Dosen Pengampu:
Disusun oleh
Kelas : A-39
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah proyek kebangsaan yang berjudul
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah perkuliahan dasar
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penyusunan makalah proyek
kebangsaan ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak dan sumber, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak dan
sumber yang membantu dalam pembuatan, khususnya kepada Ibu Nurul Wiqoyah, Dra., M.Si.
selaku dosen mata kuliah Pancasila, Ibu Dr. Wiwin Retnowati, S.Si., M.Kes selaku dosen mata
kuliah Kewarganegaraan, Bapak Dr. Achmad Chusairi, S.Psi., M.A. selaku dosen mata kuliah
Data dan Pustaka, Dini Esti Rahmawati, M. Hum. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penyusunan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami
dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul dalam penyempurnaan makalah ini,
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
i
DAFTAR ISI
ii
4.1.4 Pendapat Mengenai Peraturan ..................................................................... 12
4.1.5 Penggunaan Batik Merupakan Wujud dari Cinta Tanah Air ....................... 13
4.1.6 Frekuensi Penggunaan Batik ...................................................................... 15
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 17
5.1 Simpulan ................................................................................................................. 17
5.2 Saran ........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Cinta tanah air adalah sikap kebangsaan serta semangat untuk mencintai negara
Indonesia. Hal ini bisa diwujudkan lewat beberapa tindakan. Salah satunya melestarikan batik
dengan membeli dan menggunakannya. Sebagai orang Indonesia, kita memang seharusnya
bangga dan memiliki keinginan untuk melestarikan batik. Karena batik berasal dari nilai-nilai
Batik telah diakui sebagai warisan budaya penting. Bukan hanya oleh bangsa Indonesia,
tapi juga oleh warga dunia. Seiring penetapan batik dalam daftar Intangible Cultural Heritage
(UNESCO) pada 2 Oktober 2009, batik Indonesia semakin memiliki daya tarik di tingkat
internasional. Banyak orang asing yang bangga menggunakan batik, termasuk pemimpin
dunia.
maupun saat bekerja, misalnya, akan dianggap tidak modis dan ketinggalan zaman. Padahal,
sesungguhnya batik layak dipergunakan sebagai pakaian sehari-hari. Hal ini tentu bergantung
pada pemilihan model, corak, dan warna batik yang digunakan. Dan inilah alasan penulis
memilih topik ini, kesadaran penggunaan batik menjadi hal yang patut ditanamkan, khususnya
kepada mahasiswa (generasi muda). Kesadaran ini dibangun atas rasa bangga sebagai bangsa
Airlangga setiap kali mereka menghadiri mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.
Penggunaan batik ini diwajibkan oleh para dosen Pancasila dan Kewarganegaraan, serta
1
terdapat pada kontrak pembelajaran yang telah dibagikan pada setiap mahasiswa. Penggunaan
batik sebagai ketentuan pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan ini sangat membantu
para mahasiswa dalam mewujudkan rasa cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari.
Rumusan masalah yang dapat dipaparkan sesuai dengan latar belakang yang telah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan batik di Universitas Airlangga sebagai perwujudan rasa cinta tanah air.
menggunakan batik merupakan salah satu bentuk dalam mewujudkan rasa cinta tanah
air sehingga dengan itu para pembaca diharapkan dapat ikut serta menggunakan batik
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Cinta tanah air merupakan rasa cinta dan bangga yang dimiliki oleh individu
dalamnya. Seseorang yang mempunyai sikap cinta tanah air akan merasa bangga dengan
bahasa, budaya, dan adat istiadat yang ada di negaranya sehingga mereka tidak akan
mudah terpengaruh kebudayaan dari negara lain. Dengan mempunyai sikap cinta tanah
air, seseorang akan mempunyai rasa saling memiliki untuk menjaga dan memelihara
keutuhan negaranya.
Menurut Suyadi (2013) cinta tanah air merupakan sikap dan perilaku yang
mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak akan tergiur dengan tawaran
Mengembangkan rasa cinta tanah air termasuk dalam Pancasila pada sila ketiga,
yaitu persatuan Indonesia. Oleh karena itu, warga negara Indonesia harus
mengembangkan rasa cinta tanah air sebagai bentuk pengamalan terhadap Pancasila.
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat Indonesia harus mempunyai sikap
cinta tanah air. Pengimplementasian cinta tanah air dapat dilakukan dengan berbagai cara
dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai kaidahnya, turut serta untuk mengharumkan nama bangsa dengan cara berprestasi
sesuai bidang yang digeluti, mengikuti upacara bendera dengan khidmat sebagai bentuk
3
penghormatan kepada pahlawan yang telah gugur, menggunakan produk dalam negeri
sebagai upaya mendukung produk dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk
Widiastuti (2013) menjelaskan bahwa rasa cinta tanah air dapat ditingkatkan
dengan mengenal bahasa dan budaya sendiri, di masyarakat. Indonesia sangat kaya dan
beragam bahasa dan budayanya, keunikan budaya lokal yang tersebar di wilayah
Indonesia berasal dari 1128 suku bangsa mendiami wilayah di ribuan pulau yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan tradisi mulai dari sistem kekerabatan,
kesenian, etika pergaulan, pakaian adat, rumah adat, pengetahuan pengobatan, hingga
pengetahuan kuliner, disamping kekayaan ragam bahasa dan dialeknya.
Saat ini, masyarakat Indonesia hanya menggunakan batik pada saat acara
formal, padahal batik juga bisa digunakan saat beraktivitas sehari-hari. Frekuensi
penggunaan batik saat ini dinilai menurun apabila dibandingkan dengan beberapa tahun
lalu. Maka dari itu, untuk melestarikan batik, penggunaan batik harus ditingkatkan agar
tidak pudar. Melestarikan penggunaan batik yang merupakan ciri khas Indonesia
2.2 Batik
Batik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Sejak masih dalam
kandungan, lahir, dewasa, berumah tangga hingga meninggal dunia, batik selalu
menyertai dalam budaya ritualnya. Pentingnya peranan batik dapat dipahami dari
seiringnya kehadiran batik dalam berbagai kegiatan adat, tradisi dan budaya kehidupan
masyarakat. Batik memiliki karya seni yang indah milik Nusantara. Batik sebenarnya
adalah salah satu jenis produk sandang yang telah berkembang pesat di Jawa sejak
beberapa ratus tahun yang lalu. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengenal
Batik tradisional memiliki ciri khusus pada setiap daerah. Bisa dilihat baik dari
coraknya maupun dari warna dan teknik pembuatannya. Selain itu, batik tradisional
cenderung terikat oleh beberapa aturan dari budaya yang berlaku. Berbeda halnya
dengan batik modern, batik modern tidak terikat oleh aturan dari manapun sehingga
4
dalam pengerjaannya cenderung lebih cepat dibandingkan dengan batik tradisional
(Parmono, 2013).
Menurut Indarmaji (1983) seni batik merupakan salah satu hasil kebudayaan
yang dikenal sejak nenek moyang. Batik sangat dikagumi bukan hanya karena
prosesnya yang rumit tetapi juga dalam motif dan warnanya yang unik dan indah, dan
membuktikan bahwa batik sangat dinamis dapat menyesuaikan dirinya baik dalam
dimensi ruang, waktu, dan bentuk. Dimensi ruang adalah dimensi yang berkaitan
gaya kedaerahan, misalnya batik Jambi, batik Bengkulu, batik Yogyakarta dan batik
Pekalongan. Dimensi waktu adalah dimensi yang berkaitan dengan perkembangan dari
masa lalu sampai sekarang. Sedangkan dimensi bentuk terinspirasi oleh motif - motif
2.3 Kampus
5
spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi
(Ekayana, 2013).
Menurut Miarso (2007) IPTEK atau teknologi adalah suatu bentuk proses yang
meningkatkan nilai tambah. Proses yang berjalan ini bisa menggunakan atau
menghasilkan produk tertentu. Produk yang tak terpisah dari produk lain yang sudah
ada. Hal itu juga menyatakan bahwa teknologi merupakan bagian integral dari yang
menjadi titik temu antara upaya pembinaan karakter dengan peningkatan kualitas
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kota Surabaya dan durasi penelitian adalah 5 hari. Mulai dari Senin, 7 November 2022 hingga
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta
secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apapun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta
yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif (Septiaji. dkk., 2017:181).
Kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari
mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta pemaparan hasilnya
(Arikunto, 2006: 12) dan kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami
Metode penelitian ini meliputi observasi dan angket. Observasi merupakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada
objek penelitian (Widoyoko, 2014:46) dan angket atau kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat
berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. Sampel adalah sebagian dari populasi
7
yang karakteristiknya hendak diteliti (Djarwanto, 1994: 420). Populasi dari penelitian ini
mahasiswa.
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah observasi
dan dengan bantuan angket sebagai instrumen penelitian. Penulis mengobservasi lokasi selama
penelitian berlangsung dan memberikan angket kepada para responden. Angket digunakan
perwujudan cinta tanah air serta memperoleh solusi agar rasa cinta tanah air ini terus ada, dan
budaya Indonesia tetap lestari. Angket disebarkan melalui google form yang penulis buat.
1. Apakah pada saat mata kuliah Kewarganegaraan dan Pancasila di kelas kalian, kalian
2. Bagaimana pendapat kalian mengenai penggunaan batik di kampus saat mata pelajaran
5. Apakah menurut kalian penggunaan batik merupakan wujud dari cinta tanah air?
Melalui observasi dan angket inilah peneliti menggali data, informasi, dan kerangka
keterangan dari subyek penelitian. Peneliti mendapatkan informasi dengan teknik observasi
8
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Instrumen
penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
9
BAB IV
4.1 Pengaruh penggunaan batik di Universitas Airlangga sebagai perwujudan rasa cinta
tanah air
menggunakan batik di kampus pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Seperti yang
kita ketahui, batik merupakan suatu kesenian budaya tradisional masyarakat Indonesia yang
memiliki nilai yang tinggi dan harus dilestarikan. Batik sudah menjadi produk kesenian
Indonesia yang dikenal oleh mancanegara. Motif-motif kesenian yang ada pada kain batik
Indonesia sangat beragam setiap daerah di Indonesia dan masing-masing motif tersebut
mahasiswa yang menjadi generasi penerus bangsa Indonesia harus melestarikan budaya batik
tersebut dengan menggunakan pakaian batik di kampus. Akan tetapi, di era globalisasi dan
adanya perkembangan zaman, hal ini menyebabkan munculnya pakaian fashion budaya dari
luar negeri di kalangan mahasiswa yang tidak sesuai dengan identitas nasional sehingga budaya
lokal Indonesia seperti batik terancam punah dan ditinggalkan karena dianggap kuno dan
10
ketinggalan zaman. Kebanyakan mahasiswa lebih suka menirukan dan menggunakan pakaian
tren luar negeri. Mereka lebih senang membeli produk luar negeri daripada dalam negeri.
Bahkan, merek lokal yang bergerak dalam bidang fashion juga menciptakan pakaian yang
menggunakan style luar negeri. Hal ini dapat tergusurnya budaya batik di Indonesia menurun
dan hampir punah disebabkan oleh perkembangan pakaian style tren luar negeri.
Banyaknya penggunaan pakaian styles tren luar negeri dan lunturnya budaya batik di
kalangan mahasiswa di era modern, maka membutuhkan adanya peraturan wajib menggunakan
di kampus pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Peraturan wajib batik ini
bertujuan meningkatkan semangat berpakaian batik dan menumbuhkan rasa cinta serta bangga
dalam melestarikan budaya batik di kalangan pemuda Indonesia yang merupakan generasi
penerus bangsa Indonesia supaya budaya batik tidak lenyap di masa yang akan datang.
membantu menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya batik yang merupakan wujud
pengimplementasian rasa cinta tanah air dalam diri mereka. Dengan adanya peraturan
penggunaan batik pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan, mereka yang awalnya
memandang batik hanya digunakan pada saat acara formal, kini dapat menormalisasi
penggunaan batik pada acara nonformal. Menurut mereka, dengan adanya peraturan ini
menanamkan kecintaan terhadap budaya batik, dan melestarikan budaya batik. Namun terdapat
beberapa mahasiswa yang berpendapat bahwa peraturan penggunaan batik ini sedikit
memberatkan mereka.
11
4.1.3 Tingkat Kesenangan dan Kebanggaan dalam Menggunakan
Sangat
bangga
Bangga
Biasa
Tidak Kurang saja
bangga bangga
kesenangan dan kebanggan sekitar 4,42 yang berarti bangga. Dari 50 responden hanya 7 orang
yang memiliki tingkat kesenangan dan kebanggaan dengan nilai “biasa saja”. Nilai ini baik
untuk menumbuhkan rasa kecintaan mahasiswa dalam penggunaan batik. Sebagai warga
negara Indonesia, kita patut bangga mempunyai warisan budaya bangsa yang telah diakui dunia
internasional. Sejak 2009 batik secara resmi menjadi bagian dari daftar representatif
UNESCO.
12
Berdasarkan hasil data yang telah diambil dari beberapa mahasiswa Universitas
Airlangga tentang pendapat mengenai peraturan penggunaan batik, terdapat 96% mahasiswa
yang telah mengisi kuesioner menyatakan setuju dengan peraturan penggunaan batik saat
menjalani Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) pada mata kuliah Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Batik merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Cinta tanah air adalah sikap kebangsaan serta semangat untuk mencintai negara Indonesia. Hal
ini bisa diwujudkan lewat beberapa tindakan. Salah satunya melestarikan batik dengan
menggunakannya. Dengan adanya peraturan penggunaan batik pada mata kuliah Pancasila dan
Diagram 4.1.5 Penggunaan Batik Merupakan Wujud dari Cinta Tanah Air
Dari hasil penelitian kami tentang penggunaan batik di Universitas Airlangga, sebanyak
98% mahasiswa mengakui bahwa penggunaan batik di kampus merupakan salah satu wujud
cinta tanah air. Seperti yang kita ketahui, batik merupakan suatu kesenian budaya tradisional
masyarakat Indonesia yang memiliki nilai yang tinggi dan harus dilestarikan. Penggunaan batik
di kampus merupakan sebuah upaya dalam meningkatkan dan melestarikan budaya batik pada
pudar. Mereka lebih memilih untuk menggunakan pakaian gaya orang barat yang tidak sesuai
13
dengan identitas nasional. mahasiswa lebih gemar menggunakan pakaian gaya orang barat dan
membeli produk luar negeri. Hal ini tentu dapat mengancam keberadaan batik di Indonesia.
Pudarnya budaya batik di Indonesia dikarenakan mahasiswa merasa bahwa budaya batik sudah
kuno dan ketinggalan zaman dan menganggap pakaian budaya luar negeri lebih tren dan terkini
sehingga banyaknya penggunaan pakaian luar negeri Padahal, batik dapat dijadikan style
fashion modern pada zaman sekarang dan dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dengan pudarnya batik di Indonesia, semangat dan rasa cinta bangsa Indonesia terhadap
kebudayaan batik akan semakin menurun. kita sebagai warga negara Indonesia terutama
generasi-generasi muda Indonesia harus mengakui dan menjaga batik sebagai budaya
Indonesia. Budaya batik terancam punah sehingga negara lain dapat mengklaim batik tersebut
karena luntur dan hilangnya penggunaan budaya batik di Indonesia dan ditinggalkan oleh
banyak kalangan pemuda maupun masyarakat. Dengan penggunaan batik oleh mahasiswa
secara sering dapat menumbuhkan dan meningkatkan cinta tanah air dalam mempertahankan
eksistensi budaya batik di Indonesia karena batik merupakan sebuah warisan dan kekayaan
budaya yang dimiliki Indonesia. hal itu juga dapat menumbuhkan rasa semangat dan rasa
bangga menggunakan batik dalam melestarikannya. mahasiswa sebagai generasi muda harus
menjadikan batik sebagai pakaian yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti di area
kampus, rumah dan lingkungan sekitar sehingga penggunaan batik tidak luntur dan pudar di
Indonesia.
Kita seharusnya bangga terhadap budaya batik daripada budaya luar negeri karena batik
merupakan budaya Indonesia yang dikenal oleh banyak negara di dunia. Hal dapat dibuktikan
bahwa turis mancanegara yang membawa batik sebagai cinderamata ketika mereka berkunjung
di negara Indonesia. Selain itu, batik telah diakui UNESCO pada tahun 2009 sebagai warisan
kemanusiaan dalam budaya lisan dan budaya non bendawi serta mengakui bahwa adalah
warisan yang dapat menjadi refleksi bagi perbedaan budaya di Indonesia sehingga kita harus
14
mencintai budaya batik yang merupakan produk dalam negeri dan berupaya melestarikannya
Terkadang
menggunakan
Jarang
menggunakan
Tidak pernah
menggunakan Selalu
Sering
menggunakan menggunakan
angka 1—3 untuk penggunaan batik di luar kegiatan kampus. Hal ini menunjukan bahwa masih
banyak mahasiswa yang kurang memilih batik untuk dipakai pada saat kegiatan di luar kampus.
Seharusnya kita lebih meningkatkan keinginan menggunakan batik bukan hanya saat ada
peraturan penggunaan batik di Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) mata kuliah Pancasila dan
Kewarganegaraan, tetapi juga pada saat di luar kegiatan kampus. Dengan seringnya kita
menggunakan batik bisa menjadikan batik sebagai tren untuk kalangan muda sehingga
frekuensi penggunaan batik pada kegiatan di luar kampus meningkat. Dengan demikian kita
menerapkan nilai kecintaan terhadap tanah air karena sering menggunakan batik di luar
kegiatan kampus.
sebagai implementasi dari sikap cinta tanah air. Dimana batik sebagai salah satu aset kekayaan
budaya yang dimiliki Indonesia dan menjadi ciri khas bangsa. Batik yang dapat dimodifikasi
menjadi beberapa gaya atau tatanan busana menjadi suatu kesempatan mahasiswa untuk
15
berkreasi. Dengan begitu, tanpa disadari bentuk kecintaan kita terhadap tanah air akan
meningkat melalui kain bermotif indah, bernama batik ini. Penggunaan batik oleh setiap
mahasiswa juga dapat menjadi ajakan kepada masyarakat sekitar untuk sama-sama
menggunakan batik sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air. Sikap cinta tanah air ini
merupakan perwujudan juga dari sila ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”,
artinya sila ketiga mengharapkan Indonesia selalu bersatu dari Sabang sampai Merauke, tidak
ada yang boleh berpisah, harus satu kesatuan yang disebut NKRI dan untuk mempertahankan
Berdasarkan data yang didapatkan dari puluhan mahasiswa Universitas Airlangga yang
diwajibkan untuk menggunakan batik saat perkuliahan, hampir seluruh responden berpendapat
bahwa menggunakan batik saat mengikuti Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) adalah wujud
kebanggaan kita sebagai Warga Negara Indonesia. Pengaruh besar terhadap jiwa nasionalisme
dan cinta tanah air pada setiap individu didapatkan hanya dengan mewajibkan mahasiswa
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Airlangga sebagai bentuk cinta tanah air yang berupa kewajiban dalam penggunaan batik,
tingkat kesenangan dan kebanggaan mahasiswa dalam menggunakan batik, kesetujuan dengan
peraturan menggunakan batik selama mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan, kesetujuan
mengenai pernyataan “Penggunaan batik adalah salah satu perwujudan rasa cinta tanah air”
serta frekuensi penggunaan batik dapat disimpulkan bahwa menggunakan batik di kampus
adalah salah satu cara untuk mewujudkan rasa cinta tanah air terhadap Indonesia di kehidupan
sehari-hari.
5.2 Saran
Adapun saran dari penulis bagi peneliti selanjutnya terkait dengan “Penggunaan Batik
di Universitas Airlangga sebagai Cinta Tanah Air” adalah penggunaan metode penelitian
secara deskriptif. Metode ini menghasilkan fakta kualitatif yang mana data yang diperoleh
bersifat fakta dan terpercaya. Dan dapat disertai dengan wawancara secara langsung dengan
responden.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dinie dan Nur’insyani. (2021). Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air melalui Pendidikan
Djarwanto, PS. (1994). Pokok – Pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE
Indarmaji. (1983). Seni Kerajinan Batik. Daerah Istimewa. Yogyakarta : Dinas Pariwisata.
Kompas Griya Ilmu. (2017). “Melestarikan Batik sebagai Kekayaan Bangsa dalam Keseharian
13 November 2022)
iptek-menurut-para-ahli-beserta-pahami-peran-amp-manfaat-perkembangannya-
Nurainun, dkk. (2008). Analisis Industri Batik di Indonesia. Banda Aceh: Fakultas Ekonomi
Universitas Malikussaleh.
Parnomo, Kartini. (2013). Nilai Kearifan Lokal Dalam Batik Tradisional Kawung. Yogyakarta:
Putri, Vanya Karunia Mulia. (2021). “Mengapa Melestarikan Batik sebagai Wujud Cinta Tanah
Air?”. https://amp.kompas.com/skola/read/2021/11/02/143000269/mengapamelestari
Septiaji, Aji dkk. 2017. Bahasa Indonesia—Studi dan Pengajaran. Jakarta: Kementrian
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Rosdakarya.
Widoyoko, Eko Putro. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Widiastuti. (2013). Analisis SWOT Keragaman Budaya Indonesia. Jurnal Ilmiah Widya
Azzahra Amelia Amanda Ilmu Budaya/ Bahasa dan Sastra Inggris A-42
Elisa Calista Paulin Sitanggang Fakultas Perikanan dan Kelautan/ Akuakultur A-39
Pendapat Mahasiswa
Dengan memakai batik itu merupakan salah satu bentuk cinta tanah air kita terhadap negara Indonesia
Bagus dikarenakan kita menjadi tau berbagai macam batik yang ada di Indonesia
Mantappp
Sangat baik
Saya setuju karena kebijakan tersebut dapat menambah rasa cinta tanah air terhadap budaya Indonesia
Sangat baik, agar kita senantiasa cinta dengan produk lokal
Penggunaan batik di kampus merupakan salah satu bentuk cinta tanah air dari pengimplementasian Sila
Ketiga Pancasila. Serta dengan menggunakan batik menunjukkan bahwa kita bangga memakai produk
Dengan menggunakan batik kita dapat meningkatkan rasa cinta tanah air kita.
Bangga
Bentuk implementasi kita terhadap rasa kecintaan pada budaya lokal, yaitu batik
Penggunaan batik pada pembelajaran KWN dan Pancasila sangat bagus karena dapat meningkatkan nilai
budaya kita dan pembiasaan untuk membanggakan nilai yang kita miliki sebagai WNI.
Saya rasa, ini merupakan kebijakan yang unik dan bagus. Bisa membiasakan kita menggunakan batik dan
Suka
Ok
Hal ini sangat baik karena di kalangan anak muda masa kini sangat jarang memakai batik sebagai
implementasi pelestarian budaya lokal, sehingga perlu ditetapkan waktu yang wajib memakai batik, jadi
Agak ribet
Bagus karena dapat mendorong para mahasiswa untuk mencintai produk khas Indonesia dan melestarikan
batik
Bagus untuk dilakukan karena mencerminkan budaya Indonesia dan meningkatkan rasa solidaritas serta
kebangsaan
Menurut saya memakai batik pada perkuliahan pdb membantu menumbuhkan rasa cinta tanah air
Menurut saya pemakaian batik saat matkul Kewarganegaraan dan Pancasila sangat baik dan merupakan
langkah yang bersifat kontinuitas dalam memperkenalkan budaya dalam bentuk konkret.
Sangat bagus
Not bad
Awalnya agak merasa terbebani, tapi gapapa juga sih itung-itung ngebiasain pakai batik. Terus juga ngeliat
di gkb banyak yang pakai batik yang beragam pol jadii tambah bangga.
Menurut saya, di wajibkan memakai batik agar para mahasiswa bangga akan produk Indonesia dan
melestarikannya
Bagus
Menurut saya penggunaan batik di kampus akan sangat membantu menumbuhkan rasa bangga dan rasa
Bagus
Bagus
Inisiatif bagus untuk lebih mencintai budaya Indonesia dan produk lokal
Sangat baik
mencerminkan rasa bangga dan cinta kita terhadap budaya yang ada di Indonesia.
Baikk. Karena dengan begitu kita bisa ikut andil/berpartisipasi dalam melestarikan budaya Indonesia
Termasuk pembiasaan yang baik karena sesuai dengan tujuan adanya mata kuliah tersebut.
Penggunaan batik di kampus sangat bagus dan menjadikan mahasiswa lebih sering memakai batik
Bagus, cinta dengan budaya sendiri, namun masih ada sebagian yang tidak mempunyai sehingga jika ada
suatu kelas yang mewajibkan untuk pemakaian batik akan menyusahkan bagi yang tidak memiliki. Namun
memakai batik juga menjadi solusi jika sudah kekurangan outfit ke kampus👍🏻
Kebebasan dalam berpakaian di kampus terkadang membuat mahasiswa akan jarang bahkan tidak pernah
lagi menggunakan batik kecuali acara tertentu. Jadi tentu saja ini merupakan hal yang baik untuk
Kegiatan yang baik dan bagus, dapat mencerminkan cinta tanah air
Hal ini sangat baik, karena bagi kita kaum muda, sudah patutnya melestarikan budaya sendiri dengan
penggunaan batik asli Indonesia, ini termasuk dalam mencintai tanah air Indonesia
Bagus