Anda di halaman 1dari 83

Online Zoom, 3 July 2022

By Sandy Fauzian

© 2022 Fleetnix
Menyanyikan Lagu
Berdoa
Indonesia Raya

© 2022 Fleetnix
© 2022 Fleetnix
Sinyal internet Waktu pelatihan Tanya jawab

Diskusi proaktif Post test Biografi trainer

© 2022 Fleetnix
Pengalaman:
2020-current HSE Superintendent Petrosea - Freeport Project
2019-2020 Sr. HSSE Trainer Saipem - Tangguh LNG Train 3
2019-2019 HSE System Superintendent - Wedabay Nickel Project
2018-2019 OHS system & training advisor - Archi Indonesia
2016-2018 Superintendent QHSE - Bis Industries
2015-2016 Superintendent HSEQ - Thiess Contractors Indonesia
2011-2015 Superintendent HSEQ - Leighton Contractors Indonesia
2010-2011 Supervisor HSE System - Leighton Contractors Indonesia
2005-2009 Document Control - JGC Indonesia (Tangguh LNG Train 1 & 2)

Hp : 0811112768
Email : sandy.Fauzian@gmail.com
https://www.linkedin.com/in/sandyfauzian/

© 2022 Fleetnix
DASAR HUKUM & REGULASI

1. UU No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja


2. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan
3. PP 36 tahun 2005 Bangunan Gedung
4. Permenaker No.4 Tahun 1980, tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
5. Permenaker No.2 Tahun 1983, tentang Instalasi Kebakaran Alarm Otomatik
6. Kepmenaker No.186 Tahun 1999, tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
7. Kepmen PU No. 10 2000 Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan
8. Kepmen PU No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
9. Perda DKI No. 8 2008 Pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

1. NFPA 551
2. NFPA 1600
3. Quantitative Risk Assessment Guideline
4. Handbook of Emergency Management Concepts 2018
5. SFPE G.04.2006 Guide to fire risk assessment

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

1. Penanggulangan Kebakaran adalah segala daya upaya untuk mencegah dan


memberantas kebakaran.
2. Mencegah kebakaran adalah usaha-usaha untuk memutuskan rangkaian unsur
penyebab timbulnya api yang tidak dikehendaki yang dilakukan secara terencana sejak
pra kondisi dan terus-menerus.
3. Memberantas kebakaran adalah sistem antisipasi untuk menghadapi kebakaran →
sistem aktif dan sistem pasif.
4. Antisipasi kebakaran aktif adalah penerapan alat dan sistem proteksi kebakaran yang
selalu siap siaga menghadapi kebakaran
5. Antisipasi kebakaran pasif adalah penerapan suatu bahan antisipasi atau metoda
kompartemenisasi untuk menghambat api kebakaran baik vertikal maupun horizontal.

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

Api adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan


cepat disertai dengan timbulnya penyalaan dan pelepasan panas

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

Kebakaran adalah suatu peristiwa dimana suatu material


terbakar oleh api atau terjadi reaksi pembakaran yang
tidak terkendali dan menimbulkan kerugian materi/
keselamatan manusia, atau dapat juga dapat diartikan
sebagai api yang tidak terkendali/ tidak dikehendaki serta
menimbulkan kerugian

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

PERBEDAAN

API KEBAKARAN
- Bermanfaat - Tidak Bermanfaat
- Terkendali - Tidak Terkendali
- Tidak Merugikan - Merugikan

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

Pada umumnya penyebab kebakaran dan ledakan bersumber pada 3 faktor:


1. Faktor Manusia
• Pekerja : human error, kurangnya disiplin, dsb
• Manajemen : minimnya pengawasan, rendahnya perhatian
terhadap kese-lamatan kerja, dsb

2. Faktor Teknis
• Fisik/mekanis (peningkatan suhu/ panas atau adanya api terbuka)
• Kimia (penanganan, pengangkut-an, penyimpanan tidak sesuai
petunjuk yang ada)
• Listrik (hubungan arus pendek/ korsleting)

3. Faktor alam dan bencana alam seperti petir, gunung meletus,


gempa bumi, dsb

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

Sumber bahan bakar :


- Padat : kayu, kain, plastik, kertas
- Cair : Bensin, alkohol, tinner, dll.
- Gas : asetilin, elpiji, carbon
monoksida
FUEL

Komponen Api
• Bahan bakar
• Oksigen
Udara normal mengandung O₂ 21%

Beberapa bahan bakar mengandung


oksigen yang cukup untuk mendukung
terjadinya proses pembakaran

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

OKSIGEN

Sumber oksigen adalah dari udara, dimana


dibutuhkan paling sedikit sekitar 15%
FUEL volume oksigen dalam udara agar terjadi
pembakaran. Udara normal di dalam
Komponen Api
atmosfir kita mengandung 21% volume
• Bahan bakar oksigen. Ada beberapa bahan bakar yang
• Oksigen mempunyai cukup banyak kandungan
oksigen yang dapat mendukung terjadinya
pembakaran.

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

Sumber panas :
- Mekanik : gesekan, pukulan, benturan, dll
- Listrik : hubungan singkat, listrik statis, dll
- Alam : matahari, petir, gempa bumi
- Kimia : reaksi bahan kimia reaktif
- Nuklir : kebocoran reaktor nuklir
FUEL
Reaksi Kimia Api :
Komponen Api Dalam pembakaran menghasilkan beberapa gas sisa pembakaran
seperti CO, CO2, SO2, dan radikal bebas atom oksigen (O2) dan
• Bahan bakar hidrogen (H2) dalam bentuk hidroksil (OH).
• Oksigen
OH + OH → 2OH → H2O + O radikal
• Panas
• Reaksi Kimia Api O radikal sebagai umpan proses
pembakaran sehingga disebut
reaksi pembakaran berantai.

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY
PERPINDAHAN PANAS

KONDUKSI, yaitu perpindahan panas oleh aktifitas


molekul dalam suatu material, tergantung konduktivitas
thermal material atau panas yang dipindahkan dari satu
ruang ke ruang yang lain melalui bahan penghantar
panas. Cara ini terbagi dua yaitu konduksi vertical dan
konduksi horizontal.

KONVEKSI yaitu perpindahan panas


oleh sirkulasi media, seperti udara , liquid
atau kontak nyala api langsung

RADIASI, yaitu perpindahan panas secara


langsung dan linier seperti cahaya matahari atau
gelombang panas yang bergerak melalui daerah
yang terbakar menuju permukaan benda-benda
dihadapannya.

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY
Titik Nyala (Flash Point): adalah suhu terendah
dimana zat menghasilkan uap yang mudah terbakar
cukup untuk sejenak berkedip/flash ketika sumber
pengapian pertama kali diterapkan
Titik Bakar (Fire point): adalah suhu terendah
dimana panas dari uap pembakaran yang dihasilkan
dari bahan bakar/zat cukup untuk menghasilkan lebih
banyak uap sehingga memungkinkan untuk
pembakaran terus menerus ketika sumber pengapian
(ignition) diterapkan
PERBEDAAN KEDUANYA ADA PADA LAMANYA API
MENYALA

Swa Bakar (Auto Ignition) adalah suhu terendah


dimana substansi akan menyala secara spontan
tanpa pengenalan sumber pengapian (ignition)

TIDAK MEMBUTUHKAN PEMANTIK ATAU SUMBER


PENGAPIAN, AKAN MENYALA DENGAN SENDIRINYA

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY
TAHAP PERTUMBUHAN API

1. Dimulai terjadinya penyalaan;


2. Kebakaran terbatas hanya pada benda yang tersulut
atau penyalaan;
3. Asap dan gas hasil pembakaran mulai dihasilkan
dan terkumpul dilangit-langit ruangan;
4. Perubahan dari tahap ini ketahap selanjutnya akan
terjadi rollover.
5. Terjadi penyalaan bebas oksigen dan bahan bakar
didalam bangunan atau ruangan tersedia dalam
jumlah yang cukup, sehingga api dapat menyala
bebas dan membakar seluruh ruangan;
6. Terjadi flashover dimana seisi ruangan memiliki titik
nyala yang hampir sama dan akan menyala
bersamaan. Suhu sekitar 600 - 1000 C

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY
TAHAP PANAS MENURUN
1. Terjadi pengurangan bahan bakar dan
oksigen (<15 %)
2. Suhu dan kebutuhan oksigen masih
tinggi
3. Kandungan gas beracun sangat tinggi
4. Berpotensi terjadinya backdraft bila
udara (oksigen) terpasok secara besar
dan cepat.

• Gumpalan asap yang keluar dari bangunan


• Asap yang keluar melalui lubang / bukaan kecil terdengar suara mendesing
• Asap hitam pekat yang berwarna kuning kelabu tarikan udara yang cepat
• Pada saat ruangan dibuka akan terjadi aliran udara serentak kedalam ruangan
• Terjadi penyalaan kecil yang nyaris tak terlihat

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

© 2022 Fleetnix
FIRE HAZARD & THEORY

© 2022 Fleetnix
EMERGENCY RESPONSE CONCEPT

© 2022 Fleetnix
EMERGENCY RESPONSE CONCEPT

Kenapa harus ada prevention dan mitigation?

• Mitigasi adalah metode yang paling hemat biaya


untuk mengurangi dampak bahaya.
• Kegiatan pendahuluan untuk mitigasi adalah
identifikasi risiko.
• Penilaian risiko fisik mengacu pada proses
mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya.
• Semakin tinggi risikonya, semakin mendesak
kebutuhan untuk menargetkan kerentanan
spesifik bahaya melalui upaya mitigasi
NFPA 1600: fundamental criteria for preparedness
and that the program addresses prevention,
mitigation, response, continuity, and recovery. In
other words, “preparedness” is no longer just an
element of the program but it is the program.
standar memberikan kriteria fundamental untuk
kesiapsiagaan, bahwa program tersebut membahas
pencegahan, mitigasi, respons, kontinuitas, dan
pemulihan. Dengan kata lain, “kesiapsiagaan” bukan
lagi hanya sebuah elemen dari program tapi ini
adalah programnya
© 2022 Fleetnix
EMERGENCY RESPONSE CONCEPT

MITIGASI
• PLANNING
• RENCANA YANG RINCI DAN TERARAH

• ANALYSIS OF WEAKNESS AND IDENTIFYING GAPS


• ANALISA KELEMAHAN DAN IDENTIFIKASI CELAH
MITIGATION

• TESTING & PRACTICES


• PELATIHAN DAN PENGETESAN

• LEARN FROM MISTAKES AND MAKE IMPROVEMENTS


• BELAJAR DARI KESALAHAN DAN MEMBUAT
PENGEMBANGAN
• COLLABORATION & SET UP TEAM BUILDING
• KOLABORASI DAN TETAPKAN TIM KERJA

© 2022 Fleetnix
EMERGENCY RESPONSE CONCEPT

KESIAPAN
• DEVELOPING STANDARD OPERATING PROCEDURE &
EMERGENCY PLAN
• MEMBUAT PROSEDUR DAN RENCANA TANGGAP
DARURAT
PREPAREDNESS • RESOURCES MANAGEMENT
• MANAJEMEN SUMBER DAYA

• TRAINING
• PELATIHAN

• DETERMINE EMERGENCY DRILL, SCHEDULE AND TEAM


• MENENTUKAN LATIHAN TANGGAP DARURAT, JADWAL
DAN TIM TANGGAP DARURAT
• EXERCISE
• LATIHAN

© 2022 Fleetnix
EMERGENCY RESPONSE CONCEPT

TANGGAP
• STAFF READINESS
• KESIAPAN STAFF

• SUPPLIES READINESS
RESPONSE
• KESIAPAN PERALATAN

• VALID PROCEDURES AND PLAN


• PROSEDUR DAN RENCANA YANG VALID

• RELATIONSHIP COOPERATION TO TEAMWORK AND FIRE


LOCAL BRIGADE
• KERJASAMA BAIK KE TIM KERJA DAN PEMADAM
KEBAKARAN
• DON’T PANIC, DO THE BEST, ALWAYS REMEMBER THE
EXERCISE RESULTS
• JANGAN PANIK, LAKUKAN YANG TERBAIK, SELALU
MENGINGAT HASIL LATIHAN
© 2022 Fleetnix
EMERGENCY RESPONSE CONCEPT

PEMULIHAN
• RISK BUSINESS MANAGEMENT IN ORDER TO BUSINESS
CONTINUITY
• MANAJEMEN RESIKO BISNIS DALAM RANGKA
KEBERLANJUTAN BISNIS
RECOVERY • RECOVERY PLAN
• RENCANA PEMULIHAN

• INSURANCE COVERAGE
• PERLINDUNGAN ASURANSI

• TRAUMA HEALING
• PENYEMBUHAN TRAUMA

© 2022 Fleetnix
EMERGENCY RESPONSE CONCEPT

Dipadamkan Dipadamkan
dengan sprinkle dengan Pemadam
Berhasil
system Kebakaran
dipadamkan
sendiri

Tidak ada
pemadaman
Yes Yes Yes

No No No No

Konsekuensi
Konsekuensi Konsekuensi Lost Asset
kerugian
kerugian kerugian 100%
kecil
Sedang Besar

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Manajemen Risiko Menurut ISO 31000:2018


adalah panduan penerapan risiko yang terdiri atas tiga
elemen: prinsip (principle), kerangka kerja (framework), dan
proses (process). Prinsip manajemen risiko adalah dasar
praktik atau filosofi manajemen risiko. Kerangka kerja adalah
pengaturan sistem manajemen risiko secara terstruktur dan
sistematis di seluruh organisasi. Proses adalah aktivitas
pengelolaan risiko yang berurutan dan saling terkait.

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Berdasarkan ISO 31000,


Apa itu risiko? Klausul 2.1, risk is the “effect
of uncertainty on objectives”
ISO 31000 menjelaskan risiko (efek dari ketidakpastian dari
apa yang diharapkan pada
“Pengaruh ketidakpastian terhadap tujuan” sasaran), and an effect is a
positive or negative deviation
• Dapat memiliki aspek yang
from what is expected.
Kekurangan
Suatu
informasi berbeda misalnya Sehingga, risk merupakan
penyimpangan dari keuangan, K3, Lingkungan
berkaitan dengan peluang yang menjadikan
yang diharapkan – • Dapat menerapkan pada
suatu peristiwa, tingkat yang berbeda
positif dan/atau
negatif Konsekuensi, atau misalnya strategis, positif atau negatif dari
Kemungkinan departemen, proyek
sasaran yang kita harap untuk
What can go wrong?
How likely is it? What are the consequences?
dicapai.

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Metode Sistematis Risk Management


Identifikasi
Identifikasi
Risiko Bahaya &
Peluang

HIRARC

Tindakan
Pengendalian Nilai/ Evaluasi Analisis
Risiko (+/-)
Risiko & Risiko
Peningkatan (+/-)
Perbaikan

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Komponen Risk Management - HSSE


1. POTENTIAL LOSS & OPPORTUNITIES
- Potensi Kerugian & Peluang
2. NEGATIVE CONSEQUENCE (SEVERITY)
- Konsekuensi Negatif (Severity)
3. POSITIVE CONSEQUENCE (OPPORTUNITY)
- Konsekuensi Positif (Peluang)
4. LIKELIHOOD
- Kemungkinan
5. RISK (+ & -)

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

HAZARD REGISTER – GUIDE WORDS


(DAFTAR BAHAYA POTENSIAL)

A document or process detailing the hazards associated


with all aspects of operating a facility and other
workplaces.

Suatu dokumen atau proses menjelaskan bahaya-


bahaya yang terkait dengan semua aspek operasi
fasilitas dan tempat kerja.

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Daftar Potensi Bahaya


1. Bahaya Lingkungan/tempat kerja
2. Pertimbangan terhadap bahaya manusia (personil)
3. Bahaya Peralatan Kerja
4. Bahaya Terkait Prosedur Kerja/Instruksi Kerja
5. Bahaya Mobilisasi Personil – Lalu Lintas
6. Kelemahan Kepemimpinan dan/ atau Pengawasan
7. Bahaya Kondisi Lingkungan Kerja
8. Bahaya kondisi/ kontak yang dapat mengakibatkan cedera
9. Bahaya karena Tergelincir, Tersandung dan Terjatuh
10. Bahaya/Aspek Lingkungan
11. Bahaya/ Acaman Pengamanan (Security) – Fisik
12. Bahaya/ Acaman Pengamanan (Security) – Non Fisik

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Kerangka metodologi ini mengacu pada Guidelines for


Chemical Process Quantitative Risk Analysis. Sebagai
tambahan, contoh lain dari kajian risiko kebakaran dapat
dilihat pada NFPA 550 mengenai Guide to the Fire Safety
Concept
Pendekatan metodologi penilaian risiko seharusnya
dilakukan secara efisien (cost-efective) dan dapat
memberikan detail yang mencukupi untuk menentukan
tingkat risiko agar pengendalian risiko yang dilakukan
lebih tepat sasaran

Secara umum penilaian risiko terbagi dalam 4 tahap,


yaitu
Tahap 1: Identifikasi dan Skala Prioritas
Tahap 2: Analisis Risiko
Tahap 3: Evaluasi Risiko
Tahap 4: Reduksi Risiko

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Penilaian risiko disesuaikan dengan kompleksitas dan besarnya risiko. Metode penilaian risiko
melalui tiga tahap berikut:

1. Kualitatif/Qualitative (Q): frekuensi dan severity ditentukan secara kualitatif.


2. Semikuantitatif/Semiquantitative (SQ): frekuensi dan severity ditentukan/ diestimasikan
mendekati kuantitatif dalam bentuk range.
3. Kuantitatif/Quantified Risk Assessment (QRA): penilaian secara kuantitatif yang paling detail
dibandingkan metode sebelumnya berdasarkan level estimasi risiko dan kompleksitas risiko
yang ada.

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Table 1 - Tingkatan Dampak (Consequence Level) SEVERITY (DAMPAK)


RATING RISKS HEALTH & SAFETY LINGKUNGAN

Polusi masif dengan pekerjaan pemulihan yang


Beberapa kematian atau beberapa cedera atau penyakit
5 CATASTROPHIC signifikan berlangsung lebih dari 12 bulan. Terekspos
atau cacat permanen
media global. Kerusakan permanen yang signifikan

Polusi signifikan dengan dampak offsite dan pekerjaan


kematian atau cacat permanen dari cedera atau pemulihan yang membutuhkan 6-12 bulan untuk
4 VERY HIGH
penyakit. Absen jangka panjang memperbaikinya. Terekspos media nasional dan
regional. beberapa kerusakan permanen
Cedera yang mengancam jiwa/efek kesehatan utama Polusi dengan beberapa dampak di luar lokasi dan
pada individu yang membutuhkan perawatan medis ke pekerjaan pemulihan yang berlangsung selama 1-6
3 HIGH
fasilitas rumah sakit. Ketidakhadiran jangka pendek dari bulan. Kemungkinan bantuan dari luar diperlukan untuk
pekerjaan menahan. Beberapa media lokal diekspos.
Polusi kecil, dampak ringan atau dapat diabaikan,
2 MODERATE Cedera dan penyakit yang memerlukan perawatan oleh pekerjaan perbaikan atau pemulihan yang dapat
orang yang berkualifikasi secara medis. Pemulihan diabaikan yang berlangsung kurang dari 1 bulan.
lengkap. Tidak ada waktu yang hilang Pemulihan penuh mungkin
Cedera yang mungkin atau tidak memerlukan
1 LOW pertolongan pertama. Sedikit efek kesehatan yang tidak Pengaruh polusi minimal, terkandung secara lokal.
mempengaruhi kinerja atau menyebabkan Pemulihan lengkap mungkin segera
ketidakhadiran

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Table 3 - RISK LEVEL MATRIX


Almost Certain
5 10 15 20 25
5
Likely
4 8 12 16 20
4
Possible
3 6 9 12 15
3
Unlikely
2 4 6 8 10
2
Rare
1 2 3 4 5
1
Likelihood Very Low Low Moderate High Very High

Consequence 1 2 3 4 5

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Table 4 - RISK MANAGEMENT ACTION


Risk Level
Risk Level Risk Management Action Required Timeframe
Range
Immediate
Work should not start or continue until the risk has been reduced. If it is
Catastrophic 16 – 25 Action by
impossible to reduce the risk, then the work shall remain prohibited.
Senior Mgmt.
Work should not start or continue until the risk has been reduced. Urgent Action
Major 10 – 15 Considerable resources may have to be allocated to reduce the risk. Where by Senior
the risk involves work in progress, urgent action should be taken. Mgmt.
Efforts should be made to reduce the risk, but the costs of prevention should Action by Due
be carefully measured & limited. Where the moderate risk is associated with Date
Moderate 6–9 extremely harmful consequences, further assessment may be necessary to
(Timely Action)
establish more precisely the likelihood of harm as a basis for determining the
need for improved control measures. by Line Mgmt.

Action (if any)


by Routine
No additional controls are required. Consideration may be given to a more Procedures
Minor 3–5 cost-effective solution or improvement that imposes no additional cost (e.g.
burden. Monitoring is required to ensure that the controls are maintained. maintenance)
by Relevant
Personnel.

Negligible 1–2 No action is required other than normal task supervision. None

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

DEVELOP &
IMPLEMENT
CONTROLS

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Menghilangkan bahaya sama sekali, penggunaan


pengunci katup otomatis atau robot

Menggantikan bahaya, misal mengganti bahan kimia


beracun dengan bahan kimua lain yang tidak beracun

Memisahkan orang dari bahaya, contoh: pelindung mesin


untuk melindungi dari part yang bergerak

Merubah cara orang bekerja seperti: prosedur, penilaian


risiko, training, komunikasi, rambu

Proteksi pekerja menggunaka Alat Pelindung Diri seperti:


Helm, Kacamata, Sarung Tangan, Body Harness

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Risk Identified
People /
Process / Activity / Task Environment at Current Mitigating Controls L1 C1 RFN **
Hazard / Cause of
Risk Incident / Adverse Effect
Adverse Effect /
/ Environmental Impact
Environmental Aspect
Penggunaan Acitylene & Oxy Worker, Kebocoran - Ledakan - Standing Storage
Gas Cylinder (Welding) Infrastructur tabung - Terbakar - Welder Kompeten
e - Fatality - Welding Prosedur
- Kerusakan - JSA Welding
Bangunan - Barikade Area
Welding
- Welding Jacket
- Welding Faceshield

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Risk Identified
People /
Process / Activity / Task Environment at Current Mitigating Controls L1 C1 RFN **
Hazard / Cause of
Risk Incident / Adverse Effect
Adverse Effect /
/ Environmental Impact
Environmental Aspect
Penggunaan Acitylene & Oxy Worker, Kebocoran - Ledakan - Standing Storage
Gas Cylinder (Welding) Infrastructur tabung - Terbakar - Welder Kompeten
e - Fatality - Welding Prosedur
- Kerusakan - JSA Welding
Bangunan - Barikade Area
Welding
- Welding Jacket
- Welding Faceshield 3 5 15

© 2022 Fleetnix
RISK MANAGEMENT

Risk Identified
People /
Process / Activity / Task Environment at Current Mitigating Controls L1 C1 RFN ** Additional Controls Required L2 C2 RRN *
Hazard / Cause of
Risk Incident / Adverse Effect
Adverse Effect /
/ Environmental Impact
Environmental Aspect
Penggunaan Acitylene & Oxy Worker, Kebocoran - Ledakan - Standing Storage - Gunakan ratchet
Gas Cylinder (Welding) Infrastructur tabung - Terbakar - Welder Kompeten strap mengikat gas
e - Fatality - Welding Prosedur cylinder
- Kerusakan - JSA Welding - Flash back arrestor
Bangunan - Barikade Area - Welding Screen
Welding - Checklist peralatan
- Welding Jacket welding
- Welding Faceshield 3 5 15 - Jarak welder min. 6 1 3 3
meter dari gas
cylinder
- Plan Task
Observation
- Fire Watcher
- APAR 6kg
- Permit to work

© 2022 Fleetnix
INTRODUCING NFPA 551

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

SCOPE Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan


panduan, terutama kepada otoritas yang memiliki yurisdiksi
(Authority Having Jurisdiction (AHJ)). dalam mengevaluasi
kelayakan dan pelaksanaan penilaian risiko kebakaran (FRA /
Fire Risk Assessment) untuk masalah keselamatan kebakara.
Meskipun panduan ini terutama ditujukan kepada otoritas
yang mengatur, panduan ini juga ditujukan untuk orang lain
yang meninjau atau reviewer Fire Risk Assessment, seperti
perwakilan perusahaan dan pemilik gedung.

Authority Having Jurisdiction (AHJ) An organization, office, or individual responsible for enforcing the requirements of a
code or standard, or for approving equipment, materials, an installation, or a procedures.
Wewenang Memiliki Yurisdiksi (AHJ) Organisasi, kantor, atau individu yang bertanggung jawab untuk menegakkan
persyaratan kode atau standar, atau untuk menyetujui peralatan, bahan, instalasi, atau prosedur

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Chapter 4 Evaluating a Fire Risk Assessment (FRA)

4.1 Umum
Bab ini membahas evaluasi penilaian risiko kebakaran
(FRA) dengan mendiskusikan pemangku kepentingan,
gambaran umum proses peninjauan oleh otoritas yang
memiliki yurisdiksi (AHJ).

4.1.1 FRA dapat digunakan sebagai alat untuk


memusatkan perhatian pada apa yang penting bagi
keselamatan kebakaran. Ketika hasil dan temuan FRA
dipertimbangkan bersama dengan faktor lain, ini sering
disebut sebagai pengambilan keputusan berdasarkan
informasi risiko.

4.1.2 FRA memiliki penerapan yang luas dalam


menangani masalah keselamatan kebakaran.

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Evaluasi Bangunan
• Mendemonstrasikan kesesuaian desain berbasis kinerja
• Mendemonstrasikan kecukupan fasilitas yang ada
• Mendemonstrasikan kecukupan desain alternatif
• Mendemonstrasikan peningkatan keselamatan kebakaran fasilitas

Tingkatan Masalah (penggunaan peralatan)


• Mendemonstrasikan kecukupan penggunaan material baru (misalnya, kain kursi)
• Menentukan proteksi yang diperlukan untuk alternatif kendaraan yang berbahan bakar
• Menetapkan proteksi yang dipersyaratkan oleh standard
• Mendemonstrasikan peningkatan dalam keselamatan kebakaran

Aplikasi Umum
• Menetapkan kebutuhan tanggap darurat (misalnya, staf pemadam kebakaran)
• Menetapkan risiko kebakaran (fasilitas umum atau lokasi keseluruhan) untuk
kota, kabupaten, atau negara bagian dalam menetapkan peraturan

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Setup
Ensure Project Confirm Review
Objective, Acceptance
Objective is Acceptance Information
Problem Criteria
Identification Defined (Chapter 4) Criteria (Chapter 4) (Chapter 6)

Project Project Plan Report Accept & Reject


Initiation with AHJ Preparation Submission

Confirm Review Analysis Review Report


Proposed Identify
Resources for Method Documentation
Method Reviewer Review (Chapter 8) (Chapter 5) (Chapter 7)

Scope and development FRA Review and Evaluate

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Tahap Praperencanaan untuk kebakaran, Anda perlu mempertimbangkan


semua orang yang perlu dievakuasi, termasuk siapa saja yang mungkin
Preplanning memerlukan bantuan. Anda perlu merumuskan rencana evakuasi yang tidak
boleh bergantung pada fire rescue atau fire warden. Anda mungkin perlu
Project Project Plan membuat rencana evakuasi pribadi untuk individu, tergantung pada kebutuhan
Initiation with AHJ mereka ada yang memiliki kebutuhan khusus seperti disabilitas, orang tua,
anak kecil

Selain itu beberapa hal yang sangat perlu dipertimbangkan:


• Sistem deteksi dan peringatan kebakaran
• Perlengkapan pemadam kebakaran
• Penyimpanan bahan bahan berbahaya (kimia)
• Emergency fire evacuation plan (Map)
• Rambu Rambu
• Pelatihan Fire safety

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

FRA Objective harus dinyatakan secara eksplisit sebelum metode atau kategori
Setup
Objective,
tertentu dipilih.
Problem
Identification Tujuan dari penilaian risiko kebakaran adalah:

Project Project Plan • Untuk mengidentifikasi bahaya kebakaran.


Initiation with AHJ • Untuk menghilangkan atau mengurangi risiko bahaya yang menyebabkan
kerugian serendah-rendahnya.
• Untuk memutuskan tindakan pencegahan kebakaran dan pengaturan manajemen
Proposed yang diperlukan untuk memastikan keselamatan orang-orang di tempat Anda jika
Method kebakaran terjadi
• Kelola risiko yang tersisa ke tingkat yang dapat diterima dengan Membatasi efek
jika terjadi kebakaran

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Setup
Objective,
Problem
Identification

Project Project Plan


Initiation with AHJ

Proposed
Method

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Setup
Objective,
Problem
Identification

Project Project Plan


Initiation with AHJ

Proposed
Method

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Quantitative Method adalah alat yang digunakan dalam proses FRA yang secara
Setup
Objective,
kuantitatif membahas konsekuensi dan kemungkinan skenario kebakaran.
Problem
Identification Memilih Fire Scenario: jika desain cukup aman untuk skenario kebakaran tersebut,
maka harus cukup aman untuk semua skenario kebakaran, kecuali skenario yang
Project Project Plan secara khusus dikecualikan sebagai menjadi tidak realistis parah atau cukup jarang
Initiation with AHJ untuk menjadi tes yang adil dari desain

Probabilistic Method dibagi menjadi 4 bagian metode sbb:


Proposed • Event tree
Method
• Fault tree
• Decision tree
• Influence Diagram (Event Graph)

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

1. Event tree (Probabilistic)


adalah model logika grafis yang
mengidentifikasi dan mengkuantifikasi hasil
yang mungkin terjadi setelah peristiwa
awal. Struktur pohon diatur oleh urutan
temporary

source

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

2. Fault trees (Probabilistic)


adalah diagram blok logika yang menampilkan keadaan sistem
dalam hal keadaan komponennya. Seperti diagram blok
keandalan (RBD - reliability block diagrams), diagram fault tree
adalah teknik desain grafis, dan dengan demikian memberikan
metodologi alternatif untuk RBD.

FTD dibangun dari atas ke bawah dan dalam hal peristiwa


daripada blok. Ini menggunakan "model" grafis dari jalur
dalam sistem yang dapat menyebabkan peristiwa kerugian
yang tidak diinginkan (atau kegagalan) yang dapat
diperkirakan sebelumnya. Jalur menghubungkan peristiwa dan
kondisi yang berkontribusi, menggunakan simbol logika
standar (AND, OR, dll.). Konstruksi dasar dalam diagram pohon
kesalahan adalah gerbang dan peristiwa, di mana peristiwa
memiliki arti yang identik sebagai blok dalam RBD dan gerbang
adalah kondisi.

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

1. Decision trees (Probabilistic)


Sama dengan event tree diagram, decision tree
menggunakan pendekatan induktif yang mengikuti
representasi logika kedepan. Biasanya, event tree
mengalir dari kiri ke kanan. Dimulai di sebelah kiri, hal
pertama yang terjadi biasanya adalah peristiwa awal
yang diikuti oleh peristiwa lain. Kadang-kadang
berguna untuk memikirkan peristiwa yang terjadi
dalam urutan waktu. Cabang-cabang yang berasal dari
peristiwa-peristiwa tersebut sesuai dengan berbagai
peristiwa berikutnya yang dapat terjadi. Pohon itu
bercabang sampai konsekuensi akhir (hasil) tercapai.
Kuantifikasi pohon peristiwa digunakan untuk
memprediksi frekuensi setiap hasil

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

4. Influence Diagram (Probabilistic)

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Qualitative Method Hasil dari metode kualitatif akan bersifat kualitatif (naratif),
Setup
Objective,
seperti tabulasi hasil atau kemungkinan relatif dan konsekuensi dari skenario
Problem kebakaran dan bagaimana mereka dapat dipengaruhi oleh opsi perlindungan. Hasil
Identification harus disediakan untuk konsekuensi dan kemungkinan satu atau lebih scenario.

Project Project Plan Sumber data masukan sesuai untuk FRA harus diidentifikasi. Contoh referensi
Initiation with AHJ termasuk gambar, laporan, manual, publikasi, kode, dan standar. Nomor revisi atau
tanggal publikasi harus diberikan jika tersedia

Proposed
Method

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Setup
Objective,
Problem
Identification

Project Project Plan


Initiation with AHJ

Proposed
Method

Cost-benefit risk method adalah proses membandingkan proyeksi atau


perkiraan biaya dan manfaat (atau peluang) yang terkait dengan
keputusan proyek untuk menentukan apakah masuk akal dari
perspektif bisnis.

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

Acceptance
Criteria
• Tahap Acceptance Criteria harus ditetapkan selama preplanning

Project Plan • Criteria dapat didasarkan pada salah satu dari berikut ini:
with AHJ
⁻ Risk Matrix
⁻ Peraturan perundang undangan dan turunannya
⁻ Standard dan guide
Identify
Reviewer ⁻ Aturan lain yang dapat dipertanggung jawabkan

© 2022 Fleetnix
NFPA 511

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

Program Tanggap Darurat berupa latihan pemadaman kebakaran dan


simulasi evakuasi sesuai dengan kondisi bahaya yang mungkin muncul saat
terjadinya kebakaran harus dilakukan oleh penghuni gedung untuk
meminimalkan adanya delay dalam proses evakuasi.

Selain itu, program tanggap darurat yang dilakukan secara rutin juga dapat
mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan evakuasi karena
penghuni gedung telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai jalur
evakuasi terbaik yang dapat digunakan pada saat terjadinya kebakaran

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

Beberapa hal yang perlu di tinjau saat pembuatan rencana tanggap darurat
1. Kelengkapan Tapak Bangunan
Kelengkapan tapak bangunan dapat diartikan sebagai kelengkapan komponen dan tata letak bangunan terhadap lingkungan
sekitar dikaitkan dengan bahaya kebakaran dan upaya pemadaman. Komponen kelengkapan tapak meliputi sumber air, jalan
lingkungan, jarak antar bangunan dan hidran halaman.
2. Sumber Air
Apabila sumber air ini tidak tersedia maka harus disediakan penampungan air bertekanan tinggi. Sumber air harus
ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau oleh tim pemadam kebakaran
3. Hidran Pilar
Hidran pilar diletakkan di sepanjang jalan akses mobil pemadam kebakaran.Pasokan air untuk hidran halaman harus
sekurang-kurangnya 38 liter/detik pada tekanan 3,5 bar, serta mampu mengalirkan air minimal selama 45 menit
4. Sarana Penyelamat Jiwa
setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan sarana jalan keluar yang dapat digunakan oleh penghuni bangunan gedung,
sehingga memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri dengan aman tanpa terhambat hal-hal yang diakibatkan oleh
keadaan darurat. Yang perlu diperhatikan: Pintu darurat, Tangga darurat, Tanda petunjuk arah, Tempat berkumpul, Landasan
chopper

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

Beberapa hal yang perlu di tinjau saat pembuatan rencana tanggap darurat
5. Jarak Antar Bangunan (Building Parameter)
Untuk melakukan proteksi terhadap meluasnya kebakaran, harus disediakan jalur akses mobil pemadam kebakaran dan
ditentukan jarak minimum antar bangunan gedung

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

Beberapa hal yang perlu di tinjau saat pembuatan rencana tanggap darurat
6. Sarana Proteksi kebakaran aktif
sistem proteksi kebakaran aktif adalah sistem proteksi kebakaran yang secara lengkap terdiri atas sistem pendeteksian
kebakaran baik manual atau otomatis. Sarana proteksi kebakaran aktif terdiri dari Alarm, Hidran, Detektor, Sprinkler, dan APAR
7. Sistem Proteksi Pasif
kemampuan stabilitas banguanan dan elemen-elemennya, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat
ketahanan terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaanyang ada untuk menahan dan membatasi kecepatan menjalarnya
api dan asap kebakaran
8. Organisasi Proteksi Kebakaran Bangunan Gedung
unsur pokok organisasi penanggulangan kebakaran bangunan gedung terdiri dari penanggung jawab, personil komunikasi,
pemadam kebakaran,Penyelamat/paramedic, ahli teknik, pemegang peran kebakaran lantai, dan keamanan
9. Sumber Daya Manusia Dalam Manajemen Penanggulangan Kebakaran
pengalamaan dan keahlian dibidang proteksi kebakaran, meliputi:
a. Keahlian di bidang pengamanan kebakaran (fire safety).
b. Keahlian dalam bidang penyelamatan darurat (P3K dan medical darurat).
c. Keahlian dibidang manajemen.

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

Beberapa hal yang perlu di tinjau saat pembuatan rencana tanggap darurat
6. Sarana Proteksi kebakaran aktif
sistem proteksi kebakaran aktif adalah sistem proteksi kebakaran yang secara lengkap terdiri atas sistem pendeteksian
kebakaran baik manual atau otomatis. Sarana proteksi kebakaran aktif terdiri dari Alarm, Hidran, Detektor, Sprinkler, dan APAR
7. Sistem Proteksi Pasif
kemampuan stabilitas banguanan dan elemen-elemennya, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat
ketahanan terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaanyang ada untuk menahan dan membatasi kecepatan menjalarnya
api dan asap kebakaran
8. Organisasi Proteksi Kebakaran Bangunan Gedung
unsur pokok organisasi penanggulangan kebakaran bangunan gedung terdiri dari penanggung jawab, personil komunikasi,
pemadam kebakaran,Penyelamat/paramedic, ahli teknik, pemegang peran kebakaran lantai, dan keamanan
9. Sumber Daya Manusia Dalam Manajemen Penanggulangan Kebakaran
pengalamaan dan keahlian dibidang proteksi kebakaran, meliputi:
a. Keahlian di bidang pengamanan kebakaran (fire safety).
b. Keahlian dalam bidang penyelamatan darurat (P3K dan medical darurat).
c. Keahlian dibidang manajemen.

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

Emergency Response Team


(ERT)

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

EMERGENCY DRILL SCHEDULE PLAN


No. Emergency Drill Frequency Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Remark
1 Man Overboard Once in 3 month(s) - - - - - - - - - -
2 Fire Drill Once in 3 month(s) - - - - - - - - - - -
3 Medical Evacuation Once in 3 month(s) - - - - - - - - - -
4 Oil Spill Drill Semi annual - - - - - - - - - -
5 Man Rescue from Traveller Once in 3 month(s) - - - - - - - - - -

© 2022 Fleetnix
FIRE EMERGENCY MANAGEMENT PLAN

© 2022 Fleetnix

Anda mungkin juga menyukai