Anda di halaman 1dari 37

ANALISA IMPLEMENTASI TAGLINE YANG DIGUNAKAN PADA

PERUSAHAAN LEVI’S

DOSEN PEMBIMBING

I Gede Adi Indrawan, S.Ikom., M.M.

Disusun oleh :

Agung Prasetio (191011201289)

Ahmad Jauharil Maknun (191011200485)

Bagas Arya Agustyo (191011200432)

Choirun Nisa (191011201206)

Sahid Imam Santoso (191011202004)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2019/2020
DAFTAR ISI
BAB I

PENGERTIAN TAGLINE

Tagline merupakan kata serapan dari bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris. Tagline

belum memiliki padanan kata dalam Bahasa Indonesia. Bahkan makna dari tagline

sendiri belum ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut kamus Oxford (Kamus Bahasa Ingrris), tagline identik dengan slogan.

Tagline merupakan rangkaian kalimat pendek yang dipakai untuk

mengasosiasikansebuah merek atau perusahaan baik barang atau jasa di benak

konsumen.

Catatan, Anek Negri. (2015). Pengertian Tagline, Contoh Tagline, Jenis Tagline.

http://catatan-anaknegeri.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-tagline-contohtagline-

jenis-tagline.html. Diakses pada tanggal 14 Desember 2021

Adapun pengertian Tagline dari para ahli sebagai berikut :

Eric Swartz dalam Rustan (2009) mendefinisikan Tagline adalah susunan kata

yang ringkas (biasanya tidak lebih dari 7 kata), diletakkan mendampingi logo dan

mengandung pesan brand yang kuat ditujukan kepada audience tertentu.

Text-id, 123dok. Tagline, Segmentasi, Targeting, Positioning

https://text-id.123dok.com/document/8yd97x2jz-tagline-stp-segmentasi-targeting-

and-positioning.html. Diakses pada tanggal 14 Desember 2021

Rustan (2009) mendefinisikan Tagline merupakan salah satu atribut dalam

sistem identitas, berupa satu kata atau lebih yang menggambarkan esensi, personality

maupun positioning brand.

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Knapp (2002:135) mendefinisikan Tagline secara tradisonal disebut slogan

yakni lini ekspresif yang digunakan untuk mengklarifikasi atau mendramatisir manfaat-

manfaat emosional dan fungsional dari merek bagi para pelanggan dan pelanggan

potensial.

Knapp, Duane E. 2002. The Brand Mindset. Diterjemahkan oleh: Sisnuhadi. Yogyakarta:

Andi.

Surjaatmadja (2008:34) mendefinisikan Tagline/slogan merupakan rangkaian

kalimat pendek yang bertujuan untuk mengkomunkasikan informasi tentang suatu

merek.

Surjaatmadja, Surachman. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek Alat Pemasaran untuk

Memenangkan Persaingan. Malang: Bayumedia Publishing.

Chiaravalle & Schenck(2015:147) Mendefinisikan Tagline juga di sebut slogan

atau motto, yakni sebuah frase yang menyertai nama merek untukmengartikan dengan

cepat positioning dan brand statement kedalam beberapa kata yang mudah diingat yang

menyampaikan penawaran merek, janji dan posisi pasar.

Chiaravalle, Bill., Schenck, Barbara Findlay. Branding fo Dummies,2nd Edition. New

Jersey: John Wiley & Sons.

Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa tagline adalah susunan kata

yang terdiri dari satu kata atau lebih untuk memberitahukan manfaat-manfaat dan

fungsi dari suatu merek bagi para konsumen yang dapat menggambarkan esensi,

personality maupun positioning brand.

TUJUAN TAGLINE

Arens, weigold dan Arens (2013:357) memaparkan dua tujuan dari tagline yakni :

1. untuk menjadikan keberlangsungan serangkaian iklan dalam kampanye,


2. untuk menyederhanakan sebuah strategi pesan periklanan pada pernyataan

positioning agar menjadi ringkas, dapat diulang, menarik perhatian dan mudah

diingat.

Sedangkan menurut Sadat (2009:90) tujuan tagline adalah untuk membantu

mempertegas personalitas dan pemosisian sebuah merek kepada pelanggan.

Arens, William F., Weigold, Michael F., Arens, Cristian. 2013. Contemporary Advertising

and Integrated Marketing Comunications, Fourteenth Edition. New York: McGraw-Hill.

Sadat, Andi M. 2009. Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan.

Jakarta: Salemba Empat.

JENIS TAGLINE BERDASARKAN SIFAT NYA

Jenis-Jenis tagline berdasarkan sifanya menurut Rustan (2009) ada 5 yakni

Descriptive, Specific, Superlative, Imperative, dan Provocative. Masing-masing sifat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Descriptieve: Menerangkan produknya/servisnya/janjinya;

2. Specific: Memposisikan dirinya sebagai yang terunggul di bidangnya;

3. Superlative: Memposisikan dirinya sebagai paling unggul;

4. Imperative: Menyuruh/menggambarkan sesuatu aksi, biasa diawali dengan kata

kerja;

5. Provocative: Mengajak/menantang/memancing logika atau emosi, seringkali

berupa kalimat tanya.

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

TAGLINE YANG EFEKTIF


Tagline yang paling efektif menurut Aaker (1991:228) adalah tagline yang

spesifik, to the point, dan mudah diingat dengan beberapa alasan – menarik, relevan,

lucu, dan sebagainya. Selain itu tagline juga perlu dihubungkan dengan merek. Beberapa

merek telah mengahabiskan puluhan juta hanya untuk menemukan bahwa beberapa

pembeli dapat menghubungkan merek dengan tagline.

Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity Capitalizing on the value of a Brand

Name. New York: The Free Press.

Chiaravalle & Schenck (2015) menjelaskan bahwa Tagline yang hebat memiliki

sejumlah atribut umum. Yakni dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. It’s memorable, ketika mendengarnya, mengingatnya, dan mengulangnya dengan

mudah.

2. It’s short, tagline yang hebat memiliki sedikitnya sepuluh suku kata sehingga

mereka cepat untuk dibaca, mudah diselipkan disamping logo, dan cukup pendek

untuk dimasukkan dalam komunikasi singkat.

3. it conveys a brand’s point of difference (Menyampaikan titik pembeda merek).

4. It differentiates a business from all others, tagline yang hebat begitu unik

sehingga tidak bekerja ketika dikaitkan dengan merek pesaing.

5. It reflects the brand’s identity, character, promise, and personality

(mencerminkan identitas merek, karakter, janji, dan kepribadian).

6. It’s believable and original (terpercaya dan asli).

Chiaravalle, Bill., Schenck, Barbara Findlay. Branding fo Dummies,2nd Edition. New

Jersey: John Wiley & Sons.

Sedangkan menurut Swartz (2015) presiden The Byline Group menyatakan bahwa

tagline yang hebat (efektif) harus memiliki elemen-elemen sebagai berikut:


1. Orignal (Asli), Yakni sebuah tagline haruslah asli dan ungkapan yang

disampaikan pun harus unik atau khusus dalam artian kata-kata yang digunakan

tidak asing atau bahasa kehidupan sehari-hari.

2. Believable (Dapat dipercaya), Yakni apa yang dijanjikan dalam sebuah merek

dalam tagline harus sesuai dengan apa yang konsumen rasakan atau didapatkan.

3. Simple (Sederhana), Yakni ekspresi atau makna dari tagline dapat dipahami dan

mudah dimengerti oleh konsumen.

4. Suucint (Singkat)

5. Positive (Positif)

6. Specific (Spesifik)

7. Unconventional (Tidak biasa)

8. Provocative (Mempengaruhi), Yakni konsumen dapat terinspirasi dan bergerak

ketika membaca atau mengetahui sebuah tagline.

9. Conversational (Percakapan)

10. Persuasive (Meyakinkan), Yakni menjual sebuah ide, sehingga dapat membuat

konsumen bergerak dan membuat mereka berpikir tentang sebuah merek.

11. Humorous (Lucu)

12. Memorable (Mudah diingat), Yakni membuat kesan atau kesan pengaruh yang

abadi atau lama yang tersimpan dalam ingatan konsumen

Menurut Timothy R. V. Foster (2001) dalam AdSlogan Unlimited (adslogans.co.uk),

tagline yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Be memorable (Mudah diingat), Kesuksesan sebuah tagline salah satunya yaitu

dapat tersimpan dalam memori konsumen. Salah satunya dengan pengulangan

dengan kata menarik atau kumpulan kata kunci yang mudah diingat konsumen.

2. Recall the brand name (Ingat nama merek)


3. Include a key benefit (Menyertakan manfaat utama)

4. Differentiate the brand (Membedakan merek), Pembuatan tagline harus

memiliki ciri khas yang unik dan menjadi pembeda antara tagline merek produk

yang lainnya,

5. Impact Positive feelings for the brand (Berdampak posisitif pada merek)

6. Reflect the brand’s personality (Mencerminkan kepribadian merek)

7. Be strategic (Strategis)

8. Be campaignable (Bersifat kampanye)

9. Be competitive (Kompetitif)

10. Original (Asli)

11. Be simple (Sederhana)

12. Be neat (Rapi)

13. Be believable (Dapat dipercaya)

14. Help in ordering the brand (Membantu dalam memesan merek)

Foster, Timothy R V. 2001. The Art & Science of the Advertising Slogan.

Dari pemaparan tagline yang efektif di atas, beberapa memiliki makna yang hampir

sama atau memiliki maksud yang sama. Antara lain ;

1. Mudah diingat

2. Asli

3. Terpercaya

4. Sederhana

5. Provokatif

6. Bisa dikampanyekan

PEDOMAN UNTUK MENCIPTAKAN TAGLINE YANG EFEKTIF


Dalam membuat tagline agar efektif Kohli, Leuthesser, & Suri (2007) memberikan

pedoman yakni :

1. Memberikan wawasan jangka panjang

Strategi merek berakitan dengan mengidentifikasi dimana dan kemana anda akan

membawanya. Dalam arti tagline harus dibuat untuk mampu mencakup bisnis

perusahaan jangka panjang. Hal tersebut untuk menghindari pemahaman tagline

dengan arti sempit.

2. Setiap tagline adalah penentu merek

Tagline harus memposisikan merek dengan hati-hati dan jelas. Karena postioning dapat

digunakan sebagai sarana untuk memberikan jaminan dan meningkatkan loyalitas

merek. Sebuah merek membutuhkan tagline yang mampu menonjolkan inti kekuatan

merek.

3. Menghubungkan tagline dengan merek

Tagline harus secara konsisten digunakan dalam iklan, kemasan atau bahkan pada

kendaraan yang digunakan untuk mengantar suatu produk perusahaan. Manajer harus

memastikan tagline membangkitkan nama merek mereka, dan harus tes pasar untuk

memverifikasi hal tersebut.

4. Mengulangi tagline iklan

Karena sebagain besar iklan melibatkan beberapa jenis iklan selama beberapa periode,

ide-ide tertentu yang dikomunkasikan dalam iklan tentu berbeda-beda. Dalam banyak

kasus, tagline adalah satu-satunya unsur yang dapat disimpan dan benar-benar

konsisten dari iklan ke iklan. Yang menciptakan pengulangan yang membuat tagline

mudah diingat dan pada akhirnya membuat citra merek yang konsisten.

5. Membunyikan tagline dalam jingle


Membunyikan tagline dalam suatu jingle akan meningkatkan kemampuan dalam

mengingat, terutama dalam jangka pendek. Namun, jingle tidak membantu secara

signifikan lebih besar daripada tagline non-jingle.

6. Menggunakan tagline dari awal

Tagline adalah komponen fundamental dari identitas merek. Dalam istilah praktis

pemasar harus menggunakan tagline-tagline pada awal waktu untuk membentuk citra

merek yang sesuai.

7. Silahkan Kreatif

Prinsip untuk tetap sederhana bukanlah suatu aturan wajib untuk suatu tagline.

Sementara membuat tagline sederhana demi keringkasan adalah suatu hal yang umum.

Kohli, Chiranjeev., Leuthesser, Lance. & Suri, Rajneesh. 2007. Got Slogan? Guidelines for

Creating Effective Slogans. Business Horizons, 50, 415-422.

BAB II

Sejarah Levi Strauss

1829 - Kelahiran Levi Strauss (The Birth of Levi Strauss)

Levi Strauss, penemu pakaian Amerika klasik, lahir di Buttenheim, Bavaria pada

26 Februari 1829 dari pasangan Hirsch Strauss dan istri keduanya, Rebecca Haas

Strauss; Levi memiliki tiga kakak laki-laki dan tiga kakak perempuan. Dua tahun setelah

ayahnya meninggal karena TBC pada tahun 1846, Levi dan saudara perempuannya

beremigrasi ke New York, di mana mereka bertemu dengan dua kakak laki-lakinya yang

memiliki bisnis grosir barang kering yang berbasis di NYC bernama “J. Strauss Brother

& Co.” Levi segera mulai belajar perdagangan sendiri.


Ketika berita tentang California Gold Rush menyebar ke timur, Levi melakukan

perjalanan ke San Francisco pada tahun 1853 untuk mendapatkan kekayaannya,

meskipun dia tidak berhasil mendulang emas. Dia mendirikan bisnis grosir barang

kering dengan namanya sendiri dan menjabat sebagai perwakilan West Coast dari

perusahaan keluarga New York. Levi akhirnya mengganti nama perusahaannya menjadi

"Levi Strauss & Co."

Sekitar tahun 1872, Levi menerima surat dari salah satu pelanggannya, Jacob

Davis, seorang penjahit Reno, Nevada. Dalam suratnya, Davis mengungkapkan cara

uniknya membuat celana untuk pelanggannya, melalui penggunaan paku keling pada

titik-titik ketegangan untuk membuatnya bertahan lebih lama. Davis ingin mematenkan

ide baru ini, tetapi membutuhkan mitra bisnis untuk mewujudkan ide tersebut. Levi

sangat antusias dengan ide tersebut. Paten diberikan kepada Jacob Davis dan Levi

Strauss & Company pada tanggal 20 Mei 1873; dan jeans biru lahir.

Levi melakukan pengejaran bisnis lainnya selama karirnya, juga. Dia menjadi

anggota piagam dan bendahara Dewan Perdagangan San Francisco pada tahun 1877.

Dia adalah direktur Bank Nevada, Perusahaan Asuransi Liverpool, London dan Globe
dan Perusahaan Gas dan Listrik San Francisco. Pada tahun 1875, Levi dan dua rekannya

membeli Mission and Pacific Woolen Mills.

Dia juga salah satu dermawan terbesar di kota itu. Levi adalah kontributor untuk

Pacific Hebrew Orphan Asylum and Home, Eureka Benevolent Society, dan Hebrew

Board of Relief. Pada tahun 1897 Levi menyediakan dana untuk dua puluh delapan

beasiswa di University of California, Berkeley, yang semuanya masih berlaku sampai

sekarang.

Pada akhir abad ke-19, Levi masih terlibat dalam pekerjaan sehari-hari

perusahaan. Pada tahun 1890 — tahun di mana pinggang XX secara keseluruhan diberi

nomor lot “501®” — Levi dan keponakannya secara resmi mendirikan perusahaan.

Levi Strauss meninggal pada hari Jumat, 26 September 1902. Harta miliknya

berjumlah hampir $6 juta, yang sebagian besar diserahkan kepada keempat

keponakannya dan anggota keluarga lainnya, sementara sumbangan diberikan untuk

dana dan asosiasi lokal.

Kami bangga untuk menghormati warisan Levi Strauss dengan merayakan

komitmennya terhadap komunitas, filantropi, dan pengabdian yang teguh pada kualitas.

Hingga hari ini, Levi Strauss & Co. berusaha untuk menyelaraskan diri dengan prinsip-

prinsip yang sama yang memandu kehidupan Levi.

1853 - Levi Strauss & Co. Didirikan di San Francisco, CA (Levi Strauss & Co. Is Founded

in San Francisco, CA)

Setelah bekerja dengan saudara-saudaranya dalam bisnis grosir barang kering

mereka di New York City, Levi beremigrasi ke Gold Rush San Francisco. Dia membuka

bisnis barang keringnya sendiri untuk melayani toko-toko umum kecil di Amerika

Barat.
1873 - Blue Jeans Are Born

Sejarah Denim

20 Mei 1873 menandai hari bersejarah: kelahiran jeans biru. Pada hari itulah

Levi Strauss dan Jacob Davis memperoleh paten AS tentang proses memasang paku

keling di celana kerja pria untuk pertama kalinya.

Levi Strauss, seorang pedagang barang kering kelahiran Bavaria, datang ke San

Francisco pada tahun 1853 pada usia 24 tahun untuk membuka cabang West Coast dari

bisnis grosir barang kering saudaranya di New York. Selama 20 tahun berikutnya, ia

membangun bisnisnya menjadi operasi yang sangat sukses, membuat namanya terkenal

tidak hanya sebagai pengusaha yang disegani, tetapi juga sebagai filantropis lokal. Salah

satu pelanggan Levi adalah seorang penjahit bernama Jacob Davis.

Suatu hari istri seorang buruh lokal meminta Yakub untuk membuatkan celana

untuk suaminya yang tidak akan copot. Jacob mencoba memikirkan cara untuk

memperkuat celananya dan mendapat ide untuk memasang paku keling logam pada

titik-titik yang tegang, seperti sudut saku dan pangkal kancing. Celana terpaku ini

menjadi hit instan. Jacob dengan cepat memutuskan untuk mengambil paten pada

proses tersebut, tetapi membutuhkan mitra bisnis untuk membantu menjalankan

proyek. Dia segera memikirkan Levi Strauss, dari siapa dia membeli kain untuk

membuat celananya yang terpaku.

Davis menulis surat kepada Levi untuk menyarankan agar kedua pria itu

memegang paten bersama. Levi, sebagai pengusaha yang cerdik, melihat potensi produk

baru ini, dan menyetujui proposal Jacob. Kedua orang tersebut menerima paten

#139.121 dari Kantor Paten dan Merek Dagang AS pada 20 Mei 1873.

Segera, pakaian terpaku pertama dibuat dan dijual. Kami membuat jeans

pertama kami dari denim — kain tradisional untuk pakaian kerja pria. Dalam waktu
yang sangat singkat, jeans itu sukses besar. (Meskipun, kita harus mencatat bahwa

mereka disebut "keseluruhan pinggang" atau "overall" sampai tahun 1960, ketika baby

boomer mengadopsi nama "jeans.")

Kami menganggap 20 Mei 1873 sebagai "ulang tahun" jeans biru, karena meskipun

celana denim telah ada sebagai pakaian kerja selama bertahun-tahun, tindakan

menempatkan paku keling di celana tradisional ini untuk pertama kalinya yang

menciptakan apa yang sekarang kita sebut jeans.

Lain kali Anda melihat seseorang mengenakan celana jeans Levi's®, ingatlah

bahwa celana ini adalah keturunan langsung dari celana jeans pertama yang dibuat

pada tahun 1873. Tahun itu, dua imigran visioner — Levi Strauss dan Jacob Davis —

beralih menjadi denim, benang, dan logam kecil menjadi apa yang telah menjadi

pakaian paling populer di bumi.

1886 Memperkenalkan Merek Dagang Dua Kuda (Introducing the Two Horse

Trademark)

Memperkenalkan Merek Dagang Dua Kuda Merek Dagang Dua Kuda

menggambarkan dua kuda yang mencoba melepaskan sepasang overall pinggang

Levi's®. Logo melambangkan kekuatan pakaian dalam menghadapi persaingan. 1886 –

Perkenalan
1934 - Memperkenalkan Lady Levi's® (Introducing Lady Levi's®)

Bagaimana Levi's® Mengenakan Celana dalam Gerakan Wanita

Ini mungkin tampak seperti kontribusi sederhana dalam perjalanan yang lebih

besar menuju kesetaraan gender, tetapi Levi's® benar-benar mendorong amplop ketika

menciptakan lini jeans pertama untuk wanita pada tahun 1934.

Wanita Barat telah meminjam jeans Levi's® 501® milik suami atau saudara laki-

laki mereka selama bertahun-tahun ketika LS&Co. menyadari kebutuhan akan celana

kerja wanita. Meskipun konsep Lady Levi's® lahir karena kebutuhan, itu benar-benar

mutakhir ketika Anda mempertimbangkan fakta bahwa celana wanita tidak diterima

sebagai pakaian umum sampai beberapa dekade kemudian.

“Wanita yang mengenakan celana — terutama denim Levi’s® — dianggap tidak

pantas dan tidak dapat diterima pada tahun 1930-an dan sebagian besar tahun 1940-an

dengan sedikit pengecualian,” kata LS&Co. Sejarawan Tracey Panek. “Wanita Barat yang

berpikiran independen dan orang lain yang pertama kali mengenakan jeans mungkin

dianggap sedikit tegang.”

Dikenal sebagai Lot 701, Lady Levi's® mengirim pesan yang kuat sejak awal

bahwa Levi Strauss & Co. memperjuangkan wanita dan kemampuan mereka untuk

melakukan "pekerjaan pria". Kembali di tahun 1930-an, wanita sama sekali tidak

mengenakan denim di depan umum. Jeans adalah untuk pria — buruh, khususnya —

dan perbedaan kelas dan budaya sangat kaku pada saat itu. Tidak hanya itu, jeans Lady

Levi's® juga memiliki kancing. Ini benar-benar subversif; bahkan celana dengan
ritsleting depan dianggap sedikit berani, tetapi mengenakan celana berkancing adalah

cara untuk menjauh dari konformitas.

Lady Levi's® menjadi sangat populer selama masa kejayaan peternakan dude.

Sementara sebagian besar peternakan berada di Barat, jeans dijual hingga ke New York

sehingga pengunjung dapat mengenakan pakaian sendiri sebelum mereka tiba di

peternakan. Tapi jangan salah, jeans lebih dari sekadar pernyataan mode — mereka

juga politik.

Saat kami memperingati Hari Perempuan Internasional hari ini — yang

bertujuan untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik

perempuan — kami juga membalas dengan menawarkan pertandingan 2-untuk-1 untuk

LS&Co mana pun. karyawan yang berdonasi ke organisasi yang berfokus pada

kesehatan dan kesetaraan perempuan hingga akhir Maret. Kami memuji peran yang

dimainkan Levi's® dalam memberi wanita kemampuan untuk mengekspresikan diri

secara fisik sesuai dengan yang mereka lihat (dengan nyaman).

1936 - Penggunaan Pertama Tab Merah (The First Use Of Red Tab)

Melihat Merah (dan Oranye…dan Perak…): A Tale of Levi's® Tabs

Ini kecil — lebih kecil dari kuku jari kelingking Anda. Dan itu cerah — sepotong

kain, blip kontras dengan jeans atau kemeja denim 501® favorit Anda. Meskipun tidak

berbahaya, sebagian besar tahu bahwa Levi's® Tab adalah singkatan dari kualitas dan

keahlian yang identik dengan merek tersebut.

Perangkat Tab merah klasik, seperti yang dikenal secara hukum, tidak diragukan

lagi merupakan simbol abadi dari Levi's®. Siapa yang tahu sepotong kecil kain bisa

tetap menjadi penanda kuat merek global? Levi Strauss & Co. tentu saja berinvestasi di

dalamnya, itulah sebabnya ia telah menghabiskan lebih dari 80 tahun melindungi tidak
hanya penggunaan eksklusifnya pada merek dagang Tab, tetapi juga kualitas yang

diwakilinya.

Pada 1950-an dan 1960-an, Levi's® mulai menambahkan Tab dengan warna

berbeda ke pakaian Levi's® lainnya. Misalnya, ada Tab hitam dengan tulisan emas

untuk produk yang diproses dalam proses Sta-Prest baru — yang dijaga dari kerutan.

Namun membubuhkan Tab merah pada jeans 501® tidak pernah berubah, menurut

LS&Co. Sejarawan Tracey Panek.

Penelitian baru-baru ini dilakukan oleh tim Consumer Insights di LS&Co.

menunjukkan bahwa, dari semua branding dan ikonografi produk di pasar, Tab merah

adalah salah satu yang paling beresonansi dengan pelanggan, menurut Barb Gollert, VP

of Global Merchandising and Product Operations Levi.

Meskipun Tab itu sendiri telah berubah sangat sedikit selama masa pakainya,

diferensiasi utama dalam evolusi bertahapnya telah menarik perhatian pelanggan

sehari-hari dan kolektor barang antik. Jadi, jika Anda bertanya-tanya tentang Tab

oranye itu — atau Tab merah tanpa apa-apa — biarkan kisah Tab ini menjadi panduan

Anda.

Levi Strauss & Co. mematenkan ide jeans biru, memproduksinya mulai tahun

1873. Ketika paten berakhir, para pesaing di mana pun juga dapat memproduksi

pakaian dengan paku keling. Jadi, LS&Co. membutuhkan cara mudah untuk berdiri

terpisah. Pertama, kami menggunakan desain Arcuate, yang menandai saku belakang

jean. Kami kemudian menambahkan logo tarik dua kuda — bermerek dagang sekitar

tahun 1890.

Ketika pesaing mulai menyalin Arcuate, yang tidak bermerek dagang sampai

tahun 1940-an, Levi's® merasa perlu pembeda baru. Dalam melangkah di Manajer

Penjualan Nasional Chris Lucier. Dia adalah orang yang berpikir untuk menempatkan
"pita kain terlipat di jahitan struktural saku tempel belakang." Maka lahirlah Levi's®

Tab.

Tab merah, dengan kata "LEVI'S" yang ditenun di satu sisi tab berwarna putih,

muncul di 501® kami pada tahun 1936 dan, kemudian, di jaket denim kami.

1965 - Divisi Internasional Terbentuk (International Division is Formed)

Pada 1960-an, popularitas jeans, jaket, dan produk Levi's® lainnya memimpin

perusahaan untuk mendirikan kantor dan pabrik di seluruh Eropa dan Asia.

1982 - LS&Co. Menanggapi Krisis AIDS yang Berkembang (LS&Co. Responds to the

Growing AIDS Crisis)

Sumbangan karyawan di klinik Kaposi Sarcoma di San Francisco General

Hospital dicocokkan dengan Levi Strauss Foundation. Tahun berikutnya, kelompok

pendukung untuk karyawan HIV+ dibentuk di kantor pusat kami.

1986 - Peluncuran Dockers® (Dockers® Launches)


Dockers® khaki merevolusi pakaian bisnis ketika para profesional muda

mengadopsi celana khaki sebagai celana pilihan mereka dan memimpin dalam

membuat pakaian kasual pakaian yang sesuai untuk tempat kerja.

1991 - T.O.E Didirikan (T.O.E Established)

Kami adalah perusahaan pakaian multinasional pertama yang meluncurkan kode

etik komprehensif untuk semua pabrik kontrak dan pemegang lisensi. Persyaratan

Keterlibatan menetapkan standar etika, persyaratan hukum dan lingkungan,

keterlibatan masyarakat dan standar untuk menangani anak dan pekerja paksa, praktik

disiplin, jam kerja, upah dan tunjangan, kebebasan berserikat, diskriminasi, serta

kesehatan dan keselamatan.

2003 - Peluncuran Signature Levi Strauss (Levi Strauss Signature Launches)

Dikenal sekarang sebagai Signature oleh Levi Strauss & Co.™, merek ini melayani

pembeli di toko ritel saluran massal, memberikan konsumen yang berorientasi nilai

akses ke produk dari perusahaan dengan warisan pakaian jins berkualitas tinggi.

2013 - Lab Inovasi Eureka Kami Dibuka (Our Eureka Innovation Lab Opens)

Laboratorium inovasi adalah fasilitas penelitian dan pengembangan yang

didedikasikan untuk ide desain dan pembuatan prototipe.

2015 - Kami Meluncurkan Program Kimia yang Disaring (We Launch Our Screened

Chemistry Program)

Levi Strauss & Co. menyatu dengan merek dan ZDHC di Screened Chemistry
Levi Strauss & Co. telah lama berkomitmen untuk mengidentifikasi dan

menghilangkan formulasi kimia yang berpotensi berbahaya dari rantai pasokan kami.

Pada tahun 2000, kami adalah salah satu perusahaan pertama yang

mengeluarkan Daftar Zat Yang Dibatasi. Pada tahun 2012, kami bergabung dengan Peta

Jalan Bersama Menuju Nol Pembuangan Bahan Kimia Berbahaya, yang kami janjikan

untuk mencapai nol pembuangan bahan kimia berbahaya pada tahun 2020 (Peta Jalan

ini diawasi oleh ZDHC Foundation). Kemudian, pada tahun 2013, kami meluncurkan

program Screened Chemistry kami, yang berupaya memahami potensi dampak bahan

kimia terhadap manusia dan lingkungan sebelum memasuki rantai pasokan, dan untuk

menemukan alternatif untuk apa pun yang dianggap tidak aman.

Dan sekarang kami menyatu dengan merek pakaian lainnya – termasuk Nike,

H&M dan C&A – untuk mengadopsi standar tunggal untuk manajemen bahan kimia

yang sangat mirip dengan program Screened Chemistry yang kami rintis. Kami bekerja

sama dengan ZDHC Foundation, yang akan mengawasi upaya tersebut, untuk

menciptakan pendekatan holistik untuk mengatasi masalah bahan kimia berbahaya dan

mendorong inovasi dalam industri pakaian jadi.

Sejak awal program Screened Chemistry kami, kami tahu bahwa upaya

kolaboratif akan menghasilkan dampak yang lebih besar daripada yang dapat dilakukan

oleh satu perusahaan mana pun. Itulah sebabnya kami membagikan pendekatan kami

secara publik pada tahun 2016, dan setahun kemudian mengadakan komunitas bisnis

untuk lebih mendorong adopsi dan pemahaman. Ini menjadi pendorong bagi orang lain

seperti Gap Inc., yang saat ini sedang menguji coba versi programnya sendiri.

Dan tahun lalu, LS&Co. dinobatkan dalam daftar "Ubah Dunia" majalah Fortune

untuk tahun kedua berturut-turut — kali ini untuk upaya perintis kami seputar

program Kimia yang Disaring kami.


“Ini adalah sesuatu yang telah kami kerjakan selama bertahun-tahun,” kata Bart

Sights, wakil presiden inovasi teknis. “Upaya seluruh industri diperlukan untuk

mendorong perubahan dan mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan tidak

hanya dari perusahaan kami, tetapi seluruh industri kami.”

2015 - Koleksi Denim Wanita Baru Levi's® Diluncurkan Secara Global (Levi’s® New

Women’s Denim Collection Launches Globally)

Seri 700 terinspirasi oleh jeans biru asli wanita 1934 Lot 701. Celana ini

memiliki tambahan peregangan bersama dengan elemen otentik seperti tambalan

Desain Dua Kuda.

2016 - Kami Open Source Program Perintis (We Open Source Pioneering Programs)

Kami membuka program Screened Chemistry, Water<Less®, dan Kesejahteraan Pekerja

kami ke industri yang lebih besar dengan harapan dapat memberikan dampak yang

lebih besar pada planet ini dan mereka yang bekerja di rantai pasokan pakaian jadi.

2017 - Jaket Trucker Levi's® Commuter™ Dengan Jacquard™ Debut

Fungsi Bertemu Fashion: Levi's® Commuter x Jacquard oleh Google

Terobosan teknologi ini tidak mengorbankan gaya.

Kemajuan terbaru dalam teknologi wearable hadir dalam bentuk jaket Levi's®

Commuter™ Trucker yang dirancang dengan teknologi Project Jacquard dari Google

ATAP. Dengan sentuhan sederhana pada lengan jaket, pengendara sepeda dapat

mengakses ponsel dan aplikasi seluler favorit mereka secara nirkabel untuk
menyesuaikan musik volume, diamkan panggilan telepon atau dapatkan perkiraan ETA

di tujuan mereka.

Jaket tersebut diumumkan hari ini di Google I/O, hasil dari upaya selama setahun

antara tim Levi's® Innovation dan grup Advanced Technology and Projects (ATAP)

Google.

Teknologi Jacquard yang ditempatkan secara diam-diam secara harfiah ditenun ke

dalam jaket, memungkinkan gerakan sederhana seperti mengetuk atau menggesekkan

pada lengan untuk mengaktifkan fungsionalitas. Tentu saja Anda bisa mencucinya,

seperti yang Anda lakukan dengan jaket lainnya.

Penyandingan sempurna ini menunjukkan pengetahuan dan keahlian tim

Jacquard Google ATAP dengan kekuatan kinerja lini Commuter Levi's®, yang dirancang

untuk berkinerja sebaik tampilannya.

“Siapa pun yang bersepeda tahu bahwa menavigasi layar Anda saat menavigasi

jalan-jalan kota yang sibuk bukanlah hal yang mudah – atau ide yang sangat bagus,” kata

Paul Dillinger, kepala inovasi produk global untuk Levi Strauss & Co. -tantangan dunia

dengan menjadi co-pilot untuk hidup Anda, di dalam dan di luar sepeda Anda.”

Selama konferensi Google I/O tahun lalu, merek Levi's menjadi mitra pertama

Google ATAP di Project Jacquard, yang memuji merek tersebut karena otentik, inovatif,

dan modis.

Kisah inovasi kami dimulai dengan penemuan jeans biru, yang hari ini berusia 143

tahun, tetapi itu hanyalah bab pertama. Dari debut jeans pertama untuk wanita pada

tahun 1934 hingga karya revolusioner yang berlangsung di Lab Inovasi Eureka kami

hari ini, merek Levi Strauss & Co. terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan

konsumen kami.
Jaket Levi's® Commuter™ Trucker diharapkan akan tersedia mulai musim semi

2017 di cerita Levi's® tertentu dan di Levi.com.

2018 - Levi Strauss & Co. memperkenalkan Project F.L.X.

Proyek F.L.X. Mendefinisikan Ulang Masa Depan Bagaimana Jeans Dirancang, Dibuat,

dan Dijual

Bagaimana Anda memberikan gaya denim berkualitas tinggi dan tahan lama

kepada konsumen kapan dan di mana mereka menginginkannya sambil meningkatkan

dan memodernisasi proses manufaktur untuk abad ke-21?

Selamat datang di masa depan manufaktur jeans, di mana Levi Strauss & Co.

memimpin.

Proyek F.L.X. (eksekusi yang dipimpin masa depan) adalah model operasi baru

yang mengantarkan finishing denim ke era digital. Ini mendigitalkan desain akhir denim

dan memungkinkan rantai pasokan yang responsif dan berkelanjutan pada skala yang

tak tertandingi. Dengan mengganti teknik manual dan mengotomatisasi proses finishing

jeans, Project F.L.X. secara radikal mengurangi waktu ke pasar — dan menempatkan

kami di jalur untuk menghilangkan ribuan formulasi kimia dari finishing jeans.

Singkatnya, Proyek F.L.X. menghadirkan jeans yang lebih bersih yang sepenuhnya

mematuhi standar keahlian, kualitas, dan keaslian Levi's®.

“Kami percaya adalah mungkin untuk menjadi gesit dan berkelanjutan tanpa

mengorbankan keaslian yang diharapkan konsumen dari kami,” kata Chip Bergh,

presiden dan CEO Levi Strauss & Co.

Secara khusus, Proyek F.L.X. memungkinkan kita untuk:


Mengganti teknik manual dan mengotomatiskan proses pengerjaan tangan yang

memakan waktu, padat karya, dan bergantung pada bahan kimia: Selama lebih dari 30

tahun, industri pakaian jadi telah menggunakan pengerjaan tangan untuk menonjolkan

elemen desain usang dan pudar pada denim. Dengan menggunakan laser dengan cara

baru, waktu penyelesaian dipotong secara dramatis – dari dua menjadi tiga pasang per

jam menjadi 90 detik per pakaian, diikuti dengan siklus pencucian terakhir.

Buat pakaian jadi "foto-nyata" secara digital: Dengan mendigitalkan proses

desain dan pengembangan akhir, LS&Co. desainer sekarang dapat membuat sentuhan

akhir dan pakaian akhir dengan alat pencitraan baru yang revolusioner. Dibangun oleh

LS&Co., kemampuan pencitraan canggih ini memangkas waktu desain dan

pengembangan penyelesaian menjadi setengahnya (dari bulan ke minggu dan

terkadang hari) dan sangat akurat sehingga file digital dapat dikirim langsung ke

vendor dan dengan cepat ditingkatkan ke produksi massal.

Manfaatkan kemampuan produksi sesuai permintaan dan bahkan hiper-lokal:

Dengan menunda keputusan tentang produk akhir hingga jauh di kemudian hari dalam

prosesnya, LS&Co. secara radikal dapat mengurangi waktu tunggu dari lebih dari enam

bulan menjadi secepat berminggu-minggu atau berhari-hari dalam beberapa kasus. Hal

ini dimungkinkan dengan menggelar pakaian yang menunggu pesanan selesai sesuai

permintaan mereka lebih dekat ke pasar.

Hilangkan ribuan formulasi kimia dari rantai pasokannya: LS&Co. berencana

untuk mengurangi jumlah total formulasi kimia yang digunakan dalam proses

penyelesaiannya dari ribuan menjadi beberapa lusin. Ini adalah langkah maju yang

besar dalam komitmen perusahaan untuk mencapai nol pelepasan bahan kimia

berbahaya pada tahun 2020 dan melanjutkan tujuannya untuk merintis pakaian yang

lebih berkelanjutan.
“Dengan model baru ini, kami dapat menghadirkan produk otentik dan ikonik

yang kami kenal dengan cara yang sangat responsif dan bertanggung jawab,” kata Liz

O'Neill, wakil presiden senior dan chief supply chain officer untuk Levi Strauss & Co.

kemampuan pencitraan canggih adalah pengubah permainan bagi kami, dan sesuatu

yang telah menghindari industri kami selama bertahun-tahun.”

Lahir di Eureka

Proyek F.L.X. dibangun secara internal di Lab Inovasi Eureka LS&Co. oleh tim

desainer, pengembang, ahli kimia, dan insinyur yang bersemangat untuk merevolusi

industri pakaian jadi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik sambil

juga melakukan hal yang benar bagi planet ini dan orang-orang yang bekerja di bidang

pakaian jadi rantai pasokan. Sejumlah LS&Co. anggota tim dilatih ulang dan dilatih

ulang dalam pengembangan perangkat lunak dan operasi laser. Pelatihan ulang akan

menjadi prinsip utama saat model baru ini diluncurkan secara global.

Untuk membantu membuka manfaat dari teknologi laser yang lebih canggih,

LS&Co. beralih ke mitra lama Jeanologia, pemimpin dalam solusi eko-efisien untuk

finishing kain dan garmen. Sejak 1993, Jeanologia beroperasi dengan ambisi

memajukan manufaktur pakaian yang berkelanjutan dengan menghadirkan teknologi

yang mengganggu, termasuk sistem penyelesaian ozon, laser, dan e-flow. Fokus

perusahaan yang berpikiran sama pada skalabilitas sangat penting untuk mendukung

visi transformatif LS&Co.

Pengubah industri
LS&Co. telah memulai uji coba Project F.L.X. dengan vendor dan mitra ritel

terpilih dan akan meluncurkannya di seluruh rantai pasokannya dalam pendekatan

bertahap selama dua tahun ke depan.

“Salah satu tantangan terbesar yang kami hadapi sebagai sebuah industri adalah

memastikan kami memiliki produk yang tepat pada waktu yang tepat serta kemampuan

untuk menanggapi kebutuhan pelanggan kami yang berkembang dengan cepat,” kata

Paige Thomas, Wakil Presiden Eksekutif dan Manajer Merchandise Umum. untuk Pria

dan Anak di Nordstrom Inc. “Tim di Levi's bekerja menghadapi tantangan ini dengan

berkontribusi pada masa depan industri pakaian jadi sebagai industri yang gesit dan

tanpa kompromi dalam hal kualitas, sambil meningkatkan keberlanjutan. Kami senang

menjadi bagian darinya.”

Ruang Lingkup

 Perusahaan Induk : Levi's Strauss dan Co.

 Golongan : Pakaian dan Aksesoris

 Sektor : Gaya Hidup dan Ritel

 Tagline/ Slogan : Go Forth; Levis. Original jeans. Original people; A style for every

story; Quality never goes out of style, Buy Better Wear Longer

 USP : Merek Jeans Tertua Namun Modern

Unit Bisnis

 Segmen : Kelas Atas dan Kelas Menengah Atas

 Grup Sasaran : Orang-orang yang menginginkan perpaduan gaya dan

kenyamanan

 Posisi : Jeans berkualitas ramah dan bergaya


Analisis SWOT Levi Strauss

Di bawah ini adalah Kekuatan (Strengths) dalam Analisis SWOT Levi Strauss:

 Nama Merek yang Kuat dan merek top-of-the-mind yang populer

 Keahlian dalam Industri Jeans

 Saluran Distribusi dan Outsourcing Global

 Keuangan dan Akses ke Modal Internasional

 Memiliki lebih dari 470 mandiri yang dikelola secara global oleh 16000+

karyawan

 Pemasaran Levi mencakup lagu-lagu populer retro dalam kampanye iklan TVC-

nya

 Lebih dari 60 dan 25 pabrik manufaktur di AS dan luar negeri masing-masing

Berikut adalah kelemahan (Weaknesses) dalam Analisis SWOT Levi Strauss:

 Tekanan Tinggi Perlindungan Merek

 Meningkatnya persaingan berarti ruang lingkup yang terbatas untuk

pertumbuhan

Berikut adalah Peluang (Opportunities) dalam Analisis SWOT Levi Strauss:

 Menumbuhkan pasar pakaian kasual

 Biaya produksi dan produksi yang rendah di berbagai pasar internasional

 Meningkatkan penerimaan pakaian barat di seluruh dunia

Ancaman (Threats) dalam Analisis SWOT Levi Strauss adalah seperti yang disebutkan:
 Selera konsumen yang cepat berubah

 Kurangnya perlindungan hak milik di beberapa negara seperti Cina

 Meningkatkan Persaingan dan Substitusi Produk

Kompetitor Levi Strauss

Di bawah ini adalah 4 pesaing teratas Levi Strauss

 Lee

 Wrangler

 Spykar

 Tommy Hilfiger

Levi Strauss SWOT Analysis, Competitors & USP | MBA Skool

https://www.mbaskool.com/brandguide/lifestyle-and-retail/2436-levi-strauss-a-co-

levis.html Diakses pada tanggal 27/12/2021

Levis History - Levi Strauss & Co : Levi Strauss & Co

BAB III

Sejarah Tagline Levi’s – “Quality Never Goes Out Of Style”

Tagline ini mulai digunakan pada sekitar tahun 1980 dimana tagline ini

merupakan yang paling terkenal dalam penggunaan nya sampai sekarang. Tagline ini

sangat cocok untuk Levi’s, dimana tidak hanya efektif dalam mendorong pelanggan

untuk terus membeli jeans mereka tetapi juga mengingatkan karyawan perusahaan dan

toko ritel dari tingtat layanan pelanggan yang diharapkan.


Levi's Jeans telah menjadi perusahaan jean yang sukses selama bertahun-tahun

dan yang paling terkenal adalah umur panjang dari model jeans 501-nya. Umur panjang

501 terbukti dari banyak iklan yang tersedia di YouTube. Iklan yang mengiklankan

rentang 501 dari tahun enam puluhan dan tujuh puluhan hingga dalam beberapa tahun

terakhir, menunjukkan betapa populernya model ini. Satu iklan bahkan mengutip

bahwa Levi menambahkan loop sabuk ke 501 pada tahun 1922. Rentang hidup 501

bukan satu-satunya bagian penting dari tagline Levi. Levi's Jeans dapat dilihat di antara

banyak demografi sosial yang berbeda; Mereka dikenakan oleh pekerja konstruksi,

hipsters, atlet, pengusaha, hippies dan greasers. Ini adalah bukti yang jelas bahwa

Levi's membuat produk berkualitas dan pelanggan menyadari hal ini dan Levi's tidak

bergantung pada beberapa pelanggan inti.

Tidak hanya itu tagline “Quality Never Goes Out Of Style” ini semakin terkenal

dikarenakan levi’s juga mengeluarkan model celana jeans baru yakni Dockers®.

Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986, klasik Amerika ini adalah jantung dari

gerakan kasual, menyediakan pria dengan pakaian yang lebih cerdas, lebih nyaman dan

lebih serbaguna untuk setiap kesempatan. Saat ini, Dockers® tetap menjadi favorit di

seluruh dunia untuk semua hal khaki dan sekarang memiliki berbagai macam

kecocokan dan gaya, dengan desain yang bijaksana dan inovasi canggih.

Selain Dockers, Levi’s sebelumnya mengeluarkan produk barunya yaitu Lady

Levi’s yang membuat tagline “Quality Never Goes Out Of Style” berkesan kepada siapa

pun. Ini mungkin tampak seperti kontribusi sederhana dalam perjalanan yang lebih

besar menuju kesetaraan gender, tetapi Levi's® benar-benar mendorong amplop ketika

menciptakan lini jeans pertama untuk wanita pada tahun 1934. Wanita Barat telah
meminjam jeans Levi's® 501® milik suami atau saudara laki-laki mereka selama

bertahun-tahun ketika LS&Co. menyadari kebutuhan akan celana kerja wanita.

Meskipun konsep Lady Levi's® lahir karena kebutuhan, itu benar-benar mutakhir

ketika kita mempertimbangkan fakta bahwa celana wanita tidak diterima sebagai

pakaian umum sampai beberapa dekade kemudian.

Tidak hanya produk yang mewakili tagline, tetapi orang-orang yang bekerja

untuk perusahaan dalam layanan pelanggan mereka di toko ritel mereka juga.

Karyawan di toko Levi sangat sopan, membantu, dan berpengetahuan tentang produk

mereka. Karyawan menawarkan untuk pergi mendapatkan ukuran yang berbeda dan

menyarankan jeans yang berbeda. Ini adalah layanan yang biasanya hanya ditemukan

dalam mode ritel high end. Ini adalah beberapa daya tarik merek di luar celana jeans

standar.

Dari pengenalan paku keling untuk membuat jeans yang lebih kuat untuk

mendapatkan ukuran yang berbeda jika diperlukan di toko semua tampaknya dihitung

dengan hati-hati untuk membangun merek di sekitar tagline ini. Pendekatan

konservatif dan tradisional Levi untuk membuat sepasang jeans berkualitas tidak

membatasi perusahaan tetapi, pada kenyataannya, telah memungkinkan mereka untuk

berkembang.

Makna Tagline “Quality Never Goes Out Of Style”


Tagline ini memiliki makna yaitu Quality dan style merupakan interaksi dan

korelasi. Tidak bisa kita bicara quality tanpa mempertimbangkan style, dan sebaliknya.

Style mengikuti keinginan konsumen atau berhubungan dengan behavior konsumen.

Kalau style kita tidak memenuhi keinginan konsumen maka bisa dibilang produk

tersebut tidak memenuhi aspek kualitas.

Levi Strauss &Co. adalah perusahaan pakaian internasional, didirikan pada tahun

1853 dan dikenal dengan merek ikon jeans Levi. Selama sejarah panjang mereka,

mereka telah menghasilkan sejumlah iklan televisi yang mengesankan.

"Quality Never Goes Out Of Style" adalah salah satu slogan mereka yang paling

terkenal, penggunaannya berasal dari tahun 1980-an. Ini telah membantu

mendefinisikan Levi's sebagai merek Jean nomor satu Levi's selalu menawarkan

kualitas Jean yang fantastis. Slogan ini langsung ke titik dan sesuai dengan gaya Levi's.

Ini mempromosikan janji lemari pakaian klasik tanpa akhir yang bernilai.

Lain kali Kita bisa melihat seseorang mengenakan celana jeans Levi's®, ingatlah

bahwa celana ini adalah keturunan langsung dari celana jeans pertama yang dibuat

pada tahun 1873. Tahun itu, dua imigran visioner — Levi Strauss dan Jacob Davis —

beralih menjadi denim, benang, dan logam kecil menjadi apa yang telah menjadi

pakaian paling populer di bumi.

Perubahan Tagline Levi’s “Quality Never Goes Out Of Style”


Tagline Levi’s selalu berubah-ubah dengan mengikuti tren yang ada. Perubahan

Tagline Levi’s sebenarnya ada banyak antara lain ;

 A Style For Every Story

 Original Jeans, Original People

 Quality Never Goes Out Of Style

 Our Models Can Beat Up Their Models

 Have You Ever Had A Bad Time In Levi’s

Adapun perubahan tagline yang ada pada sekarang ini adalah “Buy Better, Wear

Longer” Dimana slogan ini memberikan pengertian mengenai produksi dan konsumsi

fashion telah mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan: antara tahun 2000 dan 2020,

konsumsi pakaian global meningkat dua kali lipat. Dan sementara kita memiliki lebih

banyak barang di lemari pakaian kita, kita mengenakan apa yang kita miliki lebih jarang

dan membuang pakaian kita terlalu cepat, menjaga pakaian selama hampir setengah

selama yang kita lakukan 15 tahun yang lalu.

Itulah sebabnya kampanye pegas merek Levi's® yang baru mengumpulkan

orang untuk "Buy Better, Wear Longer” - meningkatkan kesadaran dan berbicara

kepada tanggung jawab bersama kami tentang dampak lingkungan dari produksi dan

konsumsi pakaian jadi.

"Pada akhirnya, denim Levi's® dimaksudkan untuk dipakai selama beberapa

generasi, bukan musim," kata Jen Sey, presiden merek. "Jadi, kami juga menggunakan

kampanye ini untuk mendorong konsumen agar lebih disengaja tentang pilihan pakaian
mereka: untuk memakai setiap item lebih lama, misalnya, untuk membeli Barang Bekas,

atau menggunakan Toko Penjahit di dalam toko kami untuk memperpanjang umur

pakaian mereka."

Menampilkan sekelompok pembuat perubahan yang menginspirasi - Jaden

Smith, Xiye Bastida, Melati Wijsen, Xiuhtezcatl, Emma Chamberlain dan Marcus

Rashford MBE - kampanye iklan global multi-platform memadukan Levi's® komitmen

lama untuk membuat pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama beberapa

generasi dengan semangat enam ikon dan aktivis yang mengerjakan isu-isu penting bagi

masa depan planet kita. "Sebagai perusahaan yang telah merayakan perintis dan

bercita-cita untuk membawa solusi lingkungan inventif ke pasar, kami melihat suara

kami di para pemimpin muda ini," kata Jen. "Perubahan akan datang jika kita semua

bekerja sama dan kita merasa rendah hati untuk bermitra dengan mereka dalam

mengurangi dampak kolektif kita di planet ini."

"Buy Better, Wear Longer" juga merangkum levi's® upaya berkelanjutan untuk

mendorong praktik produksi yang lebih berkelanjutan, Beli Lebih Baik Pakai Lebih

Lama mengurangi jejak sumber daya alam kita sendiri dan membantu memberikan

industri pakaian yang lebih ramah planet. Ini termasuk mendorong tindakan iklim dan

air yang ambisius dan berinvestasi dalam bahan dan teknologi seperti Cottonized Hemp

dan Organic Cotton dan scaling Water<Less® manufaktur. Hingga saat ini, 76% dari

semua produk Levi Strauss &Co. dan 70% dari semua bagian bawah Levi's® dan Jaket

Trucker sekarang dibuat menggunakan teknologi Water<Less® kami. This series of

finishing techniques and water recycling guidelines have saved more than 4 billion

liters of water and resulted in the recycling of nearly 10 billion liters of water since they
were first introduced. These innovations have also been open-sourced to encourage the

industry to adopt these water-saving practices.

Secara keseluruhan, "Beli Lebih Baik, Pakai Lebih Lama" dimaksudkan untuk

membangkitkan masa depan yang berkelanjutan di mana perusahaan dan konsumen di

seluruh dunia berkumpul untuk memikirkan kembali mode. Dan Levi's® menawarkan

jenis produk yang ada bersama Anda untuk jangka panjang. "Anda mengalami

perbedaan ketika Anda memiliki jeans yang telah melalui semuanya dengan Anda, atau

ketika Anda pergi mencari jeans bekas. Sepasang Levi's® bertahan lebih baik dan

memegang nilainya lebih lama," kata Paul Dillinger, wakil presiden Inovasi Produk. "Ini

adalah daya tahan fisik dan emosional yang kami upayakan untuk ditawarkan kepada

konsumen dengan berinvestasi dalam kualitas dan perancangan untuk nilai abadi."

Levi’s berfokus pada inovasi yang membuat jeans merka dan semua produk lain

tahan lama seperti biasa - bahan yang dibuat dengan kualitas yang bijaksana dari

sumber hingga finishing, yang membantu menciptakan ikatan antara pelanggan dan

produk yang dibeli.

Dengan inovasi Levi’s dalam teknologi Water‹Less® dan teknik produksi lainnya,

Levi’s menggunakan lebih sedikit sumber daya dan membuat lebih sedikit limbah.

Filosofi Levi’s tentang daya tahan melampaui hanya penggunaan sehari-hari. Produk ®

Levi dibuat untuk dipakai dan menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia.

Tagline “Buy Better, Wear Longer” Dibuat Untuk Bertahan Dalam Ujian Waktu
Levi’s memiliki praktik dan metode berkelanjutan yang membantu membuat

produk kami bertahan dalam ujian waktu, dan semua yang dibuat diuji secara ketat

untuk daya tahan. Toko Penjahit Levi’s dapat memperbaiki atau mendesain ulang

pakaian untuk benar-benar bertahan seumur hidup. Di AS, Levi’s juga memperkenalkan

SecondHand pada tahun 2020 sebagai cara untuk lebih menunjukkan komitmen ini

terhadap umur panjang dengan memperpanjang umur produk kami sendiri lebih jauh

dan menawarkan kepada pelanggan gaya vintage yang mereka sukai.

Tagline “Buy Better, Wear Longer” Membuat Levi’s Mendapatkan Beberapa

Kemajuan Besar

Keberlanjutan dijalin ke dalam segala sesuatu yang Levi’s lakukan, dan telah membuat

beberapa kemajuan besar di sejumlah bidang:

 4,2 miliar liter air yang disimpan sejak memperkenalkan Water‹Less® pada

tahun 2011.

 9,6 miliar liter air digunakan kembali dan didaur ulang.

 75% kapas kami sekarang berasal dari sumber yang lebih berkelanjutan.

 65% dari produk kami saat ini dibuat di pabrik-pabrik yang menjalankan

program Kesejahteraan Pekerja kami.

Tetapi Masih Ada Yang Harus Levi’s Lakukan Kedepannya

Levi’s bekerja menuju target industri terkemuka termasuk:


 100% kapas yang bersumber secara berkelanjutan dan energi terbarukan di

fasilitas yang dimiliki & dioperasikan pada tahun 2025.

 Pengurangan 40% emisi gas rumah kaca dalam rantai pasokan kami.

 Pengurangan 50% penggunaan air dalam pembuatan di daerah yang tertekan air

pada tahun 2030.

 80% produk dibuat di fasilitas Kesejahteraan Pekerja pada tahun 2020.

Levi Strauss & Co : Levi Strauss & Co

Levi’s® Launches “Buy Better, Wear Longer” Campaign - Levi Strauss & Co : Levi

Strauss & Co
BAB IV

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai