Anda di halaman 1dari 13

Abstrak

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak agama, suku bangsa dan
bahasa. Perbedaan tersebut dapat menjadi suatu kekayaan atau hasanah yang
luar biasa tidak dimiliki negara lain, namun dapat menjadi sumber malapetaka
seperti bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak. Perbedaan agama,
suku bangsa dan bahasa dapat menjadi kekayaan atau hasanah jika setiap
perbedaan tersebut dapat diterima oleh setiap masyarakat. Sebaliknya potensi
timbulnya malapetaka bahkan konflik apabila sikap fanatisme dan kurangnya
sikap toleransi diantara agama, suku bangsa yang ada. Oleh karena itu
pendidikan multikultural sangat penting untuk dibahas karena sangat relevan
dengan apa yang terkandung dalam Alqur’an.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pemahaman konsep Pendidikan


multikultural dalam pandangan islam (Islamic views) bersumber dari tatanan
hukum tertinggi yang menjadi sumber dari segala sumber hukum yaitu
Alqur’an kemudian mengelaborasikannya dengan teori teori yang saling
berkaitan. Beberapa pendapat diambil dari penafsiran beberapa mufassir
terkenal, hasil analisis teori dari beberapa penulis buku, dan ada juga artikel-
artikel jurnal yang dimuat dalam berbagai media.

Multikultural education atau Pendidikan multikultural dalam pandangan islam


mengacu pada pendidikan yang memberikan penghargaan serta kolaborasi
antara individu dengan berlatar belakang kultur, agama, suku bangsa yang
beragam sehingga dapat saling menerima perbedaan, toleransi, empati
terhadap perbedaan dan dapat hidup saling berdampingan. Islam memandang
bahwa perbedaan kultur, suku bangsa untuk ‫ ِلَتَع اَر ُفْو ا‬saling mengenal.

Makalah ini mencoba menyoroti konsep tersebut berdasarkan Alquran surat Al


Hujurat ayat 13 yang mengandung nilai-nilai Pendidikan multikultural antara
lain: nilai perdamaian, nilai keragaman, nilai keadilan, nilai saling menghargai
dan menghormati, nilai toleransi, nilai persaudaraan.

1
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Pendahuluan

Bismillahirahmanirrahim

Alqur’an sumber hukum tertinggi yang menjadi pedoman hidup bagi umat
agama islam yang mencakupi segala aspek kehidupan termasuk didalamnya
ada ketetapan hukum, etika moral baik yang secara vertikal berhubungan
dengan Allah Swt sebagai khalik maupun secara horisontal hubungnnya
dengan sesama manusia, termasuk di dalamnya perintah yang berkaitan
dengan pembelajaran atau Pendidikan.

Sebagai sumber hukum dari semua aspek kehidupan umat islam bahkan umat
lainnya, Alqur’an telah banyak membahas tentang pendidikan termasuk surat
yang pertama kali diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw yaitu surat Al-
Alaq. Khususnya pendidikan yang berkaitan dengan multikultural memang
tidak disebutkan maknanya secara tersurat namun secara tersirat, yang harus
dipelajari dan dipahami secara lebih mendalam. Berdasarkan hal tersebut
islam memandang bahwa pendidikan multikultural adalah mengakui
perbedaan kultur suku budaya dan menjadikan media untuk saling mengenal
satu sama lainnya.

Pendidikan multikultural dalam kontek agama islam termasuk sebuah


pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan prinsip prinsip islam yang
disebut sebagai multikulturalisme. (Arifin, Z. 2012,). Islam sebagai agama
rahmatalilalamin agama yang universal yang secara eksplisit mengakui dan
mengajarkan kesetaraan, menghormati keragaman, serta perbedaan dijadikan
pemantik untuk membuka berinteraksi dengan orang lain yang berbeda suku,
bangsa, budaya dan latar belakang yang berbeda. Pendidikan
multikultural adalah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang
menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekuensi keragaman
budaya, etnis, suku, dan aliran (agama) (Mustafida, F. ,2020 )

Dalam konteks pendidikan multikultural menurut pandangan islam tidak ada


lain tujuannya adalah memastikan bahwa nilai yang mencakup tetntang

2
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
persaudaraan, saling toleransi, nilai kesetaraan nilai keadilan dapat diamalkan
dapat diaplikasi dalam kegiatan hidup bermasyarakat, bernegara bahkan dalam
lingkup yang paling luas yaitu sebagai bagian dari warga dunia.

Pendidikan multikultural dalam pandangan islam mencakup pemahaman


tentang hasanah kekayaan budaya umat islam secara nasional maupun hasanah
kekayaan budaya secara mendunia atau internasional.

Interaksi antar budaya di era global sekarang semakin meningkat, Pendidikan


multikultural dalam konsep islam memiliki peran penting dalam meletakkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang kultur budaya- budaya lain serta
dapat menjadi alat peredam ketidak pahaman yang menyebabkan terjadinya
konflik yang timbul akibat sentimenisme terhadap kultur budaya lain.

Dalam pandangan islam bahwa perbedaan suku bangsa, agama bukan menjadi
suatu yang halangan atau hambatan untuk berinteraski di dalam
bernasyarakat.namun sebaliknya perbedaan tersebut, manusia diharapkan
saling kenal mengenal satu sama lainnya.

Multikultural (keragaman) bukanlah merupakan suatu hal yang baru dalam


islam. Sebelum para pemikir mengenalkan dan mengembangkan tentang
pendidikan multikultural, jauh sebelumnya konsep multikultural sudah
dijelaskan dalam Al-Qur‟an, namun belum menjadi suatu disiplin ilmu yang
disusun secara sistematis. (Mochtar, M. F., & Rasyid, A. M. 2022)

Dalam Alquran Allah berfirman:

‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو ا ۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا‬
‫َاْتٰق ىُك ْم ِۗاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬

Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang

3
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. (QS Al
Hujurat 49 :13)

Diakui memang bahwasanya kesadaran tentang nilai multikuralisme ini belum


sepenuhnya disadari oleh masyarakat. meskipun multikulturalisme juga telah
menjadi landasan dasar dari founding father kita pada penyusunan rumusan
Pancasila terutama sila pertama yang tertuang dalam piagam Jakarta yang
pada awalnya berbunyi dari Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
islam bagi pemeluknya setelah direvisi menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Masyarakat juga sadar dan memahami sepenuhnya bahwa manusia terlahir
berbeda -beda agama, suku bangsa, akan tetapi Sebagian masyarakat belum
dapat menerima realita tersebut dan condong perbedaan tersebut menjadi
menjadi pemicu konflik yang rentan terjadi.

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan tersebut sangat penting rasanya


penulis membahas dan memaparkan lebih lanjut terkait pendidikan
multikultular yang esesinya antara lain:a) Kandungan surat Al-Hujurat 13, b)
penafsiran surat Al- Hujurat 13, c) nilai-nilai esensi yang terkandung dalam
surat Al-Hujurat 13, d) dampak-dampak nilai- nilai pendidikan multikultural
dalam kehidupan nyata.

Metode Penelitian

Penulisan makalah ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang


berfokus pada penelitian Pustaka (library research) dengan sumber data utama
adalah Alqur’an Tafsir Almisbah dan artikel artikel lainnya.

Library research, sebuah penelitian dapat menggunakan deskriptif analitik,


yaitu data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar dan perilaku yang tidak di
tuangkan dalam bentuk bilangan atau statistic, melainkan tetap dalam bentuk
kualitatif dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang di
teliti dalam bentuk uraian naratif. (Abdillah, S., & Ismail, F. :2023).

4
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik pendekatan
penelitian, jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data.
Kemudian menganalisis data melalui konten analisis untuk memperoleh
kesimpulan.

Pembahasan

a. Kandungan Alqur’an surat Al-Hujurat ayat 13

‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو ا ۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا‬
‫َاْتٰق ىُك ْم ِۗاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬

Setelah kita mengetahui makna yang dari ayat tersebut hal – hal yang penting
untuk dikaji adalah:

Pertama, bahwasanya manusia diciptakan dari seorang laki- laki dan seorang
perempuan yaitu Adam dan Hawwa, semua manusia di atas bumi ini adalah
keturuan nabi Adam as

Kedua, penciptaan manusia dijadikan berbangsa- bangsa dan bersuku- suku


untuk saling mengenal, tidak ada satu bangsa atau suku yang diciptakan
memiliki kemuliaan lebih tinggi dibandingkan dengan satu bangsa atau satu
suku lainnya.

Ketiga, sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disisi Allah Swt
adalah orang yang bertaqwa.

Keempat, sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha mengenal.

b. Penafsiran Ayat 13 AL- Hujurat

Mengutip pernyataan M. Quraish Shihab dalam tafsirnya Al Mishbah volume


12 pada halaman 615- 616 bahwa Ayat tersebut tidak lagi menggunakan
panggilan yang ditujukan kepada orang-orang yang beriman tetapi kepada
jenis manusia. Allah berfirman Hai manusia, sesunggguhnya kami
menciptakan kamu dari laki- laki dan seorang perempuan yakni Adam dan
Hawwa, atau dari sperma (benih laki-laki) dan ovum ( indung telur

5
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
perempuan), serta menjadikan kamu berbangsa- bangsa juga bersuku- suku
supaya kamu saling kenal- mengenal yang menghantar kamu untuk bantu
membantu serta saling melengkapi, sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah yang paling bertaqwa di antara kamu, sesungguhnya Allah
maha mengetahui lagi maha mengenal sehingga tidak ada sesuatupun yang
tersembunyi bagi-Nya walau detak detik jantung dan niat sesorang”.

Selanjutnya dalam tafsir Ibnu Katsir pada jilid 7, Allah berfirman seraya
memberitahukan kepada ummat bahwa dia menciptakan dari satu jiwa dan
darinya dia menciptakan pasangannya yaitu Adam dan Hawwa dan
selanjutnya dia menjadikan mereka berbangsa-bangsa. Kata ‫ ( ُش ُعْو ًبا‬berbangsa-
bangsa) lebih umum dari kata ‫ َّو َقَبۤا ِٕىَل‬bersuku-suku.

Dari dua pendapat tersebut secara gamblang kami pahami bahwa semua
manusia berasal seorang laki-laki yaitu Adam dan perempuan yang bernama
hawwa, dijadikan berbangsa- bangsa dan bersuku suku untuk saling mengenal
satu dengan lainnya. Kedudukan semua bangsa- bangsa dan suku- suku sama
dihadapan Allah Swt yang membedakannya adalah ketaqwaannya kepada
Allah Swt.

Setidaknya ada dua sebab turunnya ayat ini yang sering dikutip para mufasir
berdasarkan jalur periwayatan. Riwayat pertama, mengatakan bahwa sebab
turunnya ayat ini berkenaan dengan Bilal. Pada saat Fath Makkah Bilâl naik
ke atas Ka’bah kemudian mengumandangkan azan. Sebagian orang berkata:
“Apakah hamba hitam ini yang azan di depan Ka’bah? Sebagian lain
mengatakan: ‘Jika Allah murka atau menolak akan hal ini niscaya la akan
merubahnya. Kemudian turunlah ayat ini dan Nabi memanggil mereka seraya
mengingatkan untuk tidak membanggakan keturunan, harta dan hendaklah
perhatian pada kaum fakir miskin. Peristiwa ini diriwayatkan oleh Abû Hâtim
dari ibn Abî Mulaikah. Riwayat kedua, yang berasal dari Abû Bakar bin Abû
Dâwûd dalam tafsirnya mengatakan bahwa ayat ini berkenaan dengan Abû
Hind di mana Rasulullah memerintahkan kepada Bani Bayadah agar
menikahkan salah seorang anak perempuan mereka dengan Abu Hind. Mereka

6
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
kemudian mengatakan: “Apakah kami akan menikahkan anak perempuan
kami dengan bekas budak kami?” Lalu turunlah ayat ini.11 (Mirhan, A. M.
2015).

Apapun sebab nuzulnya yang jelas ayat ini menegaskan kesatuan asal usul
manusia yang menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia. Tidak
wajar seorang berbangga dan merasa lebih tinggi dari pada yang lain, bukan
saja antara satu bangsa, suku atau warna kulit dan selainnya tetapi antara jenis
kelamin mereka (Shihab, M. Quraish, 2009).

c. Nilai- Nilai Esensi Ayat ke 13 Al -Hujurat

Poin- poin penting yang menjadi esensi dari ayat ke 13 dari surat Al-Hujurat
tersebut adalah bahwa islam dari awal mengakui bahwa manusia diciptakan:

1. Allah Swt telah menciptakan manusia berbangsa- bangsa dan bersuku-


suku, tidak ada keistimewaan, tidak ada yang lebih tinggi, semua
derajatnya sama di hadapan Allah, Swt
2. Kemuliaan manusia terletak pada ketaqwaan bukan pada keturunan, bukan
pada bangsa- bangsanya, bukan pada suku- sukunya
3. Allah maha mengetahui dengan maha teliti semua hambanya di dunia ini
walaupun dalam keragamannya.

Konsep yang kita soroti dari esensi ayat ke 13 ini adalah keragaman yaitu
penciptaan manusia yang berbangsa- bangsa, bersuku-suku. Keragaman
adalah sesuatu yang niscaya, yang diberikan (given) dari Allah bagi manusia,
yang tidak bisa di bantah, dan tidak bisa dihindari. Keragaman itu bukan saja
hanya kehendak alam tetapi juga kehendak Tuhan. (Abdillah, S., & Ismail,
F. ;2023) Berdasarkan konsep keragaman inilah munculnya pendidikan
multikultural.

Mengutip pendapat James A. Banks dalam Supriatin, A., & Nasution, A.


R. :2017 berpendapat bahwa pendidikan multikultural merupakan suatu
rangkaian kepercayaan (set of beliefs) dan penjelasan yang mengakui dan
menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis di dalam bentuk gaya hidup,

7
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan pendidikan dari individu,
kelompok maupun negara. Ia mendefinisikan pendidikan multikultural adalah
ide, gerakan,pembaharuan pendidikan dan proses pendidikan yang tujuan
utamanya adalah untuk mengubah struktur lembaga pendidikan supaya siswa
baik pria maupun wanita, siswa berkebutuhan khusus, dan siswa yang
merupakan anggota dari kelompok ras, etnis, dan kultur yang bermacam-
macam itu akan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai prestasi
akademis di sekolah.
Pendidikan multikultural adalah merupakan suatu wacana yang lintas
atas,karena terkait dengan masalah-masalah keadilan sosial ( social justice )
demokrasi dan hak asasi manusia tulus,dan toleran terhadap
keanekaragaman budaya yang hidup di tengah – tengah masyarakat plural.
(Wahid, A.;2016)

Berdasarkan studi analisa yang kita lakukan dalam penelitian ini terhadap
nilai- nilai multikultural yang sudah dipaparkan pada firman Allah Swt di
dalam alqur’an ayat ke 13 surat Al-Hujurat dengan penafsiran penafsiran para
mufasir, kajian berbagai teori dari tokoh Pendidikan multikultural serta
pembahasan tokoh- tokoh cendikia terdapat nilai- nilai muncul yang tersirat
dalam keragaman tersebut antara lain: nilai toleransi, nilai kesatuan, nilai
kemanusiaan, nilai demokrasi.

d. Dampak Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Kehidupan Nyata


1. Nilai Toleransi,
Konsep dari toleransi mengarah pada sikap terbuka dan mau mengakui
berbagai macam perbedaan baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa,
adat istiadat, budaya serta agama. Bagi manusia sudah selayaknya untuk
mengikuti petunjuk Tuhan dalam meghadapi perbedaan itu karena Tuhan
senantiasa mengingatkan kita akan keragaman manusia baik dilihat dari
sisi agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan sebagainya. (Devi, D.
A. :2020).

8
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Toleransi tidak sebatas nilai yang spesifik yaitu toleransi beragama saja
seperti yang sering kita dengar digaungkan, akan tetapi pengertian sangat
luas mencakup dimensi keragaman lainnya, seperti toleransi perbedaan
warna kulit, toleransi perbedaan suku, perbedaan bangsa, perbedaan adat
istiadat. Tanpa adanya toleransi akan terjadi diskreminasi, kekerasan
bahkan konflik antar Masyarakat. Lingkup toleransi harus di mulai dari
kehidupan yang paling kecil mulai dari keluarga, sekolah, kerabat,
kelompok atau komunitas hingga masyarakat umumnya. Nilai toleransi
juga dapat terlihat dari kemampuan individu menerima perbedaan
pendapat dalam bermusyawarah.
2. Nilai Kesatuan
Kesatuan dalam keragaman merupakan nilai yang menekankan pentingnya
saling memahami, menghormati, menghargai perbedaan di dalam
kelompok masyarakat dengan selalu mengedepankan tujuan bersama dan
tetap menjaga kesatuan.
Nilai kesatuan berarti tidak terpecah belah, perbedaan yang ada semestinya
menemukan satu tujuan bersama sehingga terciptalah keadaan yang solid.
Adanya perbedaan justru merupakan potensi untuk mencapai kemajuan
dan kesejahteraan bersama. (Abdillah, S., & Ismail, F. :2023).
3. Nilai kemanusiaan
Nilai kemanusiaan adalah nilai yang mengacu pada prinsip- prinsip
perilaku yang terpuji yang berkaitan dengan moral dan etika yang menjadi
dasar perlakuan terhadap sesama manusia dan lingkungan. Nilai
kemanusiaan juga mencakup penghormatan dan penghargaan terhadap
keragaman yang ada dalam Masyarakat. Nilai kemanusiaan muncul dari
penekanan terhadap martabat manusia yang memilik hak yang sama yaitu
hak untuk dihormati dan diakui sebagai manusia yang mempunyai harga
diri.
Mengutip pendapat Maslikhah dalam Abdillah, S., & Ismail, F. (2023).
Nilai kemanusiaan atau humanisme merupakan nilai kodrati yang menjadi
landasan sekaligus tujuan pendidikan. Kemanusiaan bersifat universal,

9
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
global, di atas semua suku, aliran, ras, golongan atau agama. Melalui nilai-
nilai kemanusiaan ini dibangun pendidikan yang bersifat eksloratif
sehingga mampu menjiwai secara penuh tanpa kehilangan jati diri.
4. Nilai Demokrasi
Nilai demokrasi dalam keragaman mengacu bagaimana mengakomodasi
dan menghormati berbagai bentuk perbedaan atau keragaman masyarakat
dalam berdemokrasi tanpa membedakan suku bangsa, budaya, gender,
pilihan, pandangan politik.
Nilai demokrasi dalam keragaman artinya setiap manusia memiliki hak
untuk memilih dan dipilih tanpa membedakan suku bangsa, budaya,
gender, pilihan, pandangan politik. Setiap manusia memiliki kebebasan,
kehormatan dan kemuliaan yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun.

Kesimpulan

Melalui ayat ke 13 surat Al Hujurat Allah Swt telah memberitahukan kepada


kita semua umat manusia bahwa telah diciptakan manusia dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, diciptakan berpasang-pasangan, berbangsa
bangsa, bersuku- suku untuk saling kenal mengenal satu sama lainnya.

Allah tidak mengistimewakan salah satu bangsa, salah satu suku atau dari
keturunan serta nasabnya. Allah juga tidak melihat kedudukan, jabatan,
ataupun hartanya . kemuliaan disisi Allah adalah manusia yang memiliki
derajat taqwa.

Allah maha mengetahui lagi maha teliti terhadap seluruh hambanya.


KepadaNya kita meminta pertolongan agar kita mendapatkan selamat di
dunia dan akhirat. Orang yang bertaqwa adalah orang yang menjalankan
segala perintah dan menjauhi segala larangan- laranganNya.

Asbabunnuzul atau sebab turunnya ayat ke 13 surat Al Hujurat menurut para


mufassir adalah perlakuan yang deskriminasi terhadap satu kaum atau
keturuanan yang dianggap lebih hina dari kaumnya.

10
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Dari perspektif penulis bahwa Islam dengan turunnya ayat ini sebagai pondasi
pengakuan bahwasanya perbedaan jenis kelamin, keragaman bangsa,
keragaman suku, keragaman lainnya sebagai tonggak lahirnya Pendidikan
multikultural. Karena tujuan penciptaan keragaman tersebut sesungguhnya
untuk saling kenal mengenal, saling mengetahui sedangkan proses untuk itu
(saling kenal, saling mengetahui) tentu melalui Pendidikan.

Pendidikan multikultural adalah pendekatan Pendidikan yang memberikan


penekananan untuk menghargai keragaman suku bangsa, keragaman latar
belakang agama, budaya, bahasa dan tradisi yang dianut dalam Masyarakat,
dengan tujuan untuk menghadirkan Pendidikan yang dengan lingkungan
belajar, berkeadilan bagi individu- individu yang berbeda latar belakang.

11
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Daftar Pustaka

Shihab,Quraish M.(2009). Tafsir Al-Misbah volume 12. Jakarta:Lentera Hati


Abdullah bin Muhammad, DR .(2004). Tafsir Ibnu Katsir jilid 7. PO Box
7803/JATCC 13340 A
Mustafida, F. (2020). Integrasi Nilai-nilai Multikultural dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI).
Agustini, S. (2019). Pendidikan multikultural dalam kitab tafsir al-misbah dan al-
azhar (studi komparatif surah al-hujurat ayat 13) (Doctoral dissertation, IAIN
Palangka Raya).
Arifin, Z. (2012). Pendidikan multikultural-religius untuk mewujudkan karakter
peserta didik yang humanis-religius. Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 89-103.
Mochtar, M. F., & Rasyid, A. M. (2022, August). Nilai-Nilai Pendidikan
Multikultural dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 13. In Bandung Conference
Series: Islamic Education (Vol. 2, No. 2, pp. 415-420).
Prasojo, Z. H., & Pabbajah, M. (2023). Akomodasi Kultural Dalam Resolusi Konflik
Bernuansa Agama Di Indonesia. Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 5(1).
Mirhan, A. M. (2015). Refleksi Penciptaan Manusia Berbangsa-Bangsa dan Bersuku-
suku (Telaah Surah Al-Hujurat Ayat 13). Jurnal Studia Insania, 3(1), 1-7.
Supriatin, A., & Nasution, A. R. (2017). Implementasi pendidikan multikultural
dalam praktik pendidikan di Indonesia. Elementary, 3(1), 1-13.
Wahid, A. (2016). Konsep pendidikan multikultural dan aplikasinya. Istiqra: Jurnal
Pendidikan dan Pemikiran Islam, 3(2).
Abdillah, S., & Ismail, F. (2023). Pendidikan Nilai-Nilai Multikultural Dalam Al-
qur’an Surat Ar-rum Ayat 22 dan Al-Hujurat Ayat 13. Masagi, 2(1), 102-111.
Devi, D. A. (2020). Toleransi beragama. Alprin.
Apriyansyah, D., Novianto, E., & Hidayat, R. (2022). Relevansi Pendidikan Akhlak
Terhadap Pengintegrasian Nilai Moral Pada Pendidikan Non Formal. Istinarah: Riset
Keagamaan, Sosial dan Budaya, 4(1), 8-15..

12
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Amin, H. M. (2020). Dakwah Kultural menurut Perspektif Pendidikan Islam. Atta'dib
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 71-84.

13
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam

Anda mungkin juga menyukai