Anda di halaman 1dari 5

Momentum, Vol. 16, No. 1, April 2020, Hal.

1-5 ISSN 0216-7395

ANALISA KEKUATAN KOMPOSIT SANDWICH KARBON FIBER DENGAN CORE


STYROFOAM SEBAGAI MATERIAL PADA MODEL PESAWAT TANPA AWAK (UJI
TARIK & UJI BENDING)

Dadang Setiyawan*, Sri Mulyo Bondan Respati dan Muhammad Dzulfikar


Jurusan Teknik Mesin Universitas Wahid Hasyim Semarang
Jl. Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang 50236
*Email: dadangasoyy@gmail.com

Abstrak
Perkembangan teknologi di dunia kedirgantaraan semakin maju. Ketergantungan pada bahan
buatan yang semakin tinggi menuntut terciptanya inovasi untuk mengembangkan material yang
ringan namun tetap kuat tanpa meninggalkan aspek-aspek keselamatan. Perkembangan
teknologi komposit makin serius di kembangkan. Salah satunya teknologi komposit dengan
material serat inti busa (fiber foam core). Dalam penelitian ini variasi yang digunakan adalah
lapisan bagian atas 1 sampai 3 lapisan. Pembuatan material menggunakan metode hand lay-
up, spesimen menggunakan standar ASTM D 638 dan ASTM C 393. Pengujian tarik dan bending
dengan pengulangan 3 kali. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan
Bending tertinggi di dapat pada 3 lapisan atas komposit karbon fiber core styrofoam sebesar
605,38 kg/cm2 dan untuk pengujian Bending 702,7 kg/cm2.

Kata kunci: Komposit Karbon, Uji Bending, Uji Tarik

PENDAHULUAN jenis dari material tersebut serta kekuatan


Perkembangan teknologi di dunia lapisan skin yang memberikan kekuatan pada
kedirgantaraan semakin maju dan komposit sandwich (Wijoyo, 2014).
ketergantungan pada bahan buatan yang semakin Serat karbon merupakan salah satu
tinggi menuntut terciptanya inovasi untuk material yang cocok untuk komposisi komposit
mengembangkan material yang ringan namun sandwich dengan inti busa di dalamnya. Serat
tetap kuat tanpa meninggalkan aspek-aspek karbon memiliki berat yang ringan serta
keselamatan untuk terciptanya mutu kehidupan ketangguhan yang dapat diandalkan. Kekuatan
yang lebih baik. Perkembangan teknologi komposit sandwich biasanya tergantung pada
komposit makin serius di kembangkan. Salah jumlah lamina dan inti (core) pada komposisi
satunya teknologi komposit dengan material komposit tersebut. Hal ini bertujuan untuk
serat inti busa (fiber foam core). mendapatkan karakteristik serta kekuatan bahan
Sifat busa yang ringan merupakan faktor yang di inginkan. Core pada komposit sandwich
pendukung penggunaan material ini. Salah satu haruslah seringan mungkin untuk mendapatkan
busa yang menjadi objek penelitian adalah busa berat jenis yang ringan dari komposit sandwich.
jenis polyfoam atau biasa dikenal dengan (Wijoyo, 2014)
depron. Secara umum polyfoam digunakan Komposit sandwich untuk dapat
untuk tempelan majalah dinding. Sifat busa yang digunakan harus diuji kekuatannya dalam
ringan merupakan faktor pendukung pengujian kekuatan ini diperlukan pengujian
penggunaan material ini. Salah satu busa yang tarik dan Bending (Hariyanto, 2007)
menjadi objek penelitian adalah busa jenis Dari uraian di atas, maka penggunaan
polyfoam atau biasa dikenal dengan depron. styrofoam sebagai bahan core pada komposit
Secara umum polyfoam digunakan untuk sandwich merupakan solusi kreatif untuk
tempelan majalah dinding. Polyfoam dapat juga mendukung perkembangan teknologi komposit
dipakai sebagai salah satu bahan untuk pesawat sandwich yang ramah lingkungan.
tanpa awak (Nukhil and Nayak, 2014)
Komposit sandwich dibuat dengan tujuan Pesawat Tanpa Awak
untuk efisiensi berat yang optimal, namun UAV adalah pesawat tanpa awak (tanpa
mempunyai kekakuan dan kekuatan yang tinggi. pilot). UAV dikendalikan tanpa awak
Banyak variasi definisi dari komposit Sandwich, (unmanned system), yaitu sebuah sistem elektro-
tetapi faktor utama dari material tersebut adalah mekanik yang dapat melakukan misi-misi
core yang ringan sehingga memperkecil berat

Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 1


Analisa Kekuatan Komposit Sandwich … (Setiyawan, dkk.)

terprogram . Bentuk pesawat tanpa awak dapat


dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2. Komposit Sandwich (Venkata, 2005)

Pembuatan komposit sandwich ini


menggunakan Styrofoam dan serat karbon ini
Gambar 1. Pesawat tanpa awak (unmanned aerial dilekatkan dengan lem. Setelah melekat dibuat
vehicle) spesimen uji densitas, uji tarik, uji Bending.

Tujuan dari penelitian ini adalah mencari Uji Densitas


bahan yang ringan tetapi mempunyai kekuatan Uji Densitas adalah uji untuk mengetahui
yang memenuhi standar pesawat tanpa awak. berat spesimen dibagi satuan volume (Respati
dkk., 2017). Hasil uji densitas ini dipakai untuk
METODE PENELITIAN memperkirakan seberapa berat jika dijadikan
Bahan pesawat tanpa awak.
- Styrofoam
Styrofoam atau plastik busa merupakan Gaya Angkat Pada Pesawat
salah satu jenis plastik dari sekian banyak bahan Sayap adalah salah satu komponen
lainnya. Styrofoam lazim digunakan sebagai pesawat yang menghasilkan sebagian besar gaya
bahan pelindung dan penahan getaran barang- angkat. Pada sayap pesawat terbang mempunyai
barang yang fragile, seperti elektronik. penampang sayap yang disebut dengan airfoil.
Pergerakan airfoil ke depan membelah udara
- Serat Karbon sehingga mengalir di bagian atas dan bawah
Secara morfologi serat karbon ada dalam airfoil. Perbedaan kecepatan aliran udara bagian
berbagai bentuk, bubuk karbon aktif, pelumas atas dan bawah airfoil menimbulkan perbedaan
padat karbon seperti gelas hitam yang sangat tekanan pada penampang airfoil sehingga terjadi
keras (Surdia dan Saito, 2000: 371). Jenis dan gaya angkat (Lennon, 1996). Ilustrasi dari Gaya
penggunaan karbon sangat luas. Sekarang sudah angkat dapat dilihat pada Gambar 3.
ada produksi masa dari serat karbon yang elastis
dan dengan sifatnya yang ringan bahan ini
memberikan harapan pada berbagai
penggunaan. Karbon fiber merupakan material
komposit yang sangat kuat, ringan, dan mahal.
Serat karbon yang digunakan sudah berbentuk
lembaran dari serat karbon yang di anyam.
Kedua bahan di atas disusun dibuat
komposit sandwich. Gambar 3. Laju aliran udara pada penampang
airfoil
- Komposit Sandwich
Komposit adalah material yang terdiri dari Gaya angkat ini dipengaruhi oleh sudut
dua bahan yang mempunyai perbedaan sifat serang. Pengaruhnya sudut serang terhadap
yang kemudian di gabungkan sehingga memiliki koefisien gaya angkat dapat dilihat pada Gambar
sifat material yang kita inginkan. Komposit 4. Besarnya gaya angkat adalah:
sandwich adalah material yang terdiri dari 2
material atau lebih yang berupa skin dan core L = ½ . ρ . V2 . A . CL .................(2.1)
pada bagian intinya. Bentuk komposit sandwich Dimana:
dapat dilihat pada Gambar 2 L = Gaya Angkat (N)
ρ = Densitas udara (kg/m3)

2 e-ISSN 2406-9329
Momentum, Vol. 16, No. 1, April 2020, Hal. 1-5 ISSN 0216-7395

CL = Coefisien Lift Untuk mengetahui Tegangan Bending


V = Kecepatan (m/s) suatu material dapat dilakukan dengan pengujian
A = Luas Sayap (m2) Bending terhadap material komposit tersebut.
Sehingga kekuatan Bending dapat dirumuskan
sebagai berikut:

3𝑃𝐿
𝜎𝑏 = .................................. (2.3)
2𝑏.𝑡 2
Dimana: σb = Tegangan Tekuk (Mpa)
P = Beban (N)
L = Panjang Span (mm)
b = Lebar (mm)
t = Tebal (mm)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengujian massa menggunakan
timbangan digital dengan dimensi panjang x
lebar x tinggi adalah 18.7 cm x 18.7 cm x tebal
pada masing-masing spesimen yaitu 0,35 cm,
0,38cm, 0,41 cm. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada Tabel 1 adalah rata-rata dari volume
Gambar 4. Hubungan gaya angkat terhadap
dan berat.
sudut serang (Lennon, 1996)
Tabel 1. Volume dan Berat Spesimen
Pengujian Tarik Lapisan Luas Volume Massa
Pengujian tarik bertujuan untuk (cm2) (cm3) (gram)
mengetahui pembebanan maksimum material 1 lapisan 122 122 52,86
pada saat pengujian tarik (Davis dkk., 1955) 2 lapisan 132 133 53,31
ilustrasi penarikan dapat dilihat pada Gambar 4 3 lapisan 143 143 62,35
𝑃
𝜎= ...................................... (2.2) Sedangkan untuk berat jenisnya dapat
𝐴0
∆𝐿 𝐿−𝐿0 dihitung dari data Tabel 1. Hasil perhitungan
𝜀= = ........................... (2.3)
𝐿0 𝐿0 berat jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Berat Jenis


P P Lapisan Berat Jenis
L (g/cm3)
1 lapisan 0,38
P P
2 lapisan 0,40
L 3 lapisan 0,43
0
L
Uji Tarik
Pengujian tarik di lakukan di
Gambar 5. Benda kerja bertambah panjang ∆L Laboratorium Pengujian Bahan UNWAHAS.
ketika diberi beban P (Irwanto, 2014) Pada penelitian “Analisa Kekuatan Komposit
Pengujian Bending sandwich Karbon fiber dengan Core Styrofoam
Sebagai Material Pada Pesawat tanpa Awak” ini
didapatkan data yang diisikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata Tegangan Tarik


Lapisan Tegangan Lo L
(kg/cm2) (cm) (cm)
Gambar 6 Pemasangan benda uji Bending
1 Lapisan 463 16,55 0,20
(ASTM, 2003) 2 Lapisan 540 16,65 0,15
3 Lapisan 605 16,60 0,10

Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 3


Analisa Kekuatan Komposit Sandwich … (Setiyawan, dkk.)

Dari Tabel 3 dapat dibuat diagram yang


disajikan pada Gambar 7.
800 800 702.7
Tegangan, kg/cm2

605

Tegangan Bending,
600 540 700
463 600 559.8
491.7
400 500

kg/cm2
200 400
300
0 200
1 Lapisan 2 Lapisan 3 Lapisan 100
Lapisan 0
1 Lapisan 2 Lapisan 3 Lapisan
Gambar 7. Grafik hubungan Tegangan Tarik Lapisan
Terhadap Variasi Lapisan Komposit Gambar 8. Grafik Hubungan Tegangan Bending
Terhadap Jumlah Lapisan Atas
Gambar 7 menunjukkan bahwa Tegangan
Tarik terendah di dapat pada spesimen dengan 1 Gaya angkat diperoleh dari perhitungan
lapisan atas sebesar 463 kg/cm2. Tegangan Tarik Lift pada sayap pesawat dengan rumus sebagai
semakin tinggi seiring bertambahnya jumlah berikut: (Lennon, 1996)
lapisan atas. Dalam hal ini komposit sandwich
core styrofoam dengan 1 lapisan sudah bagus L = ½ . ρ . V2 . A . CL
sebagai bahan pada model pesawat tanpa awak
berdasarkan Tabel 4.3 (Nikhil V., Nayak, 2014). Dengan Asumsi:
Pemilihan pada 1 lapisan atas juga diperkuat - Airfoil = Clark Y
pada penelitian Andri Setiawan (2014) yang Airfoil
meneliti sifat mekanik pada polymetric - Sudut Serang = 40 ( CL =
composite foam yang di gunakan pada pesawat 0,75)
UAV (unmanned aerial vehicle) dengan - Ketinggian = 0 feet
tegangan tarik sebesar 62 kg/cm2.
terhadap permukaan air laut (𝜎 =
Uji Bending 1)
Pengujian Bending juga di lakukan di
- Kecepatan = 22 m/s
Laboratorium Perancangan UNWAHAS. - Luas Sayap = 1,6 m2
Pengujian di lakukan sebanyak 3 kali pada Sehingga dapat di cari besaran gaya angkat (Lift)
masing-masing spesimen. Rata-rata hasil sebagai berikut:
pengujian Bending dapat dilihat pada Tabel 4
L = ½ x 1 x 222 x 1.6 x 0.75
Tabel 4. Data Pengujian Bending = 290 N
= 29 kg
Tegangan Bending
Lapisan
(kg/cm2) Dengan gaya angkat 29 kg maka
1 Lapisan 491,7 diperkirakan 1 lapisan masih dapat mengangkat
2 Lapisan 559,8 pesawat tanpa awak.

3 Lapisan 702,7 Foto makro


Foto makro yang disajikan adalah foto hasil
Pada Gambar 8 menunjukkan bahwa patahan uji tarik. Lebih jelasnya disajikan pada
tegangan Bending terendah diperoleh pada Gambar 9. Pada foto makro yang di lakukan, ada
spesimen dengan 1 lapisan atas yaitu sebesar perbedaan patahan antara ketiga spesimen yaitu
289,5 kg/cm2. Semakin banyak jumlah lapisan pada spesimen 1 lapisan memiliki patahan yang
semakin tinggi nilai tegangan Bending. Pada sama pada lapisan atas dan bawah. Kemudian
Pesawat Tanpa awak dengan bentang sayap 3-4 pada 2 lapisan atas dan 3 lapisan atas memiliki
meter rata-rata mampu terbang pada kecepatan karakteristik patahan di mulai dari 1 lapisan
80 Km/jam dan memiliki gaya angkat kurang bawah kemudian patahan disusul 2 lapisan atas
lebih sebesar 29 kg. dan 3 lapisan atas. Hal ini menunjukkan adanya

4 e-ISSN 2406-9329
Momentum, Vol. 16, No. 1, April 2020, Hal. 1-5 ISSN 0216-7395

perbedaan kekuatan antara lapisan bawah dan 3 lapisan atas secara berurutan sebesar 463
lapisan atas karena adanya variabel lapisan atas kg/cm2, 540 kg/cm2, 605 kg/cm2. Sedangkan
pada spesimen uji. Dan pada keseluruhan pada pengujian Bending nilai tegangan
spesimen uji mengalami jenis patahan getas. Bending yang didapat secara berurutan
sebesar 289 kg/cm2, 330 kg/cm2, 393 kg/cm2.
3. Dari foto makro disimpulkan bahwa ketiga
spesimen mengalami patah getas namun
memiliki perbedaan karakter patahan antar
spesimen uji dikarenakan tidak imbangnya
antara lapisan bawah dan lapisan atas.
4. Dari penelitian di atas untuk pemilihan bahan
jatuh pada spesimen dengan 1 lapisan atas
pada komposit karbon fiber core styrofoam
yaitu dengan densitas 0,38 g/cm2 dengan
kekuatan tarik 463 kg/cm2 dan kekuatan
Bending sebesar 289 kg/cm2.

DAFTAR PUSTAKA
ASTM, 2003, “Annual Book of ASTM
Sandard”, West Conshohocken,.
Lennon, A., 1996. Basic of R/C Model Aircraft
Desight. USA: Air Age Media Inc.
Davis, Harmer E., Troxell, George Earl,
Wiskocil, Clement T.. 1955. The testing
Gambar 9. Patahan 3 Lapisan Atas and inspection of engineering material.
New York: McGraw-Hill, Inc.
PEMILIHAN BAHAN Hariyanto, A., 2007, Peningkatan Ketahanan
Bending Komposit Hibrid Sandwich Serat
Dalam pemilihan bahan pesawat tanpa
Kenaf dan Serat Gelas Ber matrik
awak ada beberapa kriteria bahan yang perlu
Polyester Dengan Core Kayu Sengon
diperhatikan. Kriteria bahan itu adalah efisiensi
Laut, Media Mesin, Vol.8 No.1, pp. 1 – 9
kekuatan statis (perbandingan kekuatan terhadap
Irwanto, Respati, S. M. B., Purwanto, H., 2014,
berat), serta biaya produksi material tersebut.
Analisis Kekuatan Tarik Dan Struktur
Pemilihan bahan berdasar dari data-data
Komposit Berpenguat Serat Alam
pengujian Densitas, Uji Tarik, Uji Bending.
Sebagai Bahan Alternative Pengganti
Dalam hal ini spesimen dengan 1 lapisan atas
Serat Kaca Untuk Pembuatan Dashboard,
menjadi pilihan karena memiliki berat yang
Jurnal Ilmiah Momentum Vol 10, No 2,
paling ringan di antara 3 spesimen uji dan
hal 42-47
memiliki kekuatan yang memenuhi standar
Respati, S. M. B., Soenoko, R., Irawan, Y. S.,
untuk Model Pesawat Tanpa Awak dengan
Suprapto, W., Saputra, W. B., Purwanto,
bentang sayap 3-4 meter. Selain itu biaya
H., 2017, Capillary velocity of natural
pembuatan yang lebih murah pada spesimen 1
zeolite porous ceramic in different
lapisan atas di banding spesimen 2 lapisan atas
sintering temperatures, MM Science
dan 3 lapisan atas.
Journal, Issue: June, pp. 1803-1805
Nukhil V., Nayak, 2014, Composite Material in
KESIMPULAN
Aerospace Apalications, Internasional
1. Massa jenis pada komposit karbon sandwich Journal of Scientific and Research
core styrofoam 1 lapisan atas, 2 lapisan atas, Publication, Vol. 3, Issue 9, ISSN 2250-
3 lapisan atas secara berturut-turut 0,38 3153.
g/cm2, 0,40 g/cm2, 0,43 g/cm2. Berat untuk Wijoyo, Achmad N., 2014, Kajian
body pesawat dengan bentang sayap 3 meter Komprehensif Kekuatan Bending
sebesar 1010 gram. Komposit Sandwich Serat Aren-Polyester
2. Pada pengujian tarik, nilai kekuatan tarik yang Dengan Core Gedebog Pohon Pisang,
didapat dalam komposit karbon sandwich Jurnal Teknologi, Vol. 7, No. 4, Hal 128-
core styrofoam 1 lapisan atas, 2 lapisan atas, 123.

Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 5

Anda mungkin juga menyukai