SKRIPSI
Oleh:
SLAMET PAPALIA
NIM. 0120202018
i
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
kemudian hari terbukti bahwa skripsi tersebut merupakan duplikat, tiruan, plagiat
atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar
Slamet Papalia
NIM. 0120202018
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Gagal Akan Ada Dalam Hidup, Bila Tak
Ada Usaha Yang Dibarengi Dengan Do’a”
PESEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada Ibu Tersayang dan Bapak Tercinta yang
telah melahirkan, mengasuh dan membesarkan dengan penuh kasih sayang serta
pengorbanan yang tidak ternilai dengan apapun, hanya dengan do’a dan amaliah
yang selalu penulis persembahkan kepada mereka berdua.
serta almamaterku “IAIN AMBON”
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
skripsi ini. Penulis dengan segala kemampuan yang ada berusaha agar penampilan
penulisan ini masih jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Untuk itu penulis
ini. Penulis menyadari selama perkuliahan sampai tersusunya skripsi ini banyak
hambatan yang penulis temui, namun dengan kesabaran serta motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk
itu dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih
Pengembangan Lembaga, Dr. Ismail DP, M.Pd selaku Wakil Rektor II Bidang
2. Dr. Ye Husen Assegaf, M.Si, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ushuluddin
IAIN.
3. Dr. Abd. Manaf Tubaka, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sosiologi Agama dan
Dr. Saidin Ernas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Sosiologi Agama Fakultas
v
4. Dr. Arman Man Arfa, M.Pd.I selaku pembimbing I dan M. Thaib Kelian,
tenaga dan pikiran untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
pengajaran yang baik selama proses perkuliahan, serta seluruh staf pegawai
7. Terkhusus kedua orang tua tercinta ayahanda dan ibunda tersayang yang telah
dan dorongan moril maupun materil yang telah memberikan semangat yang
skripsi ini.
penyelesaian studi serta teman-teman yang tak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Dalam kesempatan ini pula tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua dan meridhoi amal perbuatan kita. Amin.
vi
ABSTRAK
Fenomena pernikahan di bawah umur ini memang bukan suatu hal baru,
akan tetapi yang perlu diperhatikan dalam pernikahan seperti ini adalah apakah
pernikahan ini akan bisa berjalan harmonis karena pernikahan merupakan suatu
hubungan yang harus mempunyai kecakapan lahir batin baik dari sikis dan
psikoligis supaya keharmonisan rumah tangga akan terbentuk, di dalam Undang-
undang No 1 tahun 1974 tentang pernikahan disitu mengatur ketentuan batas
minimum untuk melangsungkan pernikahan yaitu 19 tahun untuk laki-laki dan 16
tahun untuk perempuan, batas usia menikah mungkin karna dalam melangsungkan
pernikahan harus masak jiwa raga supaya keharmonisan bisa terpacai sesuai
dengan tujuan pernikahan yaitu terbentuknya keluarga yang kekal. Pada umunya
pernikahan di bawah umur berjalan dengan tidak harmonis karena belum siapnya
memikul beban hidup dan tanggung jawab sebagai orang tua, sehingga berptotensi
akan muncul ketidak harmonisan pernikahan atau berahir dengan perceraian, hal
ini tidak terjadi pada pernikahan dibawah umur di Kecamatan Pulau Manipa
karena pasangan menikah di bawah umur berjalan dengan harmonis. Untuk itu
tujuan penelitian ini bermaksut untuk mengetahui apa yang menjadi faktor utama
mengapa para suami istri ini melangsungkan pernikahan dalam usia yang masih
dibawah umur, dan untuk mengetahui apakah ada implikasinya terhadap
keharmonisan rumah tangga mereka khususnya kelanggengan pernikahan mereka.
Jenis penelitian ini yang digunkaan adalah deskriptif kualitatif dengan tipe
penelitian lapangan (field reseach) dengan waktu penelitian dilakukan selama
satu bulan terhitung mulai dari tanggal 19 Oktober sampai dengan 29 Oktober
2019. Adapun tehnik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; observasi,
wawancara dan dokumentasi dan analisis data yang digunakan yakni teknik
analisis deskriptif yang dimaksudkan untuk menggambarkan realitas yang terjadi
di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi alasan
terjadinya pernikahan di bawah umur di dusun Labuang Timur Kecamatan Pulau
Manipa dikarenakan faktor pergaulan bebas, dan pengaruh kekebasan media,
lemahnya kontrol orang tua, kurangnya pengetahuan agama sehingga itu menjadi
awal dari proses pernikahan dibawah umur yang menimbulkan hamil dahulu
sebelum menikah dan mengharuskan mereka untuk menikah dibawah umur.
Pengaruh pernikahan dini yang terjadi di Dusun Labuang Timur Kecamatan Pulau
Manipa tersebut terhadap keharmonisan rumah tangga ini bisa dibilang harmonis,
Pengaruh usia muda dalam pernikahan memang tidak selalu buruk tergantung
masing-masing individu jika mereka sudah sadar akan tanggung jawab sebagai
orang tua keharmonisan akan bisa tercipta.
Kata Kunci: Pernikahan, Bawah Umur.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
ABSTRAK .............................................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Pengertian Judul .......................................................................... 5
B. Permbahasan ................................................................................ 44
viii
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 60
A. Kesimpulan ................................................................................. 60
B. Saran ........................................................................................... 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
seseorang sudah tidak dapat disebut anak kecil lagi tetapi juga belum dapat
disebut dewasa. Remaja menurut Gunarsa yang dikutip oleh Nurhalmina adalah
yang dialami sebagai persiapan masa dewasa. 1 Sedangkan menurut Sarwono yang
dikutip oleh Nurhalmina menguraikan bahwa remaja adalah suatu tahap dalam
perkembangan jiwa manusia yang mendorong masa perpindahan atau transisi dari
anak-anak menuju tahap kedewasaan. Remplein membagi usia remaja dari umur
remaja adalah masa perpindahan dari anak-anak menuju tahap kedewasaan dan
Salah satu pergaulan bebas yang dilakukan remaja yang tidak terkontrol
adalah hubungan seks di luar nikah atau seks bebas. Lebih parahnya lagi, seks
bebas tersebut dilakukan oleh remaja yang masih berstatus sebagai pelajar di
bangku SMP dan SMA yang biaya hidupnya sepenuh masih bergantung pada
orang tua. Akibat dari hubungan tersebut menyebabkan terjadinya hamil di luar
nikah, sehingga para orang tua segera menikahkan anaknya yang masih di bawah
umur atau disebut dengan pernikahan dini. Pernikahan dini adalah pernikahan
1
Wa Ode Nurhalmina, Peran Tokoh Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Remaja di
Desa Kokoe Kecamatan Telaga Raya Kabupaten Buton (Skripsi) (Kendari: IAIN Kendari, 2017),
hlm. 22. Diakses pada tanggal 30 Maret 2018.
2
Wa Ode Nurhalmina, hlm. 23.
1
2
yang dilakukan oleh salah satu pasangan yang memiliki usia di bawah umur yang
biasanya di bawah 17 tahun. Baik pria atau wanita jika belum cukup umur (17
dini. 3
Pernikahan usia dini adalah pernikahan di bawah usia (usia muda) yang
yang normal berdasarkan pernikahan usia sehat adalah umur 20 tahun untuk
perempuan dan 25 tahun untuk laki- laki. Jadi dapat diartikan pernikahan usia dini
adalah pernikahan yang dilakukan jika perempuan berusia kurang dari 20 tahun
dan laki-laki kurang dari 25 tahun. 4 Pernikahan yang ideal untuk perempuan
adalah 21-25 tahun sementara laki-laki 25-28 tahun. Karena di usia itu organ
reproduksi perempuan secara psikologis sudah berkembang dengan baik dan kuat
serta siap untuk melahirkan keturunan secara fisik pun mulai matang. Sementara
laki-laki pada usia itu kondisi psikis dan fisiknya sangat kuat, hingga mampu
Fenomena pernikahan dini atau nikah di bawah umur yang terjadi pada
remaja yang masih berstatus sebagai pelajar, juga terjadi pada pelajar di dusun
Timur bapak La Ucu, ada dua pasangan suami istri yang menikah di bawah umur.
Kedua pasangan suami istri tersebut saat menikah berusia di bawah 17 tahun dan
3
Anonym, Pengertian Pernikahan Dini (Artikel). http:// piksmansario. blogspot. co.id/
2014/10. Diakses pada tanggal 07 Mei 2018.
4
Eka Rini Setiawati, Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Keharmonisan Pasangan
Suami dan Istri di Desa Bagan Bhakti Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir (Jurnal
Penelitian) (Pekanbaru: Universitas Riau, 2017), hlm. 4. Diakes pada tanggal 07 Mei 2018.
3
ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X. Menurut
kepala dusun, faktor penyebab pernikahan dua pasangan suami istri di bawah
umur tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh akibat dari pergaulan bebas
sehingga si wanita hamil di luar nikah, sehingga untuk menutup aib keluarga
pasangan suami istri di bawah umur tersebut langsung diberhentikan oleh pihak
diteliti lagi, agar diperoleh gambaran lebih jelas tentang faktor-faktor penyebab
kedua pasangan suami istri di bawah umur tersebut, sejauh ini belum diketahui
secara jelas. Karena kedua pasangan suami istri tersebut masih tinggal bersama
dengan salah satu orang tua mereka. Karena kedua pasangan suami istri masih di
Hal tersebutlah yang menjadi alasan penulis untuk mengetahui secara jelas
pengaruh pernikahan dini terhadap keharmonisan kedua pasangan suami istri yang
ada di dusun Labuang Timur. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis
B. Rumusan Masalah
pasangan suami dan istri di dusun Labuang Timur Kecamatan Pulau Manipa
C. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui:
dan istri di dusun Labuang Timur Kecamatan Pulau Manipa Kabupaten Seram
Bagian Barat.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Ilmiah
tambahan wawasan bagi peneliti yang mengambil topik yang sama, seiring
2. Secara Praktis
Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan masukan bagi para orang
tua dan sekolah untuk berupaya mengatasi dan mengurangi angka pernikahan
yang terjadi di kalangan pelajar secara umum dan secara khusus di Dusun
dengan cara memperhatikan pergaulan anak agar cita-cita dan masa depan anak
E. Pengertian Judul
dalam judul ini, maka dirasa perlu untuk mengemukakan arti beberapa pengertian
dari kata yang terdapat pada judul sekaligus dikemukakan definisi operasionalnya.
3. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.7
5
Wa Ode Nurhalmina, Peran Tokoh Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Remaja di
Desa Kokoe Kecamatan Telaga Raya Kabupaten Buton (Skripsi) (Kendari: IAIN Kendari, 2017),
hlm. 22. Diakses pada tanggal 30 Maret 2018.
6
Eka Rini Setiawati, Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Keharmonisan Pasangan
Suami dan Istri di Desa Bagan Bhakti Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir (Jurnal
Penelitian) (Pekanbaru: Universitas Riau, 2017), hlm. 4. Diakes pada tanggal 07 Mei 2018.
6
5. Dusun Labuan Timur adalah salah satu dusun yang terdapat di pulau Manipa
Kecamatan Pulau Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat dan menjadi tempat
dilakukannya penelitian.
7
Sudiharto. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural, (Jakarta: EGC, 2007), hlm. 65.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(Field Reseach) untuk memberikan gambaran tentang situasi dan kejadian secara
Pulau Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat. Waktu penelitian ini dilaksankaan
C. Subjek Penelitian
pasangan suami dan istri di dusun Labuang Timur Kecamatan Pulau Manipa
1
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Cet. XIV; Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm. 6.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D (Cet. XVII; Bandung:
Alfabeta, 2012), hlm. 85
36
37
Kabupaten Seram Bagian Barat, maka diambil 12 orang untuk dijadikan sebagai
subjek yang dimaksud, yaitu 0 orang pasangan suami istri yang menikah dini, 1
orang tua pasangan suami istri yang menikah dini, kepala dusun, 1 tokoh
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua, yaitu data
1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
pasangan suami.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber
yang telah ada. Data sekunder ini dimaksudkan sebagai data penunjang
3
Muhammad Ali Gunawan, Statistik untuk Penelitian Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta:
Parama Publishing, 2013), hlm. 29.
38
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.5 Data yang diperoleh dalam
4
Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. I; Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 219.
5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D, hlm. 244.
39
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan
tertentu.
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
teks yang negatif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (internet). Untuk itu
maka peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki
berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
tahap awal, didukung oleh bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
6
Ibid, hlm. 252.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
suami istri di Dusun Labuang Timur Kecamatan Pulau Manipa Kabupaten Seram
bebas, dan pengaruh kekebasan media, lemahnya kontrol orang tua, kurangnya
pengetahuan agama sehingga itu menjadi awal dari proses pernikahan dibawah
Pulau Manipa tersebut terhadap keharmonisan rumah tangga ini bisa dibilang
harmonis, Pengaruh usia muda dalam pernikahan memang tidak selalu buruk
B. Saran
berikut:
1. Bagi pasangan usia muda sebaiknya diperhitungkan terlebih dahulu resiko apa
yang akan dihadapi. Karena banyak sekali terjadi perceraian pada pasangan
rumah tangga. Pasangan yang menikah muda biasanya cenderung masih suka
anak. Jadi, mereka harus benar-benar sudah siap untuk menghadapi masalah-
akan tetapi lebih baiknya jika pernikahan dilakukan dengan kesiapan yang
tingkat SMA khususnya kepada anak perempuan, agar wawasannya lebih luas
dan tidak terjadi pernikahan di usia muda. Selain itu, sebaiknya bagi orang tua
yang mempunya anak laki-laki atau perempuan yang sudah remaja lebih
tidak terjerumus pada pergaulan bebas misalnya seperti seks di luar nikah.
dengan kegiatn yang positif seperti ikut karang taruna, remaja masjid, dll,
untuk mendapat kesibukan yang positif dan terhindar dari yang negatif.
62
DAFTAR PUSTAKA
Elly, M. Setiadi dkk, 2006. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana.
Mansur, 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rainer, Dedi, 2017. Pengertian Keluarga, Ciri, Fungsi, Macam, tugas dan Peran
Keluarga (Artikel Diposted On pad tanggal 21 Agustus 2017). Diakses
Pada Tanggal 11 Mei 2018.
63
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah,
Bogor: Penerbit Pustaka At-Taqwa 2006. Diakses pada tanggal 2 Oktober
2018.
DOKUMENTASI PENELITIAN