NAMA PEKERJAAN
PAKET 4
PENANAMAN RHL DAS PRIORITAS LOKASI TAKAPALA
DESA KUPA, KECAMATAN MALLUSETASI, KABUPATEN BARRU
SELUAS 300 HA
METODE PELAKSANAAN
Di susun oleh:
CV. Andro Karya
1. Penyiapan Kelembagaan
Kegiatan ini meliputi penyiapan organisasi pelaksanaan dan koordinasi dengan
pihak Intansi terkait. Lembaga formal dan informal yang ada antara lain : Badan
Pengembangan Desa (BPD), Kelompok Tani, Dasa Wisma, PKK. Lembaga-
lembaga tersebut memberi pengaruh yang berbeda terhadap masyarakat, sebaliknya
kebutuhan masyarakat terhadap lembaga-lembaga tersebut juga berbeda. Lembaga
masyarakat yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan penanaman RHL
yaitu kelompok tani/ kelompok kerja masyarakat yang berada di sekitar lokasi
kegiatan. Adapun struktur organisasi pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
PA/KPA
Balai Pengelolaan DASHL Jeneberang Saddang
PPK Kegiatan
Manajer Proyek
Kelompok Tani
1. Penyediaan Bibit
Waktu pelaksanaan kegiatan penyediaan bibit dilaksanakan pada tahun anggaran
2020, meliputi kegiatan : Pembuatan persemaian atau Pengadaan bibit. Pembuatan
bibit dilakukan pada bibit fast growing sedangkan untuk jenis yang tidak
memungkinkan mencapai spesifikasi teknis pada akhir tahun 2020 maka akan
diadakan. adapun jenis bibit yang akan digunakan pada kegiatan ini adalah Jati
Lokal, Mahoni, Kemiri, dan Jambu Mente.
2. Penanaman (P0)
Waktu pelaksanaan pembuatan tanaman (P0) dilaksanakan pada tahun anggaran
2021, meliputi kegiatan : pembuatan bibit sulaman sejumlah 10% dari target P0,
pengadaan bahan-bahan, penentuan arah larikan, pembersihan lapangan/pembuatan
jalur, pemasangan ajir, pembuatan piringan dan lubang tanaman, penanaman dan
pemupukan, pembuatan pondok/gubuk kerja, penyulaman penyiangan, pendangiran
sebanyak 3x dan pengawasan/mandor.
3. Pemeliharaan tanaman tahun pertama (P1)
Waktu pelaksanaan pemeliharaan tanaman tahun pertama (P1) dilaksanakan pada
tahun anggaran 2022, meliputi kegiatan : pembuatan bibit pembuatan bibit atau
pengadaan bibit sejumlah 20% dari target P0, pengadaan bahan-bahan, distribusi
bibit ke lubang tanam, penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan,
pemberantasan hama dan penyakit yang dilakukan sebanyak 3x serta
pengawasan/mandor.
4. Pemeliharaan tanaman tahun kedua (P2)
Waktu pelaksanaan pemeliharaan tanaman tahun kedua (P2) dilaksanakan pada
tahun anggaran 2023, meliputi kegiatan : pembuatan bibit pembuatan bibit atau
pengadaan bibit sejumlah 10% dari target P0, pengadaan bahan-bahan distribusi
bibit ke lubang tanam, penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan,
pemberantasan hama dan penyakit dilakukan sebanyak 3x serta
pengawasan/mandor.
5. Penyediaan / Pembuatan bibit
Penyediaan bibit pada tahun 2020 dapat dilakukan dengan cara yaitu pembuatan
bibit di lokasi penanaman atau dengan cara pengadaan bibit di lapangan. Untuk
jenis bibit yang cepat tumbuh (fast growing) maka akan dilakukan pembuatan bibit
di lokasi, sedangkan untuk jenis bibit yang lambat tumbuh dan berpotensi tidak
mencapai spesifikasi teknis di akhir tahun 2020, maka akan dilakukan kegiatan
pengadaan bibit di lapangan. Adapun jenis bibit adalah sebagai berikut :
Jumlah Penyediaan Bibit
No Jenis Bibit Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
Tanaman Kayu-kayuan :
Bak kecambah tersebut berukuran (50 x 50 x 20) cm. Bak kecambah diisi
dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang halus yang sudah kering
dengan perbandingan 1:1:1. Setelah bibit cukup umur, yaitu pada saat sudah
terdapat 4 sampai 5 daun maka kecambah tersebut dipindahkan ke polybag.
Ukuran polybag minimal 10 x 15 cm.
Untuk jenis tanaman dengan biji cukup besar dapat disemai di persemaian atau
langsung di polybag atau bila memungkinkan dapat ditanam langsung di
lapangan dengan perlakuan-perlakuan khusus. Biji-biji yang telah diberi
perlakuan, dideder dengan jarak yang cukup dan diberi naungan. Kondisi
kelembaban tanah selama pendederan perlu tetap dipertahankan agar biji dapat
berkecambah secara normal. Tempat pendederan harus bebas dari semut,
anaianai dan hewan perusak lainnya.
Biji yang sudah berkecambah selanjutnya dipindahkan ke dalam polybag.
Ukuran polybag minimal 10 x 15 cm. Bibit yang sudah siap tanam dan bentuk
polybag disajikan pada gambar berikut :
30 cm
10-15 cm
Keterangan:
• Tinggi Bibit Minimal 30 cm
• Akar Tidak Menembus Kantong Polybag
• Ukuran Polybag minimal 10 x 15 cm (tidak sobek)
• Media dalam polybag solid (tidak berhamburan)
Pemeliharaan Bibit :
- Naungan : Pada tahap awal bibit sebaiknya diberi naungan 50% dan lebih
baik lagi bila naungan juga dipasang sebagai dinding yang mengelilingi
barisan-barisan bedeng. Sedangkan rangka naungan dapat dibuat dari bambu.
- Penyiraman : Air yang digunakan adalah air yang bersih, sedangkan alat
penyiraman yang digunakan adalah sprayer solo dengan nozel berwarna
merah atau kuning. Penyiraman sebaiknya dilakukan 2 kali dalam sehari,
yaitu pada pagi hari antara jam 07.00/08.00 dan sore hari jam 16.00-17.00.
- Pemupukan : Pada tahap awal dapat digunakan pupuk dasar seperti Pupuk
Kompos/Pupuk Kandang yang diberikan 2-3 hari sebelum penyapihan.
Kemudian dilakukan pemupukan lanjutan dengan jenis pupuk An Organik.
Sebaiknya pemupukan dilakukan pada bibit yang telah berumur 1,5 bulan.
- Pengendalian hama dan penyakit : Pengendalian hama dan penyakit
dipembibitan dapat dilakukan baik secara fisik dengan cara membersihkan
gulma dan sampah lainnya yang dapat menjadi inang dari penyakit ataupun
dengan cara kimia melaui pemberian fungisida dan insektisida. Adapun dosis
dan konsentrasi untuk mengendalikan hama/penyakit disesuaikan dengan
anjuran yang tertera pada label kemasan. Waktu penyemprotan yang baik
adalah pada pagi hari antara jam 07.00/10.30 atau sore hari antara jam
15.00/17.00.
Pengadaan bibit
Apabila waktu yang tersedia tidak memungkinkan untuk pembuatan bibit atau
bibit yang dibuat tidak mencapai spesifikasi teknis, maka akan dilakukan
pengadaan bibit. Bibit yang diadakan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan.
Bibit yang diadakan ini harus memenuhi kriteria:
a) Penampakan bibit sehat dan segar
b) Bibit dengan mutu fisik fisiologis yang baik yaitu memiliki tinggi minimal 30 cm,
diameter pangkal batang minimal 3 mm dan media tumbuh harus kompak, kecuali
jenis Pinus ditandai dengan keluarnya ekor bajing.
c) Bibit normal yaitu bibit yang sehat, berbatang tunggal serta lurus dan leher akar
berkayu.
d) Ukuran polybag minimal 10 x 15 cm.
3 0 cm
15 cm
Keterangan:
• Tinggi Bibit minimal 30 cm
• Akar Tidak Menembus Kantong Polybag
• Ukuran Polybag minimal 10 x 15 cm (tidak sobek)
• Media dalam polybag solid (tidak berhamburan)
Bibit yang diadakan ini perlu dikondisikan terlebih dahulu didekat lokasi
penanaman sebelum diangkut ke lubang tanam untuk ditanam. Bibit diangkut
ke tempat penampungan bibit sementara (tempat pengkondisian bibit) dengan
menggunakan mobil pickup. Bibit disusun dengan baik dan hati-hati kemudian
diberi naungan berupa paranet, sehingga dalam pengangkutan bibit tidak
kepanasan. Lokasi pengkondisian atau pengumpulan sementara bibit ini harus
memenuhi persyaratan :
a) Berada di dalam lokasi penanaman
b) Dekat dengan sumber air
c) Aman dari gangguan ternak atau gangguan lainnya
d) Tidak diterpa matahari langsung
Ditempat pengumpulan sementara ini perlu ditempatkan tenaga yang khusus
memelihara bibit-bibit tersebut dan berbagai kemungkinan gangguan. Sebelum
bibit ditanam, perlu dikondisikan terlebih dahulu minimal selama 15 hari di
tempat penampungan sementara.
No Jenis Pengadaan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
1 12 Unit
Bahan Pembuatan Papan Nama
Papan nama petak dibuat dengan menggunakan papan kayu dan bukan dari
bahan printing. Bentuk papan nama kegiatan dan petak yaitu persegi empat
dengan ukuran 120 cm x 80 cm dengan tinggi 210 cm dan tertanam 50 cm serta
dipasang pada tempat yang strategis di lokasi kegiatan. Jumlah papan petak
adalah 12 unit. Dasar papan nama petak dicat warna hijau dan informasi di
dalamnya ditulis dengan menggunakan cat warna putih, tiang papan nama petak
di cat warna kuning. Informasi yang termuat dalam papan nama petak yaitu
meliputi nama kegiatan, nomor blok, nomor petak, lokasi, desa, kecamatan,
kabupaten, KPH, luas, jenis tanaman, sumber dana, dan pelaksana sesuai gambar
berikut. Bahan Pembuatan Papan Nama antara lain : Papan, Balok, Cat Hijau,
Cat Putih, Cat Kuning dan Paku.
T
a
k
a
p
a
l
a
K
u
p
a
M
a
l
l
u
s
e
t
a
s
i
No Jenis Pengadaan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
Bahan Pembuatan Gubuk /Pondok
1 6 Unit
Kerja
No Jenis Pengadaan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
Pupuk organik berupa kompos sebanyak 400 kg/Ha (dosis 1 Kg/batang), sebanyak
120.000 kg (120 ton).
d) Pengadaan Obat-obatan/Herbisida
Kebutuhan (Jumlah dan Satuan)
Obat-obatan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini yaitu berupa
herbisida/pestisida/insektisida/fungisida berukuran 1 (satu) liter dengan
penggunaan 1 paket/ha. Obat-obatan yang digunakan disesuaikan dengan jenis
hama dan penyakit yang mengganggu tanaman.
No Jenis Pengadaan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
Pola Tanam 400 Btg/Ha
Patok terbuat dari balok kayu dengan ukuran minimal 5 cm x 5 cm x 130 cm,
bagian ujung atas patok di cat menggunakan cat kayu warna merah sepanjang 10
cm. sesuai gambar berikut :
Jenis Pengadaan
No Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
1 120.000 Batang
Pengadaan Ajir
Ajir dibuat dari bahan bambu yang berukuran lebar sedikit 2-3 centimeter,
panjang 1 (satu) meter. Bagian ujung ajir dicat warna kuning sepanjang 10
(sepuluh) centimeter. Ajir ditanam minimal 25 cm ke dalam tanah. Ajir terbuat
dari bahan bambu dengan ukuran diameter 2-3 cm.
No Jenis Bibit
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
Pola Tanam 400 Btg/Ha
Tanaman
Kayu-kayuan :
Jati Lokal,
1 6.000 Batang
Mahoni
Tanaman
MPTS/
HHBK :
Kemiri, Jambu
1 6.000 Batang
Mente
- Spesifikasi bibit tanaman pokok kayu-kayuan dan MPTS :
- Bibit dengan mutu fisik fisiologis yang baik yaitu memiliki tinggi
minimal 30 cm, diameter pangkal batang minimal 3 mm dan media
tumbuh harus kompak.
- Bibit normal yaitu bibit yang sehat, berbatang tunggal serta lurus dan
leher akar berkayu.
- Ukuran polybag minimal 10 x 15 cm.
- Jumlah bibit setiap jenis, minimal 1% (satu persen) dari total jumlah
bibit yang disediakan.
No Jenis Kegiatan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
Pembuatan papan nama merupakan salah satu komponen kegiatan yang perlu
diadakan sebagai tanda pengenal adanya kegiatan Paket 4 Penanaman RHL
DAS Prioritas di Lokasi Takapala, Desa Kupa, Kecamatan Mallusetasi,
Kabupaten Barru, Seluas 300 Ha.
Papan nama kegiatan dibuat menggunakan papan kayu dan bukan dari bahan
printing. Bentuk papan nama kegiatan yaitu persegi empat dengan ukuran 120
cm x 80 cm dengan tinggi 2,1 meter dan tertanam 50 cm serta dipasang pada
tempat yang strategis di lokasi kegiatan.
Dasar papan nama kegiatan dicat warna hijau dan informasi di dalamnya ditulis
dengan menggunakan cat warna putih. Informasi yang termuat dalam papan
nama kegiatan yaitu meliputi Nama Kegiatan, Nomor Blok, Nomor Petak,
Lokasi, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Luas, KPH, Jenis Bibit, Sumber Dana
dan Pelaksana. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan papan nama kegiatan
adalah parang, linggis, dan alat pertukangan lainya seperti gergaji, palu, siku,
meter dan lain-lain.
Pondok kerja dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
pondokan sementara bagi pekerja di lapangan. Oleh karena itu pada pondok
kerja ini terdapat ruang kerja, ruang tidur dan tempat penyimpanan peralatan
kerja.
Pondok kerja dibuat dengan menggunakan bahan kayu dan atap terbuat dari
seng. Ukuran pondok kerja yaitu 4 meter x 6 meter dan didirikan pada bagian
lokasi kegiatan yang strategis. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan
pondok kerja adalah parang, linggis, dan alat pertukangan lainya seperti gergaji,
palu, siku, meter dan lain-lain.
No Jenis Kegiatan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
No Jenis Kegiatan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
Pemasangan Ajir
Ajir terbuat dari bahan bambu dengan ukuran lebar 2-3 cm panjang 100 cm,
bagian ujung atas ajir di cat menggunakan cat kayu warna kuning sepanjang 10
cm. Bagian ujung ajir dicat warna kuning sepanjang 10 (sepuluh) centimeter.
Ajir ditanam minimal 25 cm ke dalam tanah.
Tanah bagian
bawah
30 cm
30 cm
Penanaman Tanaman Pokok
Ajir
Bibit tanaman
pokok
Timbunan dari
tanah bagian
Tanah bagian atas (top soil)
dicampur pupuk kompos
No Jenis Kegiatan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
Pola Tanam 400 Btg/Ha
Distibusi Bibit
Distribusi bibit dilakukan dari tempat pemeliharaan bibit sementara sampai ke
lubang tanam. Pengangkutan bibit ke areal penanaman dilakukan setelah
selesainya pembuatan lubang tanaman. Bibit dapat diangkut gerobak tetapi bila
topografi tidak memungkinkan maka dapat menggunakan cara/teknis lain yang
memungkinkan yaitu tenaga manusia dengan cara dipikul. Bibit dimasukkan
kedalam keranjang/kotak/karung sampai ke lokasi penanaman dan diletakkan
dekat lubang tanaman yang telah dipersiapkan, pengangkutan bibit dilakukan
dengan hati-hati agar bibit tidak rusak atau mati, idealnya distribusi bibit
kelubang tanam dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari sinar
matahari pada siang hari, bibit diangkut dan diletakkan dekat lubang tanam yang
telah dibuat. Sehari sebelum bibit diangkut, bibit sebaiknya disiram.
Penanaman
Aspek-aspek dalam teknik penanaman meliputi pola tanam dan teknik
penanaman :
• Pola Tanam yang diterapkan adalah pola tanam segiempat atau tandur jajar
pada areal yang datar atau kemiringan dibawah 25 % dan pola segitiga atau
silang untuk areal yang berbukit/bergelombang atau kemiringan diatas 25 %
dengan jumlah bibit 400 Batang per Hektar.
Pola Tanam Segiempat atau tandur jajar Pola Tanam Segitiga atau silang
pada kemiringan < 25 % pada kemiringan > 25%
Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu komponen kegiatan yang sangat penting
dalam penanaman, dan merupakan faktor penentu keberhasilan tumbuh tanaman
pada tanah-tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah. Ada berbagai macam
pupuk yang dikenal, seperti pupuk kimia, pupuk organik, pupuk kompos dan
lain-lain. Penggunaan jenis-jenis pupuk tersebut sangat tergantung pada kondisi
fisik-kimia tanah.
Pada kegiatan penanaman tahun berjalan (P0), menggunakan pupuk Kompos
yang digunakan sebagai pupuk dasar pada seluruh tanaman untuk meningkatkan
kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat serta memperbaiki
struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan
meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan
penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap
unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman serta membantu menghadapi serangan penyakit tanaman.
Dosis Pupuk Dasar adalah 1 (satu) kg per Lubang Tanam. Pemupukan dilakukan
sebelum penanaman (pemupukan dasar), pupuk ditaburkan kedalam lubang
tanam yang sudah dibuatkan lubang tanam, kemudian pupuk ditutup dengan
tanah setebal kurang lebih 4 cm, ini berfungsi agar pupuk dapat bercampur
dengan tanah, dan menghindari penguapan pupuk ketika suhu panas. Apabila
pemupukan dilakukan setelah bibit ditanam, maka pupuk diberikan pada
tanaman dengan cara membenamkan pupuk kedalam tanah di sekitar tanaman,
dengan jarak kurang lebih 10 cm pada jarak ½ panjang tajuk melingkar dari
batang tanaman. Peralatan yang digunakan untuk pemupukan tanaman adalah
Cangkul, linggis, Parang, dan Tugal.
No Jenis Kegiatan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
Pola Tanam 400 Btg/Ha
Penyiangan
Penyiangan dilakukan dalam rangka pembersihan tanaman dari tanaman
pengganggu. Penyiangan dimaksudkan untuk membebaskan tanaman dari
gulma, semak belukar dan tumbuhan lain. Mengingat aspek topografi yang
relatif berada pada kondisi datar sampai dengan sangat curam dan kegiatan
adalah merupakan kegiatan pengkayaan tanaman, maka penyiangan
dilakukan dengan cara cemplongan yaitu pembersihan yang dilakukan di
sekitar lubang tanaman. Pembersihan dengan teknik piringan/jalur sebagai
upaya untuk menghindari terjadinya persaingan dengan vegetasi lainnya yang
dapat mengurangi keberhasilan tumbuh serta menimbulkan pertumbuhan
abnormal pada tanaman.
Pengaruh persaingan pada pertumbuhan tanaman pada dasarnya diakibatkan
oleh terbatasnya unsur hara dan air yang dimanfaatkan oleh banyak individu
pada lokasi yang memiliki batas-batas kemampuan daya dukung. Di samping
hal tersebut, penyiangan melalui teknik piringan/jalur lebih mengarahkan
kepada pertimbangan Konservasi Tanah dan Air (terutama untuk lokasi-
lokasi dengan kemiringan cukup tinggi). Melalui metode piringan/jalur,
bukaan penutup tanah menjadi terbatas sehingga dapat menekan/mengurangi
efek pengikisan lapisan top-soil.
Dalam implementasinya di lapangan, teknik penyiangan dilakukan secara
manual dengan menggunakan alat seperti Cangkul, linggis, Parang, dan Tugal.
Pendangiran
Tanah disekitar ajir digemburkan/didangir berbentuk piringan dengan radius
+ 1 m dan dibersihkan dari alang-alang dan rumput. Kegiatan pendangiran
dilakukan dalam rangka memperbaiki sifat fisik tanah. Dengan pendangiran
diharapkan dapat diperoleh kondisi tanah yang gembur (oksigen menjadi
tersedia cukup banyak bagi respirasi akar), aerasi dan drainase baik
(meningkatkan penyerapan di seluruh bagian akar) serta dapat meningkatkan
optimalisasi mikro dan makro organisme. Kondisi demikian tentunya akan
berdampak positif bagi pertumbuhan tanaman.
Penyulaman
Kegiatan penyulaman ini dimaksudkan untuk mengganti tanaman yang tidak
tumbuh atau mati pada saat penanaman dilaksanakan. Untuk kegiatan
penyulaman ini juga dilakukan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang
dilakukan pada saat penanaman tanaman.
Kegiatan penyulaman dapat dilakukan setelah dilakukan evaluasi terhadap
tingkat keberhasilan tanaman. Dari hasil evaluasi tersebut akan ditentukan
kondisi tanaman yang terdiri atas sehat, merana dan mati. Untuk tanaman
dengan kondisi tanaman merana dan mati akan dilakukan penyulaman.
jumlah bibit untuk penyulaman tahun berjalan (P0) adalah sebesar 10 % dari
jumlah bibit penanaman ditahun berjalan.
Pemeliharaan tanaman juga dilakukan untuk mencegah/mengendalikan gulma,
serangan serangga/hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Untuk
mengantisipasi gulma, serangan hama dan penyakit ini maka tanaman harus
dibersihkan dan diamati secara periodik (minimal sekali dalam seminggu).
Tanda-tanda dan gejala-gejala munculnya serangan atau meningkatnya
populasi di lapangan perlu dideteksi dari awal, sehingga serangan dapat
dicegah atau ditanggulangi. Untuk itu disediakan herbisida dan pestisida.
Berdasarkan pengalaman menunjukkan bahwa serangan hama dan penyakit
yang banyak menyerang tanaman baru biasanya dari gulma, semut, ulat, tikus
dan babi.
Pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman dilakukan dengan
penyemprotan obat-obatan seperti herbisida/pestisida dilakukan dengan dosis
1 liter/ha serta perlakuan fisik/manual untuk hama ulat dan hewan besar.
Penggunaan herbisida dan pestisida pada tanaman harus dilakukan secara
hatihati untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan oleh herbisida
dan pestisida tersebut.
Mengingat jenis-jenis herbisida dan pestisida tersebut sangat berbahaya bagi
ternak/hewan dan bagi manusia maka pelaksana pendampingan perlu
memberikan petunjuk-petunjuk teknis praktis dalam penyimpanan dan
penggunaannya.
7. Pengawasan/Mandor Tanam
No Jenis Kegiatan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
Pola Tanam 400 Btg/Ha
1 Pengawasan/Mandor Tanam 30 OB
9. Penilaian Tanaman
Penilaian keberhasilan tumbuh tanaman dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan
Penilai Pekerjaan yang ditunjuk oleh Kepala BPDASHL Jeneberang Saddang
dengan metode dan tata cara sesuai ketentuan yang berlaku, yang dituangkan dalam
Berita Acara Hasil Penilaian Tanaman.
No Jenis Pengadaan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300
Ha Pola Tanam 400 Btg/Ha
Tanaman Kayu-kayuan :
Jenis Pengadaan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
No Pola Tanam 400 Btg/Ha
No Jenis Pengadaan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
Pola Tanam 400 Btg/Ha
Penyiangan
Kegiatan Penyiangan dilakukan pada tanaman agar pertumbuhan tanaman
dapat optimal, dengan cara mencabut alang-alang atau tanaman pengganggu lain
yang tumbuh disekitar tanaman pokok.
Pendangiran
Kegiatan Pendangiran dilakukan pada tanaman pokok dengan
menggemburkan tanah disekitar tanaman pokok agar tanaman tersebut dapat
tumbuh dengan baik, nutrisi dan hara pada tanah bisa terserap dengan baik pada
akar tanaman.
Pemupukan
Kegiatan pemupukan masih dilakukan terhadap semua tanaman yang ada di
lokasi. Pemupukan dalam kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun I (P1)
merupakan salah satu komponen kegiatan yang sangat penting dan merupakan
faktor penentu keberhasilan tumbuh tanaman pada tanah-tanah dengan tingkat
kesuburan yang rendah. Pada kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun I (P1),
pupuk yang digunakan adalah pupuk anorganik berupa NPK Tablet dengan
jumlah 72.000 kg.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian Hama dan Penyakit pada Pemeliharaan Tanaman Tahun I (P1)
dapat dilakukan dengan cara alami atau manual dengan cara mencabut dan
membersihkan gulma disekitar tanaman. Pemeliharaan tanaman juga dilakukan
untuk mencegah/mengendalikan gulma, serangan serangga/hama dan penyakit
yang menyerang tanaman. Untuk mengantisipasi gulma, serangan hama dan
penyakit ini maka tanaman harus dibersihkan dan diamati secara periodik. Tanda
dan gejala munculnya serangan atau meningkatnya populasi di lapangan perlu
dideteksi dari awal, sehingga serangan dapat dicegah atau ditanggulangi.
5. Pengawasan/Mandor Tanam
Kebutuhan (Jumlah dan Satuan)
No Jenis Kegiatan
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
Pola Tanam 400 Btg/Ha
1 Pengawasan/Mandor Tanam 30 OB
7. Penilaian Tanaman
Penilaian keberhasilan tumbuh tanaman dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan
Penilai Pekerjaan dengan metode dan tata cara sesuai ketentuan yang dituangkan
dalam Berita Acara Hasil Penilaian Tanaman.
8. Serah Terima Pekerjaan
Setelah seluruh rangkaian pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Tahun Pertama (P1)
telah selesai dilaksanakan maka berdasarakan Berita Acara Penilaian Hasil
Pekerjaan oleh Konsultan Pengawas dan Penilai Pekerjaan, maka dilakukan Serah
Terima Pekerjaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen pada BPDASHL Jeneberang
Saddang, yang bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Balai Pengelolaan
DAS Jeneberang Saddang yang berkedudukan di Makassar yang dituangkan dalam
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Pupuk yang digunakan pada tahap Pemeliharaan Tanaman Tahun II (P2) adalah
pupuk anorganik berupa NPK tablet dengan jumlah 200 kg/Ha (dosis 500
gram/batang), sebanyak 60.000 kg (60 ton).
b) Penyediaan Bibit Sulaman (10%)
Jumlah Bibit Pemeliharaan Tanaman Tahun II (P2) termasuk sulaman
10%
No Jenis Bibit
Lokasi Takapala, Desa Kupa 300 Ha
Pola Tanam 400 Btg/Ha
Tanaman Kayu-kayuan :
2. Pemeliharaan
a) Penyulaman serta Penyiangan, Pendangiran, Pemupukan, Pengendalian Hama
dan Penyakit.
No Jenis Pengadaan Kebutuhan (Jumlah dan Satuan)
Penyulaman
Kegiatan penyulaman ini dimaksudkan untuk mengganti tanaman yang tidak
tumbuh atau mati pada saat penanaman dilaksanakan. Untuk kegiatan
penyulaman ini juga dilakukan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang dilakukan
pada saat penanaman tanaman.
Kegiatan penyulaman dapat dilakukan setelah dilakukan evaluasi terhadap
tingkat keberhasilan tanaman. Dari hasil evaluasi tersebut akan ditentukan
kondisi tanaman yang terdiri atas sehat, merana dan mati. Untuk tanaman
dengan kondisi tanaman merana dan mati akan dilakukan penyulaman.
Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit tanaman yang mati, jumlah bibit
untuk penyulaman Pemeliharaan Tanaman Tahun II (P2) adalah sebesar 10%
atau sebesar 12.000 batang.
Penyiangan
Kegiatan Penyiangan dilakukan pada tanaman agar pertumbuhan tanaman
dapat optimal, dengan cara mencabut alang-alang atau tanaman pengganggu lain
yang tumbuh disekitar tanaman pokok.
Pendangiran
Kegiatan Pendangiran dilakukan pada tanaman pokok dengan
menggemburkan tanah disekitar tanaman pokok agar tanaman tersebut dapat
tumbuh dengan baik, nutrisi dan hara pada tanah bisa terserap dengan baik pada
akar tanaman.
Pemupukan
Kegiatan pemupukan masih dilakukan terutama pada tanaman hasil sulaman.
Pemupukan dalam kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun II (P2) merupakan
salah satu komponen kegiatan yang sangat penting dan merupakan faktor
penentu keberhasilan tumbuh tanaman pada tanah-tanah dengan tingkat
kesuburan yang rendah. Pada kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun II (P2),
pupuk yang digunakan adalah pupuk anorganik berupa NPK tablet.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian Hama dan Penyakit pada Pemeliharaan Tanaman Tahun II (P2)
dapat dilakukan dengan cara alami atau manual dengan cara mencabut dan
membersihkan gulma disekitar tanaman. Pemeliharaan tanaman juga dilakukan
untuk mencegah/mengendalikan gulma, serangan serangga/hama dan penyakit
yang menyerang tanaman. Untuk mengantisipasi gulma, serangan hama dan
penyakit ini maka tanaman harus dibersihkan dan diamati secara periodik
(minimal sekali dalam seminggu). Tanda-tanda dan gejala-gejala munculnya
serangan atau meningkatnya populasi di lapangan perlu dideteksi dari awal,
sehingga serangan dapat dicegah atau ditanggulangi. Berdasarkan pengalaman
menunjukkan bahwa serangan hama dan penyakit yang banyak menyerang
tanaman baru biasanya dari gulma, semut, ulat, tikus dan babi.
3. Pengawasan/Mandor Tanam
5. Penilaian Tanaman
Penilaian keberhasilan tumbuh tanaman dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan Penilai
tanaman yang telah ditunjuk dengan metode dan tata cara sesuai ketentuan yang
dituangkan dalam Berita Acara Hasil Penilaian Tanaman.
Demikian metode pelaksanaan ini kami susun sebagai dasar dan referensi kami dalam
melaksanakan Kegiatan Penanaman RHL DAS Prioritas di Lokasi Takapala, Desa Kupa,
Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Seluas 300 Ha (Paket 4), sekiranya kami diberikan
kesempatan untuk menyelenggarakan kegiatan ini.
Palu, 5 Oktober 2020
CV. ANDRO KARYA,