Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang seringkali

menyebabkan pasien mencari pertolongan tenaga kesehatan. Tingginya jumlah

penyakit infeksi di dunia menyebabkan antibiotik menjadi salah satu obat yang paling

banyak digunakan. Data dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC)

pada tahun 2010 menunjukkan konsumsi antibiotik untuk pemakaian non-topikal di

masyarakat berkisar antara 11,1-34,9 defined daily dose (DDD)/1.000 jiwa per hari

(European Centre for Disease Prevention and Control, 2013).

Salah satu permasalahan terkait penggunaan antibiotik di masyarakat adalah

penggunaan antibiotik tanpa resep dokter yang dijual bebas di warung dan toko.

Beberapa penelitian di negara berkembang menunjukkan tingginya penggunaan

antibiotik tanpa resep dokter. Permasalahan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter

juga terjadi di Indonesia. Bukti penelitian di Indonesia terkait penggunaan antibiotik

tanpa resep dokter didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Widayati et al.

Penelitian yang dilakukan terhadap 559 responden menunjukkan bahwa terdapat 324

(58,00%) responden berniat melakukan swamedikasi dengan antibiotik. Prevalensi

penggunaan antibiotik tanpa resep selama 1 bulan terakhir adalah 7,30%. Bukti-bukti

penelitian terpublikasi baik di Indonesia maupun diluar Indonesia mempertegas

tingginya frekuensi penggunaan antibiotik tanpa resep dokter yang apabila tidak segera

dikendalikan dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih berbahaya bagi dunia

kesehatan secara global.

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 1
Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter berpotensi menimbulkan berbagai

macam risiko antara lain: 1) peningkatan jumlah kasus infeksi yang disebabkan bakteri

patogen yang resisten; 2) peningkatan risiko terjadinya kejadian obat yang tidak

dikehendaki (adverse drug events); 3) penurunan efektivitas terapi, dan 4) peningkatan

biaya kesehatan. Pada praktek penggunaan antibiotik tanpa resep dokter, antibiotik

yang digunakan umumnya adalah antibiotik dengan spektrum luas seperti golongan

penisilin dan sefalosporin yang hingga saat ini direkomendasikan penggunaannya

sebagai antibiotik lini pertama untuk mengatasi berbagai infeksi di rumah sakit. Selain

konsekuensi dari perspektif ekonomi, peningkatan penggunaan antibiotik lini lanjutan

secara berulang, berpotensi meningkatkan risiko resistensi terhadap antibiotik tersebut.

Apabila tidak segera mendapatkan intervensi yang tepat, bukan hal yang mustahil

peradaban manusia akan terancam oleh serangan kasus infeksi yang tidak bisa

disembuhkan.

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk

menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator. Promosi

kesehatan tidak lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan yang disampaikan

dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat lebih mempelajari pesan

tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsi perilaku yang positif.

Promosi kesehatan dilakukan dengan berbagai metode dan teknik ataupun media.

Pengelompokan media berdasarkan perkembangan teknologi dibagi menjadi media

cetak, audiovisual dan komputer.

Banyak media promosi kesehatan yang dapat digunakan, salah satunya audio

visual. Media audio visual merupakan jenis media yang selain mengandung unsur suara

juga mengandung unsur gambaran yang dapat dilihat, seperti rekaman video, slide

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 2
suara dan lain sebagainya (Notoatmodji, 2007). Kemampuan media audio visual ini

dianggap lebih baik dan menarik, sebab mengandung kedua unsur, yaitu di dengar dan

dilihat. Menurut Shorea, Agrina &Woferst (2011) menyatakan bahwa dengan media

video menarik dan tidak menoton dapat meningkatkan pengetahuan pada kelompok

eksperimen remaja umur 18 tahun sebesar 4,28%.

Salah satu media promosi kesehatan lainnya adalah brosur dan leaflet. Brosur

dan leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui

lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat berbentuk kalimat maupun gambar atau

kombinasi. Informasi melalui media leaflet merupakan bagian dari media pendidikan

kesehatan yaitu suatu usaha dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai

kesehatan optimal. Keefektifan media leaflet pada penelitian Budiyanto (2016) di

simpulkan bahwa media leafleat efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

sebesar 6,35%.

Dinas Kesehatan Kabupaten Buol selaku SKPD Kesehatan di Kabupaten

memposisikan diri sebagai regulator, penyedia pelayanan kesehatan yang bermutu, dan

pemberdaya masyarakat dalam bidang kesehatan yang sesuai dengan Visi

Pembangunan Kesehatan Kabupaten Buol. Indikator yang digunakan untuk mengukur

keberhasilan pembangunan kesehatan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal

(SPM) sebagaimana ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

741/Menkes/Per/VII/2008.

Berdasarkan uraian diatas, penulis memandang perlu intervensi yang efektif

dan efisien untuk memperbaiki perilaku penggunaan antibiotik secara bebas di

masyarakat melalui media cetak dan audio visual. Sebagai upaya untuk menghasilkan

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 3
intervensi yang efektif dan efisien perlu dilakukan identifikasi, analisis isu, dan gagasan

pemecahan masalah yang mempengaruhi penggunaan antibiotik secara bebas.

1.2 GAMBARAN ORGANISASI

UPTD Puskesmas Biau merupakan salah satu puskesmas yang berada di wilayah

Kecamatan Biau, Kabupaten Buol yang dipimpin oleh Ibu Jasma H. Djanab, A.Md.Kep,

selaku Kepala Puskesmas. UPTD Puskesmas Biau merupakan Puskesmas Non Perawatan,

di mana programnya melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya

Kesehatan Pelayanan (UKP) sebagai upaya kuratif, preventif dan promotif.

A. Struktur Organisasi

B. Sumber Daya Manusia

Untuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan, sangat

didukung oleh ketersediaan tenaga kesehatan, ketenagaan yang ada di UPTD

Puskesmas Biau pada dasarnya belum memadai dari segi jenis ketenagaanya.

Adapun distribusi ketenagaan UPTD Puskesmas Biau dapat dilihat pada tabel

berikut :

No. Jenis Tenaga Jumlah

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 4
1 Dokter Umum 1 Orang
2 Dokter Gigi 1 Orang
3 S-1 Kesehatan Masyarakat 7 Orang
4 S-1 Farmasi 3 Orang
5 D-III Keperawatan 25 Orang
6 D-III Analis 1 Orang
7 D-III Kebidanan 17 Orang
8 D IV Kebidanan 1 Orang
9 D- III Kesling 2 Orang
10 D- I Kebidanan 4 Orang
11 D-I Perawat 2 Orang
12 Gizi 2 Orang
13 S-I Komputer 1 Orang
Tabel 1. Distribusi jumlah ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan pada UPTD Puskesmas
Biau Tahun 2019

C. Fasilitas Penunjang Pelayanan

Fasilitas penunjang yang dimiliki Puskesmas Biau nampak pada tabel berikut :
No. Jenis Pelayanan Jumlah

1 Puskesmas Pembantu(Pustu) 4 Buah


2 Pondok Bersalin Desa (Poskesdes) 3 Buah
3 Posyandu 17 Buah
4 Posbindu 10 buah
Tabel 2. Distribusi jumlah sarana pelayanan berdasarkan jenis UPTD Puskesmas Biau Tahun 2019

1.3 VISI, MISI DAN NILAI ORGANISASI

Visi Dan Misi Kabupaten Buol

Visi Kabupaten Buol :

“Terwujudnya masyarakat madani Kabupaten Buol melalui sumber daya manusia

yang berdaya saing sehat, sejatera, madani dan berkeadilan”.

Misi Kabupaten Buol :

1. Mewujudkan keamanan daerah, iklim demokrasi, penegakan supremasi

hukum,dan penataan reformasi birokrasi.

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 5
2. Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat maju, mandiri dan

berkepribadian, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

3. Mewujudkan pengelolaan sumber daya pertanian dan maritim yang optimal dan

berkelanjutan.

4. Mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah dan kemandirian energi yang

berdaya saing.

5. Mewujudkan struktur ekonomi yang tangguh dan memiliki keunggulan komparatif

berbasis kewilayahan dan ekonomi.

6. Mewujudkan pembangunan pedesaan yang mandiri guna menjaga keseimbangan

penambangan desa kota (balancing linkages).

7. Mewujudkan pembangunan konservasi dan peningkatan kualitas lingkungan

(environmental security development).

1.4 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN WEWENANG APOTEKER

Secara umum tugas pokok tenaga apoteker adalah memberikan pelayanan

kefarmasian sesuai dengan tugas dan fungsi yang ditetapkan untuk kelancaran pelayanan

kefarmasian serta melaksanakan kegiatan pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai

(BMHP). Berikut ini adalah uraian tugas tenaga Apoteker di UPTD Puskesmas Biau :

A. Tugas Pokok
- Menjaga ketersediaan obat;
- Melakukan pengamprakan obat ke gudang obat puskesmas;
- Monitoring dan menjaga terlaksananya pelayanan pengambilan resep obat
- Membuat rekapan pemakaian obat perhari;
- Membuat laporan pemakaian sediaan jadi Narkotika dan Psikotropika;
- Membuat Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO);
- Mengisi kartu stok sediaan obat;
- Membuat laporan pemantauan penyediaan obat generik;

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 6
- Membuat laporan pemantauan penulisan resep obat generic baik BPJS, Jamkesda,
dan Umum);
- Mengarsipkan resep selama tiga tahun terakhir;
- Membuat daftar lampiran obat-obat expire date;
- Membuat laporan rekon obat per 31 Desember.
B. Tugas Integrasi
- Monitoring kegiatan distribusi obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) ke unit
pelayanan;
- Menjaga keamanan obat dan bahan medis habis pakai;
- Menginput pengeluaran obat dan bahan medis habis pakai (BMHP);
- Membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)
obat dan bahan medis habis pakai (BMHP);
- Merekapitulasi Laporan Pemakaian dann Lembar Permintaan Obat (LPLPO) dari
unit pelayanan;
- Membuat Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) yang
ditujukan ke Instalasi Farmasi Kabupaten;
- Membuat laporan pemantauan penyediaan obat generik yang ditujukan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Buol;
- Membuat laporan monitoring penulisan resep obat (BPJS dan Jamkesda/Umum)
generik yang ditujukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Buol;
- Membuat laporan pemakaian sediaan jadi Narkotika dan Psikotropika yang
ditujukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Buol;
- Membuat laporan permintaan obat setiap ada obat yang kosong atau hampir
habis yang ditujukan ke Instalasi Farmasi Kabupaten;
- Membuat usulan permintaan obat yang menggunakan sumber dana JKN kepada
Kepala UPTD Puskesmas Biau;
- Membuat laporan obat yang expire date / rusak yang ditujukan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Buol;
- Mengarsipkan laporan.

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 7
LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 8
BAB II
TINJAUAN MATERI PELATIHAN

2.1 Tujuan Aktualisasi

Tujuan Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN pada UPTD Puskesmas Biau adalah :

a. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat tentang cara

penggunaan antibiotik yang baik dan benar.

b. Menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam kegiatan aktualisasi berdasarkan tugas

dan fungsi tenaga farmasi / apoteker sebagai ASN.

2.2 Manfaat Aktualisasi

Manfaat kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN pada UPTD Puskesmas Biau

adalah sebagai berikut :

a. Bagi Satuan Kerja

- Memberikan alternatif kegiatan-kegiatan yang mengimplementasikan nilai-nilai

dasar ANEKA dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di organisasi.

- Membantu mencegah penggunaan antibiotik secara bebas demi mewujudkan

visi dan misi UPTD Puskesmas Biau.

b. Bagi Peserta

Peserta memperoleh wawasan, pengalaman dan kemampuan dalam

menghabituasikan nilai-nilai dasar profesi ASN melalui latihan mengidentifikasi isu-

isu aktual di unit kerja serta menetapkan gagasan pemecahan isu dan kemudian

diaktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan untuk memcahkan isu aktual prioritas

yang hasilnya dapat bermanfaat bagi unit kerja dan masyarakat.

c. Bagi Masyarakat

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 9
Masyarakat memperoleh pengetahuan yang lengkap tentang Antibiotik,

baik dari cara penggunaan Antibiotik, efek samping Antibiotik, serta resiko lain

menggunakan Antibiotik secara bebas tanpa resep dokter. Dengan adanya

peningkatan pengetahuan, maka diharapkan adanya perubahan perilaku dari

masyarakat untuk mengindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan resistensi

Antibiotik.

2.3 Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara

A. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu, kelompok, atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya (Lembaga

Administrasi Negara, 2015). Amanah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah

menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah

mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan

antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan

Aparatur Sipil Negara dalam politik praktis; Memperlakukan warga Negara secara

sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; Serta

menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Nilai Indikator
Tanggung Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara tuntas dan dengan hasil
Jawab terbaik serta mampu mempertanggung jawabkan;
Memberikan laporan kinerja dengan memberikan bukti nyata dari
Jujur
hasil dan proses yang dilakukan;
Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 10
mencapai tujuan dengan melalui identifikasi program atas kebijakan
Kejelasan yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan akan
Target
dilaksanakan, dan biaya yang di butuhkan.
Netral Menunjukkan sikap netralitas PNS dan kepentingan tertentu.
Orientasi Mengutamakan kepentingan Masyarakat diatas kepentingan pribadi
Publik
dan golongan.

Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan ketidakjujuran.


Transpara
Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi.
n
Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan sesuai peraturan
Konsisten
perundangan yang berlaku dari waktu ke waktu.
Terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian tujuan dan ikut
Partisipatif
bertanggung jawab didalamnya.
Tabel 2.1 Nilai-nilai dan Indikator Akuntabilitas

B. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya

(chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan

tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus

menghormati bangsa lain (Lembaga Administrasi Negara, 2015). Secara politis

nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap

bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus menjiwai dalam diri

seorang Aparatur Sipil Negara. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi

kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan

tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang

kuat, maka setiap Aparatur Sipil Negara memiliki orientasi berpikir mementingkan

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 11
kepentingan publik, Bangsa, dan Negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada

kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap Aparatur Sipil

Negara. Disamping itu, Aparatur Sipil Negara dapat mempelajari bagaimana

aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan

nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

Nilai Indikator
1. Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas;
Ketuhanan 2. Menghormati kemerdekaan beragama;
3. Membina kerukunan hidup antar umat beragama.
1. Mencintai sesama manusia;
2. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
Kemanusiaan 3. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat
martabat;
4. Membela kebenaran dan keadilan.
1. Mengutamakan keutuhan bangsa;
2. Rela Berkorban;
3. Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara
Persatuan tanah air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan
perbuatan;
4. Memajukan pergaulan antar sesama manusia;
5. Menjaga persatuan dalam keberagaman.
1. Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;
2. Mendahulukan kepentingan bersama;
3. Tidak memaksakan kehendak;
Kerakyatan 4. Melaksanakan hasil musyawarah mufakat;
5. Bertanggungjawab atas keputusan bersama;
6. Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku dan
budaya.
Keadilan Sosial 1. Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-
royongan;

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 12
2. Mendahulukan kewajiban daripada hak;
3. Gemar menolong orang lain;
4. Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik;
5. Mengembangkan pola hidup sederhana;
6. Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya.
Tabel 2.2 Nilai-nilai dan Indikator Nasionalisme

C. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi

tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah

perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam

rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut

para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan

mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi

pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik. Kode etik adalah aturan-

aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut

pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-

ketentuan tertulis.

Nilai Indikator
1. Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan
pelayanan
Jujur
2. Tidak membebani masyarakat
3. Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang bersih
1. Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku
2. Siap menerima masukan dari pihak lain
Terbuka
3. Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan tugas
dan fungsinya
1. Ikhlas dalam memberikan pelayanan
Tulus
2. Memberikan pelayanan tanpa pamrih

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 13
1. Membiasakan atau membudayakan senyum, sapa,
santun dan ramah dalam memberikan pelayanan
Sopan
2. Saling menghargai dan berkomunikasi baik
3. Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
1. Memberikan Informasi secara benar dan tidak
menyesatkan
Transparansi
2. Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau golongan
1. Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
2. Mengindahkan nasehat orang lain
Bersikap hormat 3. Membantu / meringankan setiap urusan orang lain
4. Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesama
manusia
Bertanggung 1. Menggunakan barang milik negara sesuai
jawab terhadap peruntukannya
barang milik 2. Tidak menjual barang milik negara
Negara 3. Memelihara dan tidak merusak barang milik Negara
1. Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
Tidak
2. Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan agama dalam
diskriminatif dan
membrikan pelayanan.
adil
3. Berperilaku adil/ proporsional dalam menjalankan tugas
Tabel 2.3 Nilai-nilai dan Indikator Etika Publik

D. Komitmen Mutu

Lembaga Administrasi Negara menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik

utama dalam menjamin mutu yang baik yaitu efektivitas, efisiensi, dan inovasi.

Dasar yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian

target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil

kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari

penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 14
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk

beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Nilai Indikator
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat
Efektif 2. Mencapai target
3. Berhasil guna
1. Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
Efisien 2. Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3. Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
Inovatif Menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat
1. Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat
2. Bekerja cepat, tepat ramah
Orientasi Mutu 3. Melayani dengan hati
4. Melindungi dan mengayomi
5. Melakukan perbaikan kelanjutan
Tabel 2.4 Nilai-nilai dan Indikator Komitmen Mutu

E. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan

tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Nilai Indikator
1. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
pengadaan.
2. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
Jujur
pengawasan proyek.
3. Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
inventarisasi aset milik negara.
Peduli 1. Tidak membiarkan orang lain merusak atau

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 15
menghilangkan barang inventaris dan kekayaan instansi.
2. Bersedia memberi keterangan atas kasus penyalahgunaan
wewenang dan kerugian negara yang sednga dilakukan
penanganan berwajib.
1. Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan
urusannya.
2. Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apaun
Mandiri pada petugas/ pejabat yang telah melaksanakan tuga dan
tanggung jawabnya.
3. Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan
tugas pokoknya.
1. Tidak melakukan tindakan melawan hukum.
Disiplin 2. Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
1. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
menguntungkan diri sendiri/ orang lain dan korporasi dan
Tanggung Jawab dapat merugikan keuangan negara.
2. Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
1. Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan
apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya.
Kerja keras
2. Memilik kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan.
3. Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan
hasil terbaik.
Sederhana 1. Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik.
2. Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal.
3. Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi
pelaksaan tugas pokoknya.

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 16
4. Menggunakan dan memelihara aset negara.
1. Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum
Berani dana dapat merugikan negara.
2. Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta.
1. Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku
Adil secara konsisten pada semua orang.
2. Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya.
Tabel 2.5 Nilai-nilai dan Indikator Anti Korupsi

2.4 Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara

Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara menyatakan bahwa, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN

adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai perencana,

pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan

pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang

profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut maka Pegawai ASN berperan

sebagai; (1) Pelaksana kebijakan publik dimana dalam hal ini ASN berperan

melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; (2) Memberikan pelayan publik yang

profesional dan berkualitas; (3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Repulik Indonesia.

Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan Aparatur

Sipil Negara dalam memahami manajemen ASN, pelayanan publik, dan inovasi yang

berkaitan dengan Whole of Government (WOG).

A. Manajemen ASN

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 17
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah,

sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan

Pegawai Negeri Sipil untuk menghasilkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional,

memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dalam konsep manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan Sistem

Merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada

kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa

membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,

status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;

pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi;

mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;

pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.

Indikator dalam Manajemen ASN berkaitan dengan penunjang pembangunan

NKRI antara lain Kepastian Hukum, Profesionalitas, Porporsionalitas, Keterpaduan,

Delegasi, dan Netralitas.

B. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum

yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan

BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan

masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara, 1998)

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 18
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,

dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

undagan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Nilai Indikator
Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan
Partisipasif
dan mengevaluasi hasilnya.
Menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
Transparan
segala hal terkait pelayanan publik yang di selenggarakan.
Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
Responsif
negaranya.
Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
Tidak
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
Diskriminatif
negara.
Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
Mudah dan
memperoleh layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal
Murah
dan mudah untuk dipenuhi .
Mampu mewujudkan tujuan – tujuan yang hendak
Efektif dan
dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
Efisien
dengan prosedur yang sederhana.
Dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaran publik,
Aksesibel mudah dilihat, gampang ditemukan) dan dapat dijangkau
dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya yang harus
dipenuhi masyarakat.
Harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada
Akuntabel
masyarakat .
Berkeadilan Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan
mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 19
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
Tabel 2.6 Nilai-nilai dan Indikator Anti Korupsi

C. Whole of Government (WOG)

Whole of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintahan yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari seluruh sektor dalam

ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan,

manajemen program dan peleyanan publik. Dalam pengertian WoG dipandang menunjukan

atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas

sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap

isu-isu tertentu.

Upaya kolaborasi penyatuan kerjasama untuk menangani permasalahan atau

mempermudah layanan publik, berikut indikator nilai WoG :

1. Koordinasi

2. Sinkronisasi

3. Kolaborasi

4. Komunikasi

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia (LANRI) No. 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil, peserta Pelatihan Dasar diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar

PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat

tugas, sehingga peserta diklat dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai

dasar PNS yang merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam

menjalankan profesi PNS.

Dalam rancangan aktualisasi ini penulis memulai dengan identifikasi isu yang

sering terjadi pada wilayah kerja penulis. Isu yang dapat penulis identifikasi pada UPTD

Puskesmas Biau berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis selama kurang

lebih 5 bulan melaksanakan tugas. Isu yang penulis kemukakan diidentifikasi

berdasarkan prinsip ASN yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of

Government (WoG). Selanjutnya penulis mengkonsultasikan isu yang telah

teridentifikasi kepada rekan kerja, Atasan, Coach dan Mentor untuk kemudian dapat di

analisis secara mendalam sehingga terpilihlah isu tersebut.

Berdasarkan proses diatas, maka didapatkan isu aktual yang telah

diidentifikasi dan terkategorisasi dengan prinsip ASN yaitu Tingginya Penggunaan

Antibiotik di Warung dan Toko Klontong Secara Bebas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Biau Kecamatan Biau Kabupaten Buol. Selanjutnya penetapan isu yang telah

diidentifikasi menggunakan matriks diagnostik pemilihan kriteria isu.

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 21
PRI
PENYEBAB DAMPAK
MASALAH DIMENSI A P K L ORI
/ DAMPAK MASALAH
TAS
Minimnya
pengawasan
Organisasi Peraturan obat dan 4 4 3 3 14
makanan dari
instansi terkait
Kurangnya
Tingginya pemahaman
Penggunaan masyarakat
5 5 3 4 17
tentang
Antibiotik di antibiotik
Manusia Edukasi
Warung dan
Minimnya
Toko Klontong sosialisasi
3 4 4 4 15
Secara Bebas di penggunaan
antibiotik
Wilayah Kerja Kultur
UPTD Masyarakat
yang sudah
Puskesmas Biau Pelayanan Lingkungan terbiasa 3 2 4 3 12
Kecamatan Biau membeli
antibiotik
Kabupaten Buol secara bebas
Kurangnya
iklan layanan
masyarakat
Material Sarana 2 3 4 4 13
tentang
penggunaan
antibiotik
Tabel 3.1 Analisis Isu menggunakan Metode Matriks Diagnostik Isu

Skor :

5 = Sangat A/P/K/L
4 = Baik A/P/K/L
3 = Cukup A/P/K/L
2 = Kurang A/P/K/L
1 = Tidak A/P/K/L
Dari hasil analisis isu menggunakan metode Matriks Diagnostik Isu, maka

ditemukan isu atau masalah prioritas dengan peringkat paling tinggi yaitu “Kurang

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 22
pahamnya masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang baik dan benar” dengan

skor tertinggi 17. Hal ini merupakan isu aktual di UPTD Puskesmas Biau.

Untuk menentukan gagasan penunjang isu, perlu dianalisis faktor-faktor

penyebab isu dengan menggunakan metode SWOT atau tabel Strength (Kekuatan),

Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman).

INTERNAL STRENGTH / KEKUATAN WEAKNESS / KELEMAHAN


− Memiliki tenaga Apoteker − Jenis antibiotik yang
dan tenaga medis lain. tersedia di apotek
puskesmas masih kurang.
− Memiliki sumber dana
operasional yang kontinyu. − Belum adanya program
pengawasan distribusi
EKSTERNAL obat di masyarakat.

OPPORTUNITY / PELUANG − Menggunakan media audio − Melakukan koordinasi


− Meningkatnya jumlah visual dan sosial media serta dengan apotek dalam
apotek. berkoordinasi dengan pihak proses distribusi obat di
apotek dan pemerintah masyarakat
− Adanya dukungan dari kecamatan dalam promosi
Pemerintah Kecamatan. kesehatan masyarakat
− Perkembangan teknologi
audio visual dan sosial
media.

THREAT / ANCAMAN − Memberikan edukasi − Melakukan pengawasan


− Banyaknya warung atau terhadap masyarakat dan edukasi penggunaan
kios yang menjual obat tentang bahaya dan efek antibiotik pada
secara bebas. samping antibiotik masyarakat
− Masih rendahnya
kesadaran masyarakat
untuk berobat ke
puskesmas.
Tabel 3.2 Analisis Gagasan Pemecahan Masalah menggunakan Teknik SWOT

Dari uraian tabel SWOT diatas maka didapatkan gagasan pemecahan isu yang

akan diterapkan pada lingkungan kerja. Untuk menentukan prioritas pemilihan gagasan

isu, maka penulis memilih teknik tapisan gagasan yang dipopulerkan oleh McNamara

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 23
yang mana dibagi oleh tiga indikator yaitu efektivitas, efisiensi, dan kemudahan. Bentuk

tabel digunakan sebagai berikut :

PEMECAHAN MASALAH EFEKTIVITAS EFISIENSI KEMUDAHAN TOTAL PRIORITAS

Melakukan koordinasi dengan


pihak apotek dan pemerintah
kecamatan dalam kampanye 5 3 3 11 3
penggunaan antibiotik yang
baik dan benar

Meningkatkan pelayanan
Informasi dan Edukasi
Penggunaan Antibiotik 3 5 5 13 1
Berbasis Audio Visual dan
Media Sosial

Melakukan pengawasan
distribusi antibiotik di 5 4 3 12 2
masyarakat

Memberikan edukasi terhadap


pemilik warung dan kios
4 3 3 10 4
tentang bahaya dan efek
samping antibiotik
Tabel 3.3 Analisis Prioritas Gagasan Pemecahan Masalah Tabel McNamara

3.2 Pemecahan Isu

Proses analisis isu dengan menggunakan metode SWOT dan teknik penjabaran

masalah McNamara maka dari isu utama telah didapatkan fokus pemecahan masalah

yaitu dengan Meningkatkan pelayanan Informasi dan Edukasi Penggunaan Antibiotik Berbasis

Audio Visual dan Media Sosial.

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 24
3.3 Kegiatan, Tahapan Kegiatan, dan Output

1. Konsultasi dengan Mentor selaku Atasan Langsung, tahapan kegiatan yang akan

dilakukan meliputi :

 Menyiapkan bahan dan rancangan edukasi yang akan dibuat, dari kegiatan ini

hasil yang akan dicapai adalah bahan dasar dan rancangan awal dalam proses

aktualisasi.

 Meminta masukan dan saran dari mentor, diharapkan mentor dapat

memberikan masukan dan saran dalam proses aktualisasi.

 Meminta persetujuan dari mentor, dari tahapan dimungkinkan mentor setuju

dengan rancangan yang sudah dibuat melalui proses masukan dan saran.

2. Membentuk Team work, tahapan kegiatan yang dilakukan meliputi :

 Penetapan Team work, kegiatan ini dimaksudkan agar terbentuk tim kerja yang

solid.

 Pembagian tugas kerja, diharapkan tahapan kegiatan ini mendapatkan output

berupa daftar tugas kerja dari masing-masing personil.

 Merancang ide pembuatan layout brosur, leaflet, dan video. Tahapan ini

diharapkan mendapatkan hasil berupa desain awal layout untuk membuat brosur

dan leaflet serta timeline video yang akan dibuat.

 Konsultasi dengan mentor. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapat persetujuan

rancangan awal dari mentor selaku atasan langsung.

3. Membuat desain brosur dan leaflet tentang penggunaan Antibiotik

 Persiapan alat dan bahan pembuatan brosur dan leaflet. Bahan yang perlu

disiapkan berupa kertas brosur, mesin cetak, tinta print, dan lain-lain. Tahapan

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 25
kegiatan ini diharapkan tersedianya alat dan bahan dalam pembuatan brosur

dan leaflet.

 Mencetak brosur leaflet tentang penggunaan antibiotik. Dari kegiatan ini

diharapkan hasil berupa brosur dan leaflet jadi.

 Meminta persetujuan dari mentor. Kegiatan ini diharapkan mendapat

persetujuan dari mentor.

 Mendistribusikan brosur dan leaflet ke apotek dan kantor kecamatan. Dari

kegiatan ini diharapkan mendapat output berupa tanda terima distribusi barang.

4. Pembuatan video tentang penggunaan Antibiotik

 Merancang skenario video edukasi. Dari kegiatan ini diharapkan mendapatkan

sebuah skenario utuh dalam pembuatan video informasi dan edukasi

 Pembagian tugas kerja. Dari kegiatan ini dimaksudkan agar diharapkan tahapan

kegiatan ini mendapatkan output berupa daftar tugas kerja dari masing-masing

personil.

 Pengambilan gambar. Dari kegiatan ini diharapkan mendapatkan hasil berupa

video footage

 Editing video. Dari kegiatan ini diharapkan mendapatkan output berupa file

video edukasi penggunaan Antibiotik.

 Meminta persetujuan dari mentor. Kegiatan ini diharapkan mendapat

persetujuan dari mentor.

 Membagikan video ke platform social media. Kegiatan ini diharapkan

mendapatkan hasil berupa video terunggah ke social media dan mendapatkan

feedback positif.

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 26
3.4 Keterkaitan Substansi

1. Konsultasi dengan mentor selaku atasan langsung

Kegiatan ini diawali dengan menyiapkan bahan dan rancangan edukasi yang

akan dibuat dalam program aktualisasi ini sehingga mendapatkan bahan dan

rancangan awal sebelum menerima masukan dan saran dari mentor. Kegiatan ini

dilakukan dengan ramah dan sopan demi menciptakan komunikasi yang baik

sehingga menghasilkan masukan dan saran serta persetujuan mentor dalam

pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya dari konsultasi tersebut

diskusi mengenai analisis kebutuhan dan masalah serta mencatat hasil konsultasi

dengan cermat, teliti, jelas dan bertanggungjawab serta mengedepankan

musyawarah agar hasil tersebut bisa ditindaklanjuti dan dapat

dipertanggungjawabkan. Dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang telah dipelajari yaitu Tanggung jawab

dan Kejelasan target dari mata pelatihan Akuntabilitas; Terbuka, Sopan, dan

Bersikap hormat dari mata pelatihan Etika Publik.

2. Membentuk team work

Kegiatan ini diawali dengan Penetapan team work yang kemudian dilakukan

pembagian tugas kerja sehingga setiap personil dalam tim dapat mengetahui

pembagian tugas masing-masing. Kemudian hasil dari pembagian team work

tersebut, ditetapkan personil yang bertugas merancang ide pembuatan layout

brosur, leaflet, banner, dan video. Tahap selanjutnya adalah melakukan konsultasi

dengan mentor untuk mendapatkan persetujuan. Pada kegiatan ini diakualisasikan

nilai-nilai dasar ASN antara lain adalah partisipatif dari mata pelatihan

Akuntabilitas; kerakyatan dari mata pelatihan Nasionalisme; Sopan, terbuka,

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 27
transparansi, dan Bersikap hormat dari mata pelatihan Etika publik; Efektif, efisien,

inovatif, dan berorientasi mutu dari mata pelatihan Komitmen Mutu; dan Kerja

keras dari mata pelatihan Anti Korupsi.

3. Membuat desain brosur, leaflet dan banner tentang penggunaan antibiotik

Kegiatan ini diawali dengan Membuat rancangan desain brosur, leaflet, dan

banner sehingga

Meminta persetujuan dari mentor

Mencetak brosur, leaflet, dan banner tentang penggunaan antibiotik

Mendistribusikan brosur, leaflet, dan banner ke apotek dan kantor

kecamatan

4. Pembuatan video tentang penggunaan Antibiotik

3.5 Kontribusi terhadap Visi Misi dan Nilai Organisasi

Kontribusi dari Kegiatan Rancangan Aktualisasi Terhadap Visi Kabupaten Buol yaitu

“Terwujudnya Tolitoli Sejahtera, Berkarakter Aktif, Adil dan Religius” dapat tercapai

melalui Pencapaian Misi Pertama Menguatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan

bersih dengan tahapan kegiatan dianataranya :

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 28
3.6 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Biau Kecamatan Biau Kabupaten Buol


Identifikasi Isu : Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan Antibiotik yang baik dan benar
Isu yang diangkat : Tingginya penggunaan Antibiotik di warung dan kios secara bebas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Biau
Kecamatan Biau Kabupaten Buol
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan pelayanan Informasi dan Edukasi Penggunaan Antibiotik Berbasis Audio Visual dan Media
Sosial

KETERKAITAN KONTRIBUSI
KONTRIBUSI KEGIATAN
NO TAHAPAN SUBSTANSI MATA KEGIATAN TERHADAP
KEGIATAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI-MISI
. KEGIATAN PELATIHAN DAN PENGUATAN NILAI
ORGANISASI
NILAI DASAR ASN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi 1. Menyiapkan 1. Rancangan Whole of 1. Mendukung Visi, 1. Meningkatkan
dengan mentor bahan dan edukasi Government (WoG) Kabupaten Buol kerja sama lintas
selaku atasan rancangan Terwujudnya sektor dan lintas
langsung edukasi yang 1. Akuntabilitas masyarakat madani program di tingkat
akan dibuat - Tanggung Jawab kabupaten buol Kecamatan Biau
2. Meminta 2. Adanya saran - Kejelasan target melalui sumber dalam Konteks
masukan dan dan masukan - Transparan daya manusia yang kemitraan.
saran dari mentor dari mentor - Partisipatif berdaya saing sehat,
2. Nasionalisme sejatera, madani 2. Meningkatkan
3. Meminta 3. Persetujuan - Ketuhanan dan berkeadilan. upaya pencegahan
persetujuan dari mentor - Kerakyatan dan pengendalian
mentor 3. Etika Publik 2. Menguatkan Misi 2, penyakit.
- Terbuka Mewujudkan
- Sopan kualitas hidup

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 29
- Transparansi manusia dan
4. Komitmen Mutu masyarakat maju,
- Efisien mandiri dan
- Inovatif berkepribadian,
- Orientasi Mutu serta beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan yang Maha
Esa.

2. Membentuk 1. Penetapan team 1. Daftar nama Whole of 1. Mendukung Visi, 1. Meningkatkan


team work work team work Government (WoG) Kabupaten Buol kerja sama lintas
2. Pembagian tugas 2. Konsep tugas Terwujudnya sektor dan lintas
kerja kerja 1. Akuntabilitas masyarakat madani program di tingkat
3. Merancang ide 3. Penetapan - Tanggung Jawab kabupaten buol Kecamatan Biau
pembuatan Layout, - Partisipatif melalui sumber dalam Konteks
layout brosur, template, dan 2. Nasionalisme daya manusia yang kemitraan.
leaflet, dan video Video Script - Kerakyatan berdaya saing sehat,
4. Konsultasi 3. Etika Publik sejatera, madani 2. Meningkatkan
dengan mentor 4. Persetujuan - Terbuka dan berkeadilan. upaya pencegahan
mentor - Sopan dan pengendalian
- Transparansi 2. Menguatkan Misi 2, penyakit.
- Bersikap hormat Mewujudkan
- Tidak kualitas hidup
diskriminatif dan manusia dan
adil masyarakat maju,
4. Komitmen Mutu mandiri dan
- Efektif berkepribadian,
- Efisien serta beriman dan
- Inovatif bertakwa kepada
- Orientasi Mutu Tuhan yang Maha

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 30
5. Anti Korupsi Esa.
- Bekerja keras
- Sederhana

3. Membuat desain 1. Persiapan alat 1. Alat dan Whole of 1. Mendukung Visi, 1. Meningkatkan
brosur dan leaflet dan bahan bahan Government (WoG) Kabupaten Buol kerja sama lintas
tentang pembuatan Terwujudnya sektor dan lintas
penggunaan brosur dan 1. Akuntabilitas masyarakat madani program tingkat
antibiotik leaflet - Tanggung Jawab kabupaten buol Kecamatan Biau
2. Mencetak brosur 2. Brosur dan - Partisipatif melalui sumber dalam Konteks
dan leaflet leaflet 2. Nasionalisme daya manusia yang kemitraan.
tentang - Kerakyatan berdaya saing sehat,
penggunaan 3. Etika Publik sejatera, madani 2. Meningkatkan
antibiotik - Terbuka dan berkeadilan. upaya pencegahan
3. Meminta 3. Persetujuan - Sopan dan pengendalian
persetujuan dari mentor - Transparansi 2. Menguatkan Misi 2, penyakit.
mentor - Bersikap hormat Mewujudkan
4. Mendistribusika 4. Tanda terima 4. Komitmen Mutu kualitas hidup
n brosur dan distribusi - Efektif manusia dan
leaflet ke apotek barang - Efisien masyarakat maju,
dan kantor - Inovatif mandiri dan
kecamatan - Orientasi Mutu berkepribadian,
serta beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan yang Maha
Esa.

4. Pembuatan video 1. Merancang 1. Scenario Whole of 1. Mendukung Visi, 1. Meningkatkan


tentang scenario video Video Government (WoG) Kabupaten Buol kerja sama lintas
penggunaan edukasi Terwujudnya sektor dan lintas

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 31
Antibiotik 2. Pembagian tugas 2. Konsep tugas 1. Akuntabilitas masyarakat madani program di tingkat
kerja kerja - Tanggung Jawab kabupaten buol Kecamatan Biau
3. Pengambilan 3. Video Footage - Transparan melalui sumber dalam Konteks
gambar - Partisipatif daya manusia yang kemitraan.
4. Editing video 4. Video 2. Nasionalisme berdaya saing sehat, 2. Meningkatkan
5. Meminta 5. Persetujuan - Persatuan sejatera, madani upaya
persetujuan dari mentor - Kerakyatan dan berkeadilan. pencegahan
mentor - Keadilan sosial dan
6. Membagikan 6. Video 3. Etika Publik 2. Menguatkan Misi 2, pengendalian
video ke terunggah ke - Terbuka Mewujudkan penyakit
platform social platform - Sopan kualitas hidup
media social media - Transparansi manusia dan
- Bersikap hormat masyarakat maju,
4. Komitmen Mutu mandiri dan
- Efektif berkepribadian,
- Efisien serta beriman dan
- Inovatif bertakwa kepada
- Orientasi Mutu Tuhan yang Maha
5. Anti Korupsi Esa.
- Tanggung Jawab
- Kerja keras

Tabel 3.4 Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 32
Lampiran 1. Matriks Habituasi

TAHAPAN KEGIATAN
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV TOTAL
I II III I II III IV I II III IV I II III IV V VI
Tanggung Jawab 5
Kejelasan Target 1
AKUNTABILITAS
Transparan 2
Partisipatif 4
NASIONALISME Ketuhanan 3
Kerakyatan 13
Terbuka 7
Sopan 7
ETIKA PUBLIK Transparansi 3
Bersikap Hormat 5
Tidak Diskriminatif 4
Efektif 5
Efisien 9
KOMITMEN MUTU
Inovatif 5
Orientasi Mutu 4
Kerja Keras 2
ANTI KORUPSI
Sederhana 1

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 33
Lampiran 2. Matriks Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi

KETERKAITAN TERHADAP VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV TOTAL

Terwujudnya masyarakat madani kabupaten buol melalui


VISI sumber daya manusia yang berdaya saing sehat, sejatera,
madani dan berkeadilan
Mewujudkan keamanan daerah, iklim demokrasi,
penegakan supremasi hukum dan penataan reformasi
birokrasi.
Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat maju,
mandiri dan berkepribadian serta beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa.
Mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah dan
kemandirian energi yang berdaya saing.
MISI Mewujudkan pengelolaan sumber daya pertanian dan
maritim yang optimal dan berkelanjutan.
Mewujudkan struktur ekonomi yang tangguh dan memiliki
keunggulan komparatif berbasis kewilayahan dan ekonomi.
Mewujudkan pembangunan pedesaan yang mandiri guna
menjaga keseimbangan penambangan desa kota (balancing
linkages).
Mewujudkan pembangunan konservasi dan peningkatan
kualitas lingkungan (environmental security development).
Aktif
TATA Kerja sama
NILAI Komunikatif
Profesional

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 34
Lampiran 3. Matriks Kedudukan dan Peran ASN

KETERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV TOTAL

MANAJEMEN ASN

PELAYANAN PUBLIK

WHOLE of GOVERNMENT (WoG)

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 35
Lampiran 4. Jadwal Aktualisasi

2019

NO. KEGIATAN NOVEMBER DESEMBER

I II III IV I II III IV
1. Konsultasi dengan mentor selaku atasan langsung

2. Membentuk team work

Membuat desain brosur dan leaflet tentang


3.
penggunaan antibiotik
4. Pembuatan video tentang penggunaan Antibiotik

LATSAR CPNS ANGKATAN XLVI GOLONGAN III KABUPATEN BUOL TAHUN 2019 36

Anda mungkin juga menyukai