Anda di halaman 1dari 16

1

LAPORAN OBSERVASI
Kegiatan Belajar Mengajar Berdasarkan Strategi Pembelajaran di SDN 2 Gunungcupu
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran di SD

Dosen Pengampu:
Istikhoroh Nurzaman, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Ade Nursamsy Wijaya (2100937)
Cindy Aurellia (2100873)
Salsyabilla Aurorra Hanadrie (2101275)
Zahara Fajriati Nizar (2102876)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan YME Allah SWT karena telah
memberikan rahmat, karunia, nikmat, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul "Kegiatan Belajar Mengajar Berdasarkan Strategi Pembelajaran di SDN 2
Gunungcupu" ini dengan tepat waktu.
Tentunya laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik jika tanpa mendapat dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah senantiasa turut memberikan dukungan dan kontribusi dalam penyusunan
laporan ini.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwasanya masih terdapat kekeliruan dan masih jauh
dari sempurna dalam penyusunan laporan ini mulai dari aspek tata bahasa ataupun secara
penyusunannya. Maka dari itu, kami menerima saran dan kritik yang membangun agar dapat
menjadi perbaikan dan menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Kami berharap laporan yang kami susun ini dapat memberikan manfaat serta inspirasi
untuk pembaca dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.

Tasikmalaya, 18 November 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I KEADAAN SEKOLAH 1

A. Nama 1

B. Alamat 1

C. Visi dan Misi 1

D. Keadaan Guru dan Peserta didik 1

E. Keadaan Sarana dan Prasarana 3

BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN 4

A. Kelas 4

B. Perencanaan Pembelajaran 4

C. Strategi, Metode, Teknik yang Digunakan 4

D. Pengelolaan Kelas yang Digunakan 4

E. Penilaian Pembelajaran 4

BAB III PEMBAHASAN 5

A. Kelas 5

B. Perencanaan Pembelajaran 6

C. Strategi, Metode, Teknik yang Digunakan 11

D. Pengelolaan Kelas yang Digunakan 13

E. Penilaian Pembelajaran 13

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 16

A. Kesimpulan 16

B. Rekomendasi 16

iv

3
BAB I
KEADAAN SEKOLAH DASAR
A. Nama : SD Negeri 2 Gunungcupu
B. Alamat : Dsn. Lenggorsari, Desa Gunungcupu, Kec. Sindangkasih,
Kabupaten Ciamis, Prov. Jawa Barat
C. Visi dan Misi : Visi
Dengan landasan iman dan takwa SDN 2
Gunungcupu menghasilkan SDM yang berkualitas
dan unggul dalam prestasi melalui proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
Misi
Meningkatkan SDM berkualitas berlandaskan
iman dan taqwa dan memiliki akhlakul karimah
Mengembangkan kreativitas, inovasi, demokrasi
dan kinerja secara profesional
Meningkatkan hasil lulusan dan mampu bersaing
sesuai dengan kebutuhan
Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan
nyaman

D. Keadaan Guru dan siswa : Keadaan guru yang terdapat di SDN 2 Gunungcupu
ditunjukkan pada tabel berikut.

KEADAAN GURU SDN 2 GUNUNGCUPU


TAHUN 2022/2023
No. NAMA L/P Tempat/Tanggal/Lahir Jabatan Pend. Status
1 HJ. IIS, S.Pd. P Ciamis, 21/04/1962 Kepala S1 PNS
2 EEM PATIMAH, S.Ag. P Ciamis, 13/07/1970 Guru S1 Non
PNS
3 LAELA PURNAMA,S.Pd.I P Ciamis, 05/04/1985 Guru S1 Non
PNS
4 NISA KARLINA, S.Pd. P Ciamis, 28/04/1997 Guru S1 Non
PNS

1
5 YULI KURNIASIH, S.Pd. P Ciamis, 07/01/1998 Guru S1 Non
PNS
6 L Tasikmalaya, 29/09/1994 Guru S1 Non
DICKY ANJASWARA, S.Pd.
PNS
7 P Tasikmalaya, 09/03/1995 Guru S1 Non
VERA PUTRI PAMUNGKAS, S.Pd.
PNS
8 P Ciamis, 29/01/1997 Guru S1 Non
GITA RAHMAWATI, S.Pd.
PNS
9 P Ciamis, 10/05/1994 Guru S1 Non
MAYA ROSMAYANTI, S.Pd.
PNS
10 P Ciamis, 08/04/1991 Guru S1 Non
SANTY APRIANI TRESNASIH, S.Pd.
PNS
11 P Tasikmalaya, 04/05/1990 Guru S1 Non
ZEN ZEN MELIANA, S.Pd.I.
PNS
12 L Surabaya, 22/04/1993 Operator S1 Non
CHEPI ARBI, S.Pd.
PNS
13 NENG SRI REZEKHIE, S.Pd. P Ciamis, 31/03/1999 Guru S1 Non
PNS

Adapun keadaan Peserta didik SDN 2 Gunungcupu dalam 3 tahun terakhir ditunjukkan pada tabel
berikut.

KEADAAN PESERTA DIDIK SDN 2 GUNUNGCUPU


Kelas Jumlah Peserta Didik
2020/2021 2021/2022 2022/2023
1A 26 28 19
1B 26 29 20
2A 20 18 28
2B 21 20 28
3A 36 35 20
3B - - 20
4A 28 28 35
4B 25 25 -

2
5A 24 25 27
5B 24 24 26
6A 23 23 25
6B 25 25 24
Jumlah 278 280 274

E. Keadaan Sarana dan Prasarana: Keadaan sarana dan prasarana di SDN 2 Gunungcupu
dapat dilihat pada tabel berikut.

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA SDN 2 GUNUNGCUPU


Keadaan
No. Sarana & Prasarana Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat Keterangan
1. Ruang Kepala Sekolah 1 √
2. Ruang Guru 1 √
3. Ruang Kelas 8 √
4. Ruang UKS 6 √
5. WC 1 √
6. Perpustakaan 1 √
7. Mushola 1 √
8. Lapang Olahraga 1 √
9. Gudang 1 √

3
BAB II
STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Kelas

Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu pada peserta didik kelas III SD Negeri 2
Gunungcupu Kota Tasikmalaya.Strategi pembelajaran yang diteliti mengambil sampel kelas
rendah yang telah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah dan guru kelas.Jumlah peserta
didik kelas III SD Negeri Gunungcupu yaitu 40 orang peserta didik, yang seharunya dijadikan
dua romble, namun dikarenakan kekurangan fasilitas ruang kelas sehingga dijadikan satu romble.

B. Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada guru kelas III SDN 2 Gunungcupu Kota
Tasikmalaya mengenai perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bahwa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat secara mandiri oleh guru. Dalam pembuatannya sudah
dibuat secara tematis karena didalamnya sudah memuat dimulai dari indikator, tujuan,
pernyiapan materi, pendekatan, penyiapan metode, media pembelajaran yang digunakan,
sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran serta penilaiannya
C. Strategi, Metode, dan Teknik yang Digunakan
Berdasarkan data hasil observasi menunjukan bahwa strategi yang digunakan dalam proses
pembelajaran di Kelas III SDN 2 Gunungcupu yaitu strategi pembelajaran inquiry terbimbing
.Strategi pembelajaran inquiry terbimbing menekankan Peserta didik untuk aktif dan mencari
tahu akan apa yang sedang dipelajari namun pendidik juga tetap memantau selama proses
pembelajaran dan memberi sedikit penjelasan terkait apa materi yang sedang dibahas.
Berdasarkan data hasil observasi menunjukan bahwa metode yang digunakan adalah
metode diskusi.Hal ini bertujuan untuk menciptakan kerja sama antar anggota kelompok dalam
menemukan materi yang sedang dibahas serta bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas.Namun berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahwa selain menggunakan metode
pembelajaran diskusi sering juga menggunakan metode ceramah.
Berdasarkan data hasil observasi menunjukan bahwa teknik yang digunakan disesuaikan
dengan metode yang digunakan serta disesuaiakan juga dengan karakteristik peserta didik.

4
Sehingga dalam pembelajaran guru dapat menggunakan beberapa tekik bahkan berganti- ganti
teknik meskipun tetap metode yang sama.
D. Pengelolaan Kelas
Berdasakan hasil pengamatan ditemukan bahwa dalam pengelolaan kelas yang terjadi di
kelas III SDN 2 Gunungcupu dapat diketahui adanya berbagai pengelolaan kelas dan
dikelompokan menjadi dua yaitu pengelolaan kelas secara non fisik dan fisik.Pengelolaan
kelas secara non fisik yaitu dengan menunjukkan bahwa kepedulian guru kepada Pesera didik
dilakukan dan juga dengan menumbuhkan rasa kasih sayang kepada Peserta didiknya.
Sedangkan pengelolaan kelas secara fisik dalam pembelajaran dimulai dari penataan ruang
kelas berdasarkan tepat duduk peserta didik, Hal ini bertujuan agar memudahkan peserta didik
untuk memandang guru dan tulisan di papan tulis,sehingga peserta didik mampu menyerap
materi dengan baik serta selalu dilakukannya mengubah formasi tempat duduk, agar peserta
didik tidak bosan. Selain itu juga guru selalu melakukan pengelolaan kelas dalam pola
pembelajaran yang serius tapi tidak menegangkan namun menyenangkan.
E.Penilaian Pembelajaran
Berdasarkan data hasil observasi dan wawancara menunjukan bahwa di SDN 2
Gunungcupu sudah menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang disesuaikan
dengan apa yang terdapat pada buku tematik. Mengenai penilaian pembelajaran yang
digunakan terdapat penilaian pengetahuan dengan menilai jawaban dari pesera didik secara
individual dengan teknik benar salah. Jika peserta didik menjawab soal dengan benar dan
mendapatkan nilai, dan sebaliknya jika jawabannya salah maka tidak mendapatkan nilai.Selain
itu juga terdapat penilaian sikap serta penilaian keterampilan pada peserta didik.

5
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti pada Sabtu, 12
November 2022 di kelas III SDN 2 Gunungcupu kecamatan Sindangkasih kabupaten Ciamis
mendapatkan beberapa temuan tentang pembelajaran yang dilakukan di SD tersebut, mulai dari
perencanaan pembelajaran, strategi, metode, teknik yang digunakan, pengelolaan kelas sampai
dengan penilaian yang dilakukan.
A. Kelas
Pada tingkatan kelas sekolah dasar dibagi menjadi dua, yaitu kelas rendah dan kelas tinggi.
Kelas 1, 2 dan 3 merupakan kelas rendah dan kelas tinggi terdiri dari kelas 4, 5 dan 6 (Supandi,
1992: 44). Di Indonesia, peserta didik pada jenjang SD mempunyai rentan usia antara 6 atau 7
tahun sampai dengan 12 tahun. Pada rentan usia tersebut merupakan masuk kategori anak usia
dini yang harus didorong dalam mengoptimalkan potensinya. Pada kegiatan kemarin yang
dilakukan peniliti mengambil kelas rendah yaitu kelas III sebagai bahan obsevasi.
Kelas III yang peneliti lakukan observasi sangat begitu aktif dan kreatif dalam proses
kegiatan pembelajaran. Pada kelas III ini seharusnya dibagi menjadi 2 rombel karena terdapat
jumlah peserta didik yang begitu banyak yaitu 40 peserta didik. Permendikbud No. 23 Tahun
2013 Pasal 2, ayat (2) point (5) menyampaikan bahwasanya tiap-tiap ruangan kelas yang diisi
oleh peserta didik dengan maksimal jumlah 32 orang. Sejalan dengan peraturan tersebut, kelas
III SDN 2 Gunungcupu ini tidak melakukan hal itu karena terjadi kekurangan ruangan yang
mengharuskan kelas III ini disatukan menjadi satu rombel.
Pemerintah menerapkan peraturan tersebut karena takut terjadi kurang kondusif ketika
pembelajaran berlangsung dengan jumlah peserta didik yang melebihi kapasitas, apalagi di
kelas III ini merupakan masa aktif-aktifnya peserta didik. Namun ketika melakukan observasi
di SDN 2 Gunungcupu ini tetap kondusif dan pembelajaran terlaksana dengan baik, para peserta
didik patuh pada perintah yang diberikan oleh guru. Selain itu juga dikelas III ini juga terdapat
asisten guru sehingga bisa membantu guru dalam mengkondisikan ketika pembelajaran
berlangsung. Asisten guru tersebut bertugas membantu dari mulai awal masuk ke kelas, dalam
proses pembelajaran, penilaian sampai akhir kegiatan pembelajaran. Dari hasil wawancara juga
kepada wali kelas III Ibu Yuli mengatakan “Iya, dengan adanya asisten guru ini sangat

6
membantu sekali ibu, apalagi peserta didik kelas III ini sangat banyak sehinggga butuh orang
untuk memantau atau membantu mereka ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.”
B. Perencanaan Pembelajaran
Dalam suatu instansi sekolah, perlu adanya proses perencanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mempersiapkan
proses pembelajaran agar berjalan dengan lancar, efektif dan efesien. Gentry (1994)
menyampaikan bahwa suatu proses merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran,
strategi, teknik, dan media agar mencapai tujuan pembelajaran merupakan suatu perencanaan
pembelajaran yang harus disusun oleh guru. Perencanaan tersebut harus dilaksanakan dari awal
agar nantinya dalam proses pembelajaran berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai dan dapat dijadikan titik awal proses pembelajaran.
Dalam perencanaan pembelajaran memiliki beberapa karakterisktik. Pertama, dalam proses
perencanaan pembelajaran harus hasil dari proses berpikir, jadi perencanaan ini disusun dengan
mempertimbangkan beberapa aspek yang ada dilapangan dan tidak asal-asalan untuk mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran. Kedua, perencanaan ini dibuat untuk menciptakan sebuah
perilaku peserta didik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketiga, perencanaan tersebut
merupakan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan. Oleh karena itu,
perencanaan pembelajaran ini dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan.
Guru kelas III SDN 2 Gunungcupu membuat perencanaan pembelajaran dengan
memperhatikan situasi dan kondisi yang ada di kelas tersebut. Oleh sebab itu, ketika menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) per-tema secara mandiri sesuai dengan standar
sekolah yang ada di Indonesia, kelas III ini menggunakan kurikulum 2013. RPP kurikulum
2013 ini telah di sesuaikan dengan KD atau sub tema yang akan dilaksanakan pada saat
pembelajaran. Namun RPP yang dibuat untuk pembelajaran tersebut hanya dijadikan pegangan,
ketika pembelajaran berlangsung terkadang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Ketika penelti melakukan observasi, pada kelas tersebut sedang menyampaikan tema 4
Kewajibanku dan Hakku subtema 3 Kewajiban dan Hakku dalam Bertetangga, berikut
merupakan contoh perencanaan pembelajaran yag ada di SDN 2 Gunungcupu: Terlampir pada
Google drive https://drive.google.com/drive/folders/1ykO5VX6yLzlTY0-mpUjK-
82iJnsvpEOB

7
C. Strategi, Metode, dan Teknik yang Digunakan
Dalam membuat perecncaan pembelajaran untuk dijadikan pegangan selama
menyampaikan materi yang akan disampaikan, guru kelas III juga sudah menentukan strategi,
metode, teknik yang digunakan dalam proses belajar yang dilakukan. Ketiga point tersebut
merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, dalam
pemilihan strategi, metode, dan teknik yang akan digunakan harus menyesuaikan dengan
materi yang akan disampaikan dan karakteristik peserta didik yang ada di lapangan. Guru
harus cerdas dalam memilihnya, agar materi yang akan disampaikan juga tersampaikan
dengan mudah dan peserta didik merasa senang ketika mengikuti pembelajaran yang
dilaksanakan.
1. Strategi
Strategi dalam proses pembelajaran merupakan suatu hal yang paling penting, oleh
karena itu guru harus tepat dalam memilih strategi yang akan diterapkan. Menurut pendapat
Abu Ahmad, dan Joko Tri Prasetyo, 1997; 12 mengatakan bahwa strategi merupakan suatu
pola yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Pada kelas III SDN 2 Gunungcupu ini
menggunakan strategi pembelajaran inqury terbimbing. Inquiry terbimbing merupakan
salah satu pembelajaran yang meilibatkan guru dan peserta didik yang saling bekerja sama
dan berkolaborasi untuk membangun ide-ide pengetahuan yang dipandu oleh guru. Peserta
didik ditekankan untuk menyelidiki dan menemukan peristiwa yang diberikan oleh guru,
guru juga disitu berperan sebagai pemandu peserta didik dalam melaksanakannya. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Hanafiah (2010) yang menyampaikan bahwa
pembelajaran inquiry terbimbing yaitu suatu rangkaian kegiatan pembelajaran untuk
mengembangkan potensi kemampuan peserta didik dalam mencari dan menyelidiki secara
sistematis, logis dan kritis sehingga mereka mampu menemukan sendiri pengetahuan.
Dalam strategi inqury yang di terapkan di kelas III ini, guru terlebih dahulu
membacakan dan menjelaskan terlebih dahulu sebuah teks yang ada di buku. Kemudian
peserta didik tersebut ditugaskan untuk mencari masalah apa saja yang ditemukan dalam
teks tersebut.
2. Metode

8
Terdapat banyak metode yang bisa dipilih oleh guru dalam proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Guru harus mampu menyesuaikan metode apa yang tepat dalam materi
yang akan disampaikan ini. Selain itu, guru juga harus mempunyai banyak metode agar
membuat peserta didik tidak bosan dan tidak merasa monoton ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung. Wali kelas III SDN 2 Gunungcupu ini menerapkan metode
diskusi dalam pembelajan kemarin. Metode diskusi ini dilakukan agar peserta didik bisa
saling berbagi informasi dalam mencari temuan masalah yang ada dalam teks. Sesuai
dengan pendapat Isjoni 2007 mengatakan bahwa diskusi merupakan metode untuk
memecahkan permasalahan secara berkelompok. Dalam proses diskusi tersebut pendapat
masing-masing anggota sangat diperlukan untuk mendapatkan suatu informasi yang valid.
3. Teknik
Teknik merupakan suatu proses pengimplementasian metode secara spesifik. Teknik
yang digunakan dalam pembelajaran di kelas III menyesuaikan dengan keadaan di
lapangan. Ketika kelas tersebut berjalan dengan pasif, maka teknik yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran harus mampu membuat kelas tersebut menjadi aktif dan terjadi
proses pembelajaran yang baik walaupun metodenya sama.
D. Pengelolaan Kelas
Sekolah merupakan rumah kedua yang dimiliki oleh peserta didik. Dalam sekolah terdapat
kelas yang dijadikan sebagai tempat pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.
Kelas tersebut harus dijaga dan dikelola dengan baik agar pada saat kegiatan pembelajaran
terasa nyaman dan bersemangat. Menurut Dr. Suharsimi Arikunto tahun 1996 dalam artikel
Pengelolaan Kelas Yang Efektif menyampaikan bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan pembelajaran atau yang membantu
untuk mencapai kondisi yang optimal seperti yang diharapkan. Dalam pembelajaran tematik,
pengelolaan kelas dibagi menjadi dua yaitu pengelolaan kelas secara non fisik yaitu kepedulian
guru kepada peserta didik dengan menumbuhkan kenyaman dan pengelolaan kelas secara fisik
yaitu seperti tempat duduk, posisi papan tulis, dan ventilasi kelas.
Dalam pengelolaan kelas non fisik yang dilakukan oleh guru kelas III sudah cukup baik,
guru sangat peduli terhadap peserta didiknya dan sabar saat menyampaikan materi atau
menghadapi peserta didik yang tidak patuh ketika diberikan intruksi. Guru tersebut selalu
berkata sopan dan terlihat sangat dekat dengan peserta didik. Sedangkan pengelolaan kelas

9
secara fisik sudah diterapkan juga dengan baik, dikelas III ini penempatan kursi selalu berubah-
ubah agar peserta didik tersebut tidak merasa bosan. Ketika melakukan observasi, keadaan kelas
khususnya tempat duduk peserta didik berkelompok membuat lingkaran dengan 6 lingkaran
kelompok. Selain itu, terdapat banyak hiasan hasil dari karya peserta didik tersebut.
E. Penilaian Pembelajaran
Penilaian dalam pembelajaran sangatlah penting untuk mengetahui pemahaman yang
didapat oleh peserta didik dari hasil materi yang telah disampaikan. Menurut Hajar (2013: 267)
penilaian tematik merupakan penilaian yang dilakukan oleh sekolah dan para guru untuk
memperoleh informasi secara berkala.
Dalam pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru kelas III SDN 2 Gunungcupu ini
didasarkan pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang disesuaikan dengan apa yang
terdapat pada buku tematik. LKPD merupakan lembaran kertas yang berupa informasi maupun
soal-soal (pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik (Hamdani, 2011).
Mengenai penilaian pembelajaran yang digunakan terdapat berbagai aspek yang dinilai yaitu
penilaian pengetahuan secara test ,penilaian sikap secara non test dan penilaian keterampilan
pada peserta didik dengan membuat suatu karya seperti membuat poster yang sesuai dengan
materi yang dibahas.Berdasatkan hasil wawancara dengan wali kelas III memaparkan bahwa
rubrik penilaian sikap tidak dituliskan secara komprehensif dalam dokumen rancangan
pembelajaran karena hanya berlandas pada pengamatan langsung guru dikelas. Kegunaan
utama penilaian sikap yaitu untuk mengatahui pemahaman dan kemajuan sikap pserta didik.

10
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan peneliti pada kelas III SDN 2
Gunungcupu kec. Sindangkasih kab. Ciamis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) disusun secara mandiri oleh guru kelas III SDN
2 Gunungcupu dilakukan per-tema dan bertumpu pada kurikulum 2013.
2. Strategi yang digunakan pada pembelajaran di kelas III SDN 2 Gunungcupu yaitu inquiry
terbimbing dengan metode diskusi serta teknik yang disesuaikan dengan metode yang
digunakan.
3. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa dalam pengelolaan kelas dalam
pembelajaran berbasis tematik dibagi menjadi dua yaitu berkaitan dengan fisik dan non
fisik.
4. Berdasarkan data hasil observasi dan wawancara menunjukan bahwa penilaian yang
dilakukan di SDN 2 Gunungcupu menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
disesuaikan dengan apa yang terdapat pada buku tematik.
Hal ini sejalan dengan teori-teori yang telah peneliti sajikan pada bagian pembahasan
sebagai penguat dari pengamatan kami.
B. REKOMENDASI
Sebagai calon guru, hendaknya kita harus selalu berpandangan luas dan maju untuk
mengimplementasikan berbagai macam strategi guna memenuhi kebutuhan peserta didik guna
mencapai tujuan dari pembelajaran sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, khususnya
kita sebagai calon guru hendaknya senantiasa bisa menjadi seseorang yang profesional dengan
memberikan contoh dan tauladan yang baik bagi setiap peserta didiknya.

11
Lampiran

12
DAFTAR PUSTAKA

Annafy, N., Perkasa, M., Agustina, S., Mutmainnah, P. A., & Sari, E. P. (2021). Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Terbimbing Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Peserta didik Di Man
2 Kota Bima Tahunpelajaran 2019/2020. Jurnal Redoks ( Jurnal Pendidikan Kimia Dan Ilmu
Kimia ), 4(1), 17–24. https://doi.org/10.33627/re.v4i1.542
Dyah, D. (2014). Pengelolaan Kelas Yang Efektif. Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma,
6(1), 61–67.
Harti, N. D., Suprapta, & Ikbal, S. (2018). Penerapan Metode Inquiry Terbimbing dalam
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep. Jurnal Pendidikan
Fisika, 6(2), 89–92.
Ii, B. A. B., Diskusi, A. M., & Diskusi, P. M. (2013). Ramayulis juga mengemukakan dalam Armai
Arief (2002 : 146).
Iwan Sulistiawan. “VervalPP-Proses Pembelajaran.” Kemdikbud.go.id, 2013,
vervalsp.data.kemdikbud.go.id/vervalpp/formula.php.
Kelirik, N. (2019). Penerapan Metode Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa
Di Sekolah Dasar Negeri 1 Sukadana. Jurnal IKA, 16(1), 1.
https://doi.org/10.23887/ika.v16i1.19821
Nasution, W. N. (2017). Perencanaan Pembelajaran Pengertian, Tujuan Dan Prosedur. Ittihad,
1(2), 185–195.
Saif, M. (2018). Madrasah. 50, 453–456. https://doi.org/10.1007/978-94-024-1267-3_843
Social-Help 1. (1992). c, 1–6.
T.M. Daud shah. (2013). Beberapa Bentuk Pertemuan Ilmiah Dan Manfaatnya Bagi Pembangunan
Hukum Nasional. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
(Annafy et al., 2021; Dyah, 2014; Harti et al., 2018; Ii et al., 2013; Kelirik, 2019; Nasution, 2017;
Saif, 2018; Social-Help 1, 1992; T.M. Daud shah, 2013)
Kunaini, A. (2017). Penilaian Pembelajaran Tematik di Madrasah. PEDAGOGIK: Jurnal
Pendidikan, 4(2).
Noprinda, C. T., & Soleh, S. M. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Indonesian Journal of Science and
Mathematics Education, 2(2), 168-176.

Anda mungkin juga menyukai