Anda di halaman 1dari 2

ANAK DURHAKA

Seorang pemuda bernama Ahmad tinggal di desa Hokage. Ahmad dikenal sebagai anak
yang durhaka, setelah mengabaikan keluarga kandungnya. Sebelum Ayah Ahmad meninggal
saat Ahmad masih kecil. Sehingga Ibunya susah payah merawatnya hingga besar. Saat sudah
dewasa Ahmad di jodohkan dengan seorang wanitabernama Zainab. Awal nya Zainab
menolak, tetapi dari pada tidak mendapatkan jodoh, ditambah lagi usia nya lebih tua dari
Ahmad 6 tahun. Akhirnya Zainab mau menikah dengan Ahmad.

Setelah menikah, Zainab tidak suka dengan Ibu mertuannya, Ia selalu mengatai Ibu
mertuanya numpang makan dengan kata-kata ketus, dan menyuruh Ahmad untuk mencari
uang jika Ahmad tidak bisa mendapatkan uang maka ia akan pergi dari rumah dan tidak mau
punya anak dari Ahmad. Mendengar kata-kata menantunya dan demi kebahagiaan anak dan
keturunannya. Ibu Ahmad pergi dari rumah itu, agar anak dan menantunya bisa hidup tenang.
Ahmad adalah anak yang cukup bodoh dan lemah, Ia pun takut dengan istrinya yang pemarah.
Ia hanya bisa melihat kepergian Ibunya tanpa berkata apapun.

Ibunya berjalan sepanjang malam tak tau arah, akhirnya ia sampai di sebuah kota, selama
hidupnya Ia hanya tinggal di desa dan tidak pernah bepergian jauh. Tetapi Ia merasa telah
menunaikan tanggung jawab nya sebagai seorang Ibu setelah anak nya menikah.

Ia tampak binggung melihat keonaran-keonaran yang ada di kota, sehingga Ia melihat ada
orang yang menjual ubi jalar bakar sedangkan di kampung nya ubi jalar di berikan kepada
ternak nya. Orang penjual tersebut melihat Nyonya Luna yang berpakaian compang camping,
dan orang tersebut memnggil Nyonya Luna:

“Buu, kesini kenapa ibu pakai baju ini, pasti kena usir anaknya ya?” Tanya orang penjual ubi
bakar.
“Iyaa Pak.” Ujar Nyonya Luna.
“Mending kerja, jual ubi bakar untuk memenuhi kebutuhan buu.” Ucap penjual.
“Iyaa saya mau kerja.” Ucap Nyonya Luna.
Setelah itu Nyonya Luna diajari membuat ubi bakar oleh penjual, setelah itu Nyonya Luna
menjual ubi tersebut.Daganggan nya setiap hari habis terjual, sehingga Nyonya Luna
memiliki tabungan yang banyak.

Setelah 9 tahun di tinggal kan oleh Ibu nya Ahmad mempunyai Anak yang berusia 8 tahun.
Anak tersebut memberi tahukan kepada Ayah nya bahwa Nenek benyak uang, Ahmad tidak
percaya.

“Dari mana kamu tau nak?” Ucap Ahmad.


“Dari Pak Wali.” Ucap Anak nya.

Merasa kurang yakin Ahmad pun pergi menemui Pak Wali.


“Pak, apakah benar Ibuku sukses di kota?” Ucap Ahmad.
“Iyaa Pak Ahmad, saya bertemu dengan Ibumu di kota dan Ibumu mempunyai banyak uang.”
Ucap Pak Wali.

Mendenggar hal tersebut Ahmad dan Istrinya pergi ke kota dengan menggunakan kereta.
Setelah tiba di kota Nyonya Luna meninggal dan Ahmad pun menangis dan menyesal.

Tema:
Alur:
Pengarang:Dzakwanul Arifi.

Anda mungkin juga menyukai