Anda di halaman 1dari 3

3

TUGASTUTORIAL 3(PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD)Nama :AjiPangestuNim :


836239161Semester : 7 (Tujuh)

1.Buatlah bagan hubungan antara mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan


menulis merupakan 4 aspek keterampilan berbahasa yang saling berkaitan! Berikan penjelasan
makna bagan yang Anda buat!
MENYIMAKMEMBACAMENULISBERBICARAKETERAMPILANBERBAHASAKomunik
asi Tatap MukaKomunikasi Tidak Tatap Muka

a.Hubungan menyimak dan berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung. Menyimak
bersifat reseftif, sedangkan berbicara bersifat produktif. Misalnya komunikasi yang terjadi antar
teman, antar penjual dan pembeli, atau dalam sebuah forum diskusi. Dalam hal iniA berbicara
dan B mendengarkan. Setelah itu giliran B yang berbicara dan A yang mendengarkan. Namun
adapula dalam suatu konteks bahwa komunikasi itu terjadi dalam situasi noninteraktif, yaitu
suatu pihak saja yang berbicaradan pihak lain hanya mendengarkan. Misalnya khotbah di masjid,
dimana penceramah menyampaikan ceramahnya, sedangkan yang lain hanya mendengarkan.
Keterampilan menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila
dilihat dari pross pemerolehan bahasa. Secara berturut-turut pemerolehan keterampilan
berbahasa itu pada umumnya dimulai dari menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Kegiatan menyimak di awali dengan mendengarkan dan pada akhirnya memahami apa yang
disimak. Untu memahami isi bahan simakan diperlukan suatu proses berikut : mendengarkan,
mengidentifikasi, menginterprestasi atau menafsirkan, memahami, menilai, dan yang terakhir
menanggapi apa yang disimak. Dalam hal ini menyimak memiliki tujuan yang berbeda-beda
yaitu untuk : mendafatkan fakta, mengevaluasi fakta, mendapat inspirasi, menghibur diri, dan
meningkatkan kemampuan berbicara.Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara.
Kegiaatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan,
seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, telponan, tanya jawab dll. Tidak ada gunanya orang
berbicara bila tidak ada orang yang menyimak, tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada
orang yang berbicara.b.Hubungan menyimak dan membacaMenyimak dan membaca sama-sama
merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat resesif. Menyimak berkaitan dengan
penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis.
Penyimak maupun pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap unsur-unsur bahasa
yang berupa suara (menyimak), maupun berupa tulisan (membaca) yang selanjutnya diikuti
dengan proses decoding guna guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau
informasih.c.Hubungan menyimak dan menulisMenulis dan menyimak merupakan aktifitas
berbahasa, dimana keterampilan menyimak bersifat reseptif, dan menulis adalah bersifat
produktif. Antara menyimak dan menulis memiliki hubungan yang erat dari menyimak sutu
ujaran atau informasih dapat menumbuhkan kratifitas untuk menulis hasil simakan yang
diperoleh. Dan dituangkan dalam suatu karya tulis, baik itu cerpen, puisi , prosa, dll.d.Hubungan
membaca dan menulisMembaca dan menulis merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Menulis
adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca adalah kegiatan yang
bersifat reseptif. Seorang penulis menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasih dalm bentuk
tulisan. Sebaliknya seorang pembaca mecoba memahami gagasan, perasaan, atau informasih
yang disajikan dalam bentuk tulisan.

e.Hubungan menulis dan berbicaraBerbicara dan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang
bersifat produktif. Berbicara merupakan kegiatan ragam lisan, sedangkan menulis merupakan
kegiatan berbhasa ragam tulis. Menulis padaumumnya merupakan kegiatan berbahasa tak
langsung, sedangkan berbicara merupakan kegiatan bahasa yang bersifat langsung. Berbicara
pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi yang dalam proses itu terjadi
pemindahan pesan dari suatu pihak (komunikator) ke pihak lain (komunikan). Pesan yang akan
disampaikan kepada komunikan lebih dahulu diubah ke dalam simbol-simbol yang dipahami
oleh kedua belah pihak (Abd. Gafur, 6 :2009). Aspek-aspek yang dinilai pada kegiatan berbicara
terdiri atas aspek kebahasaan dan non kebahasaan.Aspek kebahasaan terdiri atas: ucapan atau
lafal, tekanan kata, nada, dan irama persendian, kosa kata atau ungkapan dan variasi kalimat atau
struktur kalimat.Aspek nonkebahasaan terdiri atas: kelancaran, penguasaan materi, keberanian,
keramahan, ketertiban, semangat dan sifat.2.Apa yang dimaksud dengan pendekatan
komunikatif dalam pembelajaran bahasa? Pendekatan komunikatif adalah sistem
pembelajaran yang menekankan pada aspek komunikasi, interaksi, dan mengembangkan
kompetensi kebahasaan, serta keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, menulis,
berbicara) sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan mengakui bahwa ada kaitannya dengan
kegiatan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.Pendekatan komunikatif di Indonesia muncul
pada tahun 1980 karena adanya ketidakpuasan akan beberapa teori bahasa (tradisional,
struktural, dan mentalistik) yang hanya menekankan pembelajaran bahasa pada teori saja, tanpa
memperhatikan bagaimana cara penggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.3.Jelaskan perbedaan disertai contoh antara menyimak ekstensif dan menyimak
intensif! Meniymak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mendengarkan siaran radio, televisi, percakapan orang diangkot, di pasar,
kotbah di masjid, pengumuman di stasiun kereta api, dan sebagainya.Meniymak intensif pada
meniymak intensif lebih menekankan pada kemampuan penyimak untuk memahami bahan
simakan. Misalnya, menyimak pembelajaran di sekolah.Jadi dapat disimpulakan
perbedaan menyimak ekstensif dan intensif adalah dari segi keseriusan dan keadaannya,
jikaekstensif dilakukan karena kebetulan dan tidak dilakukan dengan seriusbisa dikatakan
lebih banyak di lakukan oleh masyarakat umum, sedangkan intensif dilakukan dengan
kesadraan sendiri dan dilakukan dengan serius.
.

Anda mungkin juga menyukai