Pro
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia
Kontra
Seseorang yang melakukan komentar di media sosial/ media elektronik dalam hal ini harus lebih hati-
hati dan melihat ketentuan yang dilarang dan dibatasi oleh UU ITE dan perubahannya.
Sebagai contoh, komentar body shaming di sosial media dapat dikatakan sebagai penghinaan ringan
jika komentar tersebut berupa makian yang bersifat menghina.
Dalam kasus seperti itu, jika pengujian pada hewan dilarang, manusia akan
terpapar resiko karena menggunakan produk yang belum diuji.
Tentu tidak etis langsung melakukan tes pada manusia saat terdapat
berbagai spesies hewan yang dapat menggantikan tempat manusia.
Hal ini berarti efek obat tertentu yang muncul pada hewan eksperimen belum
tentu menimbulkan efek yang sama pada manusia.
Ini berarti pengujian pada hewan berpotensi menimbulkan resiko buruk baik
pada hewan uji maupun pada manusia.
Selain itu, karena binatang seperti simpanse dan monyet sangat mirip dengan
manusia yang memiliki kecerdasan dan mungkin kesadaran, apakah
manusiawi melakukan percobaan pada binatang seperti itu?
Apakah hal tersebut tidak mirip dengan melakukan percobaan pada manusia
sendiri?
Kontra
1. Dari sisi kesehatan, kehamilan atau melahirkan anak di bawah usia 20 tahun lebih rentan bagi
kematian bayi dan ibunya. Melahirkan yang sehat menurut ilmu kedokteran adalah antara usia 20-35
tahun.
2. Dari segi fisik, pasangan usia belia masih belum mampu dibebani suatu pekerjaan yang
memerlukan ketrampilan fisik untuk mendatangkan pendapatan yang mencukupi kebutuhan keluarga.
3. Dari segi mental, pasangan yang masih belia masih belum siap bertanggung jawab secara moral
mengenai apa saja yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Dari segi pendidikan, usaha pendewasaan usia pernikahan dimaksudkan buat mendapatkan
pendidikan yang lebih tinggi yang lebih berguna buat menyiapkan masa depannya.
5. Dari segi kependudukan, perkawinan usia dini adalah masa yang tingkat kesuburannya tinggi
sehingga kurang mendukung pembangunan di bidang kesejahteraan.
6. Dari segi kelangsungan rumah tangga, pernikahan dini lebih rentan dan rawan perceraian
mengingat mereka belum stabil, tingkat kemandiriannya masih rendah.
Pro
dengan menikah akan dapat menundukkan pandangan mata, dengan demikian seorang yang
telah menikah akan terhindar dari gejolak nafsu syahwat, mudah memelihra kehormatan,
tidak terjatuh kedalam kubangan dosa yang keji. sebab penyimpangan sexual (penyalura
sexual yang tidak halal) akan menyebabkan berbagai keruskan, baik individual maupun
sosial. penyimpangan tersebut adalah zina, homoseksual, lesbian, onani atau masturbasi.
dengan demikian menikah merupakan sarana penting untuk memadamkan gejolak syahwat,
sebab jika syahwat manusia telah bergejolak dan tidak menemukan pelampiasannya yang
halal, maka gejolak syahwat itu akan mencari pelampiasannya yang haram dengan berbagai
macam perbuatan maksiat.
2. sehat fisik maupun psikis. berbagai survei menunjukkan, mereka yang telah menikah lebih
kebal dari penyakit dibanding yang belum nikh. bahkan mereka yang telah melangsungkan
pernikahan jika sakit akan cepat sembuh dibandingkan yang masih bujangan. dari sisi mental
atau rohani, yang telah menikah lebih bisa mengendalikan emosinya dan nafsu seksnya. hal
ini sesuai dengan hadits nabi bahwa menikah itu akan memelihara pandangan dan faraj.
ditambah lagi jika pasangan tersebut telah memiliki anak, kebahagiaan suami isteri itu lebih
besar lagi.
3. . mempecepat memiliki keturunan. salah satu tujuan dari nikah adalah memperoleh
keturunan, dengan melakukan pernikahan dini dimungkinkan untuk mempercept
mendapatkan keturunan. bagi seorang isteri, dalam dalam rentang waktu usia 20-25 tahun
akan memiliki waktu subur yang lebih panjang dibandingkan wanita ang menikah diatas
umur 30an. dengan masa subur yang lebih panjang diharapkan akan mendapatkan keturunan
yang banyak.
4. lebih banya nilai ibadah. dengan menikah dini akan lebih cepat mendapatkan nilai-
nilai ibadah dibandingkan dengan menunda pernikahan. karena dalam islam sebuah rumah
tangga memiliki lahan amal yang banyak. bagi suami menghidupi anak isteri, memberikan
nafkah bathin adalah perbuatan yang mulia, bahkan dikategorikan sebagai jihad. begitu juga
isteri dalam menyediakan makanan bagi suami, menyambut kedatangannya setelah pulang
kerja serta mendidik anak-anak akan mendapatkan pahala yang berlimpah.
5. lebih cepat dewasa. menikah dini akan mepercepat seseorang mencapai kedewasan.
hal ini didasarkan realitas sosial yang menggambarkan bahwa dalam kehidupan sebuah
rumah tangga terdapat banyak halangan dan rintangan. halangan dan rintangan itu jika
direnungi memberikan pendidikan mental yang baik. mereka yang sering diterpa berbagai
kesulitan akan mudah memahami hidup. karena itu rumah tangga lebih cepat mendewasakan
sesorang.
6. bermanfaat untuk pendidikan anak. suami isteri yang menikh di usia muda adalah
lebih sehat, lebih kuat dan lebih subur ketika mereka memasuki umur 40 tahun, dimana saat
itu pendidikan anak sangat membutuhkan. lebih dari itu perbedaan tipis antara umur kedua
orang tua dengan anak-anaknya akan memudahkan kedua orang tua menjadi sahabat bagi
anak-anaknya, dan mudah bagi orang tua untuk mengetahui tabi’at dan perilaku anak-anak
mereka, yang mana hal ini merupakan nsur penting diantara unsur-unsur pendidikan
Kontra
Media sosial dapat membentuk cara anak Anda berpikir atau berperilaku.
Sementara itu, anak di bawah umur sering tidak bisa membedakan yang baik
dan yang buruk. Inilah kerentanan dan sisi gelap media sosial yang harus
diwaspadai.
Contohnya:
Penindasan dunia maya adalah tren lain yang berkembang di antara situs web
media sosial. Cyberbullying dapat memiliki efek berbahaya dan berpotensi fatal.
Banyak korban Cyberbullying setiap tahunnya. Dampak paling bahaya adalah
depresi hingga berujung bunuh diri remaja karena intimidasi di dunia maya
tersebut.
Terlalu banyak media sosial dapat memengaruhi kemampuan anak Anda untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang kuat.
Pro
Media sosial dimanfaatkan oleh kaum muda untuk hal-hal positif yang
sebelumnya tidak terpikirkan. Bukan hanya media untuk bersosialisasi,
tetapi anak-anak dan remaja telah menemukan cara baru untuk
mengekspresikan diri mereka secara kreatif, berinteraksi dan belajar dengan
audiens yang lebih luas.
Media sosial tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi yang praktis,
tetapi juga merupakan bagian penting dari kehidupan remaja dan dewasa
muda.
D. Media sosial menawarkan platform bagi anak muda untuk terhubung
dengan orang lain yang memiliki minat yang sama..
Pro dan Kontra sekolah dengan 1 gender lebih baik dari pada di
gabungkan
Kontra
1. Kurang Bersosialisasi
Anak perempuan dan laki-laki di sekolah dengan satu jenis kelamin
mungkin ketinggalan belajar bagaimana bersosialisasi dengan lawan
jenis, yang dapat membuat mereka merasa malu atau tidak nyaman
bertemu rekan-rekan mereka di luar sekolah. Ketika mereka
menghadapi anak-anak lain dari jenis kelamin yang berbeda, mereka
tidak selalu tahu bagaimana harus bereaksi, karena mereka tidak
terbiasa dengan lingkungan.
2. Lebih Cattiness
Di sekolah anak perempuan, hanya berada di sekitar anak perempuan
dapat menyebabkan lebih banyak kegembiraan di antara kelompok
dan intimidasi dalam beberapa kasus. Hal yang sama terjadi di
sekolah yang semuanya laki-laki.
3. Kurang Paparan
Sekolah Coed memberi kesempatan bagi anak perempuan dan anak
laki-laki untuk menjadi teman sejati satu sama lain dan menciptakan
landasan untuk hubungan yang mendukung dengan lawan jenis.
Peluang seperti ini tidak tersedia di sekolah berjenis kelamin tunggal.
Pro
2. Geng Kecil
Sekolah dengan jenis kelamin tunggal, khususnya sekolah khusus
perempuan, memiliki klik-klik yang lebih rendah. Mereka tidak perlu
khawatir dipandang sebagai anak laki-laki yang populer atau
mengesankan, yang memungkinkan mereka untuk fokus pada studi
mereka dan menjalin persahabatan yang baik dengan gadis-gadis
lain. Demikian pula, di sekolah anak laki-laki, tekanan untuk tampil
keren di depan anak perempuan berkurang, dan karenanya anak-
anak cenderung lebih murah hati terhadap teman sebaya mereka dan
kurang cenderung untuk membentuk kelompok yang mengecualikan