Anda di halaman 1dari 4

1 a.

Sea Chests
Suatu kotak/peti/perangkat yang menempel pada sisi dalam plat kapal dibawah permukaan
air laut untuk mengalirkan air laut ke dalam kapal untuk keperluan balast, Saniter (kebrsihan),
pemadam kebajaran, pendinginan mesin (perangkat tersebut dilengkapi dengan plat
saringan).
b. Zinch Anodes
Suatu anode seng yang dipasang di lambung kapal kiri kanan khususnya di bagian buritan
gunanya untuk melindungi plat lambung dari bahaya korosi/karat.
c. Bilge Keel
Plat Sirip yang gunanya untuk :
- Meredam ombak sehingga mengurangi olengan kapal.
- Melindungi kapal disekitar plat lunas pada waktu kandas atau mendapat gesekan
dengan benda - benda lain waktu kapal berlayar atau sandar.

2 a. Untuk dapat mengetahui bahwa lunas kapal sudah menyentuh dasar dock saat air dipompa
keluar yaitu saat bagian belakang (Stern Post) menyentuh balok penyangga (Keel Block)
maka penopang2 dipasang / dikencangkan mulai dari belakang kedepan. Ketika bagian
belakang telah menyentuh Keel Block, sarat kapal bagian belakang akan berkurang.

b. Nakhoda wajib melapor ke dock master jika akan memindahkan air / minyak dari tangki -
tangki, sebab akan berpengaruh pada balok - balok penyangga, juga pada keel block,
begitu juga akan berpengaruh pada kemiringan kapal.

3 a. Dokumen stablilitas yang dipakai adl di dalam buku Hydrostatic table dalam kolom WSA :
(water surface area) & WPA : (water plan area). Cara mendapatkan data tersebut pada “MID
SHIP SECTION PLAN” atau pada Shell Expansion Plan ( Denah Plat Lambung ), Pada dokumen
ini dapat dicari data - data total watted surface.
b. Cara menghitung total wetted surface :

Memenuhi ketentuan pada code on intact stability (Buat Scala 1 ton = 10 mm dan tiap 10˚ = 30
mm)
Wind Force (Fw) = 50 x 5000 = 250 Ton
1000
Win Lever (Lw) = 7 m + ½ MD = 7 m + 3 = 10 m
ʎ₀ = Fw x ƪw = 250 Ton x 10 m = 250 Ton.m
1 ½ ʎ₀ = 1.5 x 2500 = 3750 ton.m → Lukis

Buktikan S₁ = S₂ Sementara
Q₁ B₁ = 15˚
Q₁ 0 = 10˚
B₁ 0 = 5˚
AC = AB = 5 + 13.3 = 18.3˚ → h = 1/3 x 18.3 = 6.1˚

S₁ = 3 x h x ∑A S₁ = 3 x h x ∑A
8 57.3 8 57.3
= 3 x 6.1 x 22100 = 3 x 6.1 x 24700
8 57.3 8 57.3
= 882.26 mR = 986.06 mR

Beda = 986.06 - 882.26 = 103.8 mR


2200 Qc = 103.8 x 57.3
Qc = 103.8 x 57.3
2200
= 2.7˚
Qdy = Jarak dari 0˚ s/d A₆¹
= Q₂ + A₀A₆ - A₆A₆¹
= 13.3 + 18.3 - 2.7 = 28.9˚
Tarik AD = AC - ӨC = 18.3 - 2.7 = 15.6˚ = 46.8 mm
h = 1/3 x 15.6 = 5.2˚ = 15.6 mm

S₂ yg benar = 3 x h x ∑A
8 57.3

S₂ yg benar = 3 x 6.1 x 23500


8 57.3
= 799.74 mR

Beda S₁ dan S₂ Sementara adalah 882.26 - 799.74 = 82.52 mR


Hasil Analisa :
No Solas Kondisi di kapal Keterangan
Ǿ₁ < 0.65 Ǿd
1 Ǿ₁ = 10˚ Memenuhi
Ǿ₁ < 0.65 x 21.5 = 13.975
Ǿ₁ < ǾR
2 Ǿdy = 28.9˚ Memenuhi
Ǿdy < 33˚
S₁ dan S₂
3 S₁ dan S₂ Tidak Memenuhi
S₁ = 882.26 = 799.74
Kesimpulan : Stabilitas kapal tersebut tidak memenuhi ketentuan Solas
5 Diketahui :
∆ = 40.000 Ton, KG = 9.0 m, GZ = KN - C = KN - KG Sin Q

Gambar : Skala 1 m GZ = 28 mm, 10˚ = 15 mm


a. Range of stability Q = 0˚ s/d Q = 83˚
b. Angle of Vanishing Stability Q = 83˚
c. Maximum GZ = 2.44 m terjadi saat Q = 43˚
d. GM Awal = 1.18 m
e. Moment saat stabilitas statis saat Ө = 30˚ = 2 x 40.000 = 80.0 ns. M

Anda mungkin juga menyukai