Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN

SUMBER DAYA
MANUSIA DI
LABORATORIUM
KELAS LINTAS JALUR D4 UNIMUS
14 NOVEMBER 2022
Pendahuluan
• Sumber Daya Manusia yang selanjutnya disingkat SDM
meliputi staf klinis yang terdiri dari staf medis (dokter
spesialis dan dokter umum), perawat, bidan dan tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan dan staf non
klinis  SDM di RS / Lab Medis meyesuaikan jenis layanannya

• Manajemen sumber daya manusia kesehatan merupakan


salah satu bagian terpenting dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dan juga meningkatkan kualitas di
fasilitas kesehatan. Sumber daya kesehatan menjadi
komponen kunci dalam perubahan pembangunan kesehatan
di Indonesia
1,PERENCANAAN
1.Direktur /Pimpinan menetapkan perencanaan kebutuhan staf
rumah sakit/lab medis madiri dengan memperhatikan
faktor sebagai berikut :
• Misi rumah sakit / Lab Medis mandiri
• Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta
kebutuhan pasien
• Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit/
Laboratorium sesuai Klasifikasi (utama/Pratama)
• Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan;
• Peralatan medis yang digunakan untuk untuk pelayanan pasien.
Lanjutan
2, Direktur menetapkan persyaratan pendidikan,
kompetensi, kewenangan, keterampilan, pengetahuan,
dan pengalaman pelamar sebagai syarat seleksi karyawan.

3. Perencanaan kebutuhan staf rumah sakit terus


dimutakhirkan oleh Direktur dengan menetapkan jumlah,
jenis, kualifikasi, yang meliputi pendidikan, kompetensi,
pelatihan, dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai
peraturan perundang-undangan. ( Lab Medis Mandiri ==
Menyesuaikan kondisi lab medis nya)
REKRUTMEN DAN SELEKSI
• 1} Rekrutmen dilakukan apabila ada permintaan tambahan tenaga dari
Kepala Unit yang telah disetujui oleh Kepala Bidang/ Bagian , dengan
memperhatikan MPP ( Man Power Plan ) yang telah disusun.
• 2) Informasi kebutuhan tenaga di upload di media sosial oleh Bagian
SDM lengkap dengan persyaratan administrasi yang telah ditetapkan.
• Calon karyawan wajib mengikuti seleksi penerimaan karyawan dengan
tahapan sebagai berikut :
• a. Seleksi administrasi
Seleksi administrasi didasarkan pada pendidikan, kompetensi, kewenangan,
keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman pelamar sesuai dengan jabatan
yang dilamar.
• b. Tes tertulis
• Tes wawancara
• Tes kesehatan

• Tes kesehatan dilakukan setelah calon karyawan dinyatakan lulus tahap


seleksi tersebut di atas, meliputi pemeriksaan laboratorium dan
radiologi.
ORIENTASI KARYAWAN

) Orientasi dilakukan bagi seluruh karyawan baru,


yang terdiri dari 2 (dua) jenis yakni : a. Orientasi
umum rumah sakit / Lab dan Orientasi unit.

2) Orientasi diadakan dengan tujuan agar seluruh


karyawan mengetahui dengan benar tentang
rumah sakit dan memahami tanggung jawab
pekerjaannya untuk mencapai misi rumah sakit.
MATERI ORIENTASI
KARYAWAN
Pengenalan visi, misi, falsafah serta nilai-nilai RS / Lab
medis

Pengenalan struktur organisasi

Peraturan Perusahaan dan Tata tertib

Pengenalan ruang dan gedung


Materi orientasi unit meliputi
lanjutan pedoman pengorganisasian
unit, pedoman pelayanan
/ pedoman kerja unit,
panduan, SOP dan pengenalan
unit

Pengenalan fasilitas pelayanan kesehatan

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien


PENEMPATAN KARYAWAN

1) Penempatan karyawan baru dilakukan dengan mempertimbangkan


visi dan misi rumah sakit, keragaman pasien, jenis pelayanan dan
teknologi yang digunakan dalam asuhan pasien dan memperhatikan
permintaan tenaga oleh unit kerja, pola ketenagaan unit kerja, man
power planning serta kualifikasi karyawan baru.

2) Penempatan kembali dilakukan pada karyawan yang telah menjalani


pendidikan dan pelatihan, dengan memperhatikan pola ketenagaan
unit-unit, man power planning, analisa
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
(1) Pendidikan dan Pelatihan meliputi
pendidikan dan pelatihan formal serta
pendidikan dan pelatihan non formal.

2) Setiap karyawan berhak memperoleh


pendidikan dan pelatihan untuk menjaga
dan meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan mereka.
3) Setiap karyawan wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan didalam
maupun diluar rumah sakit minimal 20 (dua puluh) jam pertahun.

(4) Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan Bantuan Hidup Dasar


(BHD), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP),
Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI), Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), Sasaran Keselamatan
Pasien (SKP), setiap 1 (satu) tahun sekali
5) Jenis pendidikan dan pelatihan non formal mengacu
pada program diklat yang disusun berdasarkan Training
Need Assessment (TNA).

6) Rumah sakit mengumpulkan data dari berbagai


sumber untuk dapat memahami pendidikan dan
pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan.
Sumber data pelatihan yang
dapat digunakan adalah
• a) Hasil kegiatan pengukuran data mutu dan keselamatan
pasien
• b) Hasil analisa laporan insiden keselamatan pasien
• c) Hasil survei budaya keselamatan pasien
• d) Hasil pemantauan program manajemen fasilitas dan
keselamatan
• e) Pengenalan teknologi termasuk penambahan peralatan
medis baru, keterampilan dan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penilaian kinerja
• f) Prosedur klinis baru
• g) Rencana untuk menyediakan layanan baru di masa yang
akan datang h) Kebutuhan dan usulan dari setiap unit
KEWENANGAN KLINIS

1) Kredensial adalah proses evaluasi oleh suatu rumah sakit


terhadap seorang staf klinis untuk menentukan apakah yang
bersangkutan layak diberi penugasan klinis dan kewenangan
klinis untuk menjalankan asuhan/tindakan medis tertentu
dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk periode tertentu.

(2) Kredensial dilakukan saat karyawan baru selesai


menjalankan orientasi untuk memutuskan apakah karyawan
tersebut memenuhi syarat diberi rekomendasi kewenangan
klinis untuk memberikan asuhan pasien.
lanjutan

(3) Rekredensial merupakan sebuah proses


kredensial ulang setiap 3 (tiga) tahun sekali
atau disesuaikan dengan masa berlaku STR

4) Kredensial dan Rekredensial dilakukan oleh


Komite atau Tim yang telah dibentuk
oleh rumah sakit sesuai dengan jenis tenaga.
lanjutan
(5) Proses pemberian rincian kewenangan
klinis adalah :
• Terstandar, objektif, berdasar atas bukti (evidence
based);
• Terdokumentasi di regulasi rumah sakit;
• Aktif dan berkelanjutan mengikuti perubahan
kredensial staf klinis;
• Diikuti semua lapisan keanggotaan staf klinis;
• Dapat dibuktikan bahwa prosedur yang digunakan
efektif.
PENILAIAN KINERJA
KARYAWAN
1) Penilaian kinerja karyawan rumah
sakit terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu : a.
Penilaian masa percobaan pada
karyawan baru (3 bulan pertama) :
a.Penilaian akhir masa kontrak
b. Penilaian tahunan setiap karyawan
lanjutan

2) Penilaian dilakukan oleh atasan langsung karyawan dan


(

persetujuan Kepala Bidang / Bagian.

(3) Penilaian staf medis didasarkan pada 3 (tiga) hal berikut :


a.Perilaku;
b.Pengembangan professional;
c.Kinerja klinis.

4) Penilaian kinerja untuk tenaga kepearawatan dan tenaga


kesehatan lain sesuai dengan uraian tugas di unit tempat
bekerja
Keterampilan Ahli Laboratorium
Medik

1) Mempersiapkan dan menganalisis bahan biologis

2) Melakukan interpretasi hasil secara analitik

3) Melakukan penjaminan mutu

4) Melakukan keamanan kerja dan patient safety


Lanjutan
1) Mempersiapkan dan 2) Melakukan interpretasi hasil
menganalisis bahan biologis secara analitik
• ) Kemampuan melakukan • ) Melakukan hubungan antara
pengambilan spesimen sesuai hasil pengujian, diagnosis,
prosedur yang tepat. informasi klinis dan terapi
• b) Kemampuan pengolahan berdasarkan: nilai rujukan, nilai
spesimen untuk pengujian. kritis, keterbatasan metode, hasil
• c) Kemampuan melakukan proses yang tidak mungkin, kondisi klinis
pengujian. dan hasil pengujian lainnya.
• d) Melakukan teknik pengujian. • b) Melakukan penggabungan
antara hasil pengujian dengan
• e) Pelaporan dan validasi hasi
kriteria pengendalian mutu
internal.
• c) Melakukan investigasi terhadap
hasil yang tidak lazim/tidak
masuk akal
lanjutan
4) Melakukan keamanan kerja dan
3) Melakukan penjaminan mutu patient safety
• a) Melaksanakan penilaian kelayakan • a) Menggunakan peralatan proteksi
hasil proses serta melakukan tindakan personal atau Alat Pelindung Diri
perbaikan dari pemantapan mutu (APD) di laboratorium medik.
internal. • b) Melaksanakan aplikasi praktik
• b) Melaksanakan penilaian kelayakan higiene dan pengontrolan infeksi di
hasil proses serta melakukan tindakan lingkungan kerja.
perbaikan dari pemantapan mutu • c) Menggunakan alat safety dengan
eksternal. baik (biosafety cabinet, safety shower,
• c) Melaksanakan identifikasi jenis dan lain-lain).
kesalahan dalam pengujian • d) Melakukan pemilihan dan
laboratorium. penggunaan desinfektan dan alat
• d) Melakukan validasi/verifikasi alat sterilisasi sesuai dengan kebutuhan.
metode dan atau reagen meliputi: uji • e) Melakukan tindakan darurat
presisi, akurasi, banding, korelasi, kebakaran di lingkungan kerja.
recovery, linieritas, limit deteksi, nilai
rujukan.
TNA= TRAINING
NEED ANALYSIS
•Pentingnya Training Need
Analysis (TNA) sebagai
Identifikasi Kebutuhan
Kompetensi Pegawai
PENDAHULUAN
Training Need Analysis (TNA) atau disebut juga Analisis
Kebutuhan Diklat (AKD) merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam penyusunan program diklat

Dari TNA juga dapat mengidentifikasi kebutuhan


pengembangan kompetensi pegawai yang tidak hanya
didapatkan dari diklat.

• Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun


2017 tentang Manajemen PNS pasal 203 yang menjelaskan
bahwa pengembangan kompetensi bagi setiap PNS sekurang-
kurangnya 20 jam pelatihan per tahun.BAGAIMANA
DENGAN LABORATORIUM MEDIS ?????
• Training need analysis atau dalam bahasa Indonesia berarti
analisis kebutuhan pelatihan adalah proses analisis kebutuhan
program pelatihan atau pengembangan potensi SDM di
sebuah organisasi. Tujuan dari adanya TNA yaitu peningkatan
kinerja karyawan dan organisasi.
Langkah-Langkah Membuat Training Need
Analysis

• Tujuan tersebut harus menekankan


pada target perusahaan serta
mempertimbangkan permasalahan
apa yang sedang terjadi sehingga ingin
diperbaiki.
1.Goal Analysis • semakin jelas apa yang diharapkan dari
sebuah program pelatihan atau
atau pengembangan. Tahap pertama ini
Organizational berkaitan dengan analisis organisasi
untuk melihat dinamika bisnis.
Analysis
• Tidak semua masalah di dalam
perusahaan berakar dari
sumber daya manusianya.
•tugasBisa saja
TNA adalah dari kualitas produk
membuat
laporan yang sesuai dengan
atau
keadaankurangnya peralatan yang
2.Problem beserta
rekomendasi solusi
memadai. Kedua contoh
tersebut tidak bisa
Analysis diselesaikan dengan pelatihan.

tugas TNA adalah


membuat laporan yang
sesuai dengan keadaan
beserta rekomendasi
solusi
• ahap ketiga dilakukan dengan cara
mengumpulkan dan menganalisis
data mengenai KSA (knowledge,
skill, dan attitude) calon peserta
pelatihan atau divisinya. Misalnya,
3.Job Role tim media memiliki kemampuan
digital competencies dan tim sales
memiliki kemampuan persuasive
Analysis communication.
Noted , Karyawan hrs Tahu tujuan
diadakannya pelatihan

• Di tahap keempat ini, Anda harus


mengumpulkan data dan karakter peserta,
lalu menganalisisnya. Data tersebut meliputi
data diri, pendidikan, latar belakang,
pelatihan yang pernah diikuti, posisi kerja,
dan lain-lain.
• dibutuhkan untuk menentukan metode,
4.Learner proses, engagement, gaya bahasa, dan
trainer saat training.
Analysis • memberitahu karyawan mengenai tujuan
diadakannya pelatihan. Hal tersebut supaya
karyawan mengerti proses pelatihan dan
benefit yang akan mereka terima.
• Jika keempat analisis di atas sudah dilakukan,
perusahaan semakin mengerti wawasan baru
apa yang dibutuhkan karyawan. Dengan
begitu, metode terbaik pada proses
implementasi pun bisa dilakukan lebih mudah

• Analisis implementasi atau pelaksanaan


5.Implementation program terdiri dari penentuan lokasi, materi,
dan trainer. Estimasi ROI atau biaya juga bisa
Analysis dimasukkan di tahap ini. Nantinya, estimasi
tersebut bisa disertakan dalam laporan
Fungsi Diadakannya TNA
1,Mengetahui Informasi 2.Mengetahui Informasi
Karyawan Pekerjaan
• Melalui TNA, perusahaan bisa • Setiap pekerjaan pasti memiliki
mendapatkan informasi job description yang berbeda.
pengetahuan karyawan Hal tersebut harus dipahami
mengenai perusahaan, produk, oleh pimpinan di setiap tim.
maupun konsumen. Selain itu Dengan adanya TNA, maka
perusahaan juga akan informasi pekerjaan dari yang
mengetahui kompetensi dasar hingga terbaru akan lebih
karyawan lebih jauh. mudah untuk diketahui.
• Dari informasi tersebut,
perusahaan menjadi lebih
paham akan karyawannya dan
apa yang mereka pikirkan.
3.Memudahkan untuk 4.Melakukan Perencanaan
Melibatkan Stakeholders dengan Mudah
• Analisis untuk program • Setiap perusahaan
pelatihan yang memerlukan
dibutuhkan akan perencanaan yang
mendorong perusahaan matang. Untuk membuat
mencari dukungan. rencana yang sesuai
Dukungan tersebut bisa keadaan, diperlukan data
berupa stakeholder yang valid mengenai
internal maupun karyawan, produksi, atau
eksternal. perusahaan.
• Analisis dari TNA membantu
perusahaan menentukan
perencanaan yang tepat.

• Tentu perencanaan yang dibuat


masih berkesinambungan dengan
hasil program pelatihan.
• Kualifikasi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
ditentukanberdasarkan pendidikan yang terdiri
atas:

a. Diploma tiga sebagai Ahli Madya Teknologi


Laboratorium Medik

b. Diploma empat sebagai Sarjana Terapan


Teknologi Laboratorium Medik
ATLM TERAMPIL

a. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan di
laboratorium;
b. Melakukan pengambilan dan penanganan
specimen darah
serta penanganan cairan dan jaringan tubuh lainnya;
c. Mempersiapkan, memilih serta menguji kualitas
bahan/reagen;
d. Mempersiapkan, memilih, menggunakan,
memelihara,
megkalibrasi, serta menangani secara sederhana alat
laboratorium;
e. Memilih dan menggunakan metode pemeriksaan
LANJUTAN
• F.Melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia klinik,
imunologi, imunohematologi, mikrobiologi, parasitology, mikologi,
virology, toksikologi, histoteknologi, sitoteknologi;
g. Mengerjakan prosedur pemantapan mutu;
h. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium;
i. Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium;
j. Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan
kepada yang berwenang;
k. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium; dan
l. Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara
analit
ATLM AHLI
• a.Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium khusus
dan canggih;
b. Melakukan pengambilan, penanganan serta menilai kualitas
specimen laboratorium untuk pemeriksaan khusus dan cangih;
c. Mendeteksi secara dini bila muncul penyimpanan dalam proses
pemeriksaan di laboratorium;
d. Menilai hasil pengujian kelaikan alat, metode, dan bahan/reagen
(yang sudah ada dan baru);
e. Melakukan pemeriksaan dalam bidang kimia klinik (hematologi,
biokimia klinik, imunologi, imunohematologi), mikrobiologi
(bakteriologi, parasitology, mikologi, virology), diagnostic
molekuler, biologi kedokteran, toksikologi klinik, histoteknologi,
sitoteknologi, sitogenetik sesuai dengan bidang keahliannya
lanjutan
• f. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai
dengan
bidang keahliannya
g. Melakukan validasi secara analitis terhadap hasil
pemeriksaan
laboratorium;
h. Merencanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti
program
pemantapan mutu laboratorium (internal dan eksternal)
i. Merencanakan dan mengevaluasi program kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium
j. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program
standarisasi laboratorium;
k. Memberikan informasi secara analitis hasil pemeriksaan
laboratorium khusus dan canggih
• l. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium
secara
efektif dan efisien;
m. Merencanakan, melaksanakan, mengatur dan
mengevaluasi
kegiatan laboratorium;
n. Membimbing dan membina ATLM dalam bidang teknik
kelaboratoriuman.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai