dan ada mata pelajaran yang kelebihan kutipan tersebut bahwa kepala sekolah me-
tenaga pendidik (guru) seperti Matematika rupakan sebuah proses atau aktivitas un-
dan IPA. Keempat, banyak guru yang meng- tuk menggerakkan dan memberdayakan
ajar lebih dari 24 jam dalam seminggu dan segenap komponen sekolah, melayani ke-
tidak sedikit guru yang harus mencari jam butuhan siswa dengan integritas dan kete-
pelajaran kesekolah lain untuk memenuhi rampilan yang dimiliki sepenuhnya. Ke-
jam mengajaranya. Oleh karena itu perlu pala sekolah sebagai guru yang diberi
adanya kesadaran dari guru untuk me- tugas tambahan untuk memimpin sekolah
ningkatkan kualitas. Maka perlu adanya memiliki peran dan tungas yang kompleks.
peran kepala sekolah dalam mengembang Menurut Usman (2013, p.306) peranan se-
kompetensi yang dimiliki guru. bagai pemimpin pendidikan antara lain
Guru sebagai salah satu komponen sebagai “personnal, educator, manager, admi-
pendidikan yang memiliki peran dalam nistrator, supervisor, social, entrepreneur, dan
proses pembelajaran di kelas, dituntut un- climator disingkat PEMASSLEC”. Sehingga
tuk profesional dalam mengajar. Sehingga kepala sekolah harus mejalankan tugas dan
pengembangan kompetensi terhadap guru fungsinya dengan baik dan benar untuk
perlu dilakukan. Kepala sekolah sebagai memajukan sekolah yang dipimpin, khu-
pimpinan tertinggi sangat berpengaruh dan susnya dalam pengembangan guru.
menentukan kemajuan sekolah khususnya Pengembangan SDM merupakan sa-
dalam rangka mengembangkan kompetensi lah satu bentuk aktivitas dari manajemen
guru. Kepala sekolah yang baik harus da- sumber daya manusia, di samping peren-
pat mengupayakan pengembangan kompe- canaan SDM, perencanaan kepegawaian,
tensi guru melalui peran kepemimpinan- rekrutmen, seleksi, penempatan, penilaian
nya di sekolah. kinerja, pemberian kompensasi, pemeliha-
Sharma & Jain (2013, p.310) menyata- raan karyawan, dan hubungan karyawan.
kan kepemimpinan adalah: “suatu proses Pengembangan, menurut Hasibuan (2006,
dimana seseorang mempengaruhi orang p.69) adalah “suatu usaha untuk mening-
lain untuk mencapai tujuan dan mengarah- katkan kemampuan teknis, teoritis, konsep-
kan organisasi dengan cara yang membuat- tual, dan moral karyawan sesuai dengan
nya lebih efektif dan efisien”. Seorang pe- kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pen-
mimpin ditekankan mampu mempenga- didikan dan latihan”. Oleh karena itu,
ruhi orang lain dan mengarahkan untuk untuk menciptakan SDM yang berkualitas
mencapai tujuan. Keberhasilan seorang pe- diperlukan adanya komitmen dari orga-
mimpin dalam mengefektifkan organisasi nisasi untuk melakukan upaya pengem-
sangat bergantung pada prilakunya. Dalam bangan. Moenir (1987, p.161) menjelaskan
melaksanakan kepemimpinannya seorang kegiatan organisasi atau manajemen yang
kepala sekolah seharusnya melaksanakan ditujukan untuk pengembangan pegawai
pendekatan dengan gaya kepemimpinan ada tiga cara yaitu “pendidikan dan pela-
yang tepat kepada angotanya. Adapun tihan, promosi (kenaikan jabatan), dan
gaya kepemimpinan kepala sekolah yang perpindahan (transfer).” Kepala sekolah
dikemukakan oleh Hoy & Miskel (2008, dalam mengembangakan kompetensi guru
pp.445-446) yaitu: laissez-faire leadership, harus mampu memilih jenis pengembang-
transactional leadership, dan transformational an yang sesuai dengan kebutuhan guru.
leadership. Korth, Erickson, & Hall (2009, p.11)
Kepala sekolah sebagai pemimpin mengatakan bahwa guru merupakan sese-
memimiliki tugas yang berat untuk mema- orang yang mengajar atau mendidik orang
jukan sekolah. Menurut Smith & Piele lain. Guru merupakan profesi untuk men-
(2006, p.5) adalah: “…the activity of mobili- didik orang lain. Guru dalam mengajar dan
zing and empowering others to serve the aca- mendidik siswa menggunakan pengetahu-
demic and related needs of students with an yang dimiliki dalam kehidupan nyata.
utmost skill and integrity.” Maksud dari Keberhasilan guru dalam mengemban pe-
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 4, No 2, September 2016
154 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
ran sebagai pendidik, memerlukan adanya kualitatif dilakukan secara interaktif dan
standar kompetensi. berlangsung terus menerus sampai tuntas,
Charles (Mulyasa, 2013, p.25) menge- sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam
mukakan bahwa “competency as rational analisis data, yaitu data collection, data re-
performance which satisfactorily meets the duction, data display, dan conclusion draw-
objective for a desired condition.” Artinya bah- ing/verification.
wa kompetensi merupakan kinerja yang
rasional untuk mencapai tujuan yang di- Hasil Penelitian dan Pembahasan
persyaratkan sesuai dengan kondisi yang
Hasil penelitian mencakup peran
diharapkan. Salah satu kompetensi yang
kepala sekolah dalam pengembangan kom-
harus dimiliki oleh seorang guru adalah
petensi profesional guru terkait dengan
kompetensi profesional. Dalam Undang-
peran kepala sekolah dan perencanaan,
Undang Tahun 2005 Nomor 14 tentang
pelaksanaan, evaluasi program pengem-
Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 bahwa
bangan kompetensi profesional guru.
“kompetensi profesional yaitu kemampuan
guru untuk berkomunikasi dan berinter- Perencanaan Program Pengembangan
aksi secara efektif dan efisien dengan pe- Kompetensi Profesional Guru
serta didik, sesama guru, orangtua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar”. Jadi Perencanaan program pengembang-
dapat dipahami bahwa tugas seorang guru an kompetensi profesional guru yang
tidak hanya pada kelas saja, melainkan dilakukan kepala sekolah dengan pemben-
harus mampu berkomunikasi dan berinter- tukan team. Team berjumlah 5 orang yang
aksi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala
karena itu perlu adaanya peran kepala sekolah dan guru. Team bertugas untuk
sekolah untuk mengembangkan kompe- menyusun program pengembangan dan
tensi profesional guru sehingga kualitas diverifikasi seluruh warga sekolah. Team
guru meningkat dan menjadi profesional. menyusun program pengembangan dimu-
lai dari menganalisis kebutuhan, visi, misi,
tujuan menjadi waktu jangka menengah
Metode Penelitian
dan 4 tahun, program, kegiatan, rincian ke-
Penelitian ini merupakan penelitian gitan, form untuk evaluasi dan anggaran.
kualitatif dengan jenis studi kasus. Tempat Kepala SMPN 4 Pakem dalam meren-
penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 canakan program pengembangan kompe-
Pakem Kabupaten Sleman. Penelitian dila- tensi membuat strategi yang menarik, yaitu
kukan pada bulan Februari–Mei 2015. dengan membuat team untuk merumuskan
Sumber data dalam penelitian ini adalah program-program yang akan dilaksanakan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru untuk mencapai tujuan. Team ini meng-
mata pelajaran yang di UANkan sebanyak analisis kebutuhan yang diperlukan guru
4 orang yang ditentukan oleh kepala seko- untuk mengembangkan kompetensi profe-
lah. sionalnya, sehingga lebih efektif. Dari hasil
Teknik pengumpulan data yang di- team perumusan program tersebut, kemu-
gunakan adalah observasi, wawancara, dan dian dipaparkan kepada guru melalui ra-
studi dokumentasi. Instrumen yang dikem- pat yang diikuti oleh seluruh guru. Dalam
bangkan dalam penelitian ini adalah pe- pertemuan tersebut para guru diberikan
doman wawancara. Pedoman wawancara kesempatan untuk menyampaikan saran-
yang dibuat adalah pedoman wawancara saran terkait rencana kegiatan pengem-
mendalam (indepth interview). Teknik ana- bangan kompetensi profesional guru yang
lisis data yang dilakukan dalam penelitian dibuat oleh team. Sesuai dengan penelitian
ini adalah Analysis Interactive Model dari yang dilakukan Rosyadi (2015, p.132) peran
Miles & Huberman (1994, p.10) mengemu- kepala sekolah dalam merencanakan prog-
kakan bahwa aktivitas dalam analisis data ram yaitu dimulai dari merencanakan
kebutuhan SDM yang akan menjalankan pengajar, dibagi menjadi manajemen dan
tugas, merencanakan kebijakan berupa administrasi, staf dukungan siswa dan staf
program kepala sekolah dan kurikulum teknis (seperti jasa pemelihara bangunan).
yang akan dijalankan di sekolah. Dalam Guru merupakan sumber daya manusia
perencanaan kepala sekolah selalu melibat- dalam penentu keberhasilan proses belajar
kan guru, pks dan komite sekolah. mengajar di sekolah. Untuk itu guru seba-
Perencanaan program pengembang- gai SDM harus dikelola supaya tujuan
an yang dilakukan oleh kepala sekolah dan dalam pendidikan dapat tercapai. Disini
Team, sesuai dengan teori yang ada. Lebih perlu dan pentingnya peran kepala sekolah
lanjut hasil perencanaan tersebut dipertegas dalam pengembangan kompetensi profe-
dengan teori yang dikemukakan Boddy sional guru.
(2008, p.20) bahwa dalam perencanaan Dilihat dari program yang canangkan
yang berhubungan dengan seluruh arah dan dijalankan oleh kepala sekolah, bahwa
kerja yang hendak dilakukan. Hal tersebut program tersebut merupakan program
meliputi peramalan tren (kecendrungan) yang mendasar bagi guru untuk mengem-
masa depan, penaksiran sumberdaya dan bangkan kompetensi profesional yang di-
pengembangan sarana-sarana kerja. Hal miliki. Karena dalam Peraturan Menteri
tersebut dimaksudkan untuk mengambil Pendidikan Nasional RI Tahun 2007 No-
keputusan mengenai area kerja yang harus mor 16 tentang Standar Kualifikasi Akade-
digunakan, serta bagaimana cara meng- mik dan Kompetensi Guru pasal 1 kompe-
gunakan sumber daya yang ada untuk tensi profesional guru yang harus dikuasai
mencapai sasaran. adalah: (1) menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang
Pelaksanaan Program Pengembangan mendukung mata pelajaran yang diampu;
Kompetensi Profesional Guru (2) menguasai standar kompetensi dan
Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem kompetensi dasar mata pelajaran yang
menunjukan bahwa jenis pengembangan diampu; (3) mengembangkan materi pem-
kompetensi profesional guru yaitu: me- belajaran yang diampu secara kreatif; (4)
ngembangkan guru dalam penguasaan mengembangkan keprofesionalan secara
TIK, dengan workshop penggunaan pem- berkelanjutan dengan melakukan tindakan
belajaran berbasis web secara online dengan reflektif; (4) memanfaatkan teknologi infor-
nama GESCHOOL; mengembangkan ke- masi dan komunikasi untuk mengembang-
mampauan guru dalam Bahasa (Indonesia kan diri. Dari hasil penelitian, program
dan Inggris); mengembangkan kemampu- yang dibuat oleh kepala sekolah dalam
an guru dalam menerapkan metode pem- pengembangan kompetensi profesional gu-
belajaran (scientific dan CTL); mengembang- ru sesuai dengan standar yang ditetapkan
kan kemampuan guru tentang KTSP; me- oleh Kemendiknas. Bentuk pelatihan terse-
ngembangkan kemampuan guru dalam but berupa pelatihan/workshop, tentu saja
penguasaan materi (pembelajaran tuntas sudah disesuaikan dengan kebutuhan guru
dan penilaian serta evaluasi pembelajaran). dan perkembangan pendidikan yang ada.
Pengembangan kompetensi profesio- Dalam pelatihan pengembangan, me-
nal guru merupakan salah satu bentuk tode yang dipakai harus sesuai dengan
program yang ditujukan kepada guru. program yang dilaksanakan. Pelaksanaan
Bush, Bell, & Middlewood (2010, p.198) pelatihan pengembangan kompetensi pro-
menyatakan “The main categories of human fesional guru dengan menggunakan meto-
resources are teacher, and non-teaching staff, de workshop. Metode ini dipilih karena
subdivided into management and administra- guru-guru dapat berinteraksi secara aktif
tion, student support staff and technical staff dan langsung dapat mempraktekkan apa
(such as those maintaining building services).” yang diberikan oleh pelatih. Hal ini sesuai
Artinya bahwa kategori utama dari sumber dengan konsep yang dikemukakan oleh
daya manusia yaitu guru, dan staf bukan Moenir (1987, p.167) bahwa metode yang
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 4, No 2, September 2016
156 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
digunakan dalam pendidikan dan pelatih- terlaksana yang diadakan setiap satu
an pegawai ialah “metode seminar atau minggu sekali pada hari senin.
konferensi, metode loka karya (workshop), Evaluasi dilakukan untuk mengeta-
metode sekolah atau kursus, metode bel- hui dan memastikan bahwa kegiatan pe-
ajar sambil bekerja (learning by doing).” ngembangan kompetensi profesional guru
Pelatihan program pengembangan berlangsung sesuai dengan rencana. Selain
kompetensi profesional di SMPN 4 Pakem itu sebagai acuan untuk melakukan tindak-
terlaksana satu kali dalam satu semester. an-tindakan perbaikan apabila terjadi hal-
Tempat pelaksanaan kegiatan pengembang- hal tidak sesuai dengan rencana awal.
an kompetensi profesional guru diadakan Evaluasi yang dilakukan oleh kepala
di sekolah (In-House Training). sekolah untuk mengukur ketercapaian tar-
Program pengembangan kompetensi get atau tujuan kegiatan yang telah ditetap-
profesional guru terlaksana satu kali dalam kan dalam perencanaan awal. Selain itu,
satu semester karena penyesuaian jadwal evaluasi dilakukan untuk mengetahui ken-
pelaksanaannya dengan kegiatan sekolah. dala-kendala yang dihadapi penanggung
Pelaksanaan pelatihan/workshop yang tidak jawab program atas pelaksanaan kegiatan
boleh mengganggu jam pembelajaran sis- yang dijalankan. Evaluasi tersebut juga
wa, membuat penanggung jawab pelaksana menjadi tempat bagi seluruh guru untuk
kegiatan untuk melakukan kegiatan work- menyampaikan seluruh kritik dan saran
shop di akhir semester. Pelatihan yang terkait dengan kegiatan pengembangan
diadakan hanya sekali dalam satu semes- yang diselenggarakan. Neo (2005, p.6) me-
ter, ini juga disesuaikan dengan alokasi nyebutkan bahwa salah satu langkah dalam
dana yang dianggarkan untuk kegiatan penyelenggaraan kegiatan pengembangan
pelatihan/workshop. Dana yang terbatas SDM adalah “monitor and evaluate the prog-
membuat pelatihan tidak diadakan lebih ram: conduct evaluation make changes to im-
dari 1 kali di dalam sekolah (In-House prove the program.” Kutipan tersebut ber-
Training). makna bahwa pengawasan dan evaluasi
Kepala sekolah mengundang nara- programfungsinya melakukan evaluasi un-
sumber yang dianggap kompeten dalam tuk membuat perubahan dalam meningkat-
bidangnya untuk memberikan pelatihan kan program pengembangan SDM tersebut.
kepada guru-guru di sekolah. Pelaksanaan Faktor yang menjadi penghambat
pelatihan/whorkshop diadakan di sekolah dalam pelaksanaan program pengembang-
(In-House Training) bertujuan agar semua an kompetensi profesional guru di SMPN 4
guru dapat mengikuti pelatihan yang di- Pakem yaitu: tidak seimbang antara beban
adakan sekolah, sehingga pemerataan ilmu kerja dengan jumlah SDM dan kualitas
yang didapat oleh semua guru sama dan SDM; waktu pelaksana yang dilakukan di
tidak mengalami kesenjangan karena bila luar jam pembelajaran; usia guru; keluarga.
diadakan di luar sekolah tidak semua guru Tugas guru yang banyak untuk me-
bisa mengikuti pelatihan tersebut. majukan siswa agar berprestasi membuat
pelaksanaan program pengembangan kom-
Evaluasi Program Pengembangan Kompe- petensi profesional terhambat. Hal ini dika-
tensi Profesional Guru renakan tugas guru yang banyak terutama
Evaluasi program pegembangan kom- dalam hal mengajar, sedangkan jumlah
petensi profesional guru di SMPN 4 Pa- guru yang kurang, sulit untuk menentukan
kem, yang dilakukan kepala sekolah yaitu: jadwal pelaksanaan program pengembang-
(1) membuat form/angket penilaian guru an kompetensi guru, guru harus fokus
terhadap proses pembelajaran di kelas menyelesaikan tugasnya sebagai pendidik.
yang diisi oleh siswa; (2) membentuk team Selain itu faktor penghambat lainya
monitoring dan evaluasi; (3) melakukan yaitu waktu dan keluarga menjadi kendala
briefing untuk mengevaluasi program dan dalam pelaksanaan pengembangan kompe-
kegiatan yang terlaksana maupun belum tensi guru. Sulitnya menentukan waktu
agar guru berpartisipasi aktif dalam ke- belajaran kepala sekolah melaksanakan
giatan tersebut, hal ini dikarenakan pelak- program moving class; (4) mengevaluasi
sananan kegiatan tidak boleh mengganggu perangkat pembelajaran dan pembelajaran
waktu jam belajar. Selain itu guru memiliki yang dilakukan guru.
jadwal kegiatan dan kesibukkan yang ber- Sebagai kepala sekolah dalam men-
beda antara guru satu dengan guru yang jalankan perannya sebagai pendidik untuk
lainnya. mengembangkan kompetensi profesional
Usaha untuk mengatasi hambatan guru, kepala sekolah melaksanakan pem-
pelaksanaan program pengembangan kom- belajaran dengan menerapkan program
petensi profesional guru yaitu: kepala moving class, hal ini bertujuan untuk mem-
sekolah bertindak tegas, berani, disiplin buat guru disiplin dalam mengajar di kelas
(strict) dan dan berbicara yang baik dan dan membuat pembelajaran lebih menarik.
benar; mendahulukan kegiatan yang ter- Karwati & Priansa (2013, p.114) menjelas-
baik dan mendesak; memilih pekerjaan kan bahwa fungsi sebagai pendidik harus
sesuai dengan kemampuan; membagi wak- memiliki strategi yang tepat untuk me-
tu dengan baik dengan menukar jadwal ningkatkan profesional tenaga pendidik di
pelajaran dan memadatkan waktu pelaksa- sekolah. Menciptakan iklim sekolah yang
naan kegiatan misal pelaksanaan 3 hari kondusif, memberikan nasehat kepada war-
dipadatkan menjadi 2 hari, guru yang ber- ga sekolah, memberikan dorongan kepada
usia tua selalu didampingi oleh team nara- seluruh tenaga pendidik, serta melaksana-
sumber dan dan pembinaan secara konti- kan pembelajaran yang menarik, seperti
nyu, rajin dan berusaha terus menerus. team teching, moving class, dan mengadakan
Kepala sekolah bertindak tegas dan program akselerasi bagi peserta didik.
disiplin, hal ini bertujuan untuk memberi- Selain itu kepala sekolah melatih
kan rasa tanggung jawab kepada guru guru-guru dalam mengembangkan kompe-
akan pentingnya program pengembangan tensi profesional guru dengan memberikan
kompetensi profesional guru yang dilak- workshop yang tutornya langsung kepala
sanakan untuk keprofesionalan guru itu sekolah itu sendiri. Kepala sekolah mem-
sendiri. Selain itu waktu pelaksanaan prog- berikan pelatihan bagaimana mengguna-
ram pengembanagam kompetensi guru, kan metode yang baik dan benar, dengan
dilakukan pada jam bebas pembelajaran, mengajar guru-guru di depan kelas. Selain
hal ini dilaksanakan di akhir semester se- kepala sekolah juga memberikan pelatihan
hingga ada beberapa hari yang tidak meng- perangkat pembelajaran yang terbaru sesu-
ganggu jam belajar siswa. Serta guru harus ai dengan anjuran satuan pendidikan. Se-
rajin dan giat belajar untuk mengejar keter- hingga diharapkan dalam menjalankan
tinggalan dalam mengikuti program pe- tugasnya sebagai pendidik, guru menerap-
ngembangan kompetensi guru karena usia kan fungsi dan tugasnya dengan profesio-
yang sudah tidak muda lagi. nal. Usman (2013, p.227) menyatakan bah-
wa peran kepala sekolah sebagai pendidik
Peran Kepala Sekolah dalam Pengembang- dalam pengembangan kompetensi profe-
an Kompetensi Profesional Guru sional guru yaitu: “merencanakan, melaksa-
Peran sebagai Educator nakan, menilai hasil pembelajaran, mem-
bimbing dan melatih, meneliti, dan meng-
Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem abdi kepada masyarakat khususnya bagi
menunjukan bahwa peran kepala sekolah dosen.”
sebagai educator dalam pengembangan
kompetensi profesional guru yaitu: (1) Peran sebagai Manager
memberikan model/contoh pembuatan Peran kepala sekolah sebagai manager
perangkat pembelajaran kepada guru; (2) dalam pengembangan kompetensi profe-
memberikan contoh penggunaan metode sional guru yaitu: kepala sekolah mem-
pembelajaran kepada guru; (3) dalam pem- berdayakan guru dengan memberi tugas
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 4, No 2, September 2016
158 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan