SNI 1726:2019
Tata Cara Perencanaan Ketahanan
01
gedung atau rumah yaitu:
Akibat Gempa Ringan : elemen struktural maupun non
Kriteria
struktural tidak boleh mengalami kerusakan.
Bangunan
Akibat Gempa Sedang : elemen non struktural boleh
Tahan
rusak namun masih dapat diperbaiki, sedangkan elemen
Gempa struktural tidak boleh rusak.
Akibat Gempa Kuat : elemen struktural dan non struktural
rusak, namun struktur tidak roboh sehingga korban jiwa
dapat dicegah.
Pasal 4.2
Desain
Seismik
SNI 1726:2019
Pasal 6.5
Untuk struktur dengan kategori risiko I, II, III dengan S, ≥ 0,75 KDS E
Untuk struktur dengan kategori risiko IV dengan S, ≥ 0.75 → KDS F
Persyaratan dasar
Struktur bangunan gedung harus memiliki sistem pemikul gaya lateral dan vertikal yang lengkap, yang
mampu memberikan kekuatan, kekakuan, dan kapasitas disipasi energi yang cukup untuk menahan
gerak tanah seismik desain dalam batasan-batasan kebutuhan deformasi dan kekuatan perlu.
Sambungan ke tumpuan
Sambungan positif untuk menahan gaya horizontal yang bekerja paralel terhadap komponen struktur
harus disediakan untuk setiap balok, girder, atau rangka batang, baik secara langsung ke elemen
tumpuannya, atau ke pelat yang didesain sebagai diafragma.
Desain fondasi
Fondasi harus didesain untuk menahan gaya yang dihasilkan dan mengakomodasi pergerakan yang
disalurkan ke struktur dan fondasi oleh gerak tanah seismik desain.
02
dinding geser. Untuk sistem ganda, rangka pemikul momen
harus dapat memikul beban lateral yang diakibatkan oleh
Sistem
gempa sekurang-kurangnya 25 % dari gempa desain. Factor
Rangka
reduksi gempa (R) = 7. Tahanan gaya seismik total harus
Ganda disediakan oleh kombinasi rangka pemikul momen dan
dinding geser atau rangka bresing, dengan distribusi yang
proporsional terhadap kekakuannya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sistem ganda (dual system) adalah sebagai berikut :
1. Rangka ruang yang memikul seluruh beban gravitasi.
2. Pemikul beban lateral berupa dinding geser atau rangka bresing dengan rangka pemikul
momen. Rangka pemikul momen harus direncanakan secara terpisah dan mampu memikul
sekurang-kurangnya 25% dari seluruh beban lateral.
3. Kedua sistem harus direncanakan mampu memikul secara bersama-sama seluruh beban
lateral dengan memperhatikan interaksi sistem ganda suatu sistem struktur yang gaya-gaya
lateralnya dipikul oleh rangka ruang pemikul momen daktail, yang bekerja sejajar dengan
dinding geser atau rangka berdasarkan kekakuan relatifnya.
03
beban-beban lateral melalui mekanisme lentur. Sistem ini
terbagi menjadi 3, yaitu:
Momen
1. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB),
Resisting 2. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM),
Frame 3. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus adalah sistem struktur dimana gaya lateral ditahan oleh
struktur yang bersifat daktail. Daktail atau daktilitas merupakan kemampuan suatu struktur untuk
mengalami simpangan pasca-elastik secara berulang dalam skala besar sehingga dapat berdeformasi
dengan tetap mempertahankan kekuatan agar struktur dapat tetap berdiri.
Keadaan ini membantu bangunan untuk kembali ke bentuk semula meskipun telah mengalami
goncangan yang kuat. Daktilitas bangunan struktur beton didapatkan dengan pendetailan penulangan
yang ketat, oleh sebab itu dinamakan Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus.
Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen khusus (SRPMK) direncanakan untuk bersifat daktail sehingga
desain SRPMK menggunakan sendi plastis yang diupayakan dapat untuk menyerap kekuatan gempa.
Setiap sendi plastis harus memenuhi standar kekuatan, daktilitas hingga disipasi sehingga kekuatan
dapat tersalurkan oleh struktur baja karena pada dasarnya, Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen
merupakan struktur yang dirancang untuk menahan beban gempa yang mana sistem SRPMK memiliki
skala daktail penuh yang didesain lebih kuat agar mampu mengalami deformasi.
Prinsip SRPMK:
1. Strong-Column/weak-beam yang bekerja menyebar di sebagian besar lantai.
2. Tidak terjadi kegagalan geser pada balok, kolom dan joint.
3. Menyediakan detail yang memungkinkan perilaku daktail.
Menurut SNI 1726-2019, struktur yang didesain untuk kategori desain seismik D, E, atau F, yang rangka
momen khususnya disyaratkan pada Tabel 12 karena batasan sistem struktur, maka rangka harus
menerus ke dasar.
Rangka momen khusus yang digunakan tetapi tidak disyaratkan oleh Tabel 12, diizinkan untuk tidak
diteruskan (diskontinu) di atas dasar dan didukung oleh sistem yang lebih kaku dengan koefisien
modifikasi respons, R, lebih kecil.
Muchlisin Riadi. “Sistem Ganda Beton Bertulang (Dual System).” Kajianpustaka.com. Blogger, 23 April
Daftar
2014. https://www.kajianpustaka.com/2014/04/sistem-ganda-beton-bertulang-dual-system.html.
Pustaka Setiawan, Agus. “Menentukan Kategori Desain Seismik SNI 1726 2019.” YouTube Video. YouTube, 13
April 2020. https://www.youtube.com/watch?
v=utb_lHSkm4Q&list=PLNwjtqIK7QbNn7FZQbFXpUSBNCnrEM3jr&index=3.
Setiawan, Agus. “Pengantar Rekayasa Kegempaan SNI 1726-2019.” YouTube Video. YouTube, 11 April
2020. https://www.youtube.com/watch?
v=WT83Eul6Fx4&list=PLNwjtqIK7QbNn7FZQbFXpUSBNCnrEM3jr&index=1.
Setiawan, Benny. “BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 [12] Perbandingan umum antara sistem struktur
dengan jumlah tingkat - PDF Free Download.” adoc.pub. ADOC.PUB, 2015. https://adoc.pub/bab-ii-
dasar-teori-gambar-21-12-perbandingan-umum-antara-sis.html.
SNI-1726-2019-Tata-Cara-Perencanaan-Ketahanan-Gempa-untuk-Struktur-Bangunan-Gedung-dan-
Nongedung.pdf. “SNI-1726-2019-Tata-Cara-Perencanaan-Ketahanan-Gempa-untuk-Struktur-
Bangunan-Gedung-dan-Nongedung.pdf.” Google Docs, 2019.
https://drive.google.com/file/d/1UAr42nV5eZKY-CT8rmtHAn8GEtUEj21H/view.