Kebijakan Pelayanan Pasien Risiko Tinggi
Kebijakan Pelayanan Pasien Risiko Tinggi
NOMOR :……………..
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI
DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI
DI RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Bismillahirrahmanirrahim
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Limpung
Pada tanggal : ……………
Direktur
Rumah Sakit NU Baitussyifa’ Limpung
1. Rumah sakit menetapkan pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai dengan
kemampuan, sumberdaya dan sarana prasarana yang dimiliki.
2. Pelayanan pasien resiko tinggi membutuhkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK)
clinical pathway dan rencana perawatan yang akan mendukung PPA memberikan
pelayanan kepada pasien secara menyeluruh, kompeten dan seragam.
3. Pimpinan rumah sakit bertanggungjawab untuk:
a. identifikais pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai dengan populasi
pasien disertai penetapan tambahan risiko yang mungkin berpengaruh pada pasien
risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi.
b. menetapkan prosedur, panduan praktek klinis (PPK), clinical pathway dan rencana
perawatan secara kolaboratif.
c. melatif staf untuk menerapkan prsedur, panduan praktik klinis (PPK), clinical
pathway dan rencana perawatan.
4. Pelayanan pada pasien risiko tinggi dibuat berdasarkan populasi yaitu pasien anak, pasien
dewasa dan pasien geriatric. hal-hal yang perlu diterapkan dalam pelayanan tersebut
meliputi prosedur, dokumentasi, kualifikasi staf dan peralatan medis meliputi :
a. rencana asuhan perawatan pasien;
b. perawatan intergrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA secara efektif,
c. pemberian inform consent, jika diperlukan,
d. pemantauan/observasi pasien selama memberikan pelayanan;
e. kualifikasi atau kompetensi staf yang memberikan pelayanan, dan
f. ketersediaan dan penggunaan peralatan medis khuss untuk pemberian pelayanan.
5. Pasien risiko tinggi dan Pelayanan risiko tinggi di Rumah Sakit NU Baitussyifa’
Limpung meliputi:
a. Pasien emergensi
b. Pasien koma
c. Pasien dengan alat bantu hidup
d. Pasien risiko tinggi lainya yaitu pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, stroke,
diabetes
e. Pasien dengan risiko bunuh diri
f. Pelayanan Pasien dengan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menyebabkan kejadian luar biasa
g. Pelayanan pada Pasien yang direstraint
h. Pelayanan pasien paliatif
i. Pelayanan Pasien risiko tinggi lainya misal pelayanan radiologi intervensi
j. Pelayanan pada Populasi pasien rentan, pasien lansia (geriatric), anak-anak, dan
pasien berisiko tindak kekerasan atau ditelantarkan misalnya pasien dengan gangguan
kejiwaaan.
k. Pelayanan pasien risiko tambahan lainya
6. Rumah sakit melakukan pelatihan dan edukasi pada Staf untuk pemberian pelayanan
pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi.
7. Pengembangan pelayanan risiko tinggi dimasukan ke dalam program peningkatan mutu
rumah sakit.
8. Pelaksanaan Pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
yang telah diidentifikasi berdasarkan populasi pasien anak, pasien dewasa dan geriatric,
meliputi:
a. Rencana asuhan perawatan pasien
b. Perawatan terintegrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA secara efektif
c. Pemberian informed consent, jika diperlukan:
d. Pemantauan/observasi pasien selama memberikan pelayanan
e. Kualifikasi khusus staf yang memberikan pelayanan
f. ketersediaan dan penggunaan peralatan emdis untuk memebrikan pelayanan
9. Rumah sakit melakukan identifikasi risiko sampingan sebagai akibat dari suatu prosedur
atau rencana asuhan terhadap pasien dan merencanakan asuhan untuk mengurangi
dampak risiko tersebut, missal pencegahan risiko jatuh, cidera neurologis dan pembuluh
darah pada pasien restrain, thrombosis vena dan decubitus.
Direktur
Rumah Sakit NU Baitussyifa’ Limpung