Anda di halaman 1dari 10

Agustus 2002 Page 1 of 24

MATRIKS
UUD 1945 dan Hasil Amandemen UUD Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat
UUD 1945

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV


BAB I
BENTUK DAN KEDAULATAN
Pasal 1 Pasal 1

(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang (2) Kedaulatan berada di tangan rakyat
berbentuk Republik. dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar.
(2) Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis (3) Negara Indonesia adalah negara
Permusyawaratan Rakyat. hukum.
BAB II
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
Pasal 2 Pasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat
anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, terdiri atas anggota Dewan Perwakilan
ditambah dengan utusan-utusan dari daerah- Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan
daerah dan golongan-golongan, menurut aturan Daerah yang dipilih melalui pemilihan
yang ditetapkan dengan undang-undang. umum dan diatur lebih lanjut dengan
undang-undang.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang
sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota
negara.

(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan


Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.
Pasal 3

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat


berwenang mengubah dan menetapkan
Undang-Undang Dasar.
Pasal 3
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat
Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan melantik Presiden dan/atau Wakil
Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar Presiden.
daripada haluan negara.
(4) Majelis Permusyawaratan Rakyat
hanya dapat memberhentikan Presiden
dan/atau Wakil Presiden dalam masa
 jaba tann ya menu rut Un dang -Un dan g
Dasar.
BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pasal 4
(1) Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang-
Undang Dasar.

(2) Dalam melakukan kewajibannya Presiden


dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 2 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV


Pasal 5

(1) Presiden memegang kekuasaan membentuk Pasal 5


undang-undang dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat. (1) Presiden berhak mengajukan
rancangan undang-undang kepada
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah Dewan Perwakilan Rakyat.
untuk menjalankan undang-undang sebagaimana
mestinya.
Pasal 6

(1) Calon Presiden dan calon Wakil


Presiden harus warga negara Indonesia
sejak kelahirannya dan tidak pernah
Pasal 6
menerima kewarganegaraan lain karena
kehendaknya sendiri, tidak pernah
(1) Presiden ialah orang Indonesia asli.
mengkhianati negara, serta mampu
secara rohani dan jasmani untuk
(2) Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis
melaksanakan tugas dan kewajiban
Permusyawaratan Rakyat dengan suara yang
sebagai Presiden dan Wakil Preside n.
terbanyak.
(2) Syarat-syarat untuk menjadi
Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih
lanjut dengan undang-undang

Pasal 6A Pasal 6A

(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih (4) Dalam hal tidak ada pasangan calon
dalam satu pasangan secara langsung Presiden dan Wakil Presiden terpilih,
oleh rakyat. dua pasangan calon yang memperoleh
suara terbanyak pertama dan kedua
(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil dalam pemilihan umum dipilih oleh
Presiden diusulkan oleh partai politik rakyat secara langsung dan pasangan
atau gabungan partai politik peserta yang memperoleh suara rakyat
pemilihan umum sebelum pelaksanaan terbanyak dilantik sebagai Presiden dan
pemilihan umum. Wakil Presiden.

(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil


Pres iden yang mendapatkan suara lebih
dari lima puluh persen dari jumlah
suara dalam pemilihan umum dengan
sedikitnya dua puluh persen suara di
setiap provinsi yang tersebar di lebih
dari setengah jumlah provinsi di
Indonesia, dilantik menjadi Presiden
dan Wakil Presiden.

(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan


Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut
diatur dalam undang-undang.
Pasal 7
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden
Presiden dan Wakil Presiden memegang memegang jabatan selama lima
 jaba tann ya sel ama ma sa li ma tah un, d an tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
sesudahnya dapat dipilih kembali. kembali dalam jabatan yang sama,
hanya untuk satu kali masa jabatan.

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 3 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV


Pasal 7A

Presiden dan/atau Wakil Presi den dapat


diberhentikan dalam masa jabatannya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
atas usul Dewan Perwakilan Rakyat,
baik apabila terbukti telah melakukan
pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana
berat lainnya, atau perbuatan tercela
maupun apabila terbukti tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden.

Pasal 7B

(1) Usul pemberhentian Presiden


dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada
Majeli s Permu syawar atan Rakyat hanya
dengan terlebih dahulu mengajukan
permintaan kepada Mahkamah
Konstitusi untuk memeriksa, mengadili,
dan memutus pendapat Dewan
Perwakilan Rakyat bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden telah
melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana
berat lainnya, atau perbuatan tercela;
dan/atau pendapat bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden.

(2) Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat


bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden telah melakukan pelanggaran
hukum tersebut ataupun telah tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Prersiden
dan/atau Wakil Presiden adalah dalam
rangka pelaksanaan fungsi pengawasan
Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Pengajuan perminataan Dewan


Perwakilan Rakyat kepada Mahkamah
Konstitusi hanya dapat dilakukan
dengan dukungan sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat yang hadir dalam
sidang paripurna yang dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
angggota Dewan Perwakilan Rakyat.

(4) Mahkamah Konstitusi wajib


memeriksa, mengadili, dan memutus

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 4 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV


dengan seadil-adilnya terhadap
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
tersebut paling lama sembilan puluh
hari setelah permintaan Dewan
Perwakilan Rakyat itu diterima oleh
Mahkamah
konstitusi.

(5) Apabila Mahkamah Konstitusi


memutuskan bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden terbukti melakukan
pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana
berat lainnya, atau perbuatan tercela;
dan/atau terbukti bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden, Dewan
Perwakilan Rakyat menyelenggarakan
sidang paripurna untuk meneruskan
usul pemberitahuan Presiden dan/atau
Wakil Presiden kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat

(6) Majelis Permusyawaratan Rakyat


wajib menyelenggarakan sidang untuk
memutuskan usul Dewan Perwakilan
Rakyat tersebut paling lambat tiga
puluh hari sejak Majelis
Permusyawaratan Rakyat menerima
usul tersebut.

(7) Keputusan Majelis Permusyawaratan


Rakyat atas usul pemberhentian
Presiden dan/atau Wakil Presiden harus
diambil dalam rapat paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat yang dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari
 juml ah ang gota da n dise tujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota yang hadir, setelah Presiden
dan/atau Wakil Presiden diberi
kesempatan menyampaikan penjelasan
dalam rapat paripurna Majelis
Permusyarawaratan Rakyat

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 5 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV

Pasal 7C

Presiden tidak dapat membekukan


dan/atau membubarkan Dewan
Perwakilan Rakyat.

Pasal 8

(3) Jika Presiden dan Wakil Presiden


mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
Pasal 8
tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam masa jabatannya secara
(1) Jika Presiden mangkat, berhenti,
bersamaan, pelaksana tugas
diberhentikan, atau tidak dapat
kepresidenan adalah Menteri Luar
melakukan kewajibannya dalam masa
Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan
Pasal 8  jaba tann ya, i a dig anti kan o leh Wa kil
Menteri Pertahanan secara bersama-
Presiden sampai habis masa
sama. Selambat-lambatnya tiga puluh
Jika Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat  jaba tann ya.
hari setelah itu, Majelis
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya,
Permusyawaratan Rakyat
ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis (2) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil
menyelenggarakan sidang untuk
waktunya. Presiden, selmbat-lambatnya dalam
memilih Presiden dan Wakil Presiden
waktu enam puluh hari, Majelis
dari dua pasangan calon Presiden dan
Permusyawaratan Rakyat
Wakil Presiden yang diusulkan oleh
menyelenggarakan sidang untuk
partai politik atau gabungan partai
memilih Wakil Presiden dari dua calon
politik yang pasangan calon Presiden
yang diusulkan oleh Presiden.
dan Wakil Presidennya meraih suara
terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya, sampai
habis masa jabatannya.
Pasal 9 Pasal 9

Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan (1) Sebelum memangku jabatannya,


Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau Presiden dan Wakil Presiden
berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan bersumpah menurut agama, atau
Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan berjanji dengan sungguh-sungguh di
Perwakilan Rakyat sebagai berikut: hadapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat atau Dewan Perwakilan
Sumpah Presiden (Wakil Presiden): Rakyat sebagai berikut :
"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi
kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik- "Demi Allah saya bersumpah akan
baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh memenuhi kewajiban Presiden
Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Republik Indonesia (Wakil P residen
undang-undang dan pera turannya dengan selurus-Republik Indonesia) dengan sebaik-
lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa".
baiknya dan seadil-adilnya,
memegang teguh Undang-Undang
Janji Presiden (Wakil Presiden): Dasar dan menjalankan segala
"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan undang-undang dan peraturannya
memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan selurus-lurusnya serta

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 9 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV


khusus atau bersifat istimewa yang
diatur dengan undang-undang.
(2) Negara mengakui dan
menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-
hak tradisionalnya sepanjang masih
hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang
BAB VII
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Pasal 19

Pasal 19 (1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat


dipilih melalui pemilihan umum.
(1) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan
dengan undang-undang. (2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat
diatur dengan undang-undang.
(2) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang
sedikitnya sekali dalam setahun. (3) Dewan Perwakilan Rakyat
bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun.
Pasal 20

(1) Dewan Perwakilan Rakyat


memegang kekuasaan membentuk
undang-undang.

Pasal 20 (2) Setiap rancangan undang- undang


dibahas oleh Dewan Perwakilan (5) Dalam hal rancangan undang-
(1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki Rakyat dan Presiden untuk mendapat undang yang telah disetujui bersama
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. persetujuan bersama. tersebut tidak disahkan oleh Presiden
dalam waktu tiga puluh hari semenjak
(2) Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak (3) Jika rancangan undang-undang rancangan undang-undang tersebut
mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, itu tidak mendapat persetujuan disetujui, rancangan undang-undang
maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi bersama, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang
dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat itu tidak boleh diajukan lagi dalam dan wajib diundangkan.
masa itu. persidangan Dewan Perwakilan
Rakyat masa itu.

(4) Presiden mengesahkan rancangan


undang-undang yang telah disetujui
bersama untuk menjadi undang-
undang.
Pasal 20A

(1) Dewa n Perwakilan Rakyat memiliki


fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan
fungsi pengawasan.

(2) Dalam melaksanakan fungsinya,


selain hak yang diatur dalam pasal-
pasal lain Undang-Undang Dasar ini,
Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai
hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat.

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 10 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV

(3) Selain hak yang diatur dalam


pasa l-pa sal lain Undang -UndangDasar
ini, setiap anggota Dewan Perwakilan
Rakyat mempunyai hak mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan
pendapat, serta hak imunitas.

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak


Dewan Perwakilan Rakyat dan hak
anggota Dewan Perwakilan Rakyat
diatur dalam undang-undang.
Pasal 21

(1) Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat


berhak memajukan rancangan Undang-undang. Pasal 21

(2) Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat, tidak disahkan oleh berhak mengajukan usul rancangan
Presiden, maka rancangan tadi tidak boleh undang-undang.
dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.

Pasal 22A
Pasal 22

Ketentuan lebih lanjut tentang tata


(1) Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa,
cara pembentukan undang-undang
Presiden berhak menetapkan peraturan
diatur dengan undang-undang.
pemerintah sebagai pengganti undang-undang.

Pasal 22B
(2) Peraturan pemerintah itu harus mendapat
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dalam
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
persidangan berikut.
dapat diberhentikan dari jabatannya,
yang syarat-syarat dan tata caranya
(3) Jika tidak mendapat persetujuan, maka
diatur dalam undang-undang.
peraturan pemerintah itu harus dicabut

BAB VIIA
DEWAN PERWAKIL AN DAERAH
Pasal 22C

(1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah


dipilih dari setiap provinsi melalui
pemilihan umum.

(2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah


dari setiap provinsi jumlahnya sama
dan jumlah seluruh anggota Dewan
Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari
sepertiga jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat.

(3) Dewan Perwakilan Daerah bersidang


sedikitnya sekali dalam setahun.

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 11 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV


(4) Susunan dan kedudukan Dewan
Perwakilan Daerah diatur dengan
undang-undang.

Pasal 22D

(1) Dewan Perwakilan Daerah dapat


mengajukan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat ran cangan undang- undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan pertimbangan keuangan pusat
dan daerah.

(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut


membahas rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan otonomi daerah;
hubungan pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah; pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah; serta
memberikan pertimbangan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat atas
rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara dan
rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan,
dan agama.

(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat


melakukan pengawasan atas
pelaksa naan undang- undang mengenai:
otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah,
hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan, dan
agama serta menyampaikan hasil
pengawasannya itu kepada Dewan
Perwakilan Rakyat sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindaklanjuti.

(4) Anggota Dewan Perwakilan Dearah


dapat diberhentikan dari jabatannya,
yang syarat-syarat dan tata caranya
diatur dalam undang-undang.

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 23 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV


BAB XV
BAB XV BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG
BENDERA DAN BAHASA NEGARA, SERTA LAGU
KEBANGSAAN
Pasal 35

Bendera negara Indones ia ialah Sang Merah Putih.


Pasal 36A

Lambang Negara ialah Garuda


Pancasila dengan Semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.

Pasal 36B

Pasal 36 Lagu Kebangsaan ialah Indonesia


Raya.
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
Pasal 36C

Ketentuan lebih lanjut mengenai


Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur
dengan undang-undang.

BAB XVI
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 
Pasal 37

(1) Usul perubahan pasal-pasal


Undang-Undang Dasar dapat
diagendakan dalam sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat apabila
diajukan oleh sek urang-kurangnya 1/3
dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
Pasal 37
(2) Se tiap usul perubah an pasal-pasal
Undang -Undang Dasar diajukan secara
(1) Untuk mengubah Undang-Undang Dasar
tertulis dan ditunjukkan dengan jelas
sekuran g-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota
bagian yang diusulkan untuk diubah
Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.
beserta alasannya.

(2) Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-


(3) Un tuk mengubah pasal-pasal
kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota yang
Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis
hadir.
Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat.

(4) Putusan untuk mengubah pasal-


pasal Undan g-Undang Dasar dilakukan
dengan persetujuan s ekurang-
kurangnya lima puluh persen ditambah
satu dari seluruh anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

CETRO – New Constitution Program


Agustus 2002 Page 24 of 24

UUD 1945 Amandemen I Amandemen II Amandemen III Amandemen IV

(5) Khusus mengenai bentuk Negara


Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan.

ATURAN PERALI HAN


Pasal I Pasal I

Panita Persiapan Kemerdekaan Indonesia Segala peraturan perundang-undangan


mengatur dan menyelenggarakan kepindahan yang ada masih tetap berlaku selama
pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia. belum diadakan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar ini.
Pasal II
Pasal II
Segala badan negara dan peraturan yang ada
masih langsung berlaku, selama belum diadakan Semua le mbaga ne gara yan g ada masih
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini. tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan Undang-
Pasal III Undang Dasar dan belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang
Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden Dasar ini.
dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia. Pasal III

Pasal IV Mahkamah Konstitusi dibentuk


selambat-lambatnya pada 17 Agustus
Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat,. 2003 dan sebelum dibentuk segala
Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan kewenangannya dilakukan oleh
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang- Mahkamah Agung.
Undang Dasar ini , segala kekuasaannya
dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah
komite nasional.
ATURAN TAM BAHAN

Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat
ATURAN TAMB AHAN
ditugasi untuk melakukan peninjauan
terhadap materi dan status hukum
(1) Dalam enam bulan sesudah akhirnya
Ketetapan Majelis Permusyawaratn
peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesa
Rakyat Sementara dan Ketetapan
mengatur dan menyelengarakan segala hal yang
Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk
ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ini.
diambil putusan pada Sidang Majelis
Permusyawarata n Rakyat 2003.
(2) Dalam enam bulan sesudah Majelis
Permusyawaratan Rakyat dibentuk, Majelis itu
Pasal II
bersidang, untuk menetapkan Undang-Undang
Dengan ditetapkannya perubahan
Dasar.
Undang-Undang Dasar ini, Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 terdiri atas
Pembukaan dan pasal-pasal.

End-

CETRO – New Constitution Program

Anda mungkin juga menyukai