Anda di halaman 1dari 41

Standar Pelayanan Kefarmasian Di

Puskesmas

Disampaikan pada :
Pelatihan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Rabu, 8 Juni 2022

Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan


Tahun 2022
Komitmen transformasi sistem kesehatan dilaksanakan
tersinergi pusat dan daerah
Transformasi diharapkan dapat menjawab permasalahan yang
dialami oleh masyarakat dalam mengakses layanan primer

Keluhan Masyarakat Keluhan Petugas Kesehatan


(Survey GTZ dan Bappenas ) (Survey cepat ke 5 Puskesmas tentang sarana, prasarana, (Wawancara pemegang program Unirt Utama)
alkes, obat-obatan dan manajemen Puskesmas oleh Tim
• Keterbatasan akses, jarak Pokja)

terlalu (terutama di DTPK) serta • Keterbatasan sarpras, obat, dan SDM • Adanya ego program sehingga
sarana prasarana, obat, • Rendahnya pemahaman manajemen pelaksanaan kurang optimal
• Sistem rujukan yang sulit dilapangan
• Pembiayaan yang dirasa kurang dan
• Dokter jaga tidak ada tidak fleksibel • Rendahnya kemampuan
• Jam layanan tidak tepat waktu manajerial, analisis data, dan
• Keterbatasan pembinaan dari Dinas
koordinasi lintas program pada
• Waktu tunggu yang lama Kesehatan
SDM kesehatan
• Penjelasan terkait pengobatan
• Anggaran yang kaku
(oleh Apoteker) masih sangat
terbatas

3
Transformasi layanan primer sangat membutuhkan peran
serta manajemen kefarmasian

• Promotif – Preventif
• Pengendalian penyakit
• Pembiayaan
• SDM
Penguatan Promotif Pengurangan Peningkatan Kualitas dan Mendukung
dan Preventif Beban UKP Pemerataan SDM
Program
Transformasi
Farmasi Kesehatan
berperan
sangat
Pemenuhan Sarana, Penguatan Manajemen & Penguatan Jejaring strategis
Prasarana, Alat Kesehatan Tata Kelola Puskesmas Puskesmas

4
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

• merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari


pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

• harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai:


✔ pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
✔ pusat pemberdayaan masyarakat, dan
✔ pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
5
Peran Tenaga Farmasi di Puskesmas

MANAJERIAL • Pengelolaan Obat dan BMHP


FARMASI

KLINIKAL • Pelayanan Farmasi Klinik


FARMASI

PUBLIC • Peran serta di masyarakat dalam


HEALTH upaya Promotif dan Preventif
Apoteker sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat mendukung
kehandalan pelayanan kesehatan pada masyarakat

Namun, keterbatasan jumlah dan sebaran Apoteker masih jadi tantangan sehingga
bagaimana kita bisa optimalkan fokus pada kebutuhan pelayanan kesehatan

Puskesmas dengan Apoteker = 6724


(65.33%)
Disparitas:
Apoteker terkonsentrasi di Indonesia
Barat dan Indonesia Tengah

Sumber: Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan per 16 Juni 2022, 7


diolah
Tujuan
Pengaturan
Meningkatkan mutu Pengelolaan STANDAR
Pelayanan Kefarmasian
Sediaan PELAYANAN Pelayanan
menjamin perlindungan Farmasi, Alkes, KEFARMASIAN Farmasi Klinis
dan kepastian hukum bagi
tenaga kefarmasian dan dan BMHP DI PUSKESMAS
tenaga kesehatan lainnya.

melindungi pasien dan


masyarakat dari Didukung dengan:
penggunaan Obat yang
tidak rasional dalam
rangka keselamatan
pasien (patient safety).

Sumber Daya Pengendalian: Pembinaan dan


Kefarmasian Monitoring Pengawasan
SDM Evaluasi
Sarana, prasarana,
peralatan
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alkes, dan BMHP
Pengadaan/
Perencanaan Penerimaan
Permintaan

Pengendalian Pendistribusian Penyimpanan

Pencatatan, Pemantauan
Pelaporan dan dan Evaluasi
Pengarsipan Pengelolaan
Pelayanan Farmasi Klinik
Pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat

Pelayanan Informasi Obat

Konseling

Visite (khusus Puskesmas rawat inap)

Pemantauan dan pelaporan efek samping Obat

Pemantauan terapi Obat

Evaluasi penggunaan Obat


Pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP
Tujuannya
•menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien,
efektif dan rasional,
•meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian,
•mewujudkan sistem informasi manajemen,
•melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
KEBIJAKAN OBAT JKN

Pelayanan Kesehatan bagi Peserta Jaminan Kesehatan

Ketersediaan
Keterjangkauan
Promotif Preventif
Jaminan
Pelayanan Obat Keamanan, Mutu &
dan BMHP Manfaat

Kuratif Rehabilitatif
POR

Kendali Mutu & Kendali Biaya


KEBIJAKAN Penyediaan Obat Nasional
KAB/KOTA PROVINSI PUSAT
SUMBER ANGGARAN

APBD II & DAK APBD I & DAK APBN

- Obat PKD - Obat Buff Stok Propinsi Obat Program Obat -Vaksin Obat Prog
- Obat Buff Stok Kab/Kota - Obat Program (Jika Yellow P2P
Kesmas Buff
JENIS OBAT

dibutuhkan) (Imunisasi, TB,


- Obat Program (jika • Kesehatan Stok Fever
Malaria,
diperlukan) Anak Pusat -Obat dan HIV,Filariasis
• Kesehatan Ibu Perbekes Jiwa, Hepatitis
TUJUAN DISTRIBUSI

• Gizi
Haji dan Diare,

IF Prov
Puskesmas Dinkes IF Prov
Kab/Kota IF Prov
KKP
Pemilihan
Formularium Puskesmas
Formularium Puskesmas disusun oleh tim penyusun
merupakan daftar Obat yang
Formularium yang terdiri dari Apoteker, tenaga medis dan
ditetapkan oleh penanggung
pemegang program.
jawab Puskesmas.

Kriteria Obat yang masuk di Formularium, yaitu:


✔ Obat yang terdapat dalam Formularium Nasional;
✔ Obat yang memiliki Nomor Izin Edar (NIE)
✔ Mengutamakan Obat generik
✔ Memiliki benefit-risk ratio yang paling menguntungkan pasien
✔ Mudah penggunaannya sehingga meningkatkan kepatuhan dan
penerimaan oleh pasien
✔ Memiliki benefit-cost ratio yang tertinggi berdasarkan biaya langsung dan
tidak langsung
✔ Terbukti evidence based medicine, aman dan banyak dibutuhkan untuk
pelayanan dengan harga yang terjangkau.
Peranan Fornas untuk
Kendali Mutu dan
Kendali Biaya
JKN
Konsep
Diusulkan secara Seleksi
online Obat
oleh Organisasi dalam
Profesi,
Faskes, Dinkes Obat
Prov/Kab/Kota, dan unit program
terkait, dalam tenggang waktu Terpilih Berkhasiat
yang telah ditentukan melalui
website yang Tepat
http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id

DOEN
Bermutu
FORNAS
FORNAS
Benefit-Risk,
Benefit-Cost OBAT ● Pemilihan obat berdasarkan
pertimbangan Benefit-Risk Ratio dan
BEREDAR Benefit-Cost Ratio
Aman dan
Safety, Efficacy, ● Memiliki izin edar dan indikasi yang
disetujui oleh Badan POM (Safety, Memberikan Pertimbangan Terjangkau
Quality dalam pelaksanaan
Efficacy dan Quality).
negosiasi harga obat kepada
industri Farmasi
Ia Data dukung dari meta analysis atau systematic
review terhadap uji klinik acak terkendali
Pengadaan Obat menjadi
lebih terkendali dengan
tersamar ganda dengan pembanding. adanya Fornas sebagai
Acuan Peggunaan Obat
Ib Data dukung dari sekurang-kurangnya satu uji
klinik acak terkendali, tersamar ganda dengan
Meningkatkan Penggunaan
Obat Generik pada
pembanding Fasyankes 15
Perencanaan
Puskesmas harus melakukan perencanaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP
dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menghindari
kekosongan.

Metode
Perencanaan

Metode Metode Metode Proxy


Konsumsi Morbiditas Consumption
Perhatikan:

Poin Ketujuh : Selalu update


acuan/referensi di ForPus
Contoh PELAPORAN RKO melalui https://monevkatalogobat.kemkes.go.id/
Pengkajian & Pelayanan Resep

Penerimaan, Penyiapan / Pemeriksaan penyerahan &


Pemeriksaan pemberian
pengkajian peracikan Identitas
ketersediaan informasi
resep Obat pasien Obat.

Pengkajian resep : Administratif, Kesesuaian farmasetik,


Pertimbangan klinis
Pelayanan Informasi Obat
✔ Menjawab
✔ Penyuluhan
pertanyaan ✔ Memberikan informasi dan edukasi
(lisan/tulisan) kepada pasien

Merupakan kegiatan yang ✔ Membuat & menyebarkan


dilakukan oleh Apoteker buletin / brosur / leaflet
dalam pemberian
informasi mengenai Obat ✔ Memberikan pengetahuan dan
kepada profesi kesehatan keterampilan kepada mahasiswa
lain, pasien atau
masyarakat ✔ Melakukan penelitian
penggunaan Obat

✔ Membuat atau
menyampaikan makalah
dalam forum ilmiah

✔ Melakukan program
jaminan mutu
Konseling

Kriteria pediatri, geriatri, gangguan fungsi


hati dan/atau ginjal, ibu hamil, dan
pasien menyusui
Pasien dengan terapi jangka
panjang

Pasien yang menggunakan Obat


dengan instruksi khusus

Pasien yang menggunakan Obat


dengan indeks terapi sempit

Konseling merupakan proses interaktif Pasien dengan polifarmasi


antara Apoteker dengan pasien/keluarga
untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, kesadaran dan kepatuhan pasien dengan tingkat kepatuhan
dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan rendah.
masalah yang dihadapi pasien.
PIS-P
KKB
Keluarga mengikuti

Ibu bersalin di faskes


Peran Apoteker Puskesmas
Pada Public Health Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan

Peran Apoteker Agent Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan


Of Change (AoC)
Penderita TB Paru berobat sesuai standar

Penderita hipertensi berobat teratur

Pembina Keluarga Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

Tidak ada anggota keluarga yang merokok

Keluarga mempunyai akses thd air bersih

Keluarga mempunyai akses atau


menggunakan jamban sehat

22anggota JKN/askes
Sekeluarga menjadi
PRINSIP PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
PENILAIAN KONDISI PASIEN BIAYA
TERJANGKA
U
DIAGNOSIS
MEDICATION
INDIKASI SAFETY
PRACTICE
TEPAT JENIS OBAT DA
KE
PA
PA PA TUH
A S O SIE AN
W ES N
DOSIS, CARA & DURASI
MEMBUTUHKAN
INFORMASI OBAT YANG
INFORMASI BENAR DAN LENGKAP
23
INOVASI DALAM PENINGKATAN POR DI MASYARAKAT

Gerakan Masyarakat
GeMa Cerdas Menggunakan Obat

CerMat
Pencanangan
GeMa CerMat
oleh Menkes RI
Adalah upaya bersama pemerintah dan
masyarakat
melalui rangkaian kegiatan dalam rangka
Jakarta, 13 November 2015
SK Menkes No.
mewujudkan kepedulian, kesadaran,
HK.02.02/Menkes/427/2015 pemahaman dan keterampilan masyarakat
dalam menggunakan obat secara tepat dan
benar
T
U Meningkatnya pemahaman Meningkatnya kemandirian
J dan kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku Meningkatnya
U tentang pentingnya masyarakat dalam penggunaan obat
penggunaan obat secara penggunaan obat secara rasional
A benar benar
N
Penerapan Standar
dalam Kondisi Pandemi
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui telemedicine dapat
dilakukan selama Kedaruratan Kesehatan Masyarakat atau di masa
pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dalam rangka
pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Apoteker melaksanakan pelayanan obat dalam telemedicine sesuai


dengan standar pelayanan kefarmasian. Pelayanan farmasi klinik
(contohnya PIO, konseling, MESO) dapat dilaksanakan secara daring
untuk meningkatkan keselamatan pasien.Penyerahan obat dapat
dilakukan melalui jasa pengantaran dengan memenuhi ketentuan.

25
Sumber Daya
Kefarmasian

Sumber Daya Manusia


- Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan
oleh 1 (satu) orang Apoteker penanggungjawab, dibantu
oleh Apoteker lain dan/atau TTK sesuai kebutuhan
- Jumlah kebutuhan Apoteker dan tenaga kefarmasian
lain dihitung berdasarkan analisis beban kerja
- Apoteker dan TTK harus Memenuhi syarat adminstratif
berupa STR dan SIP

26
Sarana dan Prasarana
Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian diPuskesmas
dilaksanakan pada unit pelayanan berupa ruang farmasi

Ruang farmasi harus memenuhi fungsi:


- Ruang penerimaan resep
- Ruang Pelayanan resep
- Ruang Penyerahan obat
- Ruang Konseling
- Ruang Penyimpanan Obat dan BMHP
- Ruang Arsip
27
Pengendalian Mutu
Pelayanan Kefarmasian
Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan
untuk mencegah terjadinya masalah terkait Obat atau mencegah
terjadinya kesalahan pengobatan atau kesalahan
pengobatan/medikasi (medication error), yang bertujuan untuk
keselamatan pasien (patient safety).
Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian terintegrasi dengan
program pengendalian mutu pelayanan kesehatan Puskesmas yang
dilaksanakan secara berkesinambungan.

28
Contoh kegiatan pengendalian mutu
1. MANAJEMEN FARMASI
❖ Pengendalian Obat Rusak dan Kadaluarsa
❖ Pengendalian Ketersediaan Obat

n a l
t er
2. PELAYANAN FARMASI KLINIK In
❖ Waktu tunggu pelayanan resep
❖ Kejadian terkait patient safety (KNC, KTD)
❖ Data Pelayanan Konseling

29
Kewajiban Pelaporan Yanfar
di Puskesmas

Puskesmas wajib mengirimkan laporan Pelayanan


Kefarmasian secara berjenjang kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi,
dan Kementerian Kesehatan

Pelaporan pelayanan kefarmasian meliputi:


• Pelaporan bulanan
• Pelaporan tahunan (self assessment)
Pembinaan dan Pengawasan

Pembinaan Peran Binwas


• Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)
dan Pemberdayaan Masyarakat ✔ Binwas dilakukan oleh
• Monitoring dan Evaluasi Kementerian, Dinkes Prov, Dinkes
• Advokasi dan Sosialisasi Kab/Kota sesuai dengan tusi
masing-masing
Pengawasan ✔ Dapat melibatkan Organisasi
• Menjamin kesesuaian regulasi dengan Profesi
penyelenggaraan kegiatan kefarmasian ✔ Khusus terkait dengan
• Pengawasan terhadap pelaksanaan pengawasan Sediaan Farmasi
standar pelayanan kefarmasian dalam pengelolaan Sediaan
Farmasi dilakukan juga oleh BPOM
32
TELEMEDICINE
KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/4829/2021 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN
MELALUI TELEMEDICINE PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Penyelenggaraan Pelayanan Telefarmasi


Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penyelenggara
Pelayanan Telemedicine Pelayanan resep elektronik
1. rumah sakit; 2. puskesmas; 3. klinik; 4. praktik mandiri dilaksanakan oleh apoteker dengan
dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi mengacu pada standar pelayanan
spesialis; 5. laboratorium medis; dan 6. apotek kefarmasian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Resep Elektronik * Pengantaran


Penulisan resep elektronik obat dan/atau alkes dapat
dilakukan secara tertutup /terbuka Pengantaran dilakukan oleh petugas fasilitas pelayanan
Penyelenggaraan resep tertutup dilakukan melalui kefarmasian atau melalui jasa pengantaran, Apoteker wajib
aplikasi dari Dokter ke fasyanfar. menyampaikan informasi sediaan farmasi, alat kesehatan,
Penyelenggaraan resep elektronik terbuka dilakukan BMHP, dan/atau suplemen kesehatan kepada pasien secara
dengan cara pemberian resep elektronik secara tertulis dan/atau melalui sistem elektronik dan melakukan
langsung kepada pasien (kode identifikasi). konseling serta pemantauan penggunaan obat jika diperlukan.

*Penulisan resep elektronik dikecualikan untuk obat golongan narkotika dan


psikotropika, obat injeksi (kecuali insulin untuk penggunaan sendiri), dan implan KB.
TELEFARMASI Telefarmasi adalah
pelayanan kefarmasian
yang diberikan kepada
pasien dengan
memanfaatkan teknologi
informasi dimana pasien
tidak kontak langsung
dengan Apoteker
34

Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian

Regulasi dan NSPK


bidang pelayanan kefarmasian

Menjaga ketersediaan obat Covid


di Fasyankes (pemantauan,
Pembinaan dan Pengawasan
fasilitasi kebutuhan)
Pelayanan Kefarmasian:
• Peningkatan Kapasitas Pembina
• Dukungan Sistem Informasi
Peningkatan kapasitas tenaga kefarmasian
Pengantaran
- Center Of Excellence Pelayanan
Kefarmasian Dispensing Sediaan Obat
Edukasi Masyarakat dalam Steril di RS
- Pelatihan Pelayanan Kefarmasian di
rangka upaya promotif dan Puskesmas
preventif - Pelatihan Pelayanan Kefarmasian
Dispensing Sediaan Obat Steril di RS

Pemenuhan tenaga Apoteker Puskesmas Pencapaian Indikator Pelayanan


- SE Menteri Kesehatan Kefarmasian
- Pemanfaatan dana DAK
- Advokasi dan Koordinasi
Pedoman
Pelayanan Kefarmasian

https://farmalkes.kemkes.go.id/artikel/unduh/
Indikator Pelayanan Kefarmasian sesuai standar
Tahun 2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN Jumlah fasyankes yang melaksanakan


pelayanan kefarmasian sesuai standar 5.000 6.000 7.000
Perpres 18/2020

• Persentase Puskesmas yang 55-60 65-70


IKK melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar
% %
75-90%

Target Capaian
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN 2022 2023 2024
(IKK)
Baseline Definisi Operasional Cara Perhitungan
Juni Des Juni Des Juni Des
(B06) (B12) (B06) (B12) (B06) (B12)

Persentase Puskesmas yang 50 55 60 65 70 75 90 Puskesmas yang memiliki SOP


melaksanakan pelayanan pengelolaan obat, Pengkajian
kefarmasian sesuai standar dan Pelayanan Resep dan PIO
yang terdokumentasi.
Definisi Operasional (DO) Fasyankes yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian sesuai standar – tahun 2022
RS, PKM, Klinik, Apotek memiliki SOP pengelolaan obat dan melakukan pengkajian dan pelayanan
resep dan Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang terdokumentasi

Pengkajian dan
SOP Pengelolaan Obat pelayanan Resep Pelayanan Informasi Obat
yang tersedia (PIO)
• Pengkajian: Persyaratan Kegiatan pelayanan yang
• SOP Perencanaan administrasi, farmasetik dilakukan oleh Apoteker untuk
Kebutuhan Obat dan persyaratan klinis memberikan informasi secara
• SOP Penyimpanan Obat • Penyerahan (dispensing) akurat, jelas dan terkini
• Pemberian informasi obat kepada dokter, apoteker,
• SOP Pengelolaan Obat
Keyword: RESEP perawat, profesi kesehatan
Rusak dan Kedaluwarsa lainnya dan pasien

• Bedakan Pelayanan Informasi Obat (PIO) dengan pemberian informasi obat


• Pemberian informasi obat merupakan bagian dari pelayanan resep yang sifatnya wajib
BEBERAPA KESALAHAN “PERSEPSI”
Yang sering salah dimengerti:
▪ Pemberian informasi obat = pelayanan informasi obat (PIO) 🡪 ini salah
▪ Jumlah resep = jumlah PIO 🡪 ini salah
▪ Konseling = PIO 🡪 ini salah
▪ Pemberian informasi obat = konseling 🡪 ini salah
▪ Jumlah resep = jumlah konseling 🡪 ini salah
▪ Jumlah resep + jumlah konseling = jumlah PIO 🡪 ini salah
▪ Jumlah Resep = jumlah konseling + jumlah PIO 🡪 ini salah
▪ Tidak dilakukan konseling karena pandemi 🡪 bisa gunakan media
lain/online
1. Mohon baca kembali Permenkes 72/2016 dan Permenkes 74/2016
2. Pahami baik-baik definisi:
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
b. Konseling
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
3. Lakukan sesuai SOP dan dokumentasikan implementasi Standar
Pelayanan Kefarmasian dengan sebenar-benarnya
No. Provinsi Link Pelaporan Link Rekap
1 Aceh bit.ly/aceh-puskesmas-2022 bit.ly/aceh-rekap-puskesmas-2022
2 Bali bit.ly/bali-puskesmas-2022 bit.ly/bali-rekap-puskesmas-2022
3 Banten bit.ly/banten-puskesmas-2022 bit.ly/banten-rekap-puskesmas-2022
4 Bengkulu bit.ly/bengkulu-puskesmas-2022 bit.ly/bengkulu-rekap-puskesmas-2022
5 Di Yogyakarta bit.ly/diy-puskesmas-2022 bit.ly/diy-rekap-puskesmas-2022
6 DKI Jakarta bit.ly/dki-puskesmas-2022 bit.ly/dki-rekap-puskesmas-2022
7 Gorontalo bit.ly/gorontalo-puskesmas-2022 bit.ly/gorontalo-rekap-puskesmas-2022

Indikator Pelayanan 8
9
Jambi
Jawa Barat
bit.ly/jambi-puskesmas-2022
bit.ly/jabar-puskesmas-2022
bit.ly/jambi-rekap-puskesmas-2022
bit.ly/jabar-rekap-puskesmas-2022

Kefarmasian di Puskesmas 10
11
Jawa Tengah
Jawa Timur
bit.ly/jateng-puskesmas-2022
bit.ly/jatim-puskesmas-2022
bit.ly/jateng-rekap-puskesmas-2022
bit.ly/jatim-rekap-puskesmas-2022

Tahun 2022 12
13
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
bit.ly/kalbar-puskesmas-2022
bit.ly/kalsel-puskesmas-2022
bit.ly/kalbar-rekap-puskesmas-2022
bit.ly/kalsel-rekap-puskesmas-2022
14 Kalimantan Tengah bit.ly/kalteng-puskesmas-2022 bit.ly/kalteng-rekap-puskesmas-2022
15 Kalimantan Timur bit.ly/kaltim-puskesmas-2022 bit.ly/kaltim-rekap-puskesmas-2022
16 Kalimantan Utara bit.ly/kaltara-puskesmas-2022 bit.ly/kaltara-rekap-puskesmas-2022
17 Kepulauan Bangka Belitung bit.ly/babel-puskesmas-2022 bit.ly/babel-rekap-puskesmas-2022
Link Pelaporan : 18 Kepulauan Riau bit.ly/kepri-puskesmas-2022 bit.ly/kepri-rekap-puskesmas-2022
19 Lampung bit.ly/lampung-puskesmas-2022 bit.ly/lampung-rekap-puskesmas-2022
bit.ly/(nama provinsi)-puskesmas-2022 20 Maluku bit.ly/maluku-puskesmas-2022 bit.ly/maluku-rekap-puskesmas-2022
21 Maluku Utara bit.ly/malut-puskesmas-2022 bit.ly/malut-rekap-puskesmas-2022
22 Nusa Tenggara Barat bit.ly/ntb-puskesmas-2022 bit.ly/ntb-rekap-puskesmas-2022
bit.ly/ntt-puskesmas-2022 bit.ly/ntt-rekap-puskesmas-2022
Link Rekap : 23 Nusa Tenggara Timur
24 Papua bit.ly/papua-puskesmas-2022 bit.ly/papua-rekap-puskesmas-2022
bit.ly/(nama 25 Papua Barat bit.ly/papuabarat-puskesmas-2022 bit.ly/papuabarat-rekap-puskesmas-2022
bit.ly/riau-puskesmas-2022 bit.ly/riau-rekap-puskesmas-2022
provinsi)-rekap-puskesmas-2022 26 Riau
27 Sulawesi Barat bit.ly/sulbar-puskesmas-2022 bit.ly/sulbar-rekap-puskesmas-2022
28 Sulawesi Selatan bit.ly/sulsel-puskesmas-2022 bit.ly/sulsel-rekap-puskesmas-2022
29 Sulawesi Tengah bit.ly/sulteng-puskesmas-2022 bit.ly/sulteng-rekap-puskesmas-2022
30 Sulawesi Tenggara bit.ly/sultra-puskesmas-2022 bit.ly/sultra-rekap-puskesmas-2022
31 Sulawesi Utara bit.ly/sulut-puskesmas-2022 bit.ly/sulut-rekap-puskesmas-2022
32 Sumatera Barat bit.ly/sumbar-puskesmas-2022 bit.ly/sumbar-rekap-puskesmas-2022
33 Sumatera Selatan bit.ly/sumsel-puskesmas-2022 bit.ly/sumsel-rekap-puskesmas-2022
34 Sumatera Utara bit.ly/sumut-puskesmas-2022 bit.ly/sumut-rekap-puskesmas-2022
✔ Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
merupakan salah satu kewajiban yang harus
dipenuhi oleh Puskesmas

✔ Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas


perlu diterapkan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan kefarmasian dalam rangka
patient safety
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai