Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

MATAKULIAH : Kebijakan dan Hukum Lingkungan


PENGAMPU : Dr. Hastuti Purnaweni, MPA
NAMA MAHASISWA : Aria Pradana Wirawan
NIM : 30000121420043

TUGAS
MENGKAJI DAN MERESPON ARTIKEL

Artikel :
Oil Spill Governance: Evidence from Bintan Island, Indonesia
Hartuti Purnaweni 1,* , Jumadil Saputra 2 , Ali Roziqin 3 , Kismartini Kismartini 1 , Titik
Djumiarti 1 and Thomas Seitz 4

Respon dan Komentar :


Permasalahan tumpahan minyak yang terjadi di Pulau Bintan sudah ada sejak tahun 1970, yang
beberapa tahun terkahir ini terjadi peningkatan. Tumpahan minyak ini mengakibatkan berbagai
kerugian, baik terhadap lingkungan maupun masyarakat. Sehingga perlu komitmen terutama bagi
pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Walaupun telah dibuat berbagai aturan,
namun pendekatan penyelesaian masalah tumpahan minyak ini masih koncensional dan kurang
solutif.
Berikut respon dan komentar yang saya berikan untuk bisa menjadi rekomendasi solusi
permasalahan tumpahan minyak di Pulau Bintan :
1. OPTIMALISASI TIM LOKAL
a. Perlu dilakukan optimalisasi tim lokal, dengan menjadikan konsep pentahelix sebagai dasar
pemikiran pembentukan tim. Sehingga dapat meningkatankan partisipasi public terhadap
penyelesaian masalah tumpahan minyak di Pulau Bintan.
Setelah melihat framework analysis yang ada, sangat mungkin penyelesaian masalah
tumpahan minyak di Pulau Bintan diselesaikan dengan menerapkan prinsip pentahelix.
Dimana tim lokal yang dibentuk mewakili lima sektor yang bersangkutan dan mendorong
penyelesaian masalah. Sektor-sektor tersebut adalah pemerintah, masyarakat, bisnis, media,
dan akademisi. Berikut penjabaran partisipasi kelima sektor terhadap penyelesaian masalah
tumpahan minyak :

No Sektor Stakeholder Peran


1. Pemerintah - Dinas Kelautan dan Menjadi mediator, membuat
Perikanan kebijakan publik, menginiasi
- Dinas Lingkungan Hidup program-program
- Dinas Pariwisata penyelesaian masalah
2. Masyarakat - Nelayan Menjadi pengawas, relawan,
- Pengelola wisata pantai dan sumber aspirasi.
- Masyarakat terdampak
lainnya
3. Bisnis - Industri minyak Mempertegas komitmen,
- Industri wisata memberikan CSR
- Industri perikanan

4. Media - Media Lokal Kontrol media, sarana


- Media Nasional sosialisasi dan publikasi

5. Akademisi - Perguruan Tinggi Melakukan penelitian dan


- Peneliti memberikan solusi ilmiah
b. Memberikan posisi, kewenangan/ tugas, dan target yang jelas kepada Tim Lokal, agar dapat
mempercepat penyelesaian masalah tumpahan minya di Pulau Bintan

- Memberikan posisi Tim Lokal secara strategsi, dengan menggunakan ketetapan kepala
daerah, sebagai dasar pembentukan Tim Lokal (pansus/timsus/adhoc). Sehingga memiliki
fleksibilitas dalam melakukan koordinasi dan kegiatan.
- Tugas dijabarkan melalui tiga pendekatan, yaitu pencegahan, penaganan pelanggaran
(berkoordinasi dengan instansi berwenang), dan rehabilitasi/ penanganan dampak.
- Memberikan target-target yang jelas dan riil sesuai dengan pendekatan penyelesaian
masalah
- Tim Lokal didorong untuk menginisiasi program-program dan merekomendasikan
kebijakan sesuai dengan target serta pendekatan permasalahan yang ada.

c. Memberikan dukungan anggaran dan fleksibiltas pembiayaan kepada Tim Lokal. Namun,
bersamaan dengan hal tersebut, diberikan kewajiban dan bertanggung jawab secara keungan
maupun kegiatan.

2. OPTIMALISASI KEBIJAKAN DAN LAW ENFORCEMENT


Optimalisasi kebijakan dan penegakkan hukum ini, dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan
dan pemantauan yang telah dilakukan.
a. Melakukan patroli dan/atau memasang sistem sensor tumpahan minyak sepanjang jalur laut
kapal-kapal industri minyak, atau lokasi-lokasi yang dinggap sering terjadi tumpahan minyak.
b. Membuat sistem aduan tumpahan minyak yang terintegrasi antar stakeholder terkait lainnya
(pemerintah dan instansi penegakkan hukum), agar masalah dapat diselesaikan secara cepat.
c. Membuat kebijakan rehabilitasi kerusakan laut atau pantai akibat tumpahan minya. Kebijakan
ini by data, akan dapat mempertegas komitmen CSR industri minyak untuk bertanggung jawab
terhadap pelanggaran yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai