PEMBAHASAN
Mesin cuci beras ini dibuat untuk membersihkan beras sebelum dimasak
jasa makanan untuk pesta, instansi dan konsumsi karyawan pabrik. Dalam dunia
industri katering atau penyedia jasa makanan untuk pesta, instansi dan konsumsi
pencucian beras akan memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan
mesin.
Penampung beras ini memiliki ukuran diameter 350 mm, tinggi 380 mm
dengan tebal 2 mm. Penampung beras ini juga memiliki keran saluran pembuangan
Diketahui d = diameter 350 mm, t = tinggi 380 mm, r = jari jari 175 mm dan π =
3,14 mm
Diketahui :
d = 350 mm
t = 380 mm
r = 175 mm
π = 3,14 mm
Untuk mengetahui volume total pada ruang tabung, perlu mencari tahu berapa
volume berasnya dulu sehingga kita mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan
oleh tabung untuk menampung beras.
1
π = phi 3,14 atau 22/7 , r2 = jari jari lingkaran 175 x 175, t = tinggi 380 mm
V = π x r2 x t
1
V=2xπxrxrxt
1
V = 2 x 3,14 x 175 x 175 x 380
V = 1 x 3,14 x 175 x 175 x 190
V = 96.162 x 190
V = 18.270.780 mm3
V = 18,271 Liter
Beras
Untuk mengetahui volume total pada ruang tabung, perlu mencari tahu berapa
volume beras dan air sehingga kita mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan
oleh tabung untuk menampung beras dan air.
π = phi 3,14 atau 22/7 , r2 = jari jari lingkaran 175 x 175, t = tinggi 380 mm
V = π x r2 x t
1
V=4xπxrxrxt
1
V = 4 x 3,14 x 175 x 175 x 380
2
V = 1 x 3,14 x 175 x 175 x 95
V = 96.162 x 95
V = 9.135.473 mm3
V = 9,135 Liter
Air
Beras
Setelah mengetahui volume beras dan air pada tabung, perlu mencari tahu berapa
volume ruang hampa sehingga kita mengetahui berapa volume ruang hampa pada
tabung penampung beras.
π = phi 3,14 atau 22/7 , r2 = jari jari lingkaran 175 x 175, t = tinggi 380 mm
V = π x r2 x t
1
V=4xπxrxrxt
1
V = 4 x 3,14 x 175 x 175 x 380
V = 1 x 3,14 x 175 x 175 x 95
V = 96.162 x 95
V = 9.135.473 mm3
V = 9,135 Liter
3
Ruang Hampa
Air
Beras
V = π x r2 x t
V=πxrxrxt
V = 3,14 x 175 x 175 x 380
V = 96.162 x 380
V = 36.541.560 mm3
V = 36,542 Liter
1
𝐼= 𝑚(𝑅 2 + 𝑟 2 )
2
1
𝑘 2 = (𝑅 2 + 𝑟 2 )
2
4
Jari-Jari luar: 177 mm = 0,177 m
Jari-Jari dalam: 175 mm = 0,175 m
Massa tabung: 2,8 kg
1
Momen inersia tabung: 𝑘 2 = 2 (0,1772 + 0,1752 ) = 0,030977 𝑚2
1
𝐼 = 2 𝑚(𝑅 2 + 𝑟 2 ) = 𝑚𝑘 2 = 2,8 × 0,030977 = 0,0867 𝑘𝑔. 𝑚2
Gaya merupakan salah satu bagian dari materi dalam ilmu fisika dasar. Satuan
simbol yang akan digunakan di dalam rumus gaya sudah ditentukan oleh hukum
fisika. Di dalam ilmu fisika, gaya adalah tarikan atau dorongan. Mesin pencuci
beras ini dirancang dengan massa beras sebesar 10 kg, massa air 5 Kg, massa
pengaduk sebesar 1 kg dan gaya gravitasi 9,8 kgf1
F = m.𝝰
Gaya = massa beras + massa air + massa pengaduk x gaya gravitasi
F = 10 kg + 5 kg +1 kg x 9,8 kg/f
= 104 kgf
Mesin pencuci beras ini juga memiliki penampung beras dengan dimensi diameter
300 mm, tinggi 380 mm, tebal 2 mm dan memiliki pemutar blade sebagai pengaduk
beras tersebut, disini penulis akan mencari torsi pemutar blade nya
𝒅
(F : Gaya), ( 𝟐 : diameter : 2)
T= 104 x 150
T= 15.600 kgf.mm
1
Sularso dan Suga kiyokatsu “Dasar dan Pemilihan Elemen Mesin” , Jakarta
,Pradya Paramita.1985
5
3.4.14 Diameter Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hamper
semua mesin meneruskan tenaga bersama sama dengan putaran. Peranan utama
dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Poros untuk mesin umum biasanya
dibuat dari baja batang yang ditarik dingin yang difinis, baja karbon konstruksi
mesin (disebut bahan S-C) yang dihasilkaningot yang di “kill” ( baja yang
dideoksikan dengan ferrosiikon dan dicor; kadar karbon terjamin ) (JIS G3123)
Dimana 𝑡𝑎 = tegangan geser, 𝜕𝐵 = kekuatan Tarik, 𝑆𝑓1 = faktor keamanan diambil
sebesar 1/0,18 = 5,6, 𝑆𝑓2 = Pengaruh Kekasaran permukaan 1,3 – 3,0.
𝑡𝑎 = 𝜕𝐵 /(𝑆𝑓1 x 𝑆𝑓2 )
𝑡𝑎 = 58/(5,6 x 1,3)
𝑡𝑎 = 58 / 7,28
𝑡𝑎 = 7,96 mm
Rumus untuk menghitung diameter poros ds (mm), lakukan koreksi pada S𝑓 2 yang
ditaksir sebelumnya untuk konsentrasi tegangan dengan mengambil 𝑡𝑎 S𝑓2 (𝝰 atau
ß) sebagai tegangan yang diizinkan yang dikoreksi. Bandingkan harga ini dengan t.
Cb Kt dari tegangan geser t yang dihitung atas dasar poros tanpa alur pasak, factor
lenturan Cb, dan factor koreksi tumbuhan Kt, dan tentukan masing masing harganya
jika hasil yang terdahulu lebih besar, serta lakukan penyesuaian lebih kecil.2
5,1 1/3
𝑑𝑠 = [ 𝑡 𝐾𝑡 𝐶𝑏 𝑇]
𝑎
1/3
5,1
𝑑𝑠 = [ 1,2 𝑥 1.2 𝑥 14.850]
5,6
𝑑𝑠 = [0,91 𝑥 20.384]1/3
1
𝑑𝑠 = ∶ 18.343
3
𝑑𝑠 = 26,3
𝑑𝑠 = 28 mm
2
Sularso dan Suga kiyokatsu “Dasar dan Pemilihan Elemen Mesin” , Jakarta
,Pradya Paramita.1985
6
3.4.15 Momen Inersia pada Poros berputar
1
𝐼= 𝑚𝑟 2
2
1
𝑘2 = 𝑟2
2
Diameter poros: 28 𝑚𝑚
Jari-jari poros: 14 𝑚𝑚 = 14 × 10−3 𝑚
Massa poros: 1 kg
1
Momen Inersia poros: 𝑘 2 = 2 (14 × 10−3 )2 = 9,8 × 10−5 𝑚2
1
𝐼 = 2 𝑚𝑟 2 = 𝑚𝑘 2 = 1 × 9,8 × 10−5 = 9,8 × 10−5 𝑘𝑔. 𝑚2
T = 15.600 Kg F
i = 30 mm
G = 8,3 x 103
ds4 = 28 4
𝑇𝑙
Ø = 584 𝐺 ds4
15.600 x 30
Ø = 584 8,3 x 103 284
468.000
Ø = 584 8.300 . 614.656
468.000
Ø = 584 5.101.644.800
Ø = 584 x 0,00009
Ø = 0,05 o
7
3.4.17 Perancanaan daya mesin
Pertama kali ambil suatu kasus dimana P (kW) harus ditransmisikan dan putaran
poros ղ1 (rpm) diberikan. Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan terhadap P
tersebut. Jika p adalah daya rata rata yang diperlukan maka harus dibagi dengan
efisiensi mekanis ղ dari system transmisi untuk mendapatkan daya gerak mula yang
diperlukan. Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka
berbagai macam factor keamanan biasanya dapat diambil dalam perencanaan,
sehinggga koreksi pertama dapat diambil dari kecil.
(T/1000) (2 π n1/60)3
Pd =
102
(15,6 x 6,28)
Pd =
102
97,968
Pd =
102
Pd = 0,960 kW
3
Sularso dan Suga kiyokatsu “Dasar dan Pemilihan Elemen Mesin” , Jakarta
,Pradya Paramita.1985
8
Sabuk V direncanakan untuk 10 m/s – 20 m/s dan maximum sebesar 25 m/s, dan
daya yang ditransmisikan kurang lebih sampai 500 kW.4
4
Sularso dan Suga kiyokatsu “Dasar dan Pemilihan Elemen Mesin” , Jakarta
,Pradya Paramita.1985
9
50 50
Po = 3,14+ (3,42 -3,14) ( )+ 0,41 + (0,47 0,41) ( ) = 3,64 (kW)
200 200
(242−145)2
14. L = 2 x 300 + 1,57 (242 + 145) + = 1215 (mm)
4 𝑥 300
15. Nomor nominal sabuk-V: No. 48 L = 1219 (mm)
16. b = 2 x 1219 – 3,14 (242 + 145) = 1223 (mm)
√1223 2 −8(242−145) 2
1223+
C== = 302 (mm)
8
57 (242 −145)
17. Ø =180° = 162 𝑘𝜃 = 0,96
300
5,18
18. N = = 1,48 → 2 buah
3,64 𝑋 0,96
10
5,18
11. N = 2,31 x 0,97 = 2,3 » 3 𝑏𝑢𝑎ℎ
F = 20kgf F F
800
F
ð𝑡 = 𝐴
40 𝐾𝑔𝑓
=
20.000
= 0,002 Kg/mm2
memenuhi standar dengan hasil aman 0,002 Kg/mm2 dari 40kg/mm2
F = 20kgf F F
400
11
𝑚𝑥𝑐
ðt =
𝐼
1
C =
2
1
= 𝑥5
2
= 2,5 mm
1
I = 12 𝑥 𝑏 𝑥 h3
1
= 12 𝑥 50 𝑥 53
= 13.020 mm
M =Fxm
= 40 x 400 mm
= 16.000 Kgf
= 0,002 + 307
= 3,07 Kg/mm2
Dengan hasil 3,07 Kg/mm2 tidak lebih dari 40 Kg/mm2 memenuhi standar.
12
1.8.2 Sketsa Recycle Air Cucian
5
Ori
Tank air
Tabung
Pencuci
2
1 Filter
Recycle
Tank air
4
Drain
3
Motor
Pump
Cara kerja :
1. Air dari tabung pencuci beras setelah melakukan pencucian bilasan akhir dialirkan ke
tabung filter.
2. Setelah diproses filter maka masuk kedalam recycle tank untuk ditampung
3. Air recycle akan dipakai untuk bilasan pertama dipompa/secara gravity dialirkan ke
tabung pencuci kembali
4. Air bilasan ke 1 akan dibuang
5. Air masuk untuk bilasan ke 2, dan setelah itu air bilasan kembali ke filter (no.1)
13
BAB II
3.4.11 Kesimpulan
1. Kapasitas beras 1 – 10 kg
10 kg = 12 ℓ Air
𝓉 = 380 mm
𝓉 = 300 mm
14
3.4.12 Daftar Pustaka
Sularso dan Suga kiyokatsu “Dasar dan Pemilihan Elemen Mesin” , Jakarta
,Pradya Paramita.1985
Juhana, O., & Suratman, M. (2000). Menggambar Teknik Mesin dengan Standar
ISO. Bandung: Pustaka Grafika.
POROS dengan BEBAN PUNTIR + PASAK staff.unila.ac.id > suudi74 > files >
2012/09
Pengaduk jangkar
https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/23/teknik-pencampuran-
bahan-padat-cair-berbasis-pengadukan/
Anatomi beras
http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/05/pengertian-
beras.html#
15