Anda di halaman 1dari 4

DUDONAN PEMBERSIHAN LAYON MASIH HIDUP

1. Siapkan pepaga
2. Pasang leluwur
3. Ambil daun pisang kepok letakan di atas pepaga
4. Ambil layon (letakkan di atas pepaga) masuk dari belakang (teben)
5. Ambil kain putih untuk menutup kemaluan
6. Ambil air bersih secukupnya lalu siram
7. Ambil odol dan sikat gigi bersihkan kemudian sisig dengan jajo begino metunu
8. Ambil sampo (keramas) bersihkan selanjutnya ambuh don dadap bersihkan
9. Baru dimandikan
 Ambil sabun, siram dengan air bersih
 Ambil gadug (sekape) usug sekujur tubuh
 Ambil bloyoh (siram dengan air bersih)
10. Parem sekujur tubuhnya
 Gamongan dimuka
 Isen dibadan
 Kunyit dicokor
11. Disasapi dengan telur dan isu – isuh
12. Setelah itu lalu disiram dengan bersih
13. Selanjutnya siram dengan air kumkuman
14. Layon dibersihkan dengan handuk sampai kering
15. Lalu layon diangkat, ganti tatakan layon dengan kemben kain penggulung, tikes
plasa dan ante.
16. Setelah itu diletakkan di atas kain pepage, lalu sariranya ditutup dengan kain hitam
diisi rempah – rempah dan lemba kasturi (buah lempeh medaging dwi)
17. Setelah itu layon dipakaikan busana disesuaikan jenis kelaminnya
18. Setelah memakai busana lalu layon dihias seperti menghias orang yang masih
hidup
19. Setelah selesai dihias lalu di atas dadanya ditaruh rantasan dan kawangen berisi
uang 11 kepeng, lalu diperciki tirta pembersihan, dan semua upakara pengeresikan
yang tersedia, dilanjutkan dengan memercikan tirta pengelukatan dengan Lis Bale
Gadingnya, dan terakhir Tirta Siwambha dan Tirta Kemulan.
20. Setelah itu baru pratisentana (keluarga) sembah didada kehadapan Sang Pitra
(pelaksanaan masih diatas pepaga) memakai kwangen, setelah selesai kwangen
tersebut disimpan di dada Sang Lampus. Kemudian dilanjutkan dengan upacara
pengeringkesan.
21. Setelah sembahyang Sang Pitra Nunas Wasupada Ring Sanggah Surya.
DUDONAN PENGERINGKESAN LAYON SUDAH MATI

Setelah semua keluarga melakukan sembah kepada Sang Pitra, barulah dilanjutkan
dengan memasang alat – alat (eteh – eteh) pengeringkesan yaitu :
1. Mekerik kuku. Kuku tangan dan kaki
2. Gegalengan yang terbuat dari biyu kayu 9 biji, jinah gegelang 225 keteng, carang
dadap 3 katih lalu diikat dengan benang selem. Diletakan di bawah kepala
3. Pusuh menuh diletakkan pada lubang irung (hidung)
4. Malem pada telinga
5. Don intaran pada alis/bungan celeng diselegan lelate
6. Meka pada mata
7. Waja pada gigi
8. Sarikuning pada pipi/don delem
9. Buah pala ring bahu kiwadan tengen
10. Katik cengkeh ring dada tengen
11. Jebug garum ring dada kiwa\
12. Maswi di hulu hati
13. Memasang tali itik – itik (dengan bentuk angka 8)
14. Kwangen 1 buah berisi pucuk dan don dadap 2 muncuk dan berisi uang kepeng 11,
kemudian diletakkan pada ubun – ubun menghadap ke bawah.
15. Kwangen 1 buah berisi pucuk dan don dadap 2 muncuk dan beri uang kepeng 11
keteng diletakkan ditengah – tengah kedua susu (selagan susu) menghadap ke
atas.
16. Kwangen 1 buah berisi bungan tunjung beserta berisi uang kepeng 9 keteng
diletakkan di hulu hati
17. Kwangen 2 buah berisi pusuh bungan cempaka putih, masing – masing 5 biji pusuh
cempaka dan berisi uang 5 keteng. Diletakkan pada jari – jari kaki menghadap ke
jari
18. Kwangen 2 buah, berisi pusuh cempaka kuning, masing – masing berisi 5 biji
pusuh cempaka serta uang 5 keteng diletakkan pada jari – jari kaki menghadap ke
jari.
19. Kwangen 13 (tiga belas) buah, berisi uang kepeng masing – masing 11 keteng
diletakkan pada buku – buku (persendian) budelan
20. Memasang wewalungan
21. Permata mirah (momon mirah), 1 buah diletakkan pada mulut.

Setelah semua piranti pengeringkesan terpasang pada muka (prerai) layon ditutup
dengan kain putih yang sudah ditulis (dirajah) sebagai penangkep muka, setelah itu
dilanjutkan dengan memercikan tirta pengeringkesan.
Setelah itu layon/sawa lalu dibungkus dengan kain penggulungnya, kalau laki – laki
menutupnya dari kanan, kalau perempuan menutupnya dari kiri. Setelah selesai lalu
digulung dengan ante, setelah itu diletakkan dalam peti dan diletakkan pada tempat
upakara yang telah tersedia untuk acara selanjutnya adalah ngaskara/penyucian.

Anda mungkin juga menyukai