Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak agama, suku bangsa dan
bahasa. Perbedaan tersebut dapat menjadi suatu kekayaan atau hasanah yang
luar biasa tidak dimiliki negara lain, namun dapat menjadi sumber malapetaka
seperti bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak. Perbedaan agama,
suku bangsa dan bahasa dapat menjadi kekayaan atau hasanah jika setiap
perbedaan tersebut dapat diterima oleh setiap masyarakat. Sebaliknya potensi
timbulnya malapetaka bahkan konflik apabila sikap fanatisme dan kurangnya
sikap toleransi diantara agama, suku bangsa yang ada. Oleh karena itu
pendidikan multikultural sangat penting untuk dibahas karena sangat relevan
dengan apa yang terkandung dalam Alqur’an.
1
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Pendahuluan
Bismillahirahmanirrahim
Alqur’an sumber hukum tertinggi yang menjadi pedoman hidup bagi umat
agama islam yang mencakupi segala aspek kehidupan termasuk didalamnya
ada ketetapan hukum, etika moral baik yang secara vertikal berhubungan
dengan Allah Swt sebagai khalik maupun secara horisontal hubungnnya
dengan sesama manusia, termasuk di dalamnya perintah yang berkaitan
dengan pembelajaran atau Pendidikan.
Sebagai sumber hukum dari semua aspek kehidupan umat islam bahkan umat
lainnya, Alqur’an telah banyak membahas tentang pendidikan termasuk surat
yang pertama kali diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw yaitu surat Al-
Alaq. Khususnya pendidikan yang berkaitan dengan multikultural memang
tidak disebutkan maknanya secara tersurat namun secara tersirat, yang harus
dipelajari dan dipahami secara lebih mendalam. Berdasarkan hal tersebut
islam memandang bahwa pendidikan multikultural adalah mengakui
perbedaan kultur suku budaya dan menjadikan media untuk saling mengenal
satu sama lainnya.
2
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
persaudaraan, saling toleransi, nilai kesetaraan nilai keadilan dapat diamalkan
dapat diaplikasi dalam kegiatan hidup bermasyarakat, bernegara bahkan dalam
lingkup yang paling luas yaitu sebagai bagian dari warga dunia.
Dalam pandangan islam bahwa perbedaan suku bangsa, agama bukan menjadi
suatu yang halangan atau hambatan untuk berinteraski di dalam
bernasyarakat.namun sebaliknya perbedaan tersebut, manusia diharapkan
saling kenal mengenal satu sama lainnya.
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو ا ۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا
َاْتٰق ىُك ْم ِۗاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر
3
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. (QS Al
Hujurat 49 :13)
Metode Penelitian
4
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik pendekatan
penelitian, jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data.
Kemudian menganalisis data melalui konten analisis untuk memperoleh
kesimpulan.
Pembahasan
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو ا ۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا
َاْتٰق ىُك ْم ِۗاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر
Setelah kita mengetahui makna yang dari ayat tersebut hal – hal yang penting
untuk dikaji adalah:
Pertama, bahwasanya manusia diciptakan dari seorang laki- laki dan seorang
perempuan yaitu Adam dan Hawwa, semua manusia di atas bumi ini adalah
keturuan nabi Adam as
Ketiga, sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disisi Allah Swt
adalah orang yang bertaqwa.
5
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
perempuan), serta menjadikan kamu berbangsa- bangsa juga bersuku- suku
supaya kamu saling kenal- mengenal yang menghantar kamu untuk bantu
membantu serta saling melengkapi, sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah yang paling bertaqwa di antara kamu, sesungguhnya Allah
maha mengetahui lagi maha mengenal sehingga tidak ada sesuatupun yang
tersembunyi bagi-Nya walau detak detik jantung dan niat sesorang”.
Selanjutnya dalam tafsir Ibnu Katsir pada jilid 7, Allah berfirman seraya
memberitahukan kepada ummat bahwa dia menciptakan dari satu jiwa dan
darinya dia menciptakan pasangannya yaitu Adam dan Hawwa dan
selanjutnya dia menjadikan mereka berbangsa-bangsa. Kata ( ُش ُعْو ًباberbangsa-
bangsa) lebih umum dari kata َّو َقَبۤا ِٕىَلbersuku-suku.
Dari dua pendapat tersebut secara gamblang kami pahami bahwa semua
manusia berasal seorang laki-laki yaitu Adam dan perempuan yang bernama
hawwa, dijadikan berbangsa- bangsa dan bersuku suku untuk saling mengenal
satu dengan lainnya. Kedudukan semua bangsa- bangsa dan suku- suku sama
dihadapan Allah Swt yang membedakannya adalah ketaqwaannya kepada
Allah Swt.
Setidaknya ada dua sebab turunnya ayat ini yang sering dikutip para mufasir
berdasarkan jalur periwayatan. Riwayat pertama, mengatakan bahwa sebab
turunnya ayat ini berkenaan dengan Bilal. Pada saat Fath Makkah Bilâl naik
ke atas Ka’bah kemudian mengumandangkan azan. Sebagian orang berkata:
“Apakah hamba hitam ini yang azan di depan Ka’bah? Sebagian lain
mengatakan: ‘Jika Allah murka atau menolak akan hal ini niscaya la akan
merubahnya. Kemudian turunlah ayat ini dan Nabi memanggil mereka seraya
mengingatkan untuk tidak membanggakan keturunan, harta dan hendaklah
perhatian pada kaum fakir miskin. Peristiwa ini diriwayatkan oleh Abû Hâtim
dari ibn Abî Mulaikah. Riwayat kedua, yang berasal dari Abû Bakar bin Abû
Dâwûd dalam tafsirnya mengatakan bahwa ayat ini berkenaan dengan Abû
Hind di mana Rasulullah memerintahkan kepada Bani Bayadah agar
menikahkan salah seorang anak perempuan mereka dengan Abu Hind. Mereka
6
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
kemudian mengatakan: “Apakah kami akan menikahkan anak perempuan
kami dengan bekas budak kami?” Lalu turunlah ayat ini.11 (Mirhan, A. M.
2015).
Apapun sebab nuzulnya yang jelas ayat ini menegaskan kesatuan asal usul
manusia yang menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia. Tidak
wajar seorang berbangga dan merasa lebih tinggi dari pada yang lain, bukan
saja antara satu bangsa, suku atau warna kulit dan selainnya tetapi antara jenis
kelamin mereka (Shihab, M. Quraish, 2009).
Poin- poin penting yang menjadi esensi dari ayat ke 13 dari surat Al-Hujurat
tersebut adalah bahwa islam dari awal mengakui bahwa manusia diciptakan:
Konsep yang kita soroti dari esensi ayat ke 13 ini adalah keragaman yaitu
penciptaan manusia yang berbangsa- bangsa, bersuku-suku. Keragaman
adalah sesuatu yang niscaya, yang diberikan (given) dari Allah bagi manusia,
yang tidak bisa di bantah, dan tidak bisa dihindari. Keragaman itu bukan saja
hanya kehendak alam tetapi juga kehendak Tuhan. (Abdillah, S., & Ismail,
F. ;2023) Berdasarkan konsep keragaman inilah munculnya pendidikan
multikultural.
7
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan pendidikan dari individu,
kelompok maupun negara. Ia mendefinisikan pendidikan multikultural adalah
ide, gerakan,pembaharuan pendidikan dan proses pendidikan yang tujuan
utamanya adalah untuk mengubah struktur lembaga pendidikan supaya siswa
baik pria maupun wanita, siswa berkebutuhan khusus, dan siswa yang
merupakan anggota dari kelompok ras, etnis, dan kultur yang bermacam-
macam itu akan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai prestasi
akademis di sekolah.
Pendidikan multikultural adalah merupakan suatu wacana yang lintas
atas,karena terkait dengan masalah-masalah keadilan sosial ( social justice )
demokrasi dan hak asasi manusia tulus,dan toleran terhadap
keanekaragaman budaya yang hidup di tengah – tengah masyarakat plural.
(Wahid, A.;2016)
Berdasarkan studi analisa yang kita lakukan dalam penelitian ini terhadap
nilai- nilai multikultural yang sudah dipaparkan pada firman Allah Swt di
dalam alqur’an ayat ke 13 surat Al-Hujurat dengan penafsiran penafsiran para
mufasir, kajian berbagai teori dari tokoh Pendidikan multikultural serta
pembahasan tokoh- tokoh cendikia terdapat nilai- nilai muncul yang tersirat
dalam keragaman tersebut antara lain: nilai toleransi, nilai kesatuan, nilai
kemanusiaan, nilai demokrasi.
8
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Toleransi tidak sebatas nilai yang spesifik yaitu toleransi beragama saja
seperti yang sering kita dengar digaungkan, akan tetapi pengertian sangat
luas mencakup dimensi keragaman lainnya, seperti toleransi perbedaan
warna kulit, toleransi perbedaan suku, perbedaan bangsa, perbedaan adat
istiadat. Tanpa adanya toleransi akan terjadi diskreminasi, kekerasan
bahkan konflik antar Masyarakat. Lingkup toleransi harus di mulai dari
kehidupan yang paling kecil mulai dari keluarga, sekolah, kerabat,
kelompok atau komunitas hingga masyarakat umumnya. Nilai toleransi
juga dapat terlihat dari kemampuan individu menerima perbedaan
pendapat dalam bermusyawarah.
2. Nilai Kesatuan
Kesatuan dalam keragaman merupakan nilai yang menekankan pentingnya
saling memahami, menghormati, menghargai perbedaan di dalam
kelompok masyarakat dengan selalu mengedepankan tujuan bersama dan
tetap menjaga kesatuan.
Nilai kesatuan berarti tidak terpecah belah, perbedaan yang ada semestinya
menemukan satu tujuan bersama sehingga terciptalah keadaan yang solid.
Adanya perbedaan justru merupakan potensi untuk mencapai kemajuan
dan kesejahteraan bersama. (Abdillah, S., & Ismail, F. :2023).
3. Nilai kemanusiaan
Nilai kemanusiaan adalah nilai yang mengacu pada prinsip- prinsip
perilaku yang terpuji yang berkaitan dengan moral dan etika yang menjadi
dasar perlakuan terhadap sesama manusia dan lingkungan. Nilai
kemanusiaan juga mencakup penghormatan dan penghargaan terhadap
keragaman yang ada dalam Masyarakat. Nilai kemanusiaan muncul dari
penekanan terhadap martabat manusia yang memilik hak yang sama yaitu
hak untuk dihormati dan diakui sebagai manusia yang mempunyai harga
diri.
Mengutip pendapat Maslikhah dalam Abdillah, S., & Ismail, F. (2023).
Nilai kemanusiaan atau humanisme merupakan nilai kodrati yang menjadi
landasan sekaligus tujuan pendidikan. Kemanusiaan bersifat universal,
9
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
global, di atas semua suku, aliran, ras, golongan atau agama. Melalui nilai-
nilai kemanusiaan ini dibangun pendidikan yang bersifat eksloratif
sehingga mampu menjiwai secara penuh tanpa kehilangan jati diri.
4. Nilai Demokrasi
Nilai demokrasi dalam keragaman mengacu bagaimana mengakomodasi
dan menghormati berbagai bentuk perbedaan atau keragaman masyarakat
dalam berdemokrasi tanpa membedakan suku bangsa, budaya, gender,
pilihan, pandangan politik.
Nilai demokrasi dalam keragaman artinya setiap manusia memiliki hak
untuk memilih dan dipilih tanpa membedakan suku bangsa, budaya,
gender, pilihan, pandangan politik. Setiap manusia memiliki kebebasan,
kehormatan dan kemuliaan yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun.
Kesimpulan
Allah tidak mengistimewakan salah satu bangsa, salah satu suku atau dari
keturunan serta nasabnya. Allah juga tidak melihat kedudukan, jabatan,
ataupun hartanya . kemuliaan disisi Allah adalah manusia yang memiliki
derajat taqwa.
10
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Dari perspektif penulis bahwa Islam dengan turunnya ayat ini sebagai pondasi
pengakuan bahwasanya perbedaan jenis kelamin, keragaman bangsa,
keragaman suku, keragaman lainnya sebagai tonggak lahirnya Pendidikan
multikultural. Karena tujuan penciptaan keragaman tersebut sesungguhnya
untuk saling kenal mengenal, saling mengetahui sedangkan proses untuk itu
(saling kenal, saling mengetahui) tentu melalui Pendidikan.
11
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Daftar Pustaka
12
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam
Amin, H. M. (2020). Dakwah Kultural menurut Perspektif Pendidikan Islam. Atta'dib
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 71-84.
13
Arti dan Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Islam