Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS JURNAL

“BAB 5&6”
Dosen Pengampu : Fauziah,S.Kom.,M.Kom

Nama : Ismi Nur’Oktaviani Fahira


NIM : 20200910020
Kelas : SI 2020 B

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS KUNINGAN
2022
BAB 5

Peninjau Ismi Nur’Oktaviani Fahira


Author/Penulis Prof.Richardus Eko Indrajit, Drs.Richardus Djokopranoto
Nama Jurnal Seri Bunga Sampai Pemikiran EKOJI
Judul SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Tahun Terbit 2016


Jumlah 143
Halaman
Metode Kualitatif – Studi Kasus
Penelitian
Objek dan Tahap-Tahap Optimalisasi Supply Chain
Subjek
Penelitian
Ringkasan Untuk perbaikan dalam supply chain banyak yang mencari semacam formula
rahasia yang mampu mendorong perusahaannya menjadi juara dalam
penerapan supply chain management. Terdapat beberapa tahapan
- Tahap 1 : Logistic dan Sumber Pembelian
berfokus pada sumber pembelian barang keperluan perusahaan dan
losgistik. Perusahaan mencari Kerjasama dengan pemasok barang untuk
mengusahakan penghematan optimal dalam pembelian barang. Adapun
perkembangan dalam tahap pertama ini yaitu Penggerak (vice president
dengan tekanan), Faedah (penghematan),
Fokus(persedian,logistic,angukutan,pemenuhan pesanan), Alat
(pembentukkan tim,keunggulan fungsional, Daerah (aksi tingkat
menengah dalam organisasi), Pedoman (data biaya), Model, Aliansi
(konsolidasi pemasok), dan Pelatihan (untuk para anggota tim).

- Tahap 2 : Keunggulan Internal


Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh perusahaan diantaranya :
1. Resistensi dan perubahan, bahwa dalam setiap perubahan di
perusahaan, apabila perubahan besar yg dituju acuh tak acuh yg tidak
setuju.
2. Kurang memberikan pengakuan atas keberhasilan
Keberhasilan sementara banyak yang dinikmati dan diklaim hanya
oleh beberapa orang saja, sedangkan sebagian besar orang lain yang
betul-betul bekerja ikut melakukan perubahan ditinggalkan.
3. Keterbatasan tenaga yang kapabel
Perubahan sering kali mensyaratkan perampingan organisasi.

4. Kepuasan atas keadaan status quo


terlihat adanya antusiasme tinggi dalam melakukan supply hain
improvement, tetapi setelah beberapa waktu, para eksekutif
dapat kehilangan gairah dan se ara tidak sadar menunjukkan
kepuasan atas kemajuan sementara dan status quo sehingga
kurang tertarik untuk melakukan perubahan lebih lanjut.

5. Menurunnnya motivasi

Para anggota tim perlu diberikan motivasi kembali agar tetap


bergairah melanjutkan usaha melakukan perubahan. Menurunnya
motivasi juga dapat terjadi di jajaran lebih atas.

6. Kekurangtepatan dalam ramalan

Pentingnya perhitungan ramalan ini se ara akurat, sehingga


menghalangi kemajuan ke tahap II.

7. Kurang menggunakan teknologi informasi

Dengan penggunaan teknologi informasi yang sesuai. Sikap


terhadap teknologi informasi masih bersifat ragu-ragu atau
setengah-setengah sehingga ku- rang memanfaatkan sepenuhnya
jasa teknologi ini.
8. Kekurangan percayaan

hal yang juga menghambat kemajuan ke tahap II ialah kekurang


per ayaan pada pihak-pihak yang seharusnya bekerja sama untuk
mengembangkan supply hain management yang berhasil

- Tahap 3 : Kontruksi Jaringan (Network Construction)

Tahap I dan tahap II seperti telah dijelaskan di depan, ialah


pekembangan internal, dan baru pada tahap II I
dimulai perkembangan eksternal. Oleh karena itu, maka baru pada
tahap III, dimulai suatu tahapan yang dapat dikatakan
memfokuskan diri pada dunia luar. Namun langkah perkembangan
dari tahap II ke tahap III tidak begitu saja dapat dilakukan, karena
ada beberapa halangan dan tantangan yang perlu diperhatikan dan
diatasi terlebih dahulu. Pada waktu berhasil pada tahap II perusahaan
berada pada suatu situasi kritis untuk menetapkan dan memutuskan,
apakah meneruskan upaya-upaya men ari peningkatan e siensi di dalam
perusahaan saja, atau mulai juga men ari ara peningkatan e siensi dari
luar perusahaan, sebagaimana sudah mulai dilakukan dengan beberapa
pemasok kun i. Perusahaan yang memilih ara pertama akan dilanda
oleh pesaingnya yang umumnya akan memilih ara kedua. Memilih
ara kedua dalam kenyataan adalah memilih suatu budaya baru, oleh
karena itu sering kali mendapat `tentangan' dari dalam dan
memerlukan komitmen yang kuat dari para eksekutif.

- Tahap 4 : Kepempinan Dalam Industri


Untuk men apai tahap terakhir dari evolusi supply hain memerlukan
keterlibatan total dari semua tim ma- najemen di seluruh jajaran
jaringan supply. Ini akan terjadi apabila semua pihak menyadari
kesuksesan dan kemampuan supply hain management dalam
merealisasikan kemampuan kompetitifnya menghadapi supply
chain yang lain. Tahap IV yang merupakan pemenuhan visi masa
depan adalah sekedar kelanjutan dari tahap III dan biasanya tidak
ditemukan kendala-kendala yang besar seperti halnya perubahan dari
tahap II ke tahap III.
BAB 6

Peninjau Ismi Nur’Oktaviani Fahira


Author/Penulis Prof.Richardus Eko Indrajit, Drs.Richardus Djokopranoto
Nama Jurnal Seri Bunga Sampai Pemikiran EKOJI
Judul SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Tahun Terbit 2016


Jumlah 143
Halaman
Metode Kualitatif – Studi Kasus
Penelitian
Objek dan Implikasi Dari Strategi Manajemen Supply Chain
Subjek
Penelitian
Ringkasan Ada ringkasan beberapa implikasi diantaranya :

- Manajemen Supply Chain Pada Umumnya

1. Pengembangan logistics management

(a) Supply chain management pada hakekatnya ialah


pengembangan lebih lanjut dari logistics manage- ment.

(b) Dalam logistics management, pengurusan termasuk distribusi


barang hanya menyangkut di dalam perusahaan sendiri saja,
tetapi dalam supply hain management pengurusan
menyangkut arus barang sejak bahan baku sampai barang jadi
yang diterima oleh pelanggan akhir, jadi menyangkut seluruh
jaringan organisasi perusahaan dari paling hulu sampai
paling hilir

2. Bertahap
(a) Sejak semula harus disadari bahwa proses pengembangan
dari manajemen logistik ke manajemen supply c hain adalah
merupakan evolusi yang bertahap

(b) Secara dasar, tahapan dimulai dari integrasi (internal) dan


selanjutnya baru membentuk jaringan atau networking
(eksternal)

(c ) Secara lebih terinci, proses internal dapat dibagi lagi


dalam dua tahap (mengutamakan integrasi pembelian/
logistik dan selanjutnya mengupayakan keunggulan
internal) dan proses eksternal juga dibagi menjadi dua tahap
(membangun konstruksi jaringan dan kemudian menjadi
pemimpin dalam industri bersangkutan)

3. Perubahan sikap mental

(a) Kesulitan utama terletak pada waktu peralihan dari tahap


integrasi internal ke pembentukan jaringan eksternal yang
memerlukan perubahan mental secara drastis

(b) Dewasa ini, sebagian besar dari perusahaan yang melakukan


supply chain management, baru berada pada tahap internal
integration, sedangkan baru sebagian kecil saja yang sudah
mencapai tahap external networking.

4. Pemanfaatan teknologi informasi

(a) Teknologi informasi ternyata merupakan hal yang dapat


digunakan sebagai katalisator percepatan dan keberhasilan
supply c hain

(b) Intranet, internet, extranet dan sebagainya umumnya banyak


digunakan dalam hubungan ini
5. Menciptakan keunggulan kompetitif
(a) Tujuan langsung dari pengembangan supply chain
management ialah meningkatkan atau menciptak- an
keunggulan kompetitif (baru)

(b) Persaingan tidak lagi antar perusahaan, tetapi antara supply


hain yang satu dengan supply chain yang lain atau antar
jaringan perusahaan yang satu dengan jaringan perusahaan
yang lain

- Manajemen Mutu
1. Pengertian dan pendekatan
a. Perngertian mutu tidak lagi hanya sesuai dengan spesikasi, tetapi
lebih dari itu yaitu segala sesuatu di luar harga yang
dihendakioleh pelanggan seperti waktu
penyerahan,kehandalan,memenuhi janji dan lainnya.
b. Pendekatan yg dulu dilakukan yaitu push system tidak lagi dapat
dilakukan tetapi berubah menjadi pull system.
2. Keikutsertaan pemasok
Untuk memenuhi selera dan permintaan pelanggan yg harus
diperhatikan perlu diikut sertakan pula peran pemasok.
3. Benchmarking
Yang perlu di benchmarking sesuai dengan asosiasi antar industry
yaitu The Supply Chain Countil dengan model yg terkenal SCOR
(Supply Chain Operations Reference)
4. Logistic sebagai ujung tombak
Logistic digunakan sebagai ujung tombak dan sasaran pertama
penanganannya.
- Manajemen Arus Barang
1. Pengawasan Inventory, dilakukan antara lain dengan merubah
tolok ukur kinerja, bukan lagi turn over ratio biasa tetapi rasio
antara revenue dan inventory
2. Sentralisasi invrntory, Sentralisasi inventory yang dimak- sudkan
disini bukan dalam arti sik tetapi dalam arti peren anaan dan
pengaturan.
3. Manajemen lead time, diperlukan agar keinginan pelanggan
dapat dipenuhi pada tingkat yang dapat diterima oleh mereka.

- Manajemen Organisasi
1. Bentuk organisasi, yang perlu dikembangkan ialah bukan
organisasi fungsional seperti pola lama pada umumnya tetapi
organisasi horisontal
2. Komunikasi terbuka , Komunikasi antar mata rantai harus
dilakukan se ara rutin, transparan, terbuka, spontan dan harus
dirasakan dan merupakan kebutuhan sehari-hari
3. Pemikirann secara win-win , Karena ber kir se ara jaringan,
secara total dan merupakan kemitraan maka perlu
dikembangkan secara terus menerus konsep `win-win'

- Isu Internasional Yang Menyangkut Supply Chain

Makin lama makin nyata bahwa ada hubungan erat antara operasi
global dan pengembangan supply hain. Beberapa statistik sebagai
berikut ini memberikan sema am besaran terhadap suatu ke
cenderungan tertentu.
1. Kira-kira seperlima dari hasil produksi perusahaan AS dihasilkan
di luar negeri

2. Seperempat dari nilai impor AS dilakukan oleh perusahaan


asliasi atau perusahaan induk AS

3. Sejak akhir tahun 1980an, lebih dari setengah perusahaan AS


meningkatkan jumlah negara dimana mereka beroperasi

Untuk sebagian, operasi supply hain yang menyangkut jaringan luar


negeri sama dengan yang menyangkut dalam negeri, namun untuk
beberapa hal ada beberapa perbedaan yang besar. Apabila dikelola
dengan baik in- ternational supply chain memang dapat menambah
kesempatan besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi
pada waktu yang sama juga menciptakan potensi kesulitan dan
jebakan yang tidak kecil.

Anda mungkin juga menyukai