Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEMAHAMI KONSEP, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN


PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Abd. Rachman Assegaf, M.Ag.

Penyusun :

Laveda Adna Fika (06030120059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………. 2
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian konsep Pendidikan Islam Multikultural……………………… 3


B. Prinsip Pendidikan Islam Multikultural ………………………………… 6
C. Tujuan Pendidikan Islam Multikultural………………............................ 15

BAB III PENUTUP…………………………………………………………… 10

A. Kesimpulan……………………………………………………………... 10
B. Saran…………………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia di ciptakan oleh Allah Ta’la dalam keberagaman, mulai


dari jenis kelamin, suku, budaya, bangsa, bahasa dan sifat serta agama
yang berbeda antara satu dengan yang lain. keberagaman tersebut
harusnya dapat menjadi perekat dan pemersatu antara satu dengan yang
lain, namun pada nyatanya konflik dan ketegangan yang menyangkut
SARA semakin kerap terjadi. Padahal keberagaman dan perbedaan
merupakan sebuah sunnatullah yang memang sudah harusnya terjadi.
Maka jika kita membenci dan mengingakari perbedaan dan keberagaman
itu artinya sama saja dengan membenci dan mengingkari ketetapan Allah.

Dewasa ini tindakan kekerasan dan konflik yang mengatasnamakan


agama semakin sering terjadi, terutama di Negara kita yang notabene
merupakan Negara yang tak hanya multi-suku, namun juga multi-etnik,
multi-bahasa, multi agama dan juga multi-budaya. Walaupun konflik-
konflik tersebut dapat diredam, namun isu yang melibatkan perbedaan
soelah menjadi bom waktu yang dapat meletus kapan saja.

Dalam keberagamaan seperti ini, tentu di butuhkan sebuah system


pendidikan yang bersifat multicultural, sehingga dapat mencakup seluruh
lapisan masyarakat secara menyeluruhpendidikan dan multikulturalisme
adalah sebuah solusi atas berbagai realitas budaya yang beraneka ragam
sebagai sebuah proses yang menunjukkan perkembangan dalam seluruh
potensi dan penghargaan terhadap pluralitas dan kemajemukan yang
merupakan konsekuensi dari keberagaman yang ada.

Pendidikan multikultural merupakan alat pemberdayaan bagi


masyarakat heterogen, agar tercipta kondisi yang saling menghargai dan
menghormati antar sesama anggota masyarakat. Hal ini selaras dengan
tujuan pendidikan islam yang bertujuan menciptakan karakter yang saling
menghargai dan menghormati perbedaan yanga ada sebagai sebuah
sunnatullah yang harus disyukuri.1.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian konsep pendidikan islam multikultural?

2. Bagaimana prinsip pendidikan islam multikultural?

3. Apa tujuan pendidikan islam multikultural ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian konsep pendidikan islam multikultural

2. Mengetahui prinsip pendidikan islam multikultural

3. Mengetahui tujuan pendidikan islam multikultural

1
Fitri Handayani, “Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Ilmu Pendidikan Islam
(Ipi)”, Misykat, Volume 05, Nomor 02, Desember 2020, hal.69.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian konsep Pendidikan Islam Multikultural

Islam adalah agama yang memperkenalkan konsep


Rohmatallilalamin, yakni islam sebagai rahmat sebagai seluruh alam,
bukan hanya bagi mereka yang menganut agama islam saja, tetapi bagi
seluruh alam semesta. Berdasarkan konsep tersebut, umat islam sudah
seharusnya dapat menjadi panutan terdepan dalam menyikapai
multikultural 2. Dalam al-qur’an Allah Swt berfirman :

َّ‫ا‬
‫ِنا‬ ُ‫َّاس‬
‫الن‬ َ‫ي‬
‫ها‬ َُّ
‫ٰٓيا‬
‫نثى‬ُْ
‫َّا‬
‫و‬ ٍ ‫َك‬
‫َر‬ ‫ذ‬ ْ
‫ِن‬‫م‬ ْ‫ُم‬‫ْنك‬ ‫َق‬
‫َل‬ ‫خ‬
َ
‫ۤىل‬‫ا‬ ‫َب‬
َِٕ ‫َّق‬
‫و‬ ‫با‬ ًْ ‫شُع‬
‫ُو‬ ‫ُم‬
ْ ‫لنك‬ َْ ‫َج‬
‫َع‬ ‫و‬
َْ
‫د‬ ‫ْ ع‬
‫ِن‬ ‫ُم‬‫مك‬ََ‫ْر‬‫َك‬
‫َّ ا‬ ‫ِن‬
‫ا‬ ‫ْا‬
ۚ ‫ُو‬‫َف‬‫َار‬ ‫َع‬
‫لت‬ ِ
ٌ
‫ْر‬ ‫َب‬
‫ِي‬ ‫ٌ خ‬‫ْم‬ ‫َل‬
‫ِي‬ ‫َّ اه‬
‫ّٰللَ ع‬ ‫ِن‬‫ْ ا‬ُۗ
‫م‬‫تقىك‬ َْ ‫اه‬
‫ّٰللِ ا‬

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah

2
Suluri, “Pendidikan Multikulturalisme Dalam Islam" Religi, Vol. XV, No. 1, Jan-Juni
2019: hal. 78.

3
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujurat Ayat 13)

Jika kita mengkaji ayat tersebut, maka dapat kita temukan bahwa
multikultural adalah sunnatullah dan rahmat yang harus senantiasa kita
syukuri secara positif. Salah satunya adalah dengan membangun toleransi
yang merupakan sebuah bentuk dari menghargai perbedaan.
Sebelum lebih lanjut membahas tentang konsep pendidikan atau
pembelajaran islam multikultural, penulis akan menyajikan definisi
pendidikan, multikultural, pendikan multikultural dan juga pendidikan
islam.
Pendidikan multikultural berasal dari dua kata, yakni pendidikan
dan juga multikultural. Pendidikan sendiri adalah sebuah proses
pengembangan terhadap sikap serta tata laku individu atau sekelompok
orang dalam usaha yang bertujuan untuk mendewasakan manusia melalui
pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara-cara yang dinilai
mendidik 3. Multikultural secara sederhana dapat di pahami sebagai suatu
pengakuan terhadap sebuah negara atau kelompok masyarakat yang
memiliki keberagaman. Selain itu multikultural pula dapat di artikan
sebagai suatu pandangan yang menerima keberagaman sebagai sesuatu
yang normal. Rangkaian kata pendidikan dan multikultural memberikan
arti secara terminologis adalah proses pengembangan seluruh potensi
manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai
konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran (agama). 4
Menurut Muhaimin el Ma’hady sebagaimana dikutip Choirul
Mahfud mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai pendidikan
tentang keragaman kebudayaan dalam meresponi perubahan demografis

3
Rustam Ibrahim,” PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Pengertian, Prinsip, dan
Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam”; ADDIN, Vol. 7, No. 1, Februari 2013,
hal.136.
4
Ibid.,hal.137

4
dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara
keseluruhan (global) 5.
Zakiyuddin Baidhawi mendefinisikan pendidikan multikultural
adalah suatu cara untuk mengajarkan keragaman (teaching diversity) 6. M.
Ainul Yaqin memahami pendidikan multikultural sebagai strategi
pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan
cara menggunakan perbedaan-perbedaan kultural yang ada pada para
siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, klas sosial, ras,
kemampuan dan umur agar proses belajar menjadi mudah 7.
Dari pendapat para ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa
pendidikan multikultural adalah sebuah usaha untuk mengembangkan
sikap, perilaku dan pendewasaan terhadap peserta didik melalui proses
pengajaran dan pengembangan potensi dengan cara cara yang mendidik,
menghargai perbedaan, plural, demokratis serta tanpa membeda bedakan
latar belakang tiap peserta didik yang bertujuan untuk memupuk rasa
persatuan dan kesatuan, toleransi serta saling menghargai antar sesama.
Sedangkan pendidikan islam secara sederhana dapat diartikan
sebagai adalah sebuah proses pembimbingan pelajaran dan pelatihan
terhadap individu agar dapat menjadi seorang muslim yang dapat
menjalankan peran dan tugas – tugasnya sebagai seorang muslim. Atau
secara singkatnya pendidikan islam adalah sebuah proses pendidikan
untuk membimbing manusia menjadi seorang muslim. 8 Dalam
mennentukan dasar dan sumber pendidikan islam, para ahli sepakat untuk
menjadikan al-qur’an, Hadist, serta itihad sebgai sumber dan landasan.
Menurut Dr. Ramayulis, pendidikan islam memiliki 4 prinsip dasar
yakni : (1) prinsip pendidikan islam merupakan implikasai dari ciri-ciri

5
Choirul Mahfud, “Pendidikan Multikultural” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
hlm.176.
6
Baidhawi,“Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural” (Jakarta: Erlangga, 2005),
hlm 8.
7
M. Ainul Yaqin, “Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk
Demokrasi dan keadilan” (Yogyakarta: Pilar Media, 2005). hlm 25.

5
manusia menurut islam (2) prinsip pendidikan islam adalah pendidikan
integral dan terpadu (3) prinsip pendidikan islam adalah pendidikan
integral dan seimbang (4) pendidikan yang menghargai perbedaan.
Pendidikan multikultural pada akhirnya menemukan relevansi
terhadap penidikan islam dimana keduanya memiliki kesamaan prinsip
dasar yakni sama sama mengakui dan menjunjung tinggi HAM, dimana
setiap manusia memiliki hak untuk berkehendak dan memutuskan tingkah
lakunya sendiri. Kebebasan tersebut meliputi kebebasan beragama,
berbuat, berpikir, memiliki dan lain sebgainya. Dari relevansi tersebut
kemudian lahirlah sebuah konsep yang di kenal dengan pendidikan islam
berbasis multikultural. Dimana konsep tersebut merupakan gabungan dari
konsep pendidikan islam dan pendidikan multikultural.
Lantas, apakah yang di maksud dengan pembelajaran atau
pendidikan islam multikultural ?. Menurut Rahmini pendidikan islam
multikultural adalah sebuah model pembelajaran islam yang berkaitan
dengan keberagaman yang ada di masyarakat, baik itu keberagaman etnis,
budaya, bahasa, ras, agama dan keberagaman-keberagaman lainya. 9
Hefni Zain mendefinisikan pendidikan islam multikultural sebagai
pendidikan islam yang berfokus terhadap pentingya penghormatan kepada
keberagaman dan pengakuan kesetaraan derajat paedagogis terhadap
semua orang.
Pendidikan multikultural dalam Islam berarti penjabaran nilai-nilai
yang terdapat dalam al-Qur‟an dan Sunah ke dalam bentuk gagasan,
materi, tingkah laku, dan norma, yang bertujuan untuk membumikan
ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat, sehingga umat Islam dapat
memahami dan mengkaji agama sebagai ungkapan kebutuhan makhluk
budaya dan makhluk sosial 10

9
Rahimi, “Pembelajaran Multikulturalisme Dalam Pendidikan Islam”, At-Ta’dib: Jurnal
Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam Vol. 11, No. 2, Desember 2019: hal.100.
10
Muhammad Aji Nugroho, “Pendidikan Islam Berwawasan Multikultural; Sebuah
Upaya Membangun Pemahaman Keberagamaan Inklusif pada Umat Muslim”,
Mudarrisa, Jurnal Kajian Pendidikan Islam, Vol. 8, No. 1, Juni 2016, hal.47.

6
Dari semua penuturan di atas, kita dapat menari benang merah
bahwa pendidikan atau pembelajaran islam multikultural adalah model
pendidikan islam yang berlandaskan al-Qur’an dan hadist yang berfokus
untuk menjadikan peserta didik memiliki sikap menghargai perbedaan dan
keberagaman sebagai salah satu sunnatullah yang wajib di syukuri secara
positif.

B. Prinsip Pendidikan Islam Multikultural

Menurut A. Fuad Fanani, dalam pendidikan multikultural unsur


utamanya adalah penempatan siswa sebagai subjek yang sejajar tanpa ada
superioritas satu komponen kultural antara satu siswa dengan siswa yang
lain. Dengan demikian pendidikan multikultral dapat menciptakan siswa
yang memiliki karakter demokratis, memiliki empati tinggi dan
solidaritas11.
Sebagai sebuah gerakan pembaharuan yang bertujuan untuk
menciptakan sebuah lingkungan pembelajaran dan pendidikan yang
bersifat setara bagi seluruh peserta didik, pendidikan multikultural
memiliki beberapa prinsip pokok yakni:

1. Pendidikan multikultural harus berdasarkan pada pedagogik


kesetaraan derajat manusia. Dimana manusia memiliki
kedudukan, derajat, hak dan kesempatan yang sama dalam
memperoleh pendidikan.
2. Pendidikan multikultural bertujuan mewujudkan manusia
yang cerdas. Yakni manusia yang dapat membangun serta
mengembangkan dirinya juga masyrakat lingkungan
kulturnya dan mampu untuk mengatasi tiap tiap masalah yang
dihadapi.

11
Lasijan, Multikulturalisme dalam Pendidikan Islam” Jurnal TAPIs Vol.10.No.2
Juli-Desember 2014. hal. 132.

7
3. Prinsip globalisasi. Proses globalisasi adalah sebuah
keniscayaan yang tidak dapat di hindari, untuk itu, manusia
harus memiliki kemmapuan untuk memanfaatkan globalisasi
sebagai sebuah modal dalam upaya mengembangkan diri.
Globalisasi juga tidak perlu di anggap sebagai sesuatu yang
harus di takuti apabila seseorang mengerti baik-buruk yang
ditimbulkan oleh globalisasi itu sendiri. 12

Dengan begitu, pendidikan islam multikultural pada prinsipnya


adalah pembelajaran akan pemahaman serta pelaksanaan kehidupan
seorang muslim dalam bergaul, bersama dengan sesama manusia baik
muslim ataupun non muslim,tegasnya secara imani dan faktual Allah
swt. sengaja menciptakan manusia beragam. Keragaman itu barupa,
ras, suku bangsa, budaya maupun agama 13.

C. Tujuan Pendidikan Islam Multikultural

Dalam dunia pendidikan, tujuan dari pendidikan merupakan salah


satu masalah sentral. Jika di lihat secara umum tujuan teoritis pendidikan
di bagi menjadi 2, yakni tujuan teoritis yang berorientasi pada
kemasyarakatan, dan pandangan teoritis yang berorientasi pada
pengembangan individu.

Pendidikan multikultural dan pendidikan islam tentu memiliki ke


dua tujuan pengembangan tersebut, tujuan pendidikan multikultural yang
berorientasi pada kemasyarakatan adalah terwujudnya masyarakat yang
memiliki pemahaman bahwa pendidikan adalah sebuah sarana untuk
membentuk serta meciptakan rakyat yang baik dan pemerintahan yang
demokratis. Sehingga terciptalah sebuah bangsa yang berintegritas tinggi,
12
H.A.R. Tilaar, “Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam
Transformasi Pendidikan Nasional”. Jakarta: Grasindo. . hlm 18
13
Tri Wahyudi Ramdhan, Kurikulum Pendidikan Islam Multikultural:(Analisis Tujuan
Taksonomi dan Kompetensi Peserta Didik) JURNAL PIWULANG, Vol. I No. 2 Maret
2019, hal.127.

8
maju dalam hal peradaban serta di segani oleh bangsa bangsa lain di
dunia. Di Indonesia tujuan tersebut kemudian di wujudkan dengan
pengembangan individu yang memproyeksikan manusia cerdas yang
berwawasan luas, mampu memanfaatkan dan menerapkan ilmu yang di
miliki, bermoral dan beriman serta tidak menggunakan kecerdasannya
untuk korupsi.

Demikian pula dengan tujuan pendidikan islam, yakni menciptakan


manusia yang sempurna atau lebih sering di sebut dengan konsep insaan
kamil. Dalam konsep ini sosok insaan kamil di gambarkan sebagai sosok
yang paripurna, berbudi pekerti luhur, berakhlaq, bertaqwa serta beriman
kepada Allah ta’ala. insaan kamil adalah sebuah manifestasi dan
gambaran dari sosok manusia yang mampu menjalankan tugas dan
kewajibanya di muka bumi ini sebagai hamba Allah sekaligus Khalifah fil
ardh yang mampu menjalankan dan membangun serta mengembangkan
tugas tugas kemasyaratan dan keagamaan serta kebangsaan dalam rangka
secara bersama sama membangun peradaban islam dengan sebaik baiknya
sesuai dengan prinsip-prinsip serta tuntunan AlQur’an dan As-Sunnah.

Dari seluruh pemaparan di atas kita dapat memahai bahwa konsep


tujuan membentuk manusia cerdas dalam pendidikan islam multikultural
dan membentuk insan kamil dalam pendidikan islam bukanlah sesuatu
yang bertentangan dan berbeda, namun sebaliknya keduanya merupakan
sebuah perwujudan dari dua makna yang berbeda dalam satu nama.
Keduanya merupakan gambaran dari pribadi yang bertaqwa kepada Allah
Swt. ( Religius) cerdas, pandai, energik-kreatif, memiliki rspon tinggi
terhadap masyarakat demokrasi, berkemampuan dan memiliki
keterampilan yang handal,(skilled) memiliki budi pekerti luhur dan
berakhlak mulia (moralis) dan juga turut serta membangun dan
mengembangkan peradaban (civilizied).14

14
Drs. SH, Zainal Arifin Nurdin, “Gagasan dan Rancangan Pendidikan Berwawasan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan multikultural berasal dari dua kata, yakni pendidikan


dan juga multikultural. Pendidikan sendiri adalah sebuah proses
pengembangan terhadap sikap serta tata laku individu atau sekelompok
orang dalam usaha yang bertujuan untuk mendewasakan manusia melalui
pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara-cara yang dinilai
mendidik . Multikultural secara sederhana dapat di pahami sebagai suatu
pengakuan terhadap sebuah negara atau kelompok masyarakat yang
memiliki keberagaman. Selain itu multikultural pula dapat di artikan
sebagai suatu pandangan yang menerima keberagaman sebagai sesuatu
yang normal. Rangkaian kata pendidikan dan multikultural memberikan
arti secara terminologis adalah proses pengembangan seluruh potensi
manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebSedangkan
pendidikan islam secara sederhana dapat diartikan sebagai adalah sebuah
proses pembimbingan pelajaran dan pelatihan terhadap individu agar dapat
menjadi seorag muslim yang dapat menjalankan peran dan tugas –

Multikultural di Sekolah Agama dan Madrasah”, Jurnal Kerukunan Umat Beragama.


Edisi No.1 tahun 2005. Hal 97-98

10
tugasnya sebagai seorang muslimagai konsekwensi keragaman budaya,
etnis, suku dan aliran (agama). Maka, pendidikan atau pembelajaran islam
multikultural adalah model pendidikan islam yang berlandaskan al-Qur’an
dan hadist yang berfokus untuk menjadikan peserta didik memiliki sikap
menghargai perbedaan dan keberagaman sebagai salah satu sunnatullah
yang wajib di syukuri secara positif.

Pendidikan multikultural memiliki beberapa prinsip pokok yakni:


a. Pendidikan multikultural harus berdasarkan pada
pedagogik kesetaraan derajat manusia
b. Pendidikan multikultural bertujuan mewujudkan
manusia yang cerdas.
c. Prinsip globalisasi.

Konsep tujuan membentuk manusia cerdas dalam pendidikan islam


multikultural dan membentuk insan kamil dalam pendidikan islam
bukanlah sesuatu yang bertentangan dan berbeda, namun sebaliknya
keduanya merupakan sebuah perwujudan dari dua makna yang berbeda
dalam satu nama. Keduanya merupakan gambaran dari pribadi yang
bertaqwa kepada Allah Swt. ( Religius) cerdas, pandai, energik-kreatif,
memiliki rspon tinggi terhadap masyarakat demokrasi, berkemampuan
dan memiliki keterampilan yang handal,(skilled) memiliki budi pekerti
luhur dan berakhlak mulia (moralis) dan juga turut serta membangun dan
mengembangkan peradaban (civilizied).

B. Saran

Disisni kami sebagai penulis ingin memberikan saran kepada


beberapa pihak , Bagi para pemangku kebijakan, agar meningkatkan
regulasi yang sesai dengan era – global- multukural agar dapat menjadi
implementasi dari pendidikan islam multikltural. Bagi para guru agar

11
selalu menanamkan sikap toleransi demokrasi dan saling menghargai
kepada para murid. Kepada masyarakat indonesia pada umumnya agar
saling menghargai, saling menghormati, meningaktakn solidaritas dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai implementasi dari
pendidikanmultikultural

12
DAFTAR PUSTAKA

Aji Nugroho, Muhammad “Pendidikan Islam Berwawasan Multikultural;

Sebuah Upaya Membangun Pemahaman Keberagamaan Inklusif pada

Umat Muslim”, Mudarrisa, Jurnal Kajian Pendidikan Islam, Vol. 8, No. 1,

Juni 2016.

Baidhawi, “Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural” (Jakarta:

Erlangga, 2005)

Handayani, Fitri “Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Ilmu

Pendidikan Islam (Ipi)”, Misykat, Volume 05, Nomor 02, Desember 2020

Ibrahim, Rustam . “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Pengertian,

Prinsip, dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam”; ADDIN,

Vol. 7, No. 1, Februari 2013

Lasijan, “Multikulturalisme dalam Pendidikan Islam” Jurnal TAPIs

Vol.10.No.2 Juli-Desember 2014

Mahfud, Choirul “Pendidikan Multikultural” (Yogyakarta: Pustaka Pe

Pelajar, 2009)
Nurdin,Zainal Arifin “Gagasan dan Rancangan Pendidikan Berwawasan

Multikultural di Sekolah Agama dan Madrasah”, Jurnal Kerukunan Umat

Beragama. Edisi No.1 tahun 2005.

Rahimi, “Pembelajaran Multikulturalisme Dalam Pendidikan Islam”,

At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam Vol. 11, No. 2,

Desember 2019

Ramdhan, Tri Wahyudi “Kurikulum Pendidikan Islam

Multikultural:(Analisis Tujuan Taksonomi dan Kompetensi Peserta

Didik)” JURNAL PIWULANG, Vol. I No. 2 Maret 2019.

Suluri, “Pendidikan Multikulturalisme Dalam Islam" Religi, Vol. XV, No.

1, Jan-Juni 2019.

Tilaar, H.A.R., “Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa

Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional”. Jakarta: Grasindo.

Yaqin , M. Ainul, “Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural

Understanding untuk Demokrasi dan keadilan” (Yogyakarta: Pilar Media,

2005)

Anda mungkin juga menyukai