Anda di halaman 1dari 7

Ta‟limDiniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam p-ISSN: 2746-7600

(Journal of Islamic Education Studies) e-ISSN: 2746-4342


Vol. 2 No 2 April 2022

TINJAUAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM AL


HUJURAT AYAT 13

Devi Agustina Nopita Sari1, Muhammad Dwi Toriyono2


UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung1, UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung
deviagustina230801@gmail.com1, dwi.toriyono@iain-tulungagung.ac.id2
email korespondensi: farihinfikri@gmail.com

Abstract: This research was conducted with the aim of examining the multicultural education
contained in the letter al Hujurat verse 13. The questions to be answered in this study are: 1) What
are the multicultural education contained in the letter al Hujurat verse 13. To answer this
question, this study uses library research, namely research whose research object is carried out
through various library sources. This method the author uses to explain the content of
multicultural education from al Hujurat verse 13. The results of the study show that multicultural
education in surah al Hujurat verse 13 includes gender equality, ethnic and national differences,
and equal degrees. Allah, created humans consisting of men and women by making them with
various conditions between ethnicity, race, class, skin color, language is not a reason but for them
to know each other to spread love and peace, and help each other in matters kindness, mutual
respect, and live in harmony with full tolerance for the diversity that exists.

Keywords: education, multicultural, al Hujurat 13

Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menelaah pendidikan multikultural yang
ada dalam surat al Hujurat ayat 13. Asumsi yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah: 1)
Apa saja pendidikan multikultural yang terdapat di dalam surat al Hujurat ayat 13. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut maka kajian ini menggunakan penelitian library research, yaitu
penelitian yang objek penelitiannya dilakukan melalui berbagai sumber kepustakaan. Metode ini
penulis gunakan untuk menjelaskan kandungan pendidikan multikultural dari ayat al Hujurat ; 13.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural di dalam surat al Hujurat ayat 13
diantaranya adalah kesetaraan gender, perbedaan suku dan bangsa, serta kesamaan derajat. Allah
menciptakan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan menjadikan mereka
beragam keadaan antara suku, ras, golongan, warna kulit, bahasa bukanlah suatu alasan melaikan
mereka agar saling mengenal untuk menebar kasih sayang dan perdamaian, serta saling tolong
menolong dalam hal kebaikan, saling menghargai, dan hidup rukun dengan penuh toleransi akan
keberagaman yang ada.

Kata kunci: pendidikan, multikultural, al Hujurat 13

PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang terdiri atas banyaknya suku, agama, ras,
dan budaya. Sehingga Indonesia dikenal dengan masyarakat multikultural.
Populasi penduduk Indonesia saat ini lebih dari dua ratus jiwa, terdiri dari tiga

119
Ta‟limDiniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam p-ISSN: 2746-7600
(Journal of Islamic Education Studies) e-ISSN: 2746-4342
Vol. 2 No 2 April 2022
ratus suku yang berbeda. Selain itu mereka juga menganut agama atau
kepercayaan yang beragam1.
Indonesia sebagai negara multikultural maka sangatlah diperlukan sikap
untuk saling menerima akan perbedaan. Setiap insan manusia berkewajiban untuk
menumbuh kembangkan sikap multikultural pada dirinya. Sikap multikultural
merupakan sikap menghargai dan menghormati perbedaan dengan terbuka. Oleh
karena itu diperlukan mengembangkan sikap menghormati masing-masing pribadi
atau kelompok tanpa harus membedakan gender, agama, maupun etnis.
Syarat supaya multikultural efektif apabila manusia mau mengembangkan
sikap hormat akan keunikan masing-masing pribadi ataupun kelompok tanpa
membeda-bedakan. Oleh sebab itu wacana multikulturalisme sangat diperlukan
guna implementasi dari nilai-nilai multikultural pada diri manusia. Dalam
memahami perbedaan diharapkan akan menhasilkan pemahaman akan
keberagaman dan menumbuhkan sikap toleran serta terbuka. Dalam penulisan ini
penulis akan meninjau pendidikan multikultural yang terkandung dalam surat al
Hujurat ayat 13 yang menjelaskan mengenai hakikat manusia diciptakan untuk
saling kenal mengenal, berbangsa, dan bersuku-suku yang tidak lain agar mereka
saling menghargai antar sesama. Hadirnya Islam sebagai agama yang rahmatan lil
alamin mengajarkan mengenai perdamaian, menghormati, tasmuh, dan cinta
kasih.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode library research atau penelitian
kepustakaan, data penelitian diperoleh dari buku-buku, tulisan-tulisan, dan
literatur lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian
ini, baik itu sumber primer maupun buku sumber skunder.

1
M. Ainul Yaqin, “Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk
Demokrasi dan Keadilan”, (Yogyakarta: Pilar Media, 2005), Hal. 3-4.
120
Ta‟limDiniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam p-ISSN: 2746-7600
(Journal of Islamic Education Studies) e-ISSN: 2746-4342
Vol. 2 No 2 April 2022
Dimana data-data yang telah dikumpulkan dalam penelitian tersebut
kemudian penulis menginterpretasikannya menggunakan metode deskripsi
analisis. Penelitian diawali dengan pengumpulan data secara konsisten dan juga
sistematis yang kemudian di analisis, diseleksi serta digabungkan untuk kemudian
diambil kesimpulan menggunakan analisis deduktif mulai dari masalah yang
memiliki sifat umum kemudian diambil kesimpulan ke yang lebih bersifat khusus.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pendidikan multikultural dalam Islam
Pendidikan merupakan hal yang sangat akrab dalam kehidupan manusia.
Pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu usaha untuk mencapai kehidupan atau
taraf hidup ataupun kemajuan diri menjadi yang lebih baik2. Pendidikan tidak
hanya dimaknai dengan pemberian ilmu baru kepada peserta didik. Namun
pendidikan yang baik akan menjadikan individu kearah yang lebih bernilai dan
berkualitas secara pengetahuan maupun spiritual. Oleh sebab itu keberadaan
pendidikan dalam kehidupan dapat menyokong kehidupan yang lebih bernilai.
Pendidikan di dalam Islam merupakan suatu suatu aspek yang sangat
diperhatikan. Sebagaimana kita ketahui dalam hadits, nabi saw. memerintahkan
umatnya untuk selalu belajar dan kewajiban belajar ini dibebankan atas setiap
muslim.
Sedangkan multikultural atau sering dikenal dengan multikulturalisme
berasal dari dua kata yakni “multi” yang berarti „banyak‟, dan “kultur” berarti
„budaya‟. Sedangkan secara sederhana multikultural dapat kita pahami sebagai
suatu konsep dan pengakuan dari sebuah refleksi dalam suatu kelompok.
Multikultural berarti pengakuan akan martabat manusia dalam suatu kelompok

2
Ngainun Naim, dan Achmad Sauqi, “Pendidikan Multikultural Konsep dan Aplikasi”,
(Yogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2017), Hal. 29.

121
Ta‟limDiniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam p-ISSN: 2746-7600
(Journal of Islamic Education Studies) e-ISSN: 2746-4342
Vol. 2 No 2 April 2022
dengan kebudayaan yang terdapat di dalamnya 3. Hadirnya Islam sebagai agama
yang rahmatan lil alamin, memandang perbedaan adalah sebuah keniscayaan.
Islam hadir sebagai agama yang sangat menghargai akan perbedaan. Dalam Islam
sangat menjunjung sikap tasamuh atau toleransi untuk mencapai kehidupan
beragama yang penuh kerukunan.
Pendidikan Islam dan pendidikan multikultural keduanya saling berkaitan
dan berkontribusi. Tercapainya pendidikan Islam merupakan terwujudnya
kedewasaan pribadi siswa yang sesuai dengan tuntunan Islam dan perlu kiranya
aktualisasi dari pendidikan multikultural diterapkan dalam pendidikan Islam,
sehingga akan menghasilkan lulusan yang matang secara rohani maupun jasmani4.
Dan juga perlu kita ketahui bahwa nilai karakteristik yang ada pada pendidikan
multikultural juga ada pada pendidikan Islam, seperti contoh; dalam multikultural
berprinsip demokrasi, kesetaraan, dan keadilan, maka dalam multikultural dalam
pandangan Islam juga berprinsip sama yaitu al musyawarah, al musawah, dan al
„adl.
2. Pendidikan multikultural dalam al hujurat : 13
ُ ‫س ا َِّن َخلَ ْقنَ ُك ْم ِ ّم ْن ذَ َك ٍر َوأ ُ ْنثَى َو َجعَ ْلنَ ُك ْم‬
ِ‫شعُ ْىبًا َوقَبآ ئِ َل ِلتَعَا َرفُ ْىا إِ َّن أ َ ْك َر َم ُك ْم ِع ْندَا ََّّلل‬ ُ ‫يَؤَيُّ َها النَّا‬
‫ع ِل ْي ٌم َخبِي ٌْر‬ َّ ‫أَتْقَ ُك ْم إِ َّن‬
َ َ‫َّللا‬

Artinya: “Hai manusia. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu


terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kemudian Kami menjadikan kamu
berbangsa dan bersuku, supaya kamu saling mengenal. Sungguh yang paling
mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa. Sungguh Allah
Maha Mulia lagi Maha Teliti”.

3
Nurmila, “Konsep Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Al Qur‟an (Studi pada
QS. Al Hujurat ayat 9-13”, Jurnal Mediakarya Mahasiswa Pendidikan Islam, Vol. 01, No. 01,
2021, Hal. 212.
4
Zaedun Na‟im, “Membumikan Pendidikan Multikultural Dalam Bingkai Pendidikan
Islam”, Jurnal Pendidikan dan Keislaman, Vol. 9 No. 1 Tahun 2020, Hal. 39.

122
Ta‟limDiniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam p-ISSN: 2746-7600
(Journal of Islamic Education Studies) e-ISSN: 2746-4342
Vol. 2 No 2 April 2022
Al Hujurat di dalam Al Qur‟an tergolong surat Madaniyah. Nama Al
Hujurat terambil dari kata yang tersebut dalam salah satu ayatnya (ayat 4). Al
Hujurat berarti kamar-kamar. Surat al Hujurat jumlah ayatnya terdiri dari 18 ayat
namun mengandung banyak makna agung yang menyangkut akidah maupun
syariat serta hakikat tentang kemanusiaan5.
Surat al Hujurat ayat 13 ini dengan tegas Allah menyampaikan bahwa
penciptaan manusia dengan berbeda-beda suku, bangsa, ras, dengan tujuan agar
mereka saling mengenal, dan juga agar manusia menyadari bahwa perbedaan
adalah sunatullah. Allah telah memberikan contoh ada laki ada perempuan, ada
siang ada malam, semua contoh itu bukti bahwa hidup ini harus berdampingan
antara satu sama lain. Kemajemukan, keberagaman, demokrasi, kesamaan hak,
toleransi merupakan suatu hal yang harus kita terima dan harus kita jaga serta
lestarikan bersama.
Pendidikan multikultural dalam pandangan Islam sangat diperlukan
sebagai jembatan untuk proses demokratisasi dan pluralisme, sebab dengan
adanya pendidikan multikultural manusia bisa mengerti dan menerima adanya
perbedaan yang ada. Islam sangat merespon positif munculnya pendidikan
multikultural demi mencapai pendidikan yang merata tanpa memandang agama,
suku, ras, dan etnis, sehingga tercipta masyarakat yang harmoni6.
Adapun pendidikan multikultural di dalam surat al Hujurat ayat 13
berkaitan dengan pendapat para mufassir, diantaranya :
1. Kesetaraan gender
Gender memiliki arti jenis. Dalam bahasa Inggris gender diartikan
jenis kelamin (laki-laki atau perempuan). Apabila kita hubungkan dengan al
Hujurat ayat 13 dengan maksud gender disini adalah kesamaan antara tidak

5
M. Quraish Shihab, “Tafsir Al Misbah (pesan, kesan, dan keserasian Al Qur‟an)”,
(Jakarta : Lentera Hati, 2002), Hal. 249.
6
Mustajab, “Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Islam”, (Al Fitrah : STAIN
Jember), Hal. 17.
123
Ta‟limDiniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam p-ISSN: 2746-7600
(Journal of Islamic Education Studies) e-ISSN: 2746-4342
Vol. 2 No 2 April 2022
adanya perbedaan mengenai manusia satu dengan yang lain, serta manusia itu
sendiri terdiri dari laki-laki dan perempuan. Antara laki-laki maupun
perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melaksanakan
perannya sebagai pemikul amanah di muka bumi ini. Oleh sebab itu pada
hakikatnya kedudukan antara laki-laki dan perempuan di mata Allah swt
adalah sama yang membedakan hanyalah keimanan serta ketaqwaan dari
masing-masing insan.
2. Perbedaan suku dan bangsa
Surat al Hujurat ayat 13 menggambarkan bahwa sebuah keragaman
atau multikultural merupakan keniscayaan yang telah ditetapkan Allah swt.
Penciptaan bangsa dan suku untuk mencapai rasa saling berkenalan dan
menebarkan kasih sayang antar sesama, bukan untuk saling bermusuhan7.
Di dalam masyarakat perbedaan merupakan suatu hal yang pasti ada.
Oleh karena itu, saling menghargai, menghormati, tasamuh sangat diperlukan
supaya habblum minannas tetap terjaga dengan baik.
3. Kesamaan derajat
Di mata Allah yang membedakan manusia satu dengan yang lain
adalah tingkat ketaqwaannya. Keragaman akan perbedaan warna kulit, ras,
suku, kaya atau miskin, pangkat atau jabatan bukanlah suatu hal sebagai
pembeda, semuanya sama.

KESIMPULAN
Keberagaman adalah ciri khas masyarakat Indonesia. Banyaknya suku, ras,
etnis menjadi suatu kebanggaan tersenderi bagi kita. Dan perbedaan dalam
kehidupan ini adalah suatu keniscayaan yang harus dijaga. Mengembangkan sikap
toleran dan menjunjung tinggi sikap menghormati budaya lain adalah salah satu
caranya.

7
Yuli Ratini, “Nilai-nilai Pendidikan Multikultural (Telaah Al Qur‟an Surah Al Hujurat
Ayat 13)”, Skripsi, IAIN Salatiga, 2017.
124
Ta‟limDiniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam p-ISSN: 2746-7600
(Journal of Islamic Education Studies) e-ISSN: 2746-4342
Vol. 2 No 2 April 2022
Allah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 13 bahwa penciptaan manusia
antara laki-laki dan perempuan, dijadikan bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa
untuk saling kenal mengenal. Dalam ayat tersebut dapat kita maknai bahwa
perbedaan merupakan sunatullah. Perbedaan timbul bukan berarti untuk
perpecahan namun perbedaan timbul untuk menumbuhkan persatuan.
Sebagaimana perbedaan yang telah ada dalam surat Al Hujurat bahwa antara laki-
laki dan perempuan sama (kesamaan gender), perbedaan suku dan bangsa bukan
menjadi penghalang untuk kita bersatu, menjadi sebuah bangsa yang damai dan
aman.Kesimpulan berisi rangkuman jawaban atas permasalahan penelitian yang
merupakan sumbangan terhadap perkembangan keilmuan.

DAFTAR PUSTAKA
Mustajab. Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Islam. Al Fitrah : STAIN
Jember.

Nurmila. (2021). Konsep Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Al Qur‟an


(Studi pada QS. Al Hujurat ayat 9-13. Jurnal Mediakarya Mahasiswa
Pendidikan Islam, 01 (01):212.

Naim, Ngainun & Sauqi, Achmad. (2017). Pendidikan Multikultural Konsep dan
Aplikasi. Yogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Na‟im, Zaedun. (2020). Membumikan Pendidikan Multikultural Dalam Bingkai


Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 9 (1):39.

Quraish Shihab, M. (2002). Tafsir Al Misbah (pesan, kesan, dan keserasian Al


Qur‟an). Jakarta : Lentera Hati.

Ratini, Yuli. (2017). Nilai-nilai Pendidikan Multikultural (Telaah Al Qur‟an


Surah Al Hujurat Ayat 13). IAIN : Salatiga.

Yaqin, M. Ainul Yaqin. (2005). Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural


Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media.

125

Anda mungkin juga menyukai