Anda di halaman 1dari 13

1.

Kisah Sukses William Tanuwijaya (Tokopedia)

William Tanuwijaya adalah salah satu pengusaha sukses Indonesia sekaligus pendiri salah satu situs jual
beli online terbesar di Asia yaitu Tokopedia. Kesuksesan William tentu tidak terlepas dari usaha dan
kerja kerasnya. Pasca lulus SMA, ia merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan tinggi, mengikuti
keinginan Ayah dan pamannya. Ia mengambil jurusan Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara
(Binus). Sayangnya, pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit. Alhasil, mau tak mau
William harus mencari pekerjaan sampingan agar tetap bisa berkuliah dan bertahan hidup di Jakarta.
Bermula dari situasi mendesak dan tidak terduga itulah lantas memunculkan kecintaan William pada
dunia internet, untuk pertama kali. Pekerjaan sampingannya sebagai seorang penjaga warnet ternyata
mengantarkan William meluncurkan Tokopedia pada 2009. Tentunya, setelah melalui berbagai
perjuangan yang tidak mudah. Memiliki misi pemerataan ekonomi melalui teknologi, Tokopedia saat ini
menjadi salah satu perusahan perintis (startup) berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
Tak hanya itu, Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan baik dari dalam negeri maupun
luar negeri. Keberhasilan Tokopedia mengantarkan William sebagai salah satu pengusaha muda sukses
Tanah Air. Setidaknya selama 9 tahun terakhir, William memperoleh berbagai penghargaan. Salah
satunya adalah Young Global Leaders pada tahun 2016, sebagai salah seorang pemimpin muda
berpengaruh di dunia.

2. Kisah Sukses Achmad Zaky (Bukalapak)

Situs belanja online Bukalapak tentu sudah tidak asing bagi kalian ya, guys. Atau kamu termasuk orang
yang sering transaksi jual-beli barang di platform ini? Achmad Zaky lahir pada 24 Agustus 1986 di kota
Sragen, Indonesia. Beliau adalah lulusan teknik informatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada
tahun 2004. Setelah lulus dari ITB, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama
Suitmedia. Zaky juga pernah sempat mencoba untuk membuka usaha kuliner mi ayam sewaktu kuliah
yang akhirnya bangkrut. Zaky menghabiskan seluruh uang hasil menang dari berbagai perlombaan.
"Waktu itu kami keracunan virus entrepreneurship, pas ngumpul sama teman-teman tiba-tiba kepikiran
dan pengen bikin warung mie. Uang saya dari lomba habis semua kesedot kesitu karena bangkrut. Takut
dan trauma rasanya waktu itu, tapi saya berpikir ini seperti sekolah, mahal sekali biayanya, saya yakin
ada pelajaran berharga," kenang Achmad Zaky. Bermodal pengalaman membangun sistem IT banyak
perusahaan besar, Zaky lantas terpikir untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak
orang. Dari sinilah, Bukalapak.com mulai dirintis pada tahun 2010. Bersama Fajrin Rasyid dan Nugroho
Herucahyono, Achmad Zaky mendirikan sebuah e-commerce bernama Bukalapak. Ia pun menjadi CEO
dari perusahaan tersebut. Ia bermimpi untuk mengubah hidup banyak orang dengan memajukan UMKM
lewat internet. Code base Bukalapak diselesaikan dalam waktu dua bulan.

Awalnya, Zaky mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak. Tetapi, respon yang
diberikan oleh mereka sangat kecil. Klien pertama yang ia dapat justru dari pedagang kecil. Ketika
ditanya mengapa mereka mau bergabung, alasannya adalah karena barang mereka di toko tidak laku.
Karena itu, mereka meminta bantuan Zaky untuk menjualnya di Bukalapak. Sejak itu, ia pun
memfokuskan diri mengajak para pelaku UMKM yang belum begitu berkembang. Pada tahun 2011,
sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak.

Pertumbuhan Bukalapak yang sangat pesat menarik minat banyak investor untuk menanamkan modal di
Bukalapak. Beberapa di antaranya adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga
Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group). Atas dedikasinya, Achmad Zaky menerima Tanda
Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada 21 Juli 2016 yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko
Widodo di Jambi. Achmad Zaky dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku
UKM melalui online marketplace dengan memanfaatkan teknologi internet. Pada akhir tahun 2019, CEO
Bukalapak Achmad Zaky mengumumkan bahwa dirinya telah mundur dari Bukalapak. Posisi Zaky sebagai
CEO Bukalapak kemudian digantikan oleh Rachmat Kaimuddin hingga saat ini. Keputusan ini diambil
berdasarkan hasil rapat bersama para pemegang saham dan dua co-founder lainnya, Fajrin Rasyid
(Presiden) dan Nugroho Herucahyono (CTO).

3. Kisah Sukses Ferry Unardi (Traveloka)

Kisah inspiratif berikutnya berangkat dari sosok pengusaha sukses Ferry Unardi. Pria kelahiran 16 Januari
1988 ini berhasil mendirikan Traveloka di usia 30 tahun. Ide membangun perusahaan rintisan ini
tercetus pertama kali ketika Ferry masih berada duduk di bangku kuliah. Berhubung ide startup yang
Ferry miliki sangat unik, tak heran kalau ada banyak sekali investor yang tertarik menanamkan
sahamnya. Sejak didirikan tahun 2012, Traveloka tetap menjadi situs pencari tiket pesawat terfavorit.
Traveloka mendapat pendanaan pertama kali dari East Ventures tahun 2012 dan Global Founders
Capital pada 2013.

4. Kisah Sukses Nadiem Makarim (Gojek)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim (Antaranews)

Siapa yang tak kenal dengan Nadiem Makarim? Salah satu pengusaha muda sukses Indonesia ini secara
resmi diangkat oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di
Kabinet Indonesia Maju.

Nama Nadiem Makariem dikenal luas ketika dirinya sukses mendirikan Gojek, sebuah perusahaan
transportasi dan penyedia jasa berbasis daring di Indonesia. Lulusan International Relations di Brown
University Amerika Serikat dan Harvard Business School ini memulai karier di sebuah perusahaan
konsultan McKinsey & Company. Kariernya kemudian berlanjut di Zalora Indonesia sebagai Managing
Editor, lalu menjabat Chief Innovation Officer di Kartuku. Berbekal pengalaman itulah, Nadiem Makarim
berinisiatif mendirikan PT Gojek Indonesia pada awal 2015. Ide itu tercetus pertama kali ketika Nadiem
melihat permasalahan utama para pengendara ojek konvensional, di mana mereka tidak punya tempat
mangkal menunggu penumpang. Berkat inovasi dari Gojek ini pula, banyak penumpang ojek yang bisa
nyaman berinteraksi dengan para pengendara ojek. Setelah resmi menjabat sebagai Mendikbud,
Nadiem Makarim menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Gojek pada 22
Oktober 2019.

5. Kisah Sukses Tirto Utomo (AQUA)

Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw dikenal sebagai pendiri AQUA, salah satu produk air mineral dalam
kemasan yang terkenal sampai hari ini. Pria kelahiran 8 Maret 1930 ini sempat menjadi wartawan di
Harian Sen Po. Namun, nasib buruk menimpanya tahun 1959. Ia diberhentikan sebagai pemimpin
redaksi Harian Sen Po. Akibatnya, Sumber keuangan keluarga menjadi tidak jelas. Namun, akibat
peristiwa itulah Tirto Utomo memiliki kemauan bulat untuk menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum
Universitas Indonesia. Setelah lulus, Tirto Utomo mengajukan surat lamaran kerja ke Permina
(Perusahaan Minyak Nasional) yang merupakan cikal bakal Pertamina. Ia diterima dan ditempatkan di
Pangkalan Brandan. Di sana, keperluan mandi masih menggunakan air sungai. Berkat ketekunannya,
Tirto Utomo akhirnya menanjak kariernya sehingga diberi kepercayaan sebagai ujung tombak
pemasaran minyak. Namun pada usia 48 tahun, Tirto Utomo memilih pensiun dini untuk menangani
beberapa perusahaan pribadinya yakni PT AQUA, PT. Baja Putih, dan restoran Oasis.

AQUA didirikan dengan modal bersama adik iparnya Slamet Utomo sebesar Rp 150 juta. Mereka
mendirikan pabrik di Bekasi tahun 1973 dengan nama "PT. Golden Mississippi" dan merek produksi
AQUA. Karyawan mula-mula berjumlah 38 orang. Mereka menggali sumur di pabrik pertama yang
dibangun di atas tanah seluas 7.110 meter persegi di Bekasi. Setelah bekerja keras lebih dari setahun,
produk pertama AQUA diluncurkan pada 1 Oktober 1974. Saat ini, keluarga Tirto Utomo bukan lagi
pemegang saham mayoritas karena sejak tahun 1996 perusahaan makanan asal Prancis Danone
menguasai saham mayoritas. Brand utama mereka, "AQUA" menjadi market leader di bisnis air minum
dalam kemasan.

Tirto Utomo meninggal dunia pada 16 Maret 1994 dan dimakamkan di pemakaman warga Tionghoa di
dekat Hotel Kresna, Wonosobo.

Pengusaha Luar Negeri

1. Jan Koum, pendiri aplikasi WhatsApp


Lahir dari keluarga berlatar belakang ekonomi rendah tidak memutuskan semangat belajar Jan Koum. Ia
adalah pendiri aplikasi chat WhatsApp yang lahir di desa kecil dekat Kiev di Ukraina. Ia pindah ke
California bersama ibunya dan mulai memiliki ketertarikan di bidang ilmu komputer saat itu. Berkat
talentanya, ia ditawari untuk kerja di Yahoo! sebagai insinyur infrastruktur pada tahun 1997 dan
memutuskan untuk berhenti kuliah. Setelah satu dekade bekerja, ia melihat peluang bisnis di ranah
aplikasi dan mulai mengembangkan WhatsApp pada tahun 2009 hingga akhir 2017 jumlah pengguna
aktifnya mencapai 1.5 triliun orang di seluruh dunia dan menjadikannya salah satu pengusaha paling
sukses di dunia.

2. Vicky Popat, pendiri toko online PlantOGram

Vicky mendapat inspirasi untuk membuat usaha PlantOGram saat ia masih bekerja sebagai seorang
guru. Keinginan tersebut berawal dari hobi Vicky dan suaminya menanam tanaman buah eksotis dan
melihat peluang bisnis untuk menjadikan tanaman ini sebagai inovasi kado unik yang ramah lingkungan.
Sebagai pasangan baru menikah dengan jam kerja sekitar 40-60 jam setiap minggunya, mereka hanya
memiliki sedikit waktu untuk dihabiskan bersama. Akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti bekerja
dan fokus mengembangkan PlantOGram. Setelah melalui berbagai rintangan dalam membangun usaha
ini, Vicky dan suaminya percaya bahwa untuk menjadi pengusaha yang sukses, mereka perlu mengikuti
passion dengan hati-hati dan tetap menghidupi diri dengan cukup.

2. Minat Berwirausaha

Menurut Santoso (1993) dalam Wulandari (2013), mendefinisikan minat wirausaha adalah gejala psikis
untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang
karena membawa manfaat bagi dirinya. Menurut Mustofa (2014), minat berwirausaha merupakan
pemusatan perhatian pada wirausaha karena adanya rasa suka dan disertai keinginan mempelajari,
mengetahui dan membuktikan lebih lanjut terhadap wirausaha.

Minat berwirausaha muncul karena adanya pengetahuan dan informasi mengenai kewirausahaan yang
kemudian dilanjutkan untuk berpartisipasi secara langsung dalam rangka mencari pengalaman dan
akhirnya timbul keinginan untuk memperhatikan pengalaman yang telah didapatkan tersebut. Serta
mempunyai perasaan senang dan mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan
resiko, untuk menjalankan bisnis atau usaha sendiri dengan memanfaatkan peluangpeluang bisnis yang
ada, dan menciptakan bisnis baru dengan pendekatan inovatif. Minat berwirausaha tidak dimiliki
dengan begitu saja, melainkan dapat dipupuk dan dikembangkan.
Komponen Minat Berwirausaha

Menurut Sumarwan (2003), dalam Wulandari (2013), pengukuran minat terhadap pekerjaan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan struktur pembentukan minat berperilaku yaitu:

Komponen Kognitif

Komponen kognitif adalah pengetahuan dan persepsi yang diperoleh melalui pengalaman dengan suatu
obyek, sikap dan informasi dari berbagai sumber (Schiffman dan Kanuk (1994), dikutip oleh Wulandari,
2013).

Komponen Afektif

Komponen afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap obyek. Perasaan dan sikap
seseorang merupakan evaluasi menyeluruh terhadap obyek sikap. Komponen afektif disini menunjukkan
penilaian langsung dan umum terhadap suatu obyek (Schiffman dan Kanuk (1994), dikutip oleh
Wulandari, 2013).

Komponen Konatif

Komponen konatif menunujukkan tindakan seseorang atau kecenderungan perilaku terhadap suatu
obyek (Engel, et.al. (1993), dikutip oleh Wulandari, 2013).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Minat berkaitan erat dengan perhatian, oleh karena itu minat merupakan suatu hal yang sangat
menentukan dalam setiap usaha. Minat tidak dibawa sejak lahir, namun minat tumbuh dan berkembang
sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya Wulandari (2013). Secara garis besar ada tiga faktor yang
mempengaruhi minat yaitu:
a. Faktor Fisik

Kondisi fisik individu sangat berperan dalam menentukan minat, misalnya saja individu memilih
berwirausaha, maka kondisi fisiknya harus benar-benar kuat karena berwirausaha adalah pekerjaan
yang penuh dengan tantangan. Faktor fisik merupakan pendukung utama setiap aktivitas yang dilakukan
individu (Wulandari, 2013).

b. Faktor Psikis

Faktor psikis yang mempengaruhi minat yaitu:

Motif, Walgito (2003), motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri organism yang
menyebabkan organism ini bertindak atau berbuat.

Perhatian, Walgito (2003) mendefinisikan perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu atau kelompok obyek.

Perasaan, Winkel (1991) mendefinisikan perasaan adalah aktivitas psikis yang didalamnya subyek
menghayati nilai-nilai suatu obyek.

c. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat yaitu:

Lingkungan Keluarga, Keluarga merupakan peletak dasar bagi pola tingkah laku, karakter, intelegensi,
bakat, minat dan potensi anak yang dimilliki untuk dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian,
keluarga merupakan faktor yang paling penting bagi tumbuh dan berkembangnya potensi yang dimiliki
anak. Lingkungan keluarga merupakan satu kesatuan antara ayah, ibu, anak dan keluarga lainnya.
Keluarga mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan anak untuk mencapai masa depan yang
baik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Lingkungan Sekolah, Sekolah merupakan lingkungan yang sangat potensial untuk mendorong anak didik
dalam perkembangan minat (Wulandari, 2013).
Lingkungan Masyarakat, Lingkungan yang mayoritas berwirausaha, kemungkinan besar individu yang
ada di lingkungan tersebut juga akan berminat terhadap wirausaha (Wulandari, 2013).

3. Perdagangan Dalam Islam

Dalam islam seorang pelaku bisnis atau pedagang tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga suatu
berkah dan rezeki yang diridhai Allah. Keuntungan yang kita harus dapatkan bukan hanya dari segi
materil melainkan juga inmateril. Keuntungan materil bisa saja kita dapatkan dalam membuat usaha,
namun belum tentu dengan keuntungan inmateril atau dalam segi agama dan kepuasan batin. Selain itu
islam juga mengatur urusan jual beli manusia dalam Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam yang sudah
ditetapkan. Seperti misalnya dalam urusan Transaksi Ekonomi dalam Islam, Tujuan Ekonomi Islam,
bagaimana Ekonomi Dalam Islam, serta Hukum Ekonomi Syariah Menurut Islam, dan Macam-macam
Riba. Islam sudah mengatur bagaimana cara beretika dalam jual beli dalam Qur’an dan Sunna
Rasulullah, karenaa pasti ada Hikmah Jual Beli yang sudah Rasul ajarkan pada umatnya. Ada pun etika
yang harus di taati dalam jual beli dalam islam sebagai berikut.

1. Jujur / Terbuka / Transparan.

Dalam sebuah bisnis islam customer adalah raja, dan sebagaimana mestinya seorang raja harus
diperlakukan secara khusus. Hal ini menyangkut bagaimana pelayanan kita kepada mereka, para
customer akan merasa lebih nyaman jika kita dapat memberikan service yang memuaskan. Bahkan
terkadang mereka tidak akan memperdulikan perbedaan harga melainkan service yang kita berikan.
Dalam sebuah perdagangan, kejujuran adalah hal yang sangat penting.

Kejujuran harus menjadi sebuah prinsip dagang bagi seorang pengusaha muslim. Namun seorang
pedagang atau pengusaha biasanya merasa kesulitan dalam melakukan hal ini. Jadilah pengusaha yang
menjaga kejujuran pada setiap customer, ikutilah cara berdagang yang telah dicontohkan oleh Rasul
kita. Menjadi seorang pedagang yang seperti Rasulullah contoh kan bukanlah hal yang mudah, terutama
di zaman yang penuh dengan fitnah ini. Segala macam cara menjadi halal digunakan semata-mata hanya
demi keuntungan satu pihak. Jangankan seorang pedagang, pejabat pun sanggup untuk melakukan
penghianatan korupsi demi menuruti nafsu duniawi.

Islam mengajarkan kepada kita ilmu berdagang yang baik, etika atau adab berdagang yang benar.
Seharusnya kita sebagai orang islam menjunjung tinggi bagaimana etika yang di ajarkan islam dalam
urusan jual beli atau berdagang. Jujur memang hal yang terlihat sepele dan gampang untuk dilakukan,
tapi jangan salah justru iman seseorang akan di ujia melalui kejujurannya saat berdagang. Contohlah apa
yang Rasulullah lakukan ketika beredagang, beliau selalu mengutamakan kejujuran. Seperti misalnya
ketika beliau memberikan penjelasan tentang kualitas atau spesifikasi suatu barang, menghitung
timbangan dan lain sebagainya. Allah

Allah berfirman asy Syu’araa ayat 181-183

۟ ۟ ‫وا ب ْٱلقِ ْسطَاس ْٱل ُم ْستَقِ ِيم – َواَل تَ ْب َخس‬


۟ ۟ ۟
ِ ْ‫اس َأ ْشيَٓا َءهُ ْم َواَل تَ ْعثَوْ ا فِى ٱَأْلر‬
َ‫ض ُم ْف ِس ِدين‬ َ َّ‫ُوا ٱلن‬ ِ ِ ُ‫َأوْ فُوا ْٱل َك ْي َل َواَل تَ ُكونُوا ِمنَ ْٱل ُم ْخ ِس ِرينَ – َو ِزن‬

”Sempurnakanlah takaran jangan kamu termasuk orang-orang yang merugi, dan timbanglah dengan
timbangan yang lurus, dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan” .
Dalam dalam Al-qur’an Allah berfirman surat

Muthaffifiin ayat 1-6

‫ونَ – لِيَوْ ٍم‬33ُ‫ك َأنَّهُ ْم َم ْبعُوث‬ َ ‫رُونَ – َأال يَظُ ُّن ُأولَِئ‬3‫وهُ ْم ي ُْخ ِس‬33ُ‫تَوْ فُونَ – َوِإ َذا كَالُوهُ ْم َأوْ َوزَ ن‬3‫اس يَ ْس‬
ِ َّ‫ ٌل لِ ْل ُمطَفِّفِينَ – الَّ ِذينَ ِإ َذا ا ْكتَالُوا َعلَى الن‬3‫َو ْي‬
ْ ُ
َ‫َع ِظ ٍيم – يَوْ َم يَقو ُم النَّاسُ لِ َربِّ ال َعالَ ِمين‬

”Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
orang lain mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang ini menyangka, bahwa sesungguhnya mereka
akan di bangkitkan, pada suatu hari yang besar (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan
semesta alam ini”.

2. Menjual Barang yang Halal.

Allah telah mengingatkan dengan tegas tentang prinsip halal dan haramnya sesuatu dalam perdagangan.
Allah telah menetapkan prinsip halal dan haram dalam Qur’an. Oleh sebab itu sebagai umat muslim
yang melakukan perdagangan kita wajib mengetahui asal muasal dari apa yang kita perjual belikan.
Selain itu sebagai kehalalan hasil yang kita dapatkan juga harus terhindar dari Macam-Macam Riba. Oleh
sebab itu kita harus tahu apa Pengertian Riba dalam islam dan apa saja Bahaya Riba bagi pelakunya. Hal
ini sudah ditetapkan sejak Rasulullah menerima wahyu surah Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi

ۚ ‫ َع َوحَ َّر َم ال ِّربَا‬3ْ‫ ُل ال ِّربَا ۗ َوَأحَ َّل هَّللا ُ ْالبَي‬3‫ ُع ِم ْث‬3ْ‫الَّ ِذينَ يَْأ ُكلُونَ ال ِّربَا اَل يَقُو ُمونَ ِإاَّل َك َما يَقُو ُم الَّ ِذي يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْيطَانُ ِمنَ ْال َمسِّ ۚ ٰ َذلِكَ بَِأنَّهُ ْم قَالُوا ِإنَّ َما ْالبَي‬
ٰ ‫ُأ‬
َ‫ار ۖ هُ ْم فِيهَا خَالِ ُدون‬ ِ َّ‫فَ َم ْن َجا َءهُ َموْ ِعظَةٌ ِم ْن َربِّ ِه فَا ْنتَهَ ٰى فَلَهُ َما َسلَفَ َوَأ ْم ُرهُ ِإلَى هَّللا ِ ۖ َو َم ْن عَا َد فَ ولَِئكَ َأصْ َحابُ الن‬

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

3. Menjual Barang Dengan Kualitas Yang Baik

Sebagai seorang pedagang kita harus tetap jujur dan memperhatikan kehalalan dari barang yang kita
jual. Selain itu kita juga memperhatikan bagaimana kualitas barang yang kita jual, apakah mutunya
sudah baik ataukah kurang layak untuk kita jual kepada customers. Kualitas suatu barang yang kita jual
menjadi tanggung jawab kita sebagai pedagang. Oleh sebab itu kita harus memberikan penjelasan
tentang bagaimana kualitas suatu barang yang kita jual dan berapa kuantitas barang yang kita jual pada
customers.

Memberikan keterangan kualitas barang merupakan hal yang wajib kita lakukan dalam perdagangan.
Karena jika kita tidak jujur dengan kualitas barang yang kita jual, maka hal ini akan berdampak negative
bagi diri kita sendiri sebagai pedagang. Seperti misalnya barang yang kita jual memiliki kualitas yang
rendah, namun kita katakan pada customers jika barang tersebut memiliki barang yang luar biasa. Ketika
customer mau membeli dagangan tersebut karena jaminan yang kita berikan, otomatis ketika si
customer menggunakan barang tersebut merasa rugi dan kecewa dengan kita sebagai pedagang. Hal ini
dapat di katakan cacat etis atau cacat moral karena apa yang sudah pedagang katakana tidak sesuai
dengan kualitas barang yang ia jual.
Jika anda termasuk orang yang demikian sebaiknya segera merubah konsep dagang anda untuk lebih
baik dan lebih jujur. Ketika seorang pedagang melakukan kecurangan demi mendapatkan keuntungan
semata, maka mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang dzalim. Sebagaimana Allah yang
telah mengingatkan kita pada kalamnya dalam surat Al-Qashash 28:37

َ‫ار ۖ ِإنَّهُ اَل يُ ْفلِ ُح الظَّالِ ُمون‬


ِ ‫َوقَا َل ُمو َس ٰى َربِّي َأ ْعلَ ُم بِ َم ْن َجا َء بِ ْالهُد َٰى ِم ْن ِع ْن ِد ِه َو َم ْن تَ ُكونُ لَهُ عَاقِبَةُ ال َّد‬

Musa menjawab: “Tuhanku lebih mengetahui orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan
siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di negeri akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan
mendapat kemenangan orang-orang yang zalim”.

4. Tidak Menyembunyikan Cacat Pada Barang

Sebagai seorang pedagang sudah seharusnya kita menerangkan tentang bagaimana kualitas suatu
barang. Tapi tidak hanya itu karena jika barang yang kita jual memiliki cacat, maka tugas kita sebagai
penjual harus mampu memberi tahu pada customer tentang cacat barang tersebut.

Ibnu Majah menuturkan Watsilah bin Al-Asqa ra, dia mengatakan ‘Aku pernah mendengar Nabi saw
berkata, “Barang siapa yang menjual suatu barang yang mempunyai cacat yang tidak diterangkannya,
niscaya dirinya berada dalam murka Allah dan para malaikat pun mengutuknya.”

5. Tidak Memberikan Janji Atau Sumpah Palsu

Jika kita pergi kesuatu pasar atau katakanlah kaki lima. Sering kali kita mendengarkan seorang pedagang
mengucapkan janji atau sumpah tentang kualitas barang yang ia jual. Seperti misalnya “ barang dijamin
tidak mudah rusak “ / “ sumpah paling murah neng “ kata-kata yang seperti itu termasuk dalam janji
atau sumpah yang akan menjadi tanggung jawab kita bahkan hingga di akhirat kelak, oleh sebab itu
Rasulullah bersabda:
‫صلَّى اللَّھُ َعلَ ْی ِھ‬ َ ‫ْت َرسُو َل اللَّ ِھ‬ ِ ‫ب ِإ َّن َأبَا ھُ َر ْی َرةَ َر‬
ُ ‫ض َي اللَّھُ َع ْنھُ قَالَ َس ِمع‬ ِ َّ‫ال ابْنُ ْال ُم َسی‬
َ َ‫ب ق‬ ُ ‫َح َّدثَنَا یَحْ یَى بْنُ بُ َكی ٍْر َح َّدثَنَا اللَّی‬
َ ُ‫ْث ع َْن یُون‬
3ٍ ‫س ع َْن ا ْب ِن ِشھَا‬
ْ ٌ ْ ٌ ِّ ْ ُ
‫َو َسل َم یَقو ُل ال َحلِفُ ُمنَفقَة لِلسِّل َع ِة ُم ْم ِحقَة لِلبَ َر َك ِة‬ َّ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yunus
dari Ibnu Syihab berkata, Ibnu Al Musayyab bahwa Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; Aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sumpah itu melariskan dagangan jual
beli namun menghilangkan barakah”.

6. Murah Hati Pada Customer

Melayani customer dengan murah hati akan membuat mereka merasa dihargai dan merasa puas dengan
pelayanan kita. Cukup dengan senyum dan memperlakukan mereka seolah seperti raja membuat
mereka lebih senang dibandingkan dengan memberikan mereka potongan harga. Seperti yang telah
tertulis dalam Al-Qur’an surah Al A’raf ayat 56 :

َ‫ِإ َّن َرحْ َمةَ اللَّ ِھ قَ ِریبٌ ِمنَ ْال ُمحْ ِسنِین‬

“….Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”

7. Tidak Melalaikan Sholat Saat Berdagang

Allah memerintahkan kita untuk tidak melalaikan sholat apalagi meninggalkannya. Seorang muslim yang
baik pasti akan melakukan apa saja demi memenuhi kewajibannya pada Allah. Begitu juga dalam
berdagang kita harus memperhatikan kewajiban sholat setiap waktu. Mengutamakan akhirat daripada
dunia adalah hal yang baik dan harus kita lakukan setiap waktu. Utamakan kewajiban sholat mu dari
pada harus berkonsentrasi dalam berdagang. Seperti misalnya kota Madina, Saudi Arabia yang ketika
adzan berkumandang seluruh pedagang akan meinggalkan dagangannya begitu saja tanpa ada rasa
khawatir.
Oleh sebab itu 10 menit sebelum adzan sebaiknya kita bersiap-siap untuk melakukan sholat fardhu.
Melaksanakan kewajiban dalam islam adalah keutama hidup di dunia ini, seperti yang tertulis dalam Al
Qur’an surat Annur ayat 37 :

َ ‫صاَل ِة َوِإيتَا ِء ال َّزكَا ِة ۙيَخَافُونَ يَوْ ًما تَتَقَلَّبُ فِي ِه ْالقُلُوبُ َواَأْلب‬
‫ْصا ُر‬ َ ‫ِر َجا ٌل اَل تُ ْل ِهي ِه ْم تِ َج‬
َّ ‫ارةٌ َواَل بَ ْي ٌع ع َْن ِذ ْك ِر هَّللا ِ َوِإقَ ِام ال‬

Artinya: laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat
Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang
(di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang.

Menjaga etika jual beli dalam islam merupakan keutamaan dalam sebuah bisnis atau perdagangan.
Dengan menaati prinsip atau Fiqih Muammalah Jual Beli membuat kehidupan seorang pedagang lebih
tentram. Selain itu rezeki yang akan di dapatkan juga lebih berkah dan halal. Menjalankan sebuah usaha
sesuai dengan tuntunan Dasar Hukum Islam yang baik dan benar, selain itu seorang pedagang juga harus
mengetahui etika jual beli berikut ini :

Tidak saling menjatuhkan harga dengan pedagang lain

Menepati janji yang dikatakan atau perjanjian yang sudah di buat.

Mengeluarkan hak orang lain atau zakat.

Amanah kepada customer.

Mencatat piutang,

Sabar pada customer.

Tidak sombong pada customer.

Adil dalam berdagang, dll.

Dan selain prinsip-prinsip di atas masih ada lagi beberapa prinsip atu etika jual beli dalam islam yang
wajib kita ketahui yaitu Etika Bisnis Dalam Islam dan Etika Pemasaran Dalam Islam.

Promosi sangat erat kaitannya dengan pemasaran yang berkelanjutan. Promosi yang diyakini
sebagai bagian dari komunikasi antara perusahaan dengan calon pelanggan.
Sejumlah ahli memiliki kemiripan yaitu aktivitas mempengaruhi calon pelanggan, untuk lebih
jelas, simak penjelasan dari pendapat ahli berikut [link sumber].
1. Harper Boyd
Menurut pendapat Boyd, definisi promosi adalah upaya membujuk orang untuk
menerima produk, konsep dan gagasan.
2. Swastha
Menurut pendapat Swastha, pengertian promosi adalah persuasi satu arah yang di
buat untuk mempengaruhi orang lain yang bertujuan pada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.
3. Boone & Kurtz
Menurut pendapat Boone dan Kurtz, definisi promosi adalah proses
menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.
4. Tjiptono
Menurut pendapat Tjiptono, arti promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
5. Kotler
Menurut pendapat Kotler, pengertian promosi adalah bagian dan proses strategi
pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan
komposisi bauran promosi “promotional mix”.

Anda mungkin juga menyukai