Anda di halaman 1dari 11

PEMUSATAN DATA

Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran
pemusatan data meliputi nilai rata-rata (mean), modus, median, max & min, standar deviasi &
varians, serta summary.
Cara menghitung mean, median, modus dan standar deviasi dengan SPSS adalah menggunakan
fungsi Descriptive Statistics di menu Analyze. Panduan Praktikum Statistika Dasar 3 Untuk
mencari mean, median, modus dan standar deviasi terdapat pada menu Analyze › Descriptive
Statistics › Frequencies, dengan tampilan sebagai berikut :
Contoh Kasus 1 :

Langkah Pengujian :
1. Membuat Variabel Data pada Variable View Dapat kita ketahui data kasus yang terkumpul
menggunakan measure pengukuran scale dan dengan tipe variabel numerik. Sehingga dapat
dibuat variabel, misalnya bernama “berat” dengan label “BB”.
 Buka aplikasi SPSS dan arahkan ke Variable View
 Sorot sel pertama
 Klik Edit › Insert Variable
 Sunting variabel dengan konfigurasi di atas
2. Input Data Kasus pada Data View Selanjutnya dapat dimasukkan data berat badan siswa
dalam data tersebut. Kasus yang ada di variabel baris pertama di Variable View, dapat
diinput melalui kolom pertama di Data View.
• Arahkan aplikasi SPSS ke Data View
• Input data kasus pada kolom “BB”
3. Mencari Mean, Median, Modus, Summary, Standar Deviasi, Varians, Maksimum dan
Minimum Berikut langkah-langkah untuk menghitung nilai tendensi pusat :
• Klik menu bar Analyze › Descriptive Statistics › Frequencies…
• Pilih analisis yang dilakukan Setelah jendela Frequencies. Pilih variabel pada sisi kiri, lalu
pindahkan ke kolom kanan.
• Klik Options pada Jendela Descriptives Centang fungsi deskriptif untuk mean, median,
modus, sum, standar deviasi, varians, maksimum dan minimum.

4. Cara Membaca Output SPSS


o N (banyak data kasus) = Data valid 65 dan missing (kosong) 0
o Mean (nilai rata-rata) = 45,3231
o Median (nilai tengah) = 46.00
o Mode (modus/nilai yang sering muncul) = 40
o Sum (jumlah data) = 2946.00
o Standar Deviasi = 6,99577
o Varians = 48,941
o Minimum = 34
o Maksimum = 64
Pembuktian Secara Manual
PENYEBARAN DATA
Pengukuran data dalam statistika yang kedua adalah ukuran peneyebaran data. Penyebaran data
ini merupakan nilai yg menyatakan seberapa jauh data dari pusat data. Ukuran penyebaran data
terdiri dari jangkauan, kuartil, dan interkuartil.
Adapun yang biasa dihitung adalah range (rentang), quartile, standar deviasi (simpangan
baku), kurtosis (keruncingan), skewness (kemiringan) dan ragam (varians).
Contoh Kasus 1 :

Langkah Pengujian :
1. Membuat Variabel Data pada Variable View Dapat kita ketahui data kasus yang terkumpul
menggunakan measure pengukuran scale dan dengan tipe variabel numerik. Sehingga dapat
dibuat variabel, misalnya bernama “Tinggi Badan” dengan label “TB”.
 Buka aplikasi SPSS dan arahkan ke Variable View
 Sorot sel pertama
 Klik Edit › Insert Variable
 Sunting variabel dengan konfigurasi di atas
2. Input Data Kasus pada Data View Selanjutnya dapat dimasukkan data berat badan siswa
dalam data tersebut. Kasus yang ada di variabel baris pertama di Variable View, dapat
diinput melalui kolom pertama di Data View.
• Arahkan aplikasi SPSS ke Data View
• Input data kasus pada kolom “TB”
3. Berikut langkah-langkah untuk menghitung nilai ukuran penyebaran data :
• Klik menu bar Analyze › Descriptive Statistics › Frequencies…
• Pilih analisis yang dilakukan Setelah jendela Frequencies. Pilih variabel pada sisi kiri, lalu
pindahkan ke kolom kanan.
• Klik Options pada Jendela Descriptives Centang fungsi deskriptif untuk quartiles, std.
deviatin, variance, range, skewness dan kurtosis.
PERHITUNGAN MANUAL
PENYAJIAN DATA

Penyajian data statistik adalah suatu bentuk penataan data statistik agar data statistik lebih
mudah dipandang dan mudah dipahami oleh pengguna data.
Penyajian data statistik biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu :
a. Penyajian data dalam bentuk tabel
b. Penyajian data dalam bentuk grafik
Contohnya seperti grafik batang, garis, lingkaran, histogram dan poligon, dsb.
Contoh Kasus 1 :

Langkah Pengujian :
1. Membuat Variabel Data pada Variable View Dapat kita ketahui data kasus yang
terkumpul menggunakan measure pengukuran scale dan dengan tipe variabel numerik.
Sehingga dapat dibuat variabel, misalnya bernama “Usia/Umur” dengan label
“UMUR”.
 Buka aplikasi SPSS dan arahkan ke Variable View
 Sorot sel pertama
 Klik Edit › Insert Variable
 Sunting variabel dengan konfigurasi di atas
2. Input Data Kasus pada Data View Selanjutnya dapat dimasukkan data berat badan
siswa dalam data tersebut. Kasus yang ada di variabel baris pertama di Variable View,
dapat diinput melalui kolom pertama di Data View.
• Arahkan aplikasi SPSS ke Data View
• Input data kasus pada kolom “UMUR”

3. Berikut langkah-langkah untuk menyajikan suatu data :


 Klik menu bar Analyze › Descriptive Statistics › Frequencies…
 Pilih analisis yang dilakukan Setelah jendela Frequencies. Pilih variabel pada sisi
kiri, lalu pindahkan ke kolom kanan.
 Klik Options Charts, kemudian pili type charts. Ada type bar charts, Pie charts, dan
histograms.
 Lalu klik ok.
Contoh Kasus 2 :
Membuat Variabel Data pada Variable View Dapat kita ketahui data kasus yang terkumpul
menggunakan measure pengukuran scale dan dengan tipe variabel numerik. Sehingga dapat dibuat
variabel, misalnya bernama “Jenis kelamin” dengan label “GENDER”.
Lalu kita sajikan dengan pie charts

o N (banyak data kasus) = Data valid 65 dan missing (kosong) 0


o L ( laki-laki ) = 13, dan valid percent 20 %
o P ( Perempuan ) = 52, dan valid percent 80 %
PERHITUNGAN MANUAL
1. Pie Chart

2. Histogram
Jadi, perhitungan dalam spss dan manual hasilnya sama.

Anda mungkin juga menyukai