Anda di halaman 1dari 8

ZAKAT

Kuliyah PAI Wijaya Putra


Abdulloh Arif Mukhlas

Zakat ada dua :


1. Zakat fitrah
2. Zakat mal (harta)

ZAKAT FITRAH

Pengertian dan Hukum Zakat Fitrah


Menurut sebagian ulama’, zakat fitrah diartikan sebagai kadar atau ukuran tertentu dari makanan
pokok yang wajib disalurkan kepada yang berhak oleh setiap umat Islam pada hari idul fitri.
Zakat fitrah disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Sejak itu, zakat fitrah menjadi kewajiban
bagi setiap:
1. orang muslim
2. menemui akhir ramadhon dan awal syawal
3. mempunyai kelebihan harta dari keperluan keluarga yang wajar pada hari raya Idul Fitri
(kebutuhan sehari semalam).
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi hamba dan yang
merdeka, bagi laki-laki dan perempuan, bagi anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin.
Beliau memerintahkan agar zakat tersebut ditunaikan sebelum manusia berangkat menuju shalat
‘ied.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu Mengeluarkan Zakat:

Waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah terdapat beberapa ketentuan:


1. Waktu jawaz/boleh (sudah diperbolehkan): selama bulan Ramadhon
2. Waktu wajib (saatnya wajib mengeluarkan): setelah terbenam matahari malam tgl 1
syawal sampai tenggelamnya matahari pada malam tanggal 2 syawal.
3. Waktu yang paling utama adalah setelah shalat shubuh sampai imam melaksanakan sholat 'id
4. Waktu makruh (tetap harus mengeluarkan zakat namun ada hukum makruhnya): setelah
sholat 'id sampai matahari tenggelam malam tgl 2 syawal
5. Waktu haram, setelah matahari tenggelam malam tgl 2 syawal

Barang dan Ukuran Zakat Fitrah

“Dari Ibnu Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu
sha‘ kurma atau satu sha‘ gandum bagi setiap budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-
anak, dewasa dari kalangan Muslimin. Rasulullah SAW memerintahkan pembayarannya sebelum
orang-orang keluar rumah untuk shalat Id,” (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits tersebut, dijelaskan bahwa Rasulullah Saw., mewajibkan umat Islam membayar
zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum.
Ukuran satu sha’ menjadi ukuran zakat fitrah. Sha adalah wadah yang digunakan untuk minum
seperti gelas.
Oleh karena Indonesia bukan penghasil kurma atau pun gandum, maka masyarakat Indonesia
mengeluarkan zakat dalam bentuk beras sebagai makanan pokok. Untuk ukuran satu sha’ beras
terdapat beberapa pendapat. Ada yang menyebut 2,5 Kg, 2.720 Kg dan ada juga yang 3 Kg
Empat madzhab besar dalam Islam memiliki pandangan sendiri soal ukuran satu sha’ jika
dikonversikan ke beras.
Menurut Madzhab Hanafi, satu sha’ setara dengan 3,8 Kg. Ketiga madzab lainnya yakni Maliki,
Syafi’i dan Hanbali sepakat bahwa satu sha’ sama dengan 2,75 Kg beras.
Agar lebih aman, lebih baik digenapkan menjadi 3 Kg beras. Hal ini juga seperti anjuran dari
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lebih baik lebih daripada kurang, karena jika lebih, akan
dihitung sebagai sedekah.
Dalam madzhab hanafi zakat fitrah boleh diganti dengan uang. Jika mengeluarkan zakat fitrah
menggunakan uang, maka ukuran yang dipakai juga menyesuaikan madzhab hanafi yaitu 3,8 kg.
Artinya, uang yang dikeluarkan untuk zakat adalah sebesar harga beras 3,8 kg, tidak seharga 2,5
kg beras.
Golongan yang Menerima Zakat

Dalam Kitab Suci Alquran menyebutkan, terdapat delapan golongan yang berhak menerima
zakat.
1. Golongan fakir: mereka yang gak mampu memenuhi kehidupan sehari-harinya
2. Golongan miskin: mereka yang memiliki uang sedikit, namun hanya cukup untuk memenuhi
sebagian kebutuhan sehari-hari
3. Amil: orang-orang yang mendapat SK untuk mengurusi zakat, mulai dari penggolongan
masyarakat, pencatatan, penerimaan, penjemputan hingga penyaluran dan tidak
mendapatkan gaji tetap.
4. Mualaf: orang yang baru masuk Islam/ islamnya masih lemah
5. Budak: zakat bisa diberikan dalam rangka membebaskan budak
6. Gharim: orang yang memiliki utang
7. Sabilillah: orang-orang berperang memperjuangkan agama Allah dan tidak mendapatkan
gaji tetap.
8. Musafir: orang yang sedang menempuh perjalanan jauh dan kehabisan ongkos.

Niat Zakat Fitrah

1. Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri


‫ﺿﺎ ﻪﻠﻟِ َﺗﻌََﺎﻟﻰ‬
ً ‫ْسي َﻓْﺮ‬
ْ ‫ﻦ َﻧﻔ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻄ ِﺮ‬
ْ ‫ﺎﺓ ﺍﻟِْﻔ‬
َ َ‫ﺝ َﺯﻛ‬ ْ ‫ ﻧََﻮْﻳﺖُ َأﻥْ ُأ‬ 
َ ‫ﺧِﺮ‬
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena allah taala.”
2. Zakat Fitrah untuk Istri
‫ﺿﺎ ﻪﻠﻟِ َﺗﻌََﺎﻟﻰ‬
ً ‫ﻲ َﻓْﺮ‬
ْ ِ‫ﺟﺘ‬
َ ‫ﻦ َﺯْﻭ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻄِﺮ‬
ْ ‫ﺝ َﺯَﻛﺎﺓَ ْﺍﻟِﻔ‬
َ ‫ﺧِﺮ‬
ْ ‫ﻥ ُﺃ‬
ْ ‫ﺖ َﺃ‬
ُ ‫ﻧََﻮْﻳ‬
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardhu karena allah taala.”
3. Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
‫ﺿﺎ ﻪﻠﻟِ َﺗﻌََﺎﻟﻰ‬
ً ‫ﻱ … َﻓْﺮ‬
ْ ِ‫ﻦ َﻭَﻟﺪ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻄ ِﺮ‬
ْ ‫ﺝ َﺯَﻛﺎﺓَ ْﺍﻟِﻔ‬
َ ‫ﺧِﺮ‬
ْ ‫ﻥ ُﺃ‬
ْ ‫ﺖ َﺃ‬
ُ ‫ﻧََﻮْﻳ‬
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku ……..(sebutkan nama),
fardhu  karena allah taala.”
4. Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
‫ﺿﺎ ﻪﻠﻟِ َﺗﻌََﺎﻟﻰ‬
ً ‫ﻲ … َﻓْﺮ‬
ْ ِ‫ﻦ ﺑِْﻨﺘ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻄِﺮ‬
ْ ‫ﺝ َﺯَﻛﺎﺓَ ْﺍﻟِﻔ‬
َ ‫ﺧِﺮ‬
ْ ‫ﻥ ُﺃ‬
ْ ‫ﺖ َﺃ‬
ُ ‫ﻧََﻮْﻳ‬
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku ……..(sebutkan nama),
fardhu  karena allah taala.”
5. Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Seluruh Keluarga
‫ﺿﺎ ﻪﻠﻟِ َﺗﻌََﺎﻟﻰ‬
ً ‫ﻋﺎ َﻓْﺮ‬
ً ‫ﺷْﺮ‬
َ ‫ﺟِﻤﻴْ ِﻊ َﻣﺎ ﻳَْﻠَﺰﻣُنِ ْي ﻧََﻔَﻘُﺎﺗُﻬ ْﻢ‬
َ ‫ﻦ‬ َ ‫ﻄ ِﺮ ﻋَنِّ ْي َﻭ‬
ْ ‫ﻋ‬ ْ ‫ﺝ َﺯَﻛﺎﺓَ ْﺍﻟِﻔ‬
َ ‫ﺧِﺮ‬
ْ ‫ﻥ ُﺃ‬
ْ ‫ﺖ َﺃ‬
ُ ‫ﻧََﻮْﻳ‬
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an
fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya
menjadi tanggunganku fardhu karena allah taala.”
6. Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan
‫ﺿﺎ ﻪﻠﻟِ َﺗﻌََﺎﻟﻰ‬
ً ‫…) َﻓْﺮ‬..( ْ‫ﻋﻦ‬
َ ‫ﻄ ِﺮ‬
ْ ‫ﺝ َﺯَﻛﺎﺓَ ْﺍﻟِﻔ‬
َ ‫ﺧِﺮ‬
ْ ‫ﻥ ُﺃ‬
ْ ‫ﺖ َﺃ‬
ُ ‫ﻧََﻮْﻳ‬
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (……) fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk……..(sebutkan nama spesifik), fardhu 
karena Allah Taala.”

Setelah membaca niat dan menyerahkan zakat, orang yang menerimanya disunnahkan untuk
mendoakan orang yang memberi zakat dengan doa-doa baik. Doa seperti ini boleh diucapkan
dalam bahasa apa pun, berikut salah satu contohnya,
‫ﻃُﻬْﻮًﺭﺍ‬
َ ‫ﻚ‬
َ ‫ﺟﻌََﻠ ُﻪ َﻟ‬
َ ‫ﺖ َﻭ‬
َ ‫ﻙ ِﻓﻴَْﻤﺎ ﺍَْﺑَﻘْﻴ‬
َ ‫ﺎﺭ‬
َ ‫ َﻭَﺑ‬،َ‫ﻄﻴْﺖ‬
َ ‫ﻋ‬
ْ ‫ﺁﺟََﺮﻙ ﻪﻠﻟﺍُ ِﻓْﻴﻤَﺎ َﺍ‬
Aajaraka Allahu fiima a’thayta, wa baaraka fiima abqayta wa ja’alahu laka thahuran
“Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah
memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

ZAKAT HARTA

Jenis-Jenis Harta yang di Zakati


Zakah māl terdiri dari beberapa jenis, seseorang memberikan zakat ini tergantung harta yang
dimilikinya. Adapun beberapa jenis zakat mal adalah sebagai berikut:
1. Hewan ternak, yaitu jenis ternak kambing, domba, sapi, kerbau dan onta.
2. Hasil pertanian, yaitu semua jenis tanaman biji-bijian yang bisa dijadikan makanan
pokok dan bisa disimpan dalam satu tahun. Misalnya; padi, jagung, dan jenis kacang-
kacangan.
3. Hasil Perkebunan, yaitu jenis tumbuhan korma dan anggur. Dalam pendapat yang
lain, semua jenis tumbuhan buah-buahan.
4. Emas dan perak, yaitu semua harta simpanan kekayaan yang terbuat dari bahan emas
dan perak dalam bentuk apapun.
5. Harta perniagaan, yaitu semua jenis barang yang diperjualbelikan, baik dalam
bentuk alat, makanan, pakaian, perhiasan, dan lain-lain, yang diusahakan oleh
perorangan maupun kelompok.
6. Hasil tambang (ma’din), yaitu penambangan emas dan perak menurut pendapat yang
kuat dalam madzhab syafii.
7. Barang Rikaz, yaitu harta peninggalan dari masa sebelum Islam (harta karun).

Cara Menghitung Zakat Mal


Nisab adalah batas minimal harta yang dimiliki yang terkena kewajiban mengeluarkan zakat.
Masing-masing harta memiliki batas nisab yang berbeda.

Nisab Hewan Ternak


Onta
Batas nisab onta adalah dimulai dari 5 ekor onta dengan kewajiban zakat 1 kambing. 10 onta
zakatnya 2 kambing. 15 onta zakatnya 3 kambing. 20 onta zakatnya 4 kambing. Baru kemudian
25 onta zakatnya adalah 1 anak onta umur setahun. 36 onta zakatnya 1 anak onta umur dua
tahun. 46 onta zakatnya 1 onta umur tiga tahun. 61 onta zakatnya 1 onta umur empat tahun

Sapi
Batas nisabnya sapi atau kerbau adalah 30 ekor dengan kewajiban zakat 1 anak sapi/kerbau
berumur satu tahun. 40 ekor zakatnya 1 anak sapi/kerbau berumur 2 tahun.

Kambing
Batas nisabnya kambing adalah 40 ekor kambing dengan kewajiban zakat 1 kambing. 121 ekor
zakatnya 2 ekor kambing. 201 ekor zakatnya 3 kambing. 400 kambing zakatnya 4 kambing. 500
ekor kambing zakatnya 5 ekor kambing. Dst.

Nisab pertanian dan Perkebunan


Nishob zakat pertanian adalah 5 wasaq. Demikian pendapat jumhur (mayoritas) ulama, berbeda
dengan pendapat Abu Hanifah. Dalil yang mendukung pendapat jumhur adalah hadits,
‚ٌ‫ص َدقَة‬ ٍ ‫س َأوْ ُس‬
َ ‫ق‬ َ ‫َولَي‬
ِ ‫ْس فِي َما ُدونَ َخ ْم‬
“Tidak ada zakat bagi tanaman di bawah 5 wasaq.
1 wasaq = 60 sho’
Nishob zakat pertanian = 5 wasaq x 60 sho’/wasaq = 300 sho’
Sho’ adalah jenis takaran, jika dikonversi menjadi timbangan maka terdapat beberapa
pendapat. Sebagian ulama menyatakan bahwa satu sho’ kira-kira sama dengan 2,4 kg, maka
nishob zakat tanaman (beras) = 5 wasaq x  60 sho’ x 2,4 kg = 720 kg.

Kadar zakat hasil pertanian dan perkebunan

Pertama, jika tanaman diairi dengan air hujan atau dengan air sungai tanpa ada biaya yang
dikeluarkan atau bahkan tanaman tersebut tidak membutuhkan air, dikenai zakat sebesar 10 %.
Kedua, jika tanaman diairi dengan air yang memerlukan biaya untuk pengairan misalnya
membutuhkan pompa untuk menarik air dari sumbernya, maka zakatnya sebesar 5%.
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
‫ح نِصْ فُ ْال ُع ْش ِر‬
ِ ْ‫ َو َما ُسقِ َى بِالنَّض‬، ‫س َما ُء َو ْال ُعيُونُ َأوْ َكانَ َعثَ ِريًّا ْال ُع ْش ُر‬ ِ َ‫فِي َما َسق‬
َّ ‫ت ال‬
“Tanaman yang diairi dengan air hujan atau dengan mata air atau dengan air tada hujan,
maka dikenai zakat 1/10 (10%). Sedangkan tanaman yang diairi dengan mengeluarkan biaya,
maka dikenai zakat 1/20 (5%).
Nisab Emas dan Perak
Nisab Emas
Nisabnya emas adalah 20 dinar sesuai dengan hadits nabi. Jika dikonversikan menjadi gram
maka terdapat beberapa pendapat ulama’

77,50 gram Madhab Syafi’i, Maliki dan Hanbali

107,75 gram Madhab Hanafi

85 gram DR. Wahbah Zuhaily

90,5 gram Ali Mubarak

84,62 gram Qasim an-Nuri

72 gram Abdul Aziz Uyun

80 gram Majid al-Hamawi

Artinya jika seseorang memiliki emas murni satu nisab atau lebih maka harus mengeluarkan
zakatnya sebesar 2,5% x Total jumlah emas yang dimiliki yang disimpan selama setahun.

Nisab Perak
Nisabnya perak adalah 200 dirham sesuai dengan hadits nabi. Jika dikonversikan menjadi gram
maka terdapat beberapa pendapat ulama’

543,35 gram Madhab Syafi’i, Maliki dan Hanbali

752,66 gram Madhab Hanafi

595 gram DR. Wahbah Zuhaily

625 gram Qasim an-Nuri


504 gram Abdul Aziz Uyun

672 gram Majid al-Hamawidankitab al-Fiqh al-Manhaji.

Artinya jika seseorang memiliki perak murni satu nisab atau lebih maka harus mengeluarkan
zakatnya sebesar 2,5% x Total jumlah emas yang dimiliki yang disimpan selama setahun.

Nisab Harta Perniagaan/ Dagang


Nisab zakat perniagaan atau dagang adalah sama dengan nisabnya emas. Artinya jika aset
perdagangan mencapai total harga nisab emas maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% x
total jumlah aset yang dimiliki setelah setahun.

Nisab Harta Tambang


Tidak ada persyaratan haul (setahun) dalam zakat tambang, namun tetap ada persyaratan nisab.
Dalam harta tambang nisabnya sama seperti harta emas dan perak. Besaran zakat yang
dikeluarkan juga sama yaitu 2,5%.

Nisab Harta Rikaz (Harta Karun)


Tidak ada persyaratan haul (setahun) dalam zakat rikaz. Adapun persyaratan batasan nisab
terdapat dua pendapat, sebagian ulama’ mensyaratkan adanya nisab (qoul jadid), sebagian yang
lain tidak mansyaratkan. Kewajiban zakat ketika harta tersebut ditemukan adalah 20% atau 1/5.

TUGAS
1. Apa pengertian zakat, dan apa hukum
2. Harta apa saja yang wajib dizakati ?
3. Zakat fitrah, berapa ukuran yang harus dikeluarkan? Kapan waktu zakat fitrah?
4. Kepada siapa zakat diberikan?
5. Nishob itu apa? Berapa batas nishab emas?

Anda mungkin juga menyukai