Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
INTENSIVE CARE UNIT ( ICU )

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA


RSUD LAKIPADADA
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat TUHAN YANG MAHA ESA karena atas
bimbingan dan penyertaan-NYA saja sehingga Buku Pedoman Pengorganisasian Ruang
Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku
pedoman ini disusun sebagai dasar penyelenggaraan organisasi dalam ruang lingkup
aktivitas Ruang perawatan Intensif ICU) Rumah Sakit.
Dalam menjalankan fungsi dan perannya di RSUD Lakipadada Makale, Ruang
perawatan Intensif (ICU) perlu saling berkoordinasi dengan suatu unit/bagian maupun
yang lainnya untuk menunjang pelayanan di Rumah Sakit. Oleh karena itu, diperlukan
adanya suatu kebijakan dan sistem koordinasi yang jelas di Ruang perawatan Intensif
(ICU) sebagaimana termuat dalam Buku Pedoman Pengorganisasian ini.
Dalam proses penyusunannya, Buku Pedoman ini tentunya masih memiliki
berbagai kekurangan yang membutuhkan banyak masukan dari berbagai pihak terkait
untuk perbaikan kedepannya. Akhirnya, penyusun berharap agar Buku Pedoman ini
dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai dasar penyelenggaraan organisasi oleh seluruh
pihak yang terkait dengan Ruang perawatan Intensif (ICU) RSUD Lakipadada.

Makale, 1 Juli 2017


Hormat Kami,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
SK PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUANG RAWAT INTENSIF (ICU)
RSUD LAKIPADADA ......................................................................................... iv
BAB I : Pendahuluan .............................................................................. 1
BAB II : A. Gambaran Umum RS ............................................................ 3
B. Gambaran Umum Ruang Rawat Intensif (ICU) ...................... 7
BAB III : Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan ................................................. 8
BAB IV : Struktur Organisasi RSUD Lakipadada ...................................... 10
BAB V : Struktur Organisasi Ruang Rawat Intensif (ICU) ......................... 13
BAB VI : Uraian Jabatan .......................................................................... 14
BAB VII : Tata Hubungan Kerja ................................................................. 26
BAB VIII : Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM ....................................... 29
BAB IX : Kegiatan Orientasi ..................................................................... 33
BAB X : Pertemuan / Rapat ..................................................................... 35
BAB XI : Pelaporan :
A. Laporan Harian ..................................................................... 36
B. Laporan Bulanan ................................................................... 36
C. Laporan Tahunan ................................................................... 37

ii
PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA
Jl. Pongtiku No. Makale Telp (0423) 22264, Fax. (0423) 22881 Kode Pos 91811
email : lakipadadarsud@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD LAKIPADADA


NOMOR :

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUANG RAWAT INTENSIF (ICU)

RSUD LAKIPADADA

Direktur RSUD Lakipadada,

Menimbang : a. Bahwa dalam menyelenggarakan aktivitas operasionalnya, setiap


unit dalam organisasi memerlukan suatu pedoman sebagai acuan
pengorganisasian dalam unit terkait.
b. Bahwa pedoman dimaksud disusun berdasarkan standar yang
ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan, peraturan
pemerintah, dan ketentuan internal organisasi.
c. Bahwa diperlukan suatu keputusan untuk menetapkan Pedoman
Pengorganisasian Ruang Rawat Intensif (ICU) di RSUD
Lakipadada.

Mengingat : a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.

iii
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN


PENGORGANISASIAN RUANG RAWAT INTENSIF (ICU) RSUD
LAKIPADADA

Kedua : Pedoman dimaksud merupakan dasar / acuan penyelenggaraan


koordinasi dan pengorganisasian di Ruang Rawat Intensif (ICU)
Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada.

Ketiga : Evaluasi terhadap Pedoman Pengorganisasian Ruang Rawat Intensif


(ICU) RSUD Lakipadada dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun.

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, apabila


dikemudian hari ditemukan kekeliruan didalamnya, maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Makale
Pada tanggal :
Direktur RSUD Lakipadada,

dr. Syafari D. Mangopo, M.Kes, Sp.B.


Pangkat: Penata Utama Muda
NIP. 197105242000121002

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang


dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS
diharapkan ada perbaikan sistem di RS yang meliputi input, process dan product output
(meliputi output dan outcome). Untuk itu, dalam proses akreditasi ini dibutuhkan suatu
pedoman regulasi yang nantinya akan membantu terwujudnya suatu sistem perbaikan
mutu.
Dalam hal ini, dokumen regulasi di RS dapat dibedakan menjadi :
a) Regulasi pelayanan RS, yang terdiri dari:
 Kebijakan Pelayanan RS
 Pedoman/ Panduan Pelayanan RS
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Rencana jangka panjang (Renstra, Rencana strategi bisnis, bisnis plan,
dll)
 Rencana kerja tahunan (RKA, RBA atau lainnya)
b) Regulasi di unit kerja RS yang terdiri dari:
 Kebijakan Pelayanan RS
 Pedoman/ Panduan Pelayanan RS
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Program (Rencana kerja tahunan unit kerja)
Kebijakan, pedoman/panduan, dan prosedur merupakan kelompok dokumen regulasi
sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan, dimana kebijakan merupakan regulasi
yang tertinggi di RS, kemudian diikuti dengan pedoman/panduan dan kemudian prosedur
(SPO).Karena itu untuk menyusun pedoman/panduan harus mengacu pada kebijakan-
kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh RS, sedangkan untuk menyusun SPO harus
berdasarkankebijakan dan pedoman/panduan.
Pedoman sebagai salah satu dokumen regulasi, memuat ketentuan dasar yang
memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal
pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan. Dalam hal
penyusunan pedoman di setiap unit kerja, perlu diperhatikan adanya 2 (dua) pedoman
yang harus dibuat sebagaimana diatur dalam ketentuan akreditasi rumah sakit, yaitu
Pedoman Pengorganisasian dan Pedoman Pelayanan. Dengan demikian, setiap unit
kerja akan mendasarkan pelaksanaan kegiatannya menurut tugas dan fungsi setiap SDM

1
dalam pengorganisasiannya serta menyelenggarakan pelayanannya sesuai dengan tata
laksana yang telah ditetapkan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. GAMBARAN UMUM RSUD LAKIPADADA


Secara umum, perumah sakitan dipahami sebagai suatu usaha berbentuk
organisasi jasa yang memproses input dan menghasilkan jasa pelayanan kesehatan.
Dalam penyelenggaraannya, Rumah Sakit mengalami berbagai dinamika yang
dipengaruhi oleh kebijakan politik dari Pemerintah baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Tetapi seiring dengan terjadinya perubahan dalam dinamika lingkungan,
maka pada saat ini Rumah Sakit melaksanakan fungsinya di bidang kuratif, promotif,
preventif dan rehabilitatif sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Dengan demikian, perubahan yang terjadi di
lingkungan industri Rumah Sakit Indonesia berdampak pada kelembagaan Rumah
Sakit itu sendiri.
Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada awal berdirinya adalah rumah sakit
Type D, kemudian di tingkatkan pelayanannya menjadi Rumah Sakit Kelas C
diproyeksikan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah Kabupaten Tana Toraja
dan sekitarnya. Pada saat ini saja potensi pasar yang dilayani khususnya di wilayah
Tana Toraja dan wilayah Toraja Utara masih cukup besar, mengingat daerah ini
merupakan salah satu daerah yang berkembang cepat baik dari segi pemukiman
maupun untuk daerah wisata. Oleh sebab itu RSUD Lakipadada semakin
meningkatkan kinerjanya untuk dapat memberikan pelayanan yang semakin bermutu
sehingga dapat memuaskan masyarakat yang dilayaninya. RSUD Lakipadada
merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Tana Toraja yang berlokasi di
Jalan Pongtiku, Kelurahan Bungin, Kecamatan Makale, berjarak lebih kurang 6 km
dari Ibukota Kabupaten dengan luas tanah 47.557 m2. Rumah Sakit ini menjadi
pusat rujukan dari Puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Tana Toraja.
RSUD Lakipadada dibangun pada tahun 1987 atas bantuan Bank Dunia.
Kegiatan pelayanan kesehatan diawali dengan Rawat Jalan pada bulan Januari
1989 dan dilanjutkan dengan rawat inap pada bulan April 1989. Diresmikan tanggal
18 Januari 1990 oleh Menteri Kesehatan RI menjadi Rumah Sakit Umum kelas D
dengan kapasitas 50 tempat tidur. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 397/MENKES/SK/IV/94, tanggal 28 April 1994 ditingkatkan menjadi Rumah Sakit
Umum Kelas C dengan kapasitas 54 tempat tidur. Untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan, tahun 1996/1997 diadakan penambahan gedung perawatan kelas utama
(VIP) atas bantuan dana dari APBN, APBD Tk. I dan II. Tahun 2003 dibangun

3
Gedung Perawatan Anak dan Bedah dengan kapasitas 48 tempat tidur. Tahun
2003 ditingkatkan menjadi Badan Pengelola RSUD Lakipadada Sesuai surat
keputusan Bupati Tana Toraja Nomor 821-21-6 Tanggal 14 Pebruari 2002 dan
Terakreditasi 5 pelayanan (Administrasi, Pelayanan Medik, Rekam Medik, UGD dan
Keperawatan) pada tanggal 8 Pebruari 2008. Pada bulan Desember Tahun 2011
dengan berpedoman pada peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2010 tentang
stuktur Kelembagaan berubah menjadi Rumah sakit Umum Daerah Lakipadada.
Pada bulan Pebruari 2012, Tahun 2012 diadakan penambahan gedung perawatan
utama Krisan dengan kapasitas 9 Tempat tidur. Kemudian pada Tahun 2012/2013
diadakan penambahan gedung perawatan utama (VIP) atas bantuan dana dari
APBN, APBD Tk I dan II dengan kapasitas 17 (tujuh belas) tempat tidur dan pada
Tahun 2014 total kapasitas tempat tidur sebesar 190 Tempat Tidur dan Tahun 2015
total kapasitas tempat tidur sebesar 217 Tempat Tidur.
Pada tanggal 7 Juli 2015 RSUD Lakipadada ditetapkan oleh Bupati Tana
Toraja menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), tetapi implementasi mulai
dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016.

I. DATA DASAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA


A. Nama Rumah Sakit : RSUD. Lakipadada
B. Pemilik : Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
C. Alamat : Jl. Pongtiku Kelurahan Bungin Kecamatan Makale
Utara Kab.Tana Toraja
D. Telepon : 0423 – 22881 Fax. 0423 – 22881
E. Kelas :C
F. Izin Operasional : Izin Operasional Berlaku mulai tanggal 9 Oktober
2015 sampai dengan 8 Oktober 2020.
G. Jumlah Tempat Tidur : 196
H. Direktur : dr. Syafari Daniel Mangopo, M.Kes, Sp.B.

II. Jenis pelayanan RSUD Lakipadada


Pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui instalasi rawat jalan, rawat inap dan
penunjang pelayanan.

1. Instalasi Rawat Jalan melalui :

a. Poliklinik Gigi dan Mulut


b. Poliklinik Penyakit Dalam
c. Poliklinik Anak

4
d. Poliklinik Bedah
e. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
f. Poliklinik THT
g. Poliklinik Saraf
h. Poliklinik Mata
i. Poliklinik Jiwa

2. Instalasi Rawat Inap sebanyak 196 Tempat Tidur terdiri dari :


No Nama Ruangan Jumlah TT
1 Krisan 13
2 Pinang 16
3 Gladiol 11
4 Mawar 25
5 Melati 26
6 Anggrek 27
7 Teratai 37
8 Matahari 26
9 ICU 8
10 Isolasi 2
11 Perinatal (Incubator) 5
Jumlah 196

3. Pelayanan Instalasi Rawat Darurat diselenggarakan 24 jam setiap harinya.


4. Pelayanan Penunjang Medik, meliputi:
a. Pelayanan Radiologi
b. Pelayanan Gizi
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Rehabilitasi Medik
e. Pelayanan Instalasi Gizi
5. Pelayanan Penunjang Non Medik

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit


 Instalasi Sanitasi Lingkungan
 Pelayanan Siaga Bencana
 Administrasi dan Keuangan
 Ruang Rapat
 Ruang Pelayanan Kartu Peserta Jamkesda dan BPJS

5
 Perumahan Dokter
 Laundry
 Kamar Mayat/ Pemulasaran Jenazah
 Incenerator
 IPAL Limbah Cair
 Kantin
 Koperasi
 Parkiran
B. GAMBARAN UMUM RUANG RAWAT INTENSIF RSUD LAKIPADADA
Pelayanan Perawatan Intensif RSUD Lakipadada Kabupaten Tana Toraja
memiliki kapasitas 8 tempat tidur dengan peralatan sesuai standar pelayanan di
bawah tanggungjawab dokter spesialis anastesi.
Ruang Rawat Intensif RSUD Lakipadada bertujuan untuk memberikan
asuhan bagi pasien dengan penyakit berat yang potensial reversible. Pelayanan
keperawatan intensif berbeda dengan pelayanan keperawatan di ruang rawat
umum, karena tingkat ketergantungan pasien terhadap perawat intensif sangat
tinggi. Pelayanan keperawatan intensif memberikan asuhan bagi pasien yang
perlu observasi ketat dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan di
ruang perawatan umum, memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dengan
potensial atau adanya kerusakan organ umumnya, mengurangi kesakitan dan
kematian yang dapat dihindari pada pasien-pasien dengan penyakit kritis .Untuk
itu, diperlukan pengkajian dan pengamatan yang lebih menyeluruh dan terperinci
serta berulang-ulang terhadap setiap perubahan kondisi pasien yang mungkin
saja terjadi di ruang rawat intensif.

6
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN

A. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA

1. Visi :
“Terwujudnya Pelayanan Bermutu dan Terjangkau”
2. Misi :
 Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit
 Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
 Meningkatkan Kemampuan Profesional Medis, Para Medis dan Non Medis

3. Motto Rumah Sakit :


“Hari Ini Baik, Besok Lebih Baik”
4. Tujuan Rumah Sakit :
 Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat.
 Terwujudnya profesionalisme sumber daya manusia.
 Terwujudnya masyarakat sehat melalui sarana dan prasarana yang sesuai
standar.
 Terwujudnya standar pelayanan rumah sakit.

B. RUANG RAWAT INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA

1. Visi :
“Terwujudnya pelayanan intensif yang bermutu”

2. Misi :
 Memberikan pelayanan/ asuhan keperawatan intensif yang optimal
secara profesional
 Meningkatkan mutu pelayanan intensif untuk mencapai pelayanan yang
berkualitas

3. Motto
 Hari ini baik besok lebih baik

7
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA

Struktur organisasi RSUD Lakipadada Kabupaten Tana Toraja berdasarkan


Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tanggal 1 Oktober tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tana Toraja. Hal ini juga
sesuai dengan peraturan internal (hospital bylaws) yang telah ditetapkan, dimana
RSUD Lakipadada dipimpin oleh seorang Direktur yang mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam menyelenggarakan pelayanan medis dan penunjang medis di
bidang pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, rekam medik, pengawasan dan
pengendalian pelayanan, perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan kesehatan
lingkungan, sarana dan prasarana rumah sakit, serta pembinaan ketatausahaan sesuai
dengan kewenangannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh 4 (empat) Kepala Bagian/
Bidang, yang terdiri atas : Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Pelayanan dan
Asuhan Keperawatan, Kepala Bidang Rekam Medik, Pengawasan dan Pengendalian,
dan Kepala Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pemeliharaan. Selain itu,
terdapat beberapa komite/kepanitiaan lainnya serta kelompok fungsional medis yang
bertanggung jawab langsung terhadap Direktur.
Kepala Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala
Sub. Bagian Umum & Kepegawaian, Kepala Sub. Bagian Perencanaan & Pelaporan, dan
Kepala Sub. Bagian Keuangan.
Kepala Bidang Pelayanan dan Asuhan Keperawatan dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh Kepala Seksi Pelayanan & Penunjang Medik, dan Kepala Seksi
Keperawatan. Kepala Seksi Pelayanan & Penunjang Medik membawahi beberapa
Instalasi, diantaranya : Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Fisioterapi dan Gizi, sedangkan
Kepala Seksi Keperawatan membawahi Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, ICU, Kamar
Operasi dan IGD.
Kepala Bidang Rekam Medik, Pengawasan dan Pengendalian dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Seksi Rekam Medik yang membawahi
pelayanan Sentral Opname & pengolahan data, dan Kepala Seksi Pengawasan &
Pengendalian Pelayanan.
Kepala Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pemeliharaan dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Seksi Penyusunan Program, Pengawasan
& Evaluasi dan Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Sarana & Prasarana.

1
Dalam proses penyelenggaraan organisasi, Direksi RSUD Lakipadada harus
menyusun perencanaan program berupa Rencana Strategis (5 tahun) yang memuat
sasaran dan tujuan strategis yang hendak dicapai, yang sekurang-kurangnya memuat :
1. Evaluasi kinerja 5 tahun sebelumnya.
2. Posisi rumah sakit saat ini.
3. Asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra
4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan

2
Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi RSUD Lakipadada sebagaimana telah
diuraikan dalam pembahasan ini :

DIREKTUR
dr. Syafari D. Mangopo, M.Kes, Sp.B

Kelompok Jabatan Fungsional BAGIAN TATA USAHA


Anwar Laga, S.Sos

Sub. Bagian Sub.Bagian Sub. Bagian


Umum & Kepeg. Perencanaan & Keuangan
Pelaporan
Perida, S.Kep Adel Palulun, SE Yetti T.
Tandiarrang, SE

BIDANG PELAYANAN DAN ASUHAN BIDANG REKAM MEDIK, PENGAWASAN BIDANG PERENCANAAN,
KEPERAWATAN DAN PENGENDALIAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN
Yunus Tangebali, SKM, M.Si Marthina Tandung, A.Md. Keb Desnata Tumonglo, S.Sos
A. Struktur Organisa

Seksi Pelayanan dan Seksi Rekam Medik Seksi Penyusunan Program,


Penunjang Medik Rina Mangopo, SKM Pengawasan dan Evaluasi
Beatrix Marendeng, S.Farm, Apt.

Seksi Pengawasan dan Seksi Kesehatan Lingkungan,


Seksi Keperawatan
Pengendalian Pelayanan Sarana dan Prasarana
Elieser T. Mendila, S.Kep.,Ns
Brendina Kasmar, S.Kep. Yance Sonda, SKM

…………………………………………
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RUANG PERAWATAN
ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA

Ruang Perawatan ICU RSUD Lakipadada dipimpin oleh seorang Kepala Ruangan
yang bertanggung jawab langsung terhadap Kepala Seksi Keperawatan. Dalam
menyelenggarakan fungsi, peran, dan tanggung jawabnya, Kepala Ruangan dibantu oleh
Ketua Tim dan Perawat Pelaksana.
Secara umum, struktur organisasi Ruang Perawatan ICU RSUD Lakipadada dapat
digambarkan sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI
RUANG PERAWATAN ICU RSUD LAKIPADADA

DIREKTUR

Kabid Pelayanan dan


Asuhan Keperawatan Kepala Instalasi
ICU
Ka. Seksi Keperawatan

Kepala Ruangan ICU

Ketua Tim I Ketua Tim II

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


BAB VI
URAIAN JABATAN

1. KEPALA RUANGAN ICU


 Nama Jabatan : Kepala Ruang Perawatan
 Atasan Langsung : Kepala Seksi Keperawatan
 Atasan Tak Langsung : Kepala Bidang Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
 Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan perawatan yang berada di
bawah tanggung jawabnya.
 Uraian Tugas :
1. Merencanakan, menyusun jumlah, jenis, mutu tenaga perawatan dan tenaga kesehatan
lainnya sesuai kebutuhan
2. Merencanakan jumlah dan jenis perawatan, obat – obatan serta usaha lain sesuai
kebutuhan, menentukan jenis kegiatan serta usaha peningkatan pengetahuan dan
keterampiln bagi tenaga perawatan
3. Mengatur, mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan perawatan di unit ICU
4. Menyusun daftar dinas, daftar cuti dan lain – lainnya
5. Mengembangkan kerjasama dan hubungan baik dengan unit lain serta penderita dan
keluarganya
6. Melaksanakan program, pengendalian dan penilaian seluruh kegiatan pelayanan
7. Menyelenggarakan administrasi barang dan inventaris di ICU
8. Memberi dorongan, bantuan serta bimbingan kepada pelaksana perawatan dan tenaga
lainnya
9. Menerima usulan – usulan, keluhan yang timbul dari pelaksana perawatan dan tenaga
lainnya serta memecahkan masalah yang timbul bersama kepala seksi perawatan
10. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain di Unit
ICU
11. Memeriksa, memantau dan verifikasi absensi unit ICU
12. Melaksanakan perawatan dan pengobatan, memelihara kebersihan serta
menyelenggarakan pencatatan dan pelaporan
13. Membantu penilaian SKP bagi tenaga pelaksana perawatan dan tenaga lainnya
bersama dengan kepala seksi keperawatan
14. Penanggung jawab laporan bulanan
15. Membuat laporan kejadian penting
16. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan.

2. KETUA TIM
 Nama Jabatan : Ketua Tim
 Atasan Langsung : Kepala Ruangan Perawatan
 Atasan Tak Langsung : Kepala Seksi Keperawatan
 Tugas Pokok :
Mengatur dan mengkoordinasikan kelancaran pelayanan perawatan pada pagi,
sore, dan malam dan melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan SPO.
 Uraian Tugas :
1) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis.
2) Memberikan Asuhan Keperawatan.
3) Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien untuk
melaksanakan program kesehatan.
4) Menerima pasien sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
5) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruang rawat,
lingkungan, peraturan, dan tata tertib.
6) Menciptakan hubungan baik dengan tim kesehatan lain di unit kerja.
7) Menyiapkan dan memelihara alat keperawatan dan alat lainnya di ruang rawat
inap agar selalu siap pakai.
8) Melaksanakan tugas jaga pagi, sore, dan malam secara bergilir sesuai
dengan jadwal dinas.
9) Melaksanakan dan memelihara sistem perawatan dan pelaporan pelayanan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai prosedur.
10) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.
 Wewenang
Mengkoordinasi kegiatan pelayanan di ruang perawatan bersama dengan timnya
dengan jadwal dinas yang telah ditetapkan oleh kepala ruang.

3. PERAWAT PELAKSANA
 Nama Jabatan : Perawat Pelaksana
 Atasan Langsung : Kepala Ruang Perawatan
 Atasan Tak Langsung : Kepala Seksi Keperawatan
 Tugas Pokok :
Melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap berdasarkan SPO.
 Uraian Tugas :
a) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
b) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien, sesuai batas
kemampuannya dengan cara:
- Mengamati keadaan pasien (tanda–tanda vital, kesadaran, keadaan
mental dan keluhan utama).
- Melaksanakan anamnese.
c) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya
d) Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan
dan batas kemampuannya, antara lain:
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan.
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya.
e) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya.
f) Memelihara kebersihan lingkungan ruang rawat dan lingkungannya.
g) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
h) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan / tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara
penggunaanya, serta kegiatan rutin / sehari–hari diruangan.
i) Berperan–serta melaksanakan latihan mobilisasi pada pasien agar dapat
mandiri.
j) Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan atau institusi
pelayanan kesehatan Lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi.
k) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan benar sesuai kebutuhan, serta prosedur tetap yang
berlaku, selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada dokter ruang rawat / dokter penanggung jawab ruangan.
l) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya.
m) Memantau dan menilai kondisi pasien. Selanjutnya melakukan tindakan
yang tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut, sesuai batas
kemampuannya.
n) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
anggota Tim kesehatan (dokter, ahli gizi, analis, pekarya kesehatan,
pekarya rumah tangga).
o) Berperan serta dengan Tim kesehatan membahas kasus supaya
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
p) Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari minggu / hari libur secara
bergilir sesuai jadwal dinas.
q) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat
r) Meningkatkan pengetahuan / keterampilan dibidang keperawatan antara
lain, melalui pertemuan ilmiah dan penataran.
s) Melaksanakan sistem pencatatan / pelaporan asuhan keperawatan yang
tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang
dapat dipercaya (akurat).
t) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis, pada saat penggantian dinas.
u) Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi:
1) Menyiapkan formulir untuk penyelesaian administratif seperti:
- Surat izin pulang
- Surat keterangan istirahat sakit
- Petunjuk diet
- Resep obat unutk dirumah, jika diperlukan
- Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
- Surat keterangan pelunasan dll.
2) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
- Diet
- Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaanya
 Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagaimana telah diuraikan pada


pembahasan sebelumnya, Ruang Rawat Intensif RSUD Lakipadada berkoordinasi
dengan pihak berbagai unit terkait lainnya sebagaimana tergambar padaskema
hubungan kerja, sebagai berikut :

Skema Hubungan Kerja


Ruang Rawat Intensif RSUD Lakipadada

Kasir Poliklinik Laboratorium Radiologi


Logistik Umum

Kamar
3 4 5 Operasi
6
2
7
Sarana
8
Farmasi 1
9 Loket pendaftaran
Radiologi
RUANG
PERAWATAN
INTENSIF 10
Rekam Medis
17
11
12 IGD
1 13
Keamanan 16 15 14
0 Instalasi Gizi

Transportasi Unit Kamar Rawat Inap


Laundry
Mayat

Keterkaitan Hubungan Kerja Ruang Rawat Intensif dengan unit lain :

1. Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di ruang rawat Intensif, diperoleh dari bagian
logistic farmasi.(sesuai SPO).
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor ruang rawat intensif,
diperoleh dari logistik umum (sesuai SPO).
3. Kasir
Pasien yang akan keluar rumah sakit, sebelum meninggalkan rumah sakit harus
menyelesaikan administrasi rumah sakit di bagian kasir (sesuai SPO).
4. Poliklinik
Pasien Poliklinik yang akan dirawat di ruang rawat intensif dibuatkan surat
pengantar rawat inap oleh dokter penanggung jawab Poliklinik. Keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar perawatan, setelah
penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat
inap, maka pasien akan diantar oleh perawat Poliklinik ke ruang rawat intensif,
dengan membawa berkas rekam medis yang lengkap (prosedur sesuai SPO).
5. Laboratorium
Pasienruang rawat intensif yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan
kepada petugas laboratorium oleh perawat ruang rawat intensifuntuk mengambil
sampel pemeriksaan (prosedur sesuai dengan SPO).
6. Radiologi
Pasien yang membutuhkan pemeriksaan radiologi di ruang rawat intensif, akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter dan formulir
diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat (prosedur sesuai SPO).
7. Kamar Operasi (OK)
Pasien ruang rawat intensif yang memerlukan tindakan operasi, sebelumnya akan
diberikan penjelasan oleh dokter penanggung jawab dan dokter anastesi
mengenai tindakan yang akan dilakukan dan resiko yang akan timbul selama atau
setelah dilakukan tindakan pembedahan. Jika pasien dan keluarga setuju untuk
dilakukan tindakan, maka pasien dan keluarga diberikan formulir persetujuan
operasi dan anastesi yang ditandatangani (prosedur sesuai dengan SPO).
8. Sarana
Kerusakan alat medis dan non medis di ruang rawat intensif akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan.
(sesuai SPO).
9. Loket Pendaftaran
Pasien yang akan dirawat di ruang rawat intensif akan diberikan status disertai
nomor rekam medis dari bagian loket (sesuai SPO).
10. Rekam Medis
Semua pasien yang telah diizinkan pulang oleh dokter yang merawat, maka
dokter akan mengisi berkas rekam medis pasien dengan lengkap. Berkas rekam
medis yang sudah lengkap akan dibawah ke medical record (sesuai SPO).
11. IGD
Pasien IGD yang akan dirawat diruang rawat intensif dibuatkan surat pengantar
rawat inap oleh dokter, penanggung jawab IGD. Keluarga pasien dianjurkan ke
bagian admission untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/
keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien akan
diantar oleh perawat IGD keruang rawat intensif, dengan membawa berkas rekam
medis yang lengkap (prosedur sesuai SPO).
12. Instalasi Gizi
Pegawai dan pasien ruang rawat intensif akan mendapat snack dan makanan dari
bagian instalasi gizi sesuai jadwal jagadan sesuai aturan diit dari dokter yang
merawat pasien atau ahli gizi khusus yang telah di konsulkan (sesuai dengan
SPO).
13. Ruang Rawat Inap
Apabila ada pasien dari ruang rawat intensif yang keadaannya sudah stabil dan
memerlukan perawatan berkelanjutan berdasarkan instruksi dokter, maka
keluarga pasien akan melapor kebagian administrasi dan pegawai Administrasi
menghubungi ruang rawat intensifuntuk memindahkan pasien keruangan
perawatan sesuai kelas yang dikehendaki, dan pegawai administrasi
menghubungi ruangan perawatan yang akan dituju, dan perawat ruang ruang
rawat intensif mengantar pasien ke ruang perawatan rawat inap (prosedur sesuai
SPO).
14. Unit Kamar Mayat
Jika ada pasien yang meninggal di ruangrawat intensif maka perawat ruangan
akan menghubungi unit kamar mayat untuk penjemputan jenasah ke unit kamar
mayat (sesuai SPO).
15. Laundry
Semua unit di rumah sakit sangat memerlukan serta menggunakan Linen
termasuk di ICU. Semua linen dari ruang perawatan ICU yang sudah kotor akan
dikumpulkan oleh perawat untuk diserahkan ke bagian Laundry, selanjutnya akan
diambil kembali setelah dibersihkan (sesuai SPO).
16. Transportasi (Ambulance)
Pasien yang membutuhkan transportasi (ambulance), maka perawat dari ruang
rawat intensif akan menghubungi langsung ke bagian transportasi (sesuai dengan
SPO).
17. Keamanan
Pengunjung Pasien di ruang rawat intensif yang terlalu banyak dan tidak bisa
diatur, maka perawatan menghubungi security untuk mengamankan dan menjaga
suasana ruang rawat intensif (sesuai SPO).
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM

Dalam upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang handal, diperlukan


berbagai upaya dalam menyediakan dan mempertahankan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang tepat bagi organisasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, diperlukan
adanya perencanaan SDM sebagai suatu proses mengantisipasi dan menyiapkan
perputaran internal dan eksternal SDM. Tujuannya adalah untuk memberdayakan
sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat, tersedia
sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan terkait.
Selain itu, perencanaan ketenagaan ini dilaksanakan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi
Sumber Daya Manusia (SDM) di Ruang Rawat Intensif RSUD Lakipadada adalah
sebagai berikut

Tabel 8.1
POLA KETENAGAAN RUANG RAWAT INTENSIF

KUALIFIKASI TENAGA YANG


NAMA JABATAN
FORMAL & INFORMAL DIBUTUHKAN
Kepala Ruangan  Pendidikan Ners 1 orang
Keperawatan dan DIII
Keperawatan
 Berijazah Ners Keperawatan
dengan pengalaman
minimal2tahun
 Berijazah DIII Keperawatan
dengan pengalaman
minimal 3 tahun
 Memiliki kemampuan
kepemimpinan
 Memiliki sertifikat BTCLS
 Berwibawa dan berprilaku
baik:
 Sehat jasmani dan rohani

Ketua Tim  Pendidikan NERS 2 orang


Keperawatan dan DIII
Keperawatan
 Memiliki kemampuan
kepemimpinan
 Berwibawa dan berprilaku
baik
 Sehat jasmani dan rohani
Perawat Pelaksana  Pendidikan SI Keperawatan 12 orang
dan DIII Keperawatan
 Berprilaku baik
 Memiliki sertifikat BTCLS
 Sehat jasmani dan rohani
Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) SDM
Penarikan Calon (Recruitment) SDM
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga ruang perawatan ICU
memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan. Penarikan calon SDM dilakukan karena
berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang telah ditetapkan.Dilihat dari sumbernya
penarikan calon dapat dibagi dua yaitu :
a. Internal RSUD Lakipadada (internal resources)
Menarik calon SDM dari internal RSUD Lakipadada (Internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan
lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RS. Calon SDM akan masuk ke
ruang perawatan ICU Rumah Sakit melalui proses mutasi atau promosi.
Calon SDM diperoleh melalui :
 Informasi lisan
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di ruang perawatan ICU.
b. Dari luar RSUD Lakipadada (external resources)
Proses penarikan calon SDM dari luar RSUD Lakipadada dapat dilakukan dengan
cara :
Rekruitmen CPNS dan non PNS yang ditetapkan pemerintah.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada SDM baru yang masuk ke Ruang Rawat
Intensif RSUD Lakipadada. Dalam proses orientasi, pre-test dan post-test dilakukan
sebagai dasar evaluasi kegiatan orientasi. Kegiatan orientasi dimaksud mencakup :

1. Pengenalan lingkungan kerja di Rumah Sakit


2. Pedoman organisasi dan pedoman kerja di Ruang Rawat Intensif RSUD
Lakipadada
3. Pemahaman tentang Keselamatan Pasien di RS, Hand Hygiene, Resusitasi
Jantung & Paru (RJP), Alat Pelindung Diri (APD), Penggunaan APAR dan
Fasilitas Keselamatan Kerja lainnya

Tabel 9.1
Tabel Orientasi Umum SDM Ruang Rawat Intesif
RSUD Lakipadada

HARI MATERI WAKTU PENGARAH

I Pengenalan personil 10 menit


Orientasi ruangan dan pelayanan Kepala Ruang
60 menit
RSUD Lakipadada Perawatan
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur
15 menit
organisasi RSUD Lakipadada.
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur
15 menit
organisasi Ruang Rawat Intensif.
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan
45 menit
RSUD Lakipadada
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan
30 menit
Ruang Rawat Intensif
II Sosialisasi uraian jabatan dan tata Kepala Ruang
60 menit
hubungan kerja Perawatan
Sosialisasi pedoman kerja 60 menit
Sosialisasi indikator kinerja 60 menit
Sosialisasi perencanaan & evaluasi
60 menit
program kerja
Sosialisasi teknis kegiatan Ruang 240 menit Kepala Ruang
Rawat Intensif Perawatan
a. Mengenal tugas-tugas dan
tanggungjawab di Ruang Rawat
Intensif
b. Mengenal cara penerimaan pasien
baru dan membuat asuhan
keperawatan pasien.
III c. Mengenal cara melaporkan pasien
baru ke dokter yang merawat.
d. Mengenal cara menyiapkan troli dan
alat-alat instrumen
e. Mengenal pembagian dinas dan
formulir-formulir yang ada
f. Pengendalian Mutu (monitoring-
evaluasi)
BAB X
RAPAT

A. Rapat Rutin (Morning Briefing)


Rapat rutin yang diselenggarakan berupa morning briefing :
Waktu : Setiap hari
Jam : 07.30 wita – selesai
Tempat : Ruang Rawat Intensif
Peserta : Kepala Ruangan dan Staf Pelaksana

Materi :

 Evaluasi Pelayanan dan program kerja ruangan yang telah ditetapkan


 Tindak lanjut penyelenggaraan program pelayanan di bagian Perawatan
Intensif
 Pengumpulan data indikator mutu peningkatan kinerja perawatan.

B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas
dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kepala Ruangan, Staf Pelaksana, dan unit terkait (bila diperlukan)
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan Rapat mencakup undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/usulan kepada Direksi RSUD Lakipadada
BAB XI
PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan adalah serangkaian kegiatan pengumpulan data dan


pengolahan data kegiatan pelayanan di Ruang Rawat Intensif dalam jangka waktu
tertentu, untuk menghasilkan bahan bagi penilaian kegiatan pelayanan Ruang perawatan
Intensif maupun untuk pengambilan keputusan.

Kegiatan pencatatan dan pelaporan di Ruang Perawatan ICU RSUD Lakipadada:


1. Laporan Harian
Laporan harian ini menjelaskan tentang:
– Sensus harian : yang mencakup jumlah pasien dalam sehari, jumlah
pasien pulang paksa, jumlah pasien yang dipindahkan ke ruang lain
serta jumlah pasien pindahan dari ruangan lain.
– Klasifikasi pasien : yang mencakup jumlah pasien yang dalam
perawatan minal, parsial dan total care.
– Keadaan pasien : yang meliputi keadaan umum pasien, terapi dan
tindakan
– Pemakaian alkes : yang mencakup semua alat yang digunakan dalam
perawatan pasien.
– Inventaris alat-alat medic : yang meliputi semua alat medic yang ada di
ruang perawatan baik yang berfungsi maupun yang tidak berfungsi
lagi.
– Kunjungan dokter : yang mencakup semua dokter yang melakukan
visite di ruang perawatan.
– Pembagian tugas perawat : yang meliputi tugas masing-masing
perawat selama melaksanakan tugas dalam satu shiff..
– Logistic : yang mencakup semua barang yang diperlukan di ruangan
seperti alat rumah tangga dan alat tulis menulis..
2. Laporan Bulanan
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan klasifikasi pasien
Laporan ini merekap jumlah pasien yang dirawat di ruang perawatan ICU
RSUD Lakipadada dalam sebulan dengan tingkat ketergantungan pasien
pada pelayanan keperawatan di RSUD Lakipadada. Laporan ini harus
diserahkan selambat-lambat pada awal bulan ke Kepala Seksi
Keperawatan.
b. Laporan daftar dinas
Laporan ini merekap jumlah hari kerja dan libur semua perawat di RSUD
Lakipadada. Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya setiap
bulan ke Kepala Seksi Keperawatan.
c. Laporan transfusi darah
Laporan ini merekap jumlah pasien yang transfusi darah pada ruang
perawatan ICU RSUD Lakipadada. Laporan ini harus diserahkan
selambat-lambatnya tanggal 10 ke Medical record.
d. Laporan rekapitulasi kehadiran
Laporan ini memuat rekapitulasi kehadiran perawat yang bertugas di
ruang perawatan ICU RSUD Lakipadada. Laporan ini harus diserahkan
selambat-lambatnya pada tanggal 15 di Sub. Bagian Umum dan
Kepegawaian.
e. Laporan realisasi dinas (lembur)
Laporan ini memuat realisasi dinas perawat yang bertugas di ruang
perawatan ICU RSUD Lakipadada. Laporan ini harus diserahkan
selambat-lambatnya setiap awal bulan minggu pertama ke Kepala Seksi
Keperawatan.
f. Laporan data capaian SPM
Laporan ini memuat capaian SPM pada setiap indikator pelayanan di
ruang perawatan ICU RSUD Lakipadada. Laporan ini harus diserahkan
selambat-lambatnya setiap awal bulan minggu pertama ke Kepala Seksi
Keperawatan.
3. Laporan Tahunan
a. Laporan rekap triwulan Perawatan ICU tahunan
Merekap semua laporan triwulan untuk dijadikan laporan tahunan ruang
perawatan ICU RSUD Lakipadada. Laporan ini selambat-lambatnya setiap
tahun akhir bulan desember.
b. Laporan daftar inventaris barang dan anggaran
Merekap semua inventaris yang ada di ruang ICU baik yang masih
digunakan maupun yang tidak digunakan di RSUD Lakipadada. Laporan
ini diserahkan selambat-lambatnya pada bulan Juni tahun berikutnya.
c. Laporan jadwal cuti karyawan
Merekap semua jadwal cuti karyawan yang ada di ruang ICU RSUD
Lakipadada. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya setiap awal
tahun.
d. Laporan program kerja
Merekap semua program kerja yang terlaksana maupun yang belum
terlaksana di ruang ICU RSUD Lakipadada. Laporan ini diserahkan
selambat-lambatnya bulan Juni tahun berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai