Siti Ervina Zahra - 9910821051 - UAS Perencanaan Pendidikan
Siti Ervina Zahra - 9910821051 - UAS Perencanaan Pendidikan
NIM : 9910821051
Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan
1. Teknik pengumpulan data dalam perencanaan pendidikan
a. Pendekatan Rencana Pengumpulan data
Dalam perencanaan pengumpulan data, tidak hanya diperlukan data yang
diinginkan dalam suatu daftar, tetapi harus meliputi prosedur-prosedur cara
perolehan data, pengorganisasian dan cara memperbaharui data. Pengumpulan
data ini harus dilaksanakan sehingga data tersedia pada waktu yang tepat dan pada
saat pembuat keputusan. Dalam tulisan Udin dan Abin diuraikan secara terperinci
lima tahapan dalam sistem pengorganisasian data, yaitu:
1) Data dikumpulkan dan dimasukan ke dalam sistem.
2) Data diisikan atau ditempatkan di tempat penyimpanan data.
3) Data (diolah) dikemas menurut aturan yang sudah ada.
4) Data ditampilkan dalam bentuk yang dapat digunakan.
5) Data dipindahkan dari sati titik kedalam sistem titik yang lain sesuai
dengan keperluannya.
Data yang diperoleh kemudian di klasifikasikan dan selanjutnya digunakan untuk
perencanaan pendidikan baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
b. Deskripsi informasi dan Data
Ada perbedaan antara informasi dan data. Informasi berhubungan dengan ilmu
pengetahuan yang didapat atau ditemukan dari observasi, membaca, dan
berkomunokasi. Adapun Data adalah fakta sesuatu yang diketahui dalam bentuk-
bentuk dasar untuk disimpulkan, didokumentasikan, diedit, dan diperlakukan oleh
setiap subjek dan siap untuk mendukung perencanaan dalam suatu cara yang
objektif.
c. Metode Pengumpulan Data
1) Pengumpulan Angket dan Kuisener
Metode angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam jumlah
yang banyak dengan waktu yang singkat. Keberhasilan metode ini sangat
tergantung pada keahlian peneliti dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan
yang mudah dipahami, sehingga responden dapat mengetahui dan
merasakan konteks permasalahan yang sedang diteliti.
2) Interview atau Wawancara
Metode interview dapat digunakan untuk mengumpulkan data dimana
diperlukan adanya penjelasan langsung tentang konteks atau area
penelitian kepada responden. Unsure subjektivitas dari data yang diperoleh
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Keberhasilan metode ini sangat
tergantung pda keahlian dan pengumpulan data dalam berkomunikasi dan
dalam menyusun daftar pertanyaan sehingga dicapai focus kata yang
diperoleh.
Data yang berhubungan dengan perpindahan biasanya berhubungan
dengan transportasi, data ini berkenaan dengan biaya dan dalam
perencanaan ini perlu dipertimbangkan dalam memilih alat transportasi
sehingga fungsi efesiensi dan efektivitas tercapai.
Data yang berkenaan dengan ekonomi, dinyatakan sebagai berikut:
a) Pengembangan transportasi dan komunikasi memiliki berbagai
bentuk yang dapat dipertukarkan untuk keperluan industry,
pedagang kecil, distributor, toko-toko kecil dan lainnya.
b) Beberapa aktivitas membutuhkan biaya tinggi dengan jarak yang
terpendek dari lokasi sentral.
c) Bentuk perusahaan yang terdahulu memperhitungkan jalur
pelabuhan, penerbangan, kereta api, terminal, dan tergantung pada
pelebaran jalur truk.
d) Dengan bertambahnya pemilik mobil pribadi yang dialokasikan
pada pemberhentian fasilitas umum, menarik datangnya para
pekerja.
e) Di pusat kota tidak diperkenankan memiliki lokasi parker yang
tidak terpusat.
f) Dalam transportasi dan komonikasi banyak perusahaan yang
memilih lokasi parker yang berpusat pada bangunan-bangunan
perkantoran atau bisnis.
Data yang berkaitan dengan pendidikan yang berhubungan dengan dengan
kependudukan, lokasi, perpindahan dan kegiatan ekonomi secara langsung
dan tidak langsung berhubungan dengan pendidikan.
Adapun data kependudukan merupakan data yang berhubungan dengan
identifikasi pribadi, adalah nama, umur, jenis kelamin, ras, suku bangsa
dan lain sebagainya. Sedangkan data yang berhubungan dengan lokasi
merupakan data yang berkaitan dengan tempat adalah alamat, nomor
rumah, sekolah, dan lain sebagainya. Dan data karakteristik struktur tanah
terdiri dari umur, warna, luas, kondisi dan sebagainya, dan penerapan
ekonomi saat ini. Data yang berhubungan dengan perpindahan merupakan
data yang membutuhkan perpindahan dari asal ke tempat tujuan yang
dicapai. Sedangkan data ekonomi merupakan data yang terdiri dari tahapan
input dan output. Dari keempat data tersebut harus disatukan di dalam
perencanaan pendidikan.
Metode untuk meminimalisasi kesalahan data di antaranya: Adapun
metode-metode meminimalisasi kesalahan data diantaranya:
a) Memonitor secara keseluruhan dan langsung.
b) Mempertimbangkan banyak kemungkinan baik data primer
maupun sekunder.
c) Memperhitungkan segala perubahan data yang terbaru.
3) Studi Kepuatakaan
Kemampuan menganalisa dan menafsirkan sebuah data tidak akan terlepas
dari seberapa luas pengetahuan atau referinsi yang dikuasai penulis. Untuk
mempertajam analisis yang dilakukan maka sangat penting dilakukan studi
kepustakaan atau bibliografi. Study bibliografi dilakukan dengan menggali
dan mendapatkan informasi yang relevan dengan masalah yang ditelilti
melalui penelaahan berbagai konsep atau teori yang dikemukakan para
ahli, sehingga akan dapat mendukung pelaksanaan penelitian.
4) Studi Komunikasi
Studi komunikasi ditujukan sebagai sebuah upaya ubtuk melengkapi data
yang terkumpul dengan dokumen-dokumen yang dapat memperkuat
keakuratan data.
2. APK, APM, angka pemasukan, angka putus sekolah, angka mengulang, angka
kelulusan pada Sekolah Dasar
a. APK
APK = (Jumlah SiswaSD : Jumlah penduduk umur 7-12 tahun) x 100
APK = (64.211 : 60.209) x 100 = 106,65 %
b. APM = (Jumlah siswa umur 7─12 yang sekolah : Jumlah penduduk umur 7─12
tahun) x 100
APM = (54.474 : 60.209) x 100 = 90,474 %
c. Angka Pemasukan = (murid usia 7 tahun : penduduk usia 7 tahun) x 100
Angka Pemasukan = (9.434 : 10.119) x 100 = 93,23%
d. Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah = (Jumlah murid putus sekolah : jumlah siswa) x 100
Angka Putus Sekolah = (3.216 : 64.211) x 100 = 5 %
e. Angka Mengulang = (jumlah murid mengulang : jumlah siswa)
Angka Mengulang = (6.693 : 64.211) x 100 = 10,42%
f. Angka Kelulusan = (Jumlah peserta EBTA : Peserta yang Lulus EBTA) x 100
Angka Kelulusan = (7.191 : 7.316) x 100 = 98,29 %
F-1 F0 F +1 F +2
PENDUDUK JUMLAH
4800 4732 4675 4519
10 tahun -0.0128 0.0848 0.1504 -0.024
Hasil -61.44 401.2736 703.12 -108.456 934.4976
11 tahun -0.0016 0.0144 0.2224 -0.0416
Hasil -7.68 68.1408 1039.72 -187.9904 912.1904
12 tahun 0.0064 -0.0336 0.2544 -0.0336
Hasil 30.72 -158.9952 1189.32 -151.8384 909.2064
13 tahun 0.0064 -0.0416 0.2224 0.0144
Hasil 30.72 -196.8512 1039.72 65.0736 938.6624
14 Tahun 0.0016 -0.024 0.1504 0.0848
Hasil 7.68 -113.568 703.12 383.2112 980.4432
Jadi jumlah Penduduk usia sekolah SD/MI adalah berjumlah 5662 orang
Jadi jumlah Penduduk usia sekolah SMP/MTs adalah berjumlah 2827 orang
c. SMA/MA (16 – 18 tahun)
Usia Jumlah
16 tahum 744.432
17 tahun 872.848
18 tahun 1294.072
Hasil 2911.352
Jadi jumlah Penduduk usia sekolah SMA/MA adalah berjumlah 2911 orang
5. Proyeksi penduduk usia 7-12 tahun suatu wilayah untuk lima tahun ke depan
dari data penduduk usia 7-12 tahun lima tahun yang lalu di bawah ini
a. 2008-2009
3679−3485
x= x 100=5,56 %
3485
b. 2009-2010
3842−3679
x= x 100=4,43 %
3679
c. 2010-2011
4007−3842
x= x 100=1,29 %
3842
d. 2011-2012
4223−4007
x= x 100=5,39 %
4007
Total proyeksi penduduk usia 7-12 tahun setiap tahunnya adalah sebagai berikut :
5,56 %+ 4,43 %+1,29 % +5,39 %
x= =4,9 %
4
Jadi proyeksi penduduk usia 7 -12 tahun dalam setiap tahunnya adalah 4,9%, maka
proyesi penduduk usia 7-12 tahun dalah 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut :
a. Tahun 2013
4,9% x 4223 = 207
Jumlah Penduduk 4223 + 207 = 4.430
b. Tahun (2014)
4,9% x 4430 = 217
Jumlah Penduduk 4430 + 217 = 4647
c. Tahun (2015)
4,9% x 4647 = 228
Jumlah Penduduk 4647 + 228 = 4875
d. Tahun (2016)
4,9% x 4875 = 239
Jumlah Penduduk 4875 + 239 = 5114
e. Tahun (2017)
4,9% x 5114 = 251
Jumlah Penduduk 5114 + 251 = 5365
a. Perlu diketahui didalam mendiagnosis sistem pendidikan ada beberapa hal yang
harus diperhitungan. Satu diantaranya adalah mengenai ketersediaan pendidikan,
yang meliputi jumlah sekolah, ruang kelas, guru, fasilitas pelatihan guru,
laboratorium, bengkel, buku, dan lain-lain yang merupakan bagian dari m
keseluruhan sistem pendidikan. Didalam analisis dan diagnosis yang akan
dilakukan, saya membatasi masalah hanya tentang ketersedian sarana dan
prasarana di sekolah kecamatan Kalideres. Sehingga menggunakan metode
diagnosis yang mengarah pada analisis fasilitas. Hal tersebut dikarenakan
pentingnya sarana dan prasarana disekolah untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar. Sesuai dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab VII tentang Standar
Sarana dan Prasarana Pasal 42 ayat 2 yang berbunyi: Setiap satuan pendidikan
wajib memiliki sarana & prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Kenyataan yang
terjadi di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah banyak yang belum memenuhi
standar sarana dan prasarana tersebut terutama tentang kelengkapan ruang lab dan
ruang perpustakaan. Padahal ruang lab sangat penting untuk menunjang proses
belajar mengajar mata pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan kualitas siswa
dan ruang perpustakaan sangat penting didalam menambah pengetahuan siswa
dan menumbuhkan minat baca dengan membaca buku yang ada.
b. Dari hasil analisis data terdapat kesimpulan sebagai berikut :
1) SD (Sekolah Dasar) Kecamatan Kalideres
a) Dari total 153 SD hanya ada 86 sekolah yang memiliki ruang lab dan
sisanya 67 sekolah yang tidak memiliki ruang lab.
b) Dari total 153 SD hanya ada 98 sekolah yang memeiliki ruang
perpustakaan, dan sisnya 55 sekolah belum memliki ruang perpustakaan.
2) SMP (Sekolah Menengah Pertama) Kecamatan Kalideres
a) Dari total 77 SMP terdapat 63 sekolah yang sudah memiliki ruang lab dan
sisanya 13 sekolah belum memiliki ruang lab.
b) Dari total 77 SMP terdapat 69 sekolah yang sudah memiliki ruang
perpustakaan dan sisanya 8 sekolah belum memiliki ruang perpustaaan.
3) SMA (Sekolah Menengah Atas) Kecamatan Kalideres
a) Dari total 59 SMA terdapat 55 sekolah yang memiliki ruang lab dan
sisanya 4 sekolah belum memiliki ruang lab.
b) Dari total 59 SMA terdapat 57 sekolah yang memiliki ruang perpustakaan
dan sisanya 2 sekolah belum memiliki ruang lab.
c. Alternatif Strategi
Perlu adanya beberapa alternatif strategi agar sekolah-sekolah yang belum
memiliki ruang lab dan ruang perpustakan, dapat segera menggunakan kedua
fasilitas tersebut. Berikut ini beberapa alternatif strategi yang ditawarkan:
1) Perlu membangun ruangan baru untuk ruang perpustakan atau ruang lab
dilahan kosong yang ada di lingkungan sekolah. Caranya dengan membuat
permohonan berupa proposal dan mengajukan ke dinas pendidikan Kota
Palangkaraya.
2) Jika lahan disekolah tersebut sudah tidak memungkinkan untuk membuat
ruangan baru, maka perlu disiasati dengan cara membuat space ruang
perpustakaan kecil saja disetiap kelas dan membuat ruang lab sederhana
dengan menggunakan ruang kelas yang sudah ada dengan ukuran yang luas
caranya di skat dengan kelas.
3) Jika strategi ke-2 masih tidak memungkinkan maka perlu cara lain misal,
membuat program “mengantarkan perpustakaan kedalam kelas” &
“mengantarkan lab ke dalam kelas”. Maksud dari mengantarkan perpustakaan
ke dalam kelas adalah guru sebelum memulai pelajaran dipagi hari
menyiapkan buku bacaan yang isinya pengetahuan menarik untuk diberikan
kepara siswa sehingga dibaca. Maksud dari mengantarkan lab ke dalam kelas
adalah dengan membawa perlengkapan lab yang bisa dibawa keruang kelas
didalam teori pelajaran IPA yang penjelasannya perlu menggunakan lab. Jika
dengan melaksanakan strategi yang ke 3 belum juga mencapai target, maka
laksanakan strategi-setrategi berikutnya. Begitu seterusnya sampai sekolah-
sekolah yang belum memiliki ruang lab dan ruang perpustakaan bisa memiliki
fasilitas tersebut.
c. Identifikasi Proyek:
Dari kelima susunan program tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga)
proyek yaitu:
1) Meningkatkan kompetensi guru SD dengan penataran
a) Lokasi Proyek/lokasi kegiatan: Aula Kantor Walikota Palangkaraya
b) Penyelenggara: Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya
c) Kegiatan: Workshop Penggunaan Metode Pembelajaran yang Aplikatif,
Inovatif dan Menyenangkan.
d) dSasaran: Guru SD se-kota Palangkaraya
e) Biaya: estimasi @Rp 100.000 x 1661 orang = Rp 166.100.000 per bulan.
f) Penjadwalan Waktu Kegiatan: diminggu ketiga setiap bulan.
g) Staf pelaksana: Seluruh anggota sudin pendidikan Jakarta Barat.
2) Pengadaan sarana dan prasarana SD
a) Lokasi Proyek: di sekolah
b) Penyelenggara: Bagian sarana prasarana setiap SD dan suku dinas
pendidikan Kota Palangkaraya
c) Kegiatan:
Pengadaan buku:
Buku pegangan guru
Buku pelajaran Matematika
Buku pelajaran Bahasa Indonesia
Buku pelajaran IPA
Buku pelajaran Agama
Pengadaan alat pelajaran IPA untuk demonstrasi
Penambahan sekolah baru/ruang belajar
d) Sasaran: Guru sesuai mata pelajaran dan Murid SD se-kecamatan kalideres
e) Biaya:
Pengadaan buku:
Buku pegangan guru @Rp 50.000 x 1661 exemplar = Rp
83.050.000
Buku pelajaran Mtk @Rp 40.000 x 34568 exemplar = Rp
1.383.000.000
Buku pelajaran B.Indo @Rp 40.000 x 34568 exemplar = Rp
1.383.000.000
Buku pelajaran IPA@Rp 40.000 x 34568 exemplar = Rp
1.383.000.000
Buku pel Agama @Rp 40.000 x 34568 exemplar = Rp
1.383.000.000
Pengadaan alat pelajaran IPA untuk demonstrasi @Rp 300.000 x 114
unit = Rp 34.200.000
Penambahan sekolah baru/ruang belajar Rp 2.000.000.000
TOTAL ESTIMASI BIAYA Rp 7.649.250.000
3) Penambahan guru
a) Lokasi Proyek/lokasi kegiatan: untuk sekolah negeri serentak nasional dan
untuk sekolah swasta disekolah masing-masing.
b) Penyelenggara: sekolah negeri BKN dan sekolah swasta kepsek dan wakil
kurikulum.
c) Kegiatan: untuk sekolah negeri perekrutan menggunakan test CPNS dan
sekolah swasta walking interview dan tes micro teaching di masing-
masing sekolah
d) Sasaran: Sarjana Pendidikan
e) Penjadwalan Waktu Kegiatan: untuk sekolah swasta tentatif tergantung
kebutuhan, untuk sekolah negeri biasanya BKN membuka pengrekrutan 1
tahun sekali.