau menjaivab, "Cairan
kotor (yang keluar dari hibuh) penghum neraka. " 1 1 4
Dalam hadits marfu' Ibnu Abbas meriwayatkan,
^ i '

0 '
li) ^^ 0

"Barangsiapa meninggal sebagai peminum arak, ia akan


bertemu dengan Allah dalam keadaan seperti penyembah
b e r / w / fl . " ” s

Saat ini, jenis minuman keras dan arak sangat


beragam. Nama-namanya juga sangat banyak, baik
dengan nama lokal maupun asing. Di antaranya: Bir,
wiski, alkohol, vodka, sampanye, arak dan sebagainya.
Di zaman ini pula, telah muncul golongan manu-
sia sebagaimana disebutkan Nabi ^dalam sabdanya,

A A "

"Sungguh akan ada golongan dari umatku yang meminum

11 4
HR. Muslim, 3/1587.
HR. Atti-Thabrari, 12/45; ShahmvIjBmr, 6525.

104
arak, {ktapi) mereka menamakannya dengan nama yang

Mereka tidak menamakannya arak, tetapi mena¬


makannya dengan minuman rohani, untuk menipu
dan memperdaya orang.

■' }>t'

"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang ber-


inian, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedang
mereka tidaksadar." (Al-Baqarah; 9).
Syariat Islam telah memberikan definisi agung
tentang khamr (minuman keras), sehingga membuat
jelas masalah dan memotong tipu daya, fitnah dan
permainan orang-orang yang tidak takut kepada Allah.
Definisi itu adalah sebagaimana sabda Rasulullah
i t ^

* *

"Scfwp yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang


memabukkan adalah haram.

Jadi, setiap yang merusak akal dan memabukkan


hukumnya adalah haram, sedikit atau banyak.”'* Juga
meskipun namanya berbeda-beda, sebab pada hakikat-
m
HR. Imam Ahmad, 5/342, Sha/uhuIJiinl', S453.
Hadits rlwaral Muslim, 3/15S7.
'"Hadits yingmergaiakan.’SeinMyingtanytliJiJainemabuIJian, melui seiMitpvndifieramJcin,'
telah dunvayatkanoleh Abu Oawuddengannomor 3681, tertera dalam S’laMiMiau dengan no.
3128.

105
nya minumannya tetap satu dan hukumnya telah
diketahui oleh kalangan umum.
Yang terakhir dan ini merupakan wejangan dari
Nabi Mkepada para peminum kluimr, Rasulullah ^
bersabda,
! < <

0\j '—j—

iiip Ci\j <0i)l


'''
OU tjLlI!!
oL*

j—^ji «>'—^ <1 ^jij j 3 ) |


jL_ili- jjj adI i^lj (JU jL)l C->L* oii L>-1^
* ^ f

'!^ " y *'* ®

I—i —* 3^^^ ^y.


!

> '
J Cap :Jli iiPjj 4ji)l J
"Barangsiapa minum klmrnr dan mabuk, maka simlatmja
tidak diterima selama empat puluh pagi dan jika ia mening-
gal maka ia masuk Neraka, (tetapi) manakala ia bertauhat,
Allah akan menerima taubatnya. Dan jika kembali lagi
minum dan mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama
empat puluh pagi, jika meninggal maka ia masuk Neraka,
(tetapi) manakala ia bertaubat, Allah menerima taubatnya.
Dan jika kembali lagi minum dan mabuk, maka shalatnya
tidak diterima selama empat puluh pagi, jika meninggal
maka ia masuk neraka, (tetapi) manakala ia bertauhat, Allah
menerima taubatnya. Dan jika (masih) kembali lagi (minum

106
khamr), maka adalah hak Allah memberinyn minum dari
radghatul khabal pada hari Kiamai." Merekabertanya,
"Wahai Rnsuliillah, apaknh radghatul khabal itu?" Beliau
menjnniab, "Cairan kotor (yang keluar dari tubuh) penghiini
Neraka."

Jika gambaran keadaan peminum minuman keras


adalah sebagaimana kita ketahui di muka, maka bagai-
mana pula dengan gambaran keadaan orang-orang
yang melakukan sesuatu yang lebih keras danlebih
berbahaya dari itu, yakni sebagai pecandu narkotika
dan sebagainya?
4 0 . M E N G G U N A K A N B E J A N A YA N G T E R B U AT
DARI EMAS DAN PERAK

Saat ini hampir setiap toko alat-alat dan pera-


botan rumah tangga menjual aneka ragam bejana yang
terbuat dari emas dan perak atau bejana yang disepuh
dengan keduanya.
Demikian juga dengan orang-orang kaya dan
hotel-hotel mewah, bahkan saat ini bejana emas dan
perak dijadikan barang berkelas dan memiliki gengsi
tersendiri jika dihadiahkan sebagai cendera mata
kepada kawan karib atau kolega pada kesempatan-
kesempatan tertentu. Sebagian orang ada yang tidak
memajang barang-barang itu di etalase rumahnya,
tetapi mereka pergunakan dalam kesempatan-kesem-
patan pesta, atau dipinjamkan kepada kawan-kawan-
nya yang membutuhkan.
11 9
HR.Ibog MAjah, 3377; SMMJam'. 6313-

107
Semua hal yang disebutkan di atas, dalam syariat
Islam hukumnya haram. Dalam hadits yangdiriwa-
yatkan Ummu Salamah, Rasulullah ^memberikan
ancaman kepada mereka. Beliau bersabda,
« . ^

y^ !! ^

"Orang yang makan atau minum di bejana perak dan emas,


sesungguhnya ia menggetmiruhkan api Jahannam di penit-
" ! 2 0
nya.
Ketentuan hukum di atas berlaku untuk semua
perabotan dan perlengkapan makan. Seperti piring,
garpU/ sendok, pisau, nampan untuk menyuguhkan
makanan kepada tamu, kaleng kue yang disuguhkan
saat pesta dan bejana lainnya yang terbuat dari bahan
emas dan perak.
Sebagian orang berkata, kami tidak menggimakan
bejana-bejana tersebut, tetapi hanya menyimpannya di
almari sebagai hiasan. Semacam ini juga tidak dibo-
lehkan, demi mencegah kemungkinan dipakainya
perabotan tersebut.’^’
41. KESAKSIAN PALSU (DUSTA)
A l l a h b e r fi r m a n .

HR. Muslim. 3/1634.


121
Oldmbll dan ket^rtgao Syalkh Atdul A2I2 bln Baz secara li»n.

108
j'£- ^fcija. .-v-

"MnAn jauliilah olehmu berhala-berliala yang mjisitu dan


jattliilah perkataan-perkatnan diista, dengan ikhlas kepnda
Allah, tidak menyekutnkan sesiiatii dengan Dia." {Al-Haiy.
30-31).
Diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Abi Bakrah
1^:;, dari ayahnya, ia berkata, "Kami sedang berada di sisi
Rasulullah %, lalu beliau bersabda,

ill, ‘31>V'
J'; l_l3 :Jl iJ;Ji« -liSXi (ii'i'j
:lll5

"Maukah aku kabarkan kepnda kalian tentnng Hgn dosa


besar yang terbesar? (tiga kali), yaitu menyekutukan Allah,
durhaka kepnda kedua orang fun." (ketika itii lieliau
bersandar, kemudian beliau duduk dan berkata), "Kelahui-
lah, ilan perkataan dustn." la berkata, "Dan Rasulullah ^
niasih terus mengulang-idangnya sehingga kanii berka¬
ta," Mudah-mudahan beliau diani."'^^
Berulang-ulangnya poringatan Rasulullah ^ten-
tang kesaksian palsu tersebut karena banyak orang
yang meremehkannya. Di samping banyak faktor yang
mengakibatkan kesaksian palsu, misalnya karena permu-
suhan, dengki dan sebagainya. Juga karena kesaksian

X27
Hddits rtvfdVdt al'&ukharl, lihat FstfuJBan. S/261.

109
palsu mengakibatkan berbagai bentuk kerusakan di
muka bumi. Berapa banyak orang yang kehilangan
hak-haknya karena kesaksian palsu, berapa banyak
pula penganiayaan menimpa orang-orang yang tak
berdosa disebabkan kesaksian palsu atau seseorang
mendapatkan sesuatu yang bukan haknya atau dinis-
batkan kepada nasab yang bukan nasabnya. Semua itu
disebabkan oleh kesaksian palsu.
Termasuk menganggap enteng masalah ini adalah
apa yang dilakukan oleh sebagian orang di pengadila n
dengan mengatakan kepada seseorang yang ia temui,
"Jadilah saksi untukku, nanti aku akan menjadi saksi
untukmu." Maka laki-laki itupun memberikan kesak¬
sian atas perkara yang tidak diketahuinya. Misalnya,
memberi kesaksian tentang kepexnilikan tanah, rumah
atau keterangan bersih diri. Padahal dia tidak pemah
bertemu orang tersebut kecuali di pintu pengadilan
atau di koridor/ruang lobi. Ini adalah satu kedustaan.
Seharusnya, semua bentuk kesaksian itu adalah seba-
gaimana disebutkan dalam firman Allah,

"Dan kami hamja menyaksikan apa yang kami kefahui


(Yusuf: 81).

42. MENDENGARKAN DAN MENIKMATI MUSIK


Ibnu Mas'ud -ife bersumpah dengan nama Allah
bahwa yang dimaksud firman Allah,

110
aUI y-.A::I>Jl j4J ^i>* O^'^' (>U
(wj'11)-* j ^ .
I I
Dan di antara manusia (ada) orang yang menipergunaknn
perkntaan yang tidak bergiina untuk memjesatkan (manu¬
sia) darijalan Allah." (Luqman: 6) adalah nyanyian."
Abu Amir dan Abu Malik al-Asy’ari meriwa-
yatkan, Rasulullah bersabda.
I
if !
^*A"j

"Kelak akan ada dan umatku beberapa kaum yang" 1mcnglui-


24
lalkan zina, sutera, khamar dan alat-alat musik
Dan dalam hadits Anas bin Malik 4^/ Rasulullah
^bersabda,

jj—i '!>! ^-u_jy ' ^cyj^


>

"Ke/fl/c ala?« fe/j'ddi pada uniat ini (tiga hal); (Mereka)


ditenggelamkan (ke ddam bumi); dihujani batu; dan diubah
bentuk mereka, yaitu jika mereka minum arak, mengundang
biduanita-biduanita (untuk menyanyi) dan menabuh (mem-
bunyikan) musik. " 1 2 5
■" n t i l r j e n u i a e s i r , 6 / 3 3 3 .

Hsdits hwayat al-Bukhari, lihat FeMBan, 10/Sl.


m
As-SHsMi a^-S><ahihah, 2203, diriwayalkan Ibru mDunya dalam Kiiab Danmu! Halaht dan at-

111
Nabi 31 melaxang gendang, lalu menyatakan, se-
ruling adalah suara orang bodoh dan tukang maksiat.
Para ulama terdahxilu seperti Imam Ahmad aSs berda-
sarkan hadits-hadits shahih yang melarang alat-alat
musik secara mutlak, telah menetapkan haramnya
alat-alat musik seperti kecapi, seruling, rebab, simbab
dan lain-Iain.

Tidak diragukan lagi, alat-alat musik modern


yang kita kenal saat ini termasuk ke dalam kategori
alat musik yang dilarang oleh Nabi Sg, seperti piano,
biola, harpa, gitar dan sebagainya. Bahkan alat-alat
modern tersebut lebih cepat mempengaruhi mabuknya
jiwa daripada alat-alat musik zaman dulu yang telah
diharamkan dalam beberapa hadits.
Menurut penuturan para ulama, di antaranya
Ibnul Qayyim, keterlenaan dan mabuknya jiwa akibat
pengaruh nyanyian lebih besar bahayanya daripada
akibat minum arak. Kemudian tak diragukan lagi, pe-
langgaran akan lebih keras dan dosanya akan lebih
besar jika alat-alat musik tersebut diiringi dengan
nyanyian, baik oleh biduan atau biduanita. Lalu, baha¬
yanya akan lebih bertumpuk jika untaian kata-kata
syaimya berkisah tentang cinta, asmara dan kecan-
tikan wanita atau kegagahan pria.i26
Karena itu tidak mengherankan jika para ulama
menyebutkan nyanyian adalah sarana yang menghan-

TlrmWa, no. 2212,


m

Saal ln( bahkan kita kenal dengan isBIah dakwah dengan musik. Adakah oencamouradukan ancara
kebenaran dan kebaoian yang lebih nyata dad lni7 (pent.).

11 2
tarkan pada perbuatan zina, menumbuhkan perasaan
nifakdihati.Dansecaraumum,nyanyiandanmusik
adalah tema besar zaman ini yang melahirkan banyak
fi t n a h .

Musibah itu semakin menjadi-jadi, setelah pada


saat ini kita saksikan musik menyelusup setiap benda
dan ruang. Seperti jam dinding, bel, mainan anak-
anak, komputer, pesawat telepon dan sebagainya.
Untuk menghindari berbagai hal di atas, sungguh
memerlukan kekuatan hati yang tangguh. Mudah-
mudahan Allah menjadi penolong kita semua. Amin.

43. GW/SAW (WIENGGUNJING)


Dalam banyak pertemuan di majelis, sering kali
yang dijadikan hidangannya adalah menggunjing
umat Islam. Padahal Allah Mmelarang hal tersebut
danmenyeruagarsegenaphambamenjauhinya.Allah
menggambarkan dan mengidentikkan ghihali dengan
sesuatu yang amat kotor dan menjijikan. Allah berfir-
m a n ,

'■'*^1 '■'’“l H I ,

"Danjanganlahsebagianbimumenggunjingsebagianyang
lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranyayangsudahmati?Makatentulahkamumerasa
jijik dengannya." (AI Hujurat:12).
Nabi menerangkan makna gbibah (menggun-

113
jing) dalam sabdanya,

:jii : i y i i l ; ' o ] ; J
t^ Oli' 01 :JL» Li 1^1 ^jlS" 01 cJlyl
- »

4:14. ois ^jU Olj IJlf-l ij ^JJIJ Li


t«.

"Tahukah kalian apakah ghibah itu?" Mereka tnenjaioab,


"Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui." Beliau ber-
sabda,"Yaituengkaumenyebutsaudaratnudengansesuatu
yang dibencinya." Ditanyakan, "Bagaimanahalnyajikaapa
yang aku katakan itu (memang) terdapatpada snudaraku?"
Beliau nienjawab, "}ika apa yang kamu katakan itu terdapat
pada saudaratnu, maka engkau telah mcnggunjingnya
(melakukan ghibah) dan jika apa (yang digunjingkan) itu
tidak" \terdapat padanya, maka engkau telah berdusta atas-
2 7
nya.

Jadi, ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang


terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak
suka 0ika hal itu disebutkan). Baik mengenai jasmani-
nya, agamanya, kekayaannya, hatinya, akhlaknya,
bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya pun
bermacam-macam. Di antaranya dengan membeber-
kan aib, meniru tingkah laku atau gerak tertentu dari
orang yang digunjingkan dengan maksud mengolok-
olok.

Banyak orang meremehkan masalah ghibah,


padahal dalam pandangan Allah ia adalah sesuatu
Hadits riwayat Husllin, 4/20D1.

11 4
yang keji dan kotor. Hal itu dijelaskan dalam sabda
Rasulullah

Jjf jjj 01^1 liUil blj j

"Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan
daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang tnenye-
tubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling bernt adalah
pergunjingan seorang laki-laki atas kehornmtan satidara-
"128
nya.
Wajib bagi orang yang hadir di dalam majlis
yang sedang menggunjingkan orang Iain, untuk men-
cegah kemungkaran dan membela saudaranya yang
digunjingkan. Nabi ^amat menganjurkan hal demi-
kian, sebagaimana dalam sabdanya,
0 X
t A

"Barangsiapa menolak (ghibah atas) kehormatan saudaranya,


niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindar-
kan api Neraka dari wajahnya. " 1 2 9

44. NAMIMAH (UENGADU DOMBA)


Mengadukan ucapan seseorang kepada orang
lain dengan tujuan merusak adalah salah satu faktor
yang menyebabkan terputusnya ikatan dan yang me*

As-S^sm 1 8 7 1 .
m
Hddfts rfwsyat Ahmad, 6/4S0« ShdMxjfJom/', .6238.

115
nyulut api kebencian serta permusuhan antar sesama
manusia.

Allah mencela pelaku perbuatan tersebut dalam


firmanNya,

■i f ' j -

"Dan-janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak ber-


sumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari
menghamburfitnah." (Al-Qalam: 10-11).
Dalam sebuah hadits marfu' yang diriwayatkan
Hudzaifah^ disebutkan,
*IK '.i- ii '*1 <»' rt
OUi ‘ujtJl iJi-Jj V
Tidakakan masuk Surga al-cjattat (tukangadu domba)."^^o
Ibnu Abbas meriwayatkan.

^ ^
jLa#

^ S i r aJI

Jl
! ^i-w olS"ijJji ^
I I

(Suatu hari) Rasulullah Mmelewati sebuah kebun di


antara kebun-kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mende-
I X

Hadits nwayat al-Bukharl, llliat fattiu! Ban. 10/472. Daiam ar?-/lf//»w/>karya Ibnu Atslr, 4/11
dlsatKjlkan, "a/<snaf adalah orang yang mengufHng (mencuri dengar pemtucaraan), tanpa
seoengetahuan msrela, lalu la memtawa pemWcaraan teraetw keoada yang lain dengan tiduan
mengadu doiziba.'

11 6
ngarduaorangsedangdiadzabdidalamkuburnya,lain
hJabiSibersabda,"Keduanyadiadzab,tetapikeduanyatidak
diadzab karem masalah besar." Lain bersabda, "Bemr."
(dalam sebuah riwayat disebutkan, "Sesungguhmja ia t e r -
masuk dosa besar)". Salah satunya tidak melitidungi diri
daripercikankencingtiyadanseoranglagi(karetia)suka
mengadudomba."^^'
Di antara bentuk namimah yang paling buruk
adalah hasutan yang dilakukan seorang lelaki tentang
istrinya atau sebaliknya; dengan maksud untuk m e r u -

sak hubungan suami istri tersebut Demikian juga adu


domba yang dilakukan sebagian karyawan kepada
teman karyawannya yang lain. Misalnya dengan meng-
adukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direk-
tur atau atasan dengan tujuan untuk memfitnah dan
merugikan karj’awan tersebut. Semua hal ini hukum-
nya haram.
45. MELONGOK RUMAH ORANG LAIN TANPA IJIN
A l l a h b e r fi r m a n ,

"Haiorang-orangyangberiman,janganlahkamumemasuki
nmiahyangbukanrumahmusebelummemintaijindan
inemberisalamkepadapenghimirumahnya."(An-Nur:27).

■” Kadits rtw2V2t al-Sokhatl, lihat HIM Ban. 1/317.

117
Rasulullah menegaskan, alasan diharuskan
meminta ijin adalah karena dikhawatirkan orang yang
masuk akan melihat aurat pemilik rumah. Beliau
bersabda.

''Sesunggulinya diherlakukannya meminta ijin (ketika masuk


rumah orang lain) adalah untuk (menjaga) penglihatan."'’^^
Pada saat ini, dengan berdesakannya bangunan
dan saling berdempetan gedung-gedung serta saling
berhadap'hadapannya antara pintu dengan pintu dan
jendela dengan jendela, menjadikan kemungkinan besar
saling mengetahui isi nxmah tetangga, kian besar.
Ironisnya, banyak yang hdak mau menundukkan pan-
dangannya, malah yang terjadi terkadang dengan
sengaja, mereka yang tinggal di gedung yang lebih
tinggi, dengan leluasa memandangi lewat jendela me¬
reka ke rumah-nimah tetangganya yang lebih rendah.
Ini adalah salah satu pengkhianatan dan pemerkosaan
terhadap hak-hak tetangga, sekaligus sarana menuju
hal yang diharamkan. Karena perbuatan tersebut,
banyak kemungkinan terjadi bencana dan fitnah.
Dan disebabkan oleh amat bahayanya akibat tin-
dakan ini, sehingga syariat Islam membolehkan m e n -

congkel mata orang yang suka melongok dan melihat


isi rumah orang lain.
Rasulullah ^bersabda,

U 2
Hddits riwa/a( al-Buknart, iihat Bail, n/24.

11 8
ljjiij O' ,45 -Ui ^>\ ^o-i ^ ^
"Barangsiapa melongok riirnah sualu kaum dengan tanpa
ijiiituerekamakahalalbngimerekamencongkelmalaorang
Dalam riwayat lain dikatakan.
<1 <0.5 ^

"Kemudianmerekamencongkelmatanya,makatidakadadial "J34
(ganlirugi)untuknyajugatidakadaqishashbagiriya.
46. BERBISIK EMPAT MATA DAN MEMBIARKAN
KAWAN KETIGA
Dalam suatu majelis dan pergaulan, sikap dan
tindakan ini sungguh amat tidak terpuji. Bahkan sikap
dan tindakan seperti ini sebenamya merupakan lang-
kah syetan untuk memecah belah umat Islam dan
menebarkan kecemburuan, kecurigaan dan kebencian
di antara mereka.
RasuluUah ^menerangkan hukum dan akibat
perbuatan ini dalam sabdanya,
ilJb dy oiLi^ 'il
4 j

"jika kalian sedangbertiga, tnakajanganlah dua orang ber-


bisik lanpa seorang yang lain, sehingga kalian membaur
Hadits riwayat Muslim, 3/1699.
1>4
HaOlts riwayat Imam Ahmad, 2/365; Sh^Ihu/Ji/n/', 6022.

119
dalam pergaitlan dengan manusia, sebab yang demikian itu
akan membuatnya sedih. " J 3 S
Termasuk di dalarrmya berbisik dengan tiga orang
dan meninggalkan orang keempat, dan demikian sete-
rusnya.

Demikian pula, jika kedua orang tersebut berbi-


cara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh orang
ketiga.
Tidak diragukan lagi, berbisik hanya berdua de¬
ngan tidak menghiraukan orang ketiga adalah salah
satu bentuk penghinaan kepadanya. Atau memberi
asumsi bahwa keduanya menginginkan suatu keja-
hatan terhadap dirinya. Atau mungkin menimbulkan
asumsi-asumsi lain yang tidak menguntungkan bagi
kehidupan pergaulan mereka di kemudian hari.

47. ISBAL (MENURUNKAN /MEMANJANGKAN


PAKAIAN HINGGA DI BAWAH MATA KAKI)
Di antara yang dianggap sepele oleh manusia,
sedang dalam pandangan Allah merupakan masalah
besar adalah soal isbal. Yaitu menurunkan atau me-
manjangkan pakaian hingga di bawah mata kaki,
Sebagian ada yang pakaiannya hingga menyentuh
tanah, sebagian lain menyapu debu yang ada di bela-
kangnya.
Abu Dzar meriwayatkan, RasuluUah ^ber-
sabda.

I K
NMIts rtwdyat al* Bukhari, lihat Fatfju/3s4 11/83.

120
hr^'J ^ rV-
< *

■i i'jj L“j'jl U-’J Jt^


^ ^
(,Jiis>JUo»L>jjiLJlj<o
y y

"T'^S^ (golongnn nianusia) yang tidak akan diajak bicara oleh


Allah pada Hari Kiamat, tidak pula dilihat dan tidak
disucikan serta bagi mereka siksa yang pedih (mereka itu
adalah); Musbil (orang yang tnemanjangkan pakaiannya
hingga ke baxuah mata kaki)." Dalam sebuah riwayat lain
dikalakan, "Yaitu orang yang tidak memberi sesuatii kecuali
ia mengungkit-ungkitnya." Dan (ketiga) orang yang niela-
riskan dagangannya dengan suntpah palsu. " 1 3 6
Orang yang berdalih, saya melakukan isbal tidak
dengan niat takabur (sombong), hanyalah ingin mem-
bela diri yang tidak pada tempatnya. Ancaman untuk
musbil adalah mutlak dan umum, baik dengan maksud
takabur atau tidak, sebagaimana ditegaskan dalam
sabda Rasulullah
51;

"Kain (yang memanjang) di bawah mata kaki tempatnya di


Neraka:'-!^^

Jika seseorang melakukan isbal dengan niat


takabur, maka siksanya akan lebih pedih danberat,
yaitu termasuk dalam sabda Rasulullah

riwayat HusHm, 2/102.


1)7
KadS riwayat Imam Ahmad. 6/254; ShafuMJimt, 5S71.

121
t
aJI ^
"Barangsiapa memanjangkan bajunya dengan takahur,
niscaya Allah tidak akan melihatnya pada hari Kiamat. " 1 3 fi
Sebab dengan begitu, ia melakukan dua hal yang
diharamkan sekaligus, yakni isbal dan takabur.
Isbal diharamkan untuk semua pakaian, sebagai-
mana ditegaskan oleh Rasulullah ^yang diriwayatkan
Ibnu Umar

j'JV' iJ JC-V'

aJj Aili ^
"Isbal ilu pada kain (sarung), gamis (baju panjang) dan
sorban. Siapa yang memanjangkan daripadanya dengan
sombong maka Allah tidak akan melihatnya pada Hari
Kiamat."

Adapun wanita, mereka diperbolehkan menu-


runkan pakaiannya sebatas satu jengkal atau sebatas
untuk menutupi kedua telapak kakinya, sebab ditakut-
kan akan tersingkap oleh angin atau lainnya. Tetapi
tidak dibolehkan melebihi yang wajar seperti umumnya
busana pengantin yang panjangnya di tanah hingga
beberapa meter, bahkan mungkin kainnya hams ada
yang membawakan dari belakangnya.

131
Hadits riwayat al-Bukhan, 3/465.
\ n
Hadits riwayat Abu Dawud« 4/353; ShafmMJdirW, 2770.

122
48. LAKMAKI MEMAKAI PERHIASAN EMAS
Rasulullah ^bersabda.

"Diluiblkan atas kaion ivanita dari umatkii sulera dan emas,


(tetapi keduanya) diharaiiikan atas kaum lelaki mereka."^^
Saat ini, di pasar atau di toko-toko banyak kita
jumpai barang-barang konsumsi laki-laki yang terbuat
dari emas. Seperti jam tangan, kaca mata, kancing baju,
pena, rantai, medali, dan sebagainya dengan kadar
emas yang berbeda-beda. Ada pula yang sepuhan. Ter-
masuk jerus kemungkaran dalam masalah ini adalah,
hadiah yang diberikan pada sayembara-sayembara
dan pertandingan-pertandingan, Misalnya, sepatu emas,
jam tangan emas pria, dan sebagainya.
Dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah ^
melihat cincin emas di tangan seorang laki-Iaki, maka
serta merta beliau mencopot lalu membuangnya.
Kemudian beliau bersabda,

"Salah seorang dari kamu sengaja (pergi) ke bam api,


kemudian memakaimja (mengenakannya) di langannya!"
Setelah Rasulullah ^pergi, kepada lelaki itu dika-
takan, "Ambillah cincinmu itu dan manfaatkanlah!" la
menjawab, "Demi Allah, selamanya aku tidak akan
mengambilnya,karenaRasulullah^telahmembuang¬
" H I
nya.

Hadits znani/ dari Atxj Musa al-Asy’ari, riwayat Imam A^mad, 4/393; Shet<it<ul Jaml', 207.
Hadits riwayat Muslim, 3/16SS.

123
49. MENGENAKAN PAKAIAN PENDEK, TIPIS DAN
KETAT

Di antara perang yang dilancarkan oleh musuh-


musuh Islam pada zaman ini adalah soal mode pakai-
an. Musuh-musuh Islam itu menciptakan bermacam-
macam mode pakaian lalu dipasarkan di tengah-
tengah kaum muslimin.
Ironisnya, pakaian-pakaian tersebut tidak menutup
aurat karena amat pendek, tipis atau ketat. Bahkan
sebagian besar tidak dibenarkan dipakai oleh wanita
meski di antara sesama mereka atau di depan mahram-
nya sendiri.
Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah
Rasulullah ^mengabarkan bakal munculnya pa¬
kaian semacam ini di akhir zaman, beliau bersabda,
^ ** !.* 6 9^ ■ '
J- jUJl ^

p ^ 1
t > t

j-». *»j *yJ ' i /


^^yyy ^ ^ ^ ^ ^
IdT 'ojs^
!y yy
d y
l _ j
"Dua (jenis rnanusia) dari ahli Neraka yang aku belum
melihatnya sekarang yaitu: Kaum yang membazva cemeti-
cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul rnanusia dengan-
nya, dan zoanita-zvanita yang berpakaian tetapi telanjang,
berjalan dengan menggoyang-goyangkan pundaknya dan
berlenggak-lenggok. K£pala mereka seperti punuk unta yang
condong. Mereka tidak akan masuk Surga, bahkan tidak

124
akan mendapalknn wangimja, podaiuil siinggiihwangi" 1Surga
42
telah tercium dari jamk perjalamn sekian dan sekian.
Termasuk di dalam kategori ini adalah pakaian
sebagian wanita yang memiliki sobekan panjang dari
bawah, atau yang ada lubang di beberapa bagiannya,
sehingga ketika duduk tampak auratnya.
Di samping itu, apa yang mereka lakukan juga
termasuk menyerupai orang-orang kafir, mengikuti
mode serta busana bejat yang mereka buat. Kepada
Allah kita memohon keselamatan.

Di antara yang juga berbahaya adalah adanya


berbagai gambar buruk di pakaian, seperti: Gambar
penyanyi, kelompok-kelompok musik, botol dan cawan
arak, Juga gambar-gambar makhluk yang bemyawa,
salib, lambang-Iambang club-club dan organisasi-orga-
nisasi non Islam; Juga slogan-slogan kotor yang tidak
lagi memperhitungkan kehormatan dan kebersihan
diri, yang biasanya banyak ditulis dengan bahasa asing.

5 0 . L A K I - L A K I ATA U WA N I TA YA N G M E N YA M B U N G
R A M B U T N YA D E N G A N R A M B U T M A N U S I A
ATA U R A M B U T PA L S U L A I N N YA

Asma' bind Abu Dakar berkata bahwa seorang


wanita datang kepada Nabi Wanita itu berkata,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai
anak perempuan yang pernah terserang campak
sehingga rambutnya rontok, kini ia mau menikah,
bolehkah aku menyambung (rambut)nya?" Rasulullah
\43
Hdd(t$ riwavat Muslim, 3/1680.

125
menjawab.

■^\')\ ill
"Allah melaknat perempuan yang menyambung (rambut)
dan yang meminta disambungkan rambutnya. " H 3
Dan dari Jabir bin Abdillah ia berkata,

jf ^
"Nabi ^melarang xoanita menyambung (rambut) kepala-
nya dengan sesuatu apapun.
Termasuk dalam hal ini adalah mengenakan
sanggul dan wig palsu yang biasanya dipasangkan
oleh perias-perias yang salon-salon mereka penuh
dihiasi dengan berbagai kemungkaran.
Termasuk perbuatan haram ini adalah memakai
rambut palsu sebagaimana banyak dilakukan orang-
orang yang tidak memiliki moral, baik dari kalangan
artis, bintang film, pemain drama teater, dan sebagai-
nya.

5 1 . L A K I - L A K I M E N Y E R U PA I WA N I TA ATA U S E B A -
L I K N YA

Di antara fitrah yang disyariatkan oleh Allah


kepada hambanya yaitu agar laki-laki menjaga sifat
keielakiannya seperti yang telah diciptakan Allah. Dan
wanita agar menjaga sifat kewanitaannya seperti yang
1 4 3

Hsdits riwavat Muslim, 3/1676.


! 4 4

Hadits rlwayal Muslim, 3/1679.

126
diciptakan Allah, Hal ini merupakan faktor penting,
sehingga manusia hidup dengan normal.
Laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita
yarig menyerupai laki-laki adalah menyalahi fitrah.
membuka pintu kerusakan serta menyebarkan kepin-
c a n g a n dalam tatanan hidup masyarakat. Hukum
semua perbuatan itu adalah haram.
Jika suatu msU syar' imenyebutkan laknat terhadap
suatu kaum karena melakukan perbuatan tertentu,
maka itu menunjukkan keharaman perbuatan tersebut,
dan ia termasuk perbuatan dosa besar.
Dalam hadits marfii' riwayat Ibnu Abbas dise-
butkan.
! ^

* !

J *

"RasuluUah ^melaknat laki-laki yang menyerupai wanita


dan umnita yang menyerupai laki-laki."’’*^
Dalam hadits lain Ibnu Abbas juga meriwayat-
kan.

"RasuluUah melaknat laki-laki yang bertingkah laku


seperti xvanita dan xmnita yang bertingkah laku seperti laki-

'** HaOiBrrwayat al-BuMurt, Itm Fathul Bari, 10/332.


14(
Hadts riwayat sK&Marl, Uut falMBan, 10/333,

127
Penyerupaan yang dimaksud bersifat u m u m .

Misalnya melakukan gerakan anggota tubuh, dalam


berbicara,dalamberjalan,danseluruhgerakdiam,
Termasuk, di dalamnya cara berpakaian dan ber-
dandan.Laki-lakitidakdibolehkanmemakaikalung,
gelang,
m i
anting,
gelang
kaki
dansebagainya.
Ironisnya^
yang banyak kita saksikan, sebab semua itu m e r u -

pakan perhiasan wanita,


Demikian juga sebaliknya, wanita tidak diperbo-
lahkanmemakaipakaianyangkhususdigunakanoleh
laki-laki. Misalnya kemeja, baju atau pakaian khusus
untuk pakaian pria lainnya. Masing-masing hendak-
nyamenjagaperbedaanjenisnya,denganmemakaipa¬
kaian yang sesuai dengan fitrahnya, Dalil yang
mewajibkan hal tersebutadalahhaditsnwryw'riwayat
Abu Hurairah,

"Allahmelaknatlaki-lakiyangmemakaipakaianwanitadan
wanita yang memakai pakaian laki-laki." ”7

52. MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM


Hukum menyemir rambut dengan warna hitam
adalah haram. Inilah pendapat yang kuat berdasarkan
sabda Rasulullah M,

Hadits rtwayst Abu Oamid, A/3SS; Sha/VMJaml, 5071.

128
! > e "

"Kelak pada akhir zaman akan adn kaum yang menyemir


(ramhutnya) dengan (balum) hitam seperti tembolok tuning
inerpati, mereka tidak akan itiencium wanginya Surga.
Perbuatan ini terutama banyak dilakukan orang-
orang yang sudah tumbuh uban. Mereka menyemir
rambut yang sudah putih itu dengan bahan penghitam
rambut, sehingga orang tidak mengerti kalau dia telah
ubanan. Itu berarti berpenampilan dengan sesuatu yang
palsu. Dengan demikian, ia telah menipu segenap hamba
Allah.

Tak diragukan lagi, perbuatan tersebut mengaki-


batkan banyak dampak burak. Misalnya dalam tingkah
laku, bahkan mungkin ia akan merasa sombong dan
bangga dixi karena merasa lebih muda dari usia yang
sebenamya.
Berbeda halnya dengan menyemir rambut dengan
warna selain hitam. Dalam suatu riwayat disebutkan,
Rasulullah menyemir ubannya dengan daun pacar
atau semacamnya dengan wama kekuning-kuningan
atau kemerah-merahan atau agak dekat ke wama coklat.
Pada hari penaklukan kota Makkah, Abu Quhafah
dibawa menghadap kepada Rasulullah ^sedang
kepala dan jenggotnya semuanya telah memutih, lalu
Rasulullah ^bersabda,

14»
Hadits dwayat Abu Oamta,AI*19:ShaMnjlJimr,Bl53 (KadiB Ini |uga diriwayatxan oleb an-Nasa'I
dengan sanadshtM CIbnu Baz).

129
t' ^Ut* 1*^* 'I ^
'-J-* ''Jj-^

"Ubahlah jm'«9 dengan sesmtu dan hindarilah xoama


hitam."Jso

Hukum untuk wanita juga sama. Mereka tidak


boleh menyemir rambutnya yang telah memutih de¬
ngan bahan hitam.

53. MENGGAMBAR MAKHLUK YANG BERNYAWA


Dari Abdullah bin Mas'ud Rasulullah M
bersabda.

jIp blJi llll JJif jl


"Sesungguhnya orang yang paling keras siksaannya kelak
pada Hari Kiamat adalah para perupa."
Dan dari Abu Hurairah Rasulullah Mbersabda,
> >

^J :Ju;

"Allah berfirman, 'Siapakah orang yang kbih zhalim dari-


pada orang yang menciptakan (sesuatu) seperticiptaanKu.
Makahendaknyamerel^menciptakansebutirbenihatau
menciptakan seinitir biji sawi."
Dalam hadits marju' yang diriwayatkan Ibnu
Yang b«nar; uban Ini. Ibnii Baz.
ISO
Hadits rlwayat Muslim, 3/1663.
t S I

Hadita riwayat al-Bukharl, Chat Fathu! Bari, 10/382.


I S }
Hadits rhvayat al-6ukJiad, lihat Faffiu/Barl, :o/38S.

130
Abbas Nabi Mbersabda.
,r:
J j . a I >

"Setiap tiiknng ganibar ada di hJeraka, diciptakan iintuknya


(dnri) setiap gambar yang ia bikin sebuah nyawa, schingga
disiksa di Neraka Jaltannaiti."
Ibnu Abbas berkata, "Jika tidak ada jalan lain
kecuali engkau harus menggambar maka gambarlah
"153
pepohonan dan sesuatu yang tidak bernyawa.
Hadits-hadits di muka adalah dalil diharam-

kannya menggambar sesuatu yang memiliki ruh, baik


manusia atau hewan, memiliki bayangan atau tidak.
Gambar yang dimaksud bersifat umum, baik berupa
cetakan, dengan tangan biasa, relief, ukiran, pahatan
atau patung yang dibuat dengan cetakan, semua
hukumnya haram. Seorang muslim adalah orang yang
patuh terhadap ketentuan nash syariat. la tidak mem-
bantah dengan mengatakan, "Saya tidak menyembah
dan bersujud kepada gambar-gambar itu!!"
Seandainya orang yang berakal mau sedikit berfi-
kir dan merenungkan satu saja dari bahaya beredarnya
gambar-gambar pada saat ini, niscaya dia mengetahui
hikmah mengapa gambar-gambar itu diharamkan
dalam Islam.

Yaitu, betapa saat ini kita saksikan gambar-gambar

rtwayat Muslim, 3/1671.

131
telah banyak membuat kerusakan tatanan masyarakat.
Gambar-gambar porno merebak di mana-mana, Gambar-
gambar tersebut merangsang dan membangkitkan
syahwat dan nafsu birahi, sehingga tak jarang gara-
gara pengaruh melihat gambar tersebut kemudian
orang nekat melakukan perbuatan zina.
Seharusnya setiap muslim tidak menyimpan di
rumahnya gambar-gambar makhluk yang bemyawa,
karena hal itu akan menjadi sebab enggannya malaikat
masuk rumah. Rasulullah ^bersabda,

Hi tJs' H
"Malaifait tidak Tmsuk ke dalam rumah yang di dalavmyn
ada anjing dan gambar-gambar. " J S 4
Di sebagian rumah umat Islam, kita menyaksikan
patung-patung, bahkan sebagiarmya merupakan se-
sembahan orang-orang kafir, patung-patung itu dijajar
yang menurut dalih mereka sebagai koleksi (barang
antik) atau hiasan. Hukum haramnya patung-patung
tersebut tentu lebih keras dari yang lainnya, juga
gambar yang digantung (di dinding) lebih keras dari
yang tidak digantung.
Berapa banyak gambar-gambar yang menyebab-
kan pengkultusan. Berapa banyak gambar-gambar
yang justeru mengungkap kembali luka sejar^ yang
menyedihkan. Berapa banyak gambar-gambar yang ke¬
mudian mengakibatkan saHng menyombongkan diri.

Haditsriw3yat3l-Bukhan, llhat AMu'10/3SO.

132
Ada yang mengatakan, gambar itu sebagai ke-
nangan, ini tidak benar, sebab tempat mengenang,
misalnya kepada keluarga atau saudara sesama m u s -
lim adalah di had, dengan mendoakan agar mereka
diampuni oleh Allah dan mendapatkan rahmatNya.
Karena itu, setiap gambar harus dikeluarkan dari
rumah atau dilrancurkan. Kecuali gambar-gambar
yang memang sulit sekali dihilangkan dan sungguh ini
adalah bencana umum umat Islam seperti gambar-
gambar yang ada di dalam kaleng-kaleng makanan,
gambar-gambar di dalam kamus, buku-buku referensi
dan buku-buku yang ada manfaat di dalamnya, tetapi
dengan tetap berusaha mcnghilangkarmya, jika m e -
mungkinkan, terutama gambar-gambar yang kotor
dan jauh dari akhlak Islam. Dan dibolehkan menyim-
pan gambar-gambar yang amat dibutuhkan, misalnya
photo diri dalam KTP. Sebagian ulama juga ada yang
membolehkan gambar pada perabot-perabot rumah,
seperti pada karpet untuk alas lantai (yang diinjak
kaki).

"Maka bertakioalah kamu kepada Allah settimiipiimu." {At-


Taghabun: 16).

5 4 . B E R D U S TA D A L A M S O A L M I M P I

Sebagian orang ada yang sengaja membikin-bikin


cerita mimpi yang tidak dialaminya, untuk tujuan
tertentu. Misalnya, untuk mendapatkan keistimewaan,

133
popularitas, menumpuk materi, atau menakut-nakuti
orang yang sedang bermusuhan dengannya.
Banyak orang awam memiliki kepercayaan terten-
tu terhadap mimpi, sehingga mereka amat tergantung
dengannya. Orang-orang macam inilah yang banyak
menjadi korban penipuan soal mimpi.
RasuIuUah ^member! ancaman keras kepada
orang yang suka mengada-adakan mimpi yang tak
pemah mereka lihat, Beliau bersabda,

^ ^ ijl o ' iS(viipi ^01


! f

Jij (J C* ^ j ^Sj^.j iy^


"Sesungguhnya di antara kebohongan terbesar adalah sese-
orang yang mengaku (bemasab) kepada selain bapaknya,
atau bcrcerita tentang mimpi yang tak pemah ia lihat, dan
meriwayatkahatasRasulullah^sesuatuyangtidakpernah
beliau katakan."^^^
Rasulullah ^bersabda,

*' 0!'

"Barangsiapa (menceritakan) mimpi yang ia tidak lihat, ia


dibebani mengikat dua biji gandum dan tentu ia tidak akan
"256
mampu melakukannya...
Mengikat biji gandum adalah sesuatu yang m u s -

tahil. Tetapi, balasan itu setimpal dengan perbuatannya.


ISS
HR. al-BjUian, lihat Faltiu/Sarl, 6/540.
I M

HR. al-Bukharl, lihat FathulSaii, 12/427.

134
55. MEMIJAKKAN KAKI, DUDUK, DAN BUANG AIR
□I A T A S K U B U R A N

Abu Hurairah berkata, Rasulullah ^bersabda,

'I' 'i» 'f! ! ’ T


p
u-4^ ^
"Sungguh seseomng dari kalian duduk di alas barn api
sehingga terbnknr bajunya hingga sampai ke kulilnya ndalnh
"157
lebih baik baginya daripadn duduk di atas kuburan.
Ketika mengubur mayat, sebagian orang ada
yang tak mengindahkan jalan yang mesti dilaluinya,
sehingga di sana-sini menginjak kuburan, bahkan ter-
kadang dengan sepatu atau sandal mereka tanpa
sedikitpun rasa hormat kepada yang sudah meninggal.
Tentang besamya persoalan ini, Rasulullah ^bersabda,
l -<s.» 'f'f *{-'!'! 'I' '
S ^y o y

"Sungguh, berjalan di atas bam api atau pedang atau


nienambal sepatu dengan kakiku sendiri, lebih aku sukai
daripada aku berjalan di atas kuburan seorang niuslim... " 7 S S
Lalu, bagaimana halnya dengan orang yang
menguasai tanah kuburan kemudian di atasnya di
bangun pusat perbelanjaan atau perumahan elit?

I P
HR. Mus&m; 2/667.
i n
HR. Ibnu Majdh, 1/499. Ddldm ShdfUniM J^mr, 6036.

135
Na'iidzubillah.

Sebagian orang yang tidak memiliki i’tdkad baik,


apabila ia ingin membuang air besar ia pergi ke kuburan
kemudian buang air di atasnya, sehingga mengganggu
orang-orang yang meninggal dengan najis dan bau
busuknya. Nabi ^bersabda,

ijj—Jl jl C-..V3* 1 ^ ' ^ '


"Dan aku tidak peduli, apakah aku buang air besar di tengah
"159
kuburan atau di tengah pasar.
Artinya, keburukan buang air besar di kuburan
sama dengan buruknya membuka aurat dan buang air
besar di tengah-tengah orang banyak di dalam pasar.
Orang yang suka melemparkan kotoran dan
sampah ke dalam komplek kuburan, terutama kuburan-
kuburan yang terpencil dan dindingnya mulai runtuh,
mereka akan mendapat bagian dari ancaman tersebut.
Di antara adab yang perlu diperhatikan dalam ziarah
kubur adalah melepaskan sandal dan sepatu saat ingin
berjalan di antara sela-sela kuburan.

56. TIDAK CEBOK SETELAH BUANG AIR KECIL

Islam datang dengan membawa peraturan yang


semuanya demi kemaslaJiatan umat manusia, di antara-
nya tentang menghilangkan najis. Islam mensyariatkan
agar umatnya melakukan islinja' (cebok dengan air)
dan istijmar (membersihkan kotoran dengan batu), lalu
1 $ )
Obid).

136
menerangkan cara melakukannya, sehingga tercapai
kebersihan yang dimaksud.
Sebagian orang menganggap enteng masalah
menghilangkan najis. Akibatnya badan dan bajunya
masih kotor. Dengan begitu, shalatnya menjadi tidak
sah. Rasulullah Mmengabarkan bahwa perbuatan
tersebut salah satu sebab dari azab kubur.
Ibnu Abbas >4* berkata, "Suatu kali Rasulullah ^
melewati salah satu kebxm di Madinah. Tiba-tiba beliau
mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di
dalam kubumya. Lalu Nabi Mbersabda,

< i\j '{Jt} jvJ— t j l j d i j


! ^

■.s—^

"Keduanya diadzab, telapi keduamja tidak diadzab karena


masalah besar." Lalu bersabda, "Benar." (dalam sebiiah riioa-
yat disebiitkan, ”Sesunggiihnya ia termasuk dosa besar)".
Salah satunya tidak mclindungidiri dari percikankencingnya
"160
dan seorang lagi (karena) suka mengadu domba.
Bahkan Nabi ^mengabarkan.
j;pi j^*1
Kebanyakanadzabkuburdisebabkanolehbuangairkecil. " 1 6 1

HR. al-Bukharl. lihat fdthuf Bart; 1/317.


I l l
HR. Ahmad, 2/23$; Shahffiu/JamT-. 1213.

137
Termasuk tidak cebok setelah buang air kecil
adalahorangyangmenyudahihajatnyadengantergesa-
gesa sebelmn kencingnya habis, atau sengaja kencing
dalam posisi tertentu atau di suatu tempat yang m e n -

jadikan percikan air kencing itu mengenainya atau


sengaja meninggalkan istinja' dan istijmar tidak teliti
dalam meiakukannya.
Saat ini, banyak umat Islam yang menyerupai
orang-orang kafir dalam masalah kencing, Beberapa
kamar kecil hanya dilengkapi dengan bejana air ken¬
cing permanen yang menempel di tembok dalam
ruangan terbuka. Setiap yang kencing, dengan tanpa
malu berdiri dengan disaksikan orang yang lalu lalang
keluar masuk kamar mandi. Selesai kencing ia meng-
angkat pakaiannya dan mengenakannya dalam keadaan
najis.
Orang tersebut telah melakukan dua perkara
yang diharamkan; pertama, ia tidak menjaga auratnya
dari penglihatan manusia dan kedua, ia tidak cebok
dan membersihkan diri dari kencingnya.
57. MENDENGARKAN PEMBICARAAN ORANG LAIN
SEDANG MEREKA TIDAK MENYUKAI
Allah iSg berfirman.

Danjangankhkimumenginfaioranglain..."(Al-Hujurat:
11).
Ibnu Abbas berkata, RasuluIIah ^berkata.

138
!* Ift* IT t < ''*'''*'! I*'
0^ (^J fy Lri

"Barangsiapa metidengarkan pembicaraan suatu kaiim


sedang mereka membenci hal itu, niscmja dituatigknn di
kedua telinganya timah mendidih pada luiri Kiamat. " 1 6 2
Jika ia menyebarkan pembicaraan itu tanpa
sepengetahuan mereka dengan maksud mencelakakan,
maka berarti ia menambah jenis dosa lain, dosa tajassus
(mencuri dengar) dan dosa mengadu domba, padahal
Nabi^bersabda,
V
"163
Tidakakan masuk Surga tnkang adu domba.

5 8 . J A H AT D A L A M B E R T E TA N G G A
A l l a h b e r fi r m a n .

\ -
j'j (lij-ii'
> > >

Sembalilah Allah dan janganlah kamu menyekutukanNija

HR. ai-Bukherl, hhdt FattkA Bart. 10/46S.


1*)
HR. Ibnu Mdjdh. 1/S05 StidhthulJamy, 506B.

139
dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua
orang tuamu, karib kerabat, anak-anak yatim, teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya
Allah tidak ntenyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri." (An-Nisa'; 36).
Karena besamya hak tetangga, maka menyakiti
tetangga hukuinnya haram. Dalam hadits yang diriwa-
yatkan Abu Syuraih 4^/ Rasulullah Mbersabda,

—“j b' ^ S/ V
Sjl»- V-Jlj
"Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi
Allah tidak beriman." Beliau ditanya, "Siapa wahai Ra-
suhdlah?" Beliau menjawab, "Yaitu yang tetangganya tidak
"164
aman dari gangguan-gangguannya.
Sebagai petunjuk, Nabi ^menjadikan pujian
atau hinaan tetangga sebagai ukuran kebaikan dan
keburukan seseorang. Ibnu Mas’ud meriwayatkan,
"Seorang laki-Iaki berkata kepada Nabi M, 'Wa¬
hai RasuluUah, bagaimana untuk mengetahui jika aku
ini seorang yang baik atau jahat?' Nabi Mbersabda,
.* ! f!. . *I* I''l ** ! '' ®
bj_j ' J e i Ijl

''f'I' f!-'. /

Jika engkau mendengar tetangga-tetanggamu mengatakan

I M
HR. al-BuUwl. hhat falM Bari 10/AA2.

140
Ml 0‘jt Mis Ji ^
^1^1 ^jj
"Barangsiapa mendengarknn pembicnrann suatu kaum
sedang mereka membenci lial itu, niscaija dituangkan di
kedua telingnnya timah mendidih pada hari Kiamat. " 1 6 2
Jika ia menyebarkan pembicaraan itu tanpa
sepengetahuan mereka dengan maksud mencelakakan,
maka berarti ia menambah jenis dosa lain, dosa tajassiis
(mencuri dengar) dan dosa mengadu domba, padahal
Nabi ^bersabda,
** s/' * t'
o i i i

"163
Tidak akan tmsiik Stirga tukang adii domba.

5 8 . J A H AT D A L A M B E R T E TA N G G A

A l l a h b e r fi r m a n .

-
r J

4 44 ^Si
Senibahlah Allah dan janganlalikamumeni/ekiitukanNya

'‘^HR.sl-Bukhan, 1 0 / 4 6 5 .
\ i 3
HR. Ibnu Majah, 1/505 ShaDiMJimr. 5068.

139
dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua
orang tuamu, karib kerabat, anak-anak yatim, teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahmjamu. Sesungguhnya
Allah tidak tnenyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri." (An-Nisa': 36).
Karena besarnya hak tetangga, maka menyakiti
tetangga hukumnya haram. Dalam hadits yang dtriwa-
yatkan Abu Syuraih RasuIuUah bersabda.

"Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi


Allah tidak beriman." Beliau ditanya, "Siapa wahai Ra-
sulidlah?" Beliau menjawab, "Yaitu yang tetangganya tidak
anian dari gangguan-gangguannya. " 1 6 4
Sebagai petunjuk, Nabi ^menjadikan pujian
atau hinaan tetangga sebagai ukuran kebaikan dan
keburukan seseorang. Ibnu Mas’ud 4® meriwayatkan,
"Seorang laki-Iaki berkata kepada Nabi 'Wa¬
hai Rasulullah, bagaimana untuk mengetahui jika aku
ini seorang yang baik atau jahat?' Nabi ^bersabda^
XX f XX X XX tt X
. X 4X4f4 H**' !''!f*- . *I* m' If,'' * !' ® i * .

■i ,
> >
f.1'' i- f.: X 4 A X 9

oL.^1 J3 !0 _y_y4j c

Jika engkau mendengar tetangga-tetanggamu mengatakan

HR. al-Buk^aH, Ejhat FattuM

140
engkau baik, ttink/J berarti engkau haik dan jika engkau meii-
dengar tnereka mengatakan engkau jabat niaka berarti eng¬
"165
kau jahat.
Gangguan kepada tetangga bentuknya bermacam-
macam. Di antaranya, memasang Hang pada dinding
milik bersama, meninggikan bangunan tanpa izin se-
hingga menghalangi sinar matahari atau menutup
venHlasi udara rumah tetangga, membuka jendela
rumah untuk meiongok ke rumah tetangga sehingga
melihat aurat mereka, mengganggu dengan suara gaduh
seperH ketok-ketok atau teriak-teriak pada waktu ridur
dan isHrahat, memukul anak tetangga, membuang
sampah di depan pintu rumahnya dan sebagainya.
Syariat Islam benar-benar memuliakan kedudukan
tetangga. Sehingga orang yang melakukan pelang-
garan hak dan kejahatan kepada tetangga dihukum
secara berlipat. Rasulullah ^bersabda.
'' -f'' *1 *'.!*'*! f! !

j—o' o l ...
i Ji l i -

"Seorang laki-laki berzina dengan sepuluh umnita lebili


ringan daripada berzina dengan isteri seorang tetangga,
seorang laki-laki mencuri dari sepuluh rumah lebih ringan
"166
baginya daripada mencuri dari rumah tetangganya.

16S
HR. Ahmad; 1/402; SK3hifiulMmr, 623.
HR. al-Bukhah, al-Mabul Mu^aiinis.103: ss-SHsHah ash-S^hUjah. 65.

141
Betapapun berat ancamarmya, tapi banyak orang
tetap tak peduli. Sebagian pengkhianat malah ada
yang mengambil kesempatan perginya tetangga pada
malam hari, misalnya pada saat ia mendapat giliran
tugas malam. Pengkhianat itu lalu masuk mengendap
rumah tetangganya imtuk melakukan perbuatan ter-
kutuk. Celakalah orang semacam itu dan kelak baginya
azab yang pedih di Neraka.

5 9 . B E RWA S I AT YA N G M E M B A H AYA K A N

Di antara kaidah syariat Islam adalah "Tidak boleh


mendatangkan bahaya dan tidak boleh membalasnya dengan
balunja lain."
Contohnya yaitu merugikan ahli waris yang sah,
baik semua atau sebagiannya. Orang yang melakukan
perbuatan tersebut diancam dengan sabda Rasulullah

"Barangsiapa membahayakan (orang lain), Allah akan mem-


bahayakan dirinya, dan barangsiapa menyuUtkan (orang
lain) Allah akan menyuUtkan dirinya. " 1 6 7
Contoh wasiat yang membahayakan adalah
seperti tidak memberikan hak salah seorang ahli waris
sesuai ketentuan syariat, atau mewasiatkan kepada
salah seorang ahli waris dengan melanggar ketentuan
yang telah ditetapkan syariat, atau mewasiatkan lebih

l«7
HR. Irram Ahmad/ 3/453; 6 3 4 8

142
dari sepertiga harta.
Di beberapa negara yang masyarakatnya tidak
memberlakukan syariat Allah, seorang ahli waris yang
sah kesulitan untuk mendapatkan bagiannya sesuai
dengan ketentuan yang disyariatkan Islam. Sebab yang
berkuasa di sana adalah xindang-undang buatan ma-
nusia. Maka jika wasiat yang zhalim itu telah dicatat
oleh seorang pengacara, sesuai dengan prosedur hukum
yang berlaku, mereka tinggal memerintahkan dipe-
n
uhinya wasiat yang zhalim tersebut. Sungguh celakalah
apa yang ditulis oleh tangan mereka dan celakalah apa
yang mereka usahakan.
60. PERMAINAN DADU

Banyak permainan terkenal dan digemari orang


yang mengandung perkara yang diharamkan syariat.
Di antaranya permainan dadu, yang mengilhami mun-
culnya berbagai macam permainan seperti rolet dan
sejemsnya.
Rasulullah ^memperingatkan permainan yang
merupakan pintu kepada perjudian. Sabdanya,

"Bnrangsiapa bermain dadu, waka ia seakan mencelupkan


tangannyakedalamdagingbabidatidarahbabi."''^
Dalam sebuah hadits mor/ii'Abu Musa al-Asy’ari
meriwayatkan.

I M
HR. Musfcm, 4/J770.

143
t't t'' 4^ ^
^t—.*i'

"Barangsiapa bermain dadu, maka ia telah berbuat maksiat


kepada Allah dan RasulNya."’'^^

6 1 . M E L A K N AT O R A N G B E R I M A N D A N M E L A K N AT
O R A N G YA N G T I D A K S E M E S T I N YA D I L A K N AT

Ketika marah, orang terkadang tidak mampu


mengontrol ucapannya, sehingga dengan ringanme-
laknat apa saja. Melaknat orang, melaknat binatang,
melaknat benda-benda mati, atau melaknat hari dan
zaman. Bahkan tak jarang yang melaknat dirinya
sendiri atau anak-anak mereka. Suami melaknat isteri
atau sebaliknya. Melaknat adalah perbuatan mungkar
dan berbahaya.
Dalam sebuah hadits marfu' riwayat Abu Zaid
Tsabit bin adh-Dhahak al-Anshari disebutkan,

"...dan barangsiapa melaknat seorang mukmin maka ia


"170
seperti membunuhnya.
Dalam pergaulan sehari-hari kaum wanita lebih
banyak suka melaknat. Karena itu, Rasulullah Mmem-
peringatkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu
penyebab masuknya mereka ke dalam Neraka.
Di samping itu, orang yang suka melaknat tidak
bisa menjadi pemberi syafa'at pada Hari Kiamat. Lebih
HR. al'Buk^aii, lihat FBthutBsri, 10/<165.
m
HR. ahBukhan, lihat Faittui Bari, 10.

144
berbahaya dari itu, jika laknal tersebut ia ucapkan
secara aniaya maka ia bisa kembali kcpada dirinya
sendiri. Dengan demikian ia mendoakan atas dirinya
sendiri agar diusir dan dijauhkan dari rahmat Allah 4s.
Na 'iidziibillah

6 2 . M E R ATA P l J E N A Z A H S E C A R A B E R L E B I H A N

Salah satu kemungkaran besar yang dilakukan


oleh sebagian orang adalah meratapi jenazah secara
berlebilian. Misalnya dengan menangis sejadi-jadinya,
berteriak sekeras-kerasnya, meratap mengharu-biru ke-
pada mayit, memukuli muka sendiri, mengoyak-oyak
pakaian, menggunduli rambut, menjambak-jambak
atau memotongnya. Semua perbuatan tersebut menun-
jukkan ketidakrelaan terhadap takdir, di samping
menunjukkan tidak sabar terhadap musibah.
Nabi melaknat orang yang suka melakukan
ratapan berlebihan kepada mayit. Abu Umamah
meriwayatkan,
M ’ j i
i X

"Rastihillah ^nielakml zoanita ymig mencakarmuknmjn,


mewhek-robek hajunyn scrtn berteriak dan herkatn, 'G;laka
dan binasalali aku'."^^’’

Dan dari Abdullah bin Mas'ud Rasulullah


bersabda,

I 7 l
HR. Ibfvj Majdh, 1/505; SftahMJgmi. 5066.

145
n '

Fid/ik tenmsuk golongnn kiuiii orang yang mennmpnr pipi,


l/ang inerobek-robek pakainn dan yang nienyem dengan
"172
seninn jnhiliynh.
Rasulullah ^bersabda,

9 ^ .

meratap, jika tidak hertauhat sebdum in


nieninggal, kdak pnda Hnri Kiamnt aknn dibangkitkan de-
ngnn pakaian dari cniran temhnga dan mantel dart kudis.

63. MEMUKUL MUKA ORANG DAN MENANDAI


MUKA B I N ATA N G

Sahabat Jabir ^meriwayatkan,

"Rasulullah
melnrang memukul inuka dan menandai
sesiiatu di nnika."''^*

Sebagian orang tua dan bapak guru terkadang


sengaja menghukum anak-anaknya dengan mendarat-
kan pukulan di wajah. Demikian pula dengan yang
dilakukan oleh sebagian majikan kepada pembantunya.
i j i
HR. 3l BukTiarl, lihat faIhulBan, 3/163.
)?3
HR. Muslim, no. 934.
"HR. Muslim; 3/1673.

146
Perbuatan tersebut, di samping menghinakan
wajah yang dimuliakan oleh Allah, juga bisa mengaki-
batkan hilang sebagian fungsi indra terpenting yang
kebanyakan berada di wajah. Jika itu yang terjadi,
maka menyebabkan penyesalan bahkan terkadang
yang bersangkutan meminta hukum qishash (balas).
Menandai muka binatang dengan gambar atau
tanda tertentu sehingga setiap orang mengenali binatang
miliknya atau agar dikembalikan kepadanya kalau
hilang, hukumnya adalah haram. Perbuatan semacam
ini termasuk penyiksaan binatang. Meskipun sebagian
orang berdalih, itu merupakan tradisi dan lambang
kabilahnya, maka tetap tak bisa mengubah haramnya
perbuatan tersebut. Seandainya mereka hendak mem-
buat tanda, maka mereka bisa membuatnya di bagian
lain selain muka.

64. MEMUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN SAUDARA


MUSLIM LEBIH DARI TIGA HARI

Di antara langkah setan dalam menggoda dan


menjerumuskan manusia adalah dengan memutuskan
tali hubungan antara sesama umat Islam.
Ironisnya, banyak umat Islam yang terpedaya
mengikud langkah-langkah setan itu. Mereka meng-
hindar dan tidak menyapa saudaranya sesama muslim
tanpa sebab yang dibenarkan syara'. Misalnya karena
percekcokan masalah harta atau karena situasi buruk
lainnya.
Terkadang putusnya hubungan tersebut berlang-

147
sung terns hingga setahun. Bahkan ada yang bersum-
pah untuk tidak mengajaknya berbicara selama-Iamanya
atau bemadzar untuk tidak menginjak rumahnya. Jika
secara tak sengaja berpapasan di jalan, ia segara mem-
buang muka. Jika bertemu di suatu majelis, ia hanya
menyalami orang yang sebelum dan sesudahnya, dan
sengaja melewatinya.
Inilah salah satu sebab kelemahan di dalam
masyarakat Islam. Karena itu, hukum syariat dalam
masalah tersebut amat tegas dan ancamannya pun
sangat keras.
Abu Hurairah ^berkata, Rasulullah ^bersabda,

V
* * ^

jLJl ol-lj
"Tidak luilal seorang muslim memutuskan hubungan dengan
saudara (sesama muslim) lebiJi dari tiga luiri. Barangsiapa
memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal, maka ia
masuk Neraka."^^

Abu Khirasy al-Aslami berkata, '‘Rasulullah M


bersabda,
iXaLS' aZm etsil

'Barangsiapa memutuskan hubungan dengan saiidaranya


selama setahun maka ia seperti mengalirkan darahnya'
Untuk membuktikan betapa buruknya memutus-
ITS
HR. Abu Oawud, S/215; 7 6 3 S .
HR. dl Bukhari, dt-AddM Mufrwi, no.406; ShihimlMfnr 6S57.

148
kan hubungan antar sesama muslim, cukuplah dengan
mengetahui bahwa Allah menolak memberikan a m -

punan kepada mereka. Dalam hadits riwayat Abu


Hurairah, RasuluUah ^bersabda,

Cj—-i a fji
4
g
;

f/*.' » !'
1

nmil iiuvmsia diperliliatknn (kepiida Allah) pada


setiap luiii'at (setiap pekan) dun kali: luiri Soiiii dan hnri
Kauns. Mnka setiap liniiiha yaiig beriiiiaii diampiiiii (dosa-
inja) kecuali luwibn yang an tarn dirinya deugart saudnraiiya
adn perimisuhan.'' Difirmankan kepada malaikat, "Tiiiggnl-
knnlnli ntnu tanggulikaiilah (pengampuunn uiitiik) dun
ormigiiii,selunggakednanyakembaliberdamai."'^^
Jika salah seorang dari keduanya bertaubat
kepada Allah, ia hams bersilaturrahmi kepada kawan-
nya dan kemudian memberi salam. Jika ia tclah
melakukannya, tetapi sang kawan menolak, maka ia
telah lepas dari tanggungan dosa. Adapun kawannya
yang menolak damai, maka dosa ini tetap ada padanya.
Dari Abu Ayyub 4®/ RasuluUah ^bersabda,
t
* t

Alu ;
JG Jy sG-' o' 0

'oj ' d j *

HR. MuScm, ^/1988.

149
"Think Imlal hagiseornng laki-lald iiiemutusknn hulningnn sail-
linrnin/a lebih chri tiga tmkwi. Snliiig iK’rpnpasnn tnpi ijntig ini
iiieiiilninng nnilin dan yang ihi (jugn) iimnhuang rinikn. Yang
terbnik di nntnra kedunnya ynibi yang iiieimUni snlnni. " 1 7 8
Tetapi jika ada alasan yang dibenarkan, seperti ka-
rena ia meninggalkan shalat atau terus-menerus melaku-
kan maksiat, sedang pemutusan hubungan itu berguna
bagi yang bersangkutan, misalnya membuatnya kembali
kepada kobenaran atau membuatnya merasa bersalah,
maka pemutusan hubungan itu hukumnya menjadi
wajib. Tetapi bila tidak mengubah keadaan dan ia malah
berpaling, tidak boleh memutuskan hubungan dengannya.
Sebab perbuatan itu tidak membuahkan maslahat tetapi
malah mendatangkan mudharat. Dalam keadaan seperti
mi, sikap yang benar adalah terus-menerus berbuat baik
dengannya, menasehati dan mengingatkannya. 179

i r »
HR. al-BuKharl, lihat Fa/tjul Ban, 10/492.
!!>
Seperti /»>-(pemutusan nuBungan) yang diiakukan oleti Nabi 3C:, kepada Ka'ab bin Malik dan dua
kanannya, karena beliau melihal dalam fiajr tersebut lerdapat maslahat. Sebaliknya beliau
menghentikan kepada Abdullah bin Ubay bin Salul dan orang'Orang munafik lainnya, karena
/ta/kepada mereka tidak membawa faedah, (Ibnu Bat).

150
PEINUTUP

Akhirnya, inilah yang bisa saya kumpulkan dari


hal-hal yang diharamkan Allah, yang ironisnya banyak
disepelekan dan dilanggar hambaNya. 1 8 0
Kita memohon kepada Allah dengan nama-nama-
Nya Yang Maha Indah, kiranya momberikan kita rasa
takut kepadaNya, sehingga membentengi kita dari
melakukan maksiat kepadaNya serta semoga meng-
anugerahkan kepada kita ketaatan padaNya yang
denganNya kita bisa mencapai SurgaNya. Semoga Dia
mengampuni kelalaian dan dosa-dosa kita, mencu-
kupkan rizki kita dengan yang halal, sehingga kita
tidak butuh terhadap apa yang diharamkanNya dan
Allah mencukupkan kita dengan anugerahNya, se¬
hingga kita tidak membutuhkan selainNya. Semoga
Allah menerima taubat kita dan membasuh dekil jiwa
kita yang tak terkira. Sesxmgguhnya Dia Maha Mende-
ngar lagi Maha Mengabulkan.
Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada
Nabi Muhammad S, keluarga dan segenap saha-
batnya. Segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam.

I I D

StOenamya pe(nBa^aun masalsh Ml masili parjsng. PcnAs berpendapat jntuk inelenglupi buku
n, nsyt AJtaK penuks akan membahas sccara tersendiri tentang Debarapa larangan yang
lermaktub dalam al-NQb dan a$-Sunnah.

151
■ I

fcVfR.. !«l i

H * . '
u > j . W' !
! »

j.' ■ I a

»4i ...ItU V‘ i<


!.-!! I

. ^ r * "
II U:i'HTri» ^f H- I

1
!i. ; LJ‘- nplix.
f . ' l ' !!;;u. !■ -f .
■ I
gaui'-^'ify u» t
l i e
* ! ■■

'♦i. ..

nr'
! f t
*!. *! !./ ! 2 ! !I'.'.

'■. f I - ' J - r ' i . ' . l ' K ' i i T. ' K ' ' i ' A ' ’ U p . ’ i-»Uj
! ’ >
- - r ■■ : » . ! !!“?';■!!!
*#!.' » !
I

.♦ #! !

.■/
«

!V »- t!> ««

f . ■

« ? » r
»

:^» .1 .V

fi

Anda mungkin juga menyukai