Anda di halaman 1dari 4

Digital : Masa Depan Entrepeneurship dan Inovasi Dalam Perekonomian

Oleh

Nathanael Cahya

115190307

Kemajuan yang terus menerus terjadi dalam teknologi digital menjadikan sebuah
trasnformasi kegiatan ekonomi dan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seperti
contohnya kasus yang muncul pada sebuah toko online yang mulai bermunculan mengalahkan
toko fisik maupun tradisional. Kemunculan platform toko online tersebut dengan cepat merebut
pangsa pasar dari toko fisik atau offline (Berger et.al, 2021). Tidak hanya toko online saja
perusahaan transportasi ride hailling juga mengalami hal yang sama, perusahaan transporatasi
digital mengambil pasar dari penyedia transportasi yang ada, dan bermunculan industri yang
sama sekali baru bagikan trasnportasi udara tanpa awak. Dikarenakan kecepatan dan penyebaran
transformasi ini serta dampaknya pada global, tidak hanya seorang entrepeneurship dan inovator
tetapi juga organisasi pemerinah di seluruh dunia sudag mulai menilai dan melakukan tindakan
berdasarkan implikasinya terhadap persaingan, penciptaan value, dan masyarakat secara
menyeluruh (PBB, 2021).

Istilah dari digital entrepeneurship dan inovasi dikaitkan dengan sebuah persimpangan
teknologi digital dengan entrepeneurship tradisional serta sebuah proses dari hasil inovasi. Kedua
domain memberikan makna perubahan yang dibawah oleh teknilohi digital. Banyak peneliti
menjelaskan bahwa teknologi digital melarutkan batar – batas tradisional dan menggeser bentuk
entrepeneurship serta proses dari sebuah inovasi, sehingga menjadikan teori terdahulu menjadi
usang dan membutuhkan sebuah riset fenomena ini menjadi sebuah hal yang bari. Asumsi yang
mendasari bahwa teknologi digital secara fundamental tidak hanya menggeser tenologi
tradisional tetapi mereka memiliki kapasitas generatif yang inheren dan berkembang secara terus
menerus mengubah perilaku yang sudah ada sebelumnya (Lee dan Berente, 2012). Hal tersebut
menjadikan pertanyaan sendiri apakah seorang visioner yang terlihat seperti Jeff Bexos (pendiri
Amazon), Sergey Brin dan Larry Page (pendiri Google), atau Steve Jobs (pendiri Apple) dapat
meramalkan dampak universal dari teknologi digital seperti internet dan smartphone ketika
mereka memulai usaha mereka atau meluncurkan inovasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Dalam konteks entrepeneurship atau kewirausahaan dan inovasi, teknologi digital dapat
dipahami sebagai sebuah faktor eksternal yang merangsang dan mendorong atau memungkinkan
sebuah hasil atau output darinya. Teknologi digital dapat mengambil peran yang berbeda dan
terwujud dalam berbagai bentuk seperti produk, platform produk atau layanan, alat atau sistem
infrastruktur, dan aplikasi digital atau sebuah konten media (Berget at.al, 2021). Wacana dari
publik menekankan dampak dari teknologi digital pada individu maupun organisasi sebagai
pendorong atau pengamat bahkan peserta yang terlibat dalam transformasi digital, menciptkan
sebuah perasaan yang tidak terbantahkan terkait keperluan yang mendesak untuk bertindak. Para
pembuat kebijkan pada gilirannya tampak mendorong entrepenurship dan inovator untuk
mengadopsi digitalisasi teknologi.

Tentu saja, kemajuan teknologi digital memberikan berbagai dampak dalam kehidupan
masyarakat. Apalgi peran entrepeneurship dalam suatu negara sangat terasa dan bisa dikatakan
penting, dilihat dari banyaknya masalah ekonomu yang dirasakan negara – negara berkembang
atau negara miskin seperti banyaknya pengangguran dan tidak adanya lapangan pekerjaan yang
tersedia untuk masyarakatnya, sehingga adnaya oerkembangan masa digital akan membantu
entrepeneurship dalam mengatasi permasalahan ekonomi (Perwita, 2021).

Digitalisasi sering dianggap secara positif mempengaruhi entrepeneurship dan inovaroe


dalam mendemokratisasi dan partisipasi serta meningkakan efisiensi dalam prosesnya. Hal
tersebut berakibat pada sebagian peneliti tentang teknologi digital dalam entrepeneurship dan
inovasi berfokus pada peluang yang mereka tawarkan. Perspektif ini tercermin dalam sebuah
istilah dalam entrepeneurship digital seperti pertumbuhan seperti gambar 1. Secara subtansial
lebih sedikit perhatia yang diberikan pada kemungkinan kerugian dari digitalisasi, namun hal
tersebut tentu saja terjadi. Teknologi digital tidak serta merta dan tegas mendemokratissikan
kewirauasahaan dan inovasi seperti apa yang sering diasumsikan. Kenyataannya, teknologi
digital dapat mengakibatkan sisi destruktif dan memiliki dampak negatif pada indivisu,
organisasi, masyarakat secara keseluruhan. Sementara teknologi digital memberikan dampak dan
keuntungan bagi kelompok – kelompok tertentu yang mereka akan merugikan orang lain. PBB
mengakui pengaruh tersehun dan khawatir akan terjadi kesenjangan digital yang semakin besar
anatara negara maju dan berkembang daoat memperlebar kesenjangan antara sebera besar nilai
yang diciptakan oleh suatu negara.

Gambar 1. Volume publikasi kewirausahaan dan inovasi digital selama 10 tahun terakhir

Pertanyaan terkait masa depan digital entrepeneurship dan inovasi mungkin meragukan
legitimasi dan menganggapnya sebagai sebuah aliran yang berbeda. Pada tahapan awal legitimasi
dan peneliti banyak yang fokus pada ekplorasinya terhadao konteks yang tidak diragukan lagi
dalam menjelaskan ciri khas dari entrepeneurship dan inovasi digital. Hal tersebut menjadikan
sebuah teori baru yang menjelaskan bahwa peran teknologi digital sebagai antesenden, mediator,
atau efek terhadap entrepeneurship dan inovasi. Hal tersbeut dapat disimpulka bahwa digitalisasi
teknologi memberikan sebuah tantangan dan penerapan teori baru berdasarkan fenomena pada
entrepeneurship dan inovasi.
Referensi

Berger, E. S., von Briel, F., Davidsson, P., & Kuckertz, A. (2021). Digital or not–The future of
entrepreneurship and innovation: Introduction to the special issue. Journal of Business
Research, 125, 436-442.

Lee, J., & Berente, N. (2012). Digital innovation and the division of innovative labor: Digital
controls in the automotive industry. Organization Science, 23(5), 1428-1447.

Perwita, D. (2021). Telaah digital entrepreneurship: suatu implikasi dalam mengatasi


permasalahan ekonomi. PROMOSI: Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi, 9(2).

PBB. (2021). Digital economy report 2021. Diakses pada 27 Maret 2022 melalui
https://unctad.org/system/files/official-document/der2021_en.pdf

Anda mungkin juga menyukai