Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

BAGIAN KEAMANAN
RSU Dharma Ibu Ternate

I
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan RahmatNya, sehingga
kami dapat menyusun Buku “PEDOMAN PENGORGANISASIAN BAGIAN KEAMANAN” di RS
........................
Tidak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua petugas yang terkait
Dokter, Perawat, Semua Staf yang telah membantu tersusunnya Buku Pedoman ini.
Dengan tersusunnya Buku Pedoman ini diharapkan kita dapat lebih meningkatkan lagi
mutu pelayanan dan keprofesian serta cintakasih kita bersama sehingga kita dapat melayani
pasien dengan lebih baik lagi.

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
SK PEDOMAN PENGORGANISASIAN SATUAN PENGAMANAN
RS .......................
MAKALE ....................................................................................... iii
BAB I : Pendahuluan................................................................................... 1
BAB II : Gambaran Umum RS .................................................................... 2
BAB III : Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan ................................................... 6
Struktur Organisasi
BAB IV : RS ....................... ..................................................... 7
BAB V : Struktur Organisasi Unit Satuan Pengamanan............................... 9
BAB VI : Uraian Jabatan .............................................................................. 10
BAB VII : Tata Hubungan Kerja .................................................................... 14
BAB VIII : Pola Ketenagaan………………………........................................ 15
BAB IX : Kegiatan Orientasi ........................................................................ 17
BAB X : Pertemuan / Rapat ......................................................................... 18
BAB XI : Pelaporan………………………………………………………… 19

III
PERATURAN DIREKTUR RSU DHARMA IBU
Nomor : 4...00/PER.DIR/RSUDI/SEC/II/2020
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN BAGIAN KEAMANAN
RUMAH SAKIT RSU DHARMA IBU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RSU DHARMA IBU TERNATE

Menimbang : a. Bahwa dalam menyelenggarakan aktivitas operasionalnya, setiap unit


dalam organisasi memerlukan suatu pedoman sebagai acuan
pengorganisasian dalam unit terkait.
b. Bahwa pedoman dimaksud disusun berdasarkan standar yang
ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan, peraturan
pemerintah, dan ketentuan internal organisasi.
c. Bahwa diperlukan suatu keputusan untuk menetapkan Pedoman
Pengorganisasian Bagian Keamanan di RSU Dharma Ibu ternate.

Mengingat : 1.Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
3.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di
Lingkungan Departemen Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN


BAGIAN KEAMANAN RSU DHARMA IBU TERNATE

PASAL 1
Pedoman keamanan rumah sakit sebagaimana terlamoir dalam peraturan ini

PASAL 2
Pedoman keamanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 kiranya dapat digunakan
dan dijadikan sebagai acuan bagi petugas keamanan dalam melaksanakan upaya
keamanan dan keselamatan kerja di RSU Dharma Ibu Ternate.

PASAL 3
Evaluasi terhadap Pedoman Pengorganisasian Bagian Keamanan RSU Dharma Ibu
Ternate dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun.

PASAL 4
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Direktur RSU Dharma Ibu

IV
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan institusi di mana tenaga profesional medis dan para medis
bekerja melayani anggota masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan selama 24 jam
dalam sehari dengan menggunakan sarana dan prasarana dari pelayanan rumah sakit. Untuk
kegiatan tersebut di atas perlu selalu dalam keadaan siap pakai setiap saat dapat di gunakan,
sehingga unsur kecepatan dan ketepatan tindakan dari para pelaksana rumah sakit akan selalu
terjamin. Untuk menjamin semua kegiatan rumah sakit dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan maka pelaksana rumah sakit perlu mendapat jaminan keamanan dan kenyamanan.
Salah satu bentuk keamanan di rumah sakit adalah dengan adanya satuan pengamanan rumah
sakit atau security.
Security dalam melaksanakan tugasnya selalu dihadapkan pada masalah, tantangan,
gangguan dan ancaman terhadap keamanan dan ketertiban dilingkungan kerjanya, walaupun
dalam melaksanakan tugasnya telah dilakukan semaksimal mungkin, tidak menutup
kemungkinan akan terjadi pelanggaran atau kejahatan dilingkungan kerjanya.
Keperuntukan keamanan  pada umumnya adalah untuk mengamankan aset, kawasan
atau wilayah,  suatu intansi atau perusahahan serta dapat memberikan rasa nyaman bagi
intansi tersebut, dalam beraktifitas dan menjalankan kegiatan sesuai fungsinya masing-masing.
Sudah Barang tentu suatu perusahaan apa bila keamanan serta kenyamanannya
terganggu oleh pihak luar maupun dalam, saat  beraktifitas atau bekerja akan terganggu.
Keamanan  adalah garda depan suatu perusahaan, bukan suatu yang menghasilkan produksi
tapi sebagai managemen yang menjaga hasil produksi dari perusahaan atau intansi tersebut.
Untuk jumlah atau kekuatan personil pada umumnya dilihat dari luas wilayah yang
dimiliki suatu perusahaan atau intansi, tindak kerawanan yang terjadi di lingkungan sekitar serta
aset - aset yang dimiliki oleh perusahaan atau intansi tersebut.
Lingkungan kerja yang aman, tenang, dan nyaman merupakan kondisi ideal yang
diharapkan semua staf. Tanpa kondisi lingkungan kerja yang ideal staf tidak dapat bekerja
secara maksimal yang pada akhirnya dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas dan
fungsi organisasi. Kondisi lingkungan kerja ideal sesuai dengan yang diharapkan, dapat
terwujud atas peran serta seluruh pegawai yang ada di unit kerja yang bersangkutan. Untuk
mewujudkan kondisi ideal tersebut, setidaknya ada dua unsur yang harus dipenuhi, yaitu
tenaga pengamanan yang memadai dan prosedur tetap tentang pengamanan lingkungan.
Tenaga pengamanan yang memadai di RSU Dharma Ibu Ternate sudah tersedia yaitu
Satpam yang merupakan bagian dari karyawan rumah sakit. Agar tenaga pengamanan dapat
mewujudkan kondisi keamanan ideal sesuai dengan yang diharapkan, perlu disusun suatu
petunjuk teknis tentang langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pengamanan dalam bentuk
Prosedur Tetap tentang Pengamanan di Lingkungan RSU Dharma Ibu Ternate.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM
1. Sejarah Singkat

RSU Dharma Ibu bermula dari Rumah Sakit Bersalin (RSB) Dharma Ibu yang didirikan
pada tanggal 19 Mei 1953 dan diresmikan oleh Uskup Andreas Sol,MSC. Maksud
pendiriannya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat Kota
Ternate dan sekitarnya, khususnya bagi ibu-ibu yang akan bersalin.

Dalam perkembangan pelayanannya, bukan ibu-ibu hamil saja yang datang berobat, tetapi
juga anak-anak dan orang dewasa, pria dan wanita sehingga kemudian mulai dipikirkan
agar keberadaan Rumah Sakit ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, apalagi
disaat itu Rumah Sakit Bersalin (RSB) Dharma Ibu mempunyai reputasi yang baik dimata
masyarakat kota Ternate dan sekitarnya. Oleh karena itu, pada tahun 1998, mulai
direncanakan untuk mengubah status Rumah Sakit Bersalin (RSB) menjadi RSU (RSU),
diikuti dengan langkah-langkah konkrit dalam memperbaiki infra struktur Rumah Sakit.

Pada tanggal 04 November 1999 terjadi konflik komunal di kota Ternate. Konflik ini seakan-
akan meluluh-lantakkan segala impian dan rencana yang sementara di bangun. Akibat
konflik komunal tersebut gedung rumah sakit mengalami kerusakan, berbagai alat
kedokteran termasuk alat-alat diagnostik dan operatif hilang dijarah, para pegawai rumah
sakit tercerai berai menyelamatkan diri ke daerah–daerah yang aman.

Selang lima tahun kemudian, pada tanggal 01 Maret 2004, rumah sakit kembali beroperasi,
dan disetujui peningkatan status Rumah Sakit Bersalin Dharma Ibu menjadi RSU Dharma
Ibu Ternate berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate Nomor
503.442.05.BI / Dinkes /YKM /II / 2004. Pada tanggal 18 Januari 2011 di Jakarta
dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Repulik Indonesia nomor, HK
03.5/I/264/2011 tentang penetapan Kelas RSU Dharma Ibu Kelas D dan pada tanggal 14
Juli 2011 dikeluarkan surat keputusan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate nomor
01.B I /RS/VII/2011 tentang pemberian Ijin penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Dharma
Ibu Ternate berupa Ijin tetap yang berlaku selama 5 tahun sejak tanggal dikeluarkan, dan
diperbaharui setiap 5 (lima) tahun. Hingga saat ini RSU Dharma Ibu Ternate menjalankan
pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan perizinan Pemerintah Kota Ternate Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan Nomor:
005/RSU-D/DPMPTSP/V/2019.

Dalam tahapan perkembangan selanjutnya Rumah Sakit Dharma Ibu mulai merencanakan
pembangunan gedung rumah sakit yang baru sejak tahun 2013, untuk memenuhi peraturan
dalam ketentuan pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan serta
tersedianya fasilitas serta sarana prasarana yang memadai, karena terbatasnya sarana
prasana serta fasilitas yang ada di Rumah Sakit Dharma Ibu yang lama. Pembangunan
gedung rumah sakit Dharma Ibu yang beralamat di Jl. A. Mononutu No. 125, Kelurahan
Tanah Raja, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, yang diresmikan oleh Gubernur
Maluku Utara, Bapak KH. Abdul Ghani Kasuba, Lc pada tanggal 22 Oktober 2018 bersama
Uskup Keuskupan Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC dan Pimpinan Umum
Kongregasi Suster Dina Santu Yoseph Manado, Sr.Veronica Manaan DSY. Selanjutnya
Operasional RSU Dharma Ibu di awali dengan Misa pada tanggal 01 Maret 2019 dan
tanggal 02 Maret 2019 pelayanan kesehatan di buka bagi seluruh masyarakat kota Ternate.

Dalam perjalanan waktu, kualitas pelayanan kesehatan terus ditingkatkan dan mewajibkan
setiap rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan berdasarkan PERMENKES No
34 Tahun 2018 tentang Akreditasi RS, maka pada tanggal 17-19 Juni 2019 RSU Dharma
Ibu di akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit ( KARS ) dengan menggunakan
Standar Akreditasi RS ( SNARS ) edisi 1.1, dan dinyatakan lulus tingkat dasar dengan
sertifikat No : KARS-SERT/749/VI/2019 yang berlaku sejak 17 Juni 2019 s/d 16 Juni 2022

2
2. Identitas Rumah Sakit

1. Nama : RSU Dharma Ibu Ternate disingkat RSUDI


2. Alamat : Jln. A.Mononutu No 125, Kel.Tanah Raja, Kec.Ternate Tengah
Kota Ternate – Provinsi Maluku Utara

3. Tipe :D
4. Pembiayaan : Swasta
5. Pemilik : Yayasan Dharma Ibu Ternate
6. Tanggal Berdiriya : 19 Mei 1953
7. Ijin Penyelenggaraan: Pemerintah Kota Ternate Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan Nomor: 005/RSU-D/DPMPTSP/V/2019
8. Direktur RSU Dharma Ibu Ternate: dr. Sutomo Raharjo,Sp.A

3
BAB III

VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

3.1 Visi RSU Dharma Ibu Ternate

Hati yang tergerak untuk memperpanjang tangan kasih Allah melalui pelayanan
kesehatan kepada semua orang yang membutuhkan

3.2 Misi RSU Dharma Ibu Ternate

Mengoptimalkan seluruh kemampuan secara professional dalam pelayanan yang dijiwai


cinta kasih dan pengorbanan.

3.3 Motto RSU Dharma Ibu Ternate

“Serviamus In Caritate “ / Melayani dalam Kasih

3.4 Falsafah RSU Dharma Ibu Ternate

RSU Dharma Ibu Ternate memiliki falsafah sebagai berikut :

3.4.1. Menjadikan RSU Dharma Ibu Ternate sebagai pilihan utama masyarakat di Kota Ternate
secara khusus dan Maluku Utara secara umum
3.4.2. Sebagai tempat bagi pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu
3.4.3. Sebagai tempat bagi tenaga kesehatan dalam mengabdi dan mengembangkan
profesionalismenya
3.4.4. Secara berkesinambungan meningkatkan ketrampilan dalam berkarya

3.5 Tujuan RSU Dharma Ibu Ternate

Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan kualitas


Sumber Daya Manusia Indonesia secara rohani dan jasmani.

3.6 5 Pilar

3.6.1. Kejujuran
Kesadaran untuk bekerja secara jujur dalam menjalankan tugas yang dipercayakan
kepadanya

3.6.2. Disiplin
Kesadaran untuk taat pada aturan yang berlaku di RSU Dharma Ibu Ternate

3.6.3. Tanggungjawab
Kesadaran untuk bertanggungjawab dalam pelayanan dengan sopan santun dan beretika

3.6.4. Kerjasama
Kesadaran untuk turut merasa memiliki, terlibat secara aktif serta bekerjasama lintas unit
dan profesi dalam pengembangan SDM dan pelayanan yang bermutu.

3.6.5. Dedikasi
Memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengabdikan diri secara total dalam
pelayanan

4
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Di rumah sakit terdapat dua bagian pelayanan
yang penting, yaitu Instalasi layanan dan Instalasi kerja, maka Instalasi layanan di
sebut sebagai bidang, sedangan Instalasi kerja disebut sebagai bagian. Untuk
menjalankan proses pelayanan rumah sakit sesuai tata kelola, maka direktur dibantu
oleh jajaran direksi sesuai bidangnya tersebut dibawah ini :

4.1. Direktur
a. Dalam Garis Koordinasi, meliputi :
1) Komite Medik
2) Komite Keperawatan
3) Komite Tenaga Kesehatan Lain
4) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
5) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
6) Komite Etik dan Hukum
7) Satuan Pengawas Internal (SPI)
8) Tim-Tim
b. Dalam Garis Komando, meliputi :
1) Bidang Pelayanan Medis
2) Bidang Penunjang Medis
3) Bidang Keperawatan
4) Bagian Sumber Daya Manusia ( SDM)
5) Bagian Keuangan
6) Bagian Umum
7) Sekretaris Rumah Sakit

5
8) Manejer Pelayanan Pasien (MPP)
9) Unit Pengelolaan Sistim Informasi Rumah Sakit ( SIMRS)

4.2. Bidang Pelayanan Medik


a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b. Instalasi Kamar Bedah
c. Instalasi HCU
d. Instalasi Rehabilitasi Medik

4.3. Bidang Penunjang Medik


a. Instalasi Farmasi
b. Instalasi Laboratorium
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Rekam Medik
e. Instalasi Fisiotherapi
f. Instalasi Gizi
g. Instalasi CSSD

4.4. Bidang Keperawatan


a. Instalasi Rawat Jalan
b. Instalasi Rawat Inap
c. Instalasi Kebidanan
d. Unit Pastoral Care

4.5. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Unit Kepegawaian
b. Unit Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

4.6. Bagian Keuangan


a. Unit Pengadaan
b. Unit Kasir
c. Unit Akuntansi
d. Unit Pengelolaan Klem

4.7. Bagian Umum


a. Unit Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
b. Unit Logistik
c. Unit Loundry
d. Unit Keamanan
e. Unit Cleaning Service
f. Unit Ambulance
g. Unit Pemulasaran Jenazah

6
4.9. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSU DHARMA IBU TERNATE
a. Melaksanakan pelayanan medis dan penunjang medis.

b. Melaksanakan pelayanan medis tambahan dan penunjang medis tambahan.

c. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan.

d. Melaksanakan pelayanan rawat jalan/darurat.

e. Melaksanakan pelayanan rawat inap.

f. Melaksanakan pelayanan administratif.

g. Membantu pendidikan tenaga medis umum.

h. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis.

i. Memaksimalkan laba rumah sakit dengan jalan memaksimalkan tingkat pertumbuhan,


penguasaan pasar, berorientasi pada kepuasan pelanggan dan berperan dalam
membantu Program Pemerintah.

7
BAB V

A. GAMBARAN UMUM BAGIAN KEAMANAN

Bagian Keamanan RSU Dharma Ibu Ternate berada di bawah jajaran struktural dari
bagian umum yang memiliki fungsi dan peran utama dalam pengawasan keamanan dan
ketertiban di lingkungan Rumah Sakit selama 24 jam setiap hari. Dalam melaksanakan
tugasnya, bagian keamanan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik secara
internal unit kerja di RSU Dharma Ibu maupun secara eksternal dengan pihak kepolisian
dan pihak lainnya, khususnya dalam penanganan kasus-kasus hukum, seperti tindakan
kriminal yang terjadi di rumah sakit dan tindak lanjut atas kasus kecelakaan, penganiayaan,
dan lain sebagainya. Secara umum, aktivitas di bagian keamanan mencakup :

1. Pengawasan keamanan 24 Jam setiap hari

2. Penanganan kasus hukum

3. Pengawasan pelaksanaan tata tertib kunjungan di Rumah Sakit

4. Pengawalan khusus untuk kepentingan penagihan dan penangangan kasus hukum

5. Pelaksanaan sistem evakuasi di Rumah Sakit

6. Pelayanan nomor antrian pelayanan pasien (di area Lobby)

B. BAGIAN KEAMANAN RUMAH SAKIT


1. Visi

"Menjadi yang terdepan dalam penyelenggaraan keamanan di Rumah Sakit."

2. Misi

a. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM

b. Meningkatkan koordinasi secara internal maupun eksternal dalam penyelenggaraan


keamanan di Rumah Sakit

c. Mengembangkan fasilitas keamanan berbasis teknologi

d. Mengutamakan cinta kasih dalam pelayanan terhadap sesama

3. Falsafah

Sebagai suatu bagian yang berperan dalam pengawasan keamanan dan ketertiban di
lingkungan kerja RSU Dharma Ibu Ternate

4. Tujuan

Menyelenggarakan pengawasan penuh terhadap keamanan dan ketertiban di


lingkungan RSU Dharma Ibu Terrnate selama 24 jam setiap hari, dalam upaya untuk
mencapai peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan dan keselamatan
pasien di Rumah Sakit.

8
STRUKTUR ORGANISASI
BAGIAN KEAMANAN RUMAH SAKIT

Bagian Keamanan RSU Dharma Ibu Ternate dipimpin oleh seorang penanggung jawab
bagian keamanan yang bertanggung jawab langsung terhadap kepala bagian umum dan secara
tidak langsung terhadap SDM. Dalam menyelenggarakan fungsi, peran, dan tanggung
jawabnya, penanggung jawab keamanan dibantu oleh anggota-anggotanya dalam
melaksanakan tugasnya. Secara umum, struktur organisasi bagian keamanan RSU Dhama Ibu
Ternate dapat digambarkan sebagai berikut :

DIREKTUR RSUDI

Ka. Baguan Umum

Penanggung Jawab
Keamanan

Anggota Anggota Anggota

9
BAB VI
URAIAN JABATAN

1. KEPALA BAGIAN UMUM


 Uraian Tugas :
 Menerapkan dan mengawasi pelaksanaan Standard Operation
Prosedure ( SOP ).
 Melakukan koordinasi dengan Manager Operasi dan Divisi/Bagian
terkait dilingkungan Management Pengelola dalam pelaksanaan
kegiatan tugas-tugas pengamanan.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas
pengamanan yang dilakukan oleh anggotanya.
 Melakukan pembinaan dan pelatihan serta meningkatkan kedisiplinan
seluruh Anggota Security yang dipimpinnya.
 Merencanakan dan menyusun kegiatan keamanan dan pengamanan
secara berkala dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,
demi terciptanya suasana aman, nyaman, tentram dan dinamis di
lingkungan .
 Mengorganisir dan mengendalikan seluruh Anggota Security melalui
Koordinator serta Komandan Regu masing-masing.
 Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengamanan secara
umum
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas
pengamanan yang dilakukan oleh anggotanya.
 Melakukan pembinaan dan pelatihan serta meningkatkan kedisiplinan
seluruh Anggota Security yang dipimpinnya.
 Merencanakan dan menyusun kegiatan keamanan dan pengamanan
secara berkala dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,
demi terciptanya suasana aman, nyaman, tentram dan dinamis di
lingkungan .
 Mengorganisir dan mengendalikan seluruh Anggota Security melalui
Koordinator serta Komandan Regu masing-masing.
 Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengamanan secara
umum.
 Menyelenggarakan kegiatan administrasi pelaporan dan penyusunan
data.
 Sebagai jembatan informasi dan instruksi yang datang dari
Management untuk seluruh anggota Security.

 Tanggung Jawab :
Memastikan bahwa pengelolaan, penyelenggaraan dan
pengorganisasian kegiatan operasional berjalan sesuai dengan peraturan dan
mempertanggungjawabkan tugasnya secara langsung kepada Direktur Rumah
Sakit.
 Wewenang :
 Melakukan evaluasi kinerja masing-masing Komandan Regu serta seluruh
anggota Security yang dipimpinnya.
 Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada Security dan Komandan
Regu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari maupun tugas khusus.
 Mengevaluasi dan mengoreksi usulan susunan jadwal jaga dan
menyetujui.
 Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah yang terjadi
dilapangan, serta melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit, apabila ada
hal-hal yang tidak dapat diatasi untuk mendapat petunjuk pelaksanaan
tugas selanjutnya.

10
 Memberikan teguran dan tindakan administrative kepada anggota Security
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat kesalahannya dan
dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.

2. PENANGGUNG JAWAB KEAMANAN


 UraianTugas :
 Menjadwal personil masing - masing regu.
 Mengatur ploting personil.
 Menerima laporan [in put] dari personil.
 Melanjutkan laporan [in put] ke Koordinator security.
 Mengecek absent, buku mutasi, buku tamu, minimal 2 minggu sekali.
 Menampung arahan dan masukan dari personil
 Tanggung Jawab :
 Bertanggung jawab atas anggota satpam.
 Bertanggungjawab terhadap barang-barang inventaris Satpam
 Wewenang :
 Memiliki wewenang untuk mengatur dan menegur anggota Keamanan
Yang tidak taat pada peraturan perusahaan atau peraturan dari
managemen keamanan itu sendiri.
 Memiliki hak untuk memindahkan personil di plot yang tadinya sudah
ditentukan, sesudah mempelajari tindak kerawanan dititik tersebut.

3. ANGGOTA
 UraianTugas :
 Memberikan identitas bagi pengunjung pasien, penjaga pasien, tamu
yang datang ke Rumah Sakit
 Melakukan monitoring pada daerah terbatas seperti ruang bayi dan
kamar operasi serta daerah yang berisiko lainnya seperti ruang anak,
lanjut usia, dan kelompok pasien rentan
 Memantau keamanan khususnya di area yang beresiko terjadinya
konflik kekerasan seperti IGD, HCU dan lain-lain.
 Memonitor CCTV Rumah Sakit1x24 jam
 Memantau dan menegur setiap orang di Rumah Sakit yang merokok
dan melakukan pelaporan
 Memeriksa APAR di semua area Rumah Sakit sesuai jadwal yang
telah ditentukan
 Memeriksa setiap Mobil / Motor yang masuk atau keluar
 Menertibkan Parkir Mobil dan Motor pada saat parkir
 Tanggung Jawab :
 Menyampaikan laporan kepada komandan regu baik langsung ataupun
tertulis
 Menjaga dan memelihara Asset dan Inventaris Rumah Sakit
 Melaksanakan Pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja
 Wewenang :
 Melakukan pemeriksaan/penggeledahan terhadap pengunjung, tamu
ataupun keluarga pasien yang dicurigai membawa barang atau bahan
berbahaya.
 Melakukan teguran bagi orang yang berada di area Rumah Sakit Makale
yang merokok ataupun menjual rokok.

11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagaimana telah diuraikan pada


pembahasan sebelumnya, Bagian Keamanan RS. ....................... berkoordinasi dengan pihak
berbagai unit terkait lainnya sebagaimana tergambar pada skema hubungan kerja, sebagai
berikut :

Skema Hubungan Kerja


Bagian Keamanan RS. .......................

Loket Komunikasi
Registrasi
Sarana
Rawat Inap 3
4 Prasarana
2
4 5
1 6
IGD dan KEAMANAN Transportasi
HCU 7
N
9
8
Bagian Keuangan
Lainnya Humas &
Pemasaran

Penjelasan hubungan kerja Bagian Keamanan dengan :


1. IGD dan HCU
- Pengawasan keamanan area pelayanan pasien kritis.
- Pembatasan jumlah pengunjung yang mendampingi pasien di IGD dan HCU
- Konfirmasi situasi pasien, khususnya yang berada dalam keadaan kritis untuk
mempertimbangkan kebijakan diluar jam kunjungan.
2. Rawat Inap
- Pengawasan keamanan area pelayanan rawat inap
- Penerapan ketentuan kunjungan pasien Rawat Inap
- Konfirmasi situasi pasien jika memungkinkan untuk memberikan ijin bagi anak yang
berada dibawah umur 12 tahun
3. Loket Registrasi
- Pengawasan keamanan area lobby dan loket registrasi
- Pengaturan antrian di loket registrasi pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
4. Komunikasi
- Komunikasi eksternal dengan pihak terkait untuk mengkoordinasikan penanganan kasus
tertentu yang terjadi di Rumah Sakit.
5. Sarana & Prasarana
- Penanganan situasi darurat listrik, kebakaran, dan lainnya.
- Penanganan masalah sarana dan prasarana di Bagian Keamanan
6. Transportasi
- Pengawalan ke Pihak Berwajib dalam hal penanganan kasus hukum yang terjadi di
Rumah Sakit
7. Keuangan
- Membantu pengawalan dalam penagihan ke pasien/instansi maupun kepentingan
lainnya yang memerlukan pengawasan keamanan yang ketat.
8. Humas & Pemasaran
- Menindaklanjuti hasil evaluasi kinerja bagian keamanan menurut survei kepuasan
pasien.
- Koordinasi dalam hal pemberian ijin bagi kunjungan anak dibawah umur 12 tahun.
9. Bagian Lainnya
- Menindaklanjuti segala kasus yang terjadi di setiap bagian yang mengganggu keamanan
dan ketertiban di lingkungan rumah sakit.

12
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM

Dalam upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang handal, diperlukan berbagai
upaya dalam menyediakan dan mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat
bagi organisasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, diperlukan adanya perencanaan SDM
sebagai suatu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran internal dan eksternal SDM.
Tujuannya adalah untuk memberdayakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga
pada waktu yang tepat, tersedia sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan
terkait.
Selain itu, perencanaan ketenagaan ini dilaksanakan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi
Sumber Daya Manusia (SDM) di Bagian Keamanan RSU Dharma Ibu adalah sebagai berikut :

NO Nama Kualifikasi Umum Kualifikasi Tenaga Tenaga Tenaga Ket


Jabatan Khusus yang di saat ini yang
butuhkan kurang
1 Penanggung 1. Tinggi badan Telah 1 1 0
Jawab minimal 168 cm mengikuti
Keamanan untuk security pria minimal
2. Usia minimal 21 Th pelatihan
– maksimal 45 Th Satpam
3. Pendidikan minimal Dasar
2 Anggota SLTA / Sederajat (Gada 0
4. Postur Tubuh Pratama)
dalam kondisi baik
dan normal
5. Tidak berkaca mata
dan tidak buta
warna
6. Surat keterangan
sehat dari dokter
7. Tidak Bertato,
bertindik
8. Surat kelakukan
baik dari Kepolisian

Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan


1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keamanan memiliki kesempatan yang
luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon SDM dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang telah
ditetapkan. Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu :
a. Internal rumah sakit (internal resources)
Menarik calon SDM dari internal rumah sakit (Internal resources) memiliki keuntungan
lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat
dibanding menarik calon dari luar rumah sakit. Calon SDM akan masuk ke bagian
keamanan rumah sakit melalui proses mutasi atau promosi.
Calon SDM diperoleh melalui :
 Informasi lisan
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keamanan RS.
b. Dari luar rumah sakit (external resources)
Proses penarikan calon SDM dari luar rumah sakit dapat dilakukan dengan cara :
 Informasi lisan
 Berkas lamaran dari calon SDM
 Iklan media cetak

13
 Lembaga-lembaga pendidikan
2. Penyaringan / Seleksi Calon (selection) Karyawan
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keamanan RS dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak
rumah sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh kepala bagian SDM rumah sakit. Proses seleksi yang dilakukan oleh
Bagian SDM rumah sakit ini menyangkut pengetahuan dan kompetensi dasar Satuan
Pengamanan yang didasarkan pada sertifikasi training yang telah diikuti.

14
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada SDM baru yang masuk ke Bagian keamanan. Dalam
proses orientasi, pre-test dan post-test dilakukan sebagai dasar evaluasi kegiatan orientasi,
yang meliputi:
1. Pengenalan lingkungan kerja di Rumah Sakit
2. Pedoman organisasi dan pedoman kerja di Bagian Keamanan
3. Penanganan masalah hukum yang terjadi di Rumah Sakit
4. Penanganan situasi darurat listrik, kebakaran, dan evakuasi
5. Pemahaman tentang Keselamatan Pasien di RS, Hand Hygiene, Resusitasi Jantung &
Paru (RJP), Alat Pelindung Diri (APD), Penggunaan APAR dan Fasilitas Keselamatan
Kerja lainnya.

Tabel Orientasi khusus Bagian Keamanan


Hari Materi Waktu Narasumber PJ
Orientasi Lapangan 08.00-10.00 Kasubag
Umum

Perkenalan Staf 10.00-10.30 Kasubag


1 Umum

Organisasi dan Tata Ruang Bagian 11.00-13.00 Kasubag


Keamanan Umum & PJ
Keamanan
2-3 Fasilitas dan Peralatan Bagian 14 jam Kasubag
Keamanan Umum & PJ Koordinator
Keamanan Diklat

4-5 Tugas dan Tanggung Jawab serta 7 Jam Kasubag


Wewenang Umum & PJ
Keamanan
6-11 Prosedur Administrasi/Standar 42 Jam Kasubag
Prosedur Operasional Bag. Umum & PJ
Keamanan Keamanan
12-18 Standar Akreditasi yang terkait 42 Jam Kasubag
dengan Bagian Keamanan Umum & PJ
Keamanan

15
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
1. Rapat Rutin
Rapat Rutin Bagian Keamanan RS diselenggarakan sebulan sekali
Peserta : Kabag Umum, penanggung jawab regu, dan semua anggota
Materi : 1. Evaluasi kinerja Satpam
2. Masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan tugas
3. Perencanaan dan tindak lanjut peningkatan kinerja bagian keamanan
Kelengkapan Rapat mencakup undangan, daftar hadir, notulen rapat, dan
laporan/rekomendasi/usulan kepada bagian yang berkepentingan (jika ada).

2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas dan
diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kabag Umum, penanggung jawab regu, dan semua anggota
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan Rapat mencakup undangan, daftar hadir, notulen rapat, dan
laporan/rekomendasi/usulan kepada bagian yang berkepentingan (jika ada).

16
BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian
Laporan harian di Bagian Keamanan RS meliputi :
 Laporan pelaksanaan tugas per shift
Laporan ini memuat tentang pelaksanaan tugas yang dilakukan setiap pelaksanaan
dinas dalam setiap shift, termasuk laporan tindak lanjut atas permasalahan yang terjadi.
B. Laporan Bulanan
Laporan ini ditujukan sebagai dasar evaluasi kinerja pelaksanaan tugas Bagian Keamanan
dan dipertanggungjawabkan ke Kepala Bagian Umum. Laporan bulanan mencakup :
1. Realisasi Jadwal Dinas
Laporan ini memuat tentang hasil implementasi jadwal dinas yang telah dibuat oleh
penanggung jawab regu. Hal ini akan menjelaskan tingkat kesesuaian penerapan jadwal
dinas di Bagian Keamanan.
2. Rekap Absensi SDM
Rekap absensi SDM ditujukan untuk mengevaluasi tingkat kedisiplinan SDM di Bagian
Keamanan dalam melaksanakan jadwal tugas yang telah ditetapkan.
3. Laporan Penanganan Kasus
Laporan ini merekap hasil tindak lanjut penanganan seluruh kasus yang berhubungan
dengan lingkup kerja Bagian Keamanan selama bulan berjalan.
4. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja
Laporan ini merupakan rekap dari register harian hasil monitoring implementasi
pelaksanaan program kerja Bagian Keamanan.
5. Laporan Rekomendasi ke Pimpinan
Laporan ini merupakan kumpulan rekomendasi yang dibuat terkait hasil evaluasi rutin
yang dilaksanakan secara rutin oleh Bagian Keamanan setiap bulan.
C. Laporan Tahunan
Setiap tahunnya, Bagian Keamanan RS menyusun laporan tahunan untuk
dipertanggungjawabkan kepada Kepala Bagian Umum, yang mencakup :
1. Laporan Kinerja SDM
Laporan ini disusun dengan merekap hasil penilaian kinerja setiap SDM di Bagian
Keamanan dengan memperhatikan aspek kedisiplinan, kompetensi umum, dan
kompetensi teknis setiap SDM. Penyelesaian laporan ini ditargetkan selambat-
lambatnya pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya.
2. Laporan Penanganan Kasus
Laporan ini merekap hasil tindak lanjut penanganan seluruh kasus yang berhubungan
dengan lingkup kerja Bagian Keamanan selama 1 (satu) tahun. Laporan ini harus
diselesaikan selambat-lambatnya pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya.
3. Laporan Evaluasi Inventaris
Laporan ini memuat tentang daftar seluruh inventaris / peralatan yang ada dan
digunakan oleh SDM di Bagian Keamanan beserta kondisi fisiknya sehingga menjadi
pertimbangan dalam anggaran tahun berikutnya. Laporan ini harus diselesaikan
selambat-lambatnya pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya.
4. Laporan Evaluasi Ketenagaan
Laporan ini mengidentifikasi keadaan ketenagaan di Bagian Keamanan dalam
menunjang pelaksanaan tugasnya. Hal ini dievaluasi dengan menggunakan analisis
beban kerja, sehingga menjadi dasar untuk pola ketenagaan tahun berikutnya. Laporan
ini harus diselesaikan selambat-lambatnya pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya.
5. Laporan Evaluasi Program Kerja Bagian Keamanan
Laporan ini merupakan rekap dari laporan evaluasi bulanan implementasi program
Bagian Keamanan RS. Penyelesaian laporan ini ditargetkan selambat-lambatnya pada
tanggal 15 Januari tahun berikutnya.
6. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Penyusunan RKA didasarkan sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil evaluasi yang
dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi dan peran yang dijalankan oleh Bagian
Keamanan RS. Hal ini menjadi masukan dalam menyusun RKA Rumah Sakit pada

17
tahun berikutnya. Penyelesaian RKA ini ditargetkan selambat-lambatnya pada tanggal
15 Januari tahun berikutnya.

18

Anda mungkin juga menyukai