Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 7

K3 HUKUM KETENAGAKERJAAN
(Dosen Pengampu; Drs. Jasman, M.Kes)

RAY RAYMOND
(22072001)

PRODI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
SOAL
Mengerjakan/menjawab soal :

1. Cara mengendalikan kebisingan


2. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Alat Pelindung Pendengaran
3. Dampak negative dari kebisingan (noise)

JAWABAN
1. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan sebagai lingkungan kerja yang baik
apabila manusia bisa melaksanakan kegiatannya dengan optimal dengan sehat,
aman dan selamat. Ketidakberesan lingkungan kerja dapat terlihat akibatnya dalam
waktu yang lama.
Lebih jauh lagi keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan
waktu yang lebih banyak yang tentunya tidak mendukung diperolehnya rancangan
sistem kerja yang efisien dan produktif.
Lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat bekerja
secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani dan
atau di desain sedemikian sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk
melaksanakan kegiatan dalam suasana yang aman dan nyaman.
Kebisingan adalah salah satu polusi yang tidak dikehendaki manusia. Dikatakan
tidak dikehendaki karena dalam jangka panjang, bunyi-bunyian tersebut akan dapat
mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan
komunikasi bahkan kebisingan yang serius dapat mengakibatkan kematian.
Semakin lama telinga mendengar kebisingan, makin buruk pula dampak yang
diakibatkannya, diantaranya adalah pendengaran dapat semakin berkurang
Seseorang cenderung mengabaikan bising yangdihasilkannya sendiri apabila bising
yang ditimbulkan tersebut secara wajar menyertai pekerjaan, seperti bising mesin
ketik atau mesin kerja.
Nilai Ambang Batas kebisingan di tempat kerja berdasarkan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 yang merupakan pembaharuan dari Surat
Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1978, dan Keputusan Menteri
Kesehatan No: 405/Menkes/SK/XI/2002 besarnya rata-rata 85 dB-A untuk batas
waktu kerja terus-menerus tidak lebih dari 8 jam atau 40 jam seminggu.
Maka diperlukan cara-cara bagaimana menganggulanginya dan mengendalikan
kebisingan tersebut agar tidak mengganggu lagi. Berikut ini cara
• Pengurangan kebisingan pada sumbernya
Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan knalpot ke peralatan yang
relevan. Di era penelitian dan perencanaan saat ini, ditambah dengan
teknologi modern, mesin baru yang canggih lebih senyap. Suara yang
dihasilkan juga tidak lagi mengganggu dan merusak lingkungan
• Penembatan penghalang pada jalan tranmisi
Sebagai pekerjaannya adalah mengisolasi ruangan atau peralatan penyebab
kebisingan dengan menempatkan bahan-bahan penyerap suara agar suara
yang dikeluarkan tidak lagi mengganggu lingkungan.
• Pemakaian sumbat atau tutup telinga
Cara ini sangat direkomendasikan untuk orang yang berada di dekat sumber
kebisingan yang tidak dapat dikendalikan, seperti ledakan. Earbud ini
kurang lebih mengurangi tingkat kebisingan
2. Kita harus memakai pelindung pendengaran (hearing protection) jika kebisingan
atau tingkat suara di tempat kerja melebihi 85 desibel. Pelindung pendengaran
berfungsi mengurangi tingkat kebisingan paparandan risiko gangguan
pendengaran.

Jika perlindungan pendengaran (hearing protection) diperlukan, maka program


konservasi pendengaran yang lengkap sebaiknya dikembangkan. Sebuah program
konservasi pendengaran meliputi penilaian kebisingan, pemilihan alat pelindung
pendengaran, pelatihan karyawan, pengujian audiometri, pemeliharaan, inspeksi,
pencatatan, dan evaluasi program.

Efektivitas perlindungan pendengaran (hearing protection) akan sangat berkurang


jika alat pelindungan pendengaran tidak fit atau tepat saat digunakan atau jika hanya
dikenakan sebagian waktu selama periode paparan kebisingan. Untuk menjaga
efektivitas alat pelindung, maka alat pelindung pendengaran tersebut tidak boleh
dimodifikasi

Pemilihan alat pelindung pendengaran (hearing protection) berdasarkan pada:

• Kesesuaian dengan jenis pekerjaan.


• Memberikan perlindungan yang memadai. Periksa literatur produsen.
• Nyaman untuk dipakai
3. Sumber kebisingan kegiatan konstruksi antara lain berasal dari mesin- mesin dan
peralatan konstruksi atau mobilisasi kendaraan pengangkut material. Mesin-mesin
dan peralatan konstruksi di satu sisi sangat pengting bagi pembangunan namun
ternyata membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia. Berdasarkan Peraturan
Menteri Tenga Kerja dan Transmigrasi No 13 Tahun 2011

tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja, batas
paparan kebisingan maksimum yang bisa diterima manusia untuk 8 jam per hari
adalah 85 dBA. Berikut ada sedikit penjelasan tentang dampak paparan kebisingan
yang terjadi secara terus menerus bagi kesehatan manusia.

• Gangguan emosional
berupa sifat agresif dan defensifKebisingan yang tinggi bisa menimbulkan
sifat agresif yang menjadikan seseorang mudah marah dan berperilaku
kasar. Sedangkan defensif menjadikan seseorang sulit menerima kritik
atau masukan dari orang lain.
• Gangguan performa
aktivitas atau konsentrasi manusiaSuara bising bisa membuat performa
atau konsentrasi manusia dalam menyelesaikan pekerjaan menurun
• Gangguan tidur
Paparan kebisingan bisa menurunkan kualitas tidur sehingga energi untuk
melakukan aktivitas akan menurun.
• Gangguan komunikasi
Efek kebisingan dapat mengganggu percakapan seseorang dimana bisa
terjadi kesalahpahaman karena informasi yang tidak tersampaikan dengan
baik akibat adanya suara yang tidak diinginkan.
• Tuli sementara
Tuli sementara dapat menyebabkan tinnitus, yaitu tanda-tanda kerusakan
pendengaran akibat terpapar kebisingan secara terus menerus.
• Tuli permanen
Kebisingan dengan intensitas yang sangat tinggi dan secara terus menerus
dapat menyebabkan seseorang tuli permanen.

Anda mungkin juga menyukai