Anda di halaman 1dari 11

JENIS DATA SOFTWARE DBMS & PERANCANGAN DATA BASE

Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen


Dosen pengampu: Bobby Bachry, S.Kom., M.M.S.I.

Di susun oleh:
Nama: Wulan Nabila
NPM: 2051020384
Kelas: F Perbankan Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
SEMESTER GANJIL TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini. Atas rahmat hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis Data Software DBMS &
Perancangan Data Base” tepat waktu.
Makalah “Jenis Data Software DBMS & Perancangan Data Base” disusun
guna memenuhi tugas Bapak Bobby Bachry, S.Kom,. M.M.S.I. pada mata kuliah
system informasi manajemen di UIN Raden Intan Lampung. Selain itu, saya berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapat Bobby Bachry,
S.Kom,.M.M.S.I. selaku dosen. Tugas yang tekah diberikan ini semoga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni. Menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 26 september 2022

Ayu Regyn Fortuna


BAB I
PEMBAHASAN

1. Pengertian DBMS
Database Management System atau DBMS adalah software yang
digunakan untuk mengelola, menyimpan, dan mengambil database.
Software ini menyediakan antarmuka yang memungkinkan user membaca,
membuat, menghapus, dan memperbarui data.
Data adalah sekumpulan informasi seperti teks, angka, dan media,
yang semuanya bisa dikelola dalam database. Nah, data ini dikontrol oleh
sebuah sistem yang disebut DBMS. Jadi, DBMS adalah sistem yang
menjembatani user dan database untuk mengelola data, database engine,
dan skema.
DBMS mendukung akses konkuren sehingga beberapa user bisa
berinteraksi dengan database secara bersamaan, tapi tetap
mempertahankan integritas data. DBMS berjalan menggunakan command
sistem. Dengan menginput command, administrator database akan
memberikan instruksi untuk mengambil, mengubah, atau memuat data
yang ada.

DBMS biasanya terdiri dari beberapa komponen terintegrasi kan tugas


pengelolaan data:

• Storage engine. Storage engine atau mesin penyimpanan adalah elemen


inti DBMS yang berinteraksi dengan sistem file di tingkat sistem operasi.

• Query language. Contohnya termasuk Structured Query Language (SQL)


dan MongoDB Query Language (MQL), keduanya digunakan untuk
berinteraksi dengan database.

• Query processor. Komponen ini menafsirkan query user sehingga


database bisa memahami command yang diinput.

• Optimization engine. Memberikan insight tentang performa dan kueri


database.
• Metadata catalog. Komponen ini bertindak sebagai repositori objek
database. Setiap objek yang dibuat akan disimpan di sini. Katalog ini
digunakan untuk memverifikasi kueri user dan memberikan detail struktur
database.

• Log manager. Komponen ini melacak aktivitas pengguna, login, backup,


dan tindakan lain yang dilakukan dengan DBMS.

• Reporting and monitoring tool. Utilitas ini menghasilkan laporan dan


memantau penggunaan resource DBMS.

• Data utilities. Tool tambahan yang melakukan tugas backup dan


recovery, validasi data, perbaikan database, dan pengecekan integritas
data di shared server atau private server Anda.

2. JENIS DBMS
DBMS dikategorikan berdasarkan distribusi database, model data, dan
jumlah user yang didukung. Berikut ini adalah 3 jenis DBMS yang paling
utama:
a) Relational Database Management System (RDBMS)
Relational Database Management System memiliki antarmuka yang user-
friendly dan menggunakan data terstruktur dalam bentuk tabel dengan
relasi yang telah ditentukan sebelumnya. RDBMS menggunakan SQL agar
bisa berinteraksi dengan database.

Fitur-fitur yang membedakan RDBMS dengan DBMS adalah:

• Struktur. Data disusun dalam format tabel.

• Pengguna. RDBMS mendukung banyak user yang


mengoperasikannya secara bersamaan.

• Program. Mengontrol relasi antartabel data yang tergabung.

• Data. RDBMS bisa menangani data dalam jumlah besar.


• Database terdistribusi: Mendukung database terdistribusi,
sedangkan DBMS tidak mendukungnya.

• Redundansi data: RDBMS memiliki kunci dan indeks untuk


mencegah redundansi data. Sementara itu, DBMS biasanya tidak
memiliki fitur semacam ini.

b) Document Database Management System (DoDBMS)

Document Database Management System atau DoDBMS


mengelola data dalam file yang mirip dengan JSON, yang hampir tidak
memiliki struktur relasional. Sistem ini biasanya menggunakan MongoDB
Query Language untuk operasi database, termasuk membaca dan menulis.

c) Columnar Database Management System (CDBMS)

CDBMS mengelola database dalam format kolom untuk mencapai


performa tinggi. Sistem ini menyediakan pemrosesan analitik yang cepat
karena membaca data secara efisien. Itulah sebabnya bisnis dengan data
yang memerlukan kapasitas disk besar biasanya menggunakan CDBMS.

3. Contoh DBMS

DBMS sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Jika dapat


dimanfaatkan dengan baik, maka bisa memberikan keuntungan sangat baik bagi
penggunanya. Beberapa contoh penerapan DBMS adalah sebagai berikut:

• Sistem manajemen perpustakaan


• Sistem otomatis pada mesin kasir
• Pemulihan data pada komputer
• Sistem reservasi tiket penerbangan
• Sistem pencatatan suku cadang
4. FUNGSI DBMS

Terdapat berbagai fungsi DBMS yang yang menarik untuk kamu ketahui
supaya kamu bisa menggunakan DBMS dengan baik, Sob. Beberapa fungsi
DBMS adalah:

• Pendefinisian dan pengolahan data


• Menangani berbagai permintaan pengguna untuk mengelola dan mengakses
data
• Penanganan keamanan dan integritas data
• Menangani dan mengawasi pembaharuan data
• Mengontrol pengaksesan data yang dilakukan secara bersama-sama
• Pengawasan back up database dan pemulihan pencadangan database dari
kesalahan
• Menunjukkan dictionary data
• Melakukan pengerjaan dan pengaksesan data seefisien mungkin.

5. KOMPONEN DATABASE

• Hardware, digunakan untuk mengakses dan menyimpan basis data


yang terdiri dari jaringan yang memiliki 1 server pusat dan beberapa
program pengguna yang terdapat di desktop komputer.
• Software dan peralatannya, software merupakan DBMS yang
aktual, sehingga mampu menjembatani pengguna dan database.
• User, beberapa orang atau user yang dapat mengakses data sesuai
kebutuhan aplikasi dan interface oleh DBMS adalah database
administrator, enduser, dan programmer aplikasi.
• Prosedur, mengatur dan mengontrol berbagai jalannya sistem sebagai
praktik nyata yang diikuti user untuk mengolah berbagai data.
• Data, jantung dari DBMS dimana terdiri dari 2 jenis, yaitu kumpulan
informasi yang dibutuhkan dan juga meta data.
• Database Manager, menerima query dari processor, kemudian
menguji berbagai faktor eksternal & konseptual untuk menentukan
apakah rekaman yang ada tersebut dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan kemudian file manager akan melanjutkannya hingga
selesai.
• File Manager, memanipulasi ruang penyimpanan file serta
mengalokasi ruang penyimpanan agar tetap dapat digunakan secara
optimal.
• Query Processor, membantu database untuk mengubah query
menjadi instruksi yang sesuai untuk database.
• DDL Compiler, mengubah berbagai data pernyataan DDL menjadi
kumpulan data tabel yang berbentuk meta atau data dictionary.
• DML Processor, proses untuk mengubah berbagai perintah DML agar
dapat diteruskan dengan menempelnya pada program aplikasi dalam
bentuk fungsi.
• Dictionary Manager, mengontrol pengaksesan data dan
memeliharanya.

6. TAHAPAN RANCANGAN DATABASE

Pada kesempatan ini akan dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang


perlu dilakukan dalam merancang sebuah database. Namun sebelumnya perlu
diketahui terlebih dahulu mengenai apa itu perancangan database.

Connolly (2002: 279) menyebutkan bahwa perancangan database atau


basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang
akan mendukung operasi dan tujuan perusahaan. Perancangan database juga bisa
diartikan sebagai proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang
dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.

Tujuan dari perancangan database sendiri adalah untuk memenuhi


kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi, menyediakan struktur
informasi yang mudah dimengerti oleh pengguna, serta mendukung pemrosesan
pada sistem database.

Ada 6 tahap yang perlu dilakukan dalam proses perancangan suatu database.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut:

a. Pengumpulan Data dan Analisis


Tahap pertama yang perlu dilakukan dalam perancangan sebuah database
adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dari pengguna
aplikasi database. Untuk itu, perlu mengenal bagian lain dari sistem informasi
yang nantinya akan berhubungan dengan sistem database, termasuk user atau
pengguna dan aplikasi. Data akan kebutuhan-kebutuhan itulah yang kemudian
dikumpulkan dan dianalisis.

ada 4 kegiatan yang dilakukan yaitu:

• Menentukan kelompok pengguna dan bidang aplikasinya


• Meninjau dokumentasi yang ada
• Menganalisis lingkungan operasi dan pemrosesan data
• Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara tentang data apa saja yang diperlukan
atau harus dianalisis.

b. Perancangan Database secara konseptual

Pada tahap ini, penggunaan model data tingkat tinggi seperti Entity
Relationship (ER) dan Enhanched Entity Relationship (EER) sudah sering
digunakan secara rinci. Perancangan database pada tahap ini hanya
menentukan konsep yang berlaku dalam sistem database yang hendak
dibangun.

Adapun langkah-langkah proses perancangan pada tahap ini adalah sebagai


berikut:

• secara keseluruhan yang berlaku pada sistem berjalan, proses apa saja yang ada dalam
sistem.
• Menentukan informasi atau output apa yang diinginkan dari database.
• Menentukan kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga tidak
membuat kesalahan yang sama.
• Membuat pengembangan sistem di masa yang akan datang.
• Menganalisis tingkat keamanan dari sistem yang ada pada saat ini.
• Menentukan siapa saja yang terlibat dalam sistem yang berjalan
• Menentukan input atau masukan apa yang perlu dimasukkan ke dalam sistem

Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan dalam perancangan database pada tahap
skema konseptual, yaitu:

• Terpusat
Kebutuhan dari pengguna dan aplikasi yang berbeda digabungkan menjadi satu untuk
kemudian dirancang menjadi satu skema konseptual.
• Integrasi View-View yang Ada
Masing-masing kebutuhan dari pengguna dan aplikasi yang bebeda dirancang dengan
skema eksternal atau view. Selanjutnya, view-view tersebut disatukan dalam skema
konseptual

c. Pemilihan Sistem Manajemen Database


Tahap atau fase yang ketiga dalam perancangan database adalah
melakukan pemilihan sistem manajemen database. Pemilihan database sendiri
ditentukan oleh beberapa faktor, yakni:
• Faktor Teknik
Beberapa faktor teknik yang mempengaruhi pemilihan sistem manajemen database
adalah:
o Tipe struktur data apakah hirarki, jaringan, atau relasional.
o Struktur penyimpanan dan jalur akses yang didukung oleh sistem manajemen
database
o Tipe interface dan programmer
o Tipe bahas query.
• Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi dalam pemilihan sistem manajemen database antara lain:
o Biaya konversi pembuatan database
o Biaya penyediaan hardware dan software
o Biaya personalia
o Biaya pelatihan
o Biaya pengoperasian
o Biaya pemeliharaan.
• Faktor Organisasi
Adapun faktor organisasi yang memengaruhi pemilihan sistem manajemen database
adalah sebagai berikut:
o Struktur data
o Personal yang telah terbiasa dengan sistem yang ada
o Ketersediaan dari service vendor atau layanan penjual.

d. Perancangan Database Secara Logika


Berikutnya adalah perancangan database secara logika atau disebut
dengan pemetaan model data. Pada fase ini dibuat skema konseptual dan juga
skema eksternal pada model data dari sistem manajemen database yang sudah
ditentukan pada fase sebelumnya.

Untuk melakukan transformasi dari skema konseptual dan eksternal


(yang dihasilkan pada tahap 2) ke dalam sistem manajemen database, bisa
dilakukan melalui 2 jenis proses sebagai berikut:

• Transformasi yang tidak bergantung pada sistem


Pada tahap ini proses transformasi dilakukan dengan tidak
mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau khusus yang
hendak diaplikasikan pada sistem manajemen database.
• Penyesuaian skema dari tahap pertama ke dalam sistem manajemen
database yang spesifik dari suatu model data seperti yang digunakan
pada sistem database manajemen terpilih.
e. Perancangan Database Secara Fisik
Pada tahap perancangan dtabase secara fisik, dilakukan perancangan
spesifikasi untuk database yang disimpan, terkait dengan struktur
penyimpanan fisik, jalur akses, dan penempatan record.

Kriteria yang digunakan dalam pemilihan perancagan fisik adalah:

• Response Time, yaitu waktu yang diperlukan database untuk


menerima respon.
• Space Utility, yaitu jumlah ruang penyimpanan yang diperlukan untuk
database file dan struktur jalur aksesnya
• Transaction Troughput, yakni rata-rata nilai transaksi yang bisa
diperoleh tiap menitnya oleh sistem databasse.

f. Implementasi Sistem Database

Setelah perancangan secara logika dan secara fisik dari tahap pertama
hingga kelima telah lengkap, maka database bisa mulai diimplementasikan.
Pada tahap ini, sejumlah perintah yang ada dalam DDL dan SDL
dari Database Management System (DBMS) yang telah dipilih, dikumpulkan
yang kemudian digunakan dalam pembuatan skena database. Apabila ada data
yang harus dirubah, maka mungkin diperlukan untuk melakukan format ulang
data untuk kemudian dimasukkan data yang baru.
Kesimpulan :

Perangkat lunak memiliki arti sebagai media yang menjebatani setiap pengguna dengan
perangkat keras, karena perangkat keras itu sendiri tidak akan berjalan optimal tanpa adanya
perangkat lunak. Pengelompokan dari perangkat lunak dapat dijabarkan diantaranya sistem
operasi, program utility , bahasa pemrograman, dan program aplikasi.
Berdasarkan penjelasan yang sudah kita bahas bersama di atas, database management system
adalah suatu aplikasi atau software yang bisa Anda gunakan untuk membuat suatu database
dengan menggunakan himpunan data guna mendukung penciptaan serta pemeliharaan suatu
software.
Database management system ini fokus dalam mengolah data dalam jumlah data besar yang
terkumpul di dalam database dengan menggunakan bahasa Database Definition Language
(DDL) dan Data Manipulation Language (DML).
Beberapa fungsi sistem manajemen database ini adalah agar membantu perusahaan dalam
mengubah data yang ada, menjamin keamanan dan pengintegrasian data perusahaan, membantu
perusahaan dalam memperbaiki setiap kesalahan data, dan mendukung kinerja perusahaan agar
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai