Anda di halaman 1dari 4

a) Macam-Macam Obat Anemia

1. Zat-zat Anti Anemia


a) Asam Folat
Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah-buahan. Dalam bahan makanan
tersebut asam folat terdapat dalam senyawa konjugasi(poligutamat). Senyawa ini
dalam hati akan diuraikan oleh enzim dandireduksi menjadi zat aktifnya (tetrahidro
folic acid). Zat ini untuksintesis DNA dan RNA serta pembelahan sel.
b) Zat Besi (Fe)
Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalamlambang diubah
menjadi ferro klorida. Resorpsi hanya berlangsung dalamduodenum, dalam
lingkungan asam netral garam ferro lebih mudah larut.Setalah diserap sebagai darah,
maka akan bergabung dalam proteinmenjadi ferritin yang disimpan sebagai cadangan,
sebagian diangkut ke sumsum tulang, hati dan sel-sel lain untuk sintesa hemoglobin
dan enzimzat besi (metalo enzim). Kebutuhan zat besi sehari 1-2 mg.Gejala
kekurangan zat besi seperti anemi hipokrom, yaitu pucat, letihdan lesu, jari-jari
dingin, jantung berdebar, nyeri lidah, kuku dan kulitkeriput. Defisiensi ini dapat
diobati dengan pemberian garam-garam ferro per-oral, misalnya ferro fumarat, ferro
sulfat, ferro klorida, dan lainnya.Pemberian parenteral hanya bila ada kelainan
lambung( pendarahan) ataurangsangan yang hebat. Lagipula ada bahaya over dosis,
sedangkan peroral tidak akan terjadi over dosis sebab ada rintangan kontrol
usus,kecuali pada anak-anak dimana kontrol usus belum sempurna.
c) Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewan: hati, daging, telur,susu, dalam
bentuk ikatan dengan protein. Kebutuhan orang sehari 2-5mcg. Dalam lambung
vitamin B12 dilepas dari ikatan kompleksnyadengan protein oleh HCL yang segera
diikat oleh glukoprotein yangdisebut intrinsik factor (Castle 1929) yang dihasilkan
oleh mukosalambung bagian dasar. Dengan pengikatan ini zat tersebut baru
dapatdiserap oleh reseptor spesifik di usus halus (ileum). Setelah diserapvitamin B12
diangkut dan ditimbun dalam hati yang secara bertahapdilepas sesuai kebutuhan
tubuh. Defisiensi vitamin B12 dengan gejala-gejala menglobaster, nyeri lidah,
degenerasi otak, sumsum tulang dandepresi psikis. Pengobatan terutama dengan
injeksi, oral vitamin B12dengan kombinasi intrinsic factor (serbuk pylorus).
2. Terapi non farmakologi.
a) Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran,daging, ikan dan
unggas.
b) Dapat digunakan suplemen multi-vitamin yang mengandung vitamin B12 dan asam
folat sebagai terapi profilaksis maupun memperbaikidefisiensi vitamin B12
c) ataupun asam folat.
d) Pada pasien dengan anemia kritis dapat dilakukan transfusi sel darahmerah. Anemia
kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung cepat, nafas tersengal
dan pingsan mungkin harus segera ditanganidengan transfusi darah.
3. Terapi farmakologi
Terapi untuk anemia bisa dilakukan dengan transfusi darah, transfusi RBC untuk geriatri,
pemberian oral atau parenteral vitamin B12, induksi asam folat(menginduksi remisi
eksogen hematologi). Pemberian parenteral asam folat jarang diperlukan , karena asam
folat oral diserap dengan baik bahkan pada pasien dengan sindrom malabsorpsi . Dosis 1
mg asam folat oral setiap harisudah cukup untuk memulihkan anemia megaloblastik ,
memulihkan kadarfolat serum normal (Katzung, 2009).
1. Tablet Fe
Dosis Dan Aturan Pakai
Dosis dan lamanya terapi tergantung pada tingkat defisiensi zat besi. Anak-anak (>12
tahun), dewasa dan ibu menyusui : Gejaladefisiensi zat besi : 1 tablet, 1 – 3 hari sehari
selama 3 – 5 bulan,sampai diperoleh angka haemoglobin normal. Selanjutnya
terapiditeruskan selama beberapa minggu dengan 1 tablet sehari untukmelengkapi
cadangan zat besi.Defisiensi zat besi laten : 1 tablet sehari. Wanita hamil :
Gejaladefisiensi zat besi : 1 tablet dua sampai tiga kali sehari sampai didapatangka
haemoglobin normal. Selanjutnya terapi diteruskan dengan 1tablet sehari setidaknya
sampai akhir masa kehamilan untukmelengkapi cadangan zat besi.Defisiensi zat besi
laten dan pencegahan defisiensi zat besi : 1tablet sehari. Dosis harian dapat dibagi dalam
beberapa dosis ataudapat dimakan sekaligus. Maltofer tablet dapat dikunyah atau
ditelanlangsung dan harus dimakan selama atau segera setelah makan. Jikazat besi
diperlukan dengan segera (Hb rendah, pengobatan bersamaandengan EPO, dll),
sebaiknya digunakan sediaan zat besi parenteraluntuk mensubtitusi zat besi sehingga zat
besi tersedia dengan cepat.
2. B12 (Sianokobalamin)
Dosis
Per oral : untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan:dewasa 50-150 mikrogram
atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari,1-3x/hari.Injeksi intramuskular : dosis awal
1mg, diulang 10x denganinterval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan. Sediaan: tablet
50mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
3. Asam Folat
Dosis
Yang digunakan tergantung dari beratnya anemia dankomplikasi yang ada. Umumnya
folat diberikan per oral, tetapi bilakeadaan tidak memungkinkan, folat diberikan secar IM
atau SK.Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam10 hari yang
hanya menimbulkan respons hematologik pada pasiendefisiensi folat. Hal ini
membedakannya dengan defisiensi vitaminB12 yang baru memberikan respons
hematologik dengan dosis 0,2mg per hari atau lebih.
4. ERITROPIN
Dosis
Gagal ginjal kronik Dosis awal 50 units/kgBB inj IV atau SKselama 1-2 mnt selama 4
minggu. Dosis dpt ditingkatkan s/d 25units/kg selama 4 minggu. Jika anemai sudah
dikoreksi, diberikandosis pemeliharaan 25-50 units/kgBB2-3x/minggu.

Daftar pustaka
Katzung, B.G., Masters, S.B. and Trevor, A.J. (2009) Basic and Clinical Pharmacology.
11th Edition, McGraw-Hill Medical, New York.

Anda mungkin juga menyukai