Oleh :
PROGRAM D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
iv
4.1.2 Keadaan Demografis.......................................................... 18
4.2 Keadaan Umum Responden........................................................ 18
4.2.1 Umur dan Jenis Kelamin.................................................... 18
4.2.2 Pendidikan.......................................................................... 18
4.3 Pendapatan Usaha Ayam Peternak Sebelum dan Pada
Masa Pandemi Covid -19 di Desa Saiyong dan Kautu................ 19
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Analisis Biaya Total Peternaka Ayam Petelur di Desa
Saiyong Dan Kautu ............................................................... 19
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1
2
2.2.1 Bibit
DOC merupakan bibit ayam yang dipilih untuk menggantikan ayam yang
telah diafkir, dan bibit yang dipilih yaitu bibit yang sesuai dengan kriteria bibit
yang baik yaitu sehat dan tidak cacat, anak ayam berasal dari induk yang sehat,
anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik serta ukuran badan normal dan
ukuran berat badan antara 35-40 gram (Zulfikar, 2009).
Pemeliharaan ayam ras petelur dibagi menjadi tiga tahap yaitu fase starter,
grower, dan layer. Fase starter dimulai sejak hari pertama, fase starter merupakan
4
5
fase yang sangat rentan dalam pemeliharaan ayam ras petelur (Risnajati, 2014).
Ayam pullet adalah ayam yang berada pada fase grower. Ayam petelur
fase grower terbagi dalam kelompok umur 6-10 minggu atau fase awal grower,
sedangkan pada umur 10-18 minggu disebut fase developer (Gustira dkk, 2015).
Fase grower merupakan persiapan awal tubuh untuk menghadapi fase
bertelur. Ayam fase grower membutuhkan kepadatan kandang yang sesuai untuk
menjamin semua ayam mendapat kesempatan sama mendapat ransum, air minum,
dan oksigen sehingga pertumbuhan ayam petelur fase grower seragam (Gustira
dkk, 2015).
2.2.4 Pemanenan
Pemanenan telur dilakukan dengan mengumpulkan telur dari kandang.
Pengumpulan telur dari kandang sebaiknya dilakukan minimal dua kali sehari.
Pengambilan telur yang terlalu lama atau frekuensinya kecil akan berdampak
buruk pada mutu telur. Telur yang dikumpulkan sebaiknya ditempatkan pada rak
berongga sehingga telur dapat disimpan dengan baik dan sirkulasi udara akan ada
di sela-sela telur (Suprijatna, 2005). Pemanenan merupakan alur terakhir yang
menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan akan dipasarkan dalam memenuhi
kebutuhan konsumen.
2.6 Harga
Harga adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk
memperoleh produk atau jasa (Radix dan Sukotjo, 2010). Harga merupakan salah
satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa
besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik
berupa barang atau jasa. Harga mempunyai hubungan dengan kualitas. Kualitas
produk yang baik akan dijual dengan harga yang tinggi sedangkan produk dengan
kualitas yang kurang baik akan dijual dengan harga yang relatife rendah.
8
BAB 3 METODE PENELITIAN
10
11
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = Total cost (Biaya total)
FC = Fixed cost (Biaya tetap)
VC = Variable cost (Biaya variable)
2. Analisis Penerimaan
Menurut Suratiyah (2006), secara umum perhitungan penerimaan total
(Total Revenue/TR) adalah perkalian antara jumlah produksi (Y) dengan harga
jual (Py) dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : TR = Y + Py
TR = Total Revenue (Penerimaan total)
Y = Produksi yang diperoleh
Py = Harga
3. Analisis pendapatan
Menurut Suratiyah (2006), pendapatan adalah selisih antara penerimaan
(TR) dengan biaya total (TC) dan dinyatakan dengan rumus:
Pd = TR - TC
14
Keterangan :
Pd = Pendapatan
TR = Total revenue (Penerimaan total)
TC = Total cost (Biaya Total)
17
18
Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa biaya total yang dikeluarkan peternak ayam
petelur di Desa Saiyong sebelum pandemi covid -19 mengalami peningkatan dari
Rp. 194.660.000, dan pada masa pandemi covid-19 menjadi Rp. 208.440.000.
Begitu juga biaya total yang dikeluarkan peternak ayam petelur di Desa Kautu
sebelum pandemic covid-19 mengalami peningkatan dari Rp. 173.420.000, dan
pada masa pandemi covid-19 menjadi 184.348.000. Dapat dikatakan bahwa pada
masa pandemi covid -19 berpengaruh terhadap pengeluaran biaya total produksi
ayam petelur di Desa Saiyong dan Desa Kautu. Berdasarkan wawancara dari
responden bahwa terdapat beberapa bahan pokok yang biasa digunakan untuk
mendukung usaha peternakan ayam hargannya terus naik pada masa pandemi
covid -19 serta harga DOC ayam petelur juga terus meningkat.
Hasil penelitian Putra (2020) pada masa pandemi covid -19 biaya produksi
yang dijual dipasaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha ayam
pedaging maupun ayam petelur harganya terus meningkat. Armelia dkk. (2020)
menyatakan bahwa dampak tidak langsung covid -19 terhadap usah peternakan
ayam petelur diantaranya adalah peternak ayam mengeluarkan biaya tambahan
tentang modal usaha seperti harga DOC ayam petelur yang naik, baiya pakan,
serta biaya yang biasa digunakan dalam meningkatkan produksi ayam petelur
terus mengalami kenaikan harga jual dan kehilangan peluang pasar.
4.3.2 Analisis Penerimaan
Berdasarkan hasil analisis penerimaan total yang didapatkan peternak
ayam petelur di Desa Saiyong dan Desa Kautu sebelum dan pada masa pandemi
covid -19 mengalami penurunan yang terlihat pada Tabel 4.2 dan 4.3.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Penerimaan Peternak Ayam Petelur di Desa Saiyong dan
Desa Kautu Sebelum Pandemi Covid -19
Desa Produksi Harga/Rak (Rp) Penerimaan
20
Tabel 4.3 Hasil Analisis Penerimaan Total Peternak Ayam Petelur di Desa
Saiyong dan Desa Kautu Pada Masa Pandemi Covid -19
Produksi Harga/Rak (Rp)
Penerimaan
Desa Ayam Afkir Telur Ayam Afkir
Telur (Rak) Total (Rp)
(Ekor) (Rak) (Ekor)
Saiyong 11.160 1000 46.500 50.000 568.940.000
Kautu 9.360 800 46.500 50.000 485.240.000
Penerimaan merupakan suatu hasil penjualan dari barang tertentu yang
diterima atas penyerahan sejumlah barang pada pihak lain. Jumlah penerimaan
(Total Revenue) di defenisikan sebagai penerimaan dari penjualan dari barang
tertentu yang diperoleh dari sejumlah satuan barang yang terjual dikalikan harga
penjualan setiap satuan barang. Penerimaan di bidang peternakan adalah produksi
yang dinyatakan dalam bentuk uang tunai sebelum dikurangi dengan biaya
pengeluaran selama kegiatan usaha tersebut (Daniel dalam Alhidayat, 2002 dalam
Pertiwi, 2020).
Berdasarkan Tabel 4.2 dan 4.3 bahwa penerimaan total yang didapatkan
peternak ayam petelur di Desa Saiyong sebelum pandemi covid -19 mengalami
penurunan dari Rp. 596.260.000, dan pada masa pandemi covid-19 menjadi Rp.
568.940.000. Begitu juga penerimaan total yangmengalami penurunan dari Rp.
508.960.000, dan pada masa pandemi covid-19 menjadi Rp. 485.240.000. Dapat
dikatakan bahwa pada masa pandemi covid -19 harga perjualan telur per rak dan
ayam afkir menjadi menurun dan harga DOC ayam petelur dan bahan pokok
untuk kebutuhan peternakan ayam petelur terus naik.
21
Tabel 4.5 Hasil Analisis Pendapatan Peternak Ayam Petelur di Desa Saiyong dan
Desa Kautu Pada Masa Pandemi Covid -19
22
Berdasarkan Tabel 4.4 dan 4.5 bahwa pendapatan peternak ayam petelur di
Desa Saiyong sebelum pandemi covid-19 mengalami penurunan dari Rp.
401.600.000, pada masa pandemi covid-19 menjadi Rp. 360.500.000. Begitu juga
pendapatan peternak di Desa Kautu juga mengalami penurunan sebelum pandemi
covid-19 dari Rp. 335.540.000, pada masa pandemi covid-19 menjadi
Rp.300.892.000. Hal ini diakibatkan oleh pandemi covid-19 yang mengurangi
aktivitas kuliner sehingga harga telur ayam menurun.
Menurunnya harga telur menyebabkan banyak peternak yang
mengalami kerugian. Bahkan ada kasus usaha poultry shop (PS) mengalami
collapse. Kerugian usaha tersebut sangat dirasakan oleh peternak. Ilham dan
Haryanto (2020), menyatakan bahwa kondisi pandemi Covid-19 terdapat
pedagang perantara yang melakukan spekulasi. Ada pedagang yang menekan
harga beli telur di kandang peternak dengan alasan permintaan turun karena
banyak anggota masyarakat yang berhenti bekerja. Di sisi lain, saat menjual harga
yang ditawarkan kepada pembeli tetap dengan harga mahal, atau stabil, kecuali
permintaan sudah jenuh, baru harga jual ke konsumen diturunkan.
Armelia, dkk. (2020) bahwa dampak negatif wabah Covid-19
mengakibatkan penurunan produktivitas usaha dan pendapatan peternak. Fitriani,
dkk. (2014), menyatakan bahwa salah satu usaha yang padat modal dan berisiko
tinggi yaitu usaha peternakan ayam broiler, baik risiko lingkungan maupun risiko
ekonomi berupa fluktuasi harga input-output.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pendapatan peternakan ayam petelur di Desa Saiyong dan Desa Kautu Kecamatan
Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan pada masa pandemi covid -19
mengalami penurunan. Desa Saiyong dari Rp. 401.600.000, menjadi Rp.
360.500.000 dan Desa Kautu dari Rp. 335.540.000, menjadi Rp.300.892.000.
5.2 Saran
Saran dari penelitian ini, peternak ayam petelur memikirkan strategi dalam
pengembangan usaha seperti meminalisir biaya produksi dan memanfaatkan
pemasaran secara digital dan menjual ayam afkir agar mendapatkan pendapatan
yang terus naik di masa pandemi covid-19.
24
DAFTAR PUSTAKA
Armelia, V., Arkan, N. D., Ismoyowati, I., dan Setianto, N. A. 2020. Dampak
Sosial Ekonomi Covid-19 Terhadap Usaha Peternakan Broiler
di Indonesia. In prosiding Seminar Teknologi Agribisnis Peternakan
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Vol. 7 Hal 161-167.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. 2015. Produksi telur (kg)
menurut jenisnya dan kabupaten kota, 2015.
Fitriani, A., Bakar, A., dan Susanto, H. (2014). Analisis Kelayakan Usaha
Peternakan Ayam Buras di Kota Bandung. Reka Integra: Jurnal Teknik
Industri, 2(2), 133–144.
Haryono Dan N, Ilham. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Pada Produksi Dan
Kapasitas Peternak.Penelitian Pengolahan Pemasaran Hasil Peternakan.
Hal 193-214
25
26
Ilham N dan Hryanto. 2020. Dampak Pandemi Covid -19 pada Produksi dan
Kapasitas Peternak. Laporan Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian.
Moray dkk. 2014. “Penentuan Harga Jual Dengan Metode Cost Plus Pricing
Menggunakan Pendekatan Full Costing Pada UD. Gladys Bakery”.
Program S1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas
Sam Ratulangi Manado.
Ningsih, R., dan Prabowo, D. W. (2017). Tingkat Integrasi Pasar Ayam Broiler di
Sentra Produksi Utama:
Putra M. R., C. 2020. Dampak Covid -19 Terhadapa Keuntungan dan Volume
Permintaan Ayam Pedaging (Studi kasus PT. Intertama Trikencana
Bersinara). Thesis Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
Risnajati, D. 2014. Pengaruh jumlah ayam per induk buatan terhadap performa
ayam petelur strain isa brown periode starter. J. Sains Peternakan. 12 (1):
10 -14.