AKHIR
I-1
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
Lingkup wilayah pekerjaan sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan dalam dokumen
kegiatan Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun anggaran berjalan adalah kawasan Kota Kendari.
I-3
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
Sepintas tentang letak wilayah Kota Kendari sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Konawe, sebelah timur berbatasan dengan Laut Kendari, sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Konawe Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan.
II-1
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
II-15
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
3.1 Umum
Dalam hal Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan TPA Kota Kendari, Lokasi Kota
Kendari, ada beberapa kegiatan yang Perlu/wajib dilakukan, antara lain:
1) Pekerjaan persiapan, berupa studi literature dan pelaksanaan survey lapangan di Kota Kendari.
2) Analisis kondisi eksisting TPA sampah yang ada dan rencana TPA sampah Kota Kendari
3) Koordinasi dengan instansi terkait di Kota Kendari.
4) Survey alternative lokasi TPA sampah brdasarkan tata ruang wilayah Kota Kendari
5) Sosialisasi workshop dalam rangka hasil studi di Kota Kendari.
6) Penyusunan usulan program yang dilengkapi dengan DED dan dokumen pendukung lainnya,
sehingga produk ini akan segera diusulkan dan dilelangkan pada tahun 2012.
Lingkup wilayah pekerjaan sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan dalam dokumen
kegiatan Satuan kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun anggaran berjalan.
III-1
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
Sebelum pengeborang dilakukan pembersihan top soil sampai kedalaman 0,2 m dibuka dan
mata bor dipasang pada elevasi tersebut.
Pengeboran dilakukan sampai kedalaman 3 meter, dilakukan tahap demi tahap pada setiap
interval kedalaman 0,1 – 0,2 m sesuai kapasitas Hand Bor Auger.
Interpretasi lapisan tanah dilakukan visualisasi langsung dilapangan dari tanah yang
dikeluarkan dari hand auger, hasilnya disajikan pada Hand Boring Log.
III-9
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
4.1 Umum
Program Kerja Konsultan dalam menangani pekerjaan ini tertuang dalam bentuk jadwal
waktu pelaksanaan pekerjaan, struktur organisasi dan jadwal personil , dimana hal tersebut di atas
dibuat berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan yang tersedia adalah 5 (lima) bulan
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan adalah melakukan survey dan investigasi kegiatan dan penyiapan DED.
Produk Akhir
Produk akhir berupa laporan lengkap meliputi laporan pendahuluan, laporan antara, laporan
akhir.
Rencana Kerja ini dibuat berdasarkan uraian Kerangka Acuan Tugas mengenai ruang lingkup
tugas konsultan dan Metode Kerja yang diuraikan pada Bab sebelumnya serta segala syarat-syarat
administrasi yang tertuang dalam KAK maupun rapat penjelasan (Aanwijzing).
Dalam menyusun rencana kerja ini, terlebih dahulu diadakan study mendalam mengenai
kapasitas kerja dari personil yang terlibat dan peralatanyang digunakan, ruang lingkup dan volume
pekerjaan, lokasi proyek, mobilisasi, dan seluruh aspek teknis dan ekonomis yang erat kaitannya
dengan pekerjaan ini.
Dengan mengadakan evaluasi atas pengalaman-pengalaman yang pernah dilaksanakan oleh
konsultan untuk pekerjaan yang sejenis dengan lokasi yang berdekatan dan keadaan medan yang
hampir sama, disusunlah rencana kerja untuk menangani pekerjaan ini.
Hal-hal tersebut di atas mendapat perhatian seksama pada waktu pelaksanaan rencana kerja
ini baik dilapangan maupun di kantor proyek. Berdasarkan kriteria-kriteria seperti tersebut di atas
maka konsultan merencanakan suatu program kerja yang akan diuraikan sebagai berikut:
a. Pada tahap awal, akan dilakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait dan melakukan
orientasi lapangan.
b. Tahap Kedua akan melakukan pengumpulan data, pengukuran design teknis.
Dalam hal Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan TPA Kota Kendari, Lokasi Kota
Kendari, ada beberapa kegiatan yang Perlu/wajib dilakukan, antara lain:
1) Pekerjaan persiapan, berupa studi literature dan pelaksanaan survey lapangan di Kota Kendari.
2) Analisis kondisi eksisting TPA sampah yang ada dan rencana TPA sampah Kota Kendari
3) Koordinasi dengan instansi terkait di Kota Kendari.
4) Survey alternative lokasi TPA sampah brdasarkan tata ruang wilayah Kota Kendari
5) Sosialisasi workshop dalam rangka hasil studi di Kota Kendari.
6) Penyusunan usulan program yang dilengkapi dengan DED dan dokumen pendukung lainnya,
sehingga produk ini akan segera diusulkan dan dilelangkan pada tahun 2012.
Lingkup wilayah pekerjaan sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan dalam dokumen
kegiatan Satuan kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun anggaran berjalan.
IV-1
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
IV-5
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
5.1 Umum
Kegiatan survei pengukuran dan pengumpulan data, dilakukan untuk menunjang Pekerjaan
Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan TPA Kota Kendari. Survei lapangan dilakukan untuk
mendapatkan data dan gambaran kondisi eksisting lokasi rencana TPA, terutama kondisi Topografi,
Mekanika Tanah, dan Hidrogeologi yang selanjutnya digunakan sebagai acuan pekerjaan
perencanaan tersebut di atas.
Kegiatan survei dan pengukuran yang dilakukan meliputi survei pengukuran Topografi seluas
TPA eksisting ditambah dengan rencana perluasan lokasi penimbunan sampah, sedangkan
penyelidikan tanah dilakukan dengan dua titik sondir dengan mencari posisi titik yang dapat
memberikan gambaran bagaimana sebetulnya kondisi lapisan tanah yang ada di lokasi TPA.
Hidrogeologi diharapkan dapat memberikan gambaran berapa dalam air permukaan yang ada di
lokasi penelitian, arah aliran air tanah, struktur geologi, gambaran aliran air muka tanah, dan dapat
pula memprediksi potensi arah aliran pencemaran apabila terjadi kondisi disaster. Dari data
pengukuran lapangan yang dilakukan, kita dapat membuat peta penempatan kolam IPAL di sebelah
mana tepatnya.
V-1
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
dalam waktu penurunan selama 26 bulan. Perhitungan besar penurunan dan waktu penurunan
disajikan pada Tabel berikut.
LEBAR TIMBUNAN = 20 m
g TIMBUNAN = 1,66 t/m3 ( material TANAH URUG )
LALU-LINTAS = 1m
TINGGI TIMBUNAN = 5m
MUKA AIR TANAH = 1m
0,030
0,035
V-51
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
6.1 Umum
Tempat Pembuangan Akhir sampah merupakan terminal akhir dari proses pewadahan,
pengumpulan dan pengangkutan diproses lebih lanjut untuk pemusnahannya. Dalam pemusnahan
ini kita dikenal berbagai metode, antara lain adalah landfill. Landfill adalah merupakan fasilitas fisik
yang digunakan untuk residu buangan padat di permukaan tanah. Beberapa metode landfilling versi
Indonesia yang dapat diterapkan di lokasi lahan urug adalah metode controlled landfill dan sanitary
landfill. Controlled Landfill atau biasa juga disebut lahan urug terkendali merupakan
perbaikan/peningkatan dari sistem open dumping. Perbaikan atau peningkatan ini meliputi adanya
kegiatan penutupan sampah dengan lapisan tanah, fasilitas drainase serta fasilitas pengumpulan dan
pengolahan leachate. Penutupan sampah dengan tanah, yaitu : tanah penutup antara (pada periode-
periode tertentu) serta tanah penutup akhir (setelah kapasitas TPA penuh). Metode sanitary landfill
dilakukan dengan cara menimbun sampah dan kemudian diratakan, dipadatkan kemudian diberi
cover tanah pada atasnya sebagai lapisan penutup. Hal ini dilakukan secara berlapis-lapis sesuai
dengan perencanaannya. Pelapisan sampah dengan menggunakan tanah dilakukan setiap hari pada
akhir operasi.
Setiap metode landfilling memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Metode
sanitary landfill merupakan metode terbaik dalam hal penanggulangan dampak negatif terhadap
lingkungan. Controlled landfill merupakan metode antara sanitary landfill dan open dumping ,
metode inilah yang digunakan dalam perancangan TPA Puuwatu (Kota Kendari). Cara pembuangan
lainnya yaitu open dumping. Cara ini sangat tidak dianjurkan karena sangat merugikan terhadap
lingkungan sekitarnuya, terutama dalam hal pencemaran. Perbandingan metode-metode tersebut
tersaji pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Perbandingan Metode Landfill
Metode Landfilling
Kelebihan Kekurangan
Open Dumping*
1. Teknis pelaksanaan tidak sulit 1. Pencemaran air tanah yang disebabkan
2. Pekerja lapangan relatif sedikit oleh leachate
3. Biaya yang diperlukan relatif murah 2. Pencemaran udara akibat gas, bau dan
debu
3. Resiko kebakaran cukup besar
4. Munculnya kabut yang terjadi akibat asap
5. Tumbuhnya berbagai vektor penyakit
seperti tikus, lalat dan nyamuk
6. Berkurangnya estetika lingkungan
7. Lahan tidak dapat digunakan kembali
untuk jangka waktu yang panjang.
Controlled Landfill
VI-1
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
VI-54
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
7.1 Maksud
Standar Operasional dan Pemeliharaan TPA Puuwatu Kota Kendari, dengan Sistem
Controlled Landfill / Sanitary Landfill ini dimaksudkan untuk dijadikan acuan dan pengoperasian serta
pemeliharaan di lapangan.
7.2 Tujuan
Tujuan dari tata cara ini untuk memperoleh kontinuitas operasi, kontinuitas pemeliharaan
dan pembelajaran disiplin pengelola sampah di TPA.
7.4 Pengertian
Beberapa pengertian yang ada dan sering digunakan dalam Standar Operasional dan
pemeliharaan ini adalah :
a. Sampah adalah limbah yang bersifat padat yang terdiri dari zat organik dan zat anorganik, yang
dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi
investasi pembangunan. Sampah pada umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur),
daundaunan, ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan
dan sebagainya.
b. Timbulan Sampah adalah banyaknya sampah dalam satuan berat (Kg/orang/hari) atau
(Kg/m2/hari) atau (Kg/bed/hari) dihasilkan per orang per satuan waktu (hari atau tahun).
c. Sampah Perkotaan adalah sampah organik dan non organik di luar katagori limbah Bahan
Buangan Beracun dan Berbahaya (B3) yang dihasilkan oleh aktivitas manusia di daerah perkotaan.
e. Penanganan Akhir Sampah adalah bagian dari fungsi operasi manajemen persampahan dalam
skala perkotaan yang dinilai bersahabat dengan lingkungan, misalnya dengan lahan urug saniter
VII-1
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMEN PERSAMPAHAN TPA KOTA KENDARI LAPORAN
AKHIR
Dari nilai-nilai tersebut maka dapat diketahui bahwa besarnya typping fee yaitu besarnya
biaya pengelolaan sampah TPA Puuwatu per m3 adalah sebesar Rp. 30.661,- atau dengan kata lain
apabila tiap truk yang akan membuang sampah ke TPA Puuwatu dikenai biaya retribusi sebesar Rp.
Rp. 30.661,- per m3 sampah yang dibuang. Atau dengan kata lain, apabila satuan yang digunakan
dalam penilaian adalah satuan berat, maka per ton sampah akan dikenai biaya rata-rata Rp.
122.644,26,- per ton sampah yang dibuang ke TPA Puuwatu. Perhitungan tersebut di atas
merupakan hasil apabila mengasumsikan operasionalnya berlangsung dengan usia TPA 17 tahun.
VII-17