Anda di halaman 1dari 7

EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)

EFEKTIVITAS TERAPI BRANDT DAROFF TERHADAP PENURUNAN GEJALA VERTIGO

Dosen Pembimbing : Nurhakim Yudhi W., M. Kep.

Dibuat Oleh :

Nama : Dwi Arya Suditomo


Nim : C1020015
No. Absen : 15
Kelas : 3A
Ruang : Camelia

UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI


FAKULTAS KESEHATAN PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
EFEKTIVITAS TERAPI BRANDT DAROFF
1. Judul Jurnal
TERHADAP PENURUNAN GEJALA VERTIGO
2. Jurnal Analisis Population :
Dari 10 narasumber di wilayah Kerja Puskesmas
Bangkalan diperoleh bahwa semuanya mengalami gejala
vertigo dengan score dari yang paling ringan terdapat 2
orang dan yang paling berat 3 orang dan sisanya dengan
gejala sedang 5 orang. Data tersebut memperlihatkan
bahwa tingginya kejadian vertigo dengan tingkat gejala
vertigo di wilayah Puskesmas Bangkalan.

Intervension:
Terapi non farmakologiyang bisa mengurangi atau
menghilangkan gejala pada vertigo yakni terapi rehabilitas
vestibular antara lain epley manuver, semount manuver
dan brandt daroff. (Farida,2017). Keuntungan dalam
terapi brandt darofff dari latihan fisik lainnya serta terapi
farmakologi yakni lebih mempercepat proses kesembuhan
dan kekambuhan pada vertigo tanpa obat-obatan
(Indarwati,2018). Latihan brandt daroff adalah latihan
yang bisa dilaksanakan sendiri dirumah secara aman tanpa
seorang ahli (Kurniati,2017).
Comparison :
Pada tabel 2 dari 14 pasien vertigo golongan perlakuan
dengan diberikan terapi brandt daroff pada pasien vertigo
menerapkan uji paired t-test diperoleh hasil adanya
perbedaan penurunan gejala vertigo sebelum dan setelah
diberikan terapi brandt daroff dengan hasil 0.000 < α 0.05
maka HI diterima artinya terdapat perbedaan penurunan
gejala vertigo setelah diberikan terapi Brandt Daroff di
“kelurahan pejagan Bangkalan wilayah kerja Puskesmas
Bangkalan.
Outcome :
Diharapkan setelah dilakukan Tindakan dapat
mengurangi gejala vertigo yang pasien alami sehingga
bisa juga dapat mengurangi rasa mual dan dapat
diterapkan juga oleh pasien sendiri.

Wahyudi, H.A. (2012). Vertigo Dalam Medical


3. Refrensi Terakreditasi Departemen vol. 39 No.10. Indonesia: PT. Kalbe Farma
Tbk.
Pasien yang mengalami vertigo sering kali disertai
dengan mual serta kehilangan keseimbangan yang dapat
terjadi dalam beberapa saat atau bahkan beberapa hari
maka pasien kesulitan untuk tidur. Pasien vertigo akan
merasakan lingkungannya berputar serta memperparah
keluhan pada saat pasien mengalami perubahan posisi
dan akan membaik jika mata tertutup. Mual muntah
pada vertigo harus segera ditangani akibat akan
mengakibatkan dehidrasi sebagai komplikasi utama.
Relevansi dengan fenomena
4. Dehidrasi sangatlah berbahaya bisa mengakibatkan
masalah
terjadinya penurunan kemampuan kognitif maka
membuat penderita kesulitan dalam berkonsentrasi, serta
bisa berisiko terjadinya infeksi pada saluran kemih yang
memebentuk batu ginjal. Cara efektif agarsaluran kemih
tidak mengalami infeksi yakni dengan cara
mengkonsumsi cairan dalam jumlah cukup dan tidak
menahan air kemih.nyeri kepala,Lelah sampai pingsan
akanmengakibatkan kehilangan cairan sehingga akan
Menurunkan kekuatan serta produktivitas kerja.
5. Kemuhtahiran Desain yang digunakan pada pengamatan ini ialah
Quasi experiment dengan pre – test and post – test with
control group design. Pengamatan ini variabel terapi
brandt daroff terhadap gejala vertigo. Jumlah Populasi
dalam pengamatan ini sebanyak 34 pasien vertigo dari
rata - rata 3 bulan (bulan Oktober, November,Desember)
di wilayah kerja “Puskesmas Bangkalan” yang di ambil
sampel sebanyak 14 narasumber perlakuan dan 14
narasumber kontrol. Instrumen untuk pengamatan
menerapkan SOP (Standart operasional prosedur) dan
Kuesioner Dizziness Handicap Inventory (DHI)
6. Kelengkapan aspek a. Prosedur tindakan
Posisi :
1. Persiapan alat dan lingkungan :
- handscoon
- masker
- leaflite
- pulpen
- kertas untuk dokumentasi
2. Tahap pra interaksi :
a. Melakukan verifikasi program prosedur
pengobatan klien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan semua alat
3. Tahapan Orientasi :
 Memberikan salam
 Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan
 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
sebelum Tindakan prosedur dilaksanakan
4. Tahap Kerja :
a. Menjaga privasi klien
b. Memasang handscoon
c. Mengatur posisi pasien posisikan badan duduk
dikasur dengan kaki dilantai
d. Pasien disuruh nengok kekanan 45 drajat
e. Kepala tetap pada posisi yang sama, kemudian
baringkan tubuh kekiri. Pasien disuruh Tahan
posisi selama 30 detik.
f. Setelah itu pasien disuruh Kembali ke posisi
awal. Tahan posisi selama 30 detik.
g. Suruh pasien melakukan therapi ini secara
mandiri 3-4 kali dalam seminggu
5. Tahap terminasi :
- Melakukan evaluasi Tindakan yang dilakukan
- Berpamitan dengan pasien
- Membereskan alat
- Melepaskan handcoon
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan yang telah dilakukan
pasien vertigo golongan perlakuan dengan diberikan
terapi brandt daroff pada pasien vertigo menerapkan uji
paired t-test diperoleh hasil adanya perbedaan
penurunan gejala vertigo sebelum dan setelah diberikan
Besarnya manfaat untuk
7. terapi brandt daroff dengan hasil 0.000 < α 0.05 maka
mengatasi masalah keperawatan
HI diterima artinya terdapat perbedaan penurunan gejala
vertigo setelah diberikan terapi Brandt Daroff di
“kelurahan pejagan Bangkalan wilayah kerja Puskesmas
Bangkalan.
Prosedur terapi brandt daroff merupakan prosedur
Keamanan untuk diterapkan pada non farmakologi, mudah dan aman unuk digunakan serta
8.
pasien dapat dilakukan pasien sendiri setelah kita melakukan
edukasi bagaimana cara menggunakan teknik ini.
9. Pengaplikasian Persiapan:
Persiapan dan pengkajian pasien sebelum dilaksanakan
tindakan nonfarmakologis brandt daroff.
Pelaksanaan :
Seluruh prosedur teknis pelaksanaan intervensi seperti
persiapan alat dan lingkungan, tahap pre interaksi, tahap
orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi.
Evaluasi :
Pengaruh yang dihasilkan oleh Tindakan terhadap
kalien bisa meminimalisirkan rasa nyeri nya, dan pasien
sudah lebih tenang lagi terhadap nyerinya dan diharapkan
rasa mual pada pasien dapat berkurang

Anda mungkin juga menyukai