Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MULIA AMUNTAI
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT MULIA AUNTAI
KEDUA : Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien di Rumah Sakit Mulia
Amuntai sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pelayanan dan Asuhan Pasien di Rumah Sakit Mulia Amuntai
meliputi :
a. Pemberian pelayanan untuk semua pasien
b. Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko
tinggi;
c. Pemberian makanan dan terapi nutrisi;
d. Pengelolaan nyeri; dan
e. Pelayanan menjelang akhir hayat
KEEMPAT : Isi dari diktum kesatu sampai dengan keempat terlampir dalam
lampiran keputusan ini
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Amuntai
Pada Tanggal : 01 Agustus 2023
Direktur RS Mulia
dr. Maimunah
Lampiran :Keputusan Direktur RS Mulia Amuntai
Nomor : 092/SK/ RSMA/VIII/2023
Tentang : Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien
di Rumah Sakit Mulia Amuntai
b) Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan yang diberikan oleh PPA yang
kompeten tidak bergantung pada hari atau jam yaitu 7 (tujuh) hari, 24 (dua puluh
empat) jam
c) Kondisi pasien menentukan sumber daya yang akan dialokasikan untuk memenuhi
kebutuhannya
e) Pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan yang sama akan menerima tingkat
asuhan keperawatan yang sama di semua unit pelayanan di rumah sakit.
Pelayanan pada pasien berisiko tinggi atau pelayanan berisiko tinggi dibuat
berdasarkan populasi yaitu pasien anak, pasien dewasa dan pasien geriatri. Hal-hal
yang perlu diterapkan dalam pelayanan tersebut meliputi Prosedur, dokumentasi,
kualifikasi staf dan peralatan medis meliputi:
a. Rencana asuhan perawatan pasien;
b. Perawatan terintegrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA secara efektif;
c. Pemberian informed consent, jika diperlukan;
d. Pemantauan/observasi pasien selama memberikan pelayanan;
e. Kualifikasi atau kompetensi staf yang memberikan pelayanan; dan
f. Ketersediaan dan penggunaan peralatan medis khusus untuk pemberian pelayanan.
Rumah Sakit Mulia Amuntai mengidentifikasi dan memberikan asuhan pada pasien
risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai meliputi:
a) Pasien emergensi;
1) Identifikasi pasien kasus emergency atau berisiko tinggi terjadinya kasus
emergency dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten
2) Tenaga medis yang bertugas ditempat dengan risiko terjadinya kasus
emergency tinggi agar dilakukan pelatihan.
b) Pasien koma;
Asuhan pasien yang menggunakan peralatan bantuan hidup dasar atau yang koma
1) Identifikasi kebutuhan pasien dengan peralatan bantuan hidup dasar atau yang
koma dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten
2) Bila rumah sakit tidak mampu melakukan asuhan pasien agar diberitahukan
kepada keluarga pasien dan dirujuk ke tempat yang mampu melakukan asuhan
pasien tersebut.
i) Pelayanan pada pasien risiko tinggi lainnya (misalnya terapi hiperbarik dan
pelayanan radiologi intervensi);
j) Pelayanan pada populasi pasien rentan, pasien lanjut usia (geriatri) misalnya anak-
anak, dan pasien berisiko tindak kekerasan atau diterlantarkan misalnya pasien
dengan gangguan jiwa.
1) Identifikasi pasien dengan risiko disiksa, seperti pasien lanjut usia, cacat tubuh,
cacat mental dan anak-anak
2) Pelayanan dan Asuhan Pasien usia lanjut melibatkan multidisiplin ilmu dan
tersedia dalam suatu tim asuhan
Rumah sakit mengidentifikasi risiko tambahan yang dapat mempengaruhi pasien dan
pelayanan risiko tinggi yaitu:
a. Pasien resiko terjadi luka decubitus
b. Pasien resiko jatuh
c. Pasien dengan terpasang ventilator
d. Pencegahan cedera neurologis dan pembuluh darah pada pasien restraine
e. Pasien yang mendapat tranfusi darah dan komponen produk darah
f. Pasien yang terpasang Central Venus Preasure
g. Pasien yang dalam keadaan tersedasi/anestesi
6. Penanganan dan pemberian darah dan produk darah Rumah Sakit Mulia
Amuntai:
a. Setiap penggunaan dan pemberian darah dan atau produk darah harus berdasarkan
atas permintaan dokter
b. Pelayanan permintaan darah dan produk darah di Rumah Sakit Mulia Amuntai
dikelola oleh UTD RSUD Pambalah Batung Amuntai (MOU)
c. Pemberian darah dan atau produk darah harus selalu memperhatikan keselamatan
pasien
d. Darah dan atau produk darah yang diberikan kepada pasien harus dijamin bebas
dari bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat ditularkan melalui
transfusi darah dan atau dari produk darah
e. UTD RSUD Pambalah Batung Amuntai memastikan produk darah dan darah yang
akan diberikan dalam kondisi aman bagi pasien
f. Setiap darah dan atau produk darah yang akan digunakan harus selalu dilakukan
skrining ulang di RSUD Pambalah Batung Amuntai (MOU) Skrining yang
dilakukan terhadap darah atau produk darah dari PMI meliputi pemeriksaan HbsAg,
Anti HCV dan anti HIV.
g. Jika pasien atau keluarga menolak untuk dilakukan skrining ulang di UTD RSPB
terhadap darah dan atau produk darah dari PMI, maka pasien dan keluarga harus
menandakan formulir penolakan pemeriksaan skrining ulang.
h. Sebelum melakukan pemberian darah dan atau produk darah (transfusi) pasien
harus melakukan serangkaian pemeriksaan kelayakan.
i. Pada pelaksanaan pemberian darah dan atau produk darah harus dilakukan secara
aman dan meminimalkan risiko transfusi.
j. Setiap pasien yang menerima pemberian darah atau produk darah wajib dilakukan
monitor untuk mencegah terjadinya kejadian tidak Diharapkan (KTD)
k. Pemberian darah dan atau produk darah harus dicatat di dalam rekam medis.
9. Pengelolaan Nyeri :
a. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining nyeri dan dilakukan
pengkajian apabila ada keluhan rasa nyeri oleh dokter dan perawat serta dilakukan
asesmen nyeri sesuai dengan pedoman nyeri.
b. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif
c. Rumah sakit harus memiliki proses untuk melakukan skrining, pengkajian, dan
tatalaksana untuk mengatasi rasa nyeri, yang terdiri dari:
1) Identifikasi pasien dengan rasa nyeri pada pengkajian awal dan pengkajian
ulang
2) Memberi informasi pada pasien bahwa rasa nyeri dapat merupakan akibat
dari terapi, prosedur atau pemeriksaan
3) Memberikan tatalaksana untuk mengatasi rasa nyeri, terlepas dari mana
nyeri berasal, sesuai dengan regulasi rumah sakit
4) Melakukan komunikasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai
pengelolaan nyeri sesuai dengan latar belakang agama, budaya, nilai-nilai
yang dianut
5) Memberikan edukasi kepada seluruh PPA mengenai pengkajian dan
pengelolaan nyeri
d. Rumah sakit menyediakan pengelolaan nyeri yang dilakukan oleh dokter dan
perawat sesuai pedoman dan protocol
10. Risiko Jatuh :
a. Penerapan asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang
terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan.
b. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang
pada hasil asesmen dianggap berisiko.
c. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan
cedera akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja.
Ditetapkan di : Amuntai
Pada Tanggal : 01 Agustus 2023
Direktur RS Mulia
dr. Maimunah