1. Atonia uteri.
PERDARAHAN POST PARTUM
No. Dokumen Revisi ke- Halaman
04/214-SPO-04/RSUA 00 2/6
2. Atonia uteri.
a. Masage fundus uteri.
b. Berikan uterotonika.
c. Lakukan kompresi bimanual.
d. Bila tetap terjadi perdarahan lakukan tamponade balon intra uterin
dengan menggunakan Sengstaken - Blakemore Oesophageal Catheter
(SBOC) atau kondom kateter masukkan cairan antara 300-400 cc
untuk menimbulkan kompresi.
Tabel 1. Jenis uterotonika dan cara pemberiannya pada atonia uteri
Dosis dan i.v : infus 20 unit i.m atau i.v Oral 600 mcg
cara dalam l liter (secara perlahan) atau rektal 800
pemberian larutan garam 0,2 mg mcg
awal fisiologik
dengan 60
tetesan per menit
i.m : 10 unit
sesarea.
Gambar 2. B - Lynch, Cho multiple square dan metode Hayman
2. Ligasi a. hipogastrika.
dan D-dimer.
c. Transfusi komponen darah:
1. 4 unit PRC.
2. 4 unit Fresh Frozen Plasma.
3. 1 unit Trombosit Konsentrat.
4. Kalsium glukonas.
d. Pemberian Cryoprecipitate 1 unit per 10 kg berat badan
dipertimbangkan bila:
1. Perdarahan secara klinis masih terjadi.
2. Tampak tanda-tanda DIC.
3. Kadar fibrinogen kurang dari 1 g/L.
Konsultasi
1. Dokter Spesialis Anestesi.
2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
1. Ruang Bersalin
2. IGD
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Kamar Bedah
4. Ruang Nifas
5. Ruang ICU