AEROMOVEL
ALTERNATIF MODA TRANSPORTASI UMUM
PERKOTAAN INDONESIA
Ibnu Fauzi Okkie Putriani
Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang
Transportasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Transportasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jln. Babarsari 44, Yogyakarta, 55281 Jln. Babarsari 44, Yogyakarta, 55281
E-mail : Ibnu.fauzi.civil@gmail.com E-mail : okkieandfriends@gmail.com
Abstract
Motorcycles are highly captive as private transport to their respective mode because public transport services
are poor performance safety, comfort, and convenience. Peak-hour traffic congestion is an inherent result.
Evaluation research method is used for the methodologies of aeromovel analysis the alternative modes of
public transportation urban areas in Indonesia. Atmospheric railways or the Aeromovel is a moving train
using air pressure. Aeromovel has been developed in Brazil since 1986 and 1989 in Indonesia. In Porto
Alegre, the routes connect metropolitan train with Salgado Filho International Airport and the first project
implementation as urban line was in Conaas City. Based on the analysis, the aeromovel, designed to be able
to transport up to 10.000 passengers per hour per direction and requires only a Right of Way (ROW) of 90
cm, is better than private transportation and buses from the capacity, average speed, passenger capacity and
frequency per hour.
Abstrak
Penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor terjadi karena ketiadaan transportasi umum yang
aman, nyaman, dan tepat waktu. Akibatnya, kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari khususnya di jam
sibuk. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitain evaluatif yang mengkaji
Aeromovel untuk alternatif moda transportasi umum perkotaan Indonesia. Kereta gerak udara, atmospheric
railways atau Aeromovel merupakan salah satu jenis kereta yang bergerak menggunakan tekanan udara.
Sampai saat ini Aeromovel telah dikembangkan di Brazil sejak 1986 dan Indonesia 1989. Di Porto Alegre
dengan rute yang menghubungkan metro politan train dengan Salgado Filho International Airport dan
proyek pertama penerapan Aeromovel sebagai urban line berada di Conaas City. Berdasarkan analisis
memperlihatkan Aeromovel lebih unggul dibandingkan dengan kendaraan pribadi dan bus untuk kapasitas,
kecepatan rerata, kapasitas penumpang perjam dan frekuensi. Aeromovel dirancang untuk dapat mengangkut
sampai dengan 10.000 penumpang per jam per arah dan hanya memerlukan Right of way (ROW) sebesar 90
cm.
Kata Kunci: Aeromovel, kereta gerak udara, transportasi berkelanjutan, transportasi umum perkotaan,
PENDAHULUAN
Peranan transportasi merupakan elemen yang sangat penting dalam menunjang aktivitas
perubahan struktur kawasan metropolitan dengan kecenderungan mengarah pada
pembentukan struktur ruang-ruang berpusat, terutama di sepanjang jalan penghubung
pusat-pusat aktivitas metropolitan dan lintas wilayah administratif (Winarso, 2010).
Tuntutan terhadap tingginya mobilitas pada kawasan metropolitan tersebut, tidak
diimbangi dengan pelayanan sistem transportasi yang baik dengan konsep transportasi
2
Ibnu Fauzi, et al.
TINJAUAN PUSTAKA
Moda Transportasi
Transportasi didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari
suatu tempat ketempat lain. Sedangkan Moda Transportasi adalah jenis atau bentuk
(angkutan) yang digunakan untuk memindahkan orang dan atau barang dari tempat asal
ketempat lain (tujuan) (Morlok, 1978). Angkutan umum adalah angkutan penumpang
dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan sistem sewa atau bayar.
Dalam hal angkutan massal, biaya angkutan menjadi beban tanggung jawab bersama,
sehingga sistem angkutan umum menjadi lebih efisien karena biaya angkutan menjadi
semakin murah. Keberadaan angkutan umum, apalagi yang bersifat massal, berarti
pengurangan jumlah kendaraan yang lalu-lalang di jalan. Hal ini sangat penting artinya
berkaitan dengan pengendalian lalu lintas (Warpani, 2002).
Kereta Gerak Udara
Kereta gerak udara, atmospheric railways atau Aeromovel adalah non-konvensional
Automatic People Mover yang beroperasi menggunakan prinsip pnumatik. Kereta ini yang
memanfaatkan perbedaan tekanan udara sebagai sumber tenaga pendorong. Aeromovel di
Indonesia tepatnya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta telah didirikan dari tahun 1989
dengan nama Titihan Samirono Kereta SHS 23 Aeromovel Indonesia. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan kapal layar, perbedaan pada sirip di bawah kereta yang didorong oleh
terowongan angin di bawahnya. Rel merangkap sebagai terowongan udara. Tekanan udara
dihasilkan oleh turbin udara (semacam kipas angin) yang dipasang statis pada beberapa titk
rel, misalnya di stasiun. Tekanan udara atau vakum parsial (misalnya tekanan relatif
negatif) dapat ditetapkan pada kendaraan dengan pipa bersambung, sementara kendaraan
dipasang piston (semacam katub atau sirip) dipasang dalam pipa. Slot katup elastis
3
Ibnu Fauzi, et al.
METODOLOGI
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitain evaluatif. Menurut
Suharsimi Arikunto (2007) menyebutkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.Alur
tahapan penelitian pada kajian ini disampakan pada Gambar 2.
4
Ibnu Fauzi, et al.
5
Ibnu Fauzi, et al.
kesejahteraan masyarakat yang semakin menuntut keberadaan dan peran sektor angkutan.
Pada periode 2011-2015, terdapat peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang cukup
tinggi yaitu 9,13 % per tahun. Peningkatan jumlah kendaraan terjadi pada semua jenis
kendaraan setiap tahunnya. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor yang cukup tinggi
terjadi pada sepeda motor 9,48 % per tahun diikuti kemudian oleh mobil penumpang,
mobil barang dan bis masing-masing 9,0 %, 7,45 % dan 1,80 % per tahun (Tabel 3).
Tabel 3. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2011-2015 di Indonesia (unit)
Pertum
Jenis Kendaraan 2011 2012 2013 2014 2015 buhan
(%)
Mobil Penumpang 9,548,866 10,432,259 11,484,514 12,599,038 13,480,973 9.00
Bis 2,254,406 2,273,821 2,286,309 2,398,846 2,420,917 1.80
Mobil Barang 4,959,738 5,286,061 5,615,494 6,235,136 6,611,028 7.45
Sepeda Motor 68,839,341 76,381,183 84,732,652 92,976,240 98,881,267 9.48
Jumlah 85,602,351 94,373,324 104,118,969 114,209,260 121,394,185 9.13
Sumber : Kepolisian Republik Indonesia
Menurut JICA pada kajian Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Project
(JUTPI) 2010 menunjukan bahwa adanya perubahan pemilihan moda pada penduduk di
kawasan Jabodetabek (Gambar 5)
Sumber: SITRAMP Person trip Survey 2002 dan JUTPI Commuter Survey 2010
Gambar 5. Pemilihan Moda Penduduk Jabodetabek
6
Ibnu Fauzi, et al.
7
Ibnu Fauzi, et al.
8
Ibnu Fauzi, et al.
Aeromovel telah melayani lebih dari tiga juta penumpang selama 2004 – 2013, terdiri dari
rel tunggal menhubungkan 6 stasiun penumpang sepanjang jalur lingkar 3,135 km. tiga
kereta tunggal artikulasi beroperasi secara simultan. Setiap kereta terdiri dari dua
kompartemen. Dua kereta dirancang untuk membawa 104 penumpang duduk dan ketiga
dirancang untuk 48 duduk dan 252 penumpang berdiri. Dan berikut adalah aspek teknis
Aeromovel Indonesia
Tabel 5. Aspek Teknis Aeromovel
Berdasarkan hasil riset studi penyusunan konsep standar sarana kereta gerak udara
(aeromovel) oleh Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Perhubungan tahun
2013 berikut adalah keunggulan Aeromovel:
1. Aeromovel dirancang untuk dapat mengangkut sampai dengan 10.000 penumpang per
jam per arah
2. Bobot Aeromovel cukup ringan sehingga energi tidak banyak terbuang. Hal ini
dikarenakan kendaraan ini tidak menanggung beban traksi motor dan sistem
pengendalinya atau sumber tenaga penggerak seperti motor diesel sehingga
perawatannya juga akan lebih sederhana dan lebih murah.
3. Bobot kereta yang ringan juga memberikan efek positif pada keausan roda dan
keausan rel relatif sangat minim.
4. Percepatan dan perlambatan yang halus serta efisien sehingga kebisingan dan getaran
dapat diminimalisir. Kecepatan kendaraan bisa mencapai 80 km per jam (50 mph)
untuk sistem transportasi perkotaan.
5. Teknologi sangat sederhana sehingga semua komponen seperti kereta, jalur kereta dan
sistem blower dapat dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri
6. Hanya memerlukan lebar jalan atau ROW sebesar 90 cm.
9
Ibnu Fauzi, et al.
KESIMPULAN
Dengan melihat pertumbuhan penduduk di perkotaan 2,75% pertahun dan pada tahun 2025
diperkirakan 68% akan tinggal di perkotaan serta terdapat peningkatan jumlah kendaraan
bermotor yang cukup tinggi yaitu 9,13 % per tahun di Indonesia sehingga akan
banyak menimbulkan masalah transportasi berupa kemacetan dan polusi udara maka
kedepan perlu adanya sebuah moda transportasi masal yang ramah lingkungan. Kereta
gerak udara, atmospheric railways atau Aeromovel adalah non-konvensional Automatic
People Mover yang beroperasi menggunakan prinsip pnumatik. Kereta ini yang
memanfaatkan perbedaan tekanan udara sebagai sumber tenaga pendorong. Aeromovel
hadir sebagai salah satu alternatif moda transportasi umum perkotaan yang handal dan
ramah lingkungan.
Keunggulan Aeromovel berdasarkan hasil Riset Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kementerian Perhubungan antara lain:
10
Ibnu Fauzi, et al.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Transportasi Darat 2015. Badan Pusat Statistik,
Jakarta.
Brotodewo,N., 2010. Penilaian Indikator Transportasi Berkelanjutan pada Kawasan
Metropolitan di Indonesia. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 21.
Morlok. 1978. Introduction To Transportation Engineering And Planning, US: McGraw-
Hill College.
Mursid, R., 2007. Sebaran Pb dari Emisi Kendaraan Bermotor. Jurnal Kimia Lingkungan.
FMIPA Unair. Vol 9.
Tamin, O.Z., Suyuti, R. dan Isya, M. 2005. Pengembangan Sistem Informasi Arus Lalu
Lintas Sebagai Upaya Pem ecahan Masalah Transportasi di Kota Bandung, Laporan
Akhir, Program Riset ITB 2005, Institut Teknologi Bandung
Warpani, Suwardjoko P, 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB,
Bandung.
Winarso, G., 2010. Delapan Penyebab Kemacetan Jakarta. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
11