Anda di halaman 1dari 9

Pro dan kontra komentar di sosmed di batasi uu kebebasan berpendapat

Pro

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi  dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia

Kontra

Seseorang yang melakukan komentar di media sosial/ media elektronik dalam hal ini harus lebih hati-
hati dan melihat ketentuan yang dilarang dan dibatasi oleh UU ITE dan perubahannya.
Sebagai contoh, komentar body shaming di sosial media dapat dikatakan sebagai penghinaan ringan
jika komentar tersebut berupa makian yang bersifat menghina. 

Pendapat Pro atas Pengujian pada Hewan

Berikut akan disajikan pendapat yang pro (mendukung) eksperimen pada


binatang:

1. Pengujian pada hewan telah terbukti bermanfaat untuk mencegah manusia


dari efek racun suatu obat baru atau produk lainnya.

Di banyak negara, pengujian obat pada binatang menjadi keharusan sebelum


digunakan pada manusia untuk meminimalkan efek merugikan.

Dalam kasus seperti itu, jika pengujian pada hewan dilarang, manusia akan
terpapar resiko karena menggunakan produk yang belum diuji.

2. Sebagian orang percaya bahwa jika pengujian pada hewan dilakukan


sedemikian rupa sehingga meminimalkan kemungkinan rasa sakit dan
kematian, maka hal tersebut bisa dibenarkan.

Pendapat ini menyatakan, mengurangi resiko pada manusia harus menjadi


prioritas utama, dan jika hewan harus ‘menderita’ untuk melindungi manusia,
itu dapat diterima.
3. Spesies yang paling dekat dengan manusia adalah simpanse dan monyet,
yang memiliki 99% kesamaan gen. Dengan demikian, tes yang dilakukan pada
spesies tersebut merupakan indikator penting mengenai efek suatu produk
dan obat-obatan pada tubuh manusia.

Tentu tidak etis langsung melakukan tes pada manusia saat terdapat
berbagai spesies hewan yang dapat menggantikan tempat manusia.

Pendapat Kontra atas Pengujian pada Hewan

Berikut adalah pendapat kontra (menentang) pengujian pada binatang:

1. Sementara pendukung pengujian hewan menyatakan sah menggunakan


hewan sebagai eksperimen, penentangnya bertanya, apakah manusiawi
menggunakan hewan yang tidak dapat memberikan persetujuan atau
ketidaksetujuan untuk tujuan pengujian dan memperlakukannya dengan
buruk?

2. Beberapa hewan yang digunakan untuk pengujian bahkan secara fisiologi


tidak mirip manusia, seperti kelinci dan tikus.

Hal ini berarti efek obat tertentu yang muncul pada hewan eksperimen belum
tentu menimbulkan efek yang sama pada manusia.

Ini berarti pengujian pada hewan berpotensi menimbulkan resiko buruk baik
pada hewan uji maupun pada manusia.

Selain itu, karena binatang seperti simpanse dan monyet sangat mirip dengan
manusia yang memiliki kecerdasan dan mungkin kesadaran, apakah
manusiawi melakukan percobaan pada binatang seperti itu?

Apakah hal tersebut tidak mirip dengan melakukan percobaan pada manusia
sendiri?

3. Berdasarkan berbagai statistik, ditemukan bahwa perlakuan pada hewan uji


bisa tidak terbayangkan.

Mayoritas hewan-hewan mengalami penderitaan dan rasa sakit bahkan


setelah diberikan anestesi sekalipun.
4. Sengaja menyuntikkan virus seperti HIV atau obat-obatan lainnya pada
hewan hanya untuk memahami dampaknya benar-benar tidak dapat diterima.

Binatang tidak memiliki kemampuan mengekspresikan rasa sakit dan


penderitaan. Ketidakmampuan ini yang kemudian dimanfaatkan saat
melakukan pengujian pada hewan.

Pro dan kontra sensor tv yang berlebihan

Pihak pro berargumen

pelarangan dan pembatasan siaran yang mengandung unsur seksual,


kekerasan, NAPZA, perjudian, dan hal mistik, secara substansi dapat dibenarkan
sebab menyangkut moral dan norma. Tidak dapat dipungkiri bahwa, televisi
merupakan media publik yang dapat diakses masyarakat berbagai kalangan,
termasuk anak-anak. Upaya perlindungan anak-anak dan masyarakat secara umum
dari konten yang dianggap tidak sesuai dengan norma, menjadi salah satu alasan
yang disuarakan sebagian penonton dan masyarakat.

pihak kontra berargumen

adanya sensor membatasi kreativitas dan menghilangkan estetika dari sebuah


tayangan. Kalangan seniman dan produsen acara merasa kehadiran sensor
menghilangkan estetika dari karya yang telah dibuat. Sementara pengusaha televisi
mempertanyakan kejelasan standar norma yang digunakan, sebab kerancuan standar
yang digunakan dapat menjadi celah multitafsir yang berakibat pembekuan siaran
televisi. Sebagian kalangan masyarakat juga merasa kehadiran sensor justru
mengundang rasa penasaran akan hal yang dianggap negatif.

Pro dan kontra batasan usia menikah

Kontra

beberapa sisi negatif dari pernikahan dini sebagai berikut :

1. Dari sisi kesehatan, kehamilan atau melahirkan anak di bawah usia 20 tahun lebih rentan bagi
kematian bayi dan ibunya. Melahirkan yang sehat menurut ilmu kedokteran adalah antara usia 20-35
tahun.
2. Dari segi fisik, pasangan usia belia masih belum mampu dibebani suatu pekerjaan yang
memerlukan ketrampilan fisik untuk mendatangkan pendapatan yang mencukupi kebutuhan keluarga.

3. Dari segi mental, pasangan yang masih belia masih belum siap bertanggung jawab secara moral
mengenai apa saja yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Dari segi pendidikan, usaha pendewasaan usia pernikahan dimaksudkan buat mendapatkan
pendidikan yang lebih tinggi yang lebih berguna buat menyiapkan masa depannya.

5. Dari segi kependudukan, perkawinan usia dini adalah masa yang tingkat kesuburannya tinggi
sehingga kurang mendukung pembangunan di bidang kesejahteraan.

6. Dari segi kelangsungan rumah tangga, pernikahan dini lebih rentan dan rawan perceraian
mengingat mereka belum stabil, tingkat kemandiriannya masih rendah.

Pro

1. menghindarkan pelakunya dari penyimpangan sexual.

dengan menikah akan dapat menundukkan pandangan mata, dengan demikian seorang yang
telah menikah akan terhindar dari gejolak nafsu syahwat, mudah memelihra kehormatan,
tidak terjatuh kedalam kubangan dosa yang keji. sebab penyimpangan sexual (penyalura
sexual yang tidak halal) akan menyebabkan berbagai keruskan, baik individual maupun
sosial. penyimpangan tersebut adalah zina, homoseksual, lesbian, onani atau masturbasi.
dengan demikian menikah merupakan sarana penting untuk memadamkan gejolak syahwat,
sebab jika syahwat manusia telah bergejolak dan tidak menemukan pelampiasannya yang
halal, maka gejolak syahwat itu akan mencari pelampiasannya yang haram dengan berbagai
macam perbuatan maksiat.

2. sehat fisik maupun psikis. berbagai survei menunjukkan, mereka yang telah menikah lebih
kebal dari penyakit dibanding yang belum nikh. bahkan mereka yang telah melangsungkan
pernikahan jika sakit akan cepat sembuh dibandingkan yang masih bujangan. dari sisi mental
atau rohani, yang telah menikah lebih bisa mengendalikan emosinya dan nafsu seksnya. hal
ini sesuai dengan hadits nabi bahwa menikah itu akan memelihara pandangan dan faraj.
ditambah lagi jika pasangan tersebut telah memiliki anak, kebahagiaan suami isteri itu lebih
besar lagi.

3. . mempecepat memiliki keturunan. salah satu tujuan dari nikah adalah memperoleh
keturunan, dengan melakukan pernikahan dini dimungkinkan untuk mempercept
mendapatkan keturunan. bagi seorang isteri, dalam dalam rentang waktu usia 20-25 tahun
akan memiliki waktu subur yang lebih panjang dibandingkan wanita ang menikah diatas
umur 30an. dengan masa subur yang lebih panjang diharapkan akan mendapatkan keturunan
yang banyak.

4. lebih banya nilai ibadah. dengan menikah dini akan lebih cepat mendapatkan nilai-
nilai ibadah dibandingkan dengan menunda pernikahan. karena dalam islam sebuah rumah
tangga memiliki lahan amal yang banyak. bagi suami menghidupi anak isteri, memberikan
nafkah bathin adalah perbuatan yang mulia, bahkan dikategorikan sebagai jihad. begitu juga
isteri dalam menyediakan makanan bagi suami, menyambut kedatangannya setelah pulang
kerja serta mendidik anak-anak akan mendapatkan pahala yang berlimpah.

5. lebih cepat dewasa. menikah dini akan mepercepat seseorang mencapai kedewasan.
hal ini didasarkan realitas sosial yang menggambarkan bahwa dalam kehidupan sebuah
rumah tangga terdapat banyak halangan dan rintangan. halangan dan rintangan itu jika
direnungi memberikan pendidikan mental yang baik. mereka yang sering diterpa berbagai
kesulitan akan mudah memahami hidup. karena itu rumah tangga lebih cepat mendewasakan
sesorang.

6. bermanfaat untuk pendidikan anak. suami isteri yang menikh di usia muda adalah
lebih sehat, lebih kuat dan lebih subur ketika mereka memasuki umur 40 tahun, dimana saat
itu pendidikan anak sangat membutuhkan. lebih dari itu perbedaan tipis antara umur kedua
orang tua dengan anak-anaknya akan memudahkan kedua orang tua menjadi sahabat bagi
anak-anaknya, dan mudah bagi orang tua untuk mengetahui tabi’at dan perilaku anak-anak
mereka, yang mana hal ini merupakan nsur penting diantara unsur-unsur pendidikan

Batasan sosial media di bawah umur

Kontra

Meski medsos memang banyak manfaatnya, Parents juga sebaiknya menyadari


terdapat sisi gelap dari dampak media sosial bagi anak di bawah umur.

Media sosial dapat membentuk cara anak Anda berpikir atau berperilaku.
Sementara itu, anak di bawah umur sering tidak bisa membedakan yang baik
dan yang buruk. Inilah kerentanan dan sisi gelap media sosial yang harus
diwaspadai.

Contohnya:

A. Anak Tak Ada Kontrol Atas Paparan Informasi yang Diterima

Luasnya media sosial memungkinkan lepas kontrolnya ruang lingkup informasi.


Situasi seperti itu dapat menyebabkan anak-anak terpapar situs web cabul,
berbahaya, atau vulgar yang dapat memengaruhi proses berpikir mereka.
B. Cyberbullying, Depresi, dan Kerentanan pada Kesehatan Mental Anak

Penindasan dunia maya adalah tren lain yang berkembang di antara situs web
media sosial. Cyberbullying dapat memiliki efek berbahaya dan berpotensi fatal.
Banyak korban Cyberbullying setiap tahunnya. Dampak paling bahaya adalah
depresi hingga berujung bunuh diri remaja karena intimidasi di dunia maya
tersebut.

C. Candu Medsos Berpengaruh Juga pada Kesehatan Fisik Anak

Menghabiskan terlalu banyak waktu ber-medsos juga dapat mempengaruhi


anak Anda secara negatif dan kerap menyebabkan kecanduan media sosial.
Kecanduan ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik anak Anda.

D. Hubungan Intrapersonal Anak yang Mengendur

Terlalu banyak media sosial dapat memengaruhi kemampuan anak Anda untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang kuat.

Pro

A. Anak Terpacu Lebih Kreatif Membuat Konten

Media sosial dimanfaatkan oleh kaum muda untuk hal-hal positif yang
sebelumnya tidak terpikirkan. Bukan hanya media untuk bersosialisasi,
tetapi anak-anak dan remaja telah menemukan cara baru untuk
mengekspresikan diri mereka secara kreatif, berinteraksi dan belajar dengan
audiens yang lebih luas.

B. Siswa menggunakannya untuk membentuk kelompok belajar, di mana


mereka dapat dengan mudah dan instan berbagi ide dan materi
pembelajaran. Anak juga terpacu membuat konten Youtube ketika tengah
berjalan-jalan atau makan di restoran, dan hal-hal semacamnya. 
C. Medsos Adalah Media Praktis dalam Berjejaring dan Berkomunitas

Media sosial tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi yang praktis,
tetapi juga merupakan bagian penting dari kehidupan remaja dan dewasa
muda.
D. Media sosial menawarkan platform bagi anak muda untuk terhubung
dengan orang lain yang memiliki minat yang sama..

Pro dan Kontra sekolah dengan 1 gender lebih baik dari pada di
gabungkan

Kontra

1. Kurang Bersosialisasi
Anak perempuan dan laki-laki di sekolah dengan satu jenis kelamin
mungkin ketinggalan belajar bagaimana bersosialisasi dengan lawan
jenis, yang dapat membuat mereka merasa malu atau tidak nyaman
bertemu rekan-rekan mereka di luar sekolah. Ketika mereka
menghadapi anak-anak lain dari jenis kelamin yang berbeda, mereka
tidak selalu tahu bagaimana harus bereaksi, karena mereka tidak
terbiasa dengan lingkungan.

2. Lebih Cattiness
Di sekolah anak perempuan, hanya berada di sekitar anak perempuan
dapat menyebabkan lebih banyak kegembiraan di antara kelompok
dan intimidasi dalam beberapa kasus. Hal yang sama terjadi di
sekolah yang semuanya laki-laki.

3. Kurang Paparan
Sekolah Coed memberi kesempatan bagi anak perempuan dan anak
laki-laki untuk menjadi teman sejati satu sama lain dan menciptakan
landasan untuk hubungan yang mendukung dengan lawan jenis.
Peluang seperti ini tidak tersedia di sekolah berjenis kelamin tunggal.

4. Lebih Sedikit Menghabiskan Waktu dengan Teman


Banyak sekolah satu jenis kelamin berada jauh, sehingga orang tua
biasanya menempatkan anak-anak mereka di asrama, yang berarti
bahwa mereka menghabiskan seminggu di asrama dan kembali
selama akhir pekan untuk tinggal di rumah. Ini membuat mereka
kehilangan kesempatan untuk melihat teman-teman sekolah mereka
selama akhir pekan dan menghabiskan waktu bersama mereka di luar
sekolah

Pro

1. Lingkungan Yang Lebih Santai


Banyak sekolah satu jenis kelamin bisa lebih santai untuk anak laki-
laki dan perempuan karena mereka tidak memiliki tekanan sosial
yang perlu dikhawatirkan, seperti mengesankan lawan jenis. Mereka
dapat menjadi diri mereka sendiri di ruang kelas dan dapat berbicara
secara terbuka dan jujur. Mereka akan lebih bersedia mengambil
risiko karena mereka tidak perlu khawatir tentang menyelamatkan
muka di depan lawan jenis. Biasanya, lingkungan di ruang kelas
dengan satu jenis kelamin penuh dengan pembicaraan dan ide yang
konstan. Setiap orang berkontribusi secara bebas dalam diskusi
sedangkan kadang-kadang di sekolah coed, siswa harus dipaksa
untuk mengambil bagian dalam diskusi kelas. Juga, perasaan
persaudaraan yang kuat atau persaudaraan dipupuk dalam
lingkungan seks tunggal.

2. Geng Kecil
Sekolah dengan jenis kelamin tunggal, khususnya sekolah khusus
perempuan, memiliki klik-klik yang lebih rendah. Mereka tidak perlu
khawatir dipandang sebagai anak laki-laki yang populer atau
mengesankan, yang memungkinkan mereka untuk fokus pada studi
mereka dan menjalin persahabatan yang baik dengan gadis-gadis
lain. Demikian pula, di sekolah anak laki-laki, tekanan untuk tampil
keren di depan anak perempuan berkurang, dan karenanya anak-
anak cenderung lebih murah hati terhadap teman sebaya mereka dan
kurang cenderung untuk membentuk kelompok yang mengecualikan

3. Menghancurkan Stereotip Gender


Siswa di sekolah dengan satu jenis kelamin dapat tertarik atau
menunjukkan minat pada mata pelajaran yang tidak konvensional
tanpa rasa malu. Di sekolah anak laki-laki, penari pria, penyanyi atau
penulis dapat diundang untuk berbicara tentang seni mereka dan
anak laki-laki dapat mengajukan pertanyaan tanpa merasa malu
seperti ketika mereka berada di sekolah coed. Ini berlaku untuk mata
pelajaran seperti drama, seni visual, dan seni digital. Di sekolah
khusus anak perempuan, atlet atau insinyur wanita dapat datang dan
dengan bebas memberikan ceramah di mana anak perempuan dapat
menunjukkan minat tanpa dicap sebagai orang yang terlalu kutu buku
atau tomboy. Oleh karena itu, sekolah dengan satu jenis kelamin
dapat membebaskan siswa dari stereotip gender dan membawa
pengalaman mereka ke depan bersama mereka bahkan ke masa
depan mereka. Itu akan mempersiapkan mereka lebih baik untuk
menghadapi dunia dan percaya diri.

Anda mungkin juga menyukai