Anda di halaman 1dari 58

KONSEP DASAR RIFASKES 2019 :

RISET EVALUATIF JKN


Disampaikan pada Workshop PJT Rifaskes 2019,
25 Maret 2019

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KESEHATAN
1
INPRES NOMOR 8 TAHUN 2017:
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Mengamanatkan Menteri Kesehatan untuk :

Menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan bagi peserta


1 Jaminan Kesehatan Nasional, terutama obat esensial

Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana serta sumber daya


2 manusia pada fasilitas kesehatan bersama Pemerintah Daerah,
TNI/Polri, dan swasta.

2
FUNGSI LITBANG
KESEHATAN
1. Merubah DATA menjadi AKSI
2. Formulasi kebijakan (research for policy)
a. Mengukur besaran masalah (magnitude of the problem)
b. Mengidentifkasi penyebab masalah (understanding the causes
of the problem)
c. Menemukan solusi (identifying the sollution)
3. Dari kebijakan yang telah ditetapkan (research of policy)
a. Menilai proses kebijakan
b. Menilai dampak kebijakan
3
PERAN LITBANG DALAM MANAJEMEN
BANGKESNAS
RIFASKES 2019

4
PP NO. 47 TAHUN 2016
TENTANG FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN

FASYANKES: Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan :


• Rumah sakit
Suatu alat dan/atau tempat yang • Pusat Kesehatan Masyarakat
digunakan untuk • Tempat praktek mandiri
menyelenggarakan upaya • Klinik
pelayanan kesehatan, baik • Apotek
promotif, preventif, kuratif, • Laboratorium Kesehatan
maupun rehabilitatif yang • Unit transfusi darah
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, • Optikal
Pemerintah Daerah, dan/atau • Fasilitas pelayanan kedokteran untuk
masyarakat. kepentingan hukum
• Fasilitas pelayanan kesehatan
tradisional
• Lain-lain di tetapkan Menteri
KESEMESTAAN
DALAM JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL
• PerPres Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan
DEFINISI: Kesehatan
• Pasal 6 : Seluruh penduduk masuk sebagai peserta
WHO defined that Universal BPJS Kesehatan paling lambat 1 Januari 2019.
• Pasal 20: Setiap peserta berhak memperoleh
Health Coverage (UHC) means manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat
that all people and communities pelayanan kesehatan perorangan, mencakup
can use the promotive, pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan
preventive, curative,
medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis
rehabilitative and paliative health yang diperlukan.
services they need, of sufficient • Pasal 35: Pemerintah dan Pemerintah Daerah
quality to be effective, while also bertanggungjawab atas ketersediaan Fasilitas
Kesehatan dan penyelenggaraan pelayanan
ensuring that the use of these kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan
services does not expose the Kesehatan
user to financial hardship.
ISU SEPUTAR IMPLEMENTASI
JKN
SISTEM INFORMASI
• PCare SUMBER DAYA MANUSIA
TATA KELOLA • Vedika • Kecukupan
• Disharmoni regulasi • LUPIS, SEP • Kompensasi
• Prospective payment • SIM-RS
(kapitasi dan Ina CBGS) PEMBIAYAAN
OBAT DAN ALKES • Defisit dan keekonomian
PELAYANAN KESEHATAN • E-Catalogue • OoP
• Mutu dan keamanan • Kecukupan obat • KBK
• Kemampuan tatalaksana • Program Rujuk Balik • Kapitasi dan Kas daerah
144 diagnosa • Prolanis • SILPA
• Kredensialing • Kemoterapi, thalassemia, • Verifikasi, keterlambatan
• Distribusi dan akses faskes hemophilia • Surplus, kredit bank
• Sistem rujukan • Koordinasi manfaat
• Clinical pathway KEPESERTAAN
• Cakupan
• Inaktif,
• ATP, WTP atas premi
KERANGKA TEORI

INPUT DAN PROSES OUTPUT OUTCOME

PEMBIAYAAN AKSES DAN KETERSEDIAAN PERLINDUNGAN


PELAYANAN FINANSIAL
SDM KESEHATAN MUTU DAN KEAMANAN
PELAYANAN CAKUPAN INTERVENSI
FARMASI DAN ALKES
UTILISASI PELAYANAN
INFORMASI
TATA KELOLA DAMPAK
PELAYANAN KESEHATAN RESPONSIVITAS EFEKTIF EFISIEN
EKUITAS ADEKUASI

DETERMINAN SOSIAL

Sumber : David B Evans, Director Health Systems Financing , WHO


MUARA:

• Efektif : Hubungan antara output dengan tujuan


• Efisiensi (rasionalitas ekonomi) : jumlah usaha yang diperlukan
untuk menghasilkan tingkat efektivitas tertentu
• Kecukupan (adequacy): seberapa jauh suatu tingkat efektivitas
memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang
menumbuhkan adanya masalah.
• Perataan (equity): Keadilan yang diberikan dan diperoleh sasaran
kebijakan public
• Responsivitas: Seberapa jauh kebijakan dapat memuaskan
kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat
tertentu.
• Sustainabilitas 9
TUJUAN
TUJUAN UMUM:
Diperolehnya rekomendasi untuk penguatan pencapaian UHC dan
perbaikan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.
TUJUAN KHUSUS:
Diperolehnya gambaran kondisi fasilitas pelayanan kesehatan
1 (supply side) di era Jaminan Kesehatan Nasional (2019) dan
perbandingannya dengan kondisi tahun 2011 (Rifaskes 2011).
Dihasilkannya informasi mengenai capaian kandidat indikator
2 RPJMN dan Renstra Kemenkes 2020 – 2024.
Dihasilkannya pemetaan kemampuan puskesmas dalam tata
3 laksana 144 diagnosa penyakit.
Dihasilkannya informasi dan rekomendasi perbaikan tata kelola
4 (governance) Jaminan Kesehatan Nasional.
Dihasilkannya informasi dan rekomendasi sistem informasi
5 JKN. 10
TUJUAN KHUSUS

Dihasilkannya informasi dan rekomendasi mengenai


6 kepesertaan JKN.
Dihasilkannya informasi dan rekomendasi mengenai kesiapan
7 sumber daya manusia untuk menunjang JKN.
Dihasilkannya informasi dan rekomendasi mengenai obat dan
8 alat kesehatan untuk menunjang JKN.
Diperolehnya informasi dan rekomendasi mengenai
9 pembiayaan JKN.
Diperolehnya informasi dan rekomendasi mengenai pelayanan JKN
10 (Kesiapan Fasyankes), kredensialing, aksesibilitas, sistem rujukan,
clinical pathway.
Diperolehnya informasi mengenai kendala dalam pelaksanaan
11 JKN di Fasyankes.
Diperolehnya informasi dampak JKN dalam hal mutu layanan,
12 dan efisiensi fasyankes. 11
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

IMPLEMENTASI JKN
Inpres Nomor 8 tahun 2017: • Tata Kelola
Ketersediaan dan kecukupan obat • SDM
• Pelayanan • Kepesertaan
dan alat kesehatan, sarana dan • Informasi
Kesehatan
prasarana, serta SDM • Pembiayaan
• Obat dan AlKes

RPJMN 2020 - 2024


RIFASKES 2019 :
RIFASKES 2011
RISET EVALUATIF JKN
RENSTRA 2020 - 2024

GENERIK TEMATIK
RIFASKES 2019: RISET EVALUATIF JKN
Mixed method, “Concurrent triangulation”

GENERIK TEMATIK
• Seluruh dinas kesehatan kab/kota (514) • Penggunaan Obat Rasional di Rumah Sakit
• 9909 Puskesmas • Kajian Kebijakan Obat di Era JKN
• 144 rumah sakit rujukan • Evaluasi Clinical Pathway di Indonesia
• 388 rumah sakit • Mutu, efisiensi dan produktivitas
• 400 Laboratorium klinik mandiri Pelayanan Kesehatan di era JKN
• 419 apotek • Prospective payment dan disharmoni
• 417 klinik regulasi dalam Tata Kelola Jaminan
• 413 dokter praktik mandiri Kesehatan Nasional
• 402 bidan praktik mandiri • Implementasi dan integrasi Sistem
Informasi Kesehatan di era JKN
• Compliance Kepesertaan JKN
• Indikator RPJMN dan Renstra KemKes • Perhitungan cost sharing atas premi
2020 - 2024 • Kajian Defisit dan Keekonomian BPJS
• Supply side menuju UHC
• Benchmark Rifaskes 2011
• Implementasi JKN
PENASEHAT
Menteri Kesehatan

PENANGGUNGJAWAB PENGARAH
STRUKTUR ORGANISASI Eselon 1, Eselon 2 terkait
Kepala Balitbangkes
RIFASKES 2019
KETUA PELAKSANA: Kapus2 TIM PAKAR
Tim Teknis, Tim Mandat,
Tim Manajemen

KORWIL II (P3)
KORWIL IV KORWIL V
KORWIL I (P2) KORWIL III (P4)
(B2P2TOOT) (B2P2VRP)
ACEH SUMUT, SUMBAR, JAMBI,
BABEL,
RIAU SUMSEL, JATIM, KEP. RIAU,
KALBAR,
DKI BENGKULU, BALI, KALTENG,
KALSEL,
JATENG LAMPUNG, NTB, KALTIM,
SULTRA,
DIY JABAR, SULUT, SULTENG,
GORONTALO,
NTT BANTEN, MALUT, KALTARA,
PABAR
SULSEL MALUKU PAPUA SULBAR
PAKAR: Prof. dr. Amal C. Sjaaf, SKM, DrPH
Dr. dr. Supriyantoro, SpP
dr. Widodo JP, MS, MPH, Dr.PH
• Dr. dr. Trihono, MSc dr. Tonang D Ardiyanto, SpPK, PhD
dr. Eka Viora, SpKJ
• Prof. dr. Ascobat Gani, MPH,
Dr.PH dr. Untung Suseno, Mkes, AKAU
dr. Soewarta Kosen, MPH, Dr.PH
• Prastuti Soewondo, SE, MPH,
PhD Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU (K)
dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes,
• Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc,
AKAU
PhD
Prof. Dr, dr. Lestari Handayani,
• Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MMed
MSc, PhD
Prof. Dr. drg. Ninik Lely Pratiwi,
• drg. Usman Sumantri, MSc M.Kes
• Prof. Budi Hidayat, SKM, MPPM, Prof. Dr. Sudibyo Supardi, M.Kes,
PhD Apt
• dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD Dr. Dede Anwar Musadad, SKM,
PERSIAPAN
PERTEMUAN PAKAR PEMBAHASAN KUESIONER – DIT. KESLING

HARRIS BEKASI,
PARK LANE, APRIL 2018 5-7 DESEMBER 2018
UJI COBA KUESIONER
CIREBON BOGOR

ROYAL KUNINGAN,
21- 24 JANUARI 2019
KOLABORASI LINTAS PROGRAM

USULAN TIM TEKNIS


USULAN SUBSTANSI PROGRAM DARI PROGRAM
PKP KESLING
RAPAT TERBATAS RIFASKES 2019
DIPIMPIN MENTERI KESEHATAN
6 PEBRUARI 2019
TINDAK LANJUT RAPAT TERBATAS
RIFASKES 2019
SURAT MENTERI KESEHATAN DAN DIRJEN
PELAYANAN KESEHATAN KEMENKES
SURAT TELEGRAM KAPUSKES TNI
PERTIMBANGAN WAKTU PELAKSANAAN

Pemilihan Presiden: 17 April 2019


Penyusunan Rancangan Teknokratik
RPJMN 2020 – 2024.

22
PENDEKATAN GENERIK
METODE
RISET EVALUATIF
LOKASI Puskesmas, rumah sakit, apotek, laboratorium klinik mandiri,
dokter praktek mandiri, klinik, dan bidan praktek swasta

BESAR SAMPEL
• Seluruh Puskesmas
• Seluruh RS Rujukan (Permenkes HK. 02.02/Menkes/390/2014 dan HK
02.02/Menkes/391/2014)
• Fasyankes lain (DPM, BPM, Klinik, Lab. Klinik mandiri, apotek) diambil
SAMPLING
• Penetapan sampel fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan
perhitungan besar sampel, proporsional provinsi, systematic random
sampling.
• Penetapan individu: Systematic atau Simple Random Sampling 24
CARA PENETAPAN SAMPEL (1)

• Seluruh RS rujukan diambil (144 RS), dan sisanya dilakukan sampling dengan
menggunakan perhitungan besar sampel. Total RS rujukan dan RS hasil
sampling: 532 RS. Jumlah sampel RS per provinsi ditentukan secara
proporsional, sedangkan penentuan jumlah sampel di tiap kabupaten/kota
dilakukan secara systematic random sampling.
• Puskesmas: tidak dilakukan random, karena diambil total coverage. Data
yang dipakai dalam Rifaskes adalah data per Juli 2018 sebanyak 9.909
Puskesmas. Jika ditemukan Puskesmas di luar daftar tersebut maka tidak
akan diambil sebagai sampel dan cukup dicatat pada catatan khusus oleh PJT
Kabupaten/Kota.
• Jumlah sampel apotek berdasarkan perhitungan besar sampel. Jumlah
sampel apotek per provinsi ditentukan secara proporsional, sedangkan
penentuan jumlah sampel di tiap kabupaten/kota dilakukan secara
systematic random sampling
CARA PENETAPAN SAMPEL (2)

• Klinik: tidak melihat klinik utama maupun klinik pratama. Penentuan klinik
yang akan dijadikan sampel di kab/kota ditentukan oleh PJT Provinsi
bersama-sama dengan PJT kab/kota secara random berdasarkan daftar
klinik yang dibawa oleh Dinkes Kab/kota saat Rakornis Provinsi.
• Dokter praktek mandiri yang akan dijadikan sampel ditentukan oleh PJT
Kab/kota. Daftar dokter praktek mandiri diharapkan sudah dibawa oleh
Dinkes pada saat Rakornis Provinsi.
• Jika ada Fasyankes yang tidak bersedia sebagai sampel, maka PJT
Kab/kota akan mendiskusikannya dengan PJT Provinsi tentang kecukupan
sampel. PJT Provinsi kemudian dapat mendiskusikan lebih lanjut hal
tersebut dengan Tim Teknis (Manajemen Teknis Badan Litbangkes).
Keputusan/wewenang untuk mengganti/tidaknya Fasyankes yang tidak
bersedia tersebut ada di Manajemen Teknis Badan Litbangkes.
SAMPEL

Jumlah
Korwil RS Puskesmas Lab. Apotek Bidan Dokter Klinik Faskes
Korwil 1 157 2730 111 132 126 122 142 3520
Korwil II 155 2881 122 135 123 129 163 3708
Korwil III 125 2235 126 95 81 99 69 2830
Korwil IV 51 996 22 35 36 34 30 1204
Korwil V 44 1067 22 22 36 27 13 1231
Total 532 9909 403 419 402 411 417 12493
SAMPEL KORWIL I

Fasyankes RS Puskesmas Lab Apotik Bidan Dokter Klinik


1.Aceh 15 347 8 6 31 5 6
2.Riau 16 216 11 11 11 12 15
3. DKI Jakarta 33 340 22 35 4 33 58
4. Jawa Tengah 46 880 42 53 35 51 44
5. DI Yogyakarta 14 121 5 10 2 9 8
6. NTT 12 374 18 5 13 4 3
7. SulSel 21 452 5 12 30 8 8
Total 157 2730 111 132 126 122 142
SAMPEL KORWIL II

Fasyankes RS Puskesmas Lab Apotik Bidan Dokter Klinik


1. SumUt 39 571 12 21 33 19 30
2. SumSel 15 329 9 6 20 14 10
3. Bengkulu 8 180 9 4 6 4 2
4. Lampung 14 299 6 9 15 14 13
5. Jawa Barat 54 1069 69 68 36 60 68
6. Banten 17 233 16 24 10 17 39
7. Maluku 8 200 1 3 3 1 1
Total 155 2881 122 135 123 129 163
SAMPEL KORWIL III

Fasyankes RS Puskesmas Lab Apotik Bidan Dokter Klinik


1. SumBar 16 271 10 9 15 11 7
2. Jawa Timur 57 964 89 58 39 59 48
3. Bali 12 120 7 11 5 13 5
4. NTB 7 162 5 5 11 9 3
5. SulUt 11 193 4 4 3 5 2
6. MalUt 7 129 3 2 4 0 1
7. Papua 15 396 8 6 4 2 3
Total 125 2235 126 95 81 99 69
SAMPEL KORWIL IV

Fasyankes RS Puskesmas Lab Apotik Bidan Dokter Klinik


1. Jambi 9 193 2 6 8 7 3
2. Kep. Riau 7 80 4 4 3 4 7
3. KalTeng 7 197 4 5 5 4 8
4. KalTim 11 179 8 11 5 15 9
5. KalTara 3 56 2 1 1 1 1
6. SulTeng 10 197 2 6 8 2 2
7. SulBar 4 94 0 2 6 1 0
Total 51 996 22 35 36 34 30
SAMPEL KORWIL V

Fasyankes RS Puskesmas Lab Apotik Bidan Dokter Klinik


1. BaBel 5 63 2 2 2 2 2
2. KalBar 12 241 5 4 7 8 4
3. KalSel 11 232 5 6 9 11 3
4. SulTra 8 281 4 6 13 2 3
5.Gorontalo 5 93 2 2 2 2 1
6.PapBar 3 157 4 2 3 2 0
Total 44 1067 22 22 36 27 13
ESTIMASI KEBUTUHAN PJT PROV, KAB/KOTA,
ENUMERATOR

Jumlah Jumlah
KORWIL Jumlah Jumlah Kebutuhan Jumlah Jumlah PJT
Kebutuhan Jumlah PJT
kebutuhan kebutuhan Wakil PJT
Tim Enum Provinsi Kab
Tim RS Enum RS Provinsi
Kab/Kota Kab/Kota
Korwil I 52 104 600 1.200 7 9 130
Korwil II 52 104 620 1.240 7 9 123
Korwil III 42 84 499 998 7 9 130
Korwil IV 17 34 228 456 7 7 66
Korwil V 15 30 239 478 6 6 70
Total 177 356 2.186 4.372 34 40 519
KUESIONER
PAPERLESS

Berdasarkan Surat Kepala


Badan Litbangkes Nomor:
LB.02.02/I/5794/2018
Masing-masing Korwil
ditetapkan 1
Kota/kabupaten di wilayahnya
dalam 1 provinsi
Alat yang digunakan: Tablet
PAPERLESS
HP STREAM 8 WINDOWS 10
LOKASI PAPERLESS

Korwil 1 Korwil 2 Korwil 3 Korwil 4 Korwil 5


Provinsi DI Yogyakarta Bengkulu Bali Kaltim Babel
Kota Yogyakarta Bengkulu Denpasar Bontang Pangkal Pinang
Kabupaten Bengkulu
- Badung - -
Selatan
ESTIMASI WAKTU
PENGUMPULAN DATA

JENIS KUESIONER WAKTU EFEKTIF MINIMAL


Dinas Kesehatan 2 hari kerja
Rumah Sakit Kelas A 10 hari
Rumah Sakit Kelas B 6 hari
Rumah Sakit Kelas C/D 5 hari
Puskesmas 4 hari
FASYANKES LAINNYA
Klinik 2 hari
Praktek dokter 1 hari
Laboratorium 1 hari
Apotek 1 hari
Praktek bidan 1 hari
PENUNJANG

• Ijin etik dari Komisi Etik Litbang Badan Litbangkes


• Ijin penelitian dari pemerintah daerah
• Ijin melaksanakan pengumpulan data di setiap faskes
• Surat edaran Menteri Kesehatan
• Surat edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan
• Telegram dari Kapuskes TNI/ Kapusdokes Polri

39
ALUR PENGIRIMAN DATA

SEKRETARIS
MANAJEMEN DATA PUSAT
RIFASKES

KUESIONER
KUESIONER RS PAPERLESS
FASYANKES LAIN

ENUMERATOR ENUMERATOR
ENUMERATOR RS
FASYANKES LAIN PAPERLESS
DICEK DICEK

PJT KAB/KOTA PJT KAB/KOTA PJT KAB/KOTA


• JADUAL KERJA TIM RISET EVALUATIF JKN TAHUN 2019

No Kegiatan Januari Pebruari Maret April Mei


1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Penyusunan pedoman
2 Seleksi ulang Tim Teknis
3 Uji coba II
4 Perbaikan kuesioner
5 Penetapan sampel
6 Rapat Tim Pakar
7 Pengadaan
8 Rakornis Pusat
9 Rakornis Provinsi
10 MoT
11 Rekruitmen PJT
12 Rekruitmen Enumerator
13 Workshop PJT
14 Workshop Enumerator
15 Pengumpulan data
ORGANISASI LAPANGAN
PENDEKATAN GENERIK
ORGANISASI PELAKSANA
PENELITIAN

PUSAT

KORWIL IV KORWIL V
KORWIL I (P2) KORWIL II (P3) KORWIL III (P4)
(B2P2TOOT) (B2P2VRP)

KADINKES
PJT PROVINSI
PJO PROVINSI

KADINKES
PJT KAB/KOTA PJO KAB/KOTA

ENUMERATOR RS ENUMERATOR ENUMERATOR RS


FASYANKES
KONSEP PEMBAGIAN WILAYAH

PUSAT

KORWIL IV KORWIL V
KORWIL I (P2) KORWIL II (P3) KORWIL III (P4)
(B2P2TOOT) (B2P2VRP)

ACEH JAMBI,
SUMUT, SUMBAR, KEP. RIAU,
RIAU BABEL,
SUMSEL, JATIM, KALTENG,
DKI KALBAR,
BENGKULU, BALI, KALTIM,
JATENG KALSEL,
LAMPUNG, NTB, SULTENG,
DIY SULTRA,
JABAR, SULUT, KALIMANTAN
NTT GORONTALO,
BANTEN, MALUT, UTARA,
SULSEL PABAR
MALUKU PAPUA SULBAR
PERSYARATAN
Tim Enumerator RS (1) :

• 1 Tim terdiri dari 2 orang


• Latar belakang pendidikan minimal S1 bidang kesehatan,
diutamakan bidang perumahsakitan, pembiayaan kesehatan
atau memiliki pengalaman kerja atau survey di rumah sakit.
• Usia < 45 tahun saat pelaksanaan pengumpulan data
Rifaskes 2019
• Diutamakan Non Pegawai atau tenaga sukarelawan/pegawai
tidak tetap lainnya dengan seijin tertulis dari atasan
langsung
• Tidak sedang terlibat dalam riset lain
• Tidak sedang menjalani pendidikan
PERSYARATAN
Tim Enumerator RS (2):

• Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat


keterangan sehat dari puskesmas/RS.
• Tidak hamil dan bersedia tidak hamil selama pengumpulan
data.
• Bersedia ditempatkan dimanapun.
• Memiliki jaminan kesehatan (BPJS atau asuransi kesehatan
lain)
• Bersedia mengikuti seluruh rangkaian penelitian yang
melibatkan enumerator.
PERSYARATAN
Tim Enumerator Puskesmas + Fasyankes lain (1) :

• 1 Tim terdiri dari 2 orang


• Latarbelakang pendidikan minimal D3 bidang kesehatan.
• Salah satu anggota tim perawat atau bidan.
• Usia < 45 tahun saat pelaksanaan pengumpulan data Rifaskes
2019
• Diutamakan Non Pegawai atau tenaga sukarelawan/pegawai tidak
tetap lainnya dengan seijin tertulis dari atasan langsung
• Tidak sedang terlibat dalam riset lain
• Tidak sedang menjalani pendidikan
PERSYARATAN
Tim Enumerator Puskesmas + Fasyankes lain (2) :

• Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat


keterangan sehat dari puskesmas
• Tidak hamil dan bersedia tidak hamil selama pengumpulan data.
• Bersedia ditempatkan dimanapun
• Memiliki jaminan kesehatan (BPJS atau asuransi kesehatan lain)
• Bersedia mengikuti seluruh rangkaian penelitian
ACUAN WAKTU (1):

• Workshop enumerator: 20 – 28 April 2019


• Pengumpulan Data: 29 April – 25 Mei 2019
WORKSHOP
ENUMERATOR

• Tujuan: melatih enumerator agar memahami kuesioner,


pedoman dan alur pengumpulan data sehingga dapat
melaksanakan puldata sesuai pedoman yang sudah
ditetapkan
• Peserta: enumerator rumah sakit, puskesmas +
Fasyankes lain
• Periode pelaksanaan: 22 - 28 April 2019
• Tempat: ibukota provinsi/tempat yang disepakati
PENGUMPULAN DATA

• Tujuan: mengumpulkan data di rumah sakit, puskesmas,


dan Fasyankes lain melalui wawancara dan pengamatan
• Lama hari: 20 - 27 hari
• Periode pelaksanaan: 29 April – 25 Mei 2019
PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA

PJT Provinsi/Kab/Kota dan PJO Provinsi/Kab/Kota perlu


memperhatikan dan memantau:
1. Penetapan sampel terpilih di tiap kab/kota untuk laboratorium,
klinik, dokter praktik dan bidan praktik
2. Kesiapan izin lapangan, mulai dari Pemda Provinsi/Kab/Kota
(Kesbangpolinmas) sampai dengan Fasyankes yang akan
didatangi
3. Distribusi kuesioner yang sudah sesuai dengan kebutuhan tim
(Tim RS dan Tim Puskesmas + fasyankes lain)
4. Kesiapan administrasi dan keuangan yang harus dibawa oleh tim
enumerator
PENGUMPULAN DATA TIM
RS
Setiap tim RS  3 RS

1 RS membutuhkan waktu untuk pengumpulan data selama


5 – 10 hari (RS tipe A: 10 hari, Tipe B: 6 hari, Tipe C dan D: 5
hari)

1 tim melaksanakan pengumpulan data + 20


hari

Tim RS bisa lintas kab/kota, tergantung jumlah sampel RS


di provinsi
PENGUMPULAN DATA
TIM PUSKESMAS DAN FASYANKES LAIN

• Setiap tim Puskesmas  5 puskesmas ditambah dengan sampel


Fasyankes lainnya (lab, apotek, klinik, dokter praktek, bidan praktek)
• 1 puskesmas membutuhkan waktu untuk pengumpulan data selama
4 hari, sedangkan Fasyankes lainnya 1 hari per Fasyankes (kecuali
klinik 2 hari).
• Satu tim puskesmas melaksanakan puldata di puskesmas selama +
20 hari DITAMBAH hari Fasyankes lainnya
• Contoh: Kab A mendapatkan sampel 10 puskesmas, 1 praktek dokter
dan 1 laboratorium. Maka di Kab A akan ada 2 tim.
• Tim 15 puskesmas + 1 dokter praktik
• Tim 2  5 puskesmas + 1 laboratorium
• Total hari puldat per tim 20 hari + 1 hari = 21 hari
PENDEKATAN TEMATIK
RISET EVALUATIF TEMATIK
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

KORWIL I KORWIL II KORWIL III


• Penggunaan Obat Rasional • Compliance Kepesertaan • Cost sharing dan
di Rumah Sakit JKN pembiayaan ATP/WTP
• Kajian Kebijakan Obat di terkait premi
Era JKN • Defisit dan Keekonomian
• Evaluasi Clinical Pathway di BPJS
Indonesia
• Kendali Mutu dan Kendali
Biaya dalam efisiensi dan
produktivitas Pelayanan
Kesehatan di era JKN
• Tata Kelola JKN (dishamoni
regulasi, prospective
payment)
• Sistem Informasi
Kesehatan (implementasi
dan integrasi SIK di Era
JKN)
JADUAL PELAKSANAAN

No Kegiatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
I GENERIK RIFASKES
1.1. Persiapan
1.2. Pengumpulan data
1.3. Analisa data, laporan,
diseminasi
II TEMATIK RIFASKES
2.1 Pematangan proposal
2.2. Ethical clearance
2.4. Pengumpulan data
2.5. Analisa data, laporan
2.6 Diseminasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai