Abstract
Material komposit dengan filler serat alam mulai banyak di kenal dalam industri manufaktur. Material yang
ramah lingkungan, mampu didaur ulang, serta mampu dihancurkan sendiri oleh alam merupakan tuntutan teknologi
sekarang ini. Serat sabut kelapa adalah serat alam yang berasal dari limbah hasil pengolahan buah kelapa yang
berlimpah di daerah Maluku dan belum termanfaatkan secara optimal. Penelitian ini dititik beratkan untuk
mendapatkan nilai maksimal variasi fraksi volume serat sabut kelapa terhadap nilai kekuatan bending, sesuai dengan
aplikasi yang diinginkan
Penelitian menggunakan metode Hands Lay Up, dalam pembuatan komposit serat tunggal dengan variasi
fraksi volume Serat sabut kelapa 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, Variable terikat dalam penelitian adalah Kekuatan
Bending.
Hasilnya adalah bahwa terjadi kenaikan kekuatan bending dan kekuatan impak seiring penambahan fraksi
volume, dimana kekuatan bending tertinggi serat tunggal sabut kelapa diperoleh pada fraksi volume 40% sebesar
90.709 Mpa, dan kekuatan bending terendah diperoleh pada fraksi volume serat 10% sebesar 66.520 Mpa.
Kata Kunci : Sifat Mekanis, Komposit, Polyester, Serat ampas empulur sagu.
Gambar 2. Standar Pengujian Lentur ASTM D790 Gambar 3. Grafik Hubungan Kekuatan Bending vs
(Calliester, 2007) Fraksi Volume
Kekuatan bending pada sisi bagian atas sama nilai Dari gambar 3 terbukti bahwa grafik komposit
dengan kekuatan bending pada sisi bagian bawah. serat acak tunggal terjadi peningkatan kekuatan
Kekuatan bending komposit dapat ditentukan dengan bending. Peningkatan kekuatan bending komposit serat
persamaan 2.1 (ASTM D 790-03): sabut kelapa mulai dari prosentase fraksi volume serat
10%, yaitu sebesar 66.520 MPa, sampai dengan 40%
yaitu sebesar 90.709 MPa, kemudian terjadi penurunan
3PL
σ (1) kekuatan bending pada prosentase fraksi volume serat
b
2bh2 50% yaitu sebesar 87.685 MPa.
L3m
E (2)
b
4bh3
61
JURNAL SIMETRIK VOL 5, NO. 2 DESEMBER 2015, ISSN : 2302-9579
5. DAFTAR PUSTAKA
fiber pull out Romels C.A., 2011. Komposit Hibrid Polyester
berpenguat Serbuk batang dan Serat Sabut
Kelapa. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.2. No.2.
Universitas Brawijaya. Malang.
Serat tak (c) Putu Lokantaro dan Ngakan Putu Gede Suardana., 2007.
(b)
putus Analisis arah dan perlakuan serat tapis kelapa
serta rasio epoxy hardener terhadap sifat fisis
(a) dan mekanik komposist tapis kelapa. Jurnal
Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 1 No. 1,
(15 – 21).
Hashemi S, Elmes P, Sandford, 1997 Effect on
Mechanical Properties on Polyxymehylene,
Pola Brookfiel Center, Polymer Engineering And
(d) (e)
patahan Science.
ASTM,.1998. Annual Book ASTM Standar, USA.
Gambar 4 Pola Patahan pada Sampel Uji
Bending serat sabut kelapa, ASTM. D 790 Standard test methods for flexural
properties of unreinforced and reinforced
Pada gambar 4 adalah pola patahan sampel uji plastics and electrical insulating material.
bending serat tunggal sabut kelapa untuk fraksi volume Philadelphia, PA : American Society for
10%(a), di mana terlihat ada mekanisme fiber pull out. Testing and Materials.
Ini menandakan bahwa beban terdistribusi sampai ke
serat sehingga yang menyebabkan serat tertarik keluar.
Sedangkan pada fraksi volume 50% (e), dimana terjadi
penyebaran retak menimbulkan pola patahan di dua
tempat (bagian kiri dan kanan) pusat patahan utama
dengan jarak semakin membesar dari tumpuan beban.
Hal ini menandakan bahwa peningkatan beban bending
dan adanya peningkatan konsentrasi tegangan semakin
membesar dan semakin meyebar menjauhi pusat
tumpuan dengan jarak penyebaran lebih jauh jika
dibandingakan dengan retakan sampel dengan fraksi
volume di bawahnya. Mekanisme fibber pull out tetap
terjadi
4. PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
Dari hasil pengujian bending di dapat kekuatan
bending komposit serat ampas empulur sagu
tertinggi pada fraksi volume volume 40% serat
sebesar 90.709 MPa, dan terendah ada pada fraksi
volume serat 10% sebesar 66.520 MPa,
Pola patahan pada komposit bending maupun impak
dari fraksi volume SSK 10%, SSK 20%, SSK 30%,
SSK 40%, dan SSK 50%, menunjukan mekanisme
(fiber pull out).
62