Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Volume 4, No 2, September 2016 (151-163)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU


DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI
Agus Tri Susanto, Muhyadi
Prodi Manajemen Pendidikan PPs UNY, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
agustris28@gmail.com, muhyadi@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam pengembangan
kompetensi profesional guru di SMP Negeri 4 Pakem Kabupaten Sleman terkait dengan
peran kepala sekolah dan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program pengembangan
kompetensi profesional guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi
dokumentasi. Analisis data yang digunakan model Miles & Huberman, yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan: (1) perencanaan pengembangan kompetensi profesional guru
dilakukan dengan pembentukan team; (2) jenis pengembangan kompetensi profesional guru
yaitu penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran; (3) melakukan
evaluasi dengan membuat form/angket penilaian guru terhadap proses pembelajaran di
kelas yang diisi oleh siswa; (4) peran kepala sekolah sebagai: (a) pendidik; (b) manajer; (c)
administrator; (d) supervisor; (e) peran sosial (f) penggiat kewirausahaan; (g) pemimpin; dan
(h) pencipta iklim.
Kata kunci: peran kepala sekolah, pengembangan, kompetensi profesional guru

THE PRINCIPAL’S ROLE IN DEVELOPING TEACHER COMPETENCY IN


PUBLIC JUNIOR HIGH SCHOOL
Agus Tri Susanto, Muhyadi
Prodi Manajemen Pendidikan PPs UNY, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
agustris28@gmail.com, muhyadi@uny.ac.id
Abstract
This study aims to describe the principal's role in developing professional competence of teachers in
SMP Negeri 4 Pakem Sleman, related to the role of principal’s and the planning, implementation,
evaluation of teacher professional competence development program. This study used a qualitative
approach, with a case study type. The research data were collected through observation, interviews
and study documentation. The data analysis is model of Miles & Huberman, which includes data
collection, data reduction, data presentation, and conclusion. Results of the study: (1) the planning of
teachers professional competence development is done by forming a team; (2) the type of teachers
professional competence development is mastery the Information and Communication Technology
(ICT) in learning; (3) evaluates by making a form/questionnaire assessment of the teachers in the
classroom learning process which is filled by the students; (4) the principal's role as (a) educators; (b)
manager; (c) administrator; (d) supervisor; (e) social role; (f) leader; (g) entrepreneur; dan (h) creator
of the climate.
Keywords: the role of principal’s, development, professional competence of teachers

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


p-ISSN: 2337-7895 e-ISSN: 2461-0550
152 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Pendahuluan Kepala sekolah memiliki tanggung


Peningkatan kualitas pendidikan di jawab yang besar dalam penyelenggaraan
Indonesia tidak terlepas dari peran berba- kegiatan pendidikan, oleh karena itu kepa-
gai komponen sekolah. Salah satu kom- la sekolah sebagai seorang pemimpin, un-
ponen sekolah tersebut adalah Kepala se- tuk meningkatkan pemberdayaan guru
kolah yang merupakan salah satu kompo- dalam proses pembelajaran adalah melalui
nen pendidikan yang berperan penting Manajemen Sumber Daya Manusia, maka
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. kepala sekolah mempunyai kewajiban un-
Menurut Mulyasa (2009, p.117), “kegagalan tuk mengembangkan kompetensi guru.
dan keberhasilan suatu organisasi banyak Dengan kata lain, unsur yang berperan
ditentukan oleh pemimpin karena pemim- dalam peningkatkan profesionalisme guru
pin merupakan pengendali dan penentu di antaranya adalah kepala sekolah. Kepala
arah yang hendak ditempuh oleh organi- sekolah mempunyai fungsi sangat menen-
sasi menuju tujuan yang akan dicapai.” Ke- tukan bagi perkembangan guru. Peran
pala sekolah merupakan motor penggerak, tersebut dapat positif jika kepala sekolah
penentu arah kebijakan sekolah, yang akan mampu meningkatkan potensi guru-guru
menentukan bagaimana tujuan-tujuan se- sekaligus memberikan ruang gerak, kebe-
kolah dan pendidikan direalisasikan. Arti- basan, dan mendorong guru untuk maju
nya, kepala sekolah adalah penentu sukses guna meningkatkan komitmen dan tang-
gagalnya sekolah dalam mencapai tujuan- gung jawab tugasnya.
nya program pendidikan. Guru-guru dan Guru sebagai salah satu komponen
staf lainnya akan bekerja dengan baik dan pendidikan memegang peran dalam me-
penuh semangat apabila kepala sekolah ngendalikan pembelajaran di kelas yang
mampu menerapkan strategi, prinsip dan menentukan keberhasilan proses pembel-
pola kepemimpinannya secara efektif. ajaran. Guru merupakan orang yang
Sementara itu aktivitas kualitas dan pertama kali harus menghadapi tantangan
prilaku kepala sekolah dapat dinilai dari proses pembelajaran di kelas. Mereka perlu
kinerja dalam mengaktualisasikan fungsi memiliki kesadaran yang tinggi atas peran-
dan peran kepala sekolah. Berdasarkan nya sebagai seorang manajer di kelasnya.
Kepmendiknas No. 162 Tahun 2003 tentang Maka dari itu guru harus mengembangkan
pedoman penugasan guru sebagi kepala kompetensi yang dimilikinya. Sehingga
sekolah (Karwati & Priansa, 2013, p.114) dalam pembelajaran di kelas guru dapat
disebutkan bahwa tugas/peran kepala se- menggunakan metode yang tepat dalam
kolah meliputi: “educator, manager, adminis- kegiatan pembelajaran, sehingga siswa da-
trator, supervisor, leader, entrepreneur, dan pat memahami dengan sungguh-sungguh
climate creator”. Peran dan fungsi tersebut materi yang disampaikan oleh guru.
apabila dijalankan dengan baik dan benar, Berdasarkan obeservasi awal di SMP
maka mutu pendidikan di sekolah akan Negeri 4 Pakem, diketahui terdapat bebe-
meningkat. rapa masalah yang terjadi pada guru. Ber-
Berdasarkan observasi awal di SMPN dasarkan wawancara singkat kepala seko-
4 Pakem, diketahui terdapat beberapa lah terkait dengan permasalahan guru yang
masalah yang terjadi pada kepala sekolah. terjadi di sekolah, maka permasalahan
Berdasarkan pengamatan dan wawancara tersebut antara lain; Pertama, kompetensi
singkat dengan kepala sekolah, permasal- yang dimiliki beberapa guru masih kurang,
ahan tersebut antara lain; Pertama, kepala terutama dalam penyampaian materi dan
sekolah jarang berada di sekolah karena penggunaan metode. Kedua, kurangnya pe-
banyak tugas keluar sekolah, sehingga tug- nguasaan kemajuan teknologi (IT) dalam
as yang ada di sekolah diberikan wewe- media pembelajaran seperti komputer, in-
nang kepada wakil kepala sekolah; Kedua, ternet, media pembelajaran online, dan
kepala sekolah lemah dalam administrasi email. Ketiaga, masih banyak mata pelajaran
sekolah. yang kekurangan tenaga pendidik (guru)

Volume 4, No 2, September 2016


Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan ... − 153
Agus Tri Susanto, Muhyadi

dan ada mata pelajaran yang kelebihan kutipan tersebut bahwa kepala sekolah me-
tenaga pendidik (guru) seperti Matematika rupakan sebuah proses atau aktivitas un-
dan IPA. Keempat, banyak guru yang meng- tuk menggerakkan dan memberdayakan
ajar lebih dari 24 jam dalam seminggu dan segenap komponen sekolah, melayani ke-
tidak sedikit guru yang harus mencari jam butuhan siswa dengan integritas dan kete-
pelajaran kesekolah lain untuk memenuhi rampilan yang dimiliki sepenuhnya. Ke-
jam mengajaranya. Oleh karena itu perlu pala sekolah sebagai guru yang diberi
adanya kesadaran dari guru untuk me- tugas tambahan untuk memimpin sekolah
ningkatkan kualitas. Maka perlu adanya memiliki peran dan tungas yang kompleks.
peran kepala sekolah dalam mengembang Menurut Usman (2013, p.306) peranan se-
kompetensi yang dimiliki guru. bagai pemimpin pendidikan antara lain
Guru sebagai salah satu komponen sebagai “personnal, educator, manager, admi-
pendidikan yang memiliki peran dalam nistrator, supervisor, social, entrepreneur, dan
proses pembelajaran di kelas, dituntut un- climator disingkat PEMASSLEC”. Sehingga
tuk profesional dalam mengajar. Sehingga kepala sekolah harus mejalankan tugas dan
pengembangan kompetensi terhadap guru fungsinya dengan baik dan benar untuk
perlu dilakukan. Kepala sekolah sebagai memajukan sekolah yang dipimpin, khu-
pimpinan tertinggi sangat berpengaruh dan susnya dalam pengembangan guru.
menentukan kemajuan sekolah khususnya Pengembangan SDM merupakan sa-
dalam rangka mengembangkan kompetensi lah satu bentuk aktivitas dari manajemen
guru. Kepala sekolah yang baik harus da- sumber daya manusia, di samping peren-
pat mengupayakan pengembangan kompe- canaan SDM, perencanaan kepegawaian,
tensi guru melalui peran kepemimpinan- rekrutmen, seleksi, penempatan, penilaian
nya di sekolah. kinerja, pemberian kompensasi, pemeliha-
Sharma & Jain (2013, p.310) menyata- raan karyawan, dan hubungan karyawan.
kan kepemimpinan adalah: “suatu proses Pengembangan, menurut Hasibuan (2006,
dimana seseorang mempengaruhi orang p.69) adalah “suatu usaha untuk mening-
lain untuk mencapai tujuan dan mengarah- katkan kemampuan teknis, teoritis, konsep-
kan organisasi dengan cara yang membuat- tual, dan moral karyawan sesuai dengan
nya lebih efektif dan efisien”. Seorang pe- kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pen-
mimpin ditekankan mampu mempenga- didikan dan latihan”. Oleh karena itu,
ruhi orang lain dan mengarahkan untuk untuk menciptakan SDM yang berkualitas
mencapai tujuan. Keberhasilan seorang pe- diperlukan adanya komitmen dari orga-
mimpin dalam mengefektifkan organisasi nisasi untuk melakukan upaya pengem-
sangat bergantung pada prilakunya. Dalam bangan. Moenir (1987, p.161) menjelaskan
melaksanakan kepemimpinannya seorang kegiatan organisasi atau manajemen yang
kepala sekolah seharusnya melaksanakan ditujukan untuk pengembangan pegawai
pendekatan dengan gaya kepemimpinan ada tiga cara yaitu “pendidikan dan pela-
yang tepat kepada angotanya. Adapun tihan, promosi (kenaikan jabatan), dan
gaya kepemimpinan kepala sekolah yang perpindahan (transfer).” Kepala sekolah
dikemukakan oleh Hoy & Miskel (2008, dalam mengembangakan kompetensi guru
pp.445-446) yaitu: laissez-faire leadership, harus mampu memilih jenis pengembang-
transactional leadership, dan transformational an yang sesuai dengan kebutuhan guru.
leadership. Korth, Erickson, & Hall (2009, p.11)
Kepala sekolah sebagai pemimpin mengatakan bahwa guru merupakan sese-
memimiliki tugas yang berat untuk mema- orang yang mengajar atau mendidik orang
jukan sekolah. Menurut Smith & Piele lain. Guru merupakan profesi untuk men-
(2006, p.5) adalah: “…the activity of mobili- didik orang lain. Guru dalam mengajar dan
zing and empowering others to serve the aca- mendidik siswa menggunakan pengetahu-
demic and related needs of students with an yang dimiliki dalam kehidupan nyata.
utmost skill and integrity.” Maksud dari Keberhasilan guru dalam mengemban pe-
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 4, No 2, September 2016
154 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

ran sebagai pendidik, memerlukan adanya kualitatif dilakukan secara interaktif dan
standar kompetensi. berlangsung terus menerus sampai tuntas,
Charles (Mulyasa, 2013, p.25) menge- sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam
mukakan bahwa “competency as rational analisis data, yaitu data collection, data re-
performance which satisfactorily meets the duction, data display, dan conclusion draw-
objective for a desired condition.” Artinya bah- ing/verification.
wa kompetensi merupakan kinerja yang
rasional untuk mencapai tujuan yang di- Hasil Penelitian dan Pembahasan
persyaratkan sesuai dengan kondisi yang
Hasil penelitian mencakup peran
diharapkan. Salah satu kompetensi yang
kepala sekolah dalam pengembangan kom-
harus dimiliki oleh seorang guru adalah
petensi profesional guru terkait dengan
kompetensi profesional. Dalam Undang-
peran kepala sekolah dan perencanaan,
Undang Tahun 2005 Nomor 14 tentang
pelaksanaan, evaluasi program pengem-
Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 bahwa
bangan kompetensi profesional guru.
“kompetensi profesional yaitu kemampuan
guru untuk berkomunikasi dan berinter- Perencanaan Program Pengembangan
aksi secara efektif dan efisien dengan pe- Kompetensi Profesional Guru
serta didik, sesama guru, orangtua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar”. Jadi Perencanaan program pengembang-
dapat dipahami bahwa tugas seorang guru an kompetensi profesional guru yang
tidak hanya pada kelas saja, melainkan dilakukan kepala sekolah dengan pemben-
harus mampu berkomunikasi dan berinter- tukan team. Team berjumlah 5 orang yang
aksi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala
karena itu perlu adaanya peran kepala sekolah dan guru. Team bertugas untuk
sekolah untuk mengembangkan kompe- menyusun program pengembangan dan
tensi profesional guru sehingga kualitas diverifikasi seluruh warga sekolah. Team
guru meningkat dan menjadi profesional. menyusun program pengembangan dimu-
lai dari menganalisis kebutuhan, visi, misi,
tujuan menjadi waktu jangka menengah
Metode Penelitian
dan 4 tahun, program, kegiatan, rincian ke-
Penelitian ini merupakan penelitian gitan, form untuk evaluasi dan anggaran.
kualitatif dengan jenis studi kasus. Tempat Kepala SMPN 4 Pakem dalam meren-
penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 canakan program pengembangan kompe-
Pakem Kabupaten Sleman. Penelitian dila- tensi membuat strategi yang menarik, yaitu
kukan pada bulan Februari–Mei 2015. dengan membuat team untuk merumuskan
Sumber data dalam penelitian ini adalah program-program yang akan dilaksanakan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru untuk mencapai tujuan. Team ini meng-
mata pelajaran yang di UANkan sebanyak analisis kebutuhan yang diperlukan guru
4 orang yang ditentukan oleh kepala seko- untuk mengembangkan kompetensi profe-
lah. sionalnya, sehingga lebih efektif. Dari hasil
Teknik pengumpulan data yang di- team perumusan program tersebut, kemu-
gunakan adalah observasi, wawancara, dan dian dipaparkan kepada guru melalui ra-
studi dokumentasi. Instrumen yang dikem- pat yang diikuti oleh seluruh guru. Dalam
bangkan dalam penelitian ini adalah pe- pertemuan tersebut para guru diberikan
doman wawancara. Pedoman wawancara kesempatan untuk menyampaikan saran-
yang dibuat adalah pedoman wawancara saran terkait rencana kegiatan pengem-
mendalam (indepth interview). Teknik ana- bangan kompetensi profesional guru yang
lisis data yang dilakukan dalam penelitian dibuat oleh team. Sesuai dengan penelitian
ini adalah Analysis Interactive Model dari yang dilakukan Rosyadi (2015, p.132) peran
Miles & Huberman (1994, p.10) mengemu- kepala sekolah dalam merencanakan prog-
kakan bahwa aktivitas dalam analisis data ram yaitu dimulai dari merencanakan

Volume 4, No 2, September 2016


Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan ... − 155
Agus Tri Susanto, Muhyadi

kebutuhan SDM yang akan menjalankan pengajar, dibagi menjadi manajemen dan
tugas, merencanakan kebijakan berupa administrasi, staf dukungan siswa dan staf
program kepala sekolah dan kurikulum teknis (seperti jasa pemelihara bangunan).
yang akan dijalankan di sekolah. Dalam Guru merupakan sumber daya manusia
perencanaan kepala sekolah selalu melibat- dalam penentu keberhasilan proses belajar
kan guru, pks dan komite sekolah. mengajar di sekolah. Untuk itu guru seba-
Perencanaan program pengembang- gai SDM harus dikelola supaya tujuan
an yang dilakukan oleh kepala sekolah dan dalam pendidikan dapat tercapai. Disini
Team, sesuai dengan teori yang ada. Lebih perlu dan pentingnya peran kepala sekolah
lanjut hasil perencanaan tersebut dipertegas dalam pengembangan kompetensi profe-
dengan teori yang dikemukakan Boddy sional guru.
(2008, p.20) bahwa dalam perencanaan Dilihat dari program yang canangkan
yang berhubungan dengan seluruh arah dan dijalankan oleh kepala sekolah, bahwa
kerja yang hendak dilakukan. Hal tersebut program tersebut merupakan program
meliputi peramalan tren (kecendrungan) yang mendasar bagi guru untuk mengem-
masa depan, penaksiran sumberdaya dan bangkan kompetensi profesional yang di-
pengembangan sarana-sarana kerja. Hal miliki. Karena dalam Peraturan Menteri
tersebut dimaksudkan untuk mengambil Pendidikan Nasional RI Tahun 2007 No-
keputusan mengenai area kerja yang harus mor 16 tentang Standar Kualifikasi Akade-
digunakan, serta bagaimana cara meng- mik dan Kompetensi Guru pasal 1 kompe-
gunakan sumber daya yang ada untuk tensi profesional guru yang harus dikuasai
mencapai sasaran. adalah: (1) menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang
Pelaksanaan Program Pengembangan mendukung mata pelajaran yang diampu;
Kompetensi Profesional Guru (2) menguasai standar kompetensi dan
Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem kompetensi dasar mata pelajaran yang
menunjukan bahwa jenis pengembangan diampu; (3) mengembangkan materi pem-
kompetensi profesional guru yaitu: me- belajaran yang diampu secara kreatif; (4)
ngembangkan guru dalam penguasaan mengembangkan keprofesionalan secara
TIK, dengan workshop penggunaan pem- berkelanjutan dengan melakukan tindakan
belajaran berbasis web secara online dengan reflektif; (4) memanfaatkan teknologi infor-
nama GESCHOOL; mengembangkan ke- masi dan komunikasi untuk mengembang-
mampauan guru dalam Bahasa (Indonesia kan diri. Dari hasil penelitian, program
dan Inggris); mengembangkan kemampu- yang dibuat oleh kepala sekolah dalam
an guru dalam menerapkan metode pem- pengembangan kompetensi profesional gu-
belajaran (scientific dan CTL); mengembang- ru sesuai dengan standar yang ditetapkan
kan kemampuan guru tentang KTSP; me- oleh Kemendiknas. Bentuk pelatihan terse-
ngembangkan kemampuan guru dalam but berupa pelatihan/workshop, tentu saja
penguasaan materi (pembelajaran tuntas sudah disesuaikan dengan kebutuhan guru
dan penilaian serta evaluasi pembelajaran). dan perkembangan pendidikan yang ada.
Pengembangan kompetensi profesio- Dalam pelatihan pengembangan, me-
nal guru merupakan salah satu bentuk tode yang dipakai harus sesuai dengan
program yang ditujukan kepada guru. program yang dilaksanakan. Pelaksanaan
Bush, Bell, & Middlewood (2010, p.198) pelatihan pengembangan kompetensi pro-
menyatakan “The main categories of human fesional guru dengan menggunakan meto-
resources are teacher, and non-teaching staff, de workshop. Metode ini dipilih karena
subdivided into management and administra- guru-guru dapat berinteraksi secara aktif
tion, student support staff and technical staff dan langsung dapat mempraktekkan apa
(such as those maintaining building services).” yang diberikan oleh pelatih. Hal ini sesuai
Artinya bahwa kategori utama dari sumber dengan konsep yang dikemukakan oleh
daya manusia yaitu guru, dan staf bukan Moenir (1987, p.167) bahwa metode yang
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 4, No 2, September 2016
156 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

digunakan dalam pendidikan dan pelatih- terlaksana yang diadakan setiap satu
an pegawai ialah “metode seminar atau minggu sekali pada hari senin.
konferensi, metode loka karya (workshop), Evaluasi dilakukan untuk mengeta-
metode sekolah atau kursus, metode bel- hui dan memastikan bahwa kegiatan pe-
ajar sambil bekerja (learning by doing).” ngembangan kompetensi profesional guru
Pelatihan program pengembangan berlangsung sesuai dengan rencana. Selain
kompetensi profesional di SMPN 4 Pakem itu sebagai acuan untuk melakukan tindak-
terlaksana satu kali dalam satu semester. an-tindakan perbaikan apabila terjadi hal-
Tempat pelaksanaan kegiatan pengembang- hal tidak sesuai dengan rencana awal.
an kompetensi profesional guru diadakan Evaluasi yang dilakukan oleh kepala
di sekolah (In-House Training). sekolah untuk mengukur ketercapaian tar-
Program pengembangan kompetensi get atau tujuan kegiatan yang telah ditetap-
profesional guru terlaksana satu kali dalam kan dalam perencanaan awal. Selain itu,
satu semester karena penyesuaian jadwal evaluasi dilakukan untuk mengetahui ken-
pelaksanaannya dengan kegiatan sekolah. dala-kendala yang dihadapi penanggung
Pelaksanaan pelatihan/workshop yang tidak jawab program atas pelaksanaan kegiatan
boleh mengganggu jam pembelajaran sis- yang dijalankan. Evaluasi tersebut juga
wa, membuat penanggung jawab pelaksana menjadi tempat bagi seluruh guru untuk
kegiatan untuk melakukan kegiatan work- menyampaikan seluruh kritik dan saran
shop di akhir semester. Pelatihan yang terkait dengan kegiatan pengembangan
diadakan hanya sekali dalam satu semes- yang diselenggarakan. Neo (2005, p.6) me-
ter, ini juga disesuaikan dengan alokasi nyebutkan bahwa salah satu langkah dalam
dana yang dianggarkan untuk kegiatan penyelenggaraan kegiatan pengembangan
pelatihan/workshop. Dana yang terbatas SDM adalah “monitor and evaluate the prog-
membuat pelatihan tidak diadakan lebih ram: conduct evaluation make changes to im-
dari 1 kali di dalam sekolah (In-House prove the program.” Kutipan tersebut ber-
Training). makna bahwa pengawasan dan evaluasi
Kepala sekolah mengundang nara- programfungsinya melakukan evaluasi un-
sumber yang dianggap kompeten dalam tuk membuat perubahan dalam meningkat-
bidangnya untuk memberikan pelatihan kan program pengembangan SDM tersebut.
kepada guru-guru di sekolah. Pelaksanaan Faktor yang menjadi penghambat
pelatihan/whorkshop diadakan di sekolah dalam pelaksanaan program pengembang-
(In-House Training) bertujuan agar semua an kompetensi profesional guru di SMPN 4
guru dapat mengikuti pelatihan yang di- Pakem yaitu: tidak seimbang antara beban
adakan sekolah, sehingga pemerataan ilmu kerja dengan jumlah SDM dan kualitas
yang didapat oleh semua guru sama dan SDM; waktu pelaksana yang dilakukan di
tidak mengalami kesenjangan karena bila luar jam pembelajaran; usia guru; keluarga.
diadakan di luar sekolah tidak semua guru Tugas guru yang banyak untuk me-
bisa mengikuti pelatihan tersebut. majukan siswa agar berprestasi membuat
pelaksanaan program pengembangan kom-
Evaluasi Program Pengembangan Kompe- petensi profesional terhambat. Hal ini dika-
tensi Profesional Guru renakan tugas guru yang banyak terutama
Evaluasi program pegembangan kom- dalam hal mengajar, sedangkan jumlah
petensi profesional guru di SMPN 4 Pa- guru yang kurang, sulit untuk menentukan
kem, yang dilakukan kepala sekolah yaitu: jadwal pelaksanaan program pengembang-
(1) membuat form/angket penilaian guru an kompetensi guru, guru harus fokus
terhadap proses pembelajaran di kelas menyelesaikan tugasnya sebagai pendidik.
yang diisi oleh siswa; (2) membentuk team Selain itu faktor penghambat lainya
monitoring dan evaluasi; (3) melakukan yaitu waktu dan keluarga menjadi kendala
briefing untuk mengevaluasi program dan dalam pelaksanaan pengembangan kompe-
kegiatan yang terlaksana maupun belum tensi guru. Sulitnya menentukan waktu

Volume 4, No 2, September 2016


Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan ... − 157
Agus Tri Susanto, Muhyadi

agar guru berpartisipasi aktif dalam ke- belajaran kepala sekolah melaksanakan
giatan tersebut, hal ini dikarenakan pelak- program moving class; (4) mengevaluasi
sananan kegiatan tidak boleh mengganggu perangkat pembelajaran dan pembelajaran
waktu jam belajar. Selain itu guru memiliki yang dilakukan guru.
jadwal kegiatan dan kesibukkan yang ber- Sebagai kepala sekolah dalam men-
beda antara guru satu dengan guru yang jalankan perannya sebagai pendidik untuk
lainnya. mengembangkan kompetensi profesional
Usaha untuk mengatasi hambatan guru, kepala sekolah melaksanakan pem-
pelaksanaan program pengembangan kom- belajaran dengan menerapkan program
petensi profesional guru yaitu: kepala moving class, hal ini bertujuan untuk mem-
sekolah bertindak tegas, berani, disiplin buat guru disiplin dalam mengajar di kelas
(strict) dan dan berbicara yang baik dan dan membuat pembelajaran lebih menarik.
benar; mendahulukan kegiatan yang ter- Karwati & Priansa (2013, p.114) menjelas-
baik dan mendesak; memilih pekerjaan kan bahwa fungsi sebagai pendidik harus
sesuai dengan kemampuan; membagi wak- memiliki strategi yang tepat untuk me-
tu dengan baik dengan menukar jadwal ningkatkan profesional tenaga pendidik di
pelajaran dan memadatkan waktu pelaksa- sekolah. Menciptakan iklim sekolah yang
naan kegiatan misal pelaksanaan 3 hari kondusif, memberikan nasehat kepada war-
dipadatkan menjadi 2 hari, guru yang ber- ga sekolah, memberikan dorongan kepada
usia tua selalu didampingi oleh team nara- seluruh tenaga pendidik, serta melaksana-
sumber dan dan pembinaan secara konti- kan pembelajaran yang menarik, seperti
nyu, rajin dan berusaha terus menerus. team teching, moving class, dan mengadakan
Kepala sekolah bertindak tegas dan program akselerasi bagi peserta didik.
disiplin, hal ini bertujuan untuk memberi- Selain itu kepala sekolah melatih
kan rasa tanggung jawab kepada guru guru-guru dalam mengembangkan kompe-
akan pentingnya program pengembangan tensi profesional guru dengan memberikan
kompetensi profesional guru yang dilak- workshop yang tutornya langsung kepala
sanakan untuk keprofesionalan guru itu sekolah itu sendiri. Kepala sekolah mem-
sendiri. Selain itu waktu pelaksanaan prog- berikan pelatihan bagaimana mengguna-
ram pengembanagam kompetensi guru, kan metode yang baik dan benar, dengan
dilakukan pada jam bebas pembelajaran, mengajar guru-guru di depan kelas. Selain
hal ini dilaksanakan di akhir semester se- kepala sekolah juga memberikan pelatihan
hingga ada beberapa hari yang tidak meng- perangkat pembelajaran yang terbaru sesu-
ganggu jam belajar siswa. Serta guru harus ai dengan anjuran satuan pendidikan. Se-
rajin dan giat belajar untuk mengejar keter- hingga diharapkan dalam menjalankan
tinggalan dalam mengikuti program pe- tugasnya sebagai pendidik, guru menerap-
ngembangan kompetensi guru karena usia kan fungsi dan tugasnya dengan profesio-
yang sudah tidak muda lagi. nal. Usman (2013, p.227) menyatakan bah-
wa peran kepala sekolah sebagai pendidik
Peran Kepala Sekolah dalam Pengembang- dalam pengembangan kompetensi profe-
an Kompetensi Profesional Guru sional guru yaitu: “merencanakan, melaksa-
Peran sebagai Educator nakan, menilai hasil pembelajaran, mem-
bimbing dan melatih, meneliti, dan meng-
Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem abdi kepada masyarakat khususnya bagi
menunjukan bahwa peran kepala sekolah dosen.”
sebagai educator dalam pengembangan
kompetensi profesional guru yaitu: (1) Peran sebagai Manager
memberikan model/contoh pembuatan Peran kepala sekolah sebagai manager
perangkat pembelajaran kepada guru; (2) dalam pengembangan kompetensi profe-
memberikan contoh penggunaan metode sional guru yaitu: kepala sekolah mem-
pembelajaran kepada guru; (3) dalam pem- berdayakan guru dengan memberi tugas
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 4, No 2, September 2016
158 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

sesuai dengan tugasnya masing-masing; Pendapatan Belanja Negara yaitu bantuan


kepala sekolah memenuhi kebutuhan guru oprasional sekolah (BOS) dan masyarakat.
dengan memberi fasilitas dalam pengem- Peran kepala sekolah sebagai admi-
bangan kompetensi profesional guru; kepa- nistrator yang dikemukakan Karwati &
la sekolah memanfaatkan informasi dan Priansa (2013, p.115) yaitu: kepala sekolah
teknologi dalam mengembangkan kompe- harus memiliki kemampuan untuk menge-
tensi profesional guru. lola kurikulum, mengelola adminitrasi pe-
Kepala sekolah SMPN 4 Pakem telah serta didik, mengelola administrasi perso-
melaksanakan tugasnya sebagai manajer nalia, mengelola adminitrasi sarana dan
dalam mengembangkan kompetensi profe- prasarana, mengelola kearsipan dan me-
sional guru dengan memberdayakan guru ngelola keuangan. Dalam menjalankan pe-
untuk menjalankan program pengembang- rannya sebagai administrator kepala seko-
an dengan memberikan tugas sesuai de- lah dibantu guru dan karyawan mengelola
ngan tugasnya masing-masing. Hal ini un- administrasi sekolah dengan baik dan
tuk mewujudkan tercapainya tujuan seko- tertib, dimulai dari administrasi kesiswaan,
lah dengan efektif dan efisien khususnya kurikulum, sarana dan prasarana, keuang-
program pengembangan kompetensi guru. an, dan ketenagaan. Hal ini dilakukan
Asmani (2012, p.37) peran kepala se- untuk memenuhi standar yang ditetapkan
kolah sebagai manager yaitu: “mengelola oleh satuan pendidikan dan memudahkan
tenaga pendidik, salah satu tugas yang ha- kepala sekolah dalam mengontrol satu
rus dijalankan kepala sekolah adalah persatu kondisi sekolah yang dipimpinnya.
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan Akan tetapi secara garis besar kepala seko-
pengembangan profesi para guru”. Dalam lah mengelola administrasi sekolah yang
menyusun program sekolah khusunya pe- tersusun dalam RKS dan RKT yang meru-
ngembangan kompetensi profesional guru, pakan induk dari pengembangan sekolah.
kepala sekolah sebagai manajer selalu
memperhatihan kebutuhan guru terutama Peran sebagai Supevisor
dalam kompetensi profesional. Kebutuhan Peran kepala sekolah sebagai super-
dalam pengembangan kompetensi profe- visor dalam pengembangan kompetensi
sional seperti, workshop pengembangan profesional guru yaitu: membuat peren-
pembelajaran berbasis IT, pengembangan canaan supervisi; supervisi dibantu dengan
metode, pengembangan bahasa dan materi. 5 orang guru untuk Supervisi Akademik
Hal ini diharapkan kemampuan guru (SUPAK) yang disebut Asesor; Supervisi
dapat berkembang dan menjadikan guru dilakukan secara langsung maupun tidak
sebagai guru yang profesional. langsung; supervisi dilakukan pada saat
briefing maupun dengan menggunakan
Peran sebagai Administrator
form penilaian guru mengajar; hasil temuan
Kepala sekolah sebagai administrator supervisi dibahas/ditindak lanjuti secara
memiliki hubungan yang sangat erat de- langsung.
ngan berbagai aktifitas pengelolaan admi- Sergiovanni (1991, p.119) mengatakan
nistrasi yang bersifat pencatatan, penyu- bahwa “Supervision is a process designed to
sunan dan pendokumentasian seluruh help teacher and supervisor team more about
program sekolah khsusnya dalam mengem- their practice; to better able to use their
bangkan kompetensi guru. knowledge any skills to better serve parents and
Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem schools; and to make the school a more effective
menunjukkan peran kepala sekolah sebagai learning community.” Kutipan tersebut me-
administrator dalam pengembangan kom- miliki arti bahwa supervisi merupakan
petensi profesional guru yaitu: mengelola suatu proses yang dirancang secara khusus
administrasi pengembangan kompetensi untuk membentuk para guru dan super-
profesional guru; mengelola administrasi visor dalam memperlajari tugas sehari-hari
keuangan, yang bersumber dari Anggaran di sekolah agar dapat menggunakan pe-

Volume 4, No 2, September 2016


Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan ... − 159
Agus Tri Susanto, Muhyadi

ngetahuan dan kemampuannya untuk Peran Sosial Kepala Sekolah


memberikan pelayanan yang lebih baik Kepala sekolah sebagai pemimpin
pada orang tua, peserta didik, dan sekolah, harus memiliki jiwa sosial yang tinggi un-
serta berupaya menjadikan sekolah sebagai
tuk menjalin kerja sama yang baik dengan
lingkungan belajar yang lebih efektif.
mitra-mitra yang mendukung kemajuan
Kepala sekolah membuat perancanan
sekolah. Hal tersebut dilakukan demi me-
supervisi untuk guru, sehingga kepala se-
wujudkan sekolah yang bermutu baik dari
kolah mengetahui kompetensi profesional
segi prestasi siswa maupun profesionalis-
yang dimiliki guru untuk dikembangkan.
me guru dalam mengajar. Oleh karena itu
Supervisi tersebut berjalan secara periodik
kepala sekolah harus memiliki peran sosial
dan terjadwal, hal ini untuk memudahkan yang tinggi guna menjalin hubungan yang
kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-
baik terhadap semua pihak, untuk kemaju-
nya sebagai supervisor. Hal tersebut sesuai an sekolah yang dipimpinnya.
dengan konsep yang dipaparkan oleh Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem
Usman (2013, p.278) bahwa dalam super-
peran sosial kepala sekolah dalam pengem-
visi yaitu: merencanakan supervisi, melak-
bangan kompetensi profesional guru yaitu:
sanakan supervisi, dan menindaklanjuti
kepala sekolah melakukan kerjasama de-
hasil supervisi untuk meningkatkan profe-
ngan lembaga lain; bentuk kerjasama yang
sionalisme guru.
dilakukan kepala sekolah pelatihan bahasa
Supervisi pengembangan kompetensi
(Indonesia dan Inggris) dengan balai baha-
profesional guru dilakukan oleh kepala se-
sa, pelatihan IT, pembuatan prangkat pem-
kolah dengan supervisi akademik. Super- belajaran dengan pengawas, dan kemitra-
visi yang dilakukan kepala sekolah dengan
an; kepala sekolah melibatkan guru dalam
secara langsung maupun tidak langsung.
kegiatan kemasyarakatan seperti pengha-
Karena keterbatasan waktu yang dimiliki pusan fandalisme.
kepala sekolah dan banyaknya guru yang Pelaksanaan program pengembangan
harus disupervisi sehingga kepala sekolah
kompetensi profesional guru di SMPN 4
tidak mampu mensupervisi semua guru,
Pakem tidak akan berjalan dengan baik
maka kepala sekolah dalam melakukan
tanpa didukung seluruh personil yang ter-
supervisi dibantu oleh 5 orang guru untuk
libat dalam program pengembangan yang
Supervisi Akademik (SUPAK) yang dise-
dilakukan kepala sekolah, termasuk keter-
but Asesor. Sehingga supervisi berjalan
libatan pihak-pihak yang terkait. Kerja
secara efektif dan efisien. Tujuannya dari
sama yang dilakukan oleh kepala sekolah
supervisi ini untuk mengetahui sejauh harus bersifat menguntungkan bagi orga-
mana guru menerapkan dan menyajikan nisasi yang dipimpin, khususnya dalam
program mengajar yang telah disiapkan
hal pengembangan kompetensi profesional
dalam pembelajaran di kelas, hasil dari guru. Usman (2013, p.278) peran sosial
supervisi nantinya akan dilaporkan kepada
kepala sekolah yaitu; bekerja sama dengan
kepala sekolah.
pihak lain untuk kepentingan sekolah/
Menurut Mulyasa (2013, p.249) bah-
madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan
wa supervisi akademik adalah bantuan
sosial kemasyarakatan, dan memiliki
profesional kepada guru, melalui siklus
kepekaan (empati) sosial terhadap orang
perencanaan yang sistematis, pengamatan
dan atau kelompok orang.
yang cermat, dan umpan balik yang objek-
tif dan segera. Hal ini berarti bahwa kepala Peran sebagai Leader
sekolah membantu guru untuk mengem-
Kepemimpinan merupakan salah sa-
bangkan dan meningkatkan kemampuan
tu faktor yang sangat penting dalam suatu
mengelola pembelajaran, untuk mencapai
organisasi karena sebagian besar keber-
tujuan pembelajaran.
hasilan dan kegagalan suatu organisasi di-
tentukan oleh kepemimpinan dalam orga-

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 4, No 2, September 2016
160 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

nisasi tersebut. Keberhasilan seseorang pe- Dalam melaksanakan perannya seba-


mimpin dalam mengefektifkan organisasi gai pemimpin seorang kepala sekolah seha-
sangat tergantung pada prilakunya. rusnya melaksanakan pendekatan gaya ke-
Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem pemimpinan kepada anggotanya. Asmani
menunjukan bahwa peran kepala sekolah (2012, p.39) menyatakan bahwa: peran
sebagai leader dalam pengembangan kom- kepala sekolah sebagi leader harus memilih
petensi profesional guru yaitu: sosok pe- gaya kepemimpinan yang dapat menum-
mimpin yang disiplin dan bertanggung ja- buhkembangkan kreativitas sekaligus men-
wab; membina guru agar memiliki kepri- dorong peningkatan kompetensi guru. Jadi
badian yang kuat (jujur, disiplin dan tang- dalam mengembangkan kompetensi profe-
gung jawab); memberikan keteladanan sional guru, kepala sekolah harus meng-
kepada guru-guru yaitu disiplin, tanggung gunakan gaya kepemimpinan yang tepat.
jawab, jujur, selalu belajar, tidak mudah Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem,
menyerah, dan membuka wawasan seluas- peran kepala sekolah sebagai pemimpin
luasnya; menegakkan peraturan dan tata dalam mengembangkan kompetensi profe-
tertip yang ada disekolah dengan tegas; sional guru menunjukkan bahwa hasil pe-
transparan dalam melaksanakan tugas dan nelitian tersebut mengarah pada ciri kepe-
fungsinya sebagai kepala sekolah; mem- mimpinan tansformasional. Hal tersebut
berikan wewenang kepada guru, dengan ditunjukkan dengan ciri bahwa kepala se-
membagi tugas kemasing-masing guru; kolah SMPN 4 Pakem memiliki kepribadi-
mebantu guru saat menghadapi kesulitan; an yang kuat (jujur, disiplin, tegas, trans-
kritik, saran, masukan selalu diterima dan paran dan bertanggung jawab), memberi-
didengar oleh kepala sekolah dan langsung kan dorongan berupa motivasi untuk
ditindak lanjuti; memberikan perhatian selalu mengembangkan kompetensi yang
dan kebutuhan kepada guru-guru; mem- dimiliki, mendorong dan menggali ide-ide
berikan reward kepada guru berupa apre- baru untuk pembelajaran yang dilakukan
siasi; memberikan dorongan kepada guru- guru, dan memberikan perhatian serta ke-
guru berupa motivasi dan memfasilitasi; butuhan guru dalam mengembangkan kom-
mendorong guru untuk menggunakan petensi yang dimiliknya. Bass & Avolio
pendekatan baru dalam melakukan tugas- (Usman, 2013, p.384) yang menjelaskan
nya; dalam pengambilan keputusan serta ciri-ciri kepemimpinan transformasional
kebijakan, kepala sekolah mengakomodir bahwa ada empat dimensi dalan kadar ke-
dengan guru, lalu didiskusikan dengan de- pemimpinan seorang dengan konsep 4i
wan guru dan selalu merujuk pada aturan. yaitu: idealized influence; inspirational moti-
Kehidupan sekolah akan selalu ber- vation; intellectual simulation; individualized
ubah sejalan dengan dinamikan pemba- consideration. Sehingga dapat disimpulkan
ngunan, kepala sekolah sebagai pemimpin bahwa dalam mengembangkan kompeten-
pendidikan harus berupaya mengembang- si profesional guru, peran kepala sekolah
kan pengetahuan dan ketrampilanya da- sebagai pemimpin menerapkan gaya kepe-
lam mengelola perubahan yang terjadi di mimpinan transfomasional untuk member-
sekolah dengan menggali ide-ide baru dayakan guru di sekolah.
untuk memajukan sekolah yang dipimpin-
nya. Kepala sekolah juga harus memahami Peran sebagai Entrepeneur
permasalahan yang dihadapi guru, dan Hasil penelitian di SMPN 4 Pakem
mencarikan solusi yang dihadapi guru menujukkan peran kepala sekolah sebagai
tersebut. Serta memberikan kebutuhan entrepreneur dalam pengembangan kompe-
terhadap apa yang diperlukan guru dalam tensi profesional guru yaitu: melakukan
mengembangkan kompetensinya. Hal ter- inovasi terhadap sekolah, terutama untuk
sebut teah dilakukan oleh kepala sekolah guru dalam hal mengajar; inovasi yang
SMPN 4 Pakem, dalam perannya sebagai dilakukan untuk guru dengan mengem-
pemimpin. bangkan kemampuan guru dalam meng-

Volume 4, No 2, September 2016


Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan ... − 161
Agus Tri Susanto, Muhyadi

gunakan Information And Communication untuk melakukan pembelajaran dengan


Technology (ICT)/TIK untuk pembelajaran, cara; kepala sekolah konsisten dalam sega-
dan mengembangkan sistem penilaian la hal, selalu mendorong, mengingatkan
online; memotivasi guru untuk selalu meng- dan mengajak guru dan murid untuk se-
ikuti kegiatan pengembangan kompetensi, lalu menjaga iklim sekolah agar kondusif.
memberikan semangat kerja kepada guru Hal tersebut tentunya harus mendapat du-
dan jangan menunda-nunda pekerjaan. kungan dari semua warga sekolah. Karena
Kepala sekolah melakukan inovasi apabila tidak ada dukungan dari semua
terhadap sekolah, terutama dalam pem- warga sekolah maka budaya dan iklim
belajaran. Oleh karena itu kepala sekolah sekolah yang kondusif sulit untuk dijaga.
melakukan inovasi dalam mengembang- Selain itu kepala sekolah selalu menjaga
kan kompetensi profesional guru, dengan keharmonisan semua warga sekolah, ter-
melakukan pelatihan/workshop tentang utama guru-guru dan siswa. Hal ini dila-
pembelajaran yang terkini, salah satunya kukan untuk menjaga agar suasana sekolah
dengan workshop pembelajaran secara tetap harmonis, aman dan nyaman.
online atau berbasis ICT. Diharapkan guru (Asmani, 2012, p.40). mengatakan dalam
mampu menguasai teknologi, sehingga budaya dan iklim kerja kondusif akan
tidak tertinggal dengan kemajuan jaman. memungkinkan seluruh warga sekolah
Menurut Pollock (2008, p.5) inovasi adalah lebih termotivasi untuk menciptakan kiner-
mengadopso ide, praktek, atau objek yang ja yang unggul serta upaya peningkatan
dianggap sebagai sesuatu yang baru. Jadi kompetensi secara terus menerus.
kepala sekolah SMPN 4 Pakem membuat
gagasan yang baru dalam untuk sekolah Simpulan dan Saran
kususnya dalam pengembangan kompe-
tensi profesional, untuk menjawab masalah Simpulan
yang dihadapi guru yaitu kemajuan Proses perencanaan program pegem-
teknologi. bangan kompetensi profesional guru oleh
kepala sekolah dilakukan melalui pemben-
Peran sebagai Climator
tukan team. Team yang dibentuk bertugas
Hasil penilitian di SMPN 4 Pakem untuk menyusun program pengembangan
bahwa peran kepala sekolah sebagai climator kompetensi profesional guru dan diverifi-
dalam pengembangan kompetensi profe- kasi seluruh warga sekolah.
sional guru yaitu: menciptakan bu-daya Jenis program pengembangan kom-
dan iklim sekolah yang kondusif; budaya petensi profesional guru yaitu: mengem-
dalam mengembangkan kompetensi guru, bangkan guru dalam penguasaan TIK,
yaitu budaya pemenuhan kompetensi penggunaan Bahasa (Inggris dan Indo-
dengan kompetetisi; budaya nonakademik nesia), menerapkan metode pembelajaran
yaitu 5S (senyum, sapa, salam, sopan, san- dan penguasaan materi. Kegiatan dilak-
tun), disiplin (tepat waktu); budaya akade- sanakan dengan mengadakan workshop
mik yaitu tidak ada jam kosong, ada guru penggunaan pembelajaran berbasis Web
pengganti atau jam pelajaran diisi oleh secara online dengan nama GESCHOOL.
guru yang lain, jadwal pelajaran sering Pelaksanaan program minimal diadakan
berganti-ganti; kepala sekolah menjaga satu kali dalam satu semester, di sekolah
iklim sekolah kondusif dengan cara konsis- (In-House Training).
ten, selalu mendorong, mengingatkan dan Evaluasi program pengembangan
mengajak guru dan murid untuk selalu kompetensi profesional guru yang dilaku-
menjaga iklim sekolah agar kondusif; hu- kan kepala sekolah dengan membuat form
bungan sesama guru dan kepala sekolah penilaian guru terhadap proses pembel-
harmonis tidak mengalami kesenjangan. ajaran di kelas, membentuk team monitoring
Kepala sekolah selalu mejaga iklim dan evaluasi. Faktor yang menghambat
sekolah selalu kondusif sehingga nyaman antara lain: waktu dan usia guru. Usaha
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 4, No 2, September 2016
162 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

untuk mengatasi hambatan antara lain: ngembangan kompetensi yang diadakan


kepala sekolah bertindak tegas dan disip- oleh sekolah maupun di luar sekolah, (3)
lin; mendahulukan kegiatan yang terbaik Untuk peneliti selanjutnya agar memper-
dan mendesak; membagi waktu dengan luas ruang lingkup penelitiannya dan
baik, usia guru yang tua dengan melaku- sampel responden juga lebih banyak lagi,
kan pendampingan, giat dan rajin belajar. sehingga hasil penelitiannya lebih akurat.
Peran kepala sekolah dalam pengem-
bangan kompetensi profesional Guru. Daftar Pustaka
Peran educator yaitu: memberikan model/
Asmani, J.M. (2012). Tips menjadi kepala
contoh pembuatan perangkat pembelajaran
sekolah profesional. Yogyakarta: DIVA
dan penggunaan metode pembelajaran
Press
kepada guru-guru. Peran manager yaitu:
memberdayakan guru, memenuhi kebutuh- Boddy, D. (2008). Management: An intro-
an guru, memanfaatkan sistem informasi duction. Harlow: Person education
dan teknologi. Peran administrator yaitu: limited.
dibantu guru mengelola administrasi seko- Bush, T., Bell, L., & Middlewood, D. (2010).
lah yang tersusun dalam RKS dan RKT, The principles of educational leadership
mengelola administrasi keuangan. Peran & management. London: SAGE Pub-
supevisor yaitu: melakukan supervisi yang lications.
dibantu dengan 5 orang guru untuk Super-
visi Akademik (SUPAK) yang disebut Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pen-
Asesor, supervisi dilakukan menggunakan didikan Nasional Republik Indonesia
form penilaian guru. Peran sosial yaitu: Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
melakukan kerjasama dengan lembaga lain Standar Kualifikasi Akademik dan
dalam bentuk pelatihan pelatihan bahasa Kompetensi Guru
(Indonesia dan Inggris) dengan balai baha- Hasibuan, M.S.P. (2006). Manajemen sumber
sa, pelatihan IT dengan lembaga kursus IT daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
dan pembuatan prangkat pembelajaran de-
Hoy, W.K., & Miskel, C.G. (2008). Educa-
ngan pengawas. Peran leader yaitu me-
tional administration: Theory, research,
nerapkan gaya kepemimpinan Transforma-
and practice. New York: McGrew-
sional. Peran sebagai entrepreneur yaitu;
Hill.
melakukan inovasi untuk mengembangkan
kemampuan guru dalam menggunakan Karwati, E., & Priansa, D.J. (2013). Kinerja
Information And Communication Technology dan profesionalisme kepala sekolah.
(ICT) untuk pembelajaran serta memotivasi Bandung: Alfabeta.
guru. Peran climator yaitu; menciptakan
Korth, B. B., Erickson, L., & Hall, K.M.
iklim sekolah yang kondusif dengan cara
(2009). Defining teacher educator
kepala sekolah selalu mendorong, meng-
through the eyes of classroom
ingatkan dan mengajak guru serta siswa
teachers. The Professional Educator,
untuk selalu menjaga iklim sekolah agar
33 (1), 1-20
kondusif, serta mengembangkan budaya
akademik dan non akademik agar tercipta Moenir, A.S. (1987). Pendekatan manusiawi
ikim yang kondusif. dan organisasi terhadap pembinaan
kepegawaian. Jakarta: PT. Gunung
Saran Agung.
Adapun saran yang dapat dikemuka- Miles, M.B., & Huberman, A.M. (1994). An
kan antara lain: (1) Kepala sekolah perlu expanded sourecebook qualitative data
memperbanyak jadwal pelatihan dan me- analisysis. Thousand Oaks: SAGE
menuhi kebutuhan yang diperlukan untuk Publications.
pengembangan kompetensi guru, (2) Guru
perlu aktif dalam mengikuti kegiatan pe-

Volume 4, No 2, September 2016


Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan ... − 163
Agus Tri Susanto, Muhyadi

Mulyasa, E. (2009). Manajemen berbasis seko- lam meningkatkan mutu pendidik-


lah: Konsep, strategi, dan implementasi. an di smp 1 cilawu garut. Jurnal
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Akuntabilitas Manajemen Pendidikan,
3(1), 124-133.
Mulyasa, E. (2013). Manajemen & kepemim-
pinan kepala sekolah. Bandung: PT Sergiovanni, J. T. (1991). The principalship. A
Remaja Rosdakarya. reflective practice perspective. London:
Allyn and Bacon
Neo, R.A. (2005). Employee training and
development. New York: McGrew- Sharma, M. K., & Jain, S. (2013). Leadership
Hill. management: Principles, models
and theories. Journal of Management
Pollock, K. (2008). The four pillars of
and Business Studies, 3 (3), 309-318.
innovation: An elementary school
perspective. The Public Sector Smith, S. C., & Piele, P. K (2006). School
Innovation Journal, 13 (2), 2-20. leadership. California: Corwin press
A SAGE publishing company.
Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang
RI Nomor 14, Tahun 2005 tentang Usman, H. (2013). Manajemen: Teori, praktik,
Guru dan dosen. dan riset pendidikan. Jakarta: PT
Rosyadi, Y., & Pardjono, P. (2015). Peran Bumi Aksara.
kepala sekolah sebagai manajer da-

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 4, No 2, September 2016

Anda mungkin juga menyukai