Anda di halaman 1dari 2

INFORMED CONSENT KLIEN / PASIEN VCT

NO. DOKUMEN: REVISI: A


TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
BLUD RSBG KOLAKA

01 Maret 2022

PROSEDUR TETAP
dr. H. MUHAMMAD RAFI
Pembina Gol IV/b
NIP. 19670201 200112 1 001
PENGERTIAN Penandatanganan persetujuan secara sukarela oleh klien/pasien atau
keluarga yang berhak secara hukum, setelah mendapatkan penjelasan
yang lengkap oleh konselor dan diberi kesempatan untuk bertanya hal-
hal yang kurang dimengertinya untuk keperluan tes darah klien/pasien
dalam rangkaian pelayanan konseling dan test sukarela untuk penyakit
infeksi HIV & AIDS.
TUJUAN 1. Untuk memberikan informasi tentang informed consent pada yang
membutuhkan pelayanan konseling dan tes HIV & AIDS.
2. Untuk menggugah kesadaran tentang kesukarelaan tes darah
untuk HIV & AIDS yang diperlukan.
3. Untuk memberikan perlindungan hukum bagi klien/pasien dan
konselor.
KEBIJAKAN SK DirekturNomor : 445/ /III/2022 tentang Kebijakan Pelayanan
pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Benyamin Guluh
Kabupaten Kolaka.
PROSEDUR A. PENANGGUNG JAWAB
Konselor
B. SASARAN
Siapa saja yang datang baik dengan atau tanpa rujukan yang setuju
dilakukan tes HIV & AIDS di pelayanan VCT.
C. BAHAN/PERLENGKAPAN
1. Buku registrasi
2. Kartu nomor VCT
3. Formulir Informed Consent
4. Checklist konseling pre test
D. WAKTU
Hari Senin-Sabtu pkl 08.00-12.00 atau sesuai perjanjian
E. RINCIAN TUGAS
1. Persiapan
Klien/pasien diberi informasi mengenai kegunaan informed
consent pelayanan VCT.
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan informed
consent : penjelasan ini terkait dalam pelayanan konseling pre
test
b. Pemberian formular informed consent kepada klien/pasien
untuk dibaca, dimengerti, dan ditandatangani secara sukarela.
c. Bila masih di bawah 18 tahun, diwakili oleh orang tuanya,
kecuali bila sudah menikah.
d. Bila karena sesuatu dan lain hal tidak mampu dengan secara
sadar menandatangani informed consent, maka diwakili oleh
keluarga yang berhak mewakili secara hukum.
e. Bila dalam keadaan gawat dan tidak mampu menerima
penjelasan dan/atau menandatangani informed consent, maka
dapat dilakukan tes darah tanpa informed consent bila
diperlukan tes darah.
f. Bila karena penyakitnya, memerlukan segera dites darahnya
untuk kepentingan terapi, maka dokter yang menanganinya
boleh memintakan informed consent dengan memberikan
penjelasan sebelumnya tanpa dilakukan konseling pre tes oleh
konselor (PITC).
UNIT TERKAIT 1. Poli Terpadu
2. Poli Rawat Jalan
3. Ruang rawat inap

Anda mungkin juga menyukai