Anda di halaman 1dari 4

Nasehat Bab Larangan Trading Saham, Forex dan Cryptocurrency

Saudaraku, jangan melakukan 7 transaksi harom yg bisa menggagalkan kita MSSDN, yaitu:
1. Riba
2. ghoror (ketidakpastian)
3. dhoror (merugikan)
4. maisir (perjudian, untung-untungan)
5. suhtun (barang harom)
6. ma’shiyat
7. risywah (suap)

QS Al Baqoroh – 168:
Wahai manusia, makanlah kalian dari (makanan) yang halal lagi baik yang terdapat dari
bumi dan janganlah kalian mengikuti langkah2 setan, sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagi kalian.

Di era digital ini semakin banyak transaksi yang dijalankan secara online atau digital. Banyak
tawaran aplikasi yang dapat memberikan keuntungan dan kekayaan yang cepat, mudah
namun mengandung transaksi yang diharomkan.

HR Bukhori:
akan datang suatu masa orang tidak peduli darimana harta yang diperoleh /hasilkan apa
dari yang halal atau dari yang harom.

Contoh aplikasi online/digital yang berkedok investasi namun sebenarnya adalah


spekulasi/untung-untungan/perjudian/gambling yang hukumnya harom:
- Trading Saham Short Term
- Trading Indeks Harga Saham
- Margin Saham Trading
- Short Selling
- Trading Forex
- Trading Cryptocurrency
- Trading Emas Online

Trading Saham Short Term (TSST)


Adalah perdagangan saham dengan maksud mendapatkan keuntungan jangka pendek
dengan memanfaatkan kenaikan harga saham dalam hitungan menit, jam, atau hari. TSST ini
berbeda dengan investasi saham. Investasi saham bersifat jangka panjang untuk
mendapatkan keuntungan atas peningkatan kineja perusahaan, berupa pembagian
keuntungan perusahaan (deviden) maupun kenaikan harga saham (capital gain). Dalam TSST
tidak mempertimbangkan faktor2 fundamental kinerja perusahaan, namun lebih condong
berspekulasi dari selisih harga saham di pasar modal. Dengan demikian TSST hukumnya
harom karena mengandung unsur MAISIR (perjudian/spekulasi).

Trading Indeks Harga Saham (TIHS)


Adalah perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) beberapa perusahaan, bukan jual
beli saham suatu perusahaan. IHSG adalah angka statistik perubahan harga dari kumpulan
saham yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. TIHS hukumnya harom karena
mengandung unsur GHOROR dan MAISIR. Ghorornya karena yang diperdagangkan adalah
IHSG beberapa perusahaan (sesuatu yang sifatnya abstrak), bukan saham perusahaan.
Maisirnya karena bersifat spekulasi (untung-untungan).

Margin Trading Saham (MTS)


Adalah perdagangan saham dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman yang disediakan oleh
broker (perantara) kepada nasabahnya untuk bisa membeli saham beberapa kali lipat dari
uang yang didepositkan sebagai modal awal pembelian. Contoh: nasabah A memiliki modal
awal 1 jt untuk membeli saham. Nasabah A mengambil fasilitas pinjaman dari broker
sebanyak 5X lipat dari modal awal yang dimiliki (= 5 jt) dengan bunga 18% per tahun (setara
0,05% per hari). Transaksi ini hukumnya harom karena mengandung unsur RIBA.

Short Selling (SS)


Transaksi SS adalah transaksi penjualan saham dimana saham yang dimaksud tidak dimiliki
penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Contoh: A adalah seorang penjual saham. Dia ingin
melakukan SS saham PT.X. Dia memutuskan untuk meminjam saham PT.X ke Perusahaan
Sekuritas dimana harganya saat itu sebesar Rp 15.000,- per lembar. Setelah meminjam,
saham PT.X tersebut lalu dijual di pasar dengan harga Rp 15.000,- per lembar. Sesuai dengan
prediksinya harga saham PT.X kemudian turun menjadi Rp 13.000,- per lembar. A yang
memiliki uang hasil penjualan saham pinjaman sebesar Rp 15.000,- itu, kemudian membeli
saham PT.X itu di harga Rp 13.000,- per lembar. Karena A awalnya meminjam saham
kepada Perusahaan Sekuritas, saham yang dibelinya tersebut kemudian harus dikembalikan
kepada pemberi pinjaman. Darimana keuntungan yang diperoleh A? dari selisih Rp 15.000,-
dan Rp 13.000,- yaitu Rp 2.000,-. Transaksi ini harom karena mengandung unsur GHOROR,
yaitu menjual saham yang belum dimiliki.

Trading Forex (TF)


Adalah perdagangan kontrak jual beli pasangan mata uang tertentu, misal Euro terhadap
Dollar (Euro/Dollar) dalam waktu tertentu, dengan tujuan memperoleh keuntungan tanpa
adanya serah terima mata uang secara fisik. TF hukumnya harom karena mengandung RIBA
dan MAISIR. Riba karena melakukan transaksi uang dengan uang tidak yadan biyadin (tidak
secara tunai). Maisir karena terdapat unsur perjudian dalam menebak nilai mata uang
pasangan yang akan terjadi. Jika tebakannya tepat akan mendapat keuntungan, namun jika
tebakannya salah akan hilang uangnya senilai kontrak.
Transaksi antar mata uang yang diperbolehkan adalah tukar menukar antar mata uang
(contoh: Dollar terhadap Rupiah) dengan nilai kurs sesuai kesepakatan atau harga pasar
dan penyerahan keduanya dilakukan secara TUNAI sebelum para pihak berpisah. Contoh:
tukar menukar uang di Money Changer.
Trading Cryptocurrency (TC)
Adalah alat pembayaran virtual yang bisa diperoleh melalui pembelian maupun
penambangan (minning). Cryptocurrency tidak diakui sebagai alat pembayaran oleh
pemerintah. Perdagangan Cryptocurrency adalah memperdagangkan uang crypto dengan
uang fisik (Dollar, Rupiah, dan sejenisnya) maupun dengan uang crypto lain atau uang
digital. TC hukumnya harom karena mengandung unsur GHOROR dan MAISIR. Ghoror
karena uang crypto tidak diakui sebagai alat bayar yang sah oleh pemerintah. Maisir karena
menjadi sarana spekulasi atau untung-untungan.

Trading Emas Online (TEO)


Adalah memperdagangkan emas secara online dimana penyerahan emas dan uang tidak
dilakukan secara TUNAI. TEO hukumnya harom karena mengandung unsur RIBA. Jual beli
emas dengan uang harus tunai karena keduanya termasuk barang ribawi.
TEO juga mengandung unsur GHOROR, karena hanya kontrak jual dan beli indikator harga
emas, tidak ada emas fisik yang diperdagangkan.
TEO juga mengandung unsur MAISIR, karena mempertaruhkan uang yang diinvestasikan
untuk menebak harga pasar emas. Disamping itu diberi fasilitas margin yang berbunga,
berarti riba, hukumnya harom.

Dalil-dalil transaksi barang ribawi


• Ada 6 jenis barang ribawi: emas, perak, gandum halus, gandum kasar, kurma dan garam.)
• Barang ribawi: adalah barang yang dapat mengakibatkan terjadinya akad riba bila terjadi
kelebihan dalam salah satu pertukarannya (jual belinya).
• Riba masuk dlm 7 dosa besar: (1) Menyekutukan Alloh, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Alloh kecuali dengan alasan yang dibenarkan, (4) memakan harta anak
yatim, (5) memakan riba, (6) melarikan diri dari medan peperangan, (7) menuduh zina wanita
yang menjaga kehormatannya.

HR Bukhori: dari Abi Minhal, dia berkata: aku berkata kepada Baro’ Ibni Azab dan Zaid ibni
Arqom dari tukar menukar uang, keduanya berkata: orang ini lebih baik dariku dan
keduanya berkata: Rosululloh SAW melarang dari menjual (mata uang) emas dibayar
dengan (mata uang) perak secara pinjaman (tidak tunai)

HR Bukhori: sesungguhnya Rosululloh SAW melarang seorang laki-laki menjual makanan


sehingga dia menguasainya, aku berkata kepada ibni Abbas: bagaimana dmk itu? Ibni
Abbas berkata: menukarkan dirham dengan dirham dan makanan dengan makanan dengan
tidak kontan.

HR Abu Daud: Dari ibni Abbas, dia berkata: Rosululloh SAW bersabda: ketika salah satu
kalian membeli makanan maka janganlah menjualnya sehingga dia menguasainya.

HR Muslim: dari Abi Huroiroh, dia berkata: Rosululloh SAW melarang dari jual beli lemparan
dan jual beli ghoror (tidak pasti / tipuan)

QS Al Maidah-90: wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khomrun (minuman


keras), perjudian, anshob (menyembah berhala) dan azlam (mengundi nasib dengan anak
panah) adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan, maka kalian menjauhlah dari
perbuatan itu agar kalian beruntung.
HR Bukhori: halal dan harom itu jelas, diantara keduanya syubhat (belum jelas halal dan
haromnya), dan kebanyakan manusia itu tidak mengetahuinya, barangsiapa yang menjaga
syubhat maka dia bebas bagi agamanya dan rahasianya, barangsiapa yang terjatuh dalam
syubhat seperti orang yang mengembala di sekitar kawasan larangan yang hampir
menjerumuskannya, ingatlah dan sesungguhnya setiap raja memiliki kawasan larangan,
ingatlah sesungguhnya larangan Alloh di bumi adalah kaharomannya.

Saudaraku, mari kita simak perbedaan antara INVESTASI, PERDAGANGAN (Trading) dan
PERDANGAN (Trading) yang bersifat PERJUDIAN.

Contoh investasi:
Mendirikan usaha kuliner atau restoran, usaha peternakan, usaha perkebunan dan
sejenisnya.
Ciri utama investasi adalah memiliki hasil yang diperoleh dari pendapatan yang mengalir
(Return on Investment) dalam jangka panjang, nilai asetnya tetap atau bahkan banyak
walaupun hasil usahanya tidak untung dan aset masih dimiliki walaupun usahanya berhenti.

Contoh perdagangan (Trading): jual beli sembako, jual beli ternak, barang elektronik,
pakaian dan sejenisnya.
Ciri utama perdagangan (Trading) adalah pendapatan diperoleh dari keuntungan penjualan
komoditas yang dimiliki. Jika harga komoditi turun, aset tidak hilang, hanya rugi usaha
sebesar turunnya harga. Komoditi bisa disimpan dalam waktu lama, tergantung umur
komoditi dan masih ada kemungkinan bisa dijual kembali ketika harga membaik.

Contoh perdagangan (Trading) yang bersifat perjudian: Trading Kontrak Forex.


Ciri utama perdagangan yg bersifat perjudian adalah hasilnya didapat apabila tebakan nilai
kontraknya tepat. Modal akan hilang atau habis apabila tebakannya salah. Bila waktu
kontrak habis (jatuh tempo) dan harga tidak sesuai dengan tebakan, maka modalnya akan
hilang.

Investasi saham pada perusahaan yang diperbolehkan adalah:


1. Bidang perusahaan tersebut halal
2. Pengelolaan usaha perusahaan tsb sesuai syariah
3. Perusahaan tsb tidak memiliki utang piutang ribawi
4. Pendapatan perusahaan tidak tercampur dg hasil usaha yg harom, dan
5. Cara memperjualbelikan sahamnya halal

Saudaraku, pertimbangkan 3 hal ketika mendapat tawaran bisnis apapun, yaitu:


1. Pastikan kehalalannya
2. Legalitasnya
3. Rasionalitasnya

Smoga Alloh memberikan kita kelonggaran hati untuk bisa tunduk pada aturan2Nya, aamiin

Anda mungkin juga menyukai