Oleh :
Oleh :
Menyetujui :
Pembimbing PPL,
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberi Berkat dan Rahmat-Nya, sehingga pelaksanaan kegiatan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) di PT. Cahroen Pokhpand Jaya Farm dan di Medan
Jaya Makmur Farm dapat terlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal
yang terencanakan dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun
penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara lengkap
mengenai kegiatan PPL yang telah dilaksanakan di PT. Cahroen Pokhpand Jaya
Farm dan di Medan Jaya Makmur Farm.
Dalam penyelesaian laporan ini, banyak motivasi dan bantuan yang saya
terima untuk menyelesaikan laporan PPL ini. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis `mengucapakan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasan Sitorus, MS, selaku Dekan Fakultas Peternakan
Universitas HKBP Nommensen Medan.
2. Ibu Ir. Magdalena Siregar, MP selaku Dosen pembimbing PPL.
3. Bpk Lukas Ginting, S.Pt, selaku Manager perusahaan PT. Cahroen
Pokhpand Jaya Farm yang telah menerima kami melaksanakan kegiatan
PPL.
4. Bpk Latif, selaku Manager Medan Jaya Makmur yang telah menerima
kami melaksanakan kegiatan PKL.
5. Indra Ginting, S.Pt, selaku Supervisor lapangan di PT. Cahroen Pokhpand
Jaya Farm.
6. Seluruh pimpinan dan karyawan PT. Cahroen Pokhpand Jaya Farm dan
Medan Jaya Makmur Farm, yang telah memberikan ilmu dan dorongan
semangat kepada penulis.
7. Kepada Orang tua dan saudara-saudari saya yang telah memberikan doa,
dukungan dan semangat untuk menjalankan PPL.
8. Seluruh teman PPL yang selalu memberikan dukungan dan semangat
selama menjalankan kegiatan PPL.
i
Dalam penulisan laporan PPL ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Akhir kata dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
I.2. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)..................................... 2
I.3. Kegunaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)................................ 2
iii
III. METODE PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN
III.1............................................................................................................. Wak
tu dan Tempat PPL............................................................................... 20
III.1.1. Komoditi Ternak Ayam Broiler................................................ 20
III.1.2. Komoditi Ternak Sapi............................................................... 20
III.2............................................................................................................. Aspe
k yang Diamati...................................................................................... 20
III.2.1. Komoditi Ternak Ayam Broiler................................................ 20
III.2.2. Komoditi Ternak Sapi............................................................... 20
III.3............................................................................................................. Met
ode Mengumpulkan Data...................................................................... 20
III.3.1. Komoditi Ternak Ayam Broiler................................................ 20
III.3.2. Komoditi Ternak Sapi............................................................... 20
III.4............................................................................................................. Jadw
al dan Materi Kegiatan.......................................................................... 21
III.4.1. Komoditi Ternak Ayam Broiler................................................ 22
III.4.2. Komoditi Ternak Sapi............................................................... 22
iv
IV.2.6. Sistem Perkandangan Ternak Sapi............................................ 52
IV.2.7. Sistem Pemeliharaan Ternak Sapi............................................ 53
IV.2.8. Sistem Manajemen Ternak Sapi............................................... 54
IV.2.9. Sistem Penanganan Kesehatan Ternak Sapi............................. 54
IV.2.10..................................................................................................Siste
m Penanganan Limbah Ternak Sapi….…………………. 56
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 59
LAMPIRAN..................................................................................................... 64
v
DAFTAR TABEL
vi
vii
I. PENDAHULUAN
1
perkembangan sapi perlu mendapat pembinaan yang ketat untuk mengatasi
permasalahan diatas, perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang mempersiapkan para mahasiswa sebagai tenaga kerja yang terampil dan
menyelesaikan masalah peternakan, dimana fakultas peternakan menjalin
hubungan kerjasama pada perusahaan-perusahaan peternakan untuk mengikuti
Pelatihan dan Program Praktek Lapangan (PPL).
Program Praktek Lapangan (PPL) di PT. Cahroen Pokhpand Jaya Farm
dan Medan Jaya Makmur Farm adalah keterampilan teknis, sistem pemiliharaan
dan pengkaji aspek keterpaduan usaha dengan lingkungan sekitar Melalui
Program Praktek Lapangan (PPL) ini diharapkan mahasiswa mampu
mengevaluasi secara langsung ilmu dan penerapan teknologi yang diproleh
selama perkuliahan.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1.2 Parent stock strain Cobb 500
Strain Cobb 500 merupakan salah satu strain broiler yang ada di Indonesia
yang memiliki titik tekan pada perbaikan feed consumption rate (FCR),
pengembangan genetik diarahkan pada pembentukan daging dada, mudah
beradaptasi dengan lingkungan tropis (heat stress) serta produksinya yang efisien
yaitu bobot badan 1,8 – 2 kg dengan FCR 1,65. Saat ini bibit Cobb 500 digunakan
untuk produksi broiler lebih dari 60 negara (Anonimous, 2006).
Breeder Cobb Vantress, inc. (2008) dalam Sutrisno, (2013) melaporkan
bahwa strain Cobb 500 mulai bertelur pada umur 24 minggu dengan HDP 5%.
Pada awal masa produksi terjadi kenaikan produksi telur secara signifikan hingga
mencapai puncak produksi (peak production).
4
tubuh, untuk meningkatkan produksi, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap
penyakit, dan untuk kemampuan meningkatkan kemampuan menggantikan darah
(Nova, 2008).
Adapun tujuan utama pemberian ransum kepada ayam broiler adalah untuk
menjamin pertambahan berat badan yang paling ekonomis selama pertumbuhan
dan penggemukan. Prinsip penyusunan ransum ayam adalah membuat ransum
dengan kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan ayam fase tertentu.
Pemberian ransum untuk ayam pedaging atau petelur harus disesuaikan dengan
tujuan dari fase perkembanganya.
5
ransum untuk memenuhi kebutuhan energinya, sebelum kebutuhan energinya
terpenuhi ayam akan terus makan.
Faktor utama yang mempengaruhi konsumsi pakan adalah kandungan
energi dalam pakan dan keadaan suhu lingkungan. Pakan dengan energi metabolis
yang lebih rendah akan memacu ayam pedaging untuk mengkonsumsi pakan
tambahan untuk memenuhi kebutuhan energi. Faktor lain yang mempengaruhi
konsumsi pakan pada ayam pedaging adalah bobot badan, galur, tingkat produksi,
tingkat cekaman, aktivitas ternak, kandungan energi dalam pakan dan suhu
lingkungan. Selain itu, bertambahnya umur dan bobot badan selama periode
pertumbuhan, konsumsi akan terus meningkat sehubungan dengan meningkatnya
kebutuhan zat makanan untuk hidup pokok dan pertumbuhan.
3. Konversi Ransum
Konversi Ransum adalah perbandingan jumlah ransum yang habis
dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan yang diperoleh dalam jangka waktu
tertentu. Menurut Lacy dan Vest (2000), semakin tinggi konversi pakan
menunjukkan semakin banyak pakan yang dibutuhkan untuk menaikkan bobot
badan per satuan berat, sebaliknya jika semakin rendah angka konversi pakan
berarti kualitas pakan semakin baik untuk menghasilkan bobot badan.
6
2.1.5. Sistem Pemeliharaan Masa Layer
Masa layer merupakan masa pemeliharaan saat ayam berumur 24 atau 25
minggu dan sudah mulai menghasilkan telur. Pada masa ini banyak hal yang harus
diperhatikan agar tercapainya produksi telur yang maksimal yang biasa disebut
dengan produksi puncak. Hal yang paling penting diperhatikan pada masa layer
antara lain :
1. Kebutuhan ruang
Kebutuhan ruang pada masa layer sama dengan masa grower. Setiap 1 m²
ruang bisa diisi sebanyak 6-8 ekor ayam. Sudaryani dan Santosa, (2003)
menyatakan bahwa, untuk ayam pembibit broiler 1/3 litter dan 2/3 slat
membutuhkan ruangan 0,19 m (mini) dan 0,23 m (normal).
2. Pemberian pakan dan minum
Pemberian pakan pada fase layer dibutuhkan sebagian besar untuk
produksi telur. Untuk itu ayam harus mendapat pakan dalam jumlah yang cukup,
karena apabila kekurangan walaupun dalam jumlah yang sedikit maka produksi
akan menurun. Kebutuhan pakan untuk ayam tergantung pada strain, umur, besar
ayam, aktivitas, suhu lingkungan, kecepatan tumbuh, kesehatan dan imbangan zat
pakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan reproduksi
(Mulyantini, 2010).
Pemberian minum juga sangat penting pada masa ini dalam pembentukan
telur. Pada fase layer jumlah air minum yang dibutuhkan 2 kali lipat dari jumlah
pakan yang diberikan (Sutrisno, 2013).
3. Kontrol berat badan dan keseragaman (uniformity)
Untuk mendapatkan produksi yang baik, perlu dilakukan pengontrolan
berat badan dan keseragaman ayam. Hal ini dapat dilakukan dengan penimbangan
body weight setiap minggu. Penimbangan dilakukan dengan cara pengambilan
sampel secara acak disetiap sudut. Keseragaman diukur ±10% dari rata-rata berat
populasi (Sudaryani dan Santosa, 2003).
4. Pencahayaan
Program pencahayaan pada masa layer diberikan selama 13-14 jam per
hari. Pencahayaan bisa sebagian dari cahaya matahari secara langsung dan
sebagian lagi dari cahaya lampu atau cahaya buatan. Warna cahaya berpengaruh
7
pada produksi ayam. Warna yang mempengaruhi reproduksi adalah warna cahaya
22 merah atau orange, sedangkan cahaya biru mempengaruhi pertumbuhan
(Setyono, 2013).
Cahaya masuk melalui mata, kemudian sampai ke otak untuk merangsang
kelenjar pituitary dan memaksanya untuk mensekresikankan hormon FSH yang
meningkat jumlahnya sehingga mengaktifkan ovarium untuk menghasilkan
produksi (Suprijatna, dkk, 2008). Ayam sangat peka terhadap lama pencahayaan
dan intensitas cahaya.
5. Produksi Telur (Egg Production)
Produksi telur adalah banyaknya telur yang dihasilkan oleh setiap kandang
yang dihitung dalam Hen Day Production (HDP). Total jumlah telur yang
dihasilkan dibagi dengan jumlah betina yang hidup pada hari tersebut, data perhari
selama 7 hari kemudian dikalkulasikan untuk mencari produksi telur mingguan
(Sudaryani dan Santosa, 2003).
Breeder farm merupakan faktor kunci dalam rangka menghasilkan telur
tetas yang berkualitas baik dan fertilitas yang tinggi untuk menghasilkan anak
ayam sebagai bibit pedaging maupun petelur. Telur tetas (Hatching Egg)
merupakan telur fertil atau telah dibuahi yang dihasilkan dari peternakan ayam
pembibit, bukan dari ayam petelur komersial, yang digunakan untuk ditetaskan.
Fertilitas merupakan persentase telur yang fertil dari seluruh telur yang digunakan
dalam suatu penetasan (Suprijatna, 2008).
6. Puncak Produksi
Produksi telur diketahui telah mencapai puncaknya apabila selama 3 hari
berturut-turut persentase produksi telur sudah tidak mengalami peningkatan lagi
23 (Rahayu, dkk, 2011). Cobb, (2008) dalam Sutrisno, (2013) menambahkan
bahwa puncak produksi adalah saat dimana produksi telur sudah mencapai
maksimal dan tidak terjadi kenaikan produksi berlangsung selama 2-3 minggu
berturut-turut. Standar puncak produksi untuk strain Ross 308 yaitu 86% dan
strain Cobb 500 yaitu 83% (PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Pekanbaru,
2015).
Sesuai dengan pola siklus bertelur, maka setelah mencapai puncak produksi,
sedikit demi sedikit jumlah produksi mulai mengalami penurunan secara konstan
8
dalam jangka waktu cukup lama (selama 52-62 minggu sejak pertama kali
bertelur). Laju penurunan produksi telur secara normal berkisar antara 0,4-0,5%
per minggu.
9
dalam keadaan sehat, dosis harus tepat, vaksin masih terkemas dengan baik, dan
menggunakan alat–alat yang steril atau bersih (Kartasudjana, 2006).
2.1.8 Sistem Pengolahan Limbah Ayam Broiler
Limbah ternak atau peternakan adalah semua yang berasal dari ternak atau
peternakan baik bahan padat maupun cair, yang belum di manfaatkan dengan
baik. Adapun yang termasuk dalam limbah ternak adalah tinja atau feses dan air
kencing atau urin. Limbah ternak sangat banyak mengandung nutrien yang
penting bagi tanah, pupuk yang dihasilkan dari berbagai feses ternak pun
menghasilkan nutrien seperti fosfor dan kalium yang tinggi.
Pada peternakan ayam, salah satu limbah ekonomis adalah kotoran ternak
yang secara praktis bisa digunakan untuk pupuk tanaman. Namun belakangan ini,
mulai dikembangkan teknologi yang berfungsi meningkatkan nilai ekonomis.
Kotoran ternak bisa diproses menjadi produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi.
Dari kotoran ayam, ada beberapa produk yang bisa diperoleh, yaitu gas bio, pupuk
padat, dan pupuk cair.
2.2. Ternak Sapi
Sapi diklasifikasikan sebagai hewan herbivora (pemakan tumbuhan)
karena pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan. Meski demikian sapi
lebih menyukai rumput dibandingkan dengan jenis pakan yang lainnya. Sapi juga
merupakan hewan ammalia karena menyusui anaknya. Sistem pencernaan yang
khas di dalam rumen, menyebabkan domba juga digolongkan sebagai hewan
ruminansia (Muttaqien, 2007). Klasifikasi Sapi menurut Blakely dan Bade (1992)
adalah sebagai berikut :
Sapi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia (hewan)
Phylum : Chordata (hewan bertulang belakang)
Class : Mammalia (hewan menyusuhi)
Ordo : Artiodatctyla (hewan berkuku genap)
Familia : Bovidea
Genus : Bos (sapi)
Spessies : Bos Taurus (sapi eropa)
10
ternak sapi mempunyai beberapa keuntungan dilihat dari segi
pemeliharaannya, yaitu cepat berkembang biak, dapat beranak lebih dari satu ekor
dan dapat beranak dua kali dalam setahun, berjalan dengan jarak yang lebih dekat
saat digembalakan sehingga mudah dalam pemberian pakan, pemakan rumput,
kurang memilih pakan yang diberikan dab kemempuan merasa tajam sehingga
mudah dalam pemeliharaan, sumber pupuk kandang dan sebagai sumber
keuangan untuk membeli keperluan ternak.
11
Populasi ternak sapi cenderung mengalami peningktan yang cukup tinggi
(15,9%) yang merupakan ternak unggulan setelah kerbau (Abidin dan
Sodiq, 2002).
Adapun jenis sapi yang saat ini di pelihara di kandang Medan Jaya Makmur Farm
adalah :
1. Sapi Brahman.
Sapi brahman adalah keturunan sapi zebu atau boss indiscuss,aslinya bersal
dari india kemudian masuk ke amerika pada tahun 1849 berkembang pesat di
amerika, sapi brahman di kembangkan untuk diseleksi dan di tingkatkan mutu
genetiknya setelah berhasil, jenis sapi ini di ekspor ke berbagai Negara as,sapi
brahman menyebar ke Australia, sapi brahman masuk keindonesia sejak zaman
penjajahan belanda.
Ciri-Ciri khas sapi brahman Adalah :
• Berpunuk besar dan berkulit longgar
• Gelambir di bawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan –lipatan
• Telinga panjang menggantung dan berujung runcing.
Sapi ini adalah tipe sapipotong terbaik untuk di kembangkan, presentase
karkasnya 45 %, keistimewaan sapi ini tidak terlalu sektif terhadap pakan yang di
berikan, jenis pakan (rumput dan pakan tambahan) apapun akan di makannnya
termaksud pakan yang jelek sekalipun, sapi potong ini juga lebih kebal terhadap
gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas.
2. Sapi Simental
Sapi simental adalah bagsa bos Taurus ,berasal dari daerah simme di Negara
Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua eropa dan amerika.
ototnya bagus dan penimbunan lemak di bawah kulit rendah sehingga ideal untuk
di jadikan sebangai salah satu potensi pertumbuhan dalam daging, sapi simental
memiliki sifat jinak, tenang, dan mudah di kendalikan, sapi ini memiliki
pertambahan bobot badan berkisar rata-rata antara 0,6-1,5 kg/hari. bobot badan
betina dewasa bias mencapai 1000-1150 kg. sapi ini menjadi sapi yanngpaling
terkenal dieropa karena memiliki keunggulan dengan bobot badan dewasa dapat
mencapai 1.400kg dan pertambahan bobot harian dapat mencapai 2,1 kg per hari.
3. Sapi Brangus
12
Sapi berangus merupakan persilangan sapi betina brahman (Bos Indicus)
dan penjantan Aberden Angus (Bos Taurus ). sapi brangus berasal dari Oklahoma
amerika serikat .
4.Sapi Belgian Blue
Sapi Belgian Blue merupakan sapi yang termaksuk dalam bangsa Bos
Taurus yang memiliki otot ganda karna akibat hasil mutasi gen. belgian blue
adalah jenis sapi unggul berbadan bongsor yang menjanjikan jumlah karkas
hingga 73 %, sapi belgia blue berasal dari belgia. sapi ini merupakan hasil
silangan freisian hosltein dengan sapi durham shorthorn yang memiliki ciri otot
ganda. persilangan ini menghasilkan sapi yang memiliki sifat pertumbuhan otot
lebih cepat sehingga menghasilkan daging lebih banyak dengan sedikit
lemak .salah satu kelemahan dari sapi Belgian blue adalah berdasarkan adaptasi
terhadap daerah panas (tropis), kekurangan daya tahan dan kejadian distokia yang
tinggi .
Ciri-ciri sapi Belgian blue
• Otot Ganda (double muscle)
• Tempramen ,jinak dan mudah dalam penganan
• Sapi beranak pada umur 23 bulan
• Memiliki efesien pakan yang tinggi
• Ukuran sapi setinggi 1,2-1,5 meter dengan berat 1100-1250kg bahkan bias
tumbuh sehingga 1500 k
2.2.2. Karakteristik Produksi Ternak Sapi
Usaha penggemukan adalah usaha pembesaran anak sapi lepas sapih
(bakalan) secara intensif (dikandang dan pemberian pakan protein tinggi) dalam
3-4 bulan untuk memperoleh pertumbuhan yang cepat sehingga diperoleh domba
hasil penggemukan dengan karkas yang berkualitas. Program ini yang banyak
dilakukan oleh para peternak saat ini. Program penggemukan relative lebih simple
jika dibandingkan dengan program produksi. Program ini ditekankan pada upaya
peningkatan bobot tubuh ternak dengan bakalan yang sengaja didatangkan dari
luar peternakan. Beberapa keunggulan dari program ini adalah:
13
Hasil yang cepat, karena program ini tidak menangani reproduksi maka
dengan usaha ini pendapatan sudah dapat dihitung pada waktu kurang lebig
tiga bulan, sesuai dengan lama waktu yang diperlukan untuk penggemukan.
Modal relative kecil, modal yang diperlukan pada usaha ini tidak besar dari
program reproduksi, karena pada program ini tidak diperlukan upaya membeli
ternak unggul yang dijadikan sebagai bibit, selain itu tidak dikeluarkan biaya
untuk pemeliharaan ternak bunting dan menyusuhi.
Lahan yang sedikit, karena dalam usaha ini ternak domba dikandangkan
secara intensif dengan floor space yang sangat efisien untuk meningkatakan
bobot tubuh ternak dari bakalan yang sudah didapatkan, sehingga penggunaan
lahan untuk peternakan ini relative tidak luas.
Teknologi yang sederhana, program penggemukan relative tidak memerlukan
keahlikan teknologi yang tinggi. Program ini dapat dipelajari relative lebih
cepat, beberapa dengan program reproduksi yang harus menguasai keahlian
dalam seleksi serta pemuliaan.
Namun demikian, terdapat kelemahan pada program usaha penggemukan yaitu
kemungkinan bibit unggul dapat ikut terjual serta pada masa-masa tertentu akan
mengalami kesulitan untuk mendapatkan bakalan.
14
kembali (masa kosong), angka kebuntingan, rata-rata jumlah perkawinan per
kebuntingan (Hardjopranjoto, 1995).
Sapi beranak pertama kali pada umur 17-20 bulan, hal tersebut jika
perkawinan dilakukan pada umur 12-15 bulan. Umur beranak pertama sangat erat
hubungannya dengan umur mulai dikawinkan. Umur sapi betina saat dikawinkan
pertama kali dipengaruhi oleh kondisi tubuh ternak dan pakan yang diperoleh
ternak. Secara umum, interval kelahiran yang baik adalah dua tahun dengan tiga
kali melahirkan. Interval kelahiran dibuat dengan alasan bahwa setiap jarak
kelahiran memerlukan waktu selama delapan bulan, yaitu lama bunting lima bulan
ditambah masa menyusui tiga bulan.
Perkawinan pertama erat sekali kaitanya dengan kedewasaan tubuh.
Walaupun sapi telah matang seksual pada umur 6 - 8 bulan, tetapi sapi
tersebut belum boleh dikawinkan karena dipandang belum cukup umur dan masih
terlalu muda untuk dikawinkan. Apabila sapi dikawinkan pada usia muda,
dapat mengakibatkan induk sapi betina dan anak yang dilahirkan menjadi
kurang sehat dan kuat. Berdasarkan alasan tersebut, sebaiknya perkawinan
pertama bagi sapi-sapi betina dilakukan pada umur 12-15 bulan. Dengan
demikian, ketika induk beranak sudah memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
15
protein rendah dan protein tinggi. Hijauan merupakan sumber serat kasar yang
tinggi bagi ternak ruminansia.
16
aktivitas ternak yaitu makan, minum ,dan tidur. Tempat pakan dan minum harus
memiliki bahan yang tidak berbahaya bagi ternak dan nyaman bagi ternak.
Pembuatan kandang sapi tidak bisa dilakukan secara asal, butuh pengukuran
yang jelas, menentukan jenis, membuat sistem, dan melengkapai semua peralatan
agar kandang bisa berfungsi dengan optimal sebagai tempat tinggal sapi. Jenis
kandang sapi yang di gunakan di Medan Jaya Makmur Farm, yakni sebagai
berikut :
Secara umum kandang memiliki dua tipe yaitu: individu dan kelompok,
pada kandang individu, setiap sapi di tempatkan sendiri berukuran 2,5 m, tipe ini
dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam
mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas sehingga energy yang di
proleh dari pakan yang di gunakan untuk hidup pokok dan produksi tidak hilang
karena banyak bergerak, pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode
penggemukan di tempatkan dalam satu kandang, satu ekor sapi memerlukan
tempat yang lebih luas dari pada kandang individu, kelemahan yaitu terjadi dalam
kompetisi mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih cenderung lebih cepat
dari pada yang lemah ,karena lebih banyak mendapatkan pakan.
1.Syarat kandang.
Bahan kandang semen.
Letaknya cukup terpisah dari rumah dan jarak nya jauh, lantai dari semen
/tanah yang di padatkan, dan harus dibuat lebih tinggi dari tanah
sekitarnya.
Ventilasi udara harus baik.
Drainase di dalam dan diluar kandang harus.
1.ukuran kandang.
Sapi betina dewasa 1,5x2m/ekor
Sapi jantan dewasa 1,8x2m/ekor
Anak sapi 1,5x2 m/ekor
Kandang dapat dibuat ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi
yang dimiliki, pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi pada satu baris atau
satu jajaran sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan
pada dua jajaran yang saling berhadapan, di antara kedua jajaran tersebut
17
biasannya dibuat jalur untuk jalan ,pembuatan kandang utuk tujuan penggemukan
biasanya berbentuk tunggal apabila pemeliharaan yang di pelihara hanya sedikit.
Lantai kandang harus tetap bersih untuk mencegah timbulnya berbagai
penyakit, lantai tersebut terbuat dari tanah padat atau semen, dan di bersihkan dari
kotoran sapi, lantai tanah di alasi dengan jerami kering sebangai alas an kandang
yang hangat.
Berikut ini adalah jeni-jenis kandang:
1. kandang beranak (induk dan anak).
Kandang beranak atau kandang menyusui adalah kandang untuk
pemeliharaan khusus induk atau calon induk yang telah bunting tua (7-8
bulan )sampai menyapi pedetnya, dengan tujuan menjaga keselamatan dan
kelangsungan hidup pedet, kenyamanan dan keleluasaan bagi induk dan pedet
selama menyusui, kandang beranak termasuk individu yang di lengkapi dengan
palungan pada bagian depan, dan selokan belakang kandang di lengkapi dengan
halaman pelumbaran .lantai kandang selalu bersih, kering,dan tidak licin.
kontruksi pagar pelumbaran adalah lebih rapat yang menjaminpedet tidak keluar
kandang. luas kandang beranak memiliki ukuran 3 x 3 meter.
2. Kandang Individu (kandang tunggal.
Kandang individu atau tanggal tunggal, merupakan model kandang satu
ternak
3. Kandang penggemukan
kandang untuk penggemukan dibuat dengan ukuran kandang domba 12 m,
persegi untuk 5 ekor sapi remaja. Pembuatan kandang ini disarankan untuk
melihat potensi pengembangan, model kandang semuanya.
18
mempengaruhi keberhasilan usaha, dengan sistem pemeliharaan yang baik akan
diperoleh pertambahan bobot badan dan meningkatkan produktivitas daging yang
maksimal serta performa ternak yang optimal (Abidin, 2002). Aspek yang
berhubungandengan pemeliharaan meliputi; sanitasi, biosecurity pencegahan
penyakit danpenanganan penyakit. Biosecurity merupakan pencegahan dasar
masuknya suatu penyakit dalam hal ini peternak lebih fokus terhadap kebersihan
terutama kebersihan kandang (Nurdana, 2015).
2. Sanitasi
Sanitasi kandang merupakan usaha dalam rangka membebaskan kandang
dari bibit - bibit penyakit maupun parasit lainnya (Nurdana, 2015). Pembersihan
kandang dan dilanjutkan dengan pemandian ini bertujuan untuk menjaga
kebersihan kandang dan menjaga kesehatan sapi agar sapi tidak mudah terjangkit
penyakit.
3. Pencagahan Penyakit
Pencegahan penyakit merupakan usaha yang dilakukan untuk menurunkan
jumlah atau persentase penyakit menular melalui suntikan, penggunaan bahan
kimia yang membunuh induk semang antara yang membawa bibit penyakit, dan
isolasi hewan terserang dan mencegah agar tidak menular ke hewan yang sehat.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan menjaga tata laksana pemeliharaan
atau pemberian vaksinasi untuk merangsang sistem kekebalan tanpa dipengaruhi
penyakit (Ellis,2002). Vaksinasi berfungsi terhadap kekuatannya dapat
diterangkan dalam beberapa cara (Ruma, 2007).
4. Kandang Karantina
Kandang karantina merupakan kandang isolasi ternak dengan tujuan
pengobatan dan pencegahan penyebaran suatu penyakit. Karantina bertujuan
untuk mendeteksi adanya gejala penyakit tertentu yang belum diketahui ketika
proses pembelian. Kadang karantina digunakan untuk mengisolasi ternak dari
ternak yang lain dengan tujuan pengobatan dan pencegahan penyebaran suatu
penyakit (Susilawati,2010).
19
Penanganan limbah di PT. Medan Jaya Makmur Farm masih bersifat
tradisonal. dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk, dibawa ke perkebunan milik PT.
Meadan Jaya Makmur Fram. Setelah itu, limbah cair tersebut juga dapat di
dimanfaatkan untuk dijadikan makanan ikan lele.
20
III. METODE PROGRAM PRAKTEK LAPANGAN
21
3.3.2. Komoditi Ternak Sapi
Metode pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan ini yaitu dengan
mengikuti secara langsung semua kegiatan dilapangan. Dimana teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara :
1. Observasi
Metode ini di lakukan dengan cara mencari, mengamati secara langsung
dan mencatat semua kegiatan yang berhubungan dengan manajemen pemeliharaan
ternak. Metode observasi mencakup :
a. Manajemen Kesehatan mencakup :
Sanitasi kandang
Pencegahan penyakit dan pemberian vitamin
b. Manajemen pembuatan dan pemberian pakan mencakup :
Jenis pakan yang diberikan.
Cara pemberian pakan.
c. Manajemen Penggembalaan
1. Interview
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan proses tanya jawab langsung
dengan pekerja.
2. Praktek lapangan
Metode ini dilakukan dengan cara mengikuti secara langsung atau ikut
ambil kegiatan di lapangan.
3. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan informasi
atau referensi pendukung yang berkaitan dengan manajemen pemeliharaan ternak
sapi dengan memanfaatkan studi pustaka yang tersedia berupa, artikel, jurnal, dan
buku.
22
a. Jadwal dan Materi Kegiatan PPL
i. Komoditi Ternak Ayam Broiler
1. Objek PPL
Objek yang diamati dalam PPL di usaha ternak ayam broiler, meliputi:
pemeliharaan ternak ayam cobb dan manajemen perkandangan.
1. Waktu Kegiatan
Kegiatan dimulai dari pukul 06:00-12:00 Wib dan pukul 14:00-16:00 Wib
untuk setiap harinya di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm.
Tabel 1. Kegiatan Harian PPL di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm.
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1. Kamis, 28 Juli 2022 Penyambutan dan perkenalan Diri
08:00-09:00 kepada Maneger Perusahaan PT.
Charoen Pokphan Jaya Farm
09:00-10:00 Pengeceran pakan ke dalam bak
10:00-11:00 Mengutip telur
11:00-12:00 Pengeceran pakan ke dalam bak
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-14:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16:00 Kegiatan selesai
2. Jumat, 29 Juli 2022 Penekanan tombol saklar pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitar kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
10:00-10:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
10:30-11:30 Mengutip telur
11:30-12:30 Grading telur
12:30-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-14:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16:00 Kegiatan selesai
23
3. Sabtu, 30 juli 2022 Penekanan tombol saklar pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
10:00-10:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
10:30-11:30 Mengutib telur
11:30-12:30 Grading telur
12:30-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-17:00 Vaksin kandang 1 dan 2
17:00 Kegiatan selesai
Libur
4. Minggu, 31 Juli 2022
24
07:00-07:30 Menguti telur
07:30-08:00 Istrahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
10:00-12:00 Cekok ayam sakit
12:00-14:00 Istrahat dan makan siang
14:00-17:00 Vaksin kandang 7 dan 8
17:00 Kegitan selesai
8. Kamis, 04 Agus 2022 Penekaan tombol saklar pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
10:00-12:00 Cekok ayam sakit
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-17:00 Vaksin kandang 9 dan 10
17:00 Kegiatan selesai
9. Jumat, 05 Agus 2022 Penekanan tombol saklar pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
10:00-12:00 Cekok ayam sakit
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-17:00 Vaksin kandang 11 dan 12
17:00 Kegiatan selesai
10. Sabtu, 06 Agus 2022 Penekanan tombol saklar pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Cekok ayam sakit
08:30-09:30 Pengeceran pakan ke dalam bak
09:30-10:00 Mengutip telur
10:00-12:00 Grading telur
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-17:00 Vaksin kandang 13 dan 14
17:00 Kegiatan selesai
11. Minggu, 07 Agus
Libur
2022
25
12. Senin, 08 Agus 2022 Penekanan tombol saklar pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-09:30 Cekok ayam sakit
09:30-10:00 Menguti telur
10:00-11:00 Grading
11:00-12:00 Pengeceran pakan ke dalam bak
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-17:00 Vaksin kandang 15 dan 16
17:00 Kegiatan selesai
Penekanan tombol saklar pemutar
13. Selasa, 09 Agus 2022 06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-09:30 Cekok ayam sakit
09:30-10:00 Menabur pakan
10:00-11:00 Menguti telur
11:00-12:00 Grading telur
12:00-14:00 Istitahat dan makan siang
14:00-14:30 Menabur batu granit
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16:00 Kegitan selesai
Penekanan tombol saklar pemutar
14. Rabu, 10 Agus 2022 06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-09:30 Cekok ayam sakit
09:30-10:00 Mengutip telur
10:00-12:00 Grading telur
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-14:30 Menabur batu granit
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16.00 Kegiatan selesai
15. Kamis, 11 Agus 2022 06:00-07:00 Penekanan tombol saklar pemutar
pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:00-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-09:30 Pengeceran pakan
09:30-10:00 Mengutip telur
10:00-12:00 Grading
26
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-14:30 Menabur batu granit
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16:00 Kegiatan selesai
16. Jumat, 12 Agus 2022 Penekanan tombol saklar pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
10:00-10:30 Pengeceran pakan
10:30-11:30 Mengutip telur
11:30-12:30 Grading telur
12:30_14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-14:30 Menabur batu granit
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16:00 Kegiatan selesai
17. Sabtu, 13 Agus 2022 Penekanan tombol sacral pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan
08:30-09:30 Istirahat dan makan siang
09:30-10:00 Grading telur
10:00-10:30 Pengeceran pakan
10:30-11:30 Menguti telur
11:30-12:30 Grading telur
12:30-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-14:30 Menaburkan bantu granit
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16:00 Kegiatan selsai
18. Minggu, 14 Agus
Libur
2022
19. Senin, 15 Agus 2022 Penekanan tombol saklar pemutar
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
27
10:00-10:30 Pengeceran pakan
10:30-11:30 Mengutip telur
11:30-12:30 Grading telur
12:30-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-14:30 Peengeceran pakan
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16:00 Kegiatan selesai
Penekanan tombol saklar pemutar
20. Selasa, 16 Agus 2022 06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
10:00-10:30 Pengeceran pakan
10:30-11:30 Mengutip telur
11:30-12:30 Grading telur
12:30-14:00 Istirahat dan makan siang
14:00-14:30 Menaburkan batu granit
14:30-15:00 Mengutip telur
15:00-16:00 Grading telur
16:00 Kegiatan selesai
Penekanan tombol saklar pemutar
21. Rabu, 17 Agus 2022
06:00-07:00 pakan dan keliling sekitaran kandang
melihat ayam mati dan sakit
07:00-07:30 Mengutip telur
07:30-08:00 Istirahat dan sarapan pagi
08:00-08:30 Pengeceran pakan
08:30-09:30 Mengutip telur
09:30-10:00 Grading telur
10:00-10:30 Acara pamitan
28
i. Komoditi Ternak Sapi
1. Objek PPL
Objek yang diamati dalam PPL di usaha ternak sapi meliputi: manajemen
sanitasi dan kebersihan kandang, pemberian pakan dan pemberian obat cacing.
2. Waktu Kegiatan
Kegiatan dimulai dari pukul 08:00-12:00 Wib dan pukul 14:00-16:00 Wib
untuk setiap harinya di PT. Medan Jaya Makmur Farm.
Tabel 2. Kegiatan Harian PPL di PT. Medan Jaya Makmur Farm
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1. Rabu, 31 Agus 2022
Penyambutan dan perkenalan diri
08:00-09:00 kepada pemilik perusahaan
PT.Medan Jaya Makmur Farm
29
memandikan ternak
15:00-16:00 Pemberian pakan dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
4. Sabtu, 03 Sept 2022 08:15-09:00
memandikan ternak
09:00:10:00 Memberi pakan dan susu
Penyeprotan senitasi ke area selokan
10:00-11:00
dan kandang
11:00-12:00 Membuka bungkus susu
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersihkan kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
15:00-16:00 Pemberian pakan dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
Minggu, 04 Sept
5. Libur
2022
08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
6. Senin, 05 Sept 2022 memandikan ternak
Memberi pakan hijauan dan
09:00-10:00
konsetrat
10:00-11:00 Melihat tali di bagian leher ternak
Pemberian antiseptic ke ternak yang
11:00-12:00
terluka
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Memberihkan area kandang , selokan
14:00-15:00
dan memandikan ternak
15:00-16:00 Ujian
16:00 kegiatan selesai
7. Selasa, 06 Sept 2022 08:00-08:15 Briefing pagi
08:15-09:00 Membersihkan area kandang dan
30
memandikan ternak
Memberi pakan hijauan dan
09:00-10:00
konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
Menyebarkan pupuk di area tanaman
11:00-12:00
odot
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersikan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun dan
15:00-16:00
konsetrat
16:00 Kegiatan selesai
08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
8. Rabu, 07 Sept 2022 memandikan ternak
pemberikan pakan hijauan dan
09:00-10:00
konsetran
10:00-11:00 Pemberian susu
11:00-12:00 Membuka bungkus susu
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijauan dan
15:00-16:00
konsetrat
16:00 Kegiatan selesai
9. Kamis, 08 Sept 2022 08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
memandikan ternak
pemberikan pakan hijauan dan
09:00-10:00
konsetran.
10:00-11:00 Pemberian susu
11:00-12:00 Membuka bungkus susu
31
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijauan, kosentrat
15:00-16:00
dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
10. Jumat, 09 Sept 2022 memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun dan
09:00-10:00
konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
11:00-12:00 Membuka bungkus susu
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijau, konsetrat
15:00-16:00
dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
11. Sabtu, 10 Sept 2022 08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
memandikan ternak
09:00-10:00 Memberi pakan hijaun dan konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
Pemberian densifektan ke ternak
11:00-12:00
yang terluka
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
15:00-16:00 Pemberian pakan hijaun, konsetrat
32
dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
Minggu, 11 Sept
12. Libur
2022
08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
13. Senin, 12 Sept 2022 memandikan ternak
Memberikan pakan hujaun dan
09:00-10:00
konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
11:00-12:00 Melihat ikatan tali pada leher ternak
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersikan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun, konsetrat
15:00-16:00
dan susu
16:00 Kegiatan selesai
08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
14. Selasa, 13 Sept 2022 memandikan ternak
Memberikan pakan hijauan dan
09:00-10:00
konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
11:00-12:00 Pemasangan hertag
12:00-14:00 Istrahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun, konsetrat
15:00-16:00
dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
15. Rabu, 14 Sep 2022 08:00-08:15 Briefing pagi
08:15-09:00 Membersihkan area kandan dan
33
memandikan ternak
Memberikan pakan hijauab dan
09:00-10:00
konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
Memberikan desinfektan ke ternak
11:00-12:00
yang terluka
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun dan
15:00-16:00
konsetrat
16:00 Kegiatan selesai
08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
memandikan ternak
16. Kamis, 15 Sept 2022
Memberikan pakan hujaub dan
09:00-10:00
konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
Pemberian obat cacing ke ternak
11:00-12:00
yang baru masuk
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun, konsetrat
15:00-16:00
dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
17. Jumat, 16 Sept 2022 08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
memandikan ternak
Memberikan pakan hijaun dan
09:00-10:00
memandikan ternak
10:00-11:00 Pemberian susu
34
Menyutikan intermectin ke ternak
11:00-12:00
yang terkena jamur
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun, konsetrat
15:00-16:00
dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
18. Sabtu, 17 Sept 2022 08:15-09:00
memandikan ternak
09:00-10:00 Memberi pakan hijaun dan konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
11:00-12:00 Vaksinasi milik masyarakat
12:00-14:00 Istirahta dan makan siang
Membersikan area kanfdang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun dan
15:00-16:00
konsetrat
16:00 Kegiatan selesai
Minggu, 18 Sept
19. Libur
2022
20. Senin, 19 Sept 2022 08:00-08:15 Briefing pagi
Membersihkan area kandang dan
08:15-09:00
memandikan ternak
Memberi pakan hijauan dan
09:00-10:00
konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
Menginseminasi buatan milik
11:00-12:00
masyarakat
12:00-14:00 Istirahat dan makan siang
35
Membersikan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hijaun dan
15:00-16:00
konsetrat
16:00 Kegiatan selesai
08:00-08:15 Briefing pagi
Memberikan area kandang dan
21. Selasa, 20 Sept 2022 08:15-09:00
memandikan ternak
09:00-10:00 Memberi pakan hijaub dan konsetrat
10:00-11:00 Pemberian susu
11:00-12:00 Mengecek keadaan kandang
12:00-14:00 Istrahat dan makan siang
Membersihkan area kandang dan
14:00-15:00
memandikan ternak
Pemberian pakan hiajaun, konsetrat
15:00-16:00
dan coklat
16:00 Kegiatan selesai
22. Rabu, 21 Sept 2022 08:00-09:00 Acara pamitan
36
4.1. Usaha Peternakan Ayam Broiler PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) didirikan 07 Januari 1972 dalam
rangka Penanaman Modal Asing (“PMA”) dan beroperasi secara komersial mulai
tahun 1972. Kantor pusat Charoen Pokphand Indonesia Tbk terletak di Jl. Ancol
VIII No. 1, Jakarta 14430 – Indonesia dengan kantor cabang di Sidoarjo, Medan,
Tangerang, Cirebon, Serang, Lampung, Denpasar, Surabaya, Semarang, Bandung,
Makassar, Salatiga, Gorontalo dan Demak.
37
dan tanggung jawab masing-masing personil yang merupakan anggota dan
organisasi perusahaan. Struktur organisasi adalah bagian yang penting dari
perusahaan karena struktur organisasi memiliki fungsi yang berbeda dan memiliki
tujuan yang sama untuk mencapai keberhasilan.
STRUKTUR ORGANISASI
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
Farm Manager
38
Proses brooding menggunakan pemanas ruang berupa dua unit
heakter dengan merk purafire dalam satu kandang. Heater dilengkapi
dengan system themoregulator sehingga dapat hidup dan mati dengan
sendirinya. Kila suhu ruangna lebih dari suhu maksimum yang telah
disetel, maka heater akan mati. Heater akan menyala Kembali jiga suhu
ruangna kurang dari suhu minimum yang telah disetel.
2. Panel Kontrol
Panel kontrol berfungsi untuk memprogram kerja peralatan secara
otomatis yang ada di tiap-tiap kandang. Panel kontrol terdiri atas, electric
switch, saklar lampu, saklar nipple, saklar exhaust fan, saklar cooling pad,
saklar tempat pakan jantan, dan saklar tempat pakan betina.
3. Peralatan Air dan Tempat minum
Sumber air di PT. Charoen pokphand Jaya Farm Medan Unit 4
berasal dari sumur bor yang dialirkan ke bak penampungan air yang
berkapasitas 100.000 liter, kemudian dinaikkan menggunakan motor
pompa ke tandon air utama, setelah itu dialirkan ke seluruh tendon air
yang ada di tiap-tiap kandang berkapasitas 1.000 liter. Air dari tandon
kemudian ditarik oleh pompa air ke pipa nipple melalui regulator.
Regulator berfungsi untuk mengatur tekanan air pada nipple agar mengalir
ke semua ujung nipple dengan tekanan yang sama. Dalam satu kandang
terdapat 800 buah nipple karena satu nipple diasumsikan untuk 15 ekor
ayam.
39
(main hopper), box pakan tambahan (extra hopper), tempat distribusi
pakan (loop), kawat besi penutup loop (gril ) dengan tinggi 65 mm dan
lebar 48 mm, rantai loop (chain), dan motor penggerak loop. Cara
menggunakan through feeder ini yaitu pakan di berikan di masukkan ke
dalam box hopper kemudian dijalankan oleh chain secara otomatis
sehingga pakan tersebar rata sepanjang loop.
6. Peralatan Ventilasi
Komponen peralatan yang membantu sirkulasi di dalam kandang
antara lain terdiri dari dua macam yaitu peralatan ventilasi utama yang
terdiri dari exhaust pad dan cooling pad, dan peralatan ventilasi
pendukung yaitu temptron dan spoiler. Exhaust fan merupakan kipas angin
berdiameter 48 inchi yang berada di kandang bagian belakang yang
berfungsi untuk mengeluarkan udara kotor di dalam kandang. Jumlah
exhaust fan dalam tiap kandang ada 7 buah. Cooling pad merupakan
bantalan pendingin yang terbuat dari karton bercelah sebagai lubang untuk
penyalur udara segar dari luar ke dalam kandang. Cooling pad dapat
menurunkan suhu udara yang masuk ke dalam kandang sebesar 1,50 – 20
C.
Temptron dan spoiler merupakan alat tambahan yang ada di dalam
kandang. Jumlah temptron di dalam tiap-tiap kandang sebanyak dua buah
yang memiliki fungsi secara otomatis untuk pengatur aktivitas exhaust fan
dan cooling pad. Spoiler adalah alat yang terbuat dari plastik berbentuk
segitiga yang dipasang dekat dengan atap kandang fungsinya untuk
menjaga kecepatan udara di dalam kandang supaya tetap baik dan stabil.
7. Peralatan-peralatan lain
Peralatan-peralatan lain seperti timbangan, waring (cover slat),
debeaker, sangkar (nest box), sepatu boot, sapu, alat tulis, buku recording
dan lori berada di ruang grading. Lori adalah rel kereta gantung, yang di
pasang menggantung pada besi WF, rel membentang dari ujung depan
hingga ujung belakang kandang. Lori berfungsi sebagai alat pengangkut
pakan dan telur.
40
Kandang merupakan faktor penting dalam usaha peternakan ayam broiler.
Kandang dipergunakan mulai dari awal hingga masa produksi. Pada prinsipnya
kandang yang baik adalah kandang yang sederhana, biaya pembuatan murah, dan
memenuhi persyaratan teknis dan nyaman bagi ternak. Bentuk kandang dan
kondisi tempat yang tersedia, keadaan tahan yang dipergunakan, biaya yang
tersedia dan bahannnya harus menjadi pertimbangan demi kenyamanan ayam.
Kandang berfungsi antara lain untuk berlindung ternak dari panas dan hujan, dan
mempermudah tatalaksana dan untuk melindungi bahaya dari predator. Suhu dan
kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap produktifitas, karena suhu dan
kelembaban menentukan tingkat kenyamanan bagi ayam. Perusahaan peternakan
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm memiliki kandang ternak ayam broiler sistem
closed house.
❖ Sistem Closed House
Dalam dunia peternakan, kandang closed house sudah lumrah dibicarakan.
Pada dasarnya, kandang merupakan pondasi utama yang menjadi komponen
penting di sebuah usaha peternakan. Dengan memiliki kandang yang nyaman,
proses pertumbuhan dan produktivitas ayam akan optimal. Pada kandang ini,
seluruh kebutuhan tumbuh wajib tersedia, diantaranya ialah sistem jendela udara
yang baik, udara yang optimal serta air minum hingga makanan yang relatif
berkualitas. Panas pada pada kandang didapatkan oleh ayam ketika fase produksi
dan sisanyaberdasarkan atap, dinding bangunan, serta lampu. Penggunaan
kandang tertutup atau closed house sebagai sebuah solusi untuk peternak agar
memaksimalkan kemampuan produksi ayam.
Kandang Ayam closed house adalah sistem kandang tertutup yang mampu
membantu mengoptimalkan syarat lingkungan yang mencakup jendela, suhu &
kelembapan. Dengan kandang closed house terjadi pergerakan udara yang stabil
serta taraf kelembapan udara pada pada sangkar mampu diatur sinkron
menggunakan kebutuhan ayam.
Pada kandang semi closed house di perusahaan PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm ini terbagi atas 16 kandang dengan jumlah populasi ternak ayam broiler
160.000. Sistem pemeliharan ternak ayam broiler di kandang closed house ini
relative mudah dilaksanakan dibandingkan dengan kandang sistem open house
karena sebagian kegiatannya dilakukan secara otomatis.
41
Kelebihan kandang system closed house :
Mudah mengontrol sirkulasi udara baik masuk maupun keluar dengan
mengunakan kipas
Kita bisa mengontrol kelembaban skam saat musim panas.
Suhu panas dalam kandang bisa kita reda dengan hembusan kipas yang
daya sembur lebih besar.
Pengunaan kipas lebih maksimal searah tanpa kena hembusan angin dari
luar.
Mengurangi ayam heatsress sebab panas dalam kandang bisa kita
keluarkan.
Mencagah penyakit dari luar yang masuk dalam kandang.
Jarang terkena penyakit malaria
Pekerja lebih ringan akibat suhu dalam kandang terjaga.
Kekurangan Kandan system closed house
Sulit mengendalikan amoniak saat musim hujan, akibat udara dingin
masuk yang mengakibatkan skam basah
Skam / liter lebih lama kering sat basah akibat kotoran ayam.
Biaya listrik lebih mahal akibat penerangan juga kipas yang nonstop
penggunaan ketika ayam besar.
Kipas perlu daya sumber yang besar untuk menjangkau ruangan kandang
dan jumlah kipas lebih banyak.
Amoniak lebih besar akibat sinar matahari tidak bisa masuk dalam
kandang.
Biaya awal pembuatan kandang lebih besar.
Saat listrik padam pekerja lebih cepat menghidupkan jenset.
Penjagaan ayam lebih nonstop karena factor listrik.
42
sebelumnya atau kotoran yang ada dalam kandang, kemudian menyemprotkan
insectisida ke dalam dan luar kandang (kandang dalam keadaan kosong). Masa
persiapan kandang mempunyai andil yang besar terhadap keberhasilan
pemeliharaan ayam. Saat kondisi kandang kotor, konsentrasi atau tantangan bibit
penyakit dalam kandang meningkat. Kondisi ini akan memperlebar peluang ayam
terinfeksi atau terserang penyakit. Dan kebalikannya, saat kondisi kandang bersih
dan telah didesinfeksi maka konsentrasi bibit penyakit akan menurun sehingga
tantangan bibit penyakit berkurang dan ayam aman dari infeksi atau serangan
penyakit (Anonymous, 2009).
2. Persiapan Brooding
Kegiatan persiapan brooding yaitu menyiapkan waring (cover slat) dan
memasang waring sebagai alas dasar litter, menabur serutan kayu di atas waring
dengan ketebalan 3-5cm, menutup serutan kayu dengan koran, memasang tirai
plastic di dalam kandang bagian depan, menyemprot kandang dengan desinfektan,
dan memasang pemanas (heater) yang sudah disemprot desinfektan. Bahan-bahan
yang digunakan sebagai alas litter sebaiknya mempunyai sifat daya serap yang
baik, tidak berdebu, dan tidak berjamur (Anonymous, 2013). Litter yang sudah
didesinfeksi didiamkan minimal selama dua jam untuk memaksimalkan kontak
dengan desinfektan. PT. CPJF Medan Unit 4 menggunakan serutan kayu sebagai
alas litter karena memiliki daya serap yang tinggi dan tidak mudah lembab.
Pemanas (heater) yang digunakan Farm Medan 4 adalah pemanas otomatis. Setiap
kandang menggunakan 2 heater sampai umur 9 hari, umur 10 hari sampai umur 18
hari memakai 1 heater. Umur 20 hari sudah tidak memakai heater. Pengaturan
heater kandang lantai atas dan lantai bawah berbeda, suhu yang diperoleh heater
pada kandang bawah lebih panas dibandingkan dengan kandang lantai atas. Suhu
kandang lantai bawah cenderung lebih dingin dibandingkan dengan suhu kandang
lantai atas yang lebih panas, karena kandang lantai atas memiliki rongga atap yang
mampu menyimpan panas dari sinar matahari. Menurut Purwanto (2006) panas
didalam rongga atap yang berasal dari sinar matahari tidak terdistribusikan,
sehingga menyebabkan panas merambat ke ruang bawah atap.
43
Pelebaran sekat boording dilakukan dengan memperhatikan kondisi DOC
dalam area brooding. Pelebaran sekat brooding harus selalu memperhatikan
pertumbuhan DOC. Menurut Anonymous (2010), pelebaran sekata brooding
dimulai pada umur 3 hari, kemudian dilanjutkan tiap 3 hari sekali dengan
menyesuaikan kenyamanan dari DOC.
5. Pembeian Pakan
Pemberian pakan setiap hari disesuaikan dengan nilai point feed yang telah
ditentukan oleh manager kemudian supervisor tinggal menghitung kilogram pakan
yang akan diberikan pada hari tersebut. Pakan yang digunakan pada periode
grower merupakan pakan jenis crumble. Pemberian pakan pada ternak disesuaikan
dengan umur, kesukaan terhadap pakan, dan jenis pakan (Alamsyah, 2005).
Pada saat ayam broiler umur 0-11 hari pakan diberikan secara kontiune agar
pakan yang tersedia ditempat pakan tidak habis. Sedangkan pada saat ayam
berumur 12 hari sampai dengan panen, pemberian pakan dilakukan secara teratur
yaitu setiap pagi dan sore hari. Pakan untuk DOC diletaktakn di tempat pakan
khusus untuk DOC yang bentuknya seperti nampan, sedangkan pakan untuk ayam
dewasa diletakkan dalam tempat pakan yang digantungkan dan pemeberian
dilakukan 1 kali sehari pada jam 06.00 WIB.
44
Standar pemberian pakan tergantung dari nilai point feed yang ditentukan
oleh manager farm. Supervisor farm menghitung nilai point feed yang telah
ditentukan disesuaikan dengan populasi ayam yang ada dalam kandang. Point feed
adalah pakan (dalam satuan kg) untuk 100 ekor ayam. Misalkan nilai point feed
adalah 10, artinya 10 kg pakan untuk 100 ekor ayam. Penentuan point feed juga
memperhatikan actual body weight, jika body weight kurang dari standar maka
point feed ditambah dan jika body weight lebih dari standar maka point feed
dikurangi. Pada pemeliharaan ayam broiler parent stock tidak terdapat istilah FCR
(Feed Convertion Ratio) karena tidak bertujuan untuk mendapatkan body weight
yang maksimal.
45
yang masuk kedalam tubuh (feed intake), juga berpengaruh besar terhadap proses
produksi.
8. Program Ventilasi
Sistem ventilasi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Medan Unit 1
menggunakan sistem tekanan negatif (Negative Pressure System) yaitu udara
mengalir dari dalam kandang menuju keluar akibat adanya daya sedot dari exhaust
fan sehingga terjadi tekanan negatif. Udara dari luar masuk ke dalam kandang
melalui cooling pad. Sistem ventilasi yang paling baik untuk model kandang close
house adalah sistem tekanan negatif, yaitu udara masuk ke dalam kandang melalui
cooling pada, kemudian udara di dalam kandang yang biasanya bercampur dengan
amonia dan CO2 disedot oleh exhaust fan untuk dibuang ke luar kandang
(Fadilah, 2013). Sementara itu dinding kandang ditutup rapat menggunakan tirai.
Sistem ventilasi udara yang baik akan menjaga kualitas udara tetap optimal bagi
ayam.
9. Uniformity
Penimbangan BW (body weight) dilakukan setiap minggu sekali untuk
mengetahui tingkat uniformity atau disebut juga dengan tingkat keseragaman
BW. Menurut Rasyaf (2003), penimbangan dilakukan secara acak dengan jumlah
sampel lebih kurang 10% dari populasi ayam. Penimbangan dilakukan sebelum
ayam diberi makan. Tujuan dilakukan penimbangan yaitu untuk mengethui Gain
Weight (laju pertumbuhan), kesesuaian body weight dengan standar, dan
mengetahui keseragaman bobot badan. Penimbangan yang dilakukan di PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 memiliki sampel yang kurang dari 10%,
hal ini dikarenakan populasi yang sangat banyak sehingga menghabiskan banyak
waktu dalam proses penimbangannya. Prosentase nilai uniformity merupakan
gambaran prosentase nilai produksi telur di periode layer.
46
pertumbuhannya sama dengan ayam yang lainnya. Grading dilakukan dengan cara
menyeleksi ayam setiap kandang secara rutin tiap minggu, dengan memisahkan
ayam yang mengalami masalah seperti berat badan kurang, kelebihan berat badan,
warna pucat, cacat, sakit dan kelainan (error sex) dari ayam yang sehat. Ayam
yang tidak memenuhi standart segera dipindahkan ke small pen sampai kondisi
ayam normal, jika ayam tidak kunjung normal maka ayam segera di keluarkan
(culling).
1. meningkatkan berat badan, berat badan yang baik adalah berat badan yang
mencapai standart berdasarkan umur
2. mengukur jarak tulang pubis dengan jari tangan dimana nilai yang baik
adalah berjarak tiga jari.
3. Mengujur jarak antara tulang dada dengan tulang pubis yaitu berjarak tiga
sampai emapat jari.
4. Bentuk dada yang baik adalah berbentuk U.
Cara mengetahui dewasa kelamin pada ayam jantan antaralain dari tingkah
laku seksualnya, jengger dan pial yang lebar dan berwarna merah, serta suara khas
pejantan yang keras. Pencampuran ayam jantan dan betina dilakukan antara
minggu
ke 18 hingga ke 22. Berikut rumus pencampuran ayam betina dengan ayam jantan
:
Jumlah ayam betina atau ayam jantan yang akan di campur dalam pen :
47
1. Pemberian Vaksin
Keberhasilan vaksin dipengaruhi oleh cara memberikannya. Jika
pemberiannya tidak tepat sasaran maka titer antibodi tidak akan terbentuk. Begitu
pula jika terdapat kesalahan yang biasanya dilakukan oleh caretaker pada cara
pemberiannya yang dapat menyebabkan cacat fisik dan bahkan kematian pada
ayam. Vaksin yang digunakan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Medan Unit 1
yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif diberikan dengan cara
meneteskan langsung di mata ayam. Vaksin inaktif diaplikasikan dengan cara
injeksi dibawah kulit, di bawah otot, dan tusukan pada sayap. Pemberian vaksin
aktif dan inaktif harus dilakukan dengan cara yang hati-hati karena jika terjadi
kesalahan akan berakibat fatal pada ayam, seperti yang dilakukan oleh para
caretaker karena banyaknya ayam yang harus divaksin maka mereka tergesa-gesa
dalam proses pemberian vaksin. Pada pemberian vaksin tusuk sayap, beberapa
ayam ada yang ditusuk sampai mengenai tulang sehingga menyebabkan cacat
pada ayam. Vaksinasi dengan metode tusuk sayap harus dilakukan dengan cara
hati-hati yaitu jarum penusuk yang telah dicelupkan pada larutan vaksin
ditusukkan pada sayap ayam yang telah direntangkan, diusahakan menusuknya
pada lipatan sayap yang tipis dan jangan sampai mengenai tulang, otot, dan
pembuluh darah karena dapat mengakibatkan cacat fisik pada ayam (Anonymous,
2009).
48
3. Kontrol Kandang
Kontrol kandang dilakukan untuk mengetahui kondisi ayam-ayam di
kandang sedang sakit atau tidak. Kontrol kandang dapat dilakukan setiap waktu.
Menurut Anonymous (2009), kontrol kandang hendaknya rutin dilakukan, bisa
waktu pagi, siang, sore, atau malam hari. Kontrol dilakukan untuk mengetahui
apakah ada ayam yang memiliki gejala klinis terserang suatu penyakit, apabila
ditemukan ayam yang tampak sakit maka akan diambil dan dibawa ke luar
kandang untuk kemudian dilakukan bedah bangkai.
4. Program Biosecurity
Dalam pemeliharaan ayam broiler parent stock, program biosecurity
merupakan suatu hal yang penting yang harus dijlankan. Biosekuritas merupakan
suatu sistem untuk mencegah penyakit yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan
produksi unggas secara keseluruhan dan merupakan bagian untuk
mensejahterakan hewan (Winkel, 1997). Terdapat 3 aspek biosecurity yang
dilakukan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Medan Unit 4 yaitu biosecurity
pada kendaraan, barang, dan manusia.
Biosecurity pada kendaraan dilakukan dengan menyemprotkan antiseptik
pada semua kendaraan yang masuk area farm. Barang-barang yang akan masuk
area farm disemprot dengan antiseptik dan dilewatkan pada box ultraviolet. Setiap
karyawan dan pengunjung yang masuk ke area farm diwajibkan mandi dan
disemprot dengan antiseptik. Jika karyawan atau pengunjung memasuki pintu
kandang maka diwajibkan mencelupkan kaki dengan antiseptik dan menyemprot
tangan dengan alkohol 70% serta memakai perlengkapan alat pelindung seperti
sepatu boot, topi, dan seragam yang telah disediakan. Sistem biosecurity yang
dilakukan oleh PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Medan Unit 4 sesuai dengan
pendapat Hadi (2010) yaitu pengunjung farm didesinfeksi, mandi semprot, lalu
memakai sepatu khusus, baju penutup, dan topi khusus yang telah didesinfeksi.
Tangan orang juga harus didesinfeksi sebelum masuk bangunan kandang ataupun
meninggalkannya. Sistem biosecurity dilakukan untuk menghindari kontaminasi
lingkungan luar terhadap area kandang. Sesuai prosedur yang ada di Farm Bali 1,
karyawan dan tamu telah menerapkan program biosecurity dengan baik dan benar,
49
terutama caretaker yang paling sering ke kandang harus memiliki rasa tanggung
jawab terhadap produktifitas ayam bibit dengan program biosecurity.
50
pedaging lokal (sapi Po). PT. MJM Farm merupakan salah satu pendiri ternak sapi
di desa pematang jinonam, kec. Perbaungan, kab. Serdang bedangai .
STRUKTUR ORGANISASI
Echo Farm
Direktur Utama
51
4. Sapi simental 30 ekor
5. Sapi bragus 10 ekor
6. Sapi Po 10 ekor
Jumlah 100 ekor
Sumber: PT. MJM Farm
52
Peralatan ini digunakan untuk
5. Tong/drum 100 tempat penyimpanan silase dan
kosentrat
6. Mesin Coper 1 Peralatan ini fungsinya untuk
mengaduk pakan silase
Sumber : PT. MJM Farm
53
yang memiliki persyaratan akan membuat usaha ternak semakin baik. Karena
dengan semakin baiknya persyaratan kandang, ternak yang dipelihara akan
semakin sehat (Rianto dan Purbowati, 2009)..
Di PT. MJM Farm manajemen sisitem pemeliharaan ternak domba ada 2 yaitu
secara intensif.
1. Sistem Secara Intensi
Sistem secara intensif adalah sistem pemeliharaan modern melalui aspek
perkembangan teknologi dan sains, dengan pengontrolan penuh terhadap faktor
lingkungan dengan perhitungan manajemen secara rinci dimana segala kegiatan
dari ternak berada di dalam kandang.Dimana manajemen pemeliharaan secara
intensif ini kebutuhan dari tenak sapi harus sepenuhnya disediakan oleh peternak.
Di PT. MJM Farm ini kebutuhan ternak sapi selalu tersedia baik itu pakan
konsentrat maupun pakan hijauan segar yang dibutuhkan oleh ternak sapi.
Pemberian konsentart di pada ternak sapi diberikan 3 kali dalam sehari dan
pemberian hijaun segar diberikan 3 kali 1 hari, dan pemberian air minum
dilakukan dengan menampung air di bak tempat minum ternak sapi.
54
Proses pengolahan pakan disesuaikan dengan kondisi fisiologis dan
kelompok sapi. Ketersediaan pakan bagi ternak harus tepat terjaga kualitas
maupun kuantitasnya. Kualitas dan kuantitas pakan yang mencukupi kebutuhan
dan didukung dengan kondisi lingkungan yang sesuai pakan ternak tersebut akan
berproduksi secara optimal.
Konsentrat atau pakan penguat roti ex, garam, susu. Pemberian pakan
konsentrat di PT. MJM Farm untuk ternak sapi yang dipelihara dengan sistem
intensif dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi, sore dan malam. Pemberian pakan
hijauan dilakukan 3 kali 1 hari biasanya di berikan di pagi, siang, dan malam hari.
Pada pagi, sore, dan malam hari diberikan pakan konsentrat.
55
Sapi yang baru lahir dan sapi yang sakit sebaiknya dipisahkan terlebih
dahulu dengan sapi lainnya dan dikarantina di kandang tersendiri. Lama karantina
bisa dilakukan selama 1 minggu. Hal ini bertujuan untuk memonitoring keadaan
sapi baru tersebut, dan juga sebagai cara untuk membuat sapi beradaptasi dengan
lingkungan yang baru.
Penanganan penyakit biasanya dilakukan dengan penyuntikan antibiotik
dan mengobati penyakit ternak yang sedang diderita sapi tersebut. Penyakit yang
sering menyerang sapi di PT. MJM Farm yaitu cacingan, kudis, Pmk.
1. Cacingan
Cacingan adalah penyakit yang sering menyerang hewan ternak.
a. Gejala klinis yang dapat diamati pada domba terinfeksi cacing yaitu:
Diare
Tidak mau makan
Bobot badan menurun hari ke hari
Mata berair
Bulu kusam dan tidak mengkilat
b. Pencegahan dan pengobatan
Pemberian obat cacing secara rutin
Pemberian vitamin dan
Kebersihan kandang
56
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Ternak Ayam Broiler
Sistem biosecurity yang diterapkan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
Medan Unit 4 sudah baik dan kegiatan kontrol kandang yang dilakukan
secara rutin dapat mengantisipasi lolosnya penyakit yang masuk area farm.
5.2. Saran
5.2.1. Ternak Ayam Broiler
Agar lebih memperhatikan ternak ayam yang lemah untuk mengurangi
tingginya angka kematian atau mortalitas.
5.2.2. Ternak Sapi Pedaging
Adapun saran yang penulis tunjukkan untuk PT.MJM Farm adalah
sebagai berikut:
57
1. Agar perlatan dapat dilengkapi dan dipenuhi untuk mempermudah
kegiatan di perusahaan.
2. Memperketat biosecurity kandang, agar ternak terhindar dari berbagai
penyakit terutama penyakit menular.
3. Perlu dilakukan perbaikan kandang terutama perbaikan pada atap kandang
agar tidak terjadi kebocoran sehingga domba yang dipelihara tidak stress
karena basah.
4. Perlu disediakan gudang tempat menyimpan pakan agar tidak digerogoti
oleh tikus. Jadi tidak ada pakan yang tercecer dan terbuang sia-sia.
58
DAFTAR PUSTAKA
59
Dahlan, M, dan Hudi, N. 2011. Studi Manajemen Perkandangan
Ayam Broiler diDusun Wangket Desa Kaliwates kecamatan Kembang
Bahu Kabupaten Lamongan: Jurnal Ternak, 2(1): 11-13.
Daud, M. 2005. Peforman ayam pedaging yang diberi probiotik
dan prebiotic dalam ransum. Jurnal Ilmu Ternak 5(2): 75-79.
Ellis, 2002 Ellis. 2002. Penggemukan Sapi Potong dan
Pengendalian Penyakit. Penebar Swadaya. Jakarta.
Fadilah, R. 2013. Beternak Ayam Broiler. Agro Media Pustaka. Bogor.
Fahimuddin, M. 1975. Domestic Water Buffalo. Oxford and IBH
Publishing. Co. GG Joupath, New Delhi.
Gunawan. 2010. Manajemen Pemeliharaan Ternak Domba.
Kartasudjana, R. Dan E. Suprijatna. 2006. Manajemen Ternak
Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lacy, M. and L. R. Vest. 2000. Improving Feed Convertion in
Broiler: A Guide for Growers. Springer Science and Business Media Inc,
New York.
Mulyantini, N.G.A. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nova K. 2008. Pengaruh Perbedaan Persentase Pemberian Ransum
Antara Siang Dan Malam Hari Terhadap Performans Broiler Strain CP
707. J Anim. Sci. 10(2): 117-121.
Nurdana, F., M. Makin dan A. Firman. 2015. Hubungan antara
penerapan good dairy farming practice dengan tingkat pendapatan
peternak pada peternakan domba rakyat. J. Penelitian dan Pengembangan
Peternakan. 4 (3) : 29-63.
Prawirodigdo. S. 2009. Daya Dukung Pakan dari Limbah Pertanian
dan Perkebunan untuk Ternak Domba pedaging di beberapa daerah di
Propinsi Jawa Tengah. Pros. Seminar dan Lokakarya usaha terak Kerbau.
Tanah Toraja, 24 - 26 Oktober 2008. Puslitbang Peternakan, Bogor.
halaman 122 - 132.
Prihadi, S. 1996. Tatalaksana dan Produksi Ternak Perah.
Yogyakarta: Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Wangsamanggala.
Priyatno. 2002. Membuat Kandang Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta.
Purwanto, H. dan D. Muslih. 2006. Tatalaksana Pemeliharaan.
Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006. Bogor
(Indonesia): Kementrian Pertanian
60
Putra, A. 2009. Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Usaha
Peternakan Domba (Studi Kasus Pemerahan Susu Sapi Moeria Kudus
Jawa Tengah). Semarang: Magister Ilmu Lingkungan Universitas
Diponegoro Semarang.
Rasyaf, M. 2003. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rasyaf. 2007. Manajemen peternakan ayam petelur. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Riyanto, E., & Purbowati, E. 2009. Panduan Lengkap Sapi Potong.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Rusdiana dan Herawati, 2009 Rusdiana, S. dan T. Herawati, 2009.
Pemeliharaan Ternak Domba dalam sistem Usahatani terhadap pendapatan
Keluarga di Kecamatan Ciamos , kabupaten sukabumi. Pros. Seminar dan
Lokakarya usaha terak Kerbau. Tanah Toraja, 24 - 26 Oktober 2008 .
Puslitbang Peternakan, Bogor. halaman 84 - 90.
Rusianto N. 2008. Manajemen Berternak Ayam Petelur. Tinjo Grup.
Surabaya.
Setyawan 2010. Manajemen Pemeliharaan Ternak Domba.
http://dodymisa. blogspot.co.id/2015/06/manajemen-pemeliharaan-ternak-
kerbau.html. Diakses, 19 September 2016.
Setyono, D. J. dkk. 2013. Sukses Meningkatkan Produksi Ayam
Petelur. Jakarta : Penebar Swadaya
Sinurat, A. P. 2000. Penyusunan Ransum Ayam Buras dan Itik.
Pelatihan Proyek Pengembangan Agribisnis Peternakan, Dinas Peternakan
DKI Jakarta, 20 Juni 2000.
Sudaro, Y. dan A. Siriwa. 2007. Ransum Ayam dan Itik. Cetakan
IX. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sudaryani, T. dan Santoso. 2003. Pembibitan Ayam Ras. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Sugeng Y.B. 1998. Beternak Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta
Sugeng, Y. B. 2006. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hernowo, B. 2006. Prospek Pengembangan Usaha Peternakan domba
pedaging . Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. 2008. Ilmu
Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Suprijatna, E., U. Atmomarsono, R. Kartasudjana. 2008. Ilmu
Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta. 163-165
61
Susilawati, E. Masito. 2010. Teknologi pembibitan ternak. Agro inovasi.
Jambi.
Sutrisno, 2013 Sutrisno, Edy. 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Cetakan Kelima. Yogyakarta: Prenada Media
Sutrisno dan Betha. 2013. Tabel Nilai Nutrisi Bahan Pakan. http://
bumiternak- betha.blogspot.com /2013 /04/ tabel-nilai-nutrisi-bahan-
pakan.html. Diunduh pada tanggal 16 Desember 2013.
Syarief, M. Z. dan Sumoprastowo, C. D. (1990). Ternak Perah.
Jakarta: CV. Yasaguna.
Tamalludin, F. 2012. Ayam broiler 22 hari panen lebih untung:
Penebar Swadaya, Jakarta.
Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Wingkel, P.T. 1997. Biosecurity in Poultry Production: Where are
we and where do we go. Prosiding 11th International Congress of the
World Poultry Association.
Yendraliza et al. 2010. Karakteristik Reproduksi Domba (Swamp
Buffalo) Betina di kabupaten Kampar. Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner.
62
LAMPIRAN
63
Foto pemberian pakan
64