Anda di halaman 1dari 1

Renungan 11 Agustus 2022

Ayat Inti : Roma 15:4

Pada hari ini, 58 tahun yang lalu tepatnya tanggal 12 Agustus 1964. Penulis yang juga wartawan Inggris terkenal, Ian
Fleming meninggal dunia karena serangan jantung pada usia 56 tahun di Kent, Inggris. Fleming merupakan pencipta
tokoh mata-mata terkemuka James Bond. Ian Lancester Fleming lahir di London pada 29 Mei 1908. Ia bekerja
sebagai koresponden asing, pialang saham dan asisten pribadi direktur intelijen angkatan laut Inggris selama Perang
Dunia II. Ian mulai menulis novel Bond pertamanya, Casino Royale pada tahun 1952 dan langsung meraih sukses
dengan cetak ulang sampai 3 kali.

Selanjutnya 11 novel serial Bond dan 2 cerita pendek dia tulis antara tahun 1953 sampai 1964. Novel-novel ini
berkisah tentang Commander James Bond, seorang agen rahasia di Secret Intelligence Service, atau lebih dikenal
sebagai MI6, dan Commander (setingkat Letnan Kolonel di AD) di Royal Naval Reserve (Korps Cadangan AL). Bond
memiliki nomor kode agen 007, yg kemudian menjadi ikon yg mendunia. Novel-novel serial James Bond meraih
best-seller terbesar dalam sejarah, terjual lebih dari 100 juta copy di seluruh dunia dan diterjemahkan ke lebih dari
100 bahasa! Koran The Times menempatkannya di ranking 14 dalam daftar "The 50 Greatest British Writers since
1945". Selain menulis novel-novel serial Bond, Ian juga menulis cerita anak-anak Chitty-Chitty-Bang-Bang, untuk
menyenangkan hati anaknya Caspar Flemming, dan 2 cerpen non fiksi. Nama James Bond diambil dari nama
seorang ahli burung berkebangsaan Amerika Serikat, yang dikenalnya karena hobinya mengamati burung. James
Bond asli ini menulis buku Birds of the West Indies. Nama itu dipilih karena sangat maskulin, Anglo-Saxon, singkat
dan tidak romantis. Sosok asli James Bond muncul bersama istrinya dalam novel Goldeneye pada tahun 1964.

Saudaraku, novel yang ditulis oleh seorang penulis terkenal ini sangat mendunia. Banyak orang berburu untuk
mendapatkan kisah cerita yang ditulis oleh Ian Flemming karena ceritanya yang menarik apalagi saat alur cerita
novelnya diangkat ke layar lebar. Penting untuk dicermati bagi kita umat-umat Tuhan, jika tulisan yang dibuat oleh
dunia saja mampu mendapatkan minat dari banyak orang, harusnya tulisan-tulisan yang diilhamkan Tuhan sang
pencipta alam semesta juga patut mendapatkan respon yang positif dari orang-orang di dunia. Namun sungguh amat
disayangkan, saat ini orang-orang mulai meninggalkan akan Alkitab, yang merupakan tulisan-tulisan yang diilhamkan
Allah bagi kita umatNya. 2 Timotius 3:16 adalah ayat yang sangat penting bagi kita untuk dapat memahami
kehendak Allah dan mengerti apa yang harus kita lakukan sebagai anak Allah di dunia ini. Firman Tuhan berkata:
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Firman Allah yang tertulis di dalam Alkitab
sangat bermanfaat untuk kita sebagai umat Tuhan. Karena di dalamnya berisikan tentang kebenaran, sumber
sukacita, nutrisi untuk pertumbuhan kerohanian kita, pelita dan penuntun bagi kaki kita, dan pengajaran yang dapat
memberikan jaminan bagi kehidupan kita baik sekarang, dan di masa depan.

Kalau tulisan-tulisan dunia berisikan tentang cerita-cerita yang penuh dengan kebohongan dan fiksi, Alkitab berbeda.
Karena didalamnya tidak ada kebohongan, yang ada hanyalah kebenaran yang absolut. Firman Tuhan di dalam
Roma 15:4 juga menuliskan sebagai berikut: “Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi
pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab
Suci.” Sebagai anak-anak Tuhan kita harus mempercayai apa yang dikatakan oleh firman Tuhan. Melalui tulisan-
tulisan yang tercantum di dalam Alkitab kita memperoleh suatu pengharapan yang benar. Dari pengharapan itulah
kita dapat memperoleh iman. Jika kita tak mempunyai pengharapan, iman pun tak akan terbentuk, karena
pengharapan dan iman bekerja sama dalam kehidupan orang percaya. Mari sekarang, hai umat-umat Tuhan mari
kita kembali merenungkan dan merasakan berkat Tuhan, melalui firman Tuhan yang dapat kita baca sepanjang
waktu kita di dunia ini. Kiranya Tuhan menyertai dan memberkati kita senantiasa.

Anda mungkin juga menyukai